• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BENTUK LATIHAN HEXAGON DRILL DAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE INTERVAL INTENSIF TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BENTUK LATIHAN HEXAGON DRILL DAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE INTERVAL INTENSIF TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH BENTUK LATIHAN HEXAGON DRILL DAN

BOOMERANG RUN DENGAN METODE INTERVAL INTENSIF TERHADAP

KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh:

RAHMAT HIDAYAT 1005429

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015

PENGARUH BENTUK LATIHAN HEXAGON DRILL DAN

BOOMERANG RUN DENGAN METODE INTERVAL INTENSIF

TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA

Oleh Rahmat Hidayat

NIM. 1005429

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Rahmat Hidayat 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

(3)

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RAHMAT HIDAYAT

PENGARUH BENTUK LATIHAN HEXAGON DRIIL DAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE INTERVAL INTENSIF TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN

SEPAKBOLA

Disetujui dan DisahkanOleh : Pembimbing I,

Dr.Komarudin, M.Pd.

NIP.197204031999031003

Pembimbing II,

Drs. Satriya

NIP.196002101987031004

Mengetahui,

Departemen Pendidikan Kepelatihan

(4)

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. H. R. BoykeMulyana, M.Pd.

(5)

vi

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH BENTUK LATIHAN HEXAGON DRILL DAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE INTERVAL INTENSIF

TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA

PembimbingI : Dr. Komarudin, M.Pd. Pembimbing II : Drs. Satriya

Rahmat Hidayat* 1005429

Kelincahan merupakan komponen fisik yang sangat diperlukan oleh atlet dalam pertandingan sepakbola. Bentuk kelincahan diantaranya adalah latihan Hexagon drill dan Boomerang run. Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji latihan kelincahan dengan menerapkan metode interval intensif terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Hexagon drill dan Boomerang run dengan metode interval intensif terhadap kelincahan pemain sepak bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SSB IPI GS Bandung sebanyak 25 orang, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 18 orang siswa SSB IPI GS Bandung. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu dengan latihan 3 kali dalam seminggu. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan latihan Hexagon drill dan latihan Boomerang run dengan metode interval intensif terhadap kelincahan pemain sepakbola. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah latihan Hexagon drill lebih berpengaruh dibandingkan dengan latihan Boomerang run terhadap kelincahan pemain sepakbola.

(6)

vi

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT OF EXERCISE HEXAGON BOOMERANG RUN DRILL AND METHOD OF INTENSIVE INTERVAL AGILITY SOCCER PLAYERS

Supervisor I : Dr. Komarudin, M.Pd. Supervisor II : Drs. Satriya

Rahmat Hidayat* 1005429

Agility is a physical component that is required by athletes in a football game. The shape of which is training agility drill and Boomerang Hexagon run. In this study the authors will examine agility drills by applying intensive interval method to increase the agility of football players. This study aims to determine the effect of exercise Hexagon drill and Boomerang run with intensive interval method to agility football players. The method used in this study is the experimental method. The population in this study were students SSB IPI GS Bandung as many as 25 people, while the samples used in this study consisted of 18 students SSB IPI GS Bandung. Sampling technique used was purposive sampling technique. This research was carried out for 6 weeks with exercise 3 times a week. The results showed that there is significant influence Hexagon drill and practice exercises Boomerang run with intensive interval method to agility football players. The conclusion of this study is Hexagon drill exercise more influence than the Boomerang run towards agility training football players.

(7)

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………... i

KATA PENGANTAR………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH....………. iii

ABSTRAK……….. vii

DAFTAR ISI……….. vii

DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR GAMBAR………. x

DAFTAR LAMPIRAN………. xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Rumusan Masalah……… 4

C. Tujuan Penelitian………. 5

D. Batasan Penelitian………... 5

E. Penjelasan Istilah……….. 5

F. Manfaat Penelitian………... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi……….. 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS... 8

A. Hakikat Latihan….……….. 8

B. Hakikat Prinsip-prinsip Latihan……….……….. 9

C. Hakikat Kelincahan……….………... 13

D. Hakikat Kelincaha pada Sepakbola……….. 15

E. Hakikat Metode Latihan Interval………... 17

F. Hakikat Latihan Hexagon Drill dan Boomerang Run..……...………. 19

G. Hakikat Sepakbola………... 20

H. Hakikat Kondisi Fisik………..……… 22

(8)

