• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Penentuan Jumlah Operator dan Penjadwalan Operasi dalam Pembuatan Sayap Pesawat di Pt Dirgantara Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Penentuan Jumlah Operator dan Penjadwalan Operasi dalam Pembuatan Sayap Pesawat di Pt Dirgantara Indonesia."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

PT Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan yang melayani jasa transportasi udara dan memproduksi berbagai jenis pesawat terbang sesuai dengan pesanan konsumen. Perusahaan mendapatkan pesanan yaitu pesawat CN-235, dan dalam penyelesaiannya perusahaan menetapkan waktu standar penyelesaian bagi masing-masing bagian pesawat (badan, sayap dan ekor pesawat). Pengerjaan sayap pesawat diprioritaskan terlebih dahulu daripada bagian pesawat lainnya karena sayap pesawat memegang peranan penting dalam penyelesaian produk pesawat. Perusahaan menetapkan waktu standar penyelesaian sayap pesawat sebesar 140 jam, namun waktu standar tersebut belum mampu dicapai perusahaan. Saat ini waktu penyelesaian yang dibutuhkan sebesar 267.41 jam.

Dalam memenuhi target waktu penyelesaian sayap pesawat, penulis terlebih dahulu mengidentifikasi operasi-operasi kritis (operasi yang tidak boleh terlambat di dalam pengerjaannya) yang ada di dalam pembuatan sayap pesawat dengan menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dengan bantuan software WinQSB versi 2.00. Selanjutnya penulis membuat suatu algoritma bernama Algoritma Akselerasi Proyek untuk memperpendek total waktu penyelesaian pembuatan sayap pesawat. Dalam algoritma tersebut dilakukan

crashing (percepatan waktu proses) terhadap waktu operasi kritis dengan prioritas

operasi yang memiliki waktu penyelesaian terpanjang. Untuk dapat melakukan

crashing, penulis melakukan pemindahan operator yang berasal dari operasi

non-kritis yang memiliki slack terpanjang. Crashing yang dilakukan mempertimbangkan ketentuan yang ditetapkan perusahaan yaitu jumlah maksimum operator yang ditugaskan untuk mengerjakan suatu operasi yaitu 4 orang. Apabila dengan semua crashing yang dilakukan masih belum dapat mencapai target total waktu penyelesaian, maka dilakukan lembur. Untuk dapat memahami algoritma yang diusulkan, penulis melakukan simulasi dengan menggunakan kasus sederhana. Sedangkan untuk kasus perusahaan, penulis hanya menyajikan rangkuman hasil perhitungan.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ... 1-1 1.2. Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3.Pembatasan Masalah ... 1-3 1.4.Perumusan Masalah ... 1-3 1.5. Tujuan Penelitian ... 1-4

1.6. Sistematika Penulisan ... 1-4

BAB 2 : LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Penjadwalan ... 2-1 2.2.Pengertian Kegiatan Proyek ... 2-1 2.2.1 Sasaran Proyek dan Tiga Kendala (Triple Constraint) ... 2-2 2.3.Pengertian Manajemen Proyek ... 2-3 2.4.Bagan Balok (Gantt Chart) ... 2-3 2.5.Jaringan Kerja ... 2-7 2.5.1 Terminologi dan Kaidah Dasar ... 2-9 2.5.2 Menggambar Jaringan Kerja ... 2-11

(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

2.5.3.2Jalur Hampir Kritis ... 2-16 2.5.3.3Jalur Kurang Kritis ... 2-17 2.5.3.4Multi Titik Awal dan Multi Terminal ... 2-17 2.6 Duration-Cost Trade Off ... 2-17

2.6.1 Macam-macam Duration-Cost Trade Off ... 2-18 2.7 Pengambilan Keputusan ... 2-18

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN ... ... 3-1

BAB 4 : PENGUMPULAN DATA

4.1. Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 4-1 4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 4-1 4.2. Data Mentah Penelitian ... 4-2

BAB 5 : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1.Pengolahan Data ... 5-1 5.1.1 Simple Case untuk Pengujian Algoritma ... 5-1

5.1.2 Pengolahan Data Aktual dengan Menggunakan Algoritma ... 5-24 5.2Analisis ... 5-31 5.2.1 Analisis Kekurangan Penentuan Jumlah Operator di Masing- masing Operasi yang Ditetapkan Perusahaan ... 5-31 5.2.2 Analisis Kekurangan Penjadwalan Pengerjaan Masing-masing

Operasi yang Ditetapkan Perusahaan ... 5-31 5.2.3 Analisis Penentuan Jumlah Operator dan Penentuan Waktu Operasi

