PERBANDINGAN WAKTU SIKLUS PERJALANAN
ANTAR WAKTU TRANS METRO BANDUNG
KORIDOR II
IKA SRI ASTUTI SIHOMBING
NRP: 1321903
Pembimbing: TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D.
ABSTRAK
Perkembangan transportasi publik yang handal dapat membuat beralihnya masyarakat dari angkutan pribadi ke angkutan publik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai perbandingan waktu perjalanan Tahun 2013 dan 2015 pada Bus Trans Metro Bandung Koridor II. Variasi waktu perjalanan merupakan hal penting untuk memahami penurunan keandalan kinerja angkutan publik. Penelitian dilakukan selama satu minggu, untuk mendapatkan data primer berupa waktu perjalanan bus. Sedangkan data sekunder yang diperlukan adalah panjang rute, lokasi shelter, dan jumlah armada bus Trans Metro Bandung. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa shelter bus tidak beroperasi dan kondisi rute Cicaheum-Cibeureum di beberapa segmen jalan berpotensi menimbulkan kemacetan. Hasil analisis menunjukkan Bus Trans Metro Bandung memiliki nilai variabilitas dengan rentang 4% sampai 23,7%. Perbandingan waktu perjalanan antar hari menunjukkan bahwa variabilitas pada akhir pekan lebih stabil dibanding pada hari kerja. Pemetaan rute perjalanan, lokasi shelter dan kondisi eksisting lalu lintas menggunakan aplikasi MapInfo yang berbasis GIS. Penelitian dapat dimanfaatkan oleh operator bus Trans Metro Bandung yaitu Perum DAMRI yang mampu mengarahkan pada efektifitas dan efisiensi kinerja Trans Metro Bandung.
TRAVEL TIME CYCLE RATIO BETWEEN DAYS OF
TRANS METRO BANDUNG CORRIDOR II
IKA SRI ASTUTI SIHOMBING
NRP: 1321903
Supervisor: TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D.
ABSTRACT
The development of reliable public transportation will shift people from private vehicles to public transport. This study aims to get the value of the travel time ratio in 2013 and 2015 at Metro Bandung Trans Bus Corridor II. Variation of travel time is important to understand the deteriorations in the reliability of public transport. The study was conducted for a single week to obtain primary data in the form of a bus trip. While secondary data that are needed are routes length, the location of the shelters and the number of the bus fleet Trans Metro Bandung. The results showed that the bus shelters were not operating and Cicaheum-Cibeureum route conditions in some segments are potential to cause congestion. The analysis showed that Bus Trans Metro Bandung has a value of variability with a range of 4% to 23, 7%. The comparison of travel time between the days leads us to the variability on weekends are more stable. Routes, shelter location and condition of existing traffic are mapped using MapInfo as GIS-based application. The findings of this study are useful for Perum DAMRI as operator of Trans Metro Bandung for leading to Trans Metro Bandung’s performance effectiveness and efficiency.
DAFTAR ISI
4.3 Analisis Perbandingan Variabilitas Waktu Perjalanan Antar Hari 40
4.4 Analisis Rata-rata Waktu Perjalanan Harian 42
4.5 Analisis Perbandingan Waktu Perjalanan Antar Rute 44
4.7 Analisis Perbandingan Waktu Perjalanan Antar Rit 47
4.8 Pembahasan 48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51
5.1 Simpulan 51
5.2 Saran 52
DAFTAR PUSTAKA 53
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rute Perjalanan Trans Metro Bandung Koridor I 8
Gambar 2.2 Rute Perjalanan Trans Metro Bandung Koridor II 8
