• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tercano Assimetrico, Rancangan Busana Ready To Wear Deluze untuk Wanita Dewasa Muda Mengacu pada Trend 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tercano Assimetrico, Rancangan Busana Ready To Wear Deluze untuk Wanita Dewasa Muda Mengacu pada Trend 2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Tercano Asimmetrico merupakan tema yang diangkat dalam pembuatan koleksi tugas akhir. Asimmetrico memiliki arti tidak simetris, dengan tercano yang berarti serupa dengan inspirasi After Volcano Erupsion. After Volcano Erupsion digunakansebagai sumber warna, bentuk, dan reka bahan dalam konsep desain koleksi busana Ready to wear Deluxe. Tugas akhir ini terinspirasi dari bencana alam yang akhir-akhir ini sering terjadi dibeberapa belahan dunia, seperti Gunung Kelud. Selain itu koleksi Tercano Asimmetrico juga mengadopsi trend 2014 yaitu Sagacity dengan sub tema Volcanize. Inspirasi tersebut mengingatkan akan proses pembaharuan kehidupan yang diakibatkan dari letusan volcano (gunung berapi).

Realisasi perancangan busana baik secara siluet, reka bahan, dan kombinasi bahan akan disesuaikan dengan konsep dan judul yang diangkat, sehingga tercipta suatu desain koleksi busana fashion dengan mengedepankan nilai jual. Sesuai karakteristik desain busana yang dibuat maka bahan utama yang digunakan adalah bellini (catton polyester) dan suede.

Teknik produksi yang digunakan dalam proses perwujudan desain ini dengan membuat reka bahan suede dengan cara digrafir sehingga terdapat visual retakan dari lava yang telah membeku. Sedangkan bentuk layering desain busana diambil dari efek penumpukan batuan yang keluar dari perut bumi dan jatuh ke permukaan, di perkuat dengan sablonan retakan disetiap layering.

Penerapan setiap elemen desain mempertimbangkan penerapan ide dan inovasi yang tentunya akan menciptakan suatu rancangan yang baru, bervariasi dan memiliki keunikan serta dapat menjadi tren terbaru dalam industri fashion yang dapat diterima oleh masyarakat, terutama wanita yang memperhatikan penampilan dan fashionable. Hal ini dikarenakan kesan yang terpancar dari koleksi Tercano Asimmetrico adalah kesan modern, edgy, strong. Wanita yang memakai koleksi ini ditujukan kepada wanita berusia 20-35 tahun dan kalangan menengah ke atas. Busana koleksi Tercano Asimmetrico ini dapat dikenakan untuk hang out, party, atau cosplay dalam acara tertentu.

(2)

ii ABSTRACT

Asimmetrico a theme raised in the manufacture of the final project collection. Asimmetrico is not symmetric, with inspiration volcano (volcano) as a source of color, shapes, and materials in their design concepts fashion collection Ready to Wear Deluxe. Inspired by the natural disasters lately common in some parts of the world. Natural disasters lately is like a natural disaster Kelud. In addition Asimmetrico collection also adopted the trend in 2014 with the sub-theme is Sagacity Volcanize. Inspiration is reminiscent of the process of renewal of life resulting from the eruption of volcano ( volcano ).

The realization of both fashion designing silhouettes, their materials and material combinations will be aligned with the concept and the title is lifted, so as to create an integrated design as a collection of fashion clothing and still have a sale value. Corresponding characteristics of the design was made the main materials used are bellini ( catton polyester ) and suede.

The production techniques used in the process of realization of this design with suede material make them by engraved so that there is a visual cracks of lava that has been frozen . While the form of layering clothing designs taken from rock buildup effect that came out of the bowels of the earth and fall to the surface, cracks strengthened with screen-printed on each layering.