Usulan yang Sebaiknya Diterapkan Perusahaan ... 5-32 5.2.4 Analisis Perubahan Total Waktu Pengerjaan Proyek setelah

Crashing ... 5-35

(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan ... 6-1 6.2.Saran ... 6-2 6.2.1.Saran untuk Perusahaan ... 6-2 6.2.2.Saran untuk Penelitian ... 6-2

(5)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1. Bagan Balok 2-9

4.1. Besar Waktu Standard dan Jumlah Operator di

masing-masingOperasi 4-3

4.2. Simbolisasi Operasi 4-4

5.1 Data Operasi Awal 5-1

5.2 Operasi Non-Kritis 5-3

5.3 Operasi Non-Kritis Terpilih 5-4

5.4 Operasi Kritis dengan Waktu Terpanjang 5-5 5.5 Operasi Non-kritis Pengulangan Pertama 5-7 5.6 Operasi Kritis Pengulangan Pertama 5-8 5.7 Urutan Operasi Non-kritis Pengulangan Kedua 5-9 5.8 Operasi Kritis Pengulangan Kedua 5-10 5.9 Operasi Non-kritis Pengulangan Ketiga 5-11 5.10 Operasi Kritis Pengulangan Ketiga 5-11 5.11 Operasi Non-kritis Pengulangan Keempat 5-12 5.12 Operasi Kritis Pengulangan Keempat 5-12 5.13 Operasi Non-kritis Pengulangan Kelima 5-13 5.14 Operasi Kritis Pengulangan Kelima 5-13

5.15 Operasi Kritis Langkah 1 5-15

5.16 Rangkuman Hasil Akhir Crashing 5-20 5.17 Rangkuman Hasil Pengerjaan dengan Algoritma 5-17

5.18 Rangkuman Operasi yang Mengalami Pengurangan

Jumlah Operator dan Lembur 5-29

(6)

Universitas Kristen Maranatha xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1. Contoh penyajian perencanaan proyek dengan metode bagan balok 2-10 2.2. Proyek dengan enam komponen kegiatan 2-18 2.3. LF kegiatan yang memiliki dua atau lebih kegiatan berikutnya 2-21 3.1. Flowchart Penelitian 3-2 3.1. Flowchart Penelitian (Lanjutan) 3-3 3.1. Flowchart Penelitian (Lanjutan) 3-4

3.2. Algoritma Akselerasi Proyek 3-5

4.1. Struktur Organisasi Perusahaan 4-2

5.1. Input Data WinQSB 5-2

5.2. Operasi Non-Kritis 5-3

5.3. Waktu Operasi Iterasi ke-1 5-4

5.4. Waktu Operasi 5-5

5.5. Hasil Crashing 5-6

5.6. Hasil Crashing Pengulangan Pertama 5-6

(7)

Universitas Kristen Maranatha xviii

5.20. Waktu Operasi Pengulangan Kelima 5-14 5.21. Hasil Crashing Pengulangan Kelima 5-14

5.22. Waktu proses Langkah 1 5-16

5.23. Hasil Crashing Langkah 1 5-16

5.24. Hasil Crashing Langkah 1 5-16

5.25. Waktu Operasi Pengulangan 1 5-17

5.26. Hasil Crashing Pengulangan 1 5-17

5.27. Waktu Operasi Pengulangan 2 5-18

5.28. Hasil Crashing Pengulangan 2 5-18

5.29. Waktu Operasi Pengulangan 3 5-19

5.30. Hasil Crashing Pengulangan 3 5-19

5.31. Spesifikasi Data Proses Operasi Sayap Pesawat 5-20 5.32. Data Operasi Pembuatan Sayap Pesawat 5-21

5.33. Hasil Pengolahan Data 5-22

5.34. Gantt Chart 5-23

5.35. Network Diagram 5-23

5.36. Gantt Chart Usulan 5-27

5.37. Network Diagram Usulan 5-28

5.38. Hasil Akhir Crashing 5-31

(8)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan, setiap perusahaan harus dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu. Bila perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen, maka perusahaan akan menanggung penalty dan konsumen dapat beralih ke perusahaan pesaing. Penjadwalan memegang peranan penting dalam memenuhi permintaan konsumen. Di dalam penjadwalan, perusahaan harus melakukan pengaturan sumber daya yang dimilikinya. Salah satu sumber daya yang harus diatur adalah tenaga kerja.

