• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMASI KARBON TERSIMPAN PADA VEGETASI DI BLOK UTARA MAKAM KAWASAN GUNUNG ANJASMORO TAMAN HUTAN RAYA RADEN SOERJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ESTIMASI KARBON TERSIMPAN PADA VEGETASI DI BLOK UTARA MAKAM KAWASAN GUNUNG ANJASMORO TAMAN HUTAN RAYA RADEN SOERJO"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir ini penjarahan hutan atau penebangan liar di kawasan hutan makin marak terjadi dimana-mana seakan-akan tidak terkendali. Ancaman kerusakan hutan ini jelas akan menimbulkan dampak negatif yang luar biasa besarnya karena adanya efek domino (berantai) dari hilangnya hutan, terutama pada kawasan-kawasan yang mempunyai nilai fungsi ekologis dan biodiversitas besar. Akibat dari kejadian ini tidak saja hilangnya suatu kawasan hutan yang tadinya dapat mendukung kehidupan manusia dalam berbagai aspek misal kebutuhan akan air, oksigen, kenyamanan (iklim mikro), keindahan (wisata), penghasilan (hasil hutan non kayu dan kayu), penyerapan karbon (carbon sink), pangan dan obat-obatan akan tetapi juga hilanglah biodiversity untuk generasi mendatang (Rusmantoro, 2003).

(2)

2

Bagian yang hidup ini akan terus mengurangi jumlah CO2 yang ada di udara, dan ini yang akan dihitung. Jadi ini sebenarnya adalah untuk menginventarisir potensi vegetasi sebagai penyerap. Cadangan karbon sebenarnya adalah karbon yang disimpan di dalam vegetasi dan di dalam tanah. Yang termasuk kedalam biomassa adalah bagian atas yang masih hidup, seperti semak dan tumbuhan bawah. Sementara itu, bagian yang mati (necromassa) termasuk serasah di pemukaan tanah, tonggak yang mati, batang, cabang, dan ranting. Hutan alami merupakan penyimpan karbon (C) tertinggi bila dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan pertanian. Oleh karena itu, hutan alami dengan keragaman jenis pepohonan berumur panjang dan seresah yang banyak merupakan gudang penyimpan C tertinggi. Bila hutan diubah fungsinya menjadi lahan-lahan pertanian atau perkebunan atau ladang penggembalaan, maka jumlah C tersimpan akan merosot. Jumlah C tersimpan antar lahan tersebut berbeda-beda, tergantung pada keragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada, jenis tanahnya serta cara pengelolaannya (Hairiah, 2004).

(3)

3

dapat berperan penting untuk mengurangi emisi dunia melalui carbon sink. Hal ini dapat terjadi jika hutan yang ada dijaga kelestariannya dan melakukan penanaman (afforestasi) pada kawasan bukan hutan (degraded land), serta melakukan perbaikan kawasan hutan yang rusak (degraded forest) dengan cara penghutanan kembali (reforestasi) (Rusmantoro, 2003).

Kayu atau pepohonan tidak hanya bisa dimanfaatkan kayunya saja dan sudah saatnya dilakukan upaya penghitungan manfaat hutan sebagai penyedia jasa lingkungan yang diharapkan mampu memberikan nilai ekonomi lebih tinggi dengan mengetahui berbagai kemampuannya dalam menyediakan sumberdaya air, penyerap karbon, penghasil oksigen, jasa wisata alam, satwa, biodiversitas dan sebagainya (Muhdi, 2008).

Salah satu alternatif dalam mengendalikan konsentrasi karbon yaitu melalui pengembangan sink program, dimana karbon organik sebagai hasil fotosintesa disimpan dalam biomasa tegakan hutan atau pohon berkayu. Indonesia sangat berpotensi menjadi negara penyerap emisi karbon karena mempunyai hutan tropis yang luas ketiga di dunia setelah Brazil dan Zaire (Anonim, 2007).

Hutan, tanah, laut dan atmosfer semuanya menyimpan karbon yang berpindah secara dinamis diantara tempat-tempat penyimpanan tersebut sepanjang waktu. Tempat penyimpanan ini disebut dengan kantong karbon aktif (active carbon pool). Penggundulan hutan akan mengubah kesetimbangan carbon dengan

(4)

4

atmosfer (CO2) melalui proses fotosinthesis dan menyimpannya dalam jaringan tumbuhan. Sampai waktunya karbon tersebut tersikluskan kembali ke atmosfer, karbon tersebut akan menempati salah satu dari sejumlah kantong karbon. Semua komponen penyusun vegetasi baik pohon, semak, liana dan epifit merupakan bagian dari biomassa atas permukaan. Di bawah permukaan tanah, akar tumbuhan juga merupakan penyimpan karbon selain tanah itu sendiri. Karbon juga masih tersimpan pada bahan organik mati dan produk-produk berbasis biomassa seperti produk kayu baik ketika masih dipergunakan maupun sudah berada di tempat penimbunan. Karbon dapat tersimpan dalam kantong karbon dalam periode yang lama atau hanya sebentar. Peningkatan jumlah karbon yang tersimpan dalam karbon pool ini mewakili jumlah carbon yang terserap dari atmosfer (Sutaryo, 2009).

Biomassa hutan memiliki kandungan karbon yang cukup potensial. Hampir 50% dari biomassa vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon. Unsur tersebut dapat dilepas ke atmosfer dalam bentuk karbondioksida (CO2), apabila hutan dibakar dapat meningkatkan jumlahnya secara drastis dan menjadi masalah lingkungan global. Oleh karena itu, pengukuran terhadap biomassa sangat diperlukan untuk mengetahui berapa besar jumlah karbon yang tersimpan di dalam hutan (Tresnawan dan Rosalina, 2002).

(5)

5

tinggi dan memiliki cadangan karbon tersimpan yang cukup besar yakni dari proses fotosintesis. Dalam hal ini, karbon di udara mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses fotosintesis yang terjadi pada tanaman. Proses ini menyerap karbon dan menghasilkan gas oksigen yang sangat bermanfaat dan merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia (Bakri, 2009). Lebih lanjut Hairiah dan Rahayu (2007) mengatakan, tanaman atau pohon berumur panjang yang tumbuh di hutan maupun di kebun campuran (agroforestri) merupakan tempat penimbunan atau penyimpanan C (rosot C =C sink) yang jauh lebih besar daripada tanaman semusim. Hutan alami dengan keragaman jenis pepohonan berumur panjang merupakan gudang penyimpanan C tertinggi. Oleh karena itu, selain efisien baik waktu maupun biaya, penelitian karbon pada biomassa di atas permukaan tanah ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kandungan karbon pada dalam suatu kawasan.

(6)

6

Dari hasil penelitian sebelumnya tentang analisa vegetasi bahwa pada blok Utara Makam terdapat jenis yang mendominasi adalah Quercus gemelliflora Bl, Engelhardia spicata Lech, Lindera sp, Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. F.& Th, Schima wallichii (DC) Korth, Podocarpus rumphii Bl, dan cemara (Casuarina junghuniana) (Hidayat, 2009). Analisa vegetasi ini sangat membantu penelitian karbon karena sebagai referensi awal dalam mengetahui jenis-jenis yang ada pada blok atau lokasi yang akan dilakukan penelitian.

1.2Rumusan Masalah

Kawasan Gunung Anjasmoro blok utara makam Taman Hutan Raya Raden Soerjo mempunyai cadangan karbon yang belum diteliti, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menghitung besarnya karbon pada vegetasi kawasan ini. Pentingnya karbon di kawasan konservasi dapat membantu mengurangi pemanassan global.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga besarnya kandungan karbon tersimpan pada vegetasi blok utara makam kawasan Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya Raden Soerjo.

1.4 Kegunaan Penelitian

(7)

ESTIMASI KARBON TERSIMPAN PADA VEGETASI DI BLOK UTARA MAKAM KAWASAN GUNUNG ANJASMORO TAMAN HUTAN RAYA

RADEN SOERJO

SKRIPSI

OLEH

DWI INDAH PUSPITA SARI NIM 06740011

PROGRAM STUDI KEHUTANAN JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(8)

ESTIMASI KARBON TERSIMPAN PADA VEGETASI DI BLOK UTARA MAKAM KAWASAN GUNUNG ANJASMORO TAMAN HUTAN RAYA

RADEN SOERJO

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Kehutanan

OLEH:

DWI INDAH PUSPITA SARI NIM 06740011

PROGRAM STUDI KEHUTANAN JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)

Judul : Estimasi Karbon Tersimpan pada Vegetasi di Blok Utara Makam Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya Raden Soerjo

Nama : Dwi Indah Puspita Sari NIM : 06740011

Jurusan/Prog. Studi : Kehutanan/Kehutanan

Skripsi oleh Dwi Indah Puspita Sari ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Malang,……… Malang,………

Pembimbing I Pembimbing II

(10)
(11)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : NAMA : Dwi Indah Puspita Sari NIM : 06740011

JURUSAN : Kehutanan

FAKULTAS : Pertanian-Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Estimasi Karbon pada Vegetasi Di Blok Utara Makam Kawasan Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya Raden Soerjo” adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah dituliskan sumbernya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.