Gambar 2.3 Skema Hardware 14
Gambar 2.4 Skema Software 14
Gambar 2.5 Tampilan Operasi Waypoint Mytrack 16
Gambar 2.6 Tampilan Menu Tracking Pada Mytrack 17
Gambar 2.7 Tampilan Menu Measure Distance Pada Mytrack 17
Gambar 2.8 ScreenShot Dari Aplikasi Arcview Yang Menunjukkan
Pembagian Dinamik Dari Rel Kereta Api 19
Gambar 2.9 Screen Shot Dari Aplikasi Transcad Yang Menunjukkan
Fungsi Lebih Lengkap Dari GIS-T 20
Gambar 2.10 Macam-Macam Data Grafis Dalam Map Info 21
Gambar 2.11 Screen Shot Dari Aplikasi Mapinfo Yang Menunjukkan
Data Grafis Mengenai Nama Desa Di Kota Bandung 21
Gambar 2.12 Screen Shot Dari Aplikasi Mapinfo Yang Menunjukkan
Data Tabular Nama Desa Di Kota Bandung 22
Gambar 2.13 Contoh Layer Peta Tematik 22
Gambar 2.14 Contoh Tampilan Mutilayer Peta Tematik 23
Gambar 2.15 Contoh Tampilan Aplikasi MyTrack 23
Gambar 3.1 Rute Perjalanan Bus Trans Metro Bandung 27
Gambar 3.2 Rute Track Yang Ditempuh Koridor II
Cicaheum-Cibeureum 27
Gambar 3.3 Waypoint Selama Berhenti Koridor II
Cicaheum-Cibeureum 28
Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian 30
Gambar 4.1 Rute Perjalanan Tetap Trans Metro Bandung 31
Gambar 4.2 Rute Perjalanan Bus Trans Metro Bandung Pada Hari
Senin 32
Gambar 4.3 Rute Perjalanan Bus Trans Metro Bandung Pada Hari
Kamis 33
Gambar 4.4 Perjalanan Harian Rit Pertama 34
Gambar 4.5 Perjalanan Harian Rit Kedua 35
Gambar 4.6 Perjalanan Harian Rit Ketiga 36
Gambar 4.7 Variabilitas Waktu Perjalanan Satu Minggu 40
Gambar 4.8 Perbandingan Nilai Variabilitas Waktu Perjalanan Antar
Hari 41
Gambar 4.9 Rata-Rata Waktu Perjalanan Per Hari Dalam Diagram Box
Plot 43
Gambar 4.10 Rata-Rata Waktu Perjalanan Per Hari Berdasarkan
Komponennya 44
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perbandingan Kategori Dasar BRT ITDP dengan Kondisi
Eksisting TMB Koridor I dan II 24
Tabel 3.2 Contoh Lembar Pengisian Survei 28
Tabel 4.1 Nilai η Pada Rit Pertama 37
Tabel 4.2 Nilai η Pada Rit Kedua 37
Tabel 4.3 Nilai η Pada Rit Ketiga 38
Tabel 4.4 Nilai Vx Pada Rute Tetap 38
Tabel 4.5 Nilai Vx Pada Rute Berubah 39
Tabel 4.6 Nilai Vx Keseluruhan Selama Satu Minggu 39
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Vx Antar Hari 41
Tabel 4.8 Komponen Waktu Perjalanan Per Hari 42
Tabel 4.9 Rata-rata Waktu Perjalanan Per Hari 43
Tabel 4.10 Data Waktu Perjalanan untuk Analisis Perbandingan Antar
Rute 45
Tabel 4.11 Data Waktu Perjalanan untuk Analisis Perbandingan Antar
Hari 46
DAFTAR NOTASI
η Efisiensi waktu perjalanan
η1 Efisiensi waktu perjalanan rit 1
η2 Efisiensi waktu perjalanan rit 2
η3 Efisiensi waktu perjalanan rit 3
Waktu perjalanan rata-rata
tr Waktu bus saat sedang berjalan
ts Waktu saat macet atau lampu lintas atau lintas lintasan kereta atau persimpangan
DAFTAR SINGKATAN
Anova Analysis Of Variance
BRT Bus Rapid Transit
CD-ROM Compact Disc-Read-Only Memory CPU Central Processing Unit
DAMRI Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia DISHUB Dinas Perhubungan
GIS Geographic Information System
GIS-T GIS In Transportation
GPS Global Positioning System
GPX GPS Exchange Format
ITDP The Institute For Transportation and Development Policy
ITS Intelligent Transportation Systems
KA Kereta Api
Kep Keputusan
KML Keyhole Markup Language
KMZ Keyhole Markup Language Zipped
Pemkot Pemerintah Kota Perda Peraturan Daerah
RFID Radio-Frequency Identification
ROW Right-Of-Way (Hak Guna Jalan)
