• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Pejalan Kaki Pada Jalur Pejalan Kaki Di Jalan Dr.Djunjunan Depan BTC Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Pejalan Kaki Pada Jalur Pejalan Kaki Di Jalan Dr.Djunjunan Depan BTC Bandung."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK PEJALAN KAKI PADA JALUR

PEJALAN KAKI DI JALAN DR. DJUNJUNAN DEPAN

BTC BANDUNG

Aulia Mukur Wirasaputra NRP : 0421060

Pembimbing : Tan Lie Ing, ST.,MT.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Moda transportasi paling dasar yang selalu dilakukan manusia adalah berjalan kaki. Dalam penelitian ini dibahas mengenai karakteristik pejalan kaki pada jalur pejalan kaki di Jalan Dr. Djunjunan depan BTC Bandung..

Metode pelaksanaan survei yang digunakan untuk pengambilan data dengan tally counter dan stopwatch. Data tersebut diolah dan dianalisis mengenai kecepatan rata-rata ruang (us), kerapatan (k), dan volume (q) pejalan kaki. Kecepatan rata-rata ruang 70,02 m/menit, kerapatan rata-rata 0,36 PK/m2 dan volume 24,82 PK/menit/m untuk arah Timur ke Barat. Kecepatan rata-rata ruang 71,26 m/menit, kerapatan rata-rata 0,42 PK/m2, dan volume 28,66 PK/menit/m untuk arah Barat ke Timur.

Aliran pejalan kaki arah Timur ke Barat 0,45 PK/menit/ft maka tingkat pelayanan jalur pejalan kaki adalah A, sedangkan aliran pejalan kaki arah Barat ke Timur 0,53 PK/menit/ft maka tingkat pelayanan jalur pejalan kaki adalah A.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR………..i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ………..……ii

ABSTRAK ………... iii

PRAKATA ………... iv

DAFTAR ISI ……….vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ………....ix

DAFTAR GAMBAR ………... xi

DAFTAR TABEL ………...xii

DAFTAR LAMPIRAN ………..xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Sistematika Pembahasan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fasilitas Pejalan Kaki ... 4

2.2 Karakteristik Pejalan Kaki ... 7

2.3 Hubungan Kecepatan, Kerapatan dan Volume ... 11

2.3.1 Hubungan Kecepatan dan Kerapatan ... 12

2.3.2 Hubungan Kecepatan dan Volume ... 13

(3)

2.3.3 Hubungan Volume dan Ruang ... 14

2.3.4 Hubungan Kecepatan dan Ruang ... 15

2.3.5 Nilai Ruang Berdasarkan Kecepatan dan Volume ... 16

2.4 Konsep Tingkat Pelayanan pada Jalur Pejalan Kaki... 18

2.4.1 Prinsip-Prinsip Kapasitas Terhadap Analisis Tingkat Pelayanan pada Jalur Pejalan Kaki ...19

2.4.2 Kriteria Tingkat Pelayanan pada Jalur Pejalan Kaki Berdasarkan Ruang dan Volume Pejalan Kaki ... 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Program Kerja ... 28

3.2 Lokasi Survei ... 29

3.3 Waktu Survei ... 30

3.4 Pengumpulan Data ... 32

3.4.1 Data Geometrik Jalan ... 32

3.4.2 Data Jumlah dan Waktu Tempuh Pejalan Kaki ... 32

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengolahan Data Kecepatan Rata-rata Ruang, Kerapatan dan Volume Pejalan Kaki ... 34

4.1.1 Pengolahan Data Kecepatan Rata-rata Ruang... 35

4.1.2 Pengolahan Data Kerapatan ... 37

4.1.3 Pengolahan Data Volume... 41 4.2 Analisis Karakteristik Pejalan Kaki di Jalan Dr. Djunjunan

(4)

depan BTC-Bandung... 44

4.3 Analisis Tingkat Pelayanan Jalur Pejalan Kaki Berdasarkan Ruang dan Aliran Pejalan Kaki ... 44

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ……….… 50

LAMPIRAN ... 51

(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

a = Konstanta

AASHTO = American Association of State Highway & Transportation Officials

L = Panjang daerah pengamatan

LOS = Tingkat pelayanan (Level Of Service)

t = Tebal proyeksi horisontal

(6)

u = Kecepatan

uf = Kecepatan rata-rata arus bebas

um = Kecepatan maksimum

us = Kecepatan rata-rata ruang

U = Utara

Vi = Flow/aliran (PK/meter/ft) Vpk = Jumlah total pejalan kaki per jam W = Lebar Proyeksi horisontal