Malang, 26 Juli 2010 Yang membuat pernyataan,

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 03 Oktober 1988 di Pantai Harapan, Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Sebagai Putri kedua dari dua bersaudara, pasangan Ayahanda Rahman Efendi, SST dan Ibunda Marni Indraningsih.

(13)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wasyukurillah tiada yang melebihi kesempurnaan Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulisan skripsi ini sebagai tugas akhir dibangku perkuliahan dapat terselesaikan.

Skripsi ini ditulis dari hasil penelitian dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajad kesarjanaan strata satu (S-1) pada Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan perhatian baik moril maupun materil, doa, menuntun serta mencurahkan kasih sayangnya selama ini.

2. Bapak Ir. Nandang Rahayu, MP selaku Ketua Jurusan Kehutanan dan sekaligus Dosen Pembimbing Utama dan Penguji III yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan motivasi dan arahan.

3. Bapak Ir. Nugroho Tri Waskitho, MP selaku Dosen Pembimbing Pendamping dan Penguji IV yang telah memberikan motivasi dan arahan.

4. Bapak Drs. Amir Syarifuddin, MP selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan kritik dan sarannya.

(14)

vi

6. Taman Hutan Raya Raden Soeryo yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian.

7. Mbak Wiwit, Harti, Juwino, Kristy, Huda, serta teman-teman sekalian dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan masukan hingga terselesaikanya penulisan skripsi ini.

Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

(15)

vii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Hutan Alam ... 7

2.2 Pohon ... 8

2.3 Biomassa ... 9

2.4 Karbon yang terdapat di hutan ... 12

2.5 Penyerapan CO2 Oleh Tanaman ... 16

2.6 Faktor-faktor yang perlu Dipertimbangkan dalam Perhitungan Serapan CO2 di Atmosfer Oleh Tanaman ... 18

2.7 Hutan sebagai Penyerap Karbon Dioksida (CO2) ... 18

2.8 Metode Perhitungan Biomassa ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Tempat dan Waktu ... 23

3.2 Alat ... 23

3.3 Metode Penelitian ... 23

(16)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Keadaan Umum Lokasi Taman Hutan Raya Raden Soerjo ... 28

4.2 Gunung Anjasmoro... 29

4.3 Estimasi Karbon Hutan Alam Blok Utara Makam ... 30

4.3.1 Estimasi Karbon Pohon ... 30

4.3.2 Estimasi Karbon Tumbuhan Bawah (understorey) ... 44

4.4 Estimasi Karbon Tersimpan Seluruh Luasan Blok Utara Makam 46

4.5 Penyerapan Karbon Dioksida (CO2) Oleh Tanaman ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 48

(17)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 1 ... 33

4.2 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 2 ... 34

4.3 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 3 ... 35

4.4 Data Biomassa Pohon Besar pada Plot 4 ... 36

4.5 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 1 ... 37

4.6 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 2 ... 38

4.7 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 3 ... 40

4.8 Data Biomassa Pohon Sedang pada Plot 4 ... 41

4.9 Total Karbon pada Biomassa Pohon ... 43

4.10 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 1 ... 46

4.11 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 2 ... 46

4.12 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 3 ... 47

4.13 Hasil Perhitungan Biomassa Tumbuhan Bawah pada Plot 4 ... 47

(18)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Peta Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo ... 49

2 Letak Plot Besar dan Sub Plot ... 51

3 Data Berat Jenis ... 52

4 Dokumentasi Penelitian ... 54

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2002. Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soeryo, (Online), (http://www.naturalforest.go.id diakses tanggal 31 Maret 2010).

---. 2004. Melindungi Hutan Alam, (Online), (http://www.greenforest-blogger.com diakses tanggal 31 Maret 2010).

---. 2006a. Taman Hutan Raden Soerjo, (Online), (http://wwwtahurarserjo.net diakses tanggal 29 Mei 2010).

---. 2006b. Hutan Alam, (Online), (http://wikipedia.com diakses tanggal 05 April 2010).

---. 2006c. Negara Penghasil Emisi, (Online), (http://www.google.com diakses tanggal 05 April 2010).

---. 2007. The Nature Conservansy (Online), (http://www.redd_bahasa_brochure.com diakses tanggal 05 April 2010).

---. 2009a. Penyerapan CO2 Oleh Tanaman, (Online), (http://www.google-carbon.co.id diakses tanggal 05 April 2010).

---. 2009b. Karbon pada Tanaman, (Online), (http://www.google-carbon.co.id diakses tanggal 05 April 2010).