ROW-C Right-Of-Way Kategori C (Hak Guna Jalan Beroperasi Lalu Lintas Bercampur)
RPJPD Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Waktu Perjalanan 59
L1.1 Data Waktu Perjalanan Hari Senin (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 1 59
L1.2 Data Waktu Perjalanan Hari Senin (Cicaheum Cibeureum)
Rit 1 60
L1.3 Data Waktu Perjalanan Hari Senin (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 2 61
L1.4 Data Waktu Perjalanan Hari Senin (Cicaheum Cibeureum)
Rit 2 62
L1.5 Data Waktu Perjalanan Hari Senin (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 3 63
L1.6 Data Waktu Perjalanan Hari Senin (Cicaheum Cibeureum)
Rit 3 64
L1.7 Data Waktu Perjalanan Hari Selasa (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 1 65
L1.8 Data Waktu Perjalanan Hari Selasa (Cicaheum Cibeureum)
Rit 1 66
L1.9 Data Waktu Perjalanan Hari Selasa (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 2 67
L1.10 Data Waktu Perjalanan Hari Selasa (Cicaheum Cibeureum)
Rit 2 68
L1.11 Data Waktu Perjalanan Hari Selasa (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 3 69
L1.12 Data Waktu Perjalanan Hari Selasa (Cicaheum Cibeureum)
Rit 3 70
L1.13 Data Waktu Perjalanan Hari Rabu (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 1 71
L1.14 Data Waktu Perjalanan Hari Rabu (Cicaheum Cibeureum)
Rit 1 72
L1.15 Data Waktu Perjalanan Hari Rabu (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 2 73
L1.16 Data Waktu Perjalanan Hari Rabu (Cicaheum Cibeureum)
Rit 2 74
L1.17 Data Waktu Perjalanan Hari Rabu (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 3 75
L1.18 Data Waktu Perjalanan Hari Rabu (Cicaheum Cibeureum)
Rit 3 76
L1.19 Data Waktu Perjalanan Hari Kamis (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 1 77
L1.20 Data Waktu Perjalanan Hari Kamis (Cicaheum Cibeureum)
Rit 1 78
L1.21 Data Waktu Perjalanan Hari Kamis (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 2 79
Rit 2
L1.23 Data Waktu Perjalanan Hari Kamis (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 3 81
L1.24 Data Waktu Perjalanan Hari Kamis (Cicaheum Cibeureum)
Rit 3 82
L1.25 Data Waktu Perjalanan Hari Jumat (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 1 83
L1.26 Data Waktu Perjalanan Hari Jumat (Cicaheum Cibeureum)
Rit 1 84
L1.27 Data Waktu Perjalanan Hari Jumat (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 2 85
L1.28 Data Waktu Perjalanan Hari Jumat (Cicaheum Cibeureum)
Rit 2 86
L1.29 Data Waktu Perjalanan Hari Jumat (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 3 87
L1.30 Data Waktu Perjalanan Hari Jumat (Cicaheum Cibeureum)
Rit 3 88
L1.31 Data Waktu Perjalanan Hari Sabtu (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 1 89
L1.32 Data Waktu Perjalanan Hari Sabtu (Cicaheum Cibeureum)
Rit 1 90
L1.33 Data Waktu Perjalanan Hari Sabtu (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 2 91
L1.34 Data Waktu Perjalanan Hari Sabtu (Cicaheum Cibeureum)
Rit 2 92
L1.35 Data Waktu Perjalanan Hari Sabtu (Cibeureum-Cicaheum)
Rit 3 93
L1.36 Data Waktu Perjalanan Hari Sabtu (Cicaheum Cibeureum)
Rit 3 94
L1.37 Data Waktu Perjalanan Hari Minggu
(Cibeureum-Cicaheum) Rit 1 95
L1.38 Data Waktu Perjalanan Hari Minggu (Cicaheum
Cibeureum) Rit 1 96
L1.39 Data Waktu Perjalanan Hari Minggu
(Cibeureum-Cicaheum) Rit 2 97
L1.40 Data Waktu Perjalanan Hari Minggu (Cicaheum
Cibeureum) Rit 2 98
L1.41 Data Waktu Perjalanan Hari Minggu
(Cibeureum-Cicaheum) Rit 3 99
