Penggunaan Strategi
π
-log Berbasis Habits of Mind untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan
Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa SMP
pada Pembelajaran Gerak Benda
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika (S.Pd.)
Oleh :
Endah Nurhabibah NIM. 1005282
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
pada Pembelajaran Gerak Benda
Oleh :
Endah Nurhabibah NIM. 1005282
Sebuah skripsi yang diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika (S.Pd.)
© Endah Nurhabibah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
ENDAH NURHABIBAH
PENGGUNAAN STRATEGI π-LOG BERBASIS HABITS OF MIND UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN MENGETAHUI PROFIL SELF REGULATED THINKING SISWA SMP
PADA PEMBELAJARAN GERAK BENDA
disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Drs. Iyon Suyana, M. Si. NIP. 196208241991031001
Pembimbing II
Dra. Heni Rusnayati, M.Si. NIP. 196102021989012001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Fisika
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
Endah Nurhabibah
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep fisika pada materi gerak benda dan mengetahui profil self regulated thinking siswa di salah satu SMP Negeri setelah mengalami pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind. Sampel penelitian berjumlah 35 siswa yang dipilih menggunakan
teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes penguasaan konsep fisika berbentuk pilihan ganda serta kuesioner self regulated thinking guna mengetahui profil self regulated thinking siswa setelah pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind selesai diberikan. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuasi eksperimen dengan one group pretest-posttest design dimana tes penguasaan konsep diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran sedangkan kuesioner diberikan setelah pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas siswa memiliki kemampuan self regulated thinking pada kategori intermediate
(moderate) dengan urutan indikator penyusunnya dari perolehan skor terbesar ke
terendah adalah mengevaluasi keefektifan tindakannya, mengenali dan menggunakan sumber yang diperlukan, menyadari pemikirannya sendiri, menanggapi umpan balik dengan tepat, serta merencanakan dengan tepat. Peningkatan penguasaan konsep fisika siswa berada pada kategori sedang dengan harga N-gain sebesar 0,53. Dengan demikian, mayoritas profil self regulated thinking siswa setelah mengalami pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind berada pada
kategori intermediate (moderate). Strategi ini juga mampu meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa pada materi gerak benda.
ii
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
Endah Nurhabibah
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
ABSTRACT
The purpose of the research is to increase secondary school student’s physics concept mastery on motion subject and to find out the profile of student’s self regulated thinking after experience a learning which use physics blog strategy based on habits of mind. The samples are 35 students that choosen by purposive sampling technique. The instruments are a physics concept mastery test in multiple choice form and a self regulated thinking questionnaire that used to find out the profile of student’s self regulated thinking after experience the use of π-log strategy based on habits of mind in learning process. The methode of the research is quasi experiment with one group pretest-posttest design where the test is given before and after the use of physics blog strategy based on habits of mind is completed whereas the quetionnaire is given after the treatment is done. The result showed that most of the students’s self regulated thinking profile are on intermediate (moderate) level where it’s indicators ordered from highest to lowest are ‘evaluate the effectiveness of own actions’, ‘identify and use necessary resources’, ‘monitor own thinking’, ‘respond appropriately to feedback’, and ‘plan appropriately’. The enhancement of student’s physics concept mastery is on moderate level with 0,53 as the N-gain score. Thus, students’s self regulated thinking profile are majority on intermediate (moderate) level. This strategy could also increase student’s physics concept mastery, especially on motion subject.
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Variabel Penelitian ... 6
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Strategi π-log berbasis Habits of Mind ... 8
1. Strategi π-log ... 8
2. Habits of Mind ... 11
3. Strategi π-log berbasis Habits of Mind ... 14
B. Penguasaan Konsep ... 18
C. Self Regulted Thinking ... 21
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 26
A. Metode dan Desain Penelitian ... 26
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 26
C. Definisi Operasional ... 27
D. Instrumen Penelitian ... 28
E. Prosedur Penelitian ... 31
F. Teknik Pengolahan Data ... 35
G. Hasil Judgement dan Uji Coba Instrumen ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Hasil Penelitian ... 45
1. Keterlaksanaan Pembelajaran ... 45
2. Profil Self Regulated Thinking Siswa ... 46
3. Penguasaan Konsep Fisika Siswa ... 48
B. Pembahasan ... 50
1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran ... 50
2. Analisis Profil Self Regulated Thinking Siswa ... 53
3. Analisis Penguasaan Konsep Fisika ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 73
RIWAYAT HIDUP ... 78
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tampilan Beranda π-log ... 9
2.2 Kedudukan Habits of Mind dalam Dimensions of Learning (Marzano, 1992; Marzano, et al., 1993) ... 11
2.3 Pola Habits of Mind (Costa, 2000) ... 13
2.4 Post tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam π-log ... 15
2.5 Link atau Tautan dalam π-log menuju Simulasi tentang Gerak Benda (Gerak Lurus dan Hukum Newton ... 16
2.6 Tugas Menghitung Gaya Berat dalam π-log ... 16
2.7 Video Hukum III Newton dalam π-log ... 17
2.8 Contoh Gaya Gesek dalam π-log ... 18
3.1 Alur Penelitian ... 33
4.1 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran ... 45
4.2 Persentase Profil Self Regulated Thinking Siswa ... 46
4.3 Persentase Setiap Indikator SRT ... 47
4.4 Rerata Nilai Pretest, Posttest dan N-gain ... 49
4.5 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori N-gain ... 50
4.6 Perolehan Skor tiap Item Kuesioner ... 55
4.7 Komentar terkait ‘Menyadari Pemikirannya Sendiri’ ... 60
4.8 Komentar terkait ‘Mengenali dan Menggunakan Sumber yang Diperlukan’ 61 4.9 Komentar terkait ‘Menanggapi Umpan Balik dengan Tepat’ ... 62
4.10 Komentar terkait ‘Mengevaluasi Keefektifan Tindakannya’ ... 63
4.11 Persentase Ranah Kognitif dalam Instrumen ... 65
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jenjang Ranah Kognitif yang Diukur dalam Penelitian ... 20
2.2 Deskripsi Indikator Self Regulated Thinking ... 22
3.1 One Group Pretest-Posttest Design ... 26
3.2 Jenis Instrumen beserta Instrumennya ... 28
3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Penguasaan Konsep Fisika ... 30
3.4 Kisi-kisi Kuesioner Self Regulated Thinking ... 31
3.5 Kriteria Gain Ternormalisasi ... 36
3.6 Skor Pernyataan Kuesioner SRT ... 36
3.7 Kategori Self Regulated Thinking ... 37
3.8 Interpretasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 38
3.9 Interpretasi Validitas Butir Soal ... 40
3.10 Hasil Uji Coba Validitas Tes Penguasaan Konsep Fisika ... 41
3.11 Hasil Judgement dan Validitas Kuesioner SRT ... 41
3.12 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 43
3.13 Hasil Analisis Instrumen Tes Penguasaan Konsep Fisika ... 44
4.1 Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran ... 46
4.2 Profil Self Regulated Thinking Siswa ... 46
4.3 Perolehan Skor tiap Indikator SRT ... 47
4.4 Interpretasi Setiap Indikator Self Regulated Thinking ... 48
4.5 Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest serta Harga N-gain ... 49
