ABSTRAK
PERANAN KUNYIT SEBAGAI OBAT ALTERNATIF PADA PENDERITA DEMENSIA TIPE ALZHEIMER
( STUDI PUSTAKA )
Sherren Nugraha, 2005. Pembimbing : dr. Daniel Wibowo, M.Sc.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif pada otak yang belum dapat disembuhkan total. Secara lambat namun pasti, penyakit ini menyerang sel saraf pada semua bagian cortex pada otak dan struktur-struktur otak disekitarnya, yang dengan cara itu akan menimbulkan kelainan pada kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosi, gangguan pada pola kehidupan sehari-harinya, gerakan koordinasi, dan dalam mengingat. Pada stadium akhir, orang yang terkena akan kehilangan semua ingatannya (memori) dan fungsi mentalnya terganggu.
Kerusakan yang ringan (mild impairment) dalam berpikir menjadi pertanda yang signifikan untuk stadium awal pada orang tua. Gejala awal dari penyakit Alzheimer seringkali terabaikan karena gejala yang timbul mirip gejala yang terjadi pada proses penuaan yang normal. Gejala – gejala tersebut adalah kelupaan, kesulitan untuk konsentrasi, kehilangan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, gangguan gerakan motorik, termasuk gejala ringan kesulitan untuk berjalan.
Pada penelitian ditemukan faktor – faktor biologi spesifik yang terlibat dalam penyakit Alzheimer. Keadaan lingkungan yang bervariasi dan faktor genetik timbul sebagai pemicu terjadinya proses yang menjadi faktor penyebab hancurnya sel – sel saraf sehingga menimbulkan penyakit ini.
Belum ada pengobatan pasti untuk mencegah penyakit Alzheimer karena penyebabnya juga belum diketahui pasti. Akan tetapi diketahui ada faktor – faktor yang dapat mengurangi risiko lebih lanjut.
Kebanyakan obat – obatan yang digunakan untuk merawat penderita Alzheimer hanya menghambat atau mengurangi penyakit tersebut, namun tidak menyembuhkan. Sejak akhir – akhir ini diadakan studi yang menyatakan adanya grade atau tingkatan-tingkatan pada pasien Alzheimer, dari ringan hingga berat,
sehingga sangatlah penting untuk pemberian obat – obat segera setelah Alzheimer dapat terdiagnosa. Pemberian perhatian oleh keluarga juga dibutuhkan untuk selalu siap menolong pasien menerima terapi – terapi yang dibutuhkan.
Pengobatan alternatif untuk Alzheimer, seperti yang disarankan, adalah penggunaan kunyit. Menariknya, pada penelitian ditemukan bahwa curcumin, komponen yang ditemukan pada kunyit, memiliki kemampuan untuk menghambat kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit Alzheimer.
ABSTRACT
EFFECT OF TURMERIC AS ALTERNATIVE MEDICINE IN DEMENTIA WITH ALZHEIMER’S TYPE PATIENT
Sherren Nugraha, 2005. Tutor : dr. Daniel Wibowo, M.Sc.
Alzheimer's disease is a degenerative disease of the brain from which there is no recovery. Slowly and inexorably, the disease attacks nerve cells in all parts of the cortex of the brain, as well as some surrounding structures, thereby impairing a person's abilities to govern emotions, recognize errors and patterns, coordinate movement, and remember. At the last, an afflicted person loses all memory and mental functioning.
Mild impairment in thinking ability is now believed to be a significant sign of early-stage Alzheimer's in older people. The early symptoms of Alzheimer's disease may be overlooked because they resemble signs of natural aging. These symptoms include forgetfulness, loss of concentration, unexplained weight loss, and motor problems, including mild difficulties in walking.
Researchers are finding specific biologic factors involved with Alzheimer's disease. Various environmental and genetic factors appear to contribute to or trigger the process by which these factors destroy nerve cells leading to this disease.
There have been no proven methods for preventing Alzheimer's disease since the cause of it is still unknown. Still, certain factors are showing some evidence of reducing risk.
Most drugs currently being used or that are under investigation to treat Alzheimer's are aimed at slowing progression. To date, none are cures. In fact, the improvements from some of these drugs may be so modest that even the patients and their families are not aware of them. Even in these cases, however, the drugs may delay the need for admission to nursing homes. Since nearly all the studies are conducted on Alzheimer's patients in mild to moderate stages of the disease, it is important to seek out clinical drug trials as soon as Alzheimer's disease is diagnosed. Caregivers need to be available to help patients comply with any experimental therapies.
