iv ABSTRAK
Selain krisis ekonomi tahun 1997 absennya common external tarifft (CET) dalam aturan AEC menjadi alasan pembentukan ASEAN+3. Kesatuan ini untuk menjamin perdagangan intra regional ASEAN+3 berjalan dengan adil ditengah perbedaan faktor endowment masing-masing negara (GDP perkapita dan Populasi), besarnya keterkaitan perdagangan ASEAN terhadap Cina, Jepang dan Korea Selatan dan peniadaan beberapa tahapan integrasi dalam pembentukan integrasi AEC. Tetapi kondisi demikian menimbulkan pertanyaan apakah integrasi ini memberikan dampak positif (trade creation)? Dan bagaimana dampak ASEAN + 3 bagi perdagangan bilateral ASEAN 6 dengan Cina, Jepang dan Korea Selatan?.
Dengan menggunakan model gravitasi, ternyata ASEAN+3 memberikan hasil yang positif terhadap total perdagangan ASEAN 5 dan +3 yang dicerminkan dengan interaksi variabel total perdagangan dengan variabel GDP per kapita, jarak, keterbukaan (openness) dan REER untuk setiap kombinasi perdagangan. Dimana karakter masing-masing negara tetap berpengaruh terhadap perdagangan bilateralnya.
v ABSTRACT
Beside the economic crisis in 1997, the absence of a common external tariff (CET) on AEC rules, give a reason establishment of ASEAN + 3. This incorporation to ensure the intra- regional trade in ASEAN + 3 running fair in the middle of factor endowment differences in each country (GDP and population), the magnitude of the ASEAN trade linkages to China, Japan and Republic of Korea and the elimination of several stages in the formation of the AEC integration.. This condition raises the question whether this integration have positive effects (trade creation)? And what about the impact of the ASEAN + 3 to 6 ASEAN bilateral trade with China, Japan and South Korea?.
By using the gravity model, the result shows ASEAN + 3 gives a positive impact on total trade of ASEAN 5 and + 3 which is reflected by the interaction total trade on GDP per capita, distance, openness and REER for each combination of trade. Moreover the character of each state still gives influence on their bilateral trade .