• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE TEAMS GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS MENGENAI PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN PENJAJAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Cibeunying, Lembang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE TEAMS GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS MENGENAI PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN PENJAJAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Cibeunying, Lembang."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE TEAMS GAME TOURNAMENT

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN

HASIL BELAJAR IPS MENGENAI PERJUANGAN

BANGSA INDONESIA MELAWAN PENJAJAH

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Cibeunying, Lembang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Selly Puspa Dewi Rachman

1003287

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Kualitas Proses dan Hasil Belajar

IPS Mengenai Perlawanan Bangsa

Indonesia Melawan Penjajah

Oleh

Selly Puspa Dewi Rachman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Selly Puspa Dewi Rachman 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN METODE TEAMS GAME TOURNAMENT UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS

MENGENAI PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN

PENJAJAH

oleh

Selly Puspa Dewi Rachman

1003287

(5)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

(6)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF TEAMS GAME TOURNAMENT METHOD TO

IMPROVE LEARNING PROCESS QUALITY AND STUDENT ACHIEVEMENT

OF SOCIAL STUDIES ABOUT THE INDONESIAN BUFFETINGS AGAINST

THE COLONIZERS

by

Selly Puspa Dewi Rcahman

1003287

The implementation of teams game tournament method to improve learning process quality and student achievement of social studies about the indonesian buffetings against the colonizers is the title of this research. The fifth grade of SDN Cibeunying, Lembang is the location of this research. The research’s backgrounds are many students who got bad test score and speech method is the right usually method which used by the teacher. Due to those research’s backgrounds, there’s no improvement of student achievement and no chance for students to be a peer guide until they do not have self confidence. This research are aimed for knowing the improvement of learning process quality and student achievement in social studies by using teams game tournament method. Qualitative and quantitative are methods which used in this research in the form of classroom action research. It has done in two cycles. The first cycle showed that 70,4% students reached good result for the evaluation. The second cycle increased from 70,4% to 100%. It means, teams game tournament method can improve learning result and learning process.

(7)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Hipotesis Tindakan ... 5

F. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 7

B. Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) ... 11

C. Kualitas Proses Belajar ... 17

D. Hasil Belajar ... 18

E. Hakikat IPS ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 25

B. Model Penelitian ... 28

(8)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Prosedur Penelitian ... 30

E. Instrumen Penelitian ... 33

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 40

B. Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 61

B. Rekomendasi ... 61

Daftar Pustaka ... 63

Lampiran-Lampiran ... 65

(9)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, IPS menjadi salah satu mata pelajaran untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) karena IPS merupakan bentuk sederhana dari ilmu-ilmu sosial yang ada sedangkan di sekolah menengah tingkat atas (SMA) dan perguruan tinggi, ilmu sosial dipelajari berdasarkan cabang-cabang dalam ilmu tersebut khususnya jurusan atau fakultas yang fokus mempelajari hal tersebut. Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2011:17) disebutkan bahwa

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB hingga SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggungjawab serta warga dunia yang cinta damai.

Pada tingkat SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) mata pelajaran IPS membahas geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Dengan mempelajari IPS siswa diharapkan menjadi warga negara Indonesia yang bertanggung jawab dan dapat menghadapi permasalahan-permasalahan sosial dalam kehidupan yang akan datang.

Sanuwiyah (2011:1) mengatakan bahwa

(10)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kualitas proses dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Cibeunying dapat dikatakan kurang baik karena jika kita melihat setiap kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS hanya siswa berkemampuan tinggi yang mendominasi. Siswa lainnya hanya menjadi pendengar. Salah satu penyebab ketidakaktifan siswa adalah rasa takut untuk mengungkapkan pendapat dan rasa takut untuk bertanya karena menurut mereka jika mengungkapkannya salah maka akan dimarahi oleh guru. Ketika memperhatikan guru pun banyak pandangan kosong yang terlihat dari wajah para siswa. Jika guru fokus memperhatikan para siswa ketika berkelompok maka yang terlihat hanya satu atau dua orang yang bekerja dan yang bekerja ini adalah siswa yang memiliki kemampuan tinggi. Setiap kegiatan pembelajaran sekolah ini berjalan dengan monoton karena hanya guru yang menjadi sumber belajar atau disebut juga teacher centered. Penggunaaan media pun minim digunakan terutama pada mata pelajaran IPS yang akhirnya membuat siswa merasa bosan.