Alternative treatments for Alzheimers, as the writer suggests is by using turmeric. Interestingly, studies suggest that curcumin, a compound found in the spice turmeric, has properties that may protect against AD disease process.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN……….. ii
SURAT PERNYATAAN……….. iii
ABSTRAK………. iv
ABSTRACT………... vi
KATA PENGANTAR………... vii
DAFTAR ISI……….. ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. 1
1.2 Identifikasi Masalah………. 2
1.3 Maksud dan Tujuan……….. 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah………. 2
1.5 Metodologi Penelitian………... 3
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian……… 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan…….………. 4
2.2 Penyebab umum timbulnya demensia...………... 4
2.3 Pembagian demensia…..………..……… 6
2.4 Memori………..……….………..…... 9
2.5 Kelainan yang terjadi pada Demensia tipe Alzheimer ………….. 11
2.6 Penyakit Alzheimer………...……….………... 22
2.6.1 Sejarah………. 22
2.6.2 Alzheimer’s dementia staging……….. 23
2.6.3 Etiologi………..………24
2.6.4 Patogenesis………....26
2.6.5. Patologi………27
2.6.6 Gejala klinis.……….………29
2.6.7 Diagnosis………...………30
2.6.8 Terapi………....36
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Konsumsi kunyit untuk mengurangi gejala Demensia tipe Alzheimer………...50
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan………. 53
4.2 Saran……… 54
DAFTAR PUSTAKA……….. 55
RIWAYAT HIDUP……….. 60
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Demensia tipe Alzheimer merupakan penyakit degeneratif otak yang biasanya dimulai secara bertahap, menyebabkan orang bisa melupakan kejadian yang baru
terjadi, atau tugas- tugas rutin sehari – hari. Alzheimer termasuk dalam golongan dementia atau biasa disebut kepikunan. Kecepatan perjalanan penyakit ini berbeda –
beda pada tiap orang, namun penyakit otak ini pada akhirnya bisa menyebabkan orang menjadi sering bingung serta bisa mengubah kepribadian dan tingkah laku seseorang (Erik Tapan, 2005). Demensia merupakan suatu penurunan kualitas intelektual yang disertai gangguan pengamatan, hingga menurunnya daya ingat yang sangat mengganggu kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan untuk berkomunikasi, dan berbahasa, serta dalam pengendalian emosi (Faisal Yatim, 2003).
Unit Riset Alzheimer Sir James McCusker Australia, yang merupakan suatu yayasan dan penelitian untuk penyakit Alzheimer mengemukakan bahwa, banyak orang sehat yang kurang mampu mengingat beberapa macam informasi pada waktu menjadi tua, tetapi gejala penyakit Demensia tipe Alzheimer tidak sesederhana gejala kelupaan seperti pada proses penuaan yang normal tersebut. Orang dengan Demensia tipe Alzheimer akan sukar berkomunikasi, belajar, berpikir, dan mengemukakan pendapat. Penyakit Demensia tipe Alzheimer dapat merusak sel – sel otak yang mana tidak ditemukan pada orang tua yang normal.
Pengobatan lain seperti herbal dan alternatif lain dapat mengurangi gejala Penyakit Alzheimer, dan disini akan dibahas penggunaan herbal Kunyit (Curcuma domestica val.) dimana menurut penelitian yang dilakukan kolaborasi peneliti dari
Universitas Catania, Itali dan Kolase Medis New York yang memaparkan hasilnya pada American Physiological Society bahwa kunyit dapat digunakan untuk terapi Alzheimer.
Kunyit, yang menjadi bahan pembuatan makanan khas berkuah kuning atau kari
diyakini dapat menjaga penurunan kemampuan otak, termasuk menghindarkan penyakit Alzheimer. Hal ini sejalan dengan penelitian kandungan bahan kurkumin bagi kesehatan, serta memiliki kemampuan ”melawan” Alzheimer (Niesby Sabakingkin, 2002).
1.2.Identifikasi Masalah
Terapi dan pengobatan alternatif yang belum memuaskan untuk penyakit Demensia tipe Alzheimer.
1.3.Maksud dan Tujuan
Mengetahui fungsi kunyit sebagai obat alternatif terhadap penyakit Demensia tipe Alzheimer.
1.4. Kegunaan
A. Kegunaan akademis
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memperluas wawasan para akademis lingkungan Fakultas Kedokteran dalam penggunaan kunyit sebagai obat alternatif untuk mengurangi gejala – gejala pada penderita Demensia tipe Alzheimer.