L1.42 Data Waktu Perjalanan Hari Minggu (Cicaheum
Cibeureum) Rit 3 100
Lampiran 2 Peta Tematik 101
L2.1 Peta Tematik Lokasi Penelitian 101
L2.2 Peta Tematik Lokasi Lampu Lalu Lintas 102
L2.3 Peta Tematik Lokasi Shelter 103
L2.5 Peta Tematik Survei Jumat Rit 2 105
L2.6 Peta Tematik Survei Jumat Rit 3 106
L2.7 Peta Tematik Survei Sabtu Rit 1 107
L2.8 Peta Tematik Survei Sabtu Rit 2 108
L2.9 Peta Tematik Survei Sabtu Rit 3 109
L2.10 Peta Tematik Survei Minggu Rit 1 110
L2.11 Peta Tematik Survei Minggu Rit 2 111
L2.12 Peta Tematik Survei Minggu Rit 3 112
L2.13 Peta Tematik Survei Senin Rit 1 113
L2.14 Peta Tematik Survei Senin Rit 2 114
L2.15 Peta Tematik Survei Senin Rit 3 115
L2.16 Peta Tematik Survei Selasa Rit 1 116
L2.17 Peta Tematik Survei Selasa Rit 2 117
L2.18 Peta Tematik Survei Selasa Rit 3 118
L2.19 Peta Tematik Survei Rabu Rit 1 119
L2.20 Peta Tematik Survei Rabu Rit 2 120
L2.21 Peta Tematik Survei Rabu Rit 3 121
L2.22 Peta Tematik Survei Kamis Rit 1 122
L2.23 Peta Tematik Survei Kamis Rit 2 123
L2.24 Peta Tematik Survei Kamis Rit 3 124
Lampiran 3 Data Tabulasi 125
L3.1 Data Tabulasi Nama Jalan Di Peta Tematik Lokasi
Penelitian 125
L3.2 Data Tabulasi Nama Jalan Di Peta Tematik Lokasi
Penelitian (lanjutan) 126
L3.3 Data Tabulasi Nama Jalan Di Peta Tematik Lokasi Shelter 127 L3.4 Data Tabulasi Nama Jalan Di Peta Tematik Lokasi Shelter
(lanjutan) 128
L3.5 Data Tabulasi Nama Jalan Di Peta Tematik Lokasi Shelter
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain
masyarakat melakukan perjalanan. Perjalanan merupakan sebuah aktivitas yang
berlangsung dari satu lokasi geografis tertentu ke tempat lainnya melalui jaringan
transportasi (Avineri & Prashker, 2005). Terdapat banyak teknologi baru pada
jaringan transportasi, hal ini merupakan kebijakan yang disediakan kota dengan
mempersiapkan rencana jangka panjang, pembaharuan bertahap, sampai membuat
penggunaan paling efisien dari fasilitas eksisting, untuk memperbaiki kemacetan,
dan menunjukan kegiatan tambahan yang sesuai (Schoon, 1996).
Teknologi transit saat ini sangat bervariasi untuk memenuhi kebutuhan
berpindah masyarakat kota, salah satu antaranya adalah Bus Rapid Transit (BRT)
(Wright and Fjellstrom, 2005). BRT merupakan teknologi baru berbasis ‘bus
cepat’ yang mudah diimplementasikan di perkotaan dengan biaya yang lebih
murah dibandingkan dengan merencanakan kereta (Tumlin, 2012). BRT pada
umumnya memiliki koridor busway pada jalur yang terpisah –dalam ketinggian yang sama atau ketinggian yang berbeda– dan bus yang sudah di modernisasi
(Wright, 2007).
Beberapa kota besar di Indonesia sudah mengembangkan sistem
transportasi berbasis BRT. Salah satu diantaranya adalah Kota Bandung dengan
Trans Metro Bandung, yang sudah beroperasi sejak Tahun 2008 (Sinambela,
2006). Terdapat beberapa hal yang membedakan Trans Metro Bandung dengan
BRT pada umumnya, yaitu Trans Metro Bandung tidak memiliki jalur
khusus/terpisah, terganggu dengan persimpangan, dan tidak memiliki informasi
pasti mengenai kedatangan bus (Dinas Perhubungan, 2013).
Tidak adanya informasi tersebut disebabkan oleh kondisi lalu lintas,
seperti macet, lampu merah, waktu berhenti pada shelter dan persimpangan. Kondisi tersebut mengindikasikan kurangnya keandalan kinerja angkutan publik,
dilakukan untuk membantu mengidentifikasikan, memperbaiki keandalan
transportasi publik dan mendapatkan waktu perjalanan yang sesingkat mungkin.