4.6 Sebaran Siswa berdasarkan Kategori N-gain yang Diperoleh ... 50
4.7 Perolehan Skor tiap Item Kuesioner SRT ... 55
4.8 Jumlah Siswa yang Menjawab Benar Pada tiap Item Tes ... 64
xi
DAFTAR LAMPIRAN
A. PERANGKAT PEMBELAJARAN ...
A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...
A.2. Lembar Kerja Siswa ...
B. INSTRUMEN PENELITIAN ...
B.1 Kisi-kisi Kuesioner Self Regulated Thinking ...
B.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Penguasaan Konsep ...
B.3. Kuesioner Self Regulated Thinking ...
B.4. Soal Tes Penguasaan Konsep Fisika ...
B.5. Lembar Judgement Kuesioner Self Regulated Thinking ...
B.6. Lembar Judgement Tes Penguasaan Konsep ...
B.7. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ...
C. ANALISIS DATA ...
C.1. Pengolahan Data Validitas Item Tes ...
C.2. Pengolahan Data Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ...
C.3. Pengolahan Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes ...
C.4. Pengolahan Data Observasi Keterlaksaan Pembelajaran ...
C.5. Pengolahan Data Pretest dan Posttest ...
C.6. Pengolahan Data N-gain ...
C.7. Pengolahan Data Kuesioner SRT ...
D. ADMINISTRASI PENELITIAN ...
D.1. Surat Tugas Membimbing ...
D.2. Kesediaan Menjadi Penjudgement ...
D.3. Surat Izin Penelitian ...
D.4. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ...
D.5. Lembar Kesediaan Menjadi Tim Penelaah ...
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sizer dan Sizer (1999) dalam Muaddab (2013) mengatakan bahwa selain
mempersiapkan manusia untuk masuk ke dalam dunia kerja, tujuan pendidikan
adalah membuat manusia dapat berpikir secara menyeluruh serta menjadi manusia
yang bijak (thoughtful and decent human being). Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Nomor 1 menyatakan
bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif menanamkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.
Terdapat dua langkah besar yang dilakukan pemerintah untuk menunjang
keberhasilan program pendidikan karakter, yaitu dengan mewajibkan setiap guru
untuk mencantumkan indikator pendidikan karakter dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan mengubah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) menjadi kurikulum baru yang dikenal dengan Kurikulum 2013. Proses
membangun karakter berlangsung terus-menerus dan seyogianya dilakukan
melalui pendidikan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu karakter yang disebutkan dalam Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 Nomor 1 di atas adalah pengendalian diri, yaitu self regulation. Untuk
memaksimalkan karakter tersebut, maka siswa harus memiliki kebiasaan self
regulated thinking yang baik. Berdasarkan pengalaman peneliti selama
melaksanakan Program Pelatihan Lapangan (PPL) di salah satu SMP Negeri Kota
Cimahi, masih banyak siswa yang belum mampu menyadari pemikirannya
sendiri. Hal ini tampak dari kurangnya kemampuan siswa untuk menjelaskan
secara rinci rangkaian berpikir yang mereka gunakan ketika menghadapi
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selama melaksanakan PPL, peneliti juga menemukan bahwa ketika siswa
diberikan suatu permasalahan dan sedikit gambaran mengenai cara mengatasinya,
mereka belum mampu membuat rencana yang efektif. Hal ini ditunjukkan oleh
banyaknya siswa yang salah bahkan belum bisa merumuskan tujuan, kurang
mempertimbangkan dan tidak melaksanakan seluruh langkah kerja dengan baik,
serta seringkali kekurangan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan mereka
terutama ketika melakukan praktikum. Fatalnya, kebanyakan siswa mengabaikan
panduan langkah kerja sebelum melaksanakan praktikum.
Siswa sudah mulai bisa mengenali dan menggunakan sumber-sumber yang
mereka anggap perlu dalam menyelesaikan tugas. Akan tetapi, tidak semua siswa
peka terhadap umpan balik yang diperoleh. Banyak dari mereka yang hanya
menerima umpan balik tersebut tanpa menanggapinya lebih lanjut karena merasa
tugas mereka telah selesai dan kewajiban mereka kini hanya mengumpulkannya.
Ketidakpekaan tersebut menyebabkan siswa jarang mengevaluasi keefektifan
tindakannya.
Marzano (1993) dalam Dimensions of Learning mengungkapkan bahwa self
regulated thinking sebagai bagian dari kebiasaan berpikir (habits of mind) terdiri
dari menyadari pemikirannya sendiri, merencanakan dengan tepat, mengenali dan
menggunakan sumber yang diperlukan, menanggapi umpan balik dengan tepat,
serta mengevaluasi keefektifan tindakannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kemampuan siswa dalam self regulated thinking masih belum memadai.