The implementation of each element of the design to consider the application of the ideas and innovations that will surely create a new design, varied and unique and can be the latest trend in the fashion industry that can be accepted by society, especially women who are concerned about the appearance and fashionable. This is due to the impression that radiates from the collection is the impression Asimmetrico modern, edgy, strong. Women who wear this collection aimed at women aged 20-35 years and the upper middle class. Asimmetrico clothing collection could be worn to hang out, party, or cosplay in a particular event.

(3)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

ABSTRACT ……… ii

KATA PENGANTAR ………. iii

DAFTAR ISI ………v

DAFTAR GAMBAR ……….. viii

DAFTAR LAMPIRAN ……… x

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

I.1 Latar Belakang ………... 1

I.2 Identifikasi Masalah ……….. 2

I.3 Batasan Masalah ………... 3

I.4 Tujuan Perancangan………... 3

I.5 Metode Perancangan ……… 3

I.6 Sistematika Penulisan……….... 5

BAB II LANDASAN TEORI……….. 6

II.1 Teori Fashion………. 6

II.1.1 Pengertian Fashion………....6

II.1.2 Pengertian Tren ………7

II.2 Teori Busana ………...9

II.2.1 Pengertian Busana ………9

II.2.2 Fungsi Busana ……….11

(4)

vi

II.2.4 Siluet Busana ……….……… 16

II.2.4.1 Penggolongan Siluet ………16

II.2.5 Busana Ready To Wear Deluxe ……….. 18

II.3 Teori Pola dan Jahit ……….. 19

II.3.1 Teori Pola ………. 19

II.3.2 Teori Jahit ……….. 26

II.4 Teori Desain ……….……… 28

II.4.1 Unsure Desain ……….. 29

II.4.2 Prinsip Desain ………... 30

II.5 Warna ………... 32

II.5.1 Psikologi Warna ……… 36

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI ……….... 39

III.1 Definisi dan Konsep Balance ……….... 39

III.2 Volcano Sebagai Sumber Inspirasi Detail, Warna, dan Bentuk Busana …….... 40

III.2.1 Definisi Volcano (Gunung Meletus) ……….. 40

III.2.2 Tipe-tipe Gunung Berapi………... 40

III.2.3 Ciri-ciri Gunung Berapi Akan Meletus ………... 44

III.2.4 Hasil Letusan Gunung Berapi ………. 44

III.2.5 Dampak dari Letusan Gunung Berapi ………... 45

III.3 Sagacity Sebagai Tema Trend Fashion 2014 ………... 46

BAB IV KONSEP PERANCANGAN ………... 48

IV.1 Perancangan Umum ……….... 48

IV.1.1 Image Board ………... 49

(5)

vii

IV.2 Perancangan Khusus ………...50

IV.2.1 Desain Busana I ………..51

IV.2.2 Desain Busana II ………52

IV.2.3 Desain Busana III ……….…………..53

IV.2.4 Desain Busana IV ………...54

IV.3 Perancangan Detail Fashion ………...55

IV.3.1 Grafir ………..55

IV.3.2 Sablon ………55

IV.3.3 Sepatu ……….56

IV.3.4 Aksesoris ………57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..58

V.1 Kesimpulan ………58

V.2 Saran ………..58

DAFTAR PUSTAKA ………60

DATA PENULIS ………...62

(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Fashion Cycle of the Trend ……….. 8

Gambar II.2 poncho ……….. 14

Gambar II.3 Tunika ………... 14

Gambar II.4 Kaftan ………... 15

Gambar II.5 Celana Chino ……… ……... 16

Gambar II.6 Pola dasar………... 23

Gambar II.7 Pola dasar rok ………. 23

Gambar II.8 Pola dasar lengan ……….. 24

Gambar II.9 Pola Gaun ………. 24

Gambar II.10 Pola celana ………. 25

Gambar II.11 warna primer ……….. 32

Gambar II.12 warna sekunder ……….. 33

Gambar II.13 warna tersier ………... 34

Gambar II.14 warna netral ……… 34

Gambar II.15 Warna Monokrom ……….. 35

Gambar II.16 warna monokrom ……… ……... 35

Gambar III.1 Formal Balance ………... 39

Gambar III.2 Informal Balance ………. 40

Gambar III.3 Merapi ………..41

Gambar III.4 Vesuvius ……….. 41

Gambar III.5 Maona Loa ………...42

Gambar III.6 Eichholz Maar ………. 42

Gambar III.7 Pincate Maar ………... 43

(7)