Untuk mempermudah penayangan, pemutahiran dan akses data maka
seluruh informasi dari lapangan dapat dikumpulkan, dimodelkan dan dianalisis
menggunakan bentuk informasi peta spasial atau disebut juga Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (Gaile and Willmott, 2003).
Dalam arti luas sistem informasi geografis (GIS) adalah sistem informasi
yang khusus untuk meng-input, mengatur, menganalisa dan pelaporan dari bentuk informasi geografis (terkait spasial) (Shaw and Rodrigue, 2013). Dari berbagai
aplikasi potensial kegunaan GIS, permasalahan mengenai transportasi telah
banyak menerima perhatian. Sebuah cabang tertentu dari GIS yang diterapkan
dalam bidang transportasi adalah GIS-T (GIS in Transportation), yang adalah salah satu area pelopor aplikasi GIS (Waters, 1999).
Beberapa studi yang telah dilakukan di Indonesia dan di luar negeri yang
membahas waktu perjalanan dan kecepatan angkutan publik, dan penggunaan
GIS. Wang et al. (2004) melakukan penelitian di wilayah Cincinnati (Ohio)
mengenai pencitraan jalur potensial Bus Rapid Transit menggunakan sistem
informasi geografis, penelitian ini menitik beratkan penggunaan kombinasi peta,
gambar dan animasi visualisasi yang menyimulisasikan hasil modelling dengan data geografis beserta tabel, sehingga lebih banyak orang mungkin dapat
memahami konsekuensi dari rencana dan desain alternatif.
Hal serupa juga telah diteliti di Indonesia, Mustaqim (2010) di Semarang
untuk menentukan jalur bus alternatif dengan aplikasi GIS. Perdana (2013) juga
melakukan penelitian mengenai aplikasi GIS untuk pemodelan jalur bus Trans
Malang, dengan meneliti waktu tempuh, jumlah lampu merah, lama hambatan,
dan potensi kemacetan yang dilalui, yang menghasilkan beberapa alternatif jalur
bus baru untuk Trans Malan g.
Penelitian mengenai BRT juga telah dilakukan di kota Bandung oleh
Ramadhan (2014) yang meneliti mengenai tingkat waktu perjalanan Bus Trans
Metro Bandung Koridor II, dengan kondisi pada tidak adanya jalur khusus untuk
membandingkan waktu perjalanan dan kecepatan yang di sepanjang koridor II
dengan data survei pada tahun 2013 dan tahun 2015, disajikan dengan GIS.
Penggunaan GIS akan memudahkan pengguna untuk melihat dan menganalisis
secara visual pada data geografisnya.
1.2 Inti Permasalahan
Perkembangan area perkotaan menjadi daerah perkembangan ekonomi dan
pendidikan mengakibatkan tingginya permintaan untuk berpindah dari daerah
hunian ke daerah urban. Tingginya permintaan tersebut mendesak perbaikan dari
kinerja sarana transportasi kota, dalam hal ini BRT sebagai moda transportasi
yang mampu memindahkan sejumlah besar masyarakat.
Permasalahan umum yang dihadapi oleh Trans Metro Bandung (TMB)
adalah ketidakpastian waktu kedatangan bus, kondisi jalan dan jalur bus yang
masih berbaur dengan lalu lintas yang ada, yang menyebabkan waktu perjalanan
yang berbeda-beda setiap harinya. Studi perbandingan yang diperlukan adalah
menganalisis waktu perjalanan dari TMB koridor II serta menyajikan secara
visual keadaan geografis eksisting dan rencana dalam Sistem Informasi Geografis.
1.3 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya studi ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis siklus waktu perjalanan bus Trans Metro Bandung Koridor
II (Cicaheum-Cibeureum).
2. Memetakan kondisi pengaruh lalu lintas eksisting pada Trans Metro
Bandung Koridor II.
3. Membandingkan waktu perjalanan bus Trans Metro Bandung Koridor II
data pada tahun 2013 dengan 2015.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:
1. Data yang digunakan merupakan data primer hasil survei yang dilakukan
selama 7 hari selama TMB beroperasi pada hari Senin sampai dengan
2. Data yang dianalisis dalam studi ini adalah waktu tundaan yang dialami
oleh TMB selama beroperasi, waktu perjalanan yang harus ditempuh dan
waktu tunggu bus di setiap shelter.