Pada kesempatan mengolah data hasil tiga periode TIMSS, Rustaman
(2008) menemukan bahwa anak-anak Indonesia tidak terbiasa dengan soal-soal
yang memberikan informasi berupa data, gambar, grafik, atau tabel untuk diolah
lebih lanjut agar dapat menjawab soal-soal yang terkait dengan kurikulum negara
peserta. Pencapaian anak-anak indonesia dalam tiga periode TIMSS (Trend of
International Mathematics and Science Study) berturut-turut (1999, 2003, 2007)
selalu berada di urutan bawah. Begitu pula perolehan anak-anak Indonesia pada
scientific literacy dalam PISA (Performance for International Student Assesment)
3
memperkuat keyakinan para pemikir pendidikan sains bahwa pembelajaran sains
perlu berada pada porsi seharusnya, yakni hakikat sains dan hakikat pendidikan
sains.
Fakta lapangan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di salah
satu SMP Kota Cimahi, kebanyakan siswa menunjukkan penguasaan konsep yang
kurang pada bidang fisika, terutama mekanika yang terdiri dari kinematika dan
dinamika. Melalui wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa hampir 60%
siswa mengalami kesulitan pada materi gerak benda (gerak lurus dan Hukum
Newton) karena belum mampu membedakan besaran-besaran gerak satu sama
lain, menentukan dan menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda,
menggunakan persamaan-persamaan gerak sesuai dengan Hukum Newton, dan
sebagainya. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui
pendataan prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa penguasaan konsep pada
materi gerak benda belum bisa memenuhi standar ketuntasan minimum yang
ditetapkan oleh sekolah, yaitu 80 dengan rata-rata ketuntasan belajar hanya
mencapai 45% sehingga sebagian siswa melakukan remidial untuk memperbaiki
nilai mereka.
Seiring dengan keberadaan habits of mind, penguasaan konsep materi hanya
merupakan dampak ikutan (nurturant effect) dari proses belajar yang dilaksanakan
oleh guru (Zainul, 2008 dalam Muaddab, 2013). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kebiasaan berpikir (habits of mind) dapat diperkenalkan, dibentuk, digali,
dilatih, dikembangkan, dan diperkuat menjadi lebih baik melalui berbagai strategi
(Muaddab, 2013). Karena pengembangan kemampuan siswa dalam bidang fisika
merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam
menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, maka peneliti memilih
strategi pembelajaran yang memanfaatkan weblog atau blog sebagai salah satu
teknologi informasi yang dapat digunakan untuk melatih self regulated thinking
siswa sebagai salah satu bagian dari habits of mind.
Blog fisika berbasis habits of mind merupakan perangkat pengajaran dan
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk merefleksikan dan mempublikasikan pemikiran dan pemahaman mereka.
Aktifitas ini akan melatih siswa untuk menyadari pemikirannya sendiri dan
merencanakan dengan tepat apa yang akan mereka publikasikan dengan terlebih
dulu mengenali, mengumpulkan, dan menggunakan sumber yang diperlukan.
Selain itu, karena blog dapat dikomentari, blog menyediakan kesempatan untuk
memperoleh umpan balik yang berpotensi bagi tumbuhnya ide dan pemikiran
baru. Dengan demikian, siswa dilatih untuk menanggapi umpan balik dengan
tepat sehingga dapat mengevaluasi keefektifan tindakannya agar memperoleh
hasil yang lebih baik.
Selain self regulated thinking, hasil belajar siswa harus tetap diperhatikan
karena berkaitan dengan tuntutan kurikulum dan standar kelulusan. Siswa harus
menguasai konsep yang diajarkan sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari dan
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ferdig dan Trammel (2004) menampilkan beberapa argumen menarik untuk
kegiatan blogging di kelas dan menghitung empat keuntungan utama dari
keterlibatan siswa dalam blog. Ketika memposting tulisan dan komentar, siswa
harus menjelajahi sejumlah informasi yang luas dari web atau referensi lainnya.
Aktivitas ini tidak hanya membawa mereka pada serangkaian topik di luar kelas,
tetapi juga mendorong untuk mengevaluasi validitas dan nilai dari sumber yang
bervariasi. Blogging cenderung meningkatkan ketertarikan siswa untuk belajar
dan memiliki atau menjalani prosesnya. Blog menyediakan forum diskusi bagi
siswa yang mungkin belum bisa berpartisipasi di kelas. Blogging juga mendorong
terjadinya diskusi di luar kelas dengan variasi sudut pandang yang luas. Dengan
demikian, blog fisika berbasis habits of mind diharapkan tidak hanya mampu
melatih self regulated thinking, melainkan juga meningkatkan penguasaan konsep
fisika siswa.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari pemanfaatan weblog atau
blog fisika berbasis habits of mind pada kegiatan pembelajaran dalam
meningkatkan penguasaan konsep siswa dan mengetahui profil self regulated
5
skripsi yang berjudul “Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated
Thinking Siswa SMP pada Pembelajaran Gerak Benda.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan
masalah secara umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan
penguasaan konsep fisika dan profil self regulated thinking siswa SMP pada
materi gerak benda setelah mengalami pembelajaran menggunakan strategi π-log
berbasis habits of mind?”
Berdasarkan rumusan masalah secara umum, permasalahan penelitian di
atas dapat dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut:
1. Bagaimana peningkatan penguasaan konsep fisika siswa SMP pada materi
gerak lurus setelah mengalami pembelajaran menggunakan strategi π-log
berbasis habits of mind?
2. Bagaimana profil self regulated thinking siswa SMP setelah mengalami
pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind?
C. Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan kajian penelitian ini, maka dilakukan pembatasan
ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Penguasaan konsep fisika pada ranah kognitif disesuaikan dengan
Taksonomi Bloom dan dibatasi pada mengingat (C1), memahami (C2),
menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Peningkatan penguasaan fisika
diperoleh berdasarkan perbandingan antara hasil pretest dan posttest
menggunakan instrumen tes berbentuk pilihan ganda.
2. Kategori habits of mind yang diukur adalah self regulated thinking sesuai
dengan habits of mind yang dikembangkan oleh Marzano (1993), yakni
menyadari pemikirannya sendiri, merencanakan dengan tepat, mengenali
dan menggunakan sumber yang diperlukan, menanggapi umpan balik
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
regulated thinking siswa diperoleh melalui pengisian kuesioner self
regulated thinking setelah pembelajaran menggunakan strategi π-log
berbasis habits of mind selesai diberikan.
D. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan
konsep fisika dan mengetahui profil self regulated thinking siswa pada materi
gerak benda melalui penggunaan strategi π-log berbasis habits of mind. Dengan
demikian, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis peningkatan penguasaan konsep fisika siswa pada materi
gerak benda melalui penggunaan strategi π-log berbasis habits of mind.
2. Menganalisis profil self regulated thinking siswa yang terdiri dari menyadari
pemikirannya sendiri, merencanakan dengan tepat, mengenali dan
menggunakan sumber yang diperlukan, menanggapi umpan balik dengan
tepat, serta mengevaluasi keefektifan tindakannya melalui penggunaan
strategi π-log berbasis habits of mind pada materi gerak benda.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai cara
meningkatkan penguasaan konsep fisika dan mengetahui profil self regulated
thinking siswa melalui penggunaan strategi π-log berbasis habits of mind sehingga
dapat turut berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.
Strategi π-log berbasis habits of mind juga dapat dijadikan sebagai strategi
alternatif dalam mengajarkan dan memahami konsep-konsep fisika, melatih self
regulated thinking dan kategori habits of mind lainnya, serta memberikan
kesempatan bagi siswa untuk lebih aktif tidak hanya selama pembelajaran di
kelas, melainkan juga di luar kelas.
7
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi π-log berbasis habits of
mind dengan variabel terikatnya, yaitu self regulated thinking dan penguasaan
konsep fisika.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima Bab dengan beberapa Sub Bab pada tiap
Bab-nya. Pada Bab I, Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Variabel Penelitian, dan
Struktur Organisasi Skripsi. Bab II, Tinjauan Pustaka terdiri dari Strategi π-log
berbasis Habits of Mind, Penguasaan Konsep, Self Regulated Thinking, dan
Penelitian-penelitian Relevan. Bab III, Metodologi Penelitian terdiri dari Metode
dan Desain Penelitian, Lokasi dan Subjek Penelitian, Definisi Operasional,
Instrumen Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik Pengolahan Data, serta Hasil
Judgement dan Uji Coba Instrumen. Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan,
terdiri dari Hasil Penelitian dan Pembahasan yang meliputi keterlaksanaan
pembelajaran, profil self regulated thinking siswa, dan penguasaan konsep fisika
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini mengadopsi metode penelitian kuasi eksperimen yang
menurut Panggabean (1996) merupakan eksperimen dimana variabel-variabel
yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi tidak dapat dikontrol atau
dimanipulasi sehingga penelitian tidak cukup memadai sebagai penelitian murni.
Penggunaan strategi π-log berbasis habits of mind diterapkan pada satu kelas
eksperimen. Pengukuran peningkatan penguasaan konsep fisika siswa
dilaksanakan melalui pretest dan posttest sehingga desain penelitian yang
digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design.
Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design
O
X : Penggunaan strategi π-log berbasis habits of mind
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP Negeri Lembang yang
termasuk dalam kategori cluster satu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII di sekolah tersebut dengan sampel terdiri dari 35 orang siswa kelas
VIII-E yang sedang mempelajari materi gerak benda. Pemilihan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik purposive sampling, yakni teknik pengambilan
sampel dengan tujuan tertentu. Karena penerapan strategi π-log berbasis habits of
mind memerlukan fasilitas dan media yang mendukung, maka kelas dengan
jumlah pemilik laptop yang memadai dipilih sebagai sampel penelitian. Di dalam
27
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep berbasis habits of mind secara penuh, yakni selama tiga pertemuan, diambil
sebagai sampel penelitian karena selalu ada kemungkinan tidak hadirnya beberapa
siswa sehingga tidak mengikuti pembelajaran.
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan
istilah-istilah yang digunakan pada rumusan masalah dan untuk memperjelas arah
penelitian, maka perlu dikemukakan definisi istilah-istilah tersebut sebagai
berikut:
1. π-log berbasis habits of mind dalam penelitian ini adalah strategi
pembelajaran menggunakan media internet berupa weblog yang dirancang
sedemikian rupa agar dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika dan
mengembangkan habits of mind siswa. Beberapa aktifitas yang dapat
dilakukan melalui penggunaan π-log, antara lain mencari informasi,
distribusi materi edukasi, menyediakan kurikulum dan panduan belajar serta
latihan dalam format yang diinginkan, membentuk aktifitas-aktifitas
kolaborasi, tanya jawab, serta tutorial, praktik, dan simulasi. Strategi ini
diukur melalui lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang diamati
oleh observer.
2. Self regulated thinking dalam penelitian ini adalah bagian dari habits of
mind dalam Dimensions of Learning yang dikembangkan oleh Marzano
(1992) dan Marzano, et al. (1993). Self regulated thinking (pengaturan diri)
terdiri dari menyadari pemikirannya sendiri, merencanakan dengan tepat,
mengenali dan menggunakan sumber yang diperlukan, menanggapi umpan
balik dengan tepat, serta mengevaluasi keefektifan tindakannya. Profil self
regulated thinking merupakan gambaran tentang kemampuan self regulated
thinking siswa yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni high
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh siswa setelah perlakuan
selesai diberikan.
3. Penguasaan konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
yang dicapai siswa berupa nilai tes penguasaan konsep gerak benda setelah
mengalami pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of
mind. Penguasaan konsep diukur menggunakan instrumen tes dalam ranah
kognitif berbentuk soal pilihan ganda berjenjang C1 hingga C4 sesuai
dengan Taksonomi Bloom. Adapun peningkatan penguasaan konsep
diperoleh melalui analisis skor gain ternormalisasi yang diinterpretasikan
menurut kriteria Hake (1989) berdasarkan skor pretest dan posttest yang
diperoleh.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai atau gambaran
variabel yang diteliti. Arikunto (2010) mengungkapkan bahwa instrumen
penelitian digolongkan menjadi dua macam, yaitu tes dan non tes. Pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen.
Jenis-jenis instrumen penelitian beserta tujuannya diuraikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Jenis Instrumen beserta Tujuannya
29
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep an Konsep
Uraian dari setiap jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Lembar observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan
untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan
yang dapat diamati (Sudjana, 2005). Dalam penelitian ini, lembar observasi
merupakan instrumen non tes yang diberikan kepada observer guna
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran selama penelitian berlangsung.
