• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO SIMULASI DALAM PENGUASAAN MATERI PRÄPOSITION.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO SIMULASI DALAM PENGUASAAN MATERI PRÄPOSITION."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

SIMULASI DALAM PENGUASAAN MATERI

PRÄPOSITION

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Bahasa Jerman

Nama: Chandra Rizki Eriana NIM: 1104552

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

(2)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

SIMULASI DALAM PENGUASAAN MATERI

PRÄPOSITION

Oleh

Chandra Rizki Eriana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Chandra Rizki Eriana 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak cipta dilindungi undang undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

CHANDRA RIZKI ERIANA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO SIMULASI DALAM PENGUASAAN MATERI PRÄPOSITION

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd. NIP 195206071976031003

Pembimbing II,

Ending Khoerudin, S.Pd., M.Hum. NIP 197105091998021001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

(4)

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

Eriana, Chandra Rizki, 2015. Efektivitas Penggunaan Media Video Simulasi dalam Penguasaan Materi Präposition. Bandung. Skripsi. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Terdapat banyak preposisi dalam bahasa Jerman. Salah satu jenis preposisi tersebut adalah Wechselpräpositionen, yaitu preposisi yang diikuti nomina dalam kasus akusatif dan datif. Salah satu kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mempelajari materi Wechselpräpositionen yaitu dalam penggunaan kasus akusatif atau datif. Alternatif media yang tepat dapat menjadi solusi. Salah satu media

yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan penguasaan materi

(5)

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKT

Eriana, Chandra Rizki, 2015. Die Effektivität der Anwendung der Video-Simulation bei der Beherrschung der Präposition. Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Es gibt viele Präpositionen in der deutschen Sprache. Eine der Arten von Präpositionen ist Wechselpräposition, die zwei Kasus regiert, nämlich den Akkusativ und den Dativ. Eine der Schwierigkeiten bei der Beherrschung der Wechselpräpositionen im Deutschunterricht ist die Anwendung des Kasus Akkusativ oder Dativ. Um diese Schwierigkeiten zu überwinden, kann die Wahl der richtigen Medien ein Ausweg werden. Video-Simulation kann als Medien die Beherrschung der Wechselpräpositionen steigern. Die Ziele dieser Untersuchung sind, um folgendes herauszufinden: (1) die Fähigkeit der Schüler bei der Beherrschung der Wechselpräpositionen im Deutschunterricht vor der Anwendung der Video-Simulation, (2) die Fähigkeit der Schüler bei der Beherrschung der Wechselpräpositionen im Deutschunterricht nach der Anwendung der Simulation, (3) die Effektivität der Anwendung der Video-Simulation zur Steigerung der Fähigkeit bei der Beherrschung der Wechselpräpositionen. In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experimentsmethode mit dem Nonequivalent Control Group Design verwendet. Die Population der Untersuchung waren alle Schüler der 11. Klasse an der SMA Pasundan 3 Cimahi vom Schuljahr 2015/2016. und die Probanden waren die Schüler der 11. Naturwissenschaft 2 als die Experimentsklasse und 11. Naturwissenschaft 1 als die Kontrollklasse. Die Instrumente dieser Untersuchung waren der Test und das Ergänzungsinstrument nämlich der Unterrichtsplan. Um den Unterschied der durchschnittlichen Note vom Vortest und vom Nachtest zwischen Eksperimentsklasse und Kontrollklasse zu erfahren, wurde die t-independent-Probe benutzt. Die Ergebnisse der Datenanalyse zeigen folgendes: (1) die Schüler in der Experimentsklasse und der Kontrollklasse haben vor der Anwendung der Video-Simulation gleiche Leistung bei der Beherrschung der Wechselpräpositionen, (2) die Schüler der Experimentsklasse hat nach der Anwendung der Video-Simulation signifikante Steigerung bei der Beherrschung der Wechselpräpositionen, aber die der Kontrollklasse hat nur geringe Steigerung, (3) nach den Datenberechnungen der Nachtest-Ergebnisse von beiden Klassen wurde herausgefunden, dass die Zahl der t-test höher als die Zahl der t -tabelle (9,84 > 2,0181) mit dem (α) 0.05-signifikanten Wert ist. Das heiβt, dass die

(6)

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAKSI ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAKT... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

D. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

E. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORETIS... Error! Bookmark not defined.

A. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2. Fungsi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

3. Klasifikasi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

B. Media Video Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Media Video Simulasi... Error! Bookmark not defined.

2. Fungsi Media Video Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

3. Ciri-Ciri Media Video Simulasi... Error! Bookmark not defined.

4. Jenis-jenis Media Video Simulasi... Error! Bookmark not defined.

5. Penerapan Media Video simulasi dalam PembelajaranError! Bookmark not defined.

(8)

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Präpositionen ... Error! Bookmark not defined.

2. Fungsi Preposisi ... Error! Bookmark not defined.

3. Jenis-jenis Preposisi ... Error! Bookmark not defined.

D. Pembelajaran Wechselpräpositionen di Sekolah Menengah Atas (SMA) .... Error! Bookmark not defined.

E. Kerangka Berpikir... Error! Bookmark not defined.

F. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

E. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

F. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

G. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... Error!

Bookmark not defined.

A. Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined.

1. Deskripsi Hasil Tes Penguasaan Materi Wechselpräpositionen Peserta didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol sebelum Penerapan Media Pembelajaran Video Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

2. Deskripsi Hasil Tes Penguasaan Materi Wechselpräpositionen Peserta didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol setelah Penerapan Media Pembelajaran Video Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

B. Uji Persyaratan Analisis ... Error! Bookmark not defined.

1. Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined.

2. Uji Homogenitas Variansi Data ... Error! Bookmark not defined.

3. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata ... Error! Bookmark not defined.

4. Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.

C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

1. Pemberian Tes Awal (Pretest)... Error! Bookmark not defined.

(9)

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Perlakuan 2... Error! Bookmark not defined.

4. Perlakuan 3... Error! Bookmark not defined.

5. Perlakuan 4... Error! Bookmark not defined.

D. Pembahasan Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(10)

1

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mempelajari bahasa Jerman terdapat beberapa aspek penting yang

harus dikuasai. Aspek-aspek tersebut terdiri dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Seluruh aspek tersebut penting dan saling berkaitan. Adapun keterampilan dasar untuk menunjang keempat keterampilan tersebut adalah tata bahasa Jerman (Grammatik) yang harus dikuasai oleh setiap pembelajar bahasa Jerman.

Tata bahasa Jerman memiliki ciri khas tertentu jika dibandingkan dengan

tata bahasa lainnya. Beberapa contoh ciri khas tersebut dapat dilihat dari konyugasi verba, pengelompokan kata benda berdasarakan artikel (Artikel des

Nomens), dan deklanasi kata sifat (Adjektivdeklanation). Selain itu, dalam bahasa Jerman terdapat pula pembelajaran tata bahasa mengenai materi preposisi

(Präposition).

Präposition adalah kata yang secara sintaksis terdapat di depan nomina, adjektiva, dan adverbia. Penguasaan materi Präposition dalam bahasa Jerman

dianggap sangat penting, karena materi tersebut sering digunakan dalam konteks percakapan dan tulis menulis sehari-hari. Präposition dalam bahasa Jerman

terbagi menjadi empat kelompok, yaitu Präposition yang diikuti nomina dalam kasus datif (Präpositionen mit Dativ), Präposition yang diikuti nomina dalam kasus akusatif (Präposition mit Akkusativ), Präposition yang diikuti nomina dalam kasus datif dan akusatif (Wechselpräpositionen), dan Präposition yang diikuti nomina dalam kasus genitif (Präpositionen mit Genitiv). Beberapa contoh kalimat yang menggunakan keempat kelompok Präposition tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Ich fahre mit dem Auto nach Berlin. (Präpositionen mit Dativ) saya mengendarai dengan artikel datif mobil ke Berlin

