PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAHTERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI
KLEDOKAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : Vitalis Esthi Daratri
091134129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa
memberikan rahmat dan kasih yang melimpah, serta
menjaga dan menyertaiku dalam segala hal.
2. Bapak Yulius Ngatno dan Ibu Sri Suyatmi yang telah
memberikan segala perhatian, kasih sayang, dukungan serta
doa.
3. Kakakku Monica Eko Ritmawati dan Varonica
HALAMAN MOTTO
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang
memelihara kamu.
(1 Petrus 5:7)
Live like you’re dying and never stop trying It’s all you can do
Use what’s been given to you
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi sebagai layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 19 Agustus 2013
Penulis,
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Vitalis Esthi Daratri
Nomor Mahasiswa : 091134129
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI
GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KLEDOKAN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 19 Agustus 2013 Yang menyatakan,
ABSTRAK
Daratri, VitalisEsthi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Minat Dan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kledokan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran berbasis Masalahterhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan pada tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental tipe non-equivalent control design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kledokan sebagai kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan siswa kelas IV SDN Sinduadi 1 sebagai kelas kontrol berjumlah 31 siswa. Teknik pengumpulan data pada masing-masing kelas menggunakan pretest dan posttestdengan kuesioner, yaitu kuesioner untuk aspek minat dan kuesioner aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Kemudian hasilnya dianalisis menggunakan program komputer PASW (SPSS) 20 for Windows dengan menggunakan empat tahap yaitu :1) Uji perbedaanpretestkelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2) uji perbedaan dari pretest ke posttestantara masing-masing. 3) Uji perbedaanposttestkelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 4) Uji besar pengaruh baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
ABSTRACT
Daratri, Vitalis Esthi. 2013. The Impact Of Problem Based Learning Model To
The Student’s Interest And Consciousness On The Values Of The
.Globalization On Kledokan State Elementary School Students Grade IV. Yogyakarta : Sanata Dharma University.
The research was aimed to determine the impact of Problem Based Learning o the student’s interest and consciousness on the values of the globalization on Kledokan State Elementary School Students Grade IV in the academic year 2012/2013.
The research was conducted using quasi experimental with non-equivalent control design type. The subjects of the research were 30 student of Kledokan State Elementary School Grade IV as the experiment class and 31 students of Sinduadi 1 State Elementary School Grade IV as the control class. The technique of data collection used in the research was pretest and posttest questionnaire; questionnaire for interest aspect and questionnaire for student’s self-consciousness aspect on the values of globalization. Then the result was analyzed using PASW (SPSS) 20 for Windows computer program with 4 stages; 1) examine the differences of pretest between control group and experiment group. 2) Examine the differences of pretest to postest between each group. 3) examine the differences of posttest between control group and experiment group. 4) Examine the influence of Problem Based Learning Model to both group.
The result of the research show that Problem Based Learning Model impact student’s interest and consciousness on the globalization values. This was shown with sig. (2-tailed) on aspect of interest <0,05 is 0,011. So that Hi is accepted then Hnull is rejected. In other word Problem Based Learning Model significantly affects student’s interest. So is statistical analysis result of student’s consciousness aspect on globalization values showed that sig.(2-tailed) < 0,05 is 0,000. So that Hi is accepted then Hnull is rejected. In other words, Problem Based Learning Model significantly affects the student’s.
KATA PENGANTAR
Puji syukurkepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis MasalahTerhadap Minat dan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kledokan”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universtas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberi bantuan, bimbingan serta masukan saran dan kritik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengetahuan, dorongan, semangat serta masukan yang menginspirasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Ibu Yuna selaku guru kelas IV SD Negeri Kledokanyang telah memberikan bantuan sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar serta memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.
9. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri Kledokanyang telah bekerjasama dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.
10. Bapak Yulius Ngatno, Ibu Sri Suyatmi, KakakkuMbak Monica Eko Ritmawati dan keluarga, serta Kakakku Varonica Indrianingrum dan keluarga terima kasih untuk perhatian, kasih sayang, nasehat, dukungan serta doa untuk menyelesaikan skripsi.
11. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku Agnes Arinjani, Margareta Erna Wijayanti dan Ndaru Arumsari terimakasih atas kebersamaan dan selalu membantu serta mengingatkanku untuk menyelesaikan skripsi. 12. Teman-teman satu kelompok payung PKn (Desi, Putri, Nila, Nia, Ima,
Chatrin, Mayang, Ita,) yang banyak memberi masukan dan bantuan kepada peneliti dalam melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.
13. Teman-teman PGSD tercinta kelas A angkatan 2009 terimakasih atas kebersamaan dan keceriaannya.
14. Teman-teman PPL SD Negeri Kledokan Nico, Arif, Aji dan Purwanto terimakasih atas 3 bulan kebersamaan yang dilalui dengan keceriaan, bantuan dan dukungan dari kalian untuk menyelesaikan skripsi ini.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersediamenerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja.