3. Data yang digunakan untuk pemetaan adalah data koordinat-koordinat
yang didapat dari Global Positioning System (GPS) agar sesuai dengan koordinat standar dan universal yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Data pemetaan untuk perjalanan TMB ditampilkan dari hasil survei
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Dari analisis yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa simpulan, yaitu:
1. Waktu perjalanan rata-rata dari kesuluruhan data yang diteliti adalah 2 jam 34
menit, nilai waktu perjalanan yang paling rendah selama satu minggu adalah
hari Sabtu pada rit 1 yaitu selama 2 jam, dan nilai tertinggi selama satu
minggu adalah hari Kamis pada rit 3 yaitu selama 3 jam 43 menit. Rentang
waktu perjalanan rata-rata perhari adalah 2 jam 11 menit sampai 3 jam 5
menit. Nilai efisiensi yang rata-rata untuk seminggu adalah 81,9% dan rentang
efisiensi selama seminggu adalah 70,4% hingga 88,9%. Nilai efisiensi
menunjukkan berapa besar waktu perjalanan yang dipengaruhi oleh waktu
antrian di terminal. Variabilitas waktu perjalanan Bus Trans Metro Bandung
Koridor II Rute Cicaheum-Cibeureum tahun 2015 menunjukkan nilai dari 4%
hingga 23,7%. Nilai Variabilitas waktu perjalanan keseluruhan selama satu
minggu adalah sebesar 11,3%, atau 6% lebih tinggi dibanding dengan tahun
2013. Perbandingan variabilitas waktu perjalanan antar hari di tahun 2015
menunjukkan perbedaan yang cukup tinggi, pada hari kerja rute tetap adalah
9,2% dan pada hari kerja rute berubah 3%. Pada akhir pekan variabilitas
waktu adalah sekitar 0,028%, artinya variabilitas waktu perjalanan pada akhir
pekan jauh lebih tidak bervariasi karena nilai variabilitasnya kecil.
2. Berdasarkan data dari lapangan diolah kedalam bentuk spasial dan ditemukan
bahwa bus TMB tidak menaikturunkan penumpang pada shelter eksisting yang disediakan Dinas Perhubungan Kota Bandung.
3. Berdasarkan hasil analisis ada perbedaan dari hasil perbandingan rata-rata
waktu perjalanan antar rute sebesar 35 menit 31 detik. Perbedaan tersebut
diakibatkan berubahnya rute perjalanan TMB, selain dari itu TMB yang
beroperasi di ROW-C memberi dampak yang cukup tinggi pada variabilitas
waktu perjalanan. Untuk perbandingan waktu perjalanan antar hari pada rute
perbedaan dibanding pada akhir pekan. Pada perbandingan waktu rata-rata
antar rit tidak ditemukan perbedaaan yang signifikan, hal ini disebabkan oleh
semakin bertambahnya lokasi macet di kota Bandung. Lokasi seperti
Alun-alun Bandung yang kini semakin ramai oleh pengunjung Masjid Raya
Bandung dan Gedung Konferensi Asia Afrika, yang berdampak ke daerah di
sekitarnya seperti Jl. Braga, Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Lembong.
Pertambahan kemacetan tersebut juga mengakibatkan beberapa perubahan rute
perjalanan, dengan petambahan rute yang paling panjang adalah 3,6 km.
5.2Saran
Untuk perkembangan penelitian selanjutnya diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Perlu ditambahnya panel penelitian dengan mengulang penelitian yang sama
pada waktu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur R M, Waters, N. M., 1995, GIS To Maximise Photo-Radar Deployment Effectiveness.Proceedings GIS/LIS 95, Vol. 1.Falls Church: ACSM/ASPRS. Avineri, E., Prashker, J. N., 2005, Sensitivity to Travel Time Variability:
Travelers' Learning Perspective, Transportation Research Part C Emerging Technologies.
Bolay, J., Schmid, M., Tejada, G., Hazboun, E., 2012, Technologies and Innovations for Development: Scientific Coorperation for A Sustainable Future. Paris: Springer-Verlag France.
Caliper Corporation, 1996, Travel Demand Modeling With Transcad 3.0, Newton: Caliper Corporation.
Densham, P. J., 1996, Visual Interactive Locational Analysis. In Longley P, Batty M (Eds) Spatial Analysis: Modelling In A GIS Environment, Cambridge: GeoInformation International.