ix

Gambar III.9 Proses Terbentuknya Kaldera ………. 43

Gambar IV.1 Image Board ……… 49

Gambar IV.2 Ilustrasi Fashion I ………... 51

Gambar IV.3 Ilustrasi Fashion II ………. 52

Gambar IV.4 Ilustrasi Fashion III ………. 53

Gambar IV.5 Ilustrasi Fashion IV ………. 54

Gambar IV.6 Reka Bahan Grafir ……….. 55

Gambar IV.7 Sablon ………. 56

Gambar IV.8 Sepatu ………..57

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : Pola Kecil ……… 63

LAMPIRAN B: Ukuran Badan ……… 76

LAMPIRAN C: Foto Material ………. 78

LAMPIRAN D: Foto Busana ……….. 79

LAMPIRAN E: Technical Drawing ……… 81

LAMPIRAN F: Ilustrasi Fashion ……….. 93

LAMPIRAN G: Reka Bahan………. 97

LAMPIRAN H: Rincian Harga ……… 98

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Busana merupakan pemenuh kebutuhan primer manusia akan sandang,

berfungsi untuk melindung tubuh manusia khususnya melindungi tubuh terhadap

cuaca yang buruk, misalnya panas matahari, hujan, angin, salju, dan lain sebagainya.

Selain kebutuhan untuk melindungi tubuh dari cuaca, busana juga dapat

menampilkan style atau ciri khas penggunanya. Sehingga pada siklus kehidupan,

manusia membutuhkan perkembangan fashion yang lebih berkembang dan modern.

Fashion yang dipilih seseorang dapat menunjukkan bagaimana seseorang

tersebut memilih gaya hidup yang dilakukan. Setiap orang mempunyai selera fashion

yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Seseorang yang sangat fashionable,

secara tidak langsung mengkonstruksi dirinya sebagai seseorang dengan gaya hidup

modern dan memiliki taste dalam gaya berpakaian. Hal ini menunjukkan bahwa

dalam dunia modern, gaya hidup dapat membantu menentukan sikap, nilai-nilai,

serta menunjukkan status sosial.

Pada zaman sekarang ini mulai banyak orang yang mementingkan gaya

hidupnya. Kebutuhan konsumen akan busana ready to wear deluxe mengalami

peningkatan yang signifikan, sehingga menuntut desainer untuk dapat lebih

bereksperimen dan berkreasi dengan hasil karya yang unik, sehingga dapat

memberikan sesuatu karya yang memiliki ciri khas tersendiri agar dapat bersaing

dalam dunia industri fashion.

Adanya perkembangan busana setiap tahun dikarenakan perkembangan trend

dan kebutuhan masyarakat khususnya wanita terhadap penyesuaian model.

Permulaan adanya perkembangan model pada busana diawali dari para desainer yang

terinspirasi untuk menciptakan busana dengan tren terbaru dan yang cocok

digunakan untuk para konsumen.

Tercano Asimmetrico merupakan tema yang diangkat dalam pembuatan

(10)

2

adalah tidak simetris. Siluet desain busana yang dijadikan tema koleksi kali ini,

diambil dari sumber inspirasi yaitu After Volcano Erupsion. Gunung berapi yang

meletus dan menggerakan sedimen tanah, sehingga batuan dan magma yang ada di

perut bumi muncul ke permukaan dengan tidak beraturan.