Yogyakarta, 19 Agustus 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Persetujuan ... ii
Halaman Pengesahan ... iii
Halaman Persembahan ... iv
Halaman Motto ... v
Halaman Pernyataan Keaslian Karya ... vi
Lembar Publikasi Ilmiah ... vii
Abstrak ... viii
Abstract... ix
Kata Pengantar... x
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ...xiv
Daftar Gambar... xvii
Daftar Lampiran ...xviii
BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
2.1.1.2 Minat ... 11
2.1.1.3 Kesadaran Akan Nilai Globalisasi ... 15
2.1.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan ... 19
2.1.1.5 Materi Globalisasi ... 20
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 22
2.1.3 Kerangka Berpikir ... 23
2.1.4 Hipotesis ... 24
BAB III : Metodologi Penelitian 3.1 Jenis Penelitian... 25
3.2 Setting Penelitian ... 26
3.3 Populasi dan Sampel ... 27
3.4 Variabel Penelitian... 28
3.5 Definisi Operasional ... 29
3.6 Instrumen Penelitian ... 31
3.7 Validitas dan ReliabilitasInstrumen ... 31
3.8 Teknik Pengumpulan Data... 35
3.9 Teknik Analisis Data... 42
1. Uji Normalitas... 43
2. Uji Statistik ... 43
3. Uji Selisih Skor ... 46
4.1.1 Pengaruh Penggunaan PBM Terhadap Minat Siswa ... 48
4.1.2 Pengaruh Penggunaan PBM Terhadap Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi... 60
4.1.3 Rangkuman Hasil Penelitian... 70
4.2 Pembahasan... 71
4.2.1 Aspek Minat... 71
4.2.2 Aspek Kesadaran Akan Nilai Globalisasi... 73
4.3 Keterbatasan Penelitian... 74
BAB V : Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan... 76
5.2 Saran... 77
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Langkah-langkah PBM ... 10
Tabel 2 Pengaruh Perlakuan ... 25
Tabel 3 Jadwal Penelitian ... 27
Tabel 4 Validitas Item Kuesioner Minat Siswa ... 30
Tabel 5 Validitas Item Kuesioner Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi34 Tabel 6 KriteriaKoefisien Reliabilitas ... 34
Tabel 7 Reliabilitas Aspek Minat ... 34
Tabel 8 Reliabilitas Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 34
Tabel 9 Sebaran Item Kuesiner Minat ... 37
Tabel 10 Sebaran Item KuesinerKesadaran ... 40
Tabel 11 Kisi-kisi instrumen minat... 40
Tabel 12 Kisi-kisi Instrumen Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi42 Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Aspek MinatDenganKolmogorov-Smirnov ..50
Tabel 14 Perbandingan skorpretestpada aspek minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi... 52
Tabel 15 Perbandingan SkorPretestkePostestaspek minat ... 54
Tabel 16 Perbandingan SkorPosttest Aspek Minat ... 57
Tabel 17 Hasil Uji Besar Pengaruh ModelPBM terhadapMinat... 58
Tabel 18 Hasil Uji Normalitas Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai DenganKolmogorov-Smirnov ...60
Tabel 19 Perbandingan skor pretest pada kesadaran siswa akan nilai globalisasi ... 63
Tabel 20 Perbandingan Skor Pretest ke Postest aspek kesadaran siswa akan nilai Globalisasi... 65
Tabel 21 Perbandingan Skor Posttest Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 67
Tabel 23 Rangkuman Perbandingan SkorPretestAspek Minat dan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 70 Tabel 24 Rangkuman Perbandingan SkorPretestkePosttestAspek Minat dan
Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 70 Tabel 25 Rangkuman Perbandingan Skor Posttest Aspek Minat
danKesadaran... 70 Tabel 26 Rangkuman Uji Besar Pengaruh ModelPBMTerhadap Minat dan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Variabel Penelitian... 29 Gambar 2. Perbandingan skorpretestdanposttestkelompok kontrol dan
eksperimen pada aspek minat ... 55 Gambar 3. Perbandingan skorpretestkeposttestkelompok kontrol dan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Kelas Eksperimen... 80
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ... 89
Lampiran 3. Instrumen Pengumpulan Data ... 97
Lampiran 4. Hasil Analisis SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen... 106
Lampiran 5. Hasil Analisis Data Aspek Minat dengan SPSS ... 109
Lampiran 6. Hasil Analisis Data Aspek Kesadaran Akan Nilai Globalisasi dengan SPSS ... 115
Lampiran 7. Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ... 121
Lampiran 8. Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ... 125
Lampiran 9. Lembar Kuesioner Validitas Siswa... 129
Lampiran 10. Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Minat Siswa... 134
Lampiran 11. Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Keasadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 135
Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa... 143
Lampiran 13. Foto-foto Penelitian... 145
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif. Peneliti dalam penelitian ini merupakan salah satu anggota penelitian kolaboratif. Penelitian ini meneliti Pendidikan Kewarganegaraan dalam hubungan dengan kesadaran akan nilai terkait dengan apa yang dipelajari. Panelitian kolaboratif ini menggunakan dua model pembelajaran, yaitu pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran cooperatif learning. Diantara dua model pembelajaran yang digunakan, kelompok kami menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk pengajaran kesadaran akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV.
Globalisasi merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Untuk menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan keterbukaan dan persaingan yang semakin ketat, dituntut kesiapan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan bela negara.Kerena itu seluruh warga negara perlu diberi kemampuan tersebut melalui Pendidikan Kewarganegaraan.Ini berarti bahwa setiap warga Negara perlu memahami dan mengimpletasikan nilai perjuangan nasional di samping ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian demi kelangsungan perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan menegakan kedaulatan NKRI.
Pendidikan globalisasi di Sekolah Dasar mengajarkan cara untuk bersikap menghadapi pengaruh globalisasi. Pendidikan ini membuka siswa terhadap pengaruh positif dan negatif globalisasi. Pendidikan globalisasi diharapkan dapat menjadi penyaring bagi siswa agar warga negara Indonesia tidak menyimpang dari budaya Indonesia. Globalisasi banyak berpengaruh terhadap kehidupan manusia.Hendaknya sebagai bangsa Indonesia yang berlandaskan atas Pancasila kita harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Pendidik sebaiknya menekankan pada pendidikan Nilai yang nantinya akan di wujudkan oleh siswa dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.
cenderung mengantuk dan bosan dikarenakan kegiatan yang diakukan hanya menulis dan mendengarkan. Siswa juga cenderung tidak mau bertanya dan terkesan pasif, dalam proses pembelajaran PKn di SD Negeri Kledokan hanya satu atau dua anak yang aktif bertanya kepada guru sedangkan siswa lain hanya mau menjawab apabila ditanya oleh guru, bahkan ada anak yang tidak mau menjawab walau guru sudah memberikan petanyaan kepada siswa tersebut. Pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa akan lebih efektif untuk proses dan meningkatkan minat belajar siswa.
Slameto (2010:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Seiring dengan ini Slameto (2010: 180) juga menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka minat akan semakin kuat.
Jika dikaitkan dengan aktivitas belajar, minat merupakan alasan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam pembelajaran PKn , apabila siswa mempunyai minat terhadap mata pelajaran tersebut maka siswa akan merasa senang mempelajarinya, kemudian akan memperhatikan pelajaran tersebut.
materi tentang pelajaran PKn maka peneliti akan mencoba menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran PKn pada materi globalisasi.