PT Dirgantara adalah perusahaan yang menyediakan jasa transportasi udara dan memproduksi berbagai jenis pesawat mulai dari pesawat komersil, pesawat militer dsb. Dalam memproduksi pesawat pesanan konsumen, perusahaan menetapkan waktu standar penyelesaian dan pembagian jumlah operator bagi masing-masing bagian pesawat (badan, sayap dan ekor pesawat). Pengerjaan sayap pesawat diprioritaskan terlebih dahulu daripada bagian pesawat lainnya karena sayap pesawat memegang peranan penting dalam penyelesaian produk pesawat. Pembagian tenaga kerja juga dilakukan

berdasarkan prioritas proyek yang dikerjakan, dan semua tenaga kerja akan dibagi secara merata ke setiap proyek yang ada.

(9)

BAB 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha dalam pembuatan sayap pesawat sehingga waktu standar yang ditetapkan dapat tercapai.

1.2Identifikasi Masalah

Dalam menyelesaikan bagian sayap pesawat, CN-235 perusahaan menentukan jumlah operator yang ditugaskan untuk proyek secara keseluruhan, menentukan jumlah operator yang seharusnya ada di masing-masing operasi dan menetapkan waktu pengerjaan bagi masing-masing-masing-masing operasi tersebut. Adapun operasi-operasi pembuatan sayap pesawat dikerjakan secara serial dan paralel, dimana terdapat operasi-operasi yang bisa dikerjakan setelah operasi sebelumnya selesai dikerjakan, akan tetapi ada juga operasi-operasi yang harus dikerjakan secara paralel sehingga penentuan jumlah operator tergantung pada operasi-operasi yang dikerjakan tersebut. Namun dengan penentuan jumlah operator sejumlah 12 orang untuk keseluruhan proyek dan waktu pengerjaan untuk masing-masing operasi, perusahaan tidak dapat memenuhi target waktu penyelesaian pembuatan sayap pesawat.

Waktu pengerjaan untuk masing-masing operasi dipengaruhi salah satunya oleh jumlah operator yang mengerjakan masing-masing operasi tersebut dan total waktu penyelesaian keseluruhan proyek dipengaruhi oleh operasi-operasi kritis yaitu operasi-operasi yang tidak boleh mengalami keterlambatan dalam pengerjaannya (memiliki slack = 0). Kedua hal ini belum dipertimbangkan

(10)

BAB 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.3Pembatasan Masalah

Berhubung luasnya ruang lingkup penelitian yang dapat dilakukan dan terbatasnya waktu yang dimiliki oleh penulis, maka dalam penelitian ini ditetapkan beberapa batasan masalah sebagai berikut:

1. Objek yang diteliti adalah sayap pesawat tipe CN-235.

2. Penelitian ini tidak membahas perubahan faktor biaya dan faktor tata letak yang ditimbulkan akibat penerapan metode usulan.

Selain pembatasan masalah, ditetapkan beberapa asumsi sebagai berikut: 1. Semua operator telah mahir dalam melakukan pekerjaannya. 2. Keterampilan semua operator dianggap sama.

3. Peralatan dan mesin yang digunakan memadai apabila ada penambahan jumlah operator.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, batasan dan asumsi di atas, maka permasalahan yang dihadapi perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa kekurangan penentuan jumlah operator di masing-masing operasi yang ditetapkan perusahaan?

2. Apa kekurangan penjadwalan pengerjaan masing-masing operasi yang ditetapkan perusahaan?

3. Bagaimana penentuan jumlah operator di masing-masing operasi yang sebaiknya diterapkan perusahaan?

4. Bagaimana penjadwalan pengerjaan masing-masing operasi yang sebaiknya ditetapkan perusahaan?

(11)

BAB 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.5Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian yaitu: 1. Mengidentifikasi kekurangan penentuan jumlah operator di

masing-masing operasi yang ditetapkan perusahaan.

2. Mengidentifikasi kekurangan penjadwalan pengerjaan masing-masing operasi yang ditetapkan perusahaaan.

3. Mengusulkan jumlah operator di masing-masing operasi yang sebaiknya ditetapkan perusahaan.

4. Mengusulkan penjadwalan pengerjaan masing-masing operasi yang sebaiknya diterapkan perusahaan.

5. Mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan jumlah operator dan penjadwalan usulan.

1.6Sistematika Penulisan

Secara garis besar di dalam penyusunan dan pembuatan tugas akhir ini, disusun dalam 6 bab, dimana susunan dan uraian singkat dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut :

1. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.

2. BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang digunakan oleh penulis sebagai landasan teori dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.

3. BAB 3 SISTEMATIKA PENULISAN

Bab ini berisi uraian langkah penelitian yang dilakukan oleh penulis, mulai dari pengamatan hingga penarikan kesimpulan dan pemberian saran atau masukan bagi PT Dirgantara Indonesia.

4. BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

(12)

BAB 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

5. BAB 5 ANALISIS

Bab ini berisi analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan dan mengusulkan upaya yang sebaiknya dilakukan perusahaan dalam melakukan penjadwalan pembuatan sayap pesawat CN-235.

6. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(13)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian bahwa :

1. Mengidentifikasi kekurangan penentuan jumlah operator di masing-masing operasi yang ditetapkan perusahaan.

Kekurangan penentuan jumlah operator di masing-masing operasi yang ditetapkan perusahaan terletak pada tidak seimbangnya jumlah operator yang ditugaskan pada operasi-operasi tersebut.

2. Mengidentifikasi kekurangan penjadwalan pengerjaan masing-masing operasi yang ditetapkan perusahaaan.

Kekurangan penjadwalan pengerjaan masing-masing operasi yang ditetapkan perusahaan terletak pada belum adanya pertimbangan akan operasi-operasi yang berada di jalur kritis, dimana operasi-operasi tersebut sangat mempengaruhi total waktu pengerjaan proyek sayap pesawat.

3. Mengusulkan jumlah operator di masing-masing operasi yang sebaiknya ditetapkan perusahaan.

Penempatan jumlah operator yang menyebabkan tercapainya target waktu penyelesaian sebesar 140 jam adalah dengan memindahkan 14 orang dari 14 operasi non kritis (operasi AC, AF, AG, AI, AM, AN, AS, AT, AX, AY, BC, BD, BE, BF) ke 8 operasi kritis (operasi A, B,

C, K, R, N, Q, L).

4. Mengusulkan penjadwalan pengerjaan masing-masing operasi yang sebaiknya diterapkan perusahaan.

(14)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Adapun lembur yang dilakukan sebanyak 45 jam pada 13 operasi kritis yaitu operasi A, B, C, F, G, K, R, N, Q, L, BY, BI, dan AC.

5. Mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan jumlah operator dan penjadwalan usulan.

Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan jumlah operator dan penjadwalan usulan adalah tercapainya target waktu penyelesaian proyek sehingga perusahaan tidak terkena penalty.

6.2 Saran

6.2.1Saran untuk perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diusulkan sesuai dengan tujuan penelitian adalah :

1. Melakukan penjadwalan ulang dengan mempertimbangkan jumlah operator yang ditugaskan dan operasi-operasi kritis yang mempengaruhi total waktu pengerjaan proyek.

2. Menerapkan penggunaan algoritma, baik menggunakan algoritma yang dibuat oleh penulis atau menciptakan algoritma baru untuk mempermudah proses penjadwalan proyek.

6.2.2Saran untuk penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran

yang dapat diusulkan untuk penelitian yang akan datang adalah :

1. Algoritma yang dibuat akan lebih baik apabila dikembangkan menjadi lebih baik atau diterapkan dalam pembuatan software yang akan membantu mempermudah proses penjadwalan perusahaan. 2. Penulis dapat melakukan penjadwalan dengan algoritma yang dibuat

(15)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Baker, K. R. (1974). Introduction to Sequencing and Scheduling. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Ir. Abrar Husen, M. (2009). Manajemen Proyek. Yogyakarta: ANDI.

Murdick, R. G. (1986). Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga.

Soeharto, I. I. (2002). Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta: Erlangga.

Soeharto, I. (1995). Manajemen Proyek; Dari Konseptual sampai Operasional. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelusuran yang terdapat pada literatur-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian, hal ini penulis akan menemukan beberapa buku yang sangat relevansi

Tiga contoh sample koral Porites yang diambil dari perairan Biak menunjukkan adanya kenaikan kecepatan kalsifikasi yang selaras dengan kenaikan SPL, walaupun

melaksanakan proses pembelajaran memiliki skor rata-rata 111,87 dan tergolong dalam kategori sangat baik, (2) kinerja guru sesudah bersertifikasi dalam melaksanakan

Perusahaan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya dengan cara menentukan strategi kompettitif yang dapat meningkatkan nilai pelanggan Terdapat dua jenis strategi dalam

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana suntingan teks naskah Serat Langendriya Episode Damarwulan Ngarit yang bersih dari

Gambar 3.9 Blok Diagram Perangkat Keras Catu Daya Digital Terlihat pada blok diagram di atas bahwa sistem catu daya digital ini terdiri dari beberapa subsistem, yaitu rangkaian

• Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap persetujuan adalah Jenis Kelamin, tingkat pengeluaran dan persepsi masyarakat terhadap dampak

Atas rahmat dan ridho Tuhan yang Maha Kuasa, PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Daerah Jawa Timur akan kembali hadir dalam menyelenggarakan kegiatan rutin