Lembar observasi berisi tahapan pelaksanaan kegiatan selama pembelajaran
yang terdiri dari aktifitas guru dan siswa meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup (Lampiran B.7). Pengisian hasil observasi
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Melalui lembar observasi, kesesuaian antara kegiatan pembelajaran dengan
RPP (Lampiran A.1) yang telah dibuat dapat terlihat.
2. Tes penguasaan konsep
Tes penguasaan konsep berupa pretest dan posttest diberikan pada siswa
guna menguji kemampuan kognitif pada materi gerak benda sebelum dan
sesudah pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind
diberikan. Hasil dari kedua tes ini dianalisis dan dibandingkan secara
kuantitatif kemudian digunakan untuk melihat dampak dari penggunaan
strategi π-log berbasis habits of mind terhadap peningkatan penguasaan konsep
siswa.
Instrumen tes yang digunakan berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan
ganda sebanyak 25 butir soal dengan empat alternatif jawaban (Lampiran B.4).
Tes ini mengukur ranah kognitif siswa sesuai dengan Taksonomi Bloom, yaitu
mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4)
pada materi gerak benda (gerak lurus dan Hukum Newton) kelas VIII SMP.
Validitas dan reliabilitas soal tes penguasaan konsep dilakukan guna
memperoleh soal yang memadai dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda,
dan tingkat kesukaran. Tabel 3.3 menunjukkan kisi-kisi dari tes penguasaan
konsep fisika yang dijudgement dan diujicobakan (Lampiran B.2).
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Penguasaan Konsep Fisika
No Indikator Pembelajaran Jenjang Kognitif Nomor Soal C1 C2 C3 C4
1 Menyebutkan jenis-jenis gaya 1 1
2 Menghitung besar gaya berat yang
dialami benda 1 1 3, 4
3
Menyebutkan keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek
5 Menentukan pasangan gaya aksi dan
31
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Newton
8 Menggunakan persamaan GLB dan
GLBB 4 1
10, 19, 20, 30, 32
9
Menganalisis gerak benda
berdasarkan pola titik pada pita ticker
timer
1 28
10 Membuat grafik GLB dan GLBB 1 3 1 1 14, 15, 16,
17, 18, 33
11 Menerapkan gerak lurus dan Hukum
Newton dalam kehidupan sehari-hari 1 2 11, 12, 13
Jumlah Soal 6 15 9 5 35 soal
3. Kuesioner Self Regulated Thinking
Kuesioner Self Regulated Thinking diadaptasi dan dikembangkan dari
The Self-Regulation Questionnaire (Brown, Miller, & Lawendowski, 1999).
Angket ini terdiri dari beberapa pernyataan yang mengindikasikan setiap
indikator self regulated thinking, yakni menyadari pemikirannya sendiri,
merencanakan dengan tepat, mengenali dan menggunakan sumber yang
diperlukan, menanggapi umpan balik dengan tepat, serta mengevaluasi
keefektifan tindakannya. Validitas kuesioner dilakukan melalui expert
judgement oleh dosen pembimbing skripsi dan dosen ahli mengenai bahasa,
keterbacaan, dan kesesuaian dengan indikator. Setiap pernyataan memiliki skor
maksimum 4 dan skor minimum 1.
Kuesioner terdiri dari 20 pernyataan dengan 4 pernyataan untuk
masing-masing indikator self regulated thinking dan diisi oleh seluruh siswa yang
menjadi sampel penelitian dengan cara memberi tanda ceklis pada kolom yang
disediakan guna menganalisis profil self regulated thinking siswa setelah
mengalami pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind
(Lampiran B.3). Tabel 3.4 menunjukkan kisi-kisi dari Kuesioner Self Regulated
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Self Regulated Thinking
No Indikator Self Regulated Thinking Nomor Pernyataan Positif Negatif
1 Menyadari pemikirannya sendiri 2, 5 1, 3, 4
2 Merencanakan dengan tepat 6, 9 7, 8, 10
3 Mengenali dan menggunakan sumber yang
diperlukan 12, 13, 14 11, 15
4 Menanggapi umpan balik dengan tepat 18, 20 16, 17,
19
5 Mengevaluasi keefektifan tindakannya 21, 22, 23, 24,
25 -
E. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga
tahapan. Tahap persiapan meliputi pelaksanaan survey ke lokasi dan penentuan
subjek penelitian. Tahap pelaksanaan meliputi seluruh aktivitas pengumpulan
data. Tahap penyusunan laporan meliputi pengolahan data, penyusunan laporan,
dan penarikan kesimpulan.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap awal penelitian meliputi:
a. Melakukan studi pendahuluan melalui observasi ketika pembelajaran di
sekolah berlangsung guna memperoleh informasi mengenai permasalahan
yang dihadapi sekolah, sistem pembelajaran, serta penguasaan konsep dan
self regulated thinking siswa secara umum.
b. Merumuskan masalah dan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil
temuan studi pendahuluan.
c. Melakukan studi literatur (kajian pustaka) mengenai pembelajaran fisika
melalui blog, habits of mind, penguasaan konsep materi gerak benda, serta
penelitian-penelitian yang relevan sebagai landasan penelitian. Telaah
kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran
dalam penelitian guna mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang
33
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep d. Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan materi gerak
benda SMP Kelas VIII yang akan digunakan selama proses pembelajaran
dalam penelitian.
e. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan selama
pembelajaran, termasuk mengunggah bahan ajar ke dalam π-log.
f. Menyusun instrumen penelitian guna mengumpulkan data penelitian yang
meliputi perangkat tes penguasaan konsep siswa pada materi gerak benda
dan kuesioner self regulated thinking.
g. Melakukan bimbingan dalam menyusun RPP maupun instrumen penelitian
kepada dosen pembimbing serta melakukan judgement instrumen kepada
dua orang dosen ahli.
h. Melakukan uji coba instrumen tes penguasaan konsep materi gerak benda
kepada siswa yang telah mempelajari materi gerak benda.