‘Saya pergi ke Berlin menggunakan mobil‘

(11)

2

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

(12)

3 (Wechselpräposition im Akkusativ)

‘Saya meletakkan buku itu ke atas meja‘

4) Die Kinder waren während der Sommerferien Artikel anak-anak Präteritum sein selama artikel genitif liburan musim panas auf dem Land. (Präposition mit Genitiv)

di artikel datif desa

‘Selama liburan musim panas anak-anak berada di desa‘

Kalimat yang terdapat pada nomor satu (1) merupakan contoh kalimat yang di dalamnya terdapat Präpositionen mit Dativ, yakni kata das Auto berubah menjadi dem Auto dikarenakan ada preposisi mit yang merupakan preposisi yang

diikuti dengan kasus datif. Kalimat pada nomor dua (2) merupakan kalimat yang di dalamnya terdapat Präposition mit Akkusativ, yakni preposisi für yang diikuti

dengan pronomina dich yang merupakan pronomina dalam kasus akusatif. Terdapat dua kalimat pada poin nomor tiga (3) yang mengandung

Wechselpräposition. Kalimat yang pertama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat Wechselpräposition im Dativ dikarenakan oleh verba ‘liegen‘ yang menunjukkan makna letak atau tempat, yaitu pada preposisi auf yang diikuti oleh

nomina ‘dem Tisch‘. Kalimat yang kedua adalah kalimat yang di dalamnya terdapat Wechselpräposition im Akkusativ dikarenakan oleh verba ‘legen‘ yang menunjukkan makna pergerakan, yaitu pada preposisi auf yang diikuti oleh

nomina ‘den Tisch‘. Kalimat pada nomor empat (4) merupakan kalimat yang di dalamnya terdapat preposisi dengan kasus genitif, yakni pada preposisi während

yang diikuti dengan nomina ‘der Sommerferien‘.

Dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan penelitian pada salah satu kelompok Präpositionen, yakni terdapat pada contoh kalimat pada nomor tiga di atas (3) mengenai materi Wechselpräposition. Wechselpräposition merupakan

Präposition yang diikuti oleh nomina dalam kasus akusatif dan datif. Präposition yang diikuti nomina dalam kasus datif apabila dalam suatu kalimat terdapat verba

(13)

4

dalam kasus akusatif apabila dalam suatu kalimat terdapat kata kerja yang menunjukkan arah atau pergerakan.

Materi Präposition dianggap sulit untuk dipelajari, khususnya Wechselpräposition, karena terdapat beberapa aturan dalam penggunaannya,

seperti halnya dalam penggunaan kasus yang tepat, apakah itu datif atau akusatif. Dalam penggunaan kasus tersebut peserta didik harus mampu mengetahui

beberapa aspek yang mempengaruhinya, yakni seperti penggunaan verba. Kurangnya pemahaman peserta didik dapat dilihat ketika menulis kalimat yang di

dalamnya terdapat kesalahan seperti di bawah ini: 5) *Der Bleistift liegt auf den Tisch. Artikel pensil terletak di atas artikel akusatif meja

‘Pensil itu terletak di atas meja‘.

6) *Ich gehe in dem Kino Saya pergi ke artikel datif bioskop

‘saya pergi ke bioskop‘.

Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat belajar dan berdasarkan

pengamatan yang peneliti lakukan pada peserta didik privat tingkat SMA pada saat mempelajari materi Wechselpräpositionen, banyak peserta didik yang melakukan kesalahan tersebut akibat dari kurangnya pemahaman dan penguasaan materi Wechselpräposition. Apabila peserta didik memahami dan menguasai materi tersebut dengan baik, maka seharusnya kalimat pada nomor satu (5) dan

(6) adalah seperti berikut:

7) Der Bleistift liegt auf dem Tisch. Artikel pensil terletak di atas artikel datif meja

‘Pensil itu terletak di atas meja‘.

8) Ich gehe ins (in das) Kino. Saya pergi ke artikel akusatif bioskop

‘saya pergi ke bioskop‘.