After Volcano Erupsion menjadi inspirasi dalam konsep desain koleksi

busana Ready to wear Deluxe. Terinspirasi dari bencana alam yang akhir-akhir ini

sering terjadi dibeberapa belahan dunia, seperti Gunung Kelud. Akibat letusan

Gunung Kelud aktivitas volcano pada tahun 2014 ini pun mengalami peningkatan

terutama gunung berapi yang ada di Indonesia. Fenomena tersebut memberi inspirasi

dalam perancangan desain koleksi Tercano Asimmetrico.

Awalnya volcano dianggap sebagai bencana, abunya yang kelabu dan kelam

bagi kehidupan, tetapi seiring dengan berlalunya waktu volcano akan berubah

menjadi lapisan tanah yang subur dan penting bagi kehidupan.

Kesan yang terpancar dari koleksi Tercano Asimmetrico adalah kesan

modern, edgy, strong, juga ditujukan kepada wanita berusia 20-35 tahun, dan

kalangan menengah ke atas. Busana koleksi Tercano Asimmetrico ini dapat

dikenakan untuk hang out, party, atau cosplay dalam acara tertentu. Warna yang

dipakai adalah warna alam yaitu Japanese indigo, blast off bronze, flattery, dan

wange. Warna yang dipakai bukan warna kelam pada saat letusan volcano, tetapi

lebih memakai warna proses pembaharuan kehidupan yang tercipta dari volcano.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah

yang ditemukan, yaitu sebagai berikut:

1. Belum adanya desain yang mengolah tumpukan layering dalam

penempatan yang asimetris terhadap busana ready to wear deluxe,

khususnya untuk wanita usia 20-35 tahun.

2. Bagaimana menerapkan desain yang sesuai untuk potongan siluet

asimetris dan layering dengan inspirasi bentuk “tumpukan batuan” dan

warna alam.

3. Bagaimana komposisi layering yang sesuai pada material motif grafir dan

(11)

3 I.3 Batasan Perancangan

Batasan masalah pada laporan ini yang sehubung dengan tema Tercano

Asimmetrico, yaitu sebagai berikut :

1. Mengacu pada busana ready to wear deluxe yang terinspirasi dari

tumpukan batuan-batuan untuk layering busana.

2. Pemilihan teknik reka bahan yang digunakan, yaitu grafir kain dan

sablon.

3. Pemilihan bahan yang digunakan adalah suede yang sesuai dengan teknik

grafir dan bellini (catton polyester) yang sesuai untuk diaplikasikan

menjadi layering karena memiliki ketebalan yang sesuai.

4. Bentuk busana asimetris, yaitu kiri kanan bagian depan dan belakang

busana berbeda bentuk, serta potongan layering yang memiliki bentuk

berbeda.

5. Tekstur busana timbul dari grafir pada bahan suede dan sablon pada

bahan bellini (catton polyester).

I.4 Tujuan Perancangan

Tujuan dirancangnya busana koleksi Tercano Asimmetrico, sebagai berikut:

1 Memberikan kesan yang baru dalam desain busana ready to wear deluxe

koleksi Tercano Asimmetrico, yaitu memberi desain layering dalam

penempatan yang asimetris. untuk wanita usia 20-35 tahun.

2 Menerapkan desain yang sesuai untuk potongan siluet asimetris dan

layering dengan inspirasi bentuk “tumpukan batuan” dan warna alam.

3. Komposisi layering yang sesuai pada material motif grafir dan sablon.

I.5 Metode Perancangan

(12)

4

Narasi konsep

Ide/Konsep

Mencari inspirasi dan konsep

Riset data

Pemilihan 4 busana yang akan diwujudkan setiap bagian busana

Produksi

Pembuatan pola dasar hingga

pecah pola

Blacu

Semple Reka

Grafir Sablon Layering

(13)

5 I.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari sub bab yang ada pada setiap

bab yang menjelaskan secara rinci mengenai konsep dan inspirasi yang mendukung

dalam pembuatan busana Tugas Akhir ini, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, bab ini menjelaskan tentang pendahuluan yang

berisi latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan,

metode perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, bab ini menjelaskan tentang landasan teori

yang berisi teori fashion, pengertian fashion, pengertian tren, teori busana, pengertian

busana, fungsi busana, bentuk busana, arti busana ready to wear deluxe, teori pola,

teori jahit, teori tekstil, pengertian tekstil, reka bahan tekstil, teori desain, unsur

desain, prinsip desain, komposisi, dan teori warna.