i. Menganalisis kualitas instrumen yang meliputi validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan tingkat kesukaran berdasarkan hasil judgement dan uji coba
instrumen.
j. Memperbaiki perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian
berdasarkan hasil judgement dan bimbingan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian ini meliputi:
a. Melakukan sosialisasi berupa penyampaian maksud, tujuan, dan cara kerja
kepada siswa mengenai strategi π-log berbasis habits of mind yang akan
diterapkan dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan pretest penguasaan konsep materi gerak benda pada seluruh
siswa yang dijadikan sampel penelitian.
c. Pelaksanaan pembelajaran dengan materi gerak benda menggunakan
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Observasi aktifitas siswa dan guru yang dilakukan oleh observer selama
pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind
berlangsung.
e. Pelaksanaan posttest penguasaan konsep materi gerak benda pada seluruh
siswa yang dijadikan sampel penelitian.
f. Pengumpulan data melalui kuesioner self regulated thinking yang diisi
oleh seluruh sampel penelitian.
3. Tahap Penyusunan Laporan
Tahap penyusunan laporan penelitian ini meliputi:
a. Mengolah data hasil penelitian yang telah dikumpulkan pada tahap
pelaksanaan.
b. Melakukan analisis terhadap seluruh hasil penelitian yang diperoleh.
c. Menyimpulkan hasil analisis data.
d. Menyusun laporan penelitian.
Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan tergambar pada bagan alur
35
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Tahap Persiapan
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengolahan Data
Setelah dilakukan pengumpulan data, maka diperoleh sejumlah data yang
bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil pretest dan posttest
penguasaan konsep pada materi gerak benda sedangkan data kualitatif diperoleh
dari pengisian kuesioner self regulated thinking dan observasi keterlaksanaan
pembelajaran.
Analisis data kuantitatif untuk peningkatan penguasaan konsep dilakukan
dengan menggunakan skor gain ternormalisasi berdasarkan kriteria Hake (1989)
sedangkan analisis data kualitatif dilakukan secara deskriptif setelah
diinterpretasikan ke dalam data kuantitatif. Analisis kuesioner dilakukan
menggunakan scoring system kemudian diinterpretasikan ke dalam tiga kategori
seperti yang terdapat pada Self Regulation Questionnaire (Brown, Miller, &
Lawendowski, 1999) sedangkan analisis keterlaksanaan pembelajaran dilakukan
menggunakan persentase.
1. Tes Penguasaan Konsep
Data kuantitatif yang diperoleh berupa nilai penguasaan konsep pada
pretest (tes awal) maupun posttest (tes akhir). Instrumen tes ini terdiri dari 25
soal pilihan ganda dengan skor 1 untuk setiap jawaban yang benar dan skor 0
untuk setiap jawaban yang salah. Jumlah skor yang diperoleh kemudian
dikonversikan pada skala 1-100 sebagai nilai penguasaan konsep siswa.
Untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep fisika siswa pada
materi gerak benda melalui penggunaan strategi π-log berbasis habits of mind,
dilakukan analisis skor gain ternormalisasi yang disesuaikan dengan kriteria
Hake (1989). Skor gain ternormalisasi yaitu perbandingan antara skor gain
37
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep yang diperoleh siswa sedangkan skor gain maksimum adalah skor tertinggi yang
mungkin diperoleh siswa.
N-gain (g)
(Hake, 1989)
Kriteria peningkatan penguasaan konsep fisika siswa diperoleh dari hasil
perhitungan N-gain yang diinterpretasikan berdasarkan kriteria Hake (1989)
pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriteria Gain Ternormalisasi (Hake, 1989) Rentang Klasifikasi
0,00 < g < 0,30 Rendah
0,30 < g ≤ 0,70 Sedang
0,70 < g ≤ 1,00 Tinggi
2. Kuesioner Self Regulated Thinking
Data yang diperoleh melalui pengisian kuesioner self regulated thinking
diperlukan guna mengetahui profil self regulated thinking siswa setelah
mengalami pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind.
Data ini diolah dengan menjumlahkan skor yang diperoleh pada setiap butir
pernyataan, baik pernyataan positif maupun negatif. Bobot skor untuk
pernyataan positif dan pernyataan negatif ditunjukkan oleh Tabel 36.
Tabel 3.6 Skor Pernyataan Kuesioner SRT
Pernyataan Skor
SS S TS STS
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Keterangan:
SS = sangat setuju TS = tidak setuju
S = setuju STS = sangat tidak setuju
Skor total yang diperoleh setiap siswa pada kuesioner self regulated
thinking dikelompokkan ke dalam tiga kategori yang terdapat dalam Self
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terdiri dari 63 pernyataan memiliki skor maksimum 5 untuk setiap
pernyataannya sehingga skor total maksimum yang mungkin diperoleh siswa
adalah 315. Akan tetapi, karena terdapat perbedaan jumlah item pernyataan,
interval skor dikonversikan ke dalam persentase seperti yang ditunjukkan oleh
Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kategori Self Regulated Thinking
Skor SRQ Persentase SRT Self Regulated Thinking
> 239 > 75,87% High (Intact)
214 – 238 67,63% - 75,88% Intermediate (Moderate)
< 213 < 67,62% Low (Impaired)
(Brown, Miller, & Lawendowski, 1999)
Kuesioner self regulated thinking dalam penelitian ini terdiri dari 20
pernyataan dengan skor maksimum 4 untuk setiap pernyataannya. Dengan
demikian, skor total maksimum yang mungkin diperoleh setiap siswa adalah 80
(20*4). Adapun dalam menentukan persentase skor SRT tiap siswa, rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
% SRT =
x 100%
dengan skor maksimum 80. Perolehan persentase ini kemudian diinterpretasikan
sesuai dengan tabel Tabel 3.7.
Untuk meninjau kategori SRT pada setiap indikator, maka skor maksimum
yang mungkin diperoleh adalah perkalian antara skor maksimum tiap item
dengan jumlah item tiap indikator dan jumlah siswa yang menjadi sampel.
