• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATUS KEDUDUKAN NGO/LSM INTERNASIONAL (GREEN PEACE) SEBAGAI SUBYEK HUKUM DALAM HUKUM INTERNASIONAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STATUS KEDUDUKAN NGO/LSM INTERNASIONAL (GREEN PEACE) SEBAGAI SUBYEK HUKUM DALAM HUKUM INTERNASIONAL."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

STATUS KEDUDUKAN NGO/LSM INTERNASIONAL (GREENPEACE) SEBAGAI SUBYEK HUKUM DALAM HUKUM INTERNASIONAL

Raden Angger Dimas Riyanto NPM : 110110060380

Greenpeace adalah salah satu lebaga internasional yang aktif di bidang lingkungan. Namun keberadaan Greenpeace dipermasalahkan terkait status badan hukumnya. Greenpeace diangggap sebagai organisasi ilegal yang tidak dapat menjelaskan mekanisme pendanaan, dan memiliki kepentingan politik tertentu. Sejumlah kalangan beranggapan bahwa Greenpeace bukan organisasi kemasyarakatan melainkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asing. Namun, banyak kalangan masyarakat juga beranggapan bahwa Greenpeace merupakan organisasi kemasyarakatan sehingga harus memenuhi kewajiban yang ada di dalam UU No. 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Atas dasar pemikiran itu, penulis berkeinginan untuk menyusun skripsi dengan judul: Status Kedudukan NGO/LSM Internasional (Greenpeace) Sebagai Subyek Hukum dalam Hukum Internasional. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status/legalitas hukum LSM Internasional Greanpeace sebagai subyek hukum dalam hukum internasional dan tindakan hukum LSM Internasional Greanpeace dalam perlindungan hukum lingkungan.

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif. Sifat penelitian yang akan dilakukan yaitu metode deskriptif analitis. Analisis data secara juridis kualitatif untuk membahas bahan penelitian yang datanya mengarah pada kajian yang bersifat teoritis mengenai asas-asas hukum lingkungan, kaidah-kaidah hukum dan pengertian-pengertian hukum yang berkaitan dengan hukum lingkungan.

Agar dapat diakui statusnya di dalam hukum internasional, organisasi internasional harus memenuhi 3 syarat, yaitu: 1) adanya persetujuan internasional; 2) harus mempunyai paling tidak satu badan; dan 3) harus dibentuk di bawah hukum internasional. Tiap organisasi internasional mempunyai personalitas hukum dalam hukum internasional. Tanpa personalitas hukum maka suatu organisasi internasional tidak akan mampu untuk melakukan tindakan yang bersifat hukum. Subyek hukum dalam jurisprudensi secara umum dianggap mempunyai hak dan kewajiban yang menurut ketentuan hukum dapat dilaksanakan. Dengan demikian subyek hukum yang ada di bawah sistem hukum internasional merupakan personalitas hukum yang mampu untuk melaksanakan hak dan kewajiban tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kedudukan hukum etnis Rohingya dan perlindungannya menurut Hukum Pengungsi Internasional serta untuk mengetahui pemenuhan

Status dan Kedudukan Wali Serta Waris Terhadap Anak Akibat Perkosaan dalam Hukum Islam dan Hukum

perundang-undangan.. research) yang berkaitan dengan Kedudukan Swiss sebagai Negara Netral dalam. perspektif Hukum Humaniter.

hukum humaniter internasional apakah yang terdapat dalam konvensi Jenewa,. untuk melindungi personil militer yang tiadak ikut mengambil bagian

Ambarwati, Rahmdhany Denny, Rusman Rina, Hukum Humaniter Internasional dalam studi hubungan internasional, Rajawali pers, Jakarta, 2009.. Adolf, Huala, Aspek Aspek

Dalam hal ini yang khusus merupakan hasil penelitian yang diperoleh dari narasumber dan yang umum berupa instrumen hukum internasional yang terkait dengan

Dalam hukum internasional kontemporer, suatu rezim internasional dapat berkedudukan sebagai subjek hukum internasional dalam wujudnya sebagai organisasi internasional, dan

menyelesaikan skripsi dengan judul “Status Kepulauan Dokdo Dalam Perspektif Hukum Internasional (Studi Terhadap Kasus Sengketa Kepulauan Dokdo Antara Korea