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan aktifitas siswa dalam memecahkan masalah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut.Melalui model tersebut diharapkan siswa dapat menyadari nilai globalisasi dan dapat mengamalkan pada kehidupan mereka dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan bernegara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan semester genap tahun ajaran 2012/2013 ?
2. Apakah penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokansemester genap tahun ajaran 2012/2013 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh penggunaan model PBM terhadap minat pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokansemester genap tahun ajaran 2012/2013. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan model PBM terhadap kesadaran siswa
akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan semester genap tahun ajaran 2012/2013.
3. Mengetahui kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki minat lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelompok kontrol
4. Mengetahui kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki kesadaran akan niali globalisasi lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelompok kontrol
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengembangkan ilmu selama perkuliahan dengan menerapkan teori yang telah didapat serta dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang minat dan kesadaran akan nilai, serta menambah pengalaman dan pengetahuan sebelum akhirnya terjun di dunia pendidikan.
2. Bagi Siswa
3. Bagi Guru
Dapat menambah wawasan guru serta menambah referensi dalam merencanakan pembelajaran yang inovatif.
4. Bagi Sekolah
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas kajian pustaka, penelitian yang terdahulu atau relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi teori-teori yang berkaitan dengan model pembelajaran, minat, kesadaran siswa akan nilai terkait dengan yang dipelajarinya, dan hakikat mata pelajaran PKn. Penelitian yang terdahulu berkaitan dengan penelitian tentang minat dan penelitian-penelitian yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM).
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang mendukung
2.1.1.1 Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik pijak untuk melakukan kegiatan pembelajaran lebih lanjut, sebagai kegiatan berpikir untuk menemukan solusi yang tepat.
Dutch dalam Amir (2009: 21) mengatakan bahwa PBM merupakan
metode instruksional yang menantang mahasiswa agar “belajar untuk belajar”,
Menurut Tan dalam Rusman (2011), pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.
Punaji Setyosari (2006: 1) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu metode atau cara pembelajaran yang ditandai oleh adanya masalah nyata, a real-world problems sebagai konteks bagi siswa untuk belajar kritis dan ketrampilan memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan.
Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2011) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar.
Moffit dalam Rusman (2011) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.
2.1.1.1.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Tan dalam Rusman (2011: 232) mengatakan bahwa karakteristik dalam PBM adalah permasalahan menjadi starting point dalam belajar. Permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan dunia nyata yang tidak terstruktur dan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective). Selain itu juga menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yeng kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang emosional dalam PBM.
Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif. Pengembangan keterampilan inkuiri dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar, dan PBM juga melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.
2.1.1.1.3 Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Ibrahim dan Nur (2000: 13) dan Ismail (2002: 1) dalam Rusman mengemukakan bahwa langka-langkah PBM adalah :
Tabel 1: Langkah-langkah PBM
Fase Indikator Tingkah Laku Guru
1 Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
2 Mengorganisasi siswa untuk belajar
Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3 Membimbing pengalaman
individu atau kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melakukan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
2.1.1.2 Minat
2.1.1.2.1 Pengertian Minat
Winkel (1984: 30) menyatakan minat adalah kecenderungan yang menetap terhadap objek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat sangat berhubungan dengan perasaan siswa. Perasaan yang berpengaruh terhadap semangat dan gairah untuk belajar. Dengan perasaan, siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang diperolehnya. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang positif atau baik. Dan sebaliknya, jika perasaan tidak senang maka akan menimbulkan minat yang negatif atau kurang baik.
Slameto (2010:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Seiring dengan ini Slameto (2010: 180) juga menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka minat akan semakin kuat.
Moh. Surya (2003: 67) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya.
mempengaruhi semangat dan gairah terhadap suatu objek. Semakin tertarik dengan suatu objek, maka semakin kuat minat terhadap objek tersebut dimana didalamnya terdapat unsur rasa senang terhadap objek tersebut.
2.1.1.2.2 Cara Meningkatkan Minat Siswa
Slameto (2010: 180-181), beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.
Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, Tanner & Tanner (1975) menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa si masa yang akan datang.
Sardiman (1986: 95) menjelaskan beberapa cara untuk menciptakan minat, antara lain:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar.
b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada masa lampau.
a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental Pada dasarnya minat di semua bidang tetap berubah. Perubahan minat terjadi selama perubahan fisik dan mental siswa berkembang. Dengan demikian perkembangan fisik dan mental seorang siswa akan tumbuh bersamaan dengan minat siswa.
b. Minat bergantung pada kesiapan belajar
Siswa tidak akan mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental untuk belajar. Misalnya: siswa tidak akan mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk belajar IPA, sampai siswa tersebut memiliki pengetahuan dan keinginan untuk belajar IPA sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
c. Minat bergantung pada kesempatan belajar
Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik siswa maupun orang dewasa. Minat berasal dari lingkungan, dimana siswa tinggal. Lingkungan siswa sebagian besar terbatas pada rumah. Minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, siswa lebih tertarik pada minat orang yang berada di luar rumah, yang mulai mereka kenal. Jadi, minat bergantung pada seseorang untuk mencari situasi baru untuk belajar.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas
terbatas dibandingkan dengan teman sebayanya yang memiliki perkembangan fisik normal.
e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya
Siswa mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya mereka yang dianggap benar atau sesuai. Dengan demikian, siswa tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang mereka anggap tidak sesuai. Minat siswa tergantung pada lingkup budayanya yang mereka tekuni dengan baik.
f. Minat berbobot emosional
Bobot emosional merupakan aspek afektif dari minat yang menentukan kekuatanya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan akan melemahkan minat siswa. Sebaliknya, jika bobot emosional seorang siswa menyenangkan maka akan memperkuat minat seorang siswa tersebut.
g. Minat itu egosentris
a. Aspek kognitif
Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Sebagai contoh, bila anak menganggap sekolah sebagai tempat dimana ia dapat belajar tentang semua hal yang yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu mereka sebagai tempat bagi mereka untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya yang tidak mereka dapatkan di bangku prasekolah.
b. Aspek afektif
Aspek afektif atau bobot emosional adalah konsep yang membangun aspek kognitif minat yang dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Seperti halnya aspek kognitif, aspek afektif juga berkembang dari pengalaman pribadi.