Hasil ulangan harian IPS sub pokok perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dijadikan sebagai data awal mengenai kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Banyak siswa kelas V yang mendapatkan nilai di bawah KKM (KKM IPS kelas V adalah 64). Hanya empat dari 29 siswa yang mendapatkan nilai lebih dari KKM, 23 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM dan dua siswa tidak hadir ketika ulangan berlangsung. (Daftar nilai ulangan terlampir)

Proses pembelajaran adalah perubahan pada diri sesorang untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Nurjanah, 2012:19) „hasil belajar adalah hasil yang berasal dari interaksi pembelajaran dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.‟

Diharapkan dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) kualitas proses dan hasil belajar siswa menjadi meningkat.

(11)

3

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membimbing temannya dan mengandung permainan serta penguatan materi pembelajaran.

Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai penerapan model cooperative learning tipe Teams Game Tournament (TGT) oleh Mariah Ulfah

yang merupakan mahasiswa FIP UPI dengan judul Penerapan Model Cooperative Learning tipe team games tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran IPS di SDN Suntenjaya 1 pada Materi Perjuangan para Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Jepang. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mariah Ulfah pada siklus I skor rata-rata kelas mengenail hasil belajar kognitif siswa adalah 44 dan ini dikategorikan kurang sekali. Pada siklus I hanya 14 siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM serta pencapaian kecakapan akademik kelas dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 34% (kurang) lalu untuk skor efektifitas pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 0,3 (sedang) sedangkan, pada siklus II skor rata-rata kelas adalah 91,2 dan ini dikategorikan baik sekali. Pada siklus II 40 siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM serta pencapaian kecakapan akademik kelas dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 100% (baik sekali) lalu untuk skor efektifitas pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 0,9 (tinggi). Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian Mariah Ulfah adalah terjadi peningkatan dalam aspek kognitif, efektifitas kegiatan pembelajaran dan kecakapan akademik.

Dengan demikian, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas, yaitu

dengan penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Teams Game Tournament

untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar IPS Mengenai Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah.”

(12)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari latar belakang yang diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan kegiatan pembelajaran IPS siswa kelas V mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dengan penggunaan metode pembelajaran Teams Game Tournament?

2. Bagaimanakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS siswa kelas V mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dengan penggunaan metode pembelajaran Teams Game Tournament?

3. Bagaimanakah peningkatan kualitas proses belajar IPS siswa mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dengan penggunaan metode pembelajaran Teams Game Tournament?

4. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Game Tournament sub pokok perlawanan melawan penjajahan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai perencanaan kegiatan pembelajaran IPS siswa kelas V mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dengan penggunaan metode pembelajaran Teams Game Tournament.

2. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS siswa kelas V mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dengan penggunaan metode pembelajaran Teams Game Tournament.

(13)

5

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penjajah dengan penggunaan metode pembelajaran Teams Game Tournament.

4. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai peningkatan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Game Tournament sub pokok perlawanan melawan penjajahan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam belajar IPS.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan solusi bagi para guru dalam mengajarkan IPS di sekolah sehingga pembelajarannya lebih bervariasi dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Pembahasan dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu solusi untuk mengajarkan IPS di sekolah dasar agar lebih menarik serta dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang diajukan penulis dalam penelitian ini, adalah:

“Melalui penerapan metode pembelajaran Teams Game Tournament pada

pembelajaran IPS maka kualitas proses dan hasil belajar siswa akan meningkat”.