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

J. Hipotesis Penelitian……….. 26

BAB III METODE PENEITIAN………. 28

A. Metode Penelitian………... 28

B. Populasi dan Sampel….………... 29

C. Desain Penelitian…..………... 30

D. Instrumen Penelitian…..………..…………. 32

E. Pelaksanaan Latihan………...………... 33

F. Prosedur Penelitian…...……… 35

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 39

A. Analisis Data………...………. 39

B. Diskusi Temuan………...………... 44

BAB V KESIMPULAN dan SARAN... 46

A. Kesimpulan………... 46

B. Saran……….... 46

DAFTAR PUSTAKA………… 48 LAMPIRAN ………...

RIWAYAT HIDUP………

(9)

28

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan suatu metode. Metode ini merupakan cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian yaitu mengambarkan dan menyimpulkan data dengan maksud untuk memecahkan suatu masalah. Sugiyono (2004, hlm. 1) mengatakan bahwa “metode penelitian pada dasarnya cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.”. Sedangkan menurut Sukmadinata (2012, hlm. 52) mengatakan bahwa

penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inquiry), menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki”.

Banyak sekali metode-metode penelitian yang dapat digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Macam-macam metode penelitian tersebut antara lain metode penelitian kuantitatif, metode penelitian deskriptif, metode penelitian survai, metode penelitian kualitatif dan metode penelitian eksperimen. Sekian banyak metode penelitian yang ada, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atau sebab dan akibat dari suatu perlakuan. Sugiyono (2013, hlm. 72)

“metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan”. Dalam metode ini kita melakukan suatu perlakuan

(treatment) sehingga mendapatkan hasil penelitian.

(10)

29

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam penelitian. Sugiyono (2012, hlm. 80) mengatakan bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arikunto (2006, hlm. 130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah gabungan dari keseluruhan subjek yang memiliki karakteristik tertentu untuk di pelajari dan diambil kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah SSB IPI GS Bandung U 12 s.d U 13 tahun yang terdaftar 25 orang, karena dari hasil observasi sementara peneliti melihat atlet memiliki tingkat kelincahan yang kurang.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber informasi/data. Sampel yang diambil sebagai percobaan harus diperhatikan.

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”. Arikunto menambahkan (2006, Hlm. 108) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bgian dari populasi yang memiliki karakteristik dari populasi. Dalam penelitian ini ada banyak cara dalam pengambilan sampel seperti Total sampling, Random sampling, Purposiv sampling. Dalam penelitian ini,

teknik penentuan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah teknik purposive karena teknik ini memiliki beberapa pertimbangan yaitu: 1) Dianggap mewakili, 2) Dapat diuji pada saat pengujian dilaksanakan.

(11)

30

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertimbangan kelompok umur. Sampel yang penulis gunakan adalah siswa SSB IPI GS Bandung KU 12 s.d 13 tahun sebanyak 18 siswa. Untuk memudahkan dalam pembagian kelompok peneliti menggunankan teknik random sampling. Siswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik random sampling, 9 siswa di treatment latihan hexagon drill dan 9 siswa lagi di treatment latihan boomerang run.

C.Desain Penelitian

Desain penelitian sangat penting sekali dalam penelitian, karena desain ini merupakan rancangan penelitian yang akan dilakukan. Menurut Setyosari (2010,

hlm. 148) “desain penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian”. Desain penelitian yang akan penulis gunakan yaitu pre-test and post-test desain. Adapun konstalasi desain penelitiannya adalah sebagai berukut:

Kelompok A

Kelompok B

Gambar 3.1. Desain penelitian Arikunto (2010, hlm. 125)

Keterangan:

Kelompok A : Latihan kelincahan dengan menggunakan metode hexagon drill Kelompok B : Latihan kelincahan dengan menggunakan metode boomerang run

: Tes awal

: Kelompok eksperimen metode latihan hexagon drill : Kelompok eksperimen metode latihan boomerang run : Test Akhi

(12)