Wb = Lebar halangan

Wb1 = Lebar tonjolon pagar pengaman Wb2 = Lebar halangan fisik

Wb3 = Lebar pintu toko

Wb4 = Lebar penonjolan bangunan Wtr = Lebar total jalur pejalan kaki Wε = Lebar efektif jalur pejalan kaki

π = phi

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Luas Proyeksi Horisontal Tubuh Manusia ... 9

Gambar 2.2 Hubungan Kecepatan dan Kerapatan Pejalan Kaki... 13

Gambar 2.3 Hubungan Kecepatan dan Volume Pejalan Kaki ... 14

Gambar 2.4 Hubungan Volume dan Ruang Pejalan Kaki...15

Gambar 2.5 Hubungan Kecepatan – Ruang Pejalan Kaki ...16

Gambar 2.6 Penyesuaian Lebar Jalan Pejalan Kaki ...22

Gambar 2.7 Tipikal Distribusi Kecepatan Jalur Jalan Arus Bebas ...22

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ...29

Gambar 3.2 Peta Lokasi ...30

Gambar 3.3 Sketsa Jalan Dr. Djunjunan depan BTC-Bandung ...31

Gambar 3.4 Sketsa Potongan Penampang Melintang Jalan Dr. Djunjunan ...32

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ukuran Rata-rata Tubuh Manusia Berdasarkan Usia dan Pakaian ...10

Tabel 2.2 Ukuran Rata-rata Tubuh Manusia Berdasarkan Usia dan Barang ...10

Tabel 2.3 Kecepatan Berjalan Pejalan Kaki...11

Tabel 2.4 Koefisien Persamaan Volume Pejalan Kaki ...17

Tabel 2.5 Volume Pejalan Kaki Maksimum ...17

Tabel 2.6 Ruang per Pejalan Kaki pada Volume Maksimum ...18

Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian dari Lebar Halangan Tetap pada Jalur Pejalan Kaki ...23

Tabel 2.8 Penelitian Tingkat Pelayanan Jalur Pejalan Kaki...25

Tabel 2.9 Ilustrasi Tingkat Pelayanan Jalur Pejalan Kaki...25

Tabel 4.1 Kecepatan Rata-rata Ruang Pejalan Kaki pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007 ... 36

Tabel 4.2 Kerapatan Pejalan Kaki arah Timur ke Barat (kB-A) pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007 ...38

Tabel 4.3 Kerapatan Pejalan Kaki arah Barat ke Timur (kA-B) pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007 ...40

Tabel 4.4 Volume Rata-rata ruang Pejalan Kaki arah Timur ke Barat (qB-A) pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007...42

Tabel 4.5 Volume Pejalan Kaki arah Barat ke Timur (qA-B) pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007...43

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran I : Data Jumlah Pejalan Kaki pada hari Kamis

tanggal 2 Agustus 2007... 51 Lampiran II : Data Waktu tempuh Pejalan Kaki pada hari Kamis

tanggal 2 Agustus 2007... 52

(10)

51

Data Jumlah Pejalan Kaki

Hari/tanggal : Kamis, 2 Agustus 2007

Lokasi : Depan Bandung Trade Centre (BTC) Cuaca : Cerah

Jumlah PK/15 menit Jumlah PK/15 menit

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berjalan kaki merupakan moda transportasi paling dasar, paling sederhana

dan termurah serta menyehatkan. Setiap perjalanan pasti diawali dan diakhiri

dengan berjalan kaki. Sebagai moda transportasi, berjalan kaki selalu dilakukan

pada jarak-jarak yang terbatas, contohnya orang yang turun dari kendaraan umum

atau kendaraan pribadi melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki menuju

ke kantor, orang yang akan melanjutkan perjalanan dengan bus kota atau angkutan

kota harus terlebih dahulu berjalan kaki menuju tempat pemberhentian bus atau

(12)

2

angkutan kota terdekat, orang yang akan menuju atau meninggalkan pusat

perbelanjaan harus terlebih dahulu berjalan kaki dari dan ke tempat

pemberhentian angkutan umum atau tempat parkir kendaraan terdekat, dan lain

sebagainya. Walaupun demikian, keberadaannya sering dipandang sebelah mata

oleh pengguna transportasi darat lainnya.