Dinas Perhubungan Kota Bandung, 2013, Infographic: Trans Metro Bandung,
Dinas Perhubungan.
Eboli, L., & Mazzulla, G., (2012), Performance Indicators for An Objective Measure of Public Transport Service Quality, European Transport, 51, 1-21. Elefteriadou, L., Cui, X., 2005, Review of Definition Travel Time Reliability,
Dalam: Report for Florida Department of Transportation. http://www.dot.state.fl.us/planning/statistics/mobilitymeasures/define-ttr.pdf (diakses pada 18 Mei 2015).
Ernst, J.P., 2005, Initiating Bus Rapid Transit in Jakarta, Indonesia, Jakarta: 1093 Journal of Transportation Research Board 20-6.
Gaile, G. L., Willmott, C.J., 2003, Geography in America: at The Dawn of The 21st Century, New York: Oxford University Press Inc.
Garber, N. J., Hoel, L. A., 2010, Fourth Edition: Traffic and Highway Engineering,Stamford: Cengage Learning.
Garret, M., 2014, Encyclopedia of Transportation: Social Science and Policy,
Giuliano,H., Hanson, S., 2004, The Geography of Urban Transportation, Third Edition,New York: The Guilford Press.
Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), 2003 , ITDP Annual Report 2003, https://www.itdp.org/wp-content/uploads/2014/07/2003_
annual _report.pdf. (diakses pada 10 Februari 2015)
Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia 2010,
2010,. Pedoman Standar Pelayanan Minimal Transjakarta. Jakarta: Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia.
Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), 2012, The BRT Standard 2012: The BRT Standard Version GOLD, https://www.itdp.org
/?/microsites/brt-standard/ (diakses pada 20 2015)
Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), 2014, The BRT Standard 201: The BRT Standard Version 1.0, https://www.itdp.org/wp-content/uploads/2014/07/BRT-Standard-20141.pdf (diakses pada
2014)
Ivan, I., Benenson, I., Jiang, B., Horák, J., Haworth, J., Inspektor, T., 2015,
Geoinformatics for Intellegent Transportation, New York: Springer International Publishing.
Jan ć, ., 2014, Advanced Transport Systems: Analysis, Modeling, and Evaluation of Performances, London: Springer-Verlag.
Kemp, R. L., Stephani, C. J., 2015, A Handbook of Best Practise Outside the United States, North Carolina: Library of Congress
Cataloguing-in-Publication Data.
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.687/AJ.206/DRJD/2002, 2002, Pedoman Teknis Penyelenggraan
Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap
dan Teratur, Dinas Perhubungan Darat.
Keputusan Walikota Bandung No. 551/Kep.764-Dishub/2012, 2012,
Pengoperasian Trans Metro Bandung pada Koridor Cicaheum-Cibeureum,
Dinas Perhubungan.
Kieu, L., Bhaskar, A., Chung, E., 2014, Public Transport Travel-Time Variability Definitions and Monitoring Journal of Transportation Engineering 141(1), 04014068, http://dx.doi.org/10.1061/(ASCE)TE.1943-5436.0000724
(diakses 8 Mei 2015)
Litman, T., 2009, A Good Example of Bad Transportation Performance Evaluation, Victoria Transport Policy Institute, http://www.vtpi.org/per_ ind.pdf (diakses pada 20 Oktober 2014)
Meyer, M. D., Miller, E. J., 2001, Urban Transport Plan Second Edition, New York: McGraw-Hill.
Meyer, M., 2000, Measuring That Which Cannot Be Measured At Least According to Conventional Wisdom, 26th Annual Meeting on Performance Measures to Improve Transportation Systems and Agency Operations
Irvine: Transportation Research Board,October 29-November 1.
Miller, H. J., Shaw, S. L., 2001, Geographic Information Systems for Transportation (GIS-T): Principles and Application. Oxford: Oxford University Press.
Mustaqim, F., 2010, Sistem Informasi Geografis Jalur Trayek Bus Di Kota Semarang Menggunakan Arcview GIS. Semarang: Universitas Diponegoro. Newman, P., and J. Kenworthy., 2007, Sustainable Urban Form: Transport
Infrastructure and Transport Policies In Threats From Car Traffic to the Quality of Urban Life: Problems, Causes and Solutions, ed. Tommy Garling and Linda Steg, 293-311, Oxford, UK: Elsevier.