F. Definisi Operasional

(14)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teams Game Tournament (TGT) adalah salah satu bagian dari model pembelajaran kooperatif yang pada mulanya dikembangkan oleh Davied Devries dan Keith Edward, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan kemampuan akademik yang berbeda. Dalam kelompok tersebut para siswa akan bekerjasama satu sama lain untuk meraih predikat terbaik.

Tabel 1.1

Kriteria Penghargaan Kelompok Kriteria (rata-rata kelompok) Predikat

40 Tim Baik

45 Tim Sangat Baik

50 Tim Super

(Slavin,R.E., 2014:175)

2. Hasil Belajar

Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah hasil yang didapatkan dari kegiatan pembelajaran dan biasanya dilihat dari skor hasil evaluasi yang diberikan oleh guru pada akhir kegiatan pembelajaran. Penilaian hasil belajar dilihat dari nilai test disetiap siklus yang dilakukan pada akhir pembelajaran.

3. Kualitas Proses Belajar

Dapat diartikan bahwa kualitas proses belajar adalah proses yang dilakukan oleh peserta didik untuk menghasilkan perubahan baik perubahan tingkah laku atau perkembangan pengetahuan. Suatu proses belajar siswa dapat dikatakan baik jika memenuhi indikator-indikator sebagai berikut:

a. Siswa aktif bertanya mengenai materi yang diajarkan Tabel 1.2

(15)

7

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Banyak

Pertanyaan Keterangan

> 3 Aktif

0 – 3 Kurang Aktif

b. Siswa aktif mengemukakan pendapat mengenai materi yang diajarkan Tabel 1.3

Tabel Kriteria Keaktifan Berpendapat Siswa Berdasarkan Banyak Pendapat Selama Kegiatan Pembelajaran Berlangsung

Banyak

Pendapat Keterangan

> 3 Aktif

0 – 3 Kurang Aktif

c. Siswa melakukan peraturan yang telah disepakati

d. Siswa menerima pendapat yang dikemukakan orang lain

(16)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data-data kuantitatif serta bertujuan untuk mencari data secara merata dari peserta didik secara komprehensif tentang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode Teams Game Tournament dengan melakukan dua siklus.

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu solusi untuk memecahkan masalah untuk kegiatan pembelajaran didalam kelas. Tidak sedikit akademisi atau pendidik yang melakukan PTK demi mendapatkan kualitas belajar yang lebih baik dan menjadikan siswa-siswanya lebih berprestasi dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Banyak ahli yang sudah mendefinisikan PTK. Menurut Arikunto (dalam Taniredja, T., Pujiati, I., dan Nyata., 2013:16) mengatakan bahwa

‘penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.’ Sanford (dalam Taniredja, T., Pujiati, I., dan Nyata., 2013:16) berpendapat bahwa ‘PTK merupakan suatu kegiatan siklis yang bersifat menyeluruh yang terdiri atas analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, penemuan fakta tambahan dan evaluasi.’

Departemen Pendidikan Nasional (dalam Taniredja, T., Pujiati, I., dan Nyata., 2013:15) menyampaikan bahwa ‘penelitian tindakan merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses

pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.’ Dari

(17)

26

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran didalam kelas untuk mendapatkan hasil yang lebih baik serta memaksimalkan kegiatan pembelajaran agar tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

2. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

Terdapat prinsip-prinsip yang melandasi PTK. Menurut Hopkins (dalam Taniredja, T., Pujiati, I., dan Nyata., 2013:17) prinsip-prinsip yang melandasi PTK adalah sebagai berikut:

a. Tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas,

b. Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data, c. Kegiatan peneliti yang merupakan bagian integral dari pembelajaran

harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah,

d. Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil merisaukan tanggungjawab profesional dan komitmen terhadap diagnosis masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya,

e. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan dan

f. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran diluar kelas.

3. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Kunandar (dalam Taniredja, T., Pujiati, I., dan Nyata., 2013:18-19) menyatakan bahwa terdapat 10 karakteristik yang dimiliki oleh PTK, diantaranya:

a. On the job problem oriented b. Problem solving oriented c. Improvement oriented d. Cyclic

e. Action Oriented

f. Pengkajian terhadap dampak tindakan g. Specifics contextual

h. Partisipatory (collaborative)

(18)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Karakteristik PTK yang lain dikemukakan oleh Arikunto, dkk (dalam Taniredja, T., Pujiati, I., dan Nyata., 2013:19), meliputi:

a. Problema yang diangkat adalah problema yang dihadapi oleh guru kelas,

b. Pendidik sejak awal menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapi di kelas,

c. Dapat dilakukan secara kolaboratif,

d. Adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas,

e. Adanya perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif, f. Inkuiri reflektif dan

g. Reflektif yang berkelanjutan.

Jadi, pendidik harus mengetahui masalah-masalah yang ada selama proses pembelajaran. Setelah mengetahui masalah-masalahnya dilakukan sebuah tindakan agar dapat memerbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. PTK dilakukan dalam beberapa siklus yang didalamnya terdapat satu atau beberapa pertemuan. Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka disetiap siklus dilakukan refleksi untuk siklus atau pertemuan selanjutnya. Dengan dilakukannya refleksi pendidik dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan serta memerbaiki kekurangan yang ada.

4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

(19)

28

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran,

b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima,

c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya,

d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan dan

e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur dalam pembelajaran.

5. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Tidak ada yang tidak memiliki manfaat sama halnya dengan PTK. Hal yang baik tentunya memiliki banyak manfaat. Sangat disayangkan banyak pendidik yang belum melaksanakan PTK dengan alasan belum memahaminya, sibuk, tidak dapat merubah secara signifikan dan lain-lain.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari pelaksanaan PTK. Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (dalam Taniredja, T., Pujiati, I., dan Nyata., 2013:21), manfaat PTK ada delapan yaitu:

a. Peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas,

b. Peningkatan sikap profesional guru dan dosen,

c. Perbaikan dan atau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa, d. Perbaikan dan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas, e. Perbaikan dan atau peningkatan kualitas penggunaan media, alat bantu

belajar dan sumber belajar lainnya,

f. Perbaikan dan atau peningkatan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa,

g. Perbaikan dan atau peningkatan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah dan

h. Perbaikan dan atau peningkatan kualitas penerapan kurikulum.

(20)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Model Spiral oleh Kemmis dan Mc. Taggart (t.n. Tanpa tahun)

Rancangan penelitian yang akan digunakan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu model Spiral. Model penelitian ini merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin sehingga terdapat beberapa kesamaan. Jika kita melihat gambar dari model spiral maka akan terlihat bahwa model ini terdiri dari empat tahapan, yaitu plan (perencanaan), action (tindakan), observe (pengamatan) dan reflect (refleksi).

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

(21)

30

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cibeunying, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

2. Waktu Penelitian

Lamanya penelitian selama kurang lebih empat hingga lima bulan.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Cibeunying yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 14 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Pada setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan hasil observasi dan refleksi yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap-tahap pelaksanaan dalam setiap siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta refleksi.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

a. Menentukan sekolah dan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.

b. Menghubungi pihak sekolah yang akan dilaksanakannya penelitian untuk mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian.

c. Observasi awal pelaksanaan pembelajaran untuk menentukan masalah yang akan dikaji.

d. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji.

e. Melakukan studi kurikulum mengenai pokok halaman yang dijadikan penelitian guna memeroleh data mengenai standar kompetensi dan kompetensi dasar serta alokasi waktu yang diperlukan selama pembelajaran. f. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengenai

(22)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan yaitu Teams Game Tournament dan selanjutnya RPP yang telah dibuat didiskusikan dengan guru mata pelajaran IPS dan dosen pembimbing. g. Menyusun lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan

guru.

h. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).

i. Menyiapkan daftar kelompok homogen dan heterogen untuk game tournament.