Untuk meningkatkan moda berjalan kaki maka selayaknya harus tersedia

fasilitas-fasilitas fisik yang mendukung bagi pejalan kaki agar aman dari

gangguan kendaraan, pejalan kaki yang lain, serta aman dari terjadinya

kecelakaan terhadap pejalan kaki. Salah satu fasilitasnya adalah trotoar yang

merupakan jalur bagi pejalan kaki untuk berjalan kaki yang terpisah dari jalur lalu

lintas kendaraan. Fungsi utama jalur pejalan kaki adalah menampung volume

pejalan kaki dengan memberikan tingkat pelayanan yang memadai sehingga

dalam penerapan fasilitas tersebut diperlukan pengertian akan karakteristik lalu

lintas pejalan kaki itu sendiri. Fasilitas pejalan kaki yang ada sering disalah

gunakan sebagai tempat pedagang kaki lima (PKL) dan parkir kendaraan,

sehingga pejalan kaki harus berjalan di badan jalan, hal tersebut membahayakan

keselamatan pejalan kaki.

Jalan Dr.Djunjunan depan BTC-Bandung merupakan lokasi yang memiliki

potensi pejalan kaki cukup besar. Hal ini dikarenakan adanya pusat perbelanjaan

terbesar di Kota Bandung yaitu Bandung Trade Centre yang dikenal dengan

sebutan BTC. Berdasarkan kedua alasan tersebut perlu dilakukan penelitian

mengenai karakteristik pejalan kaki pada jalur pejalan kaki di Jalan Dr. Djunjunan

depan BTC-Bandung.

(13)

3

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mengevaluasi karakteristik pejalan kaki

mencakup kecepatan rata-rata ruang , kerapatan dan volume pejalan kaki serta

tingkat pelayanan pada jalur pejalan kaki di Jalan Dr. Djunjunan depan

BTC-Bandung.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah :

1. Lokasi survei adalah Jalan Dr. Djunjunan depan BTC-Bandung.

2. Survei dilakukan pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007 dimulai pukul

07:00 sampai dengan 18:00 WIB.

3. Cakupan evaluasi adalah kecepatan rata-rata ruang, kerapatan dan volume

pejalan kaki.

1.4 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam Tugas Akhir adalah sebagai berikut: Bab

1, Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah

serta sistematika pembahasan. Bab 2, Tinjauan Pustaka, membahas tentang

teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang Tugas Akhir. Bab 3, Metodologi

Penelitian, membahas mengenai lokasi survei, waktu survei dan pengumpulan

data. Bab 4, Pengolahan dan Analisis Data, membahas tentang pengolahan data

kecepatan rata-rata ruang, kerapatan dan volume pejalan kaki, serta analisis

tingkat pelayanan jalur pejalan kaki. Bab 5, Kesimpulan dan Saran, memuat,

kesimpulan dari hasil analisis data serta saran-saran.

(14)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis diperoleh:

1. Pada jalur pejalan kaki arah Timur ke Barat: kecepatan rata-rata ruang 70.02

m/menit, kerapatan rata-rata 0,36 PK/m2, dan volume 24,82 PK/menit/m.

2. Pada jalur pejalan kaki arah Barat ke Timur: kecepatan rata-rata ruang 71,26

m/menit, kerapatan rata-rata 0,42 PK/m2, dan volume 28,66 PK/menit/m.

3. Tingkat pelayanan jalur pejalan kaki arah Timur ke Barat dan Barat ke Timur

adalah A, sehingga tidak diperlukan pelebaran jalur pejalan kaki.

(15)

49

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian sejenis yang mempelajari karakteristik pejalan kaki

di pusat-pusat perbelanjaan.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjut setelah evaluasi tingkat pelayanan dilakukan

apabila tingkat pelayanan mendekati F.

(16)

50

DAFTAR PUSTAKA

1. Agah H. R., dan Widjajanti, E (1987), Efisiensi Pemanfaatan Fasilitas

Pejalan Kaki Daerah Urban, 3rd Annual Conference on Road Engineering, Bandung.