B. Kegunaan praktis
1.5. Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode Studi Pustaka
1.6. Tempat dan Waktu Penelitian
● Tempat : Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha, Internet, Laboratorium Komputer Universitas Kristen Maranatha.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Obat-obat yang digunakan pada terapi Demensia tipe Alzheimer pada umumnya bersifat memperbaiki fungsi kognitif penderita.
Berdasarkan efeknya, rivastigmin yang segolongan dengan tacrine dan donepezil yaitu inhibitor AchE mempunyai efek tambahan sebagai
butyrylcholineesterase inhibitor. Sedangkan memantine mempunyai efek antagonis
reseptor NMDA.
Berdasarkan efek sampingnya, tacrine dapat meningkatkan serum alanine aminotransferase dan menyebabkan reaksi hepatotoksik.
Sebagai kesimpulan, pada terapi Demensia tipe Alzheimer ringan sampai sedang dapat digunakan rivastigmin, karena rivastigmin tidak melibatkan fungsi sitokrom P-450 pada proses metabolismenya, sehingga tidak berinteraksi dengan obat-obat lain yang menggunakan fungsi sistem sitokrom P-450 dalam proses metabolisme, selain itu, rivastigmin juga tidak meningkatkan serum alanine aminotransferase dan tidak menyebabkan reaksi hepatotoksik, rivastigmin juga
mempunyai kelebihan, yaitu berperanan sebagai butyrylcholineesterase inhibitor. Sebagai obat alternatif, dapat digunakan kunyit. Menurut penelitian yang dilakukan dengan metode studi pustaka, kunyit memiliki zat aktif yang disebut sebagai curcumin, yang akan mendorong kerja enzim hemeoxygenase (HO-1), yang berperan dalam melawan molekul ”radikal bebas” penyebab kerusakan sel. Kemungkinan, proses tersebutlah yang dapat mengurangi gejala- gejala yang timbul pada penyakit Demensia tipe Alzheimer.
Sedangkan pada Demensia tipe Alzheimer sedang sampai berat dapat digunakan memantine, selain itu, juga dapat diberikan terapi kombinasi antara memantine dengan obat-obat AchE inhibitor.
4.2. Saran
1. Sebagai usaha preventif progresivitas penyakit Demensia tipe Alzheimer, maka sebaiknya masyarakat dan klinisi mengenali gejala-gejala yang dapat terjadi, sehingga dapat diberikan terapi yang sesuai.
2. Konsumsi kunyit yang sering terdapat pada makanan sehari-hari diduga mengurangi progresivitas penyakit Demensia tipe Alzheimer. Disarankan penderita mengkonsumsi kunyit mengingat mudahnya penggunaan kunyit dan zat aktif yang terdapat di dalam kunyit ditemukan pada makanan sehari-hari, seperti sup kari. Kunyit juga tidak beracun, dengan kata lain, kunyit tidak memiliki efek samping.
3. Para peneliti sebaiknya memperhatikan proses-proses yang menyebabkan kerusakan pada neuron, sehingga obat-obat yang digunakan pada terapi Demensia tipe Alzheimer dapat lebih terfokus pada faktor penyebab atau etiologi, maupun pada proses penghambatan atau inhibisi (remming) dari berkembangnya penyakit, selain itu, perlu juga diupayakan terapi terhadap kelainan neurotransmitter lain yang menyertai penyakit Demensia type Alzheimer.
55
DAFTAR PUSTAKA
Barr, Llewellyn. 1988. The Human Nervous System. 5th ed. Pensylvania: JB Lippincott Company. P. 23-24.
Burns A., Howard R., Pettit W. 1995. Alzheimer’s Disease. A Medical companion. Blackwell Science Inc. Cambridge, MA.
Carlson N. 2001. A Brief Overview of Neurotransmitter Distribution and Function In:
Physiology of Behavior 7thEd.
Daniel Wibowo. 1994. Anatomi Susunan Saraf Pusat. Edisi II. Jakarta. EGC.
Dickson D.W. 1997. ThePathogenesis of Senile Plaques. Pub Med, 4(56). P. 321-29.
http://www.pubmedcentral.gov/articlerender.fcgi?artid=223659, 19 Mei 2004.
Donaldson J. 1997. Neurotransmitter.http://keithlynch.net/cryonet/78/98.html, 5 April 2004.
Dorland. 1996. Kamus Kedokteran Dorland=Dorland Illustrated Medical Dictionary. Alih Bahasa, Tim Penerjemah EGC; editor, Tim Editor EGC- Edisi 26. EGC Jakarta.