j. Menyiapkan soal-soal game tournament. k. Menyiapkan sertifikat penghargaan.

l. Menyiapkan peralatan-peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut: a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan sebanyak satu pertemun dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan rincian tidakan sebagai berikut:

1) Tahap pra pelaksanaan tindakan Siswa dibagi menjadi lima kelompok 2) Tahap presentasi kelas

Guru menjelaskan secara singkat mengenai materi yang akan diajarkan 3) Tahap belajar kelompok

a) Siswa berkelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan akademik b) Siswa mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh guru secara berkelompok 4) Tahap game tournament

(23)

32

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5) Tahap penghargaan

Penghargaan diberikan kepada kelompok yang memiliki poin sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Rata-rata poin dari hasil permainan digunakan sebagai penentu kriteria.

6) Post Test

Untuk penentu kriteria hasil belajar, siswa diberikan post test pada akhir pembelajaran disetiap siklus.

b. Siklus II

Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan rincian tindakan sebagai berikut:

1) Tahap presentasi kelas

Guru menjelaskan secara singkat mengenai materi yang akan diajarkan.

2) Tahap belajar kelompok

a) Siswa berkelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan akademik. b) Siswa mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh guru secara

berkelompok.

3) Tahap game tournament

Siswa dikelompokkan secara homogen berdasarkan kemampuan akademik. Siswa dari masing-masing kelompok heterogen bertanding untuk mendapatkan poin tertinggi bagi kelompoknya.

4) Tahap penghargaan

Penghargaan diberikan kepada kelompok yang memiliki poin sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Rata-rata poin dari hasil permainan digunakan sebagai penentu kriteria.

(24)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk penentu kriteria hasil belajar, siswa diberikan post test pada akhir pembelajaran disetiap siklus.

3. Observasi

Kegiatan pengamatan dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh lima observer serta menggunakan lembar instrumen observasi kegiatan guru dan lembar instrumen observasi kegiatan siswa serta catatan lapangan atau fieldnotes. Hasil observasi dijadikan sebagai bahan untuk refleksi yang akan menjadi acuan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya.

4. Refleksi

Dalam tahap ini peneliti menganalisa dan menginterpretasikan data dari hasil observasi, apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai target yang telah ditentukan atau belum ditentukan, sehingga dapat ditentukan rencana pembelajaran berikutnya. Pada pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Feb Mar Apr Mei Jun

1 Pembuatan proposal 

2 Penyusunan instrumen penelitian 

3 Pelaksanaan penelitian dan pengambilan data  

4 Pengolahan dan analisis data 

5 Penyusunan laporan hasil penelitian  

(25)

34

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Terdapat dua jenis data yang diperlukan, yaitu; 1. Data kualitas proses belajar

Data ini didukung oleh hasil test yang dilakukan diakhir kegiatan pembelajaran setiap siklusnya serta data ini berbentuk respon-respon verbal dan non verbal siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Respon-respon verbal itu ucapan-ucapan siswa sedangkan respon-respon non verbal yaitu hal-hal yang telah tercantum dalam fieldnotes, lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa.

a. Fieldnotes (catatan lapangan)

Fieldnotes berisi semua kegiatan pembelajaran yang dicatat oleh observer.

b. Lembar observasi aktivitas guru

Lembar observasi ini merupakan buatan guru yang berisi aktivitas-aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran dan hal tersebut harus diamati oleh para observer. Dalam pengisian lembar observasi ini dibuat kolom ya dan tidak. Observer mengisinya dengan cara memberikan tanda ceklis (). Semakin banyak

aktivitas guru yang dilaksanakan maka kualitas proses belajar akan semakin baik. Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, aktivitas guru yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu:

1) Memeriksa kehadiran siswa,

2) Bertanya mengenai perlawanan terhadap penjajah, 3) Membagi siswa menjadi lima kelompok,

4) Menjelaskan materi mengenai materi pembelajaran,

5) Menampilkan gambar-gambar para tokoh yang melakukan perlawanan terhadap penjajahan,