Karena setiap indikator terdiri dari 4 item pernyataan dan sampel berjumlah 35,
maka skor maksimum tiap indikator adalah 560 (4*4*35). Dengan demikian,
persentase SRT untuk setiap indikator dihitung dengan menggunakan rumus
39
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep % SRT =
x 100%
dengan skor maksimum tiap indikator adalah 560. Perolehan persentase ini
kemudian diinterpretasikan sesuai dengan Tabel 3.7.
Proporsi setiap indikator dalam menyusun self regulated thinking siswa
juga diperoleh dengan menggunakan persentase. Jumlah seluruh skor SRT siswa
yang terdiri dari 35 orang adalah jumlah skor SRT seluruh sampel. Dengan
demikian, persentase setiap indikator dalam menyusun self regulated thinking
siswa diperoleh dengan menggunakan rumus berikut:
% Indikator SRT =
x 100%
3. Lembar Observasi
Data pengisian lembar observasi oleh observer diperlukan guna
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang meliputi aktifitas guru dan
siswa selama pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind berlangsung. Data ini diolah berdasarkan jumlah jawaban ‘ya’ dan ‘tidak’ dari dua orang observer pada lembar observasi dengan bobot nilai 1 untuk ‘ya’ dan
0 untuk ‘tidak’. Keterlaksanaan pembelajaran ini dihitung dengan
menggunakan persentase sebagai berikut:
Perolehan persentase keterlaksanaan pembelajaran tersebut kemudian
diinterpretasikan berdasarkan kategori dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Interpretasi Keterlaksanaan Pembelajaran Keterlaksanaan Kategori
0 % - 20 % Sangat kurang
21 % - 40 % Kurang
41 % - 60 % Cukup
61 % - 80 % Baik
81 % - 100 % Sangat baik
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Hasil Judgement dan Uji Coba Instrumen
Setelah melakukan judgement serta memperoleh persetujuan dan
pertimbangan dari para dosen ahli dan dosen pembimbing, instrumen yang telah
dipersiapkan diujicoba guna mengetahui kualitas dan kelayakannya. Uji coba tes
penguasaan konsep materi gerak benda diberikan kepada 29 orang siswa yang
telah memperlajari materi gerak benda. Tes penguasaan konsep fisika yang
diujicobakan terdiri dari 35 soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban.
Hasil judgement dan uji coba instrumen kemudian dianalisis sebagai berikut.
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Validitas tes didasarkan pada
validitas internal yang tercapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian
butir soal dengan instrumen secara keseluruhan. Validitas internal dilakukan
dengan memperoleh pertimbangan dan penilaian (judgement) dari dosen ahli dan
atau guru pengajar.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan
validitas item. Validitas isi melihat ketepatan suatu tes dari segi isi dimana suatu
tes hasil belajar dikatakan valid apabila materi tes betul-betul merupakan
bahan-bahan yang representatif terhadap bahan-bahan-bahan-bahan pelajaran yang diberikan.
Dengan kata lain, sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur
tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
diberikan. Karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum, validitas isi ini
41
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Terdapat dua jenis instrumen yang dijudgement oleh dosen ahli, yakni tes
penguasaan konsep materi gerak benda (Lampiran B.6) dan kuesioner self
regulated thinking (Lampiran B.5). Berdasarkan hasil judgement, diperoleh
bahwa kedua jenis instrumen yang telah disusun peneliti telah memenuhi
validitas isi dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Namun, terdapat
beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait dengan konten, konteks, dan redaksi
soal. Selain itu, ada pula beberapa catatan dari dosen ahli sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki instrumen. Catatan ini selengkapnya dapat
dilihat pada lembar judgement yang telah diisi oleh dosen ahli (Lampiran B.6).
Pengujian validitas item tes penguasaan konsep fisika pada penelitian ini
menggunakan korelasi point biserial dengan rumus sebagai berikut:
r
pbis=
√
dengan (Arikunto, 2010)
rpbis = koefisien korelasi point biserial
Mp = mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari
korelasinya dengan tes
Mt = mean skor total (skor rata-rata seluruh peserta tes)
St = standar deviasi skor total
p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut
q = proporsi subjek yang menjawab salah item tersebut (1 - p)
Sedangakan pengujian validitas item kuesioner self regulated thinking
dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment yang dikemukakan
oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut:
rxy =
√
dengan (Arikunto, 2010)
rxy = koefisien korelasi product moment
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai rpbis dan rxy dari setiap butir soal dan pernyataan tersebut
diinterpretasikan berdasarkan Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Interpretasi Validitas Butir Soal (Arikunto, 2013)
Nilai r Interpretasi
Hasil analisis validitas item tes penguasaan konsep fisika dengan korelasi
point biserial (Lampiran C.1) menunjukkan bahwa terdapat 9 butir soal yang
tidak valid dari 35 soal yang diujicobakan. Akan tetapi, atas pertimbangan
indikator pencapaian kompetensi pada materi gerak benda, maka terdapat 3 butir
soal yang tetap digunakan meskipun tidak valid, yakni nomor 1, 11, dan 28.
Dari 35 butir soal yang diujicobakan, dipilih 25 soal sebagai instrumen tes
penguasaan konsep fisika. Pemilihan ini didasari oleh kesesuaian soal dengan
indikator pencapaian kompetensi dan tingkat validitas item. Sedangkan dari 25
butir pernyataan pada kuesioner self regulated thinking, dipilih 20 pernyataan
untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.
Tabel 3.10 Hasil Uji Coba Validitas Tes Penguasaan Konsep Fisika Nomor Item yang Valid Item yang Digunakan Nomor Item Baru
2, 3, 5, 7, 8, 9, 12, 13, *nomor soal yang digunakan sebagai pretest dan posttest
43
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Indikator SRT Nomor
Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan alat dalam mengukur apa yang
diukurnya, artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan
hasil ukur yang sama (Sudjana, 2005). Pengujian reliabilitas bertujuan
menentukan apakah suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data. Karena instrumen tes penguasaan konsep fisika yang
digunakan memiliki jumlah butir pertanyaan ganjil, maka pengujian reliabilitas
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[ ] [ ]
dengan (Arikunto, 2010)
= reliabilitas instrumen
= banyaknya butir pertanyaan Vt = jumlah varians butir
p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut
q = proporsi subjek yang menjawab salah item tersebut (1 - p)
Sedangkan pengujian reliabilitas kuesioner self regulated thinking
menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r11 = (
Kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur dalam menginterpretasikan derajat
reliabilitas instrumen, sama seperti kriteria saat menentukan validitas butir yang
ditunjukkan oleh Tabel 3.9.