Arifin, A. A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius. Yogyakarta.

Bakri. 2009. Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon Tersimpan pada Pohon Di Hutan Taman Wisata Alam Taman Eden Desa Sionggang Utara Kecematan Lumban Julu Kabupaten Toba. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Brown, S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest. A

Primer. FAO Forestry Paper. FAO USA, (online), (http://www.bom.gov.au/info/climate/change/gallery/images/9.jpg diakses tanggal 08 April 2010).

(21)

Dixon R.K., S. Brown, R.A. Houghton, A.M. Solomon, M.C. Trexler, and J. Wisniewski, 1994, Carbon pools and flux of global forest ecosystem, Science, 263, pp. 185-190.

Hairiah, K. 2007. Perubahan Iklim Global: Neraca Karbon di Ekosistem Daratan. Fakultas Pertanian, Jurusan Tanah, Universitas Brawijaya, (Online), (http://www.bom.gov.au/info/climate/change diakses tanggal 08 April 2010).

Hairiah, K. dan S. Rahayu. 2007. Pengukuran “Karbon Tersimpan” di Berbagai Penggunaan Lahan. Bogor. World Agroforestry Centre – ICRAF, SEA Reagional Office, University uf Brawijaya, Unibraw, Indonesia.

Hairiah, K. dan D. Murdyarso, 2004. Alih Guna Lahan dan Neraca Karbon Terrestrial, (Online), (http://www.google-carbon-stock.co.id diakses tanggal 07 April 2010).

Hairiah, K., Sri M.S., Meine V. N. and Cheryl P., 2001. Methods for Sampling Carbon Stocks Above and Below Ground. ASB Lecture note 4B. ICRAF, Bogor, Indonesia, (Online), (http://www.google-carbon-stock.com diakses tanggal 07 April 2010).

Hidayat, A. N. 2009. Analisa Vegetasi Kawasan Timur Gunung Anjasmoro Taman Hutan Raya Raden Soeryo. Skripsi. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor. Institut Pertanian Bogor. IPCC. Stabilization of Atmospheric Greenhouse Gases: Physical, Biological and

Socio-Economic Implications, IPCC Technical Paper III, Geneva, Switzerland. 41p., 1997.

Muhdi. 2008. Model Simulasi Kandungan Karbon Akibat Pemanenan Kayu Di Hutan Alam Tropika. Karya tulis. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

Rokhmatuloh, dan R. P. Tambunan. 2010. Model Perhitungan Karbon Terestrial dan Aplikasinya di Indonesia, (Online), ( http://one-geo.blogspot.com/2010/02/geography-of-carbon-trade-model.html diakses tanggal 03 juli 2010). Departemen Geografi FMIPA UI. Depok. Rusmantoro, W., 2003. Hutan Sebagai Penyerap Karbon, Artikel Internet dalam

Spektrum Online.

(22)

Sutaryo, D. 2009. Penghitungan Biomassa (Sebuah Pengantar untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon), Wetlands International Indonesia Programme,

Tresnawan, H. dan U. Rosalina. 2002. Pendugaan Biomasssa Di Atas Tanah Di Ekosistem Hutan Primer dan Hutan Bekas Tebangan (Studi Kasus Hutan Dusun Aro, Jambi), (Online), Vol. VIII, No. 1.

Referensi

Dokumen terkait

yang terjadi sebelum dan sesudah peserta mendapatkan materi. Seperti kelas pada umumnya konselor membuka kelas dengan salam dan mengajak peserta bermain ice breaking

Setelah menjalankan tahap demi tahap proses konseling dengan self control terhadap konseli yang mengalami kecanduan K-pop , mulai tampak beberapa perubahan yang

Pada pelajaran ini kalian diajak belajar memahami teks eksplanasi. Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah

Among the information sources which are used for making damage map satellite images is more attracted by experts and damage manegment than other methods because

Jika Rangkaian dan penyambungan anda benar, maka akan muncul tulisan seperti dibawah ini, jika masih ada error silahkan cek kondisi IC Mikro dan penyambungannya sudah betul belum..

According Bitar (2003), a firm needs three generic dynamics capability to generate multiple capabilities or competences in turbulent environment, such as: absorptive capacity,

Wiwiek Sundari SEJARAH PERKEMBANGAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Eni Karlieni “CERMINAN IDENTITAS KESUNDAAN DALAM AKUN FACEBOOK WALIKOTA BANDUNG RIDWAN KAMIL” SUATU

Karena pihak Amerika Serikat siap dengan alasan-alasannya, bahwa jika persetujuan tersebut dianggap mengikat, bukan dapat diartikan juga untuk