6) Membagikan LKS,

(26)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8) Memantau siswa dalam melakukan game tournament,

9) Membagikan lembar evaluasi, 10) Menghitung nilai kelompok, 11) Menyimpulkan materi dan

12) Memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.

c. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi ini merupakan buatan guru yang berisi aktivitas-aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dan hal tersebut harus diamati oleh para observer. Dalam pengisian lembar observasi ini dibuat kolom ya dan tidak. Observer mengisinya dengan cara memberikan tanda ceklis (). Semakin banyak

aktivitas siswa yang dilaksanakan maka kualitas proses belajar akan semakin baik. Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, aktivitas siswa yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu:

1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan berdo’a,

2) Menjawab pertanyaan mengenai perlawanan terhadap penjajah, 3) Dikelompokkan dalam kelompok heterogen sebagai kelompok asal, 4) Memerhatikan penjelasan guru mengenai perlawanan terhadap penjajah, 5) Mengerjakan LKS,

6) Dikelompokkan dalam kelompok homogen untuk memulai game tournament, 7) Menjawab pertanyaan dalam game tournament sesi satu sesuai aturan yang

telah disepakati,

8) Menjawab pertanyaan dalam game tournament sesi dua sesuai aturan yang telah disepakati,

9) Mengerjakan soal-soal evaluasi, 10) Mencatat pekerjaan rumah,

(27)

36

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12) Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a.

2. Data hasil belajar a. Soal tes buatan guru

Data ini dikumpulkan melalui test yang dilakukan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran menggunakan alat evaluasi berbentuk pilihan ganda dan atau esai. Soal tes buatan guru merupakan salah satu instrumen untuk kualitas proses belajar. Soal-soal ini diberikan disetiap akhir kegiatan pembelajaran.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai beirkut:

1) Observasi langsung

Indriantoro (dalam Ulfah M., 2012:65) menyatakan bahwa ‘observasi langsung sebagai proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kegiatan yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.’

2) Tes

Arikunto (dalam Ulfah M., 2012: 66) menyatakan ‘tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.’

3) Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai alat yang dapat menguatkan penelitian. Dokumen dalam penelitian ini terdiri dari LKS, daftar kelompok, daftar nilai, sertifikat penghargaan, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, fieldnotes dan foto.

F. Pengolahan dan Analisis Data

(28)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan dan analisis data merupakan tahap akhir setelah semua data terkumpul. Pengolahan data pada penelitian ini akan menggunakan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.

a. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi setiap siklus yang dilakukan oleh peneliti dan observer. Data-data yang akan diolah dari data kualitatif adalah sebagai berikut:

1) Pengolahan fieldnotes (catatan lapangan)

Pengolahan catatan lapangan dilakukan dengan member check, yaitu peneliti bersama para observer melakukan diskusi dalam mengumpulkan, menganalisis dan memaknai data yang terkumpul. Peneliti mengolah data pelaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari catatan lapangan ke dalam beberapa kategori pedagogik, yaitu:

a) Situasi pendidikan

Situasi pendidikan merupakan pergaulan pendidikan antara peneliti dengan siswa. Pergaulan yang dimaksudkan yaitu kegiatan mendidik yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa. Indikator situasi pendidikan dalam penelitian ini yaitu kepatuhan dan kesadaran.

b) Integrasi siswa dengan kelompoknya

Integrasi siswa dengan kelompoknya merupakan pembauran siswa dengan kelompoknya hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh.

c) Skema materi

Rancangan materi yang disajikan oleh peneliti untuk mempermudah siswa dalam memahami pengetahuan.

d) Pengkonstruksian pengetahuan siswa

(29)

38

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e) Implementasi model pembelajaran

Dalam penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah model Cooperative Learning tipe Teams Game Tournament

b. Data Kuantitatif

Data yang terkumpul dianalisis untuk melihat kelemahan-kelemahan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Data-data yang akan diolah dari data kuantitatif, yaitu:

1) Pengolahan skor tes

Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa berbentuk pilihan ganda pada siklus I dan isian terbatas pada siklus II. Berikut rumus baku untuk pilihan ganda dan isian terbatas:

a) Pilihan ganda

(Ulfah M., 2012: 68) Keterangan:

SKa : Skor akhir yang diperoleh siswa

SKb : Skor yang diperoleh siswa dari butir soal

b) Isian terbatas

Keterangan.