2.1.1.3 Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi 2.1.1.3.1 Kesadaran
1. Pengertian Keasadaran
Sadar diartikan merasa, tahu, ingat kepada keadaan yang sebenarnya, atau ingat (tahu) akan keadaan dirinya. Kesadaran diartikan keadaan tahu, mengerti dan merasa. Widjaja (1984: 14) mengatakan bahwa “Kesadaran merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan perundangan yang ada pula merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti, taat dan patuh pada adat istiadat dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.
karena ia diperlakukan secara tidak adil; (2) hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang.
Kesadaran moral merupakan faktor penting untuk memungkinkan tindakan manusia selalu bermoral, berperilaku susila, lagi pula tindakannya akan sesuai dengan norma yang berlaku (Zubair, 1987: 51). Kesadaran moral didasarkan atas nilai-nilai yang benar-benar esensial, fundamental.
2.1.1.3.2 Nilai 1. Pengertian Nilai
Syahrial (2009: 33) mengatakan bahwa “Nilai adalah sesuatu yang
berharga, berguna, indah, memperkaya batin, dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia.
Nilai merupakan kualitas yang memiliki daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya, karena nilai memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia (Wahana, 2004:84).
dinamik antara akal budinya dengan lingkungan alamnya, lingkungan masyarakatnya dan lingkungan kebudayaannya.
2. Peranan Nilai dalam Kehidupan Manusia
Wahana (2004: 70-94) mengatakan bahwa peranan nilai dalam kehidupan sehari-hari itu sangatlah penting untuk pembentukan diri manusia melalui tindakan-tindakannya.
a) Tanggapan Manusia Terhadap Nilai 1. Cara manusia memahami nilai
Dalam perwujudannya nilai tidak berada pada dirinya sendiri, melainkan selalu tampak pada kita sebagai yang ada pada pembawa nilai, atau objek bernilai. Untuk menemukan dan memahami nilai, kita dapat dan harus memisahkan antara pemahaman terhadap objek nyata dengan nilai yang termuat di dalamnya, dan mempertanyakan apakah keduanya dapat diketahui dengan cara yang sama, misalnya secara rasional indrawi. Misalnya, kila kita melihat dua buah apel, kita melihat masing-masing buah tersebut dengan mata, tetapi kesamaan antara kedua buah apel tersebut dapat diketahui hanya dengan mata, melainkan perlu juga dengan pikiran.
2. Sarana manusia memahami nilai
dengan rencana yang sesuai dengan dunia yang dibangun, yaitu dunia nilai.
3. Sikap manusia terhadap nilai
Nilai harus dicintai dan diwujudkan dalam hidup manusia sesuai dengan tingkatan tinggi rendahnya; tingkatan yang lebih tinggi harus didahulukan daripada yang lebih rendah.
b) Peranan Nilai dalam Kehidupan Manusia
Nilai memiliki peranan sebagai daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia, serta mendorong manusia untuk mewujudkan nilai-nilai yang ditemukannya dalam tindakan-tindakannya.
1. Peranan nilai bagi tindakan manusia
Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan merasakan yang terarah. Tersedianya nilai positif memungkinkan orang menangkap dan merasakan nilai tersebut, dan mendorong bertindak untuk mewujudkannya dalam realitas, sedangkan terwujudnya nilai egatif mendorong orang yang merasakannya untuk bertindak menghapuskannya dari realitas kehidupan.
2. Peranan nilai bagi pembentukan diri manusia
3. Tipe-tipe person bernilai sebagai model pembentukan manusia.
Ada 5 nilai tipe person, yaitu (1) nilai kesenangan artis, (2) niali kegunaan pemimpin, (3) nilai kehidupan pahlawan, (4) nilai kehidupan pahlawan, (5) nilai spiritual jenius, dan (6) nilai kekudusan santo. 2.1.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan
2.1.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang membina para pelajar agar menjadi warga negara yang baik sebagai anggota keluarga, masyarakat, maupun sebagai warga negara.
Fathurrohman dan Wuryandami (2011: 1-7) mengatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Menurut wahab (1995: 11) PKn dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2.1.1.4.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban; dan menjadi warganegara yang memiliki daya saing; berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan system nilai pancasila (Wiharyanto, 2007: 5).
Wahab (2011:315) mengemukakan bahwa dalam sistem pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan saat ini, tujuan PKn mengacu pada standar isi mata pelajaran PKn. Mata pelajaran PKn bertujuan agar peserta didik :
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
2.1.1.5 Materi Globalisasi 2.1.1.5.1 Pengertian Globalisasi
Sunarso (2009: 68) mengatakan bahwa istilah globalisasi berasal dari kata
“globe” (peta dunia yang berbantuk bola). Dari kata “globe”yang selanjutnya lahir
istilah “global” (yang artinya meliputi seluruh dunia). Globalisasi berasal darikata global (meliputi seluruh dunia) dan sasi (proses). Jadi, globalisasi berarti proses yang melanda seluruh dunia.
2.1.1.5.2 Dampak positif globalisasi
Dampak positif yang merupakan pengaruh yang menguntungkan bagi seluruh masyarakat. Dampak positif globalisasi antara lain :
a. Hubungan Komunikasi Menjadi Lebih Mudah
Kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi memudahkan semua orang melakukan hubungan dengan orang lain meskipun berbeda tempat. b. Pertukaran Informasi Antarnegara Sangat Lancar
Kemajuan dibidang informasi menyebabkan kita dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di negara lain dengan mudah dan cepat.
c. Harga Barang Menjadi Lebih Murah
Globalisasi menjadikan banyak Negara berlomba memproduksi barang yang murah. Meski murah, mutu tetap terjamin.