Dybas C. 2002. Alzheimer’s Other Diseases, May Benefit From First Live Studies of
Key Cell Structures, 18 Mei 2004.
Educational Pack. IPA. 1998, 2003. BPSD-Behavioral and Psychological Symptoms
of Dementia. Module 4. P.3-21.
Erik Tapan, 2005. Penyakit Degeneratif. Kelompok Gramedia, Jakarta. Elek Media Komputindo.
Faisal Yatim, 2003. Pikun (Demensia), Penyakit Alzheimer, dan Sejenisnya, Bagaimana Cara Menghindarinya. Jakarta, Pustaka Populer Obor.
Farcnick K., Perysko M. 2002. Current and Future Directions in the Treatment of
Alzheimer Disease. http://www.geriatricsandaging.ca/. Geriatrics and Aging, 10(5).
56
Fellman M. 2003. Toxic Protein Could Explain Alzheimer's and Lead to
Breakthroughs http://www.northwestern.edu/univ-relations/ media_relations/
releases/ 2003_08/ alzheimers. html, 5 April 2004.
Friedlander R.M. 2003. Apoptosis and Caspases in Neurodegenerative Diseases. Nejm 14(238). P.1365-75. http://content.nejm.org/cgi/content/full/348/14/1365, 18 mei 2004.
Frisell, Wilhelm. 1982. Human Biochemistry. New York: MacMillan Publishing Co. Inc. P.478.
Gao S., Hendrie H.C., Hall K.S., Hul S. 1998. The Relationship Between Age, Sex
and The Incidence of Dementia and Alzheimer’s disease: a Meta-analysis.
Arch-Gen-Psychiatry. Sep. 55(9): 809-15.
Geldmacher D.S. 1997. Clinical Experience With Donepezil Hidrocholide: A Case
Study Perspective. Advances In Therapy, 6(14). P.305-11.
Greenfield. 1976. Dementia and Aging. In: W. Blackwood, Corsellis, editors:
Greenfield’s Neuropathology. 3rd ed. Edinburgh: Year Book Med. Publishers Inc.
P.796-817.
Gregory M. Cole, Abdel - Naim AB, Khalifa AE, El - Denshary ES. Protective
effects of curcumin against ischaemis reperfusion insult in rat forebrain. Pharmacol
Res. Sep 2004; 46 (3): 273 - 9.
Goodman. 1998. Signal Transduction Events. In: Medical Cell Biology.
Philladelphia: Lippincott-Raven. P.249-90.
Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran=Textbook of Medical
Physiology. Alih Bahasa, Irawati Setiawan, Ken Ariata Tengadi, Alex Santoso;
editor, Irawati Setiawan-Edisi 9. EGC. Jakarta. P. 703-23, 910-42.
Jellinger K.A., Stadelmann C. 2001. Problems of cell death in neurodegeneration and
Alzheimer's Disease. Pub Med, 1(3). P. 31-40. http: // www. ncbi. nlm. nih. gov/
entrez/ query. fcgi? Cmd = Retrieve & db = pubmed & dopt = Abstract &
list_uids=12938076, 18 Mei 2004.
57
Kerwin D. 2003. End-Stage Alzheimer’s-the long goodbye.
http://healthlink.mcw.edu/article/1031002239.html. 9 September 2004.
Koivisto M., Portin R., Seinelä A., Rinne J. 1997. Automatic Influences of Memory
In Alzheimer’s Disease.http://www.masson.it/cortex/pdf/vol34/issue2/209-219.pdf,
5 April 2004.
Lechtenberg, et al. 1999. Increase of unmethylated CpG sites in genomic DNA by
glutathione depleting agent (meeting abstract). Proc Annu Meet Am Assoc Cancer
Res 38: A1205.
Leeuwen F.W. van. 2003. Antibodies for Alzheimer’s Research http: // www. adrc.
wustl. edu/ adrc /plaque2. html, 18 Mei 2004.
Lim GP,Chu T, Yang F, Beech W, Frautschy SA, Cole GM. The Curry Spice Curcumin Reduces Oxidative Damage and Amyloid Pathology in an Alzheimer
Transgenic Mouse. J Neurosci. 2001 Nov 1; 21 (21): 8370 - 7.
Lopez O.L., DeKosky S.T. 2003. Neuropathology of Alzheimer's Disease and Mild
Cognitive Impairment. Pub Med, 2(37). P. 155-63. http: // www. ncbi. nlm. nih.
gov/ entrez/ query. fcgi? cmd= Retrieve & db= pubmed & dopt= Abstract &
list_uids = 12938076, 18 Mei 2004.