Berdasarkan pengolahan data uji coba tes penguasaan konsep
menggunakan rumus K – R20, diperoleh nilai r11 sebesar 0,83 (Lampiran C.3)
sedangkan reliabilitas kuesioner self regulated thinking yang dihitung
menggunakan rumus Alpha menghasilkan nilai r11 sebesar 0,67 (Lampiran C.2).
Dengan demikian, reliabilitas instrumen tes penguasaan konsep yang digunakan
dalam penelitian ini sangat tinggi dengan reliabilitas kuesioner yang tinggi. Hal
ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut sangat reliabel sehingga dapat
dipercaya untuk digunakan dalam penelitian.
3. Daya Pembeda
Selain untuk menghitung validitas butir soal, teknik point biserial juga
45
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep item dengan keseluruhan tes dalam membedakan antara siswa yang
kemampuannya tinggi dengan siswa yang kemampuannya rendah. Bagian
esensial dari korelasi point biserial adalah perbedaan antara kedua rata-rata
dalam perbandingan dengan simpangan baku. Semakin besar perbedaan antara
kedua rata-rata tersebut, maka semakin tinggi korelasi point biserialnya. Hal ini
juga berarti semakin tinggi daya pembeda soal (Pustaka, 2013). Oleh karena itu,
daya pembeda soal tidak perlu dihitung kembali dengan adanya penggunaan
korelasi point biserial dalam menghitung validitas butir soal.
4. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa
yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang anak untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya, soal
yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi di luar jangkauan (Arikunto, 2002).
Tingkat kesukaran dihitung menggunakan perumusan:
B
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.12 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal (Arikunto, 2002)
Nilai P Kriteria
0,00 < P < 0,30 Sukar 0,31 < P < 0,70 Sedang 0,71 < P < 1,00 Mudah
Nilai P yang diperoleh diinterpretasikan guna menentukan tingkat
kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.12. Berdasarkan
hasil perhitungan tingkat kesukaran tiap item tes (Lampiran C.3), diperoleh
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didominasi oleh soal-soal mudah dengan jumlah soal yang sulit lebih banyak
dari jumlah soal yang kesukarannya sedang. Tabel 3.13 merangkum hasil
analisis instrumen penguasaan konsep fisika yang meliputi validitas dan tingkat
kesukaran soal.
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data serta pembahasan terhadap
temuan penelitian yang dilakukan di salah satu SMP Negeri Lembang mengenai
penggunaan strategi π-log berbasis habits of mind untuk meningkatkan
penguasaan konsep fisika dan mengetahui profil self regulated thinking siswa,
kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Secara umum, profil self regulated thinking yang dimiliki siswa setelah
mengalami pembelajaran gerak benda menggunakan strategi π-log berbasis
habits of mind lebih banyak berada pada kategori intermediate (moderate)
dengan persentase sebesar 57,14%. Persentase terbesar kedua berada pada
kategori high (intact) sebesar 28,57% dan sisanya berada pada kategori low
(impaired) sebesar 14,29%. Dengan demikian, profil self regulated thinking
siswa setelah mengalami pembelajaran menggunakan strategi π-log berbasis
habits of mind cukup baik. Hal ini terbukti dari rendahnya jumlah siswa
dengan profil self regulated thinking pada kategori low (impaired). Secara
khusus, indikator self regulated thinking yang paling menonjol setelah
mengalami pembelajaran gerak benda menggunakan strategi π-log berbasis
habits of mind adalah ‘mengevaluasi keefektifan tindakannya’ (21,27%)
diikuti oleh ‘mengenali dan menggunakan sumber yang diperlukan’ (20,76%) dan ‘menyadari pemikirannya sendiri’ (20,15%). Perolehan skor
terendah berada pada indikator ‘merencanakan dengan tepat’ (17,87%) dan
‘menanggapi umpan balik dengan tepat’ (19,95%). Dengan demikian, kemampuan siswa dalam mengenali dan menggunakan sumber yang
Endah Nurhabibah, 2014
Penggunaan Strategi π-log Berbasis Habits of Mind untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Mengetahui Profil Self Regulated Thinking Siswa Pada Pembelajaran Gerak Benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merencanakan dengan tepat setelah mengalami pembelajaran menggunakan
strategi π-log berbasis habits of mind.
2. Peningkatan penguasaan konsep fisika yang diraih siswa pada pembelajaran
gerak benda menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind secara
umum berada pada kategori sedang dengan harga N-gain sebesar 0,53.
Mayoritas siswa juga mengalami peningkatan penguasaan konsep fisika
pada kategori sedang dengan persentase sebesar 62,86%. Jumlah siswa yang
mengalami peningkatan penguasaan konsep fisika pada kategori tinggi lebih
besar dibandingkan kategori rendah dengan persentase 22,86% (tinggi) dan
14,29% (rendah). Dengan demikian, strategi π-log berbasis habits of mind
mampu meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa hingga lebih dari
50%, khususnya pada materi gerak benda.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran dengan
menggunakan strategi π-log berbasis habits of mind dapat dijadikan sebagai
strategi alternatif guna meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa khususnya
pada materi gerak benda dan mengembangkan habits of mind khususnya kategori
self regulated thinking. Guna mengetahui perkembangan self regulated thinking
maupun kategori habits of mind lainnya secara mendalam, akan lebih baik jika
pengambilan data dilakukan pada setiap pertemuan atau melakukan pretest dan
posttest untuk mengetahui peningkatannya. Penelitian juga sebaiknya dilakukan
lebih dari tiga kali pertemuan agar hasil yang diperoleh lebih maksimal karena
untuk mengetahui profil self regulated thinking siswa dibutuhkan proses dan
banyak faktor yang mempengaruhinya.
Hasil penelitian yang menunjukkan rendahnya kemampuan siswa pada
indikator ‘merencanakan dengan tepat’ dapat menjadi gagasan untuk