Nyerges, T. L., 1989, GIS Support for Micro-Macro Spatial Modeling.
Proceedings Of Autocarto 9. Falls Church: ACSM/ASPRS.
O’ ull van, D., Unw n, D., 1 , Geographic Information Analysis, 2nd Edition,
Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
Perdana, G. R., Wihowo, B. S., 2013, Aplikasi Sistem Informasi Geografi (Sig) Untuk Pemodelan Jalur Bus Trans Malang, Malang: Universitas Negeri Malang.
Peraturan Daerah Kota Bandung No. 8 Tahun 2008, 2008, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2008-2025, Departemen Perhubungan.
Peraturan Walikota Bandung No. 265 Tahun 2008, 2008, Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Departemen Perhubungan.
Prahasta, Eddy., 2001, Konsep–konsep Dasar Sistem Informasi Geografi, Bandung: Informatika.
Ramadhan, H. J., 2014, Travel Time Variability of Trans Metro Bandung Bus Corridor II, Universitas Jember: Simposium XVII FSTPT (22-24 August 2014).
Recker, W., Chung, Y., Park, J., Wang, L., Chen, A., Ji, Z., Liu, H., Horrocks, M.
Oh, J., 2005, Considering Risk-Taking Behavior in Travel Time Reliability, California: PATH Research Report.
Schoon, J. G., 1996, Transportation System and Service Policy: A Project-Based Introduction, New York: Chapman & Hall.
Shaw, J., Rodrigue, J.P., Notteboom, Theo., 2013, The Sage Handbook of Transport Studies, London: Sage Publications Ltd.
Sihombing, I. S. 2011. Evaluasi dan Pemetaan Saluran Drainase di Kampus Politeknik Negeri Bandung Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Bandung: Politeknik Negeri Bandung
Sinambela, L. P., 2008, Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta: Bumi Aksara.
Stichling, D., 2015, myTracks - The GPS-Logger, https://itunes.apple.com/en/app/ mytracks-the-gps-logger/id358697908?mt=8 (diakses pada 31 Juli 2015).
Strathman, J. G., T. J. Kimpel, et al., 2001, Bus Transit Operations Control: Review and An Experiment Involving Tri-Met’s Automated Bus Dispatching System. Journal of Public Transportation 4: 1-26. www.upa.pdx.edu/CUS/ publications/docs/PR117.pdf (diakses pada 10 Februari 2015).
Transportation Cooperative Research Program (TCRP), 2010, Transportation Cooperative Research Program Report 141: A Methodology for Performance Measurement and Peer Comparison in the Public Transportation Industry, Constitution Avenue: Transportation Research
Board.
Tumlin, J., 2012, Sustainable Transportation Planning, New Jersey: John Willey & Sons, Inc.
Turnquist, M., Blume S., 1980, Evaluating Potential Effectiveness of Headway Control Strategies for Transit Systems, Constitution Avenue: Transportation Research Record
UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 158 Ayat 1 dan 2, 2009, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan.
Vuchic, V. R., 1999, Transportation for Livable Cities, New Brunswick, Hoboken: CUPR, Rutgers University.
Vuchic, V. R., 2007, Urban Transit Systems and Technology, New Brunswick, Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
Wang, X., Huang, H., Shi, J, 2004, Potential Bus Rapid Transit Line with GIS,
Vienna: CORP 2004 & GeoMultimedia.
Waters, N.M., 1999, Transportation GIS: GIS-T. In P.A. Longley, M.F. Goodchild, D.J. Maguire, and D.W. Rhind, editors, Geographical Information Systems: Principles, Techniques, Management and Applications, New York: Wiley Devel- Oping Cities, Module 3b: Bus Rapid Transit, ITDP web publication: http://www.itdp.org/read/brtplanningguidedec04.pdf. (diakses a a
Wright, L., 2007, Bus Rapid Transit Planning Guide, New York: Institute for Transportation and Development Policy.
Wright, L., Fjellstrom, K., 2005, Mass Transit Options, Modul 3a of Sustainable Transport: A Sourcebook for Policy-makers in Developing Cities, GTZ, Frankfurt, http://www.sutp.org/en-dn-th3, ( a a a 2014).
Zahir, U.M.D, Matsui, H., Fujita, M., 1999, Modeling of Transit Vehicle Services