Loshack D. 2002. Hippocampal Atrophy Affects Memory In Alzheimer's Disease
www. docguide. com/ news/ content. nsf/ news/, 5 April 2004.
Martin J.B. 1999. Molecular Basis of the Neurodegenerative Disorders. NEJM 25(340). P. 1970-80. http://content.nejm.org/cgi/content/full/340/25/1970, 18 Mei 2004.
Martina W.N. 2002. Simposium dan Jumpa Pers Mengenai Kepikunan dan Alzheimer – Asosiasi Alzheimer Indonesia dan Perhimpunan Gerontologi Indonesia dalam: Waspadai Alzheimer. Kompas. 15 Februari 2002. Jakarta.
58
Mayo Clinic Staff. Mild cognitive impairment: Possible predictor of Alzheimer's
http://www.mayoclinic.com/invoke.cfm?id=AZ00014. 2 Agustus 2004.
McLaurin J.A., Franklin T., Zhang X., Deng J., Fraser P.E., 1999. Interactions of
Alzheimer Amyloid-β Peptides With Glycosaminoglycans. http: // www. ejbiochem.
org/ cgi/ content/full/266/3/1101, European Journal of Biochemistry, 266:
1101-1110, 19 Mei 2004.
Merz Pharameutical. 2004. Combination Therapy. http: // www. memantine. com/ en/
studies/ clinical_studies/combination_therapy/, 28 Mei 2004.
Merz Pharameutical. 2004. Pharmacoeconomicshttp: // www. memantine. com/ en/
studies/ clinical_studies/pharmacoeconomics/, 28 Mei 2004.
Niesby Sabakingkin. 2002. Kepikunan Bukan Penyakit Manula, Alzheimer Dapat Disembuhkan. http://www.minggupagi.com/article.php?sid=4048, 2 Oktober 2002.
Quiles JL, Aquilera C, Mesa MD, Ramirez Tortosa MC, Baro L, Gil A. An ethanolic aqueous extract of Curcuma longa decreases the susceptibility of liver microsomes
and mitochondria to lipid peroxidation in atherosclerotic rabbits. Biofactors. 1998;
8 (1 - 2): 51 - 7.
Ray SN, Chattopadhyay N, Mitra A, Siddiqi M, Chatterjee A, Curcumin exhibits anti - metastatic properties by modulating integrin receptors, collagenase activity, and
expression of Nm23 and E - cadherin. J Environ Pathol Toxicol Oncol. 2003; 22 (1):
49 - 58.
Stout J.C., Bondi M.W., Jernigan T.L., Archibald S.L., Delis D.C.Salmon D.P., 1998.
Regional Cerebral Volume Loss Associated With Verbal Learning and Memory in
Dementia of Alzheimer type. Neuropsychology. Apr. 13(2):188-97.
Sherwood L. 2001. The Central Nervous System In: Human Physiology From Cell to
System. 4th ed. Brooks/ Cole. Pacific Groove USA. P.149-55.
Syed A.B. 2000. The Pathology of Alzheimer’s Disease. Hamdard Vol. XLI(2): 17-22.
Tariot P.N., Schneider L. Porsteinsson A.P., 1997. Treating Alzheimer’s Disease.
http: // www. postgradmed. com/ issues/ 1997/ 06_97/ tariot.htm. Postgraduate
59
Trafford A. 2000. Alzheime’s: No Cure Yet, But Reasons For Hope. The Los Angeles
Alzheimer’s Forum-1998. http://www.laaf.com. 28 Mei 2004.
The Central Nervous System. In Human Physiology From Cell to System. 4th ed.
Pacific Groove: Brooks / Cole. P.149-56, 18 Mei 2004.
Udin J. 2000. Alzheimer’s Disease: Disorder of the third millenium?. Jurnal
Kedokteran YARSI, 3(8): 1-12.
Visser, P.J., Verhey, F.R.J., Scheltens, P., Hofman, P.A.M., & Jolles, J. (in press-b).
Medial Temporal Lobe Athropy Predicts Alzheimer’s Disease in Subjects With
Minor Cognitive Impaiment. Journal of Neurology, neurosurgery, and Psychiatry.
Winarto W.P., 2004. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta, Agromedia Pustaka.
Yustiani D. 2000. Pengenalan Dini Gejala Pikun (Demensia). Seminar untuk Awam:1-5.