2.1.1.5.3 Dampak negatif globalisasi
Dampak negatif merupakan pengaruh yang merugikan hampir seluruh masyarakat di dunia. Dampak negatif dari globalisasi antara lain :
a. Jati Diri Bangsa Terkikis
b. Industri Dalam Negeri Terancam
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut merupakan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini
1. Penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2012) program studi Pendidikan
Sejarah dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas XI IPS-2 SMAN 1
Godean”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
minat belajar sejarah dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah yaitu sebesar 4,7% dengan kondisi awal minat belajar dengan skor rata-rata mencapai 180,83% (75,34%) menjadi 192,09% (80,04%) pada keadaan akhirnya.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Kristiawan (2012)dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi Globalisasi Menggunakan Media Audiovisual Mata Pelajaran PKn Kelas IV SDN Kledokan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitiannya adalah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan minat pada materi globalisasi dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.1.3 Kerangka Berpikir
Model PBM yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai langkah-langkah yaitu : 1) Orientasi siswa pada masalah, 2) Mengorganisasi siswa untuk belajar, 3) Membimbing pengalaman individu atau kelompok, 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model dalam pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Dalam usaha memecahkan masalah tersebut siswa akan mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan atas masalah tersebut. Langkah-langkah pada model PBM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi globalisasi akan membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan suatu permasalahan yang nyata di sekitar siswa serta memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan suatu permasalahan. Belajar dengan PBM juga mendorong siswa untuk bisa mengumpulkan informasi yang sesuai serta membantu siswa merencanakan dan menyiapkan hasil seperti laporan dari suatu permasalahan yang telah disajikan dengan bekerja secara kelompok.
tindakan manusia selalu bermoral, berperilaku susila, lagi pula tindakannya akan sesuai dengan norma yang berlaku (Zubair, 1987: 51).
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti ingin melihat lebih jauh, apakah penggunaan model PBM berpengaruh terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai terkait dengan yang dipelajarinya. Penggunaan model PBM bertujuan untuk mendorong siswa untuk lebih mudah belajar dengan menggunakan permasalahan yang nyata yang ada di sekitar mereka sehingga siswa lebih berminat dalam kegiatan pembelajaran serta memiliki kesadaran akan nilai terkait dengan apa yang dipelajarinya.
2.1.4 Hipotesis
2.1.4.1 Penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan semester genap tahun ajaran 2012/2013.
2.1.4.2 Penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada kelas IV SD Negeri Kledokan semester genap tahun ajaran 2012/2013.
2.1.4.3 Kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki minat lebih tinggi dari siswa yang menggunakan model pembelajaran di kelompok kontrol.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental jenisquasi-experimental designdengan tipenon-equivalent control group design)(Sugiyono, 2010:114-116). Penelitian ini mengambil dua kelompok yang tidak dipilih secara random atau acak yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Eksperimen ini disebut kuasi, karena bukan merupakan eksperimen murni tetapi tetap seperti murni, seolah-olah murni (Sukmadinata, 2008: 207). Eksperimen ini bisa disebut eksperimen semu.
[image:43.595.238.424.666.752.2]Pada awal penelitian siswa diberipretest untuk mengetahui keadaan awal siswa apakah ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu dengan menerapkan pembelajaran dengan mengunakan model PBM, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah diberikan perlakuan, dilakukan posttest pada masing-masing kelompok. Posttest digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah dilakukan pada kelas eksperimen. Pengaruh perlakuan yang diperoleh dihitung dengan cara : (O2-O1 )-(O4-O3)
Tabel 2. Pengaruh Perlakuan
O1 X O2
Keterangan : X = Perlakuan dengan modelPBM
O1= Reratapretestkelompok eksperimen
O2= Rerataposttestkelompok eksperimen
O3= Reratapretestkelompok kontrol
O4= Rerataposttestkelompok kontrol
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Kledokan yang beralamatkan di Jalan Garuni III Kledokan, Caturtunggal, Depok, Sleman.
3.2.2 Waktu Penelitian
Tabel 3. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli Agts. Sep. Okt.
1. Pemilihan judul 2. Penyusunan
proposal
3.
Penyusunan kuesioner dan perangkat pembelajaran
4. Validasi kuesioner 5. Pengumpulan
data penelitian 6. Analisis data 7. Ujian
8. Revisi
9.
Penulisan artikel.
3.3 Populasi dan Sampel
lingkup daerah yang sama (dalam hal ini, terdapat dalam satu provinsi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta) sehingga perangkat pembelajaran kurang lebih sama, 3) Siswa berumur 10-12 tahun. Berdasarkan karakteristik tersebut dapat
ditarik kesimpulan. “Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD”.
Menurut Sugiyono (2010:118), sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik dari populasi yang dipilih oleh peneliti untuk diamati yang dapat mewakili populasi. Sampel penelitian ini ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu siswa kelas IV SD Negeri Kledokan yang berjumlah 30 siswa, sedangkan kelompok kontrol yaitu siswa kelas IV SDN Sinduadi I yang berjumlah 30 siswa
3.4 Variabel Penelitian
Menurut sugiyono (2010: 61) “Variabel Penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable)
2. Variabel terikat (dependent variable)
Menurut sugiyono (2010: 61) “Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
[image:47.595.99.549.193.593.2]Variabel independent Variabel dependent
Gambar 1: Variabel Penelitian 3.5 Definisi Operasional
3.5.1 Kesadaran Siswa akan Nilai
Sadar diartikan merasa, tahu, ingat kepada keadaan yang sebenarnya, atau inggat (tahu) akan keadaan dirinya. Kesadaran diartikan keadaan tahu, mengerti dan merasa. (Widjaja, A.W, 1984:14)
Nilai merupakan obyek sejati bagi tindakan merasakan manusia yang memiliki keterarahan. Setiap pengalaman selalu merupakan pengalaman akan nilai. Kita selalu tertarik atau menghindar dari yang kita alami. Tindakan merasakan yang terarah selalu mengarah pada obyek yang sebenarnya, yaitu nilai. Tindakan mencinta dan membenci merupakan dasar bagi segala tindakan menghendaki dan memikirkan. Nilai positif harus ada, sedangkan nilai negatif harus tidak ada dalam
PenggunaanPBM
Minat Siswa
realitas inderawi ini. Dengan mewujudkan nilai-nilai dalam tindakan-tindakannya, sebenarnya orang sekaligus membangun dan membentuk kepribadiannya. Kepribadian seseorang dalam kehidupan di dunia ini bukan suatu yang sekali terbentuk dan bersifat tetap, melainkan terbentuk dan berkembang melalui tindakan-tindakannya.