Kesalahan yang terdapat pada kalimat nomor satu (5) dan dua (6) dapat dilihat dari artikel yang berkorelasi dengan preposisi dan verba. Dari kesalahan

(14)

5

mengandung makna pergerakan, yakni gehen ‘pergi‘ dan verba yang mengandung makna menunjukkan suatu tempat atau letak, yakni liegen ‘terletak‘. Kurangnya pemahaman tersebut tentu saja berpengaruh pada pemahaman kasus dan artikel yang akan digunakan dalam sebuah kalimat.

Agar pembelajaran pada materi Wechselpräpositionen di tingkat SMA lebih efektif dan peserta didik dapat menyelesaikan kesulitan seperti yang telah

disebutkan di atas, maka diperlukan metode pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif, sehingga peserta didik mampu memahami dan menguasai materi

tersebut.

Pembelajaran yang kurang menarik dan inovatif dari guru menjadi salah satu faktor berkurangnya motivasi peserta didik untuk mempelajari dan

memahami tata bahasa Jerman, terutama dalam menguasai materi

Wechselpräposition. Pembelajaran dengan metode ceramah cenderung kurang efektif dan kurang interaktif, sehingga peserta didik sulit untuk memahami materi

yang disampaikan. Selain itu, kurangnya media pembelajaran yang menarik kerap membuat pemahaman peserta didik terhadap materi Wechselpräposition yang telah diajarkan mudah lupa. Sedangkan materi Wechselpräposition merupakan materi yang cukup sulit untuk peserta didik di tingkat SMA. Seringkali peserta didik melakukan kesalahan dalam penggunaannya. Hal tersebut sangat

berpengaruh sekali pada ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu media pembelajaran yang menarik dan mampu meningkatkan

pemahaman, penguasaan, dan motivasi peserta didik dalam mempelajari materi Wechselpräposition.

Salah satu media yang sesuai untuk menguasai materi

Wechselpräpositionen adalah media video. Video merupakan suatu media yang mampu mengaktifkan indera penglihatan dan pendengaran yang akan disalurkan ke otak. Media video yang digunakan untuk pembelajaran beragam jenisnya. Beberapa contoh jenis media video pembelajaran adalah seperti video interaktif, video tutorial, dan video simulasi. Adapun video pembelajaran yang dipilih

(15)

6

Media video simulasi adalah video yang di dalamnya terdapat penggambaran suatu proses dengan peragaan menggunakan model pemeranan. Media video simulasi merupakan media yang di dalamnya terdapat konten audio (instrumen musik, lagu, dan percakapan) dan visual (gambar, animasi, dan video).

Berdasarkan pengalaman pada saat Program Pengalaman Lapangan (PPL) penggunaan media video dalam pembelajaran lebih efektif dibandingkan dengan

media lainnya. Penggunaan media video tidak hanya menarik minat dan motivasi peserta didik saja, melainkan pemahaman dan penguasaan materi yang diterima

oleh peserta didik dapat menjadi lebih baik.

Media video simulasi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah video-video yang dibuat dalam bentuk pemeranan dan percakapan sederhana dengan konten inti tertuju pada penguasaan dan pemahaman materi Wechselpräpositionen. Video percakapan tersebut dibuat sendiri oleh peneliti dengan memperhatikan beberapa aspek dalam pembelajaran bahasa Jerman yang

berhubungan dengan materi Wechselpräpositionen. Video percakapan tersebut dibuat dengan menggunakan kamera berseolusi tinggi dengan kualitas yang baik dan memenuhi standar dalam video pembelajaran, sehingga proses belajar menjadi lebih hidup. Video tersebut dibuat dalam beberapa situasi, konteks, dan keadaan yang berbeda sesuai dengan tema pembelajaran peserta didik di kelas.

Aktor dan aktris diperankan oleh mahasiswa Departemen pendidikan bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia yang telah menguasai bahasa Jerman

pada tingkat A2-B1. Video ini akan ditampilkan ketika peneliti melakukan treatment di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung. Dengan

menggunakan media video simulasi ini, diharapkan penguasaan dan pemahaman peserta didik dalam materi Wechselpräposition menjadi lebih baik.