BAB III OBJEK STUDI, bab ini menjelaskan tentang objek studi asimetris,

volcano (gunung berapi), dan trend Forecasting 2014 berdasarkan referensi.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN, bab ini menjelaskan tentang konsep

perancangan yang berisi aplikasi konsep dan tema pada rancanga, perancangan

umum, perancangan khusus, dan perancangan detail fashion. Uraian mendetail

mengenai konsep pembaharuan kehidupan yang tercipta dari gunung berapi , image

board, warna, penerapan konsep, siluet busana, dan produk fashion lainnya yang

dirancang untuk menunjang busana ready to wear deluxe dengan judul Tercano

Asimmetrico.

BAB V KESIMPULAN, setelah melakukan pencarian data yang sesuai

dengan inspirasi dan konsep, proses perancangan dan pembuatan busana dengan

judul Tercano Asimmetrico, maka pada bab ini memberikan kesimpulan dari hasil

pembahasan dan proses pengerjaan dan saran yang dapat memperbaiki atau

(14)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Tercano Asimmetrico merupakan tema, dengan konsep inspirasi After

Volcano Erupsion, yang diangkat dalam pembuatan koleksi Tugas Akhir. Penggunan

bahan suede dengan membuat reka bahan grafir bermotif retakan. Sedangkan bellini

(catton polyester) dipakai sebagai bahan dasar dan bentuk layering desain busana

diambil dari efek penumpukan batuan yang keluar dari perut bumi dan jatuh ke

permukaan, di perkuat dengan sablonan retakan disetiap layering. Semua bentuk

yang diaplikasikan pada koleksi busana ready to wear deluxe ini dirancang untuk

menampilkan kesan dan makna yang serupa dengan konsep.

Koleksi busana ready to wear deluxe ini sangat modern, edgy, dan strong.

Warna yang dipakai bukan warna kelam pada saat letusan volcano, tetapi lebih

memakai warna proses pembaharuan kehidupan yang tercipta dari volcano. Realisasi

perancangan busana, baik secara siluet, reka bahan, kombinasi bahan, dan teknik

pembuatannya akan disesuaikan dengan konsep dan judul, sehingga tercipta suatu

desain koleksi busana fashion dengan mengedepankan nilai jual. Sesuai karakteristik

desain busana yang dibuat, maka bahan utama yang digunakan adalah suede dan

bellini (catton polyester).

Hasil akhir dalam perancangan busana ini hingga akhir sesuai dengan target

yang dituju yakni ingin memberikan kesan modern, edgy, dan strong, serta dapat

memberikan inovasi baru di dalam dunia fashion, agar dapat diterima dan diminati

oleh semua kalangan.

Setelah busana diproduksi, busana cocok digunakan di luar ruangan bila

memakai blazer, tetapi jika tidak menggunakan blazer busana masih dapat dikenakan

di dalam ruangan.

V.2 Saran

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang dan

(15)

59

permasalahan dalam proses awal perancangan ini adalah menentukan desain busana

yang dapat mewakili kesan keseluruhan Image board “Tercano Asimmetrico”.

Dalam proses produksi permasalahan yang mulai muncul adalah mencari material

yang tepat untuk menambah kesan yang ingin ditampilkan dapat serasi dengan

inspirasi. Maka solusinya yang dipilih adalah mencari kain suede sebanyak 10 meter

untuk dibuat motif retakan dengan cara digrafir. Pencarian kain pendukung pun

mengalami kendala dikarenakan sulitnya mencari bahan yang dapat menyeimbangi

bahan suede. Maka melalui pencarian ditemukan kain yang senada dan saling

mendukung dengan cara meninjau kembali image board dengan memadukan warna

yang sesuai dengan warna proses pembaharuan kehidupan yang tercipta dari volcano.