31

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Menentukan populasi

2. Memilih dan menetapkan sampel 3. Mengadakan tes awal

4. Melaksanakan latihan/treatment 5. Melaksanakan tes akhir

6. Mengolah data

7. Melakukan pengujian hipotesis/analisis data 8. Mengambil kesimpulan

Populasi

SSB IPI GS U13 s.d U15

Sampel

Kelompok B

Latihan boomerang run Kelompok A

Latihan hexagon drill

Tes awal

Treatment dengan

latihan hexagon drill

Treatment dengan

latihan boomerang run

Tes akhir

Pengolahan dan analisis data

Hasil pengolahan data

(13)

32

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1. Langkah-langkah pengolahan dan analisis data D.Instrument Penelitian

Pada prinsipnya dalam suatu penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap apa yang akan kita teliti, maka dari itu harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2013,hlm. 102) “Suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang di amati. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian” . sedangkan menurut Arikunto (2010, hlm. 203) “ Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dah hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Adapun Intrumen penelitian yang penulis digunakan dalam penelitian ini adalah Illinois Test. Tes ini memiliki kesahihan (validity) 0,82. Tes vaidity adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur. Suatu pengukuran dapat dikatakan valid, bila alat pengukuran atau tes benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur. Keterandalan (reliability) 0,93. Keterandalan ini menggambarkan derajad keajegan, atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat

pengukur atau tes dikatakan variabel jika alat pengukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Illinois Agility Test (Getchell, 1979) biasanya digunakan untuk tes kelincahan dan terdapat norma-norma yang tersedia. Tujuan tes ini untuk melihat kemampuan kelincahan atlet. Adapun pelaksanaan Illinois test sebagai berikut:

1. Setiap pemain mulai berlari kedepan dan melewati cones

2. Kemudian balik lagi, lalu berlari zig-zag melewati cone-cone yang telah disusun

(14)

33

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:14.595.192.469.173.397.2]

5. Gerakan di nyatakan gagal bila testee berlari tidak sesuai dengan arah panah, testee menjatuhkan atau melanggar cones-cones yang telah disusun. Seperti pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Illinois Agility run (Sumber:www.topendsports.com)

E.Pelaksanaan Latihan

Penelitian ini dilaksanakan di SSB IPI GS Bandung. Dalam pelaksanaan latihannya, kelompok A melakukan latihan hexagon drill dan kelompok B melakukan latihan boomerang run dengan metode interval. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 6 minggu atau 18 kali pertemuan dengan 2 kali pertemuan tes awal dan tes akhir dan 16 kali pemberian latihan. Peneliti melakukan penelitian dengan 16 kali pertemuan dalam kurun waktu 6 minggu, ini bertujuan untuk melihat pengaruh hasil penerapan metode latihan hexagon drill dan boomerang run untuk meningkatkan kelincahan pemain sepakbola. Mengenai lamanya waktu latihan yang diperlukan untuk program latihan kondisi fisik, menurut Harsono (1988, hml. 154) :

(15)

34

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini pemberian latihan dilakukan selama 3 kali dalam seminggu. Hal ini sesuai dengan yang di jelaskan Sajoto (1995, hlm. 35) “namun pelatih para pelatih dewasa ini pada umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun

lama latihan yang diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih”. Harsono menambahkan (2004, hlm. 50) yang menjelaskan, “Atlet sebaiknya berlatih 2-5 kali dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga. Dalam latihannya setiap kelompok atlet akan melakukan latihan hexagon drill dan boomerang run dengan metode interval dengan menggunakan prinsip beban

berlebih (overload). Sebelum latihan dilakukan atlet melakukan peregangan dengan melakukan peregangan statis dan peregangan dinamis. Dari latihan yang dilakukan terdiri dari 3 bagian yaitu latihan pemanasan, latihan inti dan latihan pendingininan. Berikut adalah uraian pelaksanaan latihan dalam setiap pertemuanya:

a. Latihan pemanasan

Sebelum melakukan latihan, atlet diberikan latihan pemanasan yang bertujuan untuk menyiapkan otot dan sendi untuk masuk ke dalam latihan inti yang akan dilakukan. Latihan pemanasan inti dibimbing oleh penulis dengan salah

satu atlet memimpin pemanasan. Latihan pemanasan yang dilakukan yaitu peregangan statis, dinamis dan lari mengelilingi lapangan selama 15 menit. b. Latihan inti