Dalam beberapa judul jurnal internasional, media video sudah diangkat dalam penelitian di beberapa bidang. Misalnya penelitian mengenai pengembangan media video tutorial dalam bidang teknik bangunan. Dengan peningkatan grafik pencapaian belajar yang terus menerus, maka video ini terus

(16)

7

dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), peneliti tersebut mencoba menggunakan media video interaktif dalam pembelajaran bahasa Inggris, dan grafik pencapaian pembelajaran dalam memahami bahasa Inggris menunjukkan peningkatan. Saat ini peneliti akan mencoba melakukan penelitian video tersebut

dalam bidang bahasa Jerman, yang dibatasi pada pembelajaran tata bahasa (Grammatik) bahasa Jerman khususnya pada materi Wechselpräposition.

Diharapkan hasil yang diperoleh dalam penelitan inipun positif seperti penelitian-penelitan sejenis yang telah dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan video simulasi pembelajaran dalam penguasaan materi Präposition

dengan judul penelitian, “Efektivitas Penggunaan Media video simulasi dalam Penguasaan Materi Präposition”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan media pembelajaran yang menarik mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam memahami materi Präpositionen pada

pembelajaran bahasa Jerman?

2. Apakah minat dan motivasi peserta didik dalam belajar bahasa Jerman

mempenagruhi kemampuan peserta didik dalam penguasaan materi Präposition dalam pembelajaran bahasa Jerman?

3. Apakah Metode pembelajaran yang berkesan mempengaruhi kemampuan

peserta didik dalam memahami materi Präpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman?

4. Apakah kesulitan peserta didik dalam memahami materi Präpositionen disebabkan karena media pembelajaran yang kurang menarik dan kurang

berkesan?

C. Batasan Masalah

(17)

8

hanya pada efektivitas penggunaan media video simulasi untuk meningkatkan penguasaan materi Wechselräposition.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

rumusan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan penguasaan Wechselpräpositionen peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Jerman sebelum menggunakan media video simulasi? 2. Bagaimana kemampuan penguasaan Wechselpräpositionen peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Jerman setelah menggunakan media video simulasi? 3. Apakah penggunaan media video simulasi efektif dalam meningkatkan

kemampuan peserta didik terhadap penguasaan materi Wechselpräpositionen?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini diantaranya:

4. Mengetahui kemampuan penguasaan peserta didik dalam materi

Wechselpräpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman sebelum pembelajaran menggunakan media video simulasi.

5. Mengetahui kemampuan penguasaan peserta didik dalam materi

Wechselpräpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman sesudah

pembelajaran menggunakan media video simulasi.

6. Mengetahui keefektifan media video simulasi untuk meningkatkan pemahaman

peserta didik dalam penguasaan materi Wechselpräpositionen.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak diantaranya:

1. Peneliti

(18)

9

seperti yang telah diungkapkan di dalam latar belakang masalah. Selain itu, peneliti juga dapat mempelajari materi Wechselpräposition lebih dalam.

2. Peserta Didik

Dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik dan

inovatif seperti dengan menggunakan media video simulasi, peserta didik bisa lebih mengerti dan memahami materi Wechselpräposition. Karena di dalam

konten video berisi materi mengenai penggunaan Wechselpräposition serta cara penggunaan dan contoh dalam percakapan.

3. Pengajar Bahasa Jerman

Dengan penelitian ini, para guru bahasa Jerman dapat mengetahui gambaran media alternatif yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran materi tata bahasa (Grammatik) Wechselpräposition, yaitu media video simulasi.