(16)

60

DAFTAR PUSTAKA

Blumer, Herbert. 1968. Fashion International Encyclopedia of the Social Sciences.

New York : Macmillan.

Barnard, Malcolm. 1996. Fashion as Communication. London: routledge.

Davis, L. Marian. 1980. Visual Design In Dress. New Jersey: Englewood Cliffs

Publishing.

Eundeok, Kim. 2011. Fashion Trends Analysis and Forecasting. London-UK:

Bloomsbury Publishing Plc.

Gerval, Olivier. 2007. Fashion (Concept to Catwalk). Jerman: Group Eyrolles

D Frida. 2012. Sejarah Awal Bentuk Dasar Busana. Artikel online,

http://www.sigodangpos.com (diakses: 19 Maret 2014)

Yvistri. 2010. Fashion: Siluet Busana. Artikel online, http://www. Kapanlagi.com

(diakses: 19 Maret 2014)

Busana Desain. 2012. Desain Busana dan Teori. Artikel Online,

http://www.desainbusana.com (diakses: 19 Maret 2014)

Piliang. 2004. Trend Busana. Artikel Online, http://www.pengertian fashion menurut para ahli.com (diakses: 19 Maret 2014)

Soekarno. 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. PT Gramedia Pustaka Utama.

Muliawan, porrie. 1990. Analisa Pecah Model Busana Wanita. PT BPK Gunung

(17)

61

Indonesia Creative Center, APPMI. 2013. Tradition 2014. Jakarta: BD+A Design.

Milne, Lorus J. & Milne, Margery. 1978. Pustaka Alam Life Gunung. Jakarta: PT Dainippon Gitakarya Printing.

Setiawan, Agnas. 2013. Bentuk-Bentuk Gunung Api. Artikel Online,

http://geograph88.blogspot.com (diakses: 24 Maret 2014)

http://libraries.uc.edu/libraries/daap/resources/researchguides/design/forecasting.htm

l (diakses: 29 Maret 2014)

Keiser, Sandra J. & Myrna B. & Garner. 2008. Beyond Design: the Synergy of

Apparel Product Development. New York: Fairchild Publications Print.

Darmaprawira. 2002. Sulasmi. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya.

Referensi

Dokumen terkait

5. Pe:rn1 tung an WaKtl.> untuK PengemHIPan. tp: waktu pengenctapan [bulan]. Perhitungan untuk waKtn pengendapan pacta tabel 5. Perllltungan W'aKtu Pengendapan I'ada

Hasil penelitian ini adalah: (1) Karakteristik Wisatawan yang berkunjung ke Waduk Gajah Mungkur didominasi penduduk lokal dengan penghasilan menengah kebawah, (2)

PERBEDAAN AGGRESSIVE DRIVING PADA SOPIR ANGKUTAN KOTA DITINJAU DARI KLASIFIKASI KAWASAN

Kerjakanlah soal yang anda anggap lebih mudah dahulu, dan tuliskan jawaban dilembar jawaban yang telah disediakan.. Jawaban harus ditulis dengan tulisan yang jelas dan mudah

Pelaksanaan program dibantu oleh kepala seksi SMK, staf SMK, serta rekan saya (Raffiesa). Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan penyusun sebagai berikut: koordinasi dan

Technologies and Tools for Protecting Information Resources. CHAPTER 8: SECURING

Form Input Data Perusahaan berfungsi untuk menampilkan daftar pegawai atau keluarganya yang telah melakukan pemeriksaan pada masing-masing PPK yang telah disimpan (Gambar

Perancangan sistem estimasi sumberdaya harus melihat parameter yang telah ditentukan sebagai unit kontrol dalam melakukan perhitungan maupun standarisasi basis