Setelah melakukan latihan pemanasan, atlet melaksanakan materi dalam latihan ini sesuai dengan program latihan yang telah penulis susun. Kedua kelompok A dan B melakukan latihan hexagon drill dan boomerang run sesuai dengan program yang telah disusun oleh penulis. Mengenai program latihan dapat di lihat pada lampiran program latihan.

c. Latihan pendinginan

(16)

35

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akibat latihan. Bentuk latihan yang diberikan adalah dengan berlari-lari kecil 2-3 menit mengitari lapangan dan kemudian melakukan peregangan pasif dan pelemasan untuk melemaskan otot-otot.

F. Prosedur Penelitian

Data diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Analisis data digunakan untuk melihat pengaruh latihan hexagon drill dan boomerang run menggunakan metode interval terhadap kelincahan pemain sepakbola. Adapun langkah – langkah yang diambil dalam prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dengan menggunakan rumus dari Nurhasan (2008, hlm. 24) sebagai berikut :

̅ ∑

Arti unsur-unsur diatas adalah :

X = nilai rata-rata yang dicapai X = skor yang diperoleh

Σ = Jumlah

N = Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus Nurhasan (2008, hlm. 39) adalah sebagai berikut :

√∑ ̅ ̅̅̅̅̅̅̅

Arti unsur-unsur diatas adalah :

(17)

36

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x = nilai rata-rata

n = Jumlah sampel

3. Menguji normalitas dengan uji Lilliefors. Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan menurut Nurhasan (2008, hlm. 118) adalah sebagai berikut :

a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar

b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z-skor yaitu :

Z = ̅

c. Untuk tiap bangku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku ( tabel distribusi Z ). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negatf, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas distribusi pada tabel.

d. Menentukan nilai proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyak sampel.

e. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya

f. Ambillah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah symbol Lo.

g. Dengan bantuan tabel Nilai Kritis L untuk uji Lilliofers, maka tentukanlah nilai L.

h. Bandingkanlah nilai L dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria

Terima Ho jika Lo < Lα = Normal Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak normal

(18)

37

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan kriteria pengujian terima hipotesis apabila F-hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) = 0,05.

5. Uji kesamaan dua rata-rata ( skor berpasangan )

Menurut Nurhasan (2008, hlm. 154) uji ini digunakan apabila skor yang kita bandingkan berpasangan (sampel yang digunakan sama dan menggunakan tes yang sama) seperti contoh digunakannya tes awal dan tes akhir pada sebuah eksperimen atau sering juga dikatakan uji beda. Dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Arti dari unsur-unsur diatas adalah :

t = nilai t hitung yang dicari B = rata-rata nilai beda SB = simpangan baku n = jumlah sampel 6. Uji perbedaan dua rata-rata

Mengadakan pengujian pada tingkat kepercayaan 0,05 dengan derajat

kebebasan (n1+n2-2). Apakah kedua kelompok mempunyai perbedaan yang berarti, atau sebelum dan sesudah diberikan perlakuan selama 12 kali

pertemuan apabila hasil perhitungan nilai t ≤ t yang terdapat dalam distribuasi t

(19)

38

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji t digunakan karena data-data berdistribusi normal.Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

̅ ̅

dengan :

Arti dari unsur-unsur diatas adalah :

t = t hitungs

X1 = skor rata-rata kelompok 1 X2 = skor rata-rata kelompok 2 S2 = simpangan baku gabungan S12 = varians kelompok 1

S22 = varians kelompok 2

n1 = banyaknya sampel kelompok 1 n2 = banyaknya sampel kelompok 2

(20)

47

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan analisis data dari latihan Hexagon drill dan Boomerang run menggunakan metode interval terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola SSB IPI GS Bandung, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan pada latihan hexagon drill dengan metode interval intensif terhadap kelincahan pemain sepak bola.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan pada latihan boomerang run dengan metode interval intensif terhadap kelincahan pemain sepak bola.

3. Bentuk latihan hexagon drill dengan metode interval intensif lebih baik dari pada latihan Boomerang run terhadap kelincahan pemain sepak bola.