2. American Association of State Highway and Transportation Officials (1984), A Policy on Geometeric Design of Highway and Streets, Washington, D. C.

3. Direktorat Jenderal Bina Marga (1992), Standar Perencanaan Geometrik

untuk Jalan Perkotaan, Direktorat Pembinaan Jalan Kota.

4. Fruin, J. J., (1971), Pedestrian Planning and Design, Metropolitan Association of Urban Designers and Enviromental Planners, Inc., New York, N. Y.

5. Jotin Khisty, C. and Kent Lall, B. (2006), Dasar-dasar Rekayasa

Transportasi, Erlangga, Jakarta

6. Marfianti. Sendi (2006), Studi Evaluasi Fungsi Trotoar Terhadap Pejalan

Kaki Di Jalan Surya Sumantri Bandung, Universitas Kristen Maranatha,

Bandung.

7. Pignataro, L. J. (1973), Traffic Engineering : Theory and Practice,

Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

8. Predtechenskii V. M and A. I. Millinskii (1978), Planning for Foot Traffic

Flow Buildings, Amerind Publishing C, New Delhi.

9. Pushkarev, B. and J. Zupan (1975), Urban Space for Pedestrian, The MIT Press, Cambridge, M. A.

10.Transportation Research Board (1994), Highway Capacity Manual, Special Report No. 209, Washington, D. C.

11.Widjajanti, E. (1986), Penerapan Metode Tingkat Pelayanan Dalam

Perencanaan Fasilitas Bagi Pejalan Kaki Di Daerah Urban, S1 Skripsi,

ITB, Bandung.

12.Widjajanti, E. (1994), Aliran Dan Tingkat Pelayanan Pejalan Kaki Pada

Trotoar Di Jakarta Pusat, S2 Tesis, Program Magister Sistem dan Teknik

Jalan Raya Program Pascasarjana, ITB, Bandung.

(17)

51

Data Jumlah Pejalan Kaki

Hari/tanggal : Kamis, 2 Agustus 2007

Lokasi : Depan Bandung Trade Centre (BTC) Cuaca : Cerah

Jumlah PK/15 menit Jumlah PK/15 menit

(18)

52

Waktu Tempuh Pejalan Kaki pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007

Siklus waktu Sampel

Pengamatan ke

09:15-09:30 1 23.81 17.32

(19)

53

Waktu Tempuh Pejalan Kaki pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007 (Lanjutan)

Siklus waktu Sampel

Pengamatan ke

10:30-10:45 1 22.2 18.81

(20)

54

Waktu Tempuh Pejalan Kaki pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007 (Lanjutan)

Siklus waktu Sampel

(21)

55

Waktu Tempuh Pejalan Kaki pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007 (Lanjutan)

Siklus waktu Sampel

Pengamatan ke

14:15-14:30 1 21.15 32.12

(22)

56

Waktu Tempuh Pejalan Kaki pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007 (Lanjutan)

Siklus waktu Sampel

(23)

57

Waktu Tempuh Pejalan Kaki pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007 (Lanjutan)

Siklus waktu Sampel

Referensi

Dokumen terkait

Pada menu Laporan terdapat submenu laporan absensi karyawan, penjualan, transaksi masuk, transaksi keluar, buku besar, grafik penjualan menu dan grafik

Sebagai salah satu wilayah pesisir yang ada di Indonesia maka masyarakat di Kelurahan Tanjung Kramat Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo juga menggantungkan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat cara-cara yang khusus pada

memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis terkait Data Governance, Instalasi DB dan Workbench, SQL untuk analisis data, Power Query analisis data serta membuat Visualisasi

• Sistem informasi operasional dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional (teknis) yang bersifat rutin (day-to-day activities) dari suatu enterprise atau organisasi

Bagaimana kemampuan guru dalam pelaksanaan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode sorogan yang dipadu dengan team teaching pada model pembelajaran

Penelitian ini mengkaji peresapan air kedalam tanah / infiltrasi akibat perubahan penggunaan atau tata guna lahan dari daerah resapan ke daerah pengembangan di bukit

Latihan melakukan sesuatu dengan disiplin yang baik dapat dilakukan sejak kecil sehingga lamalama akan terbiasa melaksanakannya, jadi dalam hal ini sikap disiplin yang ada