SKa : Skor akhir yang diperoleh siswa

SKb : Skor yang diperoleh siswa dari butir soal

2) Pengolahan nilai rata-rata kelas

(30)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sudjana dalam Ulfah M., 2012:68) Keterangan.

R : Nilai rata-rata

: Jumlah semua nilai siswa

: Jumlah siswa

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Rata-rata Kelas Kriteria Nilai Baik Sekali 85 – 100

Baik 70 – 84

Cukup 60 – 69

Kurang 50 – 59

Kurang Sekali > 50 (Depdiknas dalam Ulfah M., 2012: 68)

3) Pengolahan ketuntasan belajar

a) Ketuntasan belajar berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

KKM mata pelajaran IPS di kelas V SDN Cibeunying adalah 64 maka

siswa yang mendapatkan nilai ≥ 64 telah memenuhi KKM dan siswa yang

mendapatkan nilai < 64 belum memenuhi KKM.

(31)

40

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis Data

a. Analisis data kualitatif

Bogdan (dalam Ulfah M., 2012:75) mengatakan mengenai analisis data kualitatif yaitu

Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview, transcript, fieldnotes and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to other.

Jadi, analisis data kualitatif dalam penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis untuk mencari dan menyusun wawancara, catatan, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya yang diakumulasikan untuk meningkatkan pemahaman diri sendiri dan dapat membuat kesimpulan yang dipahami oleh yang lainnya.

Peneliti menggunakan analisis data kualitatif untuk menganalisis mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT).

b. Analisis data kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan setelah data seluruh sumber data terkumpul. Ulfah M. (2012:74) menyampaikan mengenai kegiatan yang dilakukan dalam analisis data kuantitatif, yaitu:

1) Mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh sumber data, 2) Mentabulasi data berdasarkan variabel dari sleuruh sumber data, 3) Menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

4) Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan 5) Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

(32)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

1. RPP yang disusun oleh peneliti mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Nilai rata-rata yang didapat untuk RPP pada siklus I dan siklus II adalah 3,77 dan 3,86. Peningkatan ini terjadi karena diskusi dengan dosen pembimbing serta berdiskusi dengan teman sejawat dan wali kelas.

2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran berjalan dengan penuh semangat dan didukung oleh kompetisi yang kuat antara setiap kelompok. Aktivitas siswa dan guru pun mengalami peningkatan.

3. Kualitas proses belajar siswa mengalami peningkatan ditandai dengan bertambahnya jumlah pertanyaan dan pendapat atau jawaban yang berbeda. Pada siklus I hanya terdapat dua pertanyaan dan enam pendapat sedangkan pada siklus II terdapat empat pertanyaan dan 11 pendapat.

4. Hasil belajar mengalami peningkatan karena pada siklus II tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai LKS dan evaluasi di bawah KKM. Nilai rata-rata evaluasi pada siklus I dan siklus II adalah 72,6 dan 89,5.

B. Rekomendasi

1. Guru

Metode teams game tournament dapat dijadikan sebagai salah satu referensi kegiatan pembelajaran dibarengi oleh persiapan yang matang dalam mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan metode tersebut. Selain hasil belajar yang meningkat, kegiatan pembelajaran pun terlaksana dengan penuh semangat dan kompetisi yang ketat antara setiap kelompok.

(33)

62

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu bentuk dukungan sekolah terhadap kegiatan pembelajaran adalah pengadaan media yang sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan.

3. Peneliti Lain

a. Agar tidak terjadi kesalahan atau kekurangan pada penelitian selanjutnya maka disarankan agar merancang penelitian dengan siap.

(34)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Buku

Kesuma, D. dkk. (2013) Bahan ajar pendidikan profesi guru sekolah dasar. Bandung: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Sapriya. (2008) Pendidikan IPS. Bandung: Laboratorium PKn UPI Press.

Slavin, R. (2014) Cooperative learning teori, riset dan praktik. Edisi ke-14. Bandung: Nusamedia.

Surya, M. (2003) Psikologi pembelajaran dan pengajaran. Edisi ketiga. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.

Susilaningsih, E. dan Limbong, L. S. (2008) Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Syamsiyah, S., dkk. (2008) Ilmu Pengetahuan Sosial 5 untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Taniredja, T., Faridli, E., dan Harmianto, S. (2013) Model-model pembelajaran inovatif dan efektif. Edisi keempat. Bandung: Alfabeta.

Taniredja, T., Pujiati, I., dan Nyata. (2013) Penelitian tindakan kelas untuk pengembangan profesi guru praktik, praktis dan mudah. Bandung: Alfabeta.

Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009) Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Yuliati, R. dan Munajat, A. (2008) Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

(35)

64

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Admin. (2012) Pengertian definisi kualitas menurut para ahli. [Online]. Tersedia di: http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-kualitas-menurut-para-ahli/. [Diakses 12 Maret 2014].

Anonim (Tanpa tahun) Tidak Ada Judul. [Online]. Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/8540/3/BAB%202%20-%2008416241002.pdf

[Diakses 2 November 2013].

Anonim (Tanpa tahun) An introduction to action research. [Online]. Tersedia di: http://physicsed.buffalostate.edu/danowner/actionrsch.html. [Diakses 12 November 2013].

Anonim. (Tanpa tahun) Definisi belajar menurut para ahli (Indonesian version). [Online]. Tersedia di: http://widhiieaprilia.blogspot.com/p/blog-page_16.html. [Diakses 12 Maret 2014].

Phierquinn. (2012) Hakikat pembelajaran IPS di SD. [Online]. Tersedia di: http://phierda.wordpress.com/2012/10/30/hakikat-pembelajaran-ips-sd-2/.

[Diakses 2 November 2013].

Publikasi Departemen

Kementrian Pendidikan Nasional (2011) Standar kompetensi dan kompetensi dasar sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Jakarta: Kemendiknas.

Skripsi

Nurjanah, S. (2012) Peningkatan hasil belajar melalui metode team game tournament (TGT) pada materi sumber daya alam mata pelajaran IPS. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sanuwiyah. (2011) Penerapan model kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

(36)

Selly Puspa Dewi Rachman, 2014

Penerapan metode teams game tournament untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPS mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Tabel 1.1
Tabel Kriteria Keaktifan Berpendapat Siswa Berdasarkan Banyak Pendapat
Gambar 3.1 Model Spiral oleh Kemmis dan Mc. Taggart
Tabel 3.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Banyuwangi, 31 Desember 2016..

Nilai debit keluaran model kurang baik pada kondisi curah hujan rendah, hal ini ditandai dengan debit puncak keluaran model yang nilainya tidak jauh berubah dari nilai debit

Penelitian Malau (2015) mengenai hubungan perilaku pencegahan terhadap kejadian HIV pada kalangan LSL di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan menunjukkan bahwa

[r]

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuji dalam penelitian ini yang di lakukan dengan Structural equation modeling yang telah di jelaskan pada bab

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melakukan komunikasi interpersonal/konseling kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan pokok-pokok bahasan

Nama Pekerjaan : Jasa Konsultansi Pendirian Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Muara Enim Tahun 20161. Lokasi : Kabupaten Muara Enim Sumber Dana : APBD Kabupaten Muara Enim

Meskipun sebagian dari kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya nilai mata uang dolar, namun dengan rendah atau hampir tidak adanya komponen impor di sektor pertanian, maka