4. Peneliti lain

Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi

(19)

43

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan tertentu. Penelitian yang mengangkat judul “Efektivitas Media

Simulasi Video Terhadap Penguasaan Materi Präposition” menggunakan metode kuantitatif eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran bahasa

Jerman dengan menggunakan media video simulasi, dan satu kelas kontrol sebagai pembanding yang tidak dikenai perlakuan tetapi di kelas tersebut

pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah ditentukan.. Sebelum menggunakan media simulasi video, terlebih dahulu

peserta didik melakukan pretest (tes awal). Setelah melakukan pretest, peserta didik melakukan treatment (perlakuan) sebanyak empat kali dengan menggunakan media simulasi video. Selanjutnya peserta didik melakukan posttest (tes akhir).

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan cara membandingkan hasil pretest keterampilan menulis peserta didik sebelum penerapan media simulasi

video dengan postest setalah penerapan media video simulasi.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design yang merupakan pengembangan dari true experimental design.

Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang memengaruhi pelaksanaan eksperimen. Jika dalam true experimental design, kelas eksperimen dan kelas

kontrol melibatkan sampel secara random, maka desain ini melibatkan sampel yang sebelumnya telah ditentukan dalam sebuah kelas. Menurut Sugiono (2013:

(20)

44

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O1 X O2

O3 O4

Gambar 3.1

Keterangan :

O1 : Peserta didik kelas eksperimen diminta mengerjakan tes awal

O2 : Peserta didik kelas eksperimen diminta mengerjakan tes akhir O3 : Peserta didik kelas kontrol diminta mengerjakan tes awal O4 : Peserta didik kelas kontrol diminta mengerjakan tes akhir

X :Perlakuan berupa metode pembelajaran menggunakan media audio visual yang diaplikasikan kedalam setiap pembelajaran.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pasundan 3 Cimahi pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Pasundan 3 Cimahi. Salah satu syarat metode penelitian eksperimen semu yakni tidak mengambil sampel penelitian secara acak (Sugiono, 2013: 342). Oleh karena

itu, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel purposif yang artinya subjek penelitian diambil dengan pertimbangan tertentu.

Pengambilan sampel dilihat dari karakteristik peserta didik yang hampir sama. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 1 sebagai kelas

eksperimen dan peserta didik kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol.

E. Instrumen Penelitian

(21)

45

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik sebelum perlakuan (treatment), sedangkan tes akhir bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan menyimak bahasa Jerman peserta didik setelah perlakuan. Pada tes awal dan tes akhir dipergunakan perangkat tes yang sama, yaitu tes tata bahasa Wechselpräposition. Soal tes diambil dari buku Themen Neu

dan Fit in Grammatik dengan 20 soal tes yang dijadikan intrumen tes awal dan tes akhir.

F. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan, adalah sebagai berikut

1. Menemukan masalah penelitian

2. Melakukan kajian pustaka sesuai masalah penelitian yang ditemukan 3. Merumuskan masalah penelitian

4. Menyusun proposal

5. Mengikuti seminar proposal dan menerima surat persetujuan judul skripsi 6. Mengajukan izin permohonan penelitian di SMA Pasundan 3 Cimahi

7. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan tema penelitian termasuk untuk penyusunan instrumen penelitian

8. Menyusun instrumen penelitian 9. Mengumpulkan data penelitian 10. Menganalisis data penelitian 11. Menarik kesimpulan

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah di bawah ini, yaitu:

1. Mengumpulkan data teoretis yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian dari literatur di perpustakaan dan internet untuk menemukan referensi sebagai acuan penyusunan instrumen

(22)

46

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengukur penguasaan awal menyimak materi bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tes awal, kemudian menghitung nilai rata-ratanya

4. Membuat catatan ketika perlakuan berlangsung

5. Mengukur penguasaan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tes akhir, kemudian menghitung nilai

rata-ratanya

H. Teknik Analisis Data

Adapun tahap-tahap analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan. Tujuannya untuk mengetahui nilai rata-rata peserta didik, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel.

2. Menentukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari distribusi normal atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data atau sampel yang diambil berasal dari varian yang homogen atau tidak.

3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t dan uji t independen melalui rumus sebagai berikut:

(23)

47

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

1

X : Nilai rata-rata skor tes awal kelas atas

2

X : Nilai rata-rata skor tes awal kelas bