SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL
Takdir Ali Mukti, M.Si.
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
1. Pengertian Subyek Hukum Internasional
Subyek hukum internasional adalah pemegang (segala) hak dan kewajiban menurut hukum internasional.
SUBJECTS OF INTERNATIONAL
LAW
PEOPLE REPUBLIC OF CHINA
(1) Negara
Subjek hukum internasional dalam arti yang klasik sejak lahirnya hukum internasional.
(2) Tahta Suci (Vatican)
Contoh dari suatu subjek hukum internasional yang telah ada sejak dahulu di samping negara. Hal ini merupakan peninggalan-peninggalan (atau
kelanjutan) sejarah sejak zaman dahulu ketika Paus bukan hanya merupakan kepala gereja Roma, tetapi memiliki pula kekuasaan duniawi.
(3) Palang Merah Internasional
Berkedudukan di Jenewa mempunyai tempat tersendiri (unik) dalam sejarah hukum internasional, yang kemudian kedudukannya (status) diperkuat dalam Konvensi Palang Merah (sekarang Konvensi Jenewa tahun 1949 tentang perlindungan Korban Perang).
Palang Merah Internasional secara umum diakui sebagai organisasi internasional yang memiliki kedudukan sebagai subjek hukum internasional.
Contoh Praktik: Penanganan korban perang dan
International Committee of the
Red Cross
National
Societies
International Federation of Red
Cross and Red Crescent
Societies
(4) Organisasi Internasional
Kedudukan Organisasi Internasional sebagai
subjek hukum internasional sekarang tidak
diragukan lagi.
• Organisasi internasional seperti Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Buruh
Indonesia (ILO) mempunyai hak dan kewajiban
yang ditetapkan dalam Konvensi-konvensi
Badan-Badan Khusus (Specializes Agencies) PBB: 1. International Telecommunications Union (ITU); 2. Universal Postal Union (UPU);
3. International Labor Organization (ILO);
4. International Bank for Reconstruction and Development (World Bank);
5. International Monetary Fund (IMF);
6. Food and Agriculture Organization (FAO);
7. International Civil Aviation Organization (ICAO);
8. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO);
9. World Health Organization (WHO);
10. World Meteorological Organization (WMO);
(5) Perseorangan
Dalam perjanjian Perdamaian Versailles tahun 1919 yang mengakhiri Perang Dunia I antara Jerman dengan Inggris dan Prancis, dengan masing-masing sekutunya, sudah terdapat pasal-pasal yang memungkinkan orang
perorangan mengajukan perkara ke hadapan Mahkamah Arbitrase internasional, sehingga dengan demikian sudah ditinggalkan dalil lama bahwa negara yang bisa menjadi pihak dihadapan suatu peradilan internasional. (Treaty of Versailles, 1919, Articles 297 dan 304).
6-BELLIGERENCY
• THE GROUP OF
PEOPLE MAKE AN
ACTION TO SEPARATE THEMSELVES FROM THE SOVEREIGNITY OF A STATE.
• THEY POSESS HALF
OF NATONAL