Kesadaran akan nilai berarti kesadaran akan berbagai hal yang berkaitan dengan nilai, antara lain: menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan, menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik bagi manusia untuk mewujudkannya, menyadari akan sarana-sarana serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju, menyadari sikap yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan, serta menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuannya.
3.5.2 Minat akan Pembelajaran Pkn adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menyenangi pelajaran Pkn.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah bentuk tes. Peneliti membuat instrumen penelitian dengan menggunakan 2 kuesioner yaitu kuesioner aspek minat yang berjumlah 30 pernyataan dan kuesioner aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi berjumlah 25 pernyataan.
3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Menurut Masidjo (2009: 173) “Instrumen yang valid adalah instrument atau alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Margono (2010) Instrumen dikatakan reliable jika mantap apabila dalam mengukur sesuatu berulang kali, dengan syarat bahwa kondisi saat pengukuran tidak berubah atau tetap.
Tabel 4. Validitas Item Kuesioner Minat Siswa No. Indikator Jumlah pernyataan favorable Jumlah pernyataan unfavorable Jumlah Keterangan
Valid Tidak Valid
1 Lebih
menyukai
suatu hal
daripada hal lainnya
6 6 12
4, 27, 30, 33, 36
1, 7, 10, 13, 16, 39, 42
2 Partisipasi
dalam suatu
aktivitas 7 7 14
5, 8, 14, 17, 19, 28, 31, 37, 43,45
2, 11, 39, 50
3 Memberika
n perhatian yang lebih besar terhadap subyek
13 13 26
9,15, 20, 21, 22, 23, 32, 35, 44, 48, 49, 50, 26, 51, 52
3, 6, 12, 18, 24, 29, 38, 41, 46, 47, 25
Jumlah
Tabel 5. Validitas Item Kuesioner Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi No. Indikator Jumlah pernyataan favorable Jumlah pernyataan unfavorable Jumlah Keterangan
Valid Tidak Valid
1 Menyadari
akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan
7 7 14
15, 22, 21, 44, 43, 42,
41
1,6,19,20, 23, 28, 37
2 Menyadari
akan peranan
nilai yang
menjadi
daya tarik
manusia untuk mewujudka nnya
4 4 8 7, 16, 44,
29, 38 2, 11, 33,
3 Menyadari
akan
sarana-sarana /
penunjang / wujud serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya
nilai yang
akan dituju
3 3 6 12, 25, 30,
34 3, 8
Menyadari
sikap /
sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya
nilai yang
diharapkan
4 4 8 13, 17, 31,
39 4, 9, 35, 26
Menyadari tindakan yang perlu
4 4 8 5, 14, 27,
dilakukan demi terwujudnya
nilai yang
menjadi tujuan
Jumlah
26 52 30 22
[image:52.595.111.533.82.212.2]Numally dalam Ghonzali (2009:46) menyatakan bahwa suatu konstruk disebut reliabel atau memiliki reliabilitas jika memenuhi hargaAlpha Cronbach’s>0,60.
Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91–1,00 Sangat tinggi
0,71–0,90 Tinggi
0,41–0,70 Cukup
0,21–0,40 Rendah
negatif–0,20 Sangat rendah
Tabel 7: Reliabilitas Aspek Minat
SD Negeri Sinduadi
Cronbach Alpha Kualifikasi
[image:52.595.99.495.278.616.2]Berdasarkan tabel diatas, reliabilitas pada aspek minat yaitu 0,956 dengan kualifikasi tinggi, sedangkan pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi yaitu 0,869 dengan kualifikasi tinggi. Setelah melalui uji validitas dan reliabilitas deperoleh kesimpulan bahwa instrumen yang digunakan untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang akan digunakan sebagai pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pretetest dilakukan pada awal pertemuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian hasil pretest dianalisis dengan uji normalitas data, uji statistik untuk uji beda. Setelah itu diberikan perlakuan yang membedakan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yaitu pada pembelajaran kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran yang tidak menggunakan model PBM atau hanya menggunakan metode pembelajaran yang tradisional seperti ceramah. Pada akhir pertemuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tersebut diberikan diberikan posttest untuk mengetahui pengaruh minat terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi menggunakan model PBM.
2011: 171). Menurut Margono (2007: 167), kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara meyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis oleh responden. Begitu pula Masidjo (2010: 70) mengatakan bahwa angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.
Kuesioner yang digunakan pada penenlitian ini merupakan kuesioner berstruktur atau kuesioner tertutup. Kuesioner berstruktur berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut (Furchan, 2007: 260). Pada penelitian ini, responden membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang telah sesuai dengan pilihannya.
Pada penelitian ini kami menggunakan dua kuesioner, yaitu kuesioner untuk variabel bebas (minat) dan variabel terikat (kesadaran akan nilai). Kuesioner minat terdiri dari tiga indikator yang kemudian dijabarkan kedalam 54 pernyataan, sedangkan kuesioner kesadaran akan nilai terdiri lima indikator yang dijabarkan kedalam 44 pernyataan. Pernyataan-pernyataan ini terdiri dari pernyataanfavourabledan pernyataanunfavourable.
1) Pernyataanfavourable, dengan pilihan jawaban dan skor: a. Sangat Setuju (SS) : skor 4
b. Setuju (S) : skor 3
c. Kurang Setuju (KS) : skor 2 d. Tidak Setuju (TS) : skor 1
2) Pernyataanunfavourable, dengan pilihan jawaban dan skor: a. Sangat Setuju (SS) : skor 1
b. Setuju (S) : skor 2
c. Kurang Setuju (KS) : skor 3 d. Tidak Setuju (TS) : skor 4
[image:55.595.102.543.166.743.2]Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner yang akan disebarkan kepada responden.