B. Saran

Atas dasar hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih sepakbola khusunya, dan pembina olahraga dalam proses latihan untuk meningkatkan aspek-aspek latihan yang akan memberikan

kontribusi yang positif terhadap kemajuan olahraga sepakbola. Aspek-aspek latihan tersebut adalah fisik, teknik, taktik, dan mental. Keempat aspek tersebut sangat penting bagi pemain sepakbola untuk menjadikan pemain yang profesional terutama latihan fisik yaitu dalam latihan kelincahan. Dalam latihan kelincahan dapat menggunakan latihan Hexagon drill dan Boomerang run dengan metode interval ini untuk

varian atau pilihan untuk meningkatkan kelincahan.

(21)

48

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan latihan fisik, teknik, selain memberikan latihan teknik secara maksimal, dengan latihan fisik juga akan membantu peningkatan kemampuan teknik secara lebih cepat dan efektif.

(22)

49

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Bineka Cipta.

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi. Jakarta.

Harsono, (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung.

Kokasih, E. (1985). Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta. Akademika Pressindo.

Luxbacher, J. (1999). Sepakbola. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono, (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Rosda.

Sucipto, Sutiyono,B., Tohir, I.M. (2000). Sepak Bola. Bandung.

Sajoto,M. (1995). Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Dahara Prize.

Sidik, D. Z, (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dsar dan Lanjutan). Bandung: FPOK UPI.

Wiarto, G. (2012). Fisiologi dan Olahraga. Surakarta. Graha Ilmu.

Santoso Giriwijoyo, dkk ( 2005) Manusia dan Olahraga, bandung. Penerbit ITB.

Angga,W.(2010). Latihan Kelincahan. Tersedia: http://anggaway89.wordpress. Com/2010/05/24/latihan-kelincahan/

Hexagon drill. Online. Tersedia: http://www.newwavesoccer.com/sample/images/ ply_hex.gif

Jatin P. Ambegaonkar.(2012).Boomerang run. (Online).

(23)

50

Rahmat Hidayat, 2015

Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Resha. (2012). Komponen Kondisi Fisik Pemain Sepakbola. [Online]

Tersedia: http://cerita-om-resha.blogspot.com/2012/04/komponen-fisik- pemain-sepakbola-dan.html

Sidik, D.Z. (2011). Manfaat Pelatihan Harness: Manfaat pelatihan Harness dalam Meningkatkan Kemampuan Fisik Anaerob dan Aerob. [Online]. Tersedia: http://dizas424starperformance.blogspot.com/

Soekatamsi. Kajian teori.dalam blog Bee ferer. Tersedia: http://www.academi.edu /5326165/2_BAB_II_KAJIAN_TEORI.

Tri Suhartono (2014). Latihan Ladder dan Boomerang run. (Online)

Tersedia di : http://digilib.unimed.ac.id/perbedaan-pengaruh-latihan-ladder- drill-dan-latihan-boomerang-run-terhadap-agility-atlet-klub-futsal-ligasu-ta hun-2014-33712.html.

Mohamad Taufik (2009). Pengaruh Metode Interval Intensif. (Online)

Gambar

Gambar 3.2. Illinois Agility run(Sumber: www.topendsports.com)

Referensi

Dokumen terkait

PERUBAHAN KELIMA BELAS ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 1977 TENTANG PERATURAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL.

Gambar L3.3 Foto Sampel Kakao pada Pengeringan Malam Hari L3.4 Foto Sampel Kakao Setelah Pengeringan. Gambar L3.4 Foto Sampel Kakao

STUDI DESKRIPTIF KESIAPAN GURU EKONOMI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013!. Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Penyelenggaraan ibadah haji khusus yaitu Pasal 2 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus pada ayat

PENGARUH IMPLEMENTASI ELECTRONIC PROCUREMENT (E- PROC) DALAM PENGADAAN BARANG/ JASA TERHADAP PERWUJUDAN GOOD GOVERNANCE DI BALAI BESAR WILAYAH..

[r]

Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Ibadah

Pengaruh Implementasi Electronic Procurement (E- Proc) Dalam Pengadaan Barang/ Jasa Terhadap Perwujudan Good Governance Di Balai Besar Wilayah Sungai