Tabel 9. Sebaran Item Kuesiner Minat
Indikator Favorable Unfavorable
1. Lebih menyukai
suatu hal daripada hal lainnya
• Saya menyukai
pelajaran PKn daripada pelajaran lainnya
• Saya senang ketika
pelajaran Pkn usai
• Saya suka jika diberi PR
PKn daripada pelajaran lainnya
• Saya malas
mengerjakan PR
PKn
• Saya suka belajar PKn
daripada belajar
pelajaran lainnya
• Saya kurang
berminat belajar PKn
• Saya memperhatikan
guru saat pelajaran PKn daripada saat pelajaran lainnya
• Saya memikiran hal
lain ketika guru
sedang menjelaskan materi PKn
• Saya membicarakan
pelajaran PKn di luar kelas daripada pelajaran lainnya
• Saya tidak
membicarakan pelajaran PKn di luar kelas
• Saya menyukai
membaca buku tentang PKn daripada membaca buku pelajaran lainya
• Saya kurang tertarik
2. Partisipasi dalam suatu aktivitas
• Saya mengerjakan
latihan soal yang diberikan oleh guru
• Saya tidak
mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.
• Saya memperhatikan
guru saat kegiatan
pembelajaran
• Berbicara atau ramai
saat kegiatan
pembelajaran
• Saya berusaha
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru
• Saya acuh ketika
tidak dapat
menjawab
pertanyaan dari guru
• Saya mengerjakan
tugas-tugas yang
diberikan guru
• Saya malas
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
• Saya aktif bertanya
dalam pembelajaran
PKn
• Saya hanya diam
saat mengikuti
pembelajaran PKn
• Saya senang membaca
buku PKn
• Saya malas membaca
buku PKn
• Saya mencatat materi
penting tentang
pelajaran PKn
• Saya malas mencatat
materi tentang
pelajaran PKn. 3. Memberikan perhatian
yang lebih besar
terhadap subyek
• Saya belajar dengan
teman untuk mencari jawaban atas pertanyaan guru.
• Saya kurang
berminat mencari
jawaban atas
pertanyaan yang
diberikan guru
• Saya bertanya tentang
materi yang belum saya pahami kepada orang lain
• Saya tidak mau
bertanya untuk
materi yang belum saya pahami
• Saya akan mengulang
kembali materi yang belum saya pahami
• Saya malas belajar
untuk materi PKn
yang belum saya
pahami
• Saya akan bertanya
tentang materi yang
• Saya enggan
PKn pelajaran PKn
• Saya mencari buku
untuk memahami materi PKn yang sulit
• Saya tidak berusaha
memahami materi
yang sulit
• Saya mempelajari
pelajaran PKn sebelum pembelajaran di mulai
• Saya kurang
berminat
mempersiapkan diri mempelajari materi yang akan diajarkan.
• Saya mengulang
kembali materi yang sudah diajarkan oleh guru
• Saya tidak pernah
mengulang materi
yang sudah
disampaikan oleh
guru
• Saya mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru secara tepat waktu
• Saya terlambat
mengumpulkan tugas yang diberikan guru
• Saya belajar dengan
sunguh-sunguh untuk
mendapatkan nilai yang memuaskan
• Saya tidak peduli
terhadap nilai PKn
yang akan saya
peroleh
• Saya rajin membaca
buku di perpustakaan
untuk mendukung
prestasi belajar PKn
• Saya malas membaca
buku di perpustakaan
dalam mendukung
prestasi belajar PKn
• Saya senang belajar
PKn
• Saya tidak berminat
Tabel 10. Sebaran Item Kuesiner Kesadaran
Indikator Favorable Unvavorable
1. Menyadari akan
adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan
• Makanan cepat saji
(KFC, Pizza Hut, dll) adalah makanan yang tidak sehat
• Permainan tradisional
adalah permainan
yang menarik
• Saya menyadari
bahwa tarian
tradisional merupakan salah satu kekayan budaya Indonesia
• Saya selalu membeli
pakaian model terbaru
• Saya menggunakan
internet untuk
membuka permainan online dan hal-hal yang tidak bermanfaat
• Bermain playstastion
hingga lupa waktu
• Tarian tradisional
adalah tarian kuno
yang tidak layak
dipelajari
• Pakaian buatan luar
negeri lebih baik
daripada buatan
dalam negeri
2. Menyadari akan
peranan nilai yang menjadi daya tarik
manusia untuk
mewujudkannya
• Pakaian buatan luar
negeri lebih baik
daripada buatan dalam negeri
• Saya bersemangat
untuk mempelajari
tarian tradisional
Indonesia
• Saya memakai
seragam sekolah tidak
sesuai dengan
aturan/tata tertib
sekolah
• Malu mempelajari
tarian negeri sendiri
• Tarian tradisional
kurang menarik
3. Menyadari akan
sarana-sarana /
penunjang / wujud serta cara-cara yang
perlu diusahakan
demi terwujudnya
nilai yang akan
dituju
• Mengambil hal-hal
positif dari internet
• Saya tidak pernah
mencuci baju
• Mencontoh hal-hal
yang buruk dari siaran TV
• Menggunakan
internet untuk
Tabel 11. Kisi-kisi instrumen minat
.No Indikator Favorable Unvavorable
1 Lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya
1, 4, 7, 10, 13, 16 27, 30, 33, 36, 39, 42
2 Partisipasi dalam suatu aktivitas 2, 5, 8, 11, 14, 17, 19,
28, 31, 34, 37, 40, 43, 45
3 Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek
3, 6, 9, 12, 15, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26
29, 32, 35, 38, 41, 44, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52
Jumlah 26 26
yang perlu dilakukan
demi terwujudnya
nilai yang menjadi tujuan
produk dalam negeri
• Saya menggunakan
telepon dengan
seperlunya
menggunakan produk luar negeri
• Menggunakan telepon
dengan boros
• Saya tidak suka
Tabel 12. Kisi-kisi Instrumen Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi
No Indikator Favorable Unvavorable
1 Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan
1, 6, 15, 19, 20, 21, 22
23, 26, 28, 37, 41, 42, 43, 44
2 Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya
2, 7, 11, 16, 24, 29, 33, 38
3 Menyadari akan sarana-sarana / penunjang / wujud serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju
3, 8, 12 25, 27, 30, 34
4 Menyadari sikap / sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan
4, 9, 13, 17 31, 35, 39
5 Menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan
5, 10, 14, 18 32, 36, 40
Jumlah 22 22
3.9 Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Peneliti menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan tujuan untuk menentukan jenis ststistik yang akan digunakan (Sarwono, 2010:27), kriteria yang digunakan dalam teknikKolmogorov-Smirnovantara lain:
a. Jika harga sig.(2-tailed)> 0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik parametik uji t ataut-test.
b. Jika harga sig.(2-tailed)< 0,05, distribusi data tidak normal. Jika distribusi data tidak normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik yaitu Mann-Whitney, Wilcoxon, atau Kruskal-Wallis.
2. Uji Statistik
a. Uji persamaan datapretest
Uji persamaan data pretest dilakukan untuk mengetahui apakah skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai titik pijak yang sama atau berbeda. Kriteria untuk menilai persamaan data sebagai berikut:
1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok data memiliki persamaan. 2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan
b. Uji perbedaan datapretestkeposttest
Uji perbedaan data pretest ke posttest digunakan untuk mengetahui apakah ada kenaikan yang terjadi dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria untuk menilai persamaan data sebagai berikut:
1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan posttest, dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara nilaipretestkeposttest.
2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest, dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan antara nilaipretestkeposttest.
c. Uji pengaruh perlakuan
Uji perlakuan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria untuk menarik kesimpulan sebagai berikut:
d. Uji besar pengaruh
Uji besar pengaruh dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh model PBM terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dan kelompok eksperimen yang menggunakan modelPBM. Pengujian ini dilakukan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Untuk mengetahui besar pengaruh model PBM pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Rumus yang digunakan untuk data yang terdistribusi normal (Field, A. 2009:57,179) :
Keterangan:
r =effect size(dengan menggunakan koefisien Pearson) t = harga uji t
df = harga derajat kebebasan
Rumus untuk data yang terdistribusi tidak normal (Field, 2009:550):
Keterangan:
r =effect size(dengan menggunakan koefesien korelasi Pearson) Z = harga konversi dari Standar Deviasi (diperoleh dari SPSS uji Wilxocon)
=
+
N = jumlah total observasi (2x jumlah siswa)
Sedangkan untuk mengetahui presentase pengaruh tersebut digunakan koefisien determinasi ( ) dengan rumus sebagai berikut:
Kriteria yang digunakan untuk menentukan besar pengaruh (Field, 2009:179) adalah:
1. Jika r = 0,10 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki kecil atau setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.
2. Jika r = 0,30 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki menengah atau setara dengan 9% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.
3. Jika r = 0,50 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki besar atau setara dengan 25% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen
3. Uji selisih skor
Uji selisih skor dilakukan jika terdapat perbedaan antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, atau dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak berasal dari titik pijak yang sama
penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Peneltian
4.1.1 Pengaruh Penggunaan PBM Terhadap Minat Siswa
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan dua kelompok untuk dibandingkan. Kelompok tersebut terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sedangkan kelompok eksperimen merupakan kelompok yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model PBM dalam proses pembelajaran. Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3) Pada akhir pertemuan setelah materi sudah tersampaikan, pada kedua kelompok diberikan posttest sebagai mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan, serta untuk membandingkan hasil dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok penelitian dipilih dengan ditentukan kelas IV SD Negeri Kledokan sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Sinduadi I sebagai kelompok kontrol.
Instrumen yang digunakan oleh peneliti merupakan dua kuesioner yaitu kuesioner minat yang berjumlah 30 butir pernyataan dan kuesioner kesadaran yang berjumlah 25 butir pernyataan. Kedua kuesioner ini sudah dikonsultasikan dengan ahli, serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dua kuesioner tersebut digunakan sebagai instrumen pokok dalam memperoleh data dalam penelitian. Pretestdigunakan dengan tujuan memperoleh data untuk mengetahui kemampuan awal dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tersebut berbeda atau tidak, sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui 1) Kenaikan antara nilai sebelum mempelajari materi dan nilai sesudah mempelajari materi pada masing-masing kelompok baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 2) Perbandingan antara nilai kelompok kontrol sesudah menggunakan pembelajaran tradisional dan kelompok eksperimen sesudah menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah mempunyai perbedaan nilai yang signifikan atau tidak. Signifikansi hasil tersebut dapat diukur dengan analisis statistik dengan membandingkan nilai posttest nilai kelompok kontrol dengan nilai posttest kelompok eksperimen.
Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer PASW (SPSS) 20 for Windows.Uji normalitas tersebut untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data responden dengan berdasarkan kriteria berikut:
1) Jika nilai signifikansi atau harga sig (2-tailed)>0,05, distribusi data dikatakan normal.
2) Jika nilai signifikansi atau harga sig (2-tailed)<0,05, distribusi data dikatakan tidak normal.
[image:68.595.104.526.221.586.2]Berdasarkan kriteria diatas diperoleh data seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Aspek Minat DenganKolmogorov-Smirnov
No Aspek Nilai
Signifikansi
Keterangan
1 Rerata skor Pretest kelompok kontrol 0,398 Normal 2 Rerata skor Posttest kelompok kontrol 0,481 Normal 3 Rerata skor Pretest kelompok eksperimen 0,640 Normal 4 Rerata skor Posttest kelompok eksperimen 0,424 Normal
Pada aspek minat akan dianalisis dengan menggunakan statatistik parametik t-test. Analisis data aspek minat dilakukan dengan langkah berikut: 1) Uji perbandingan skor pretest, yaitu analisis data yang membandingan skor pretest kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen untuk mengetahui perbedaan kondisi awal siswa sebelum mendapat perlakuan. 2) Uji perbandingan skor pretest dan posttest pada masing-masing kelompok untuk mengetahui kenaikan yanng signifikan pada masing-masing kelompok. 3) Uji perbandingan posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penggunaan model PBM. 4) Uji besar pengaruh baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
4.1.1.1 Uji Homogenitas
Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol denganpretestkelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan yang terjadi antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol denganpretestkelompok eksperimen. Dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan yang terjadi antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut :
1) Jika harga sig.(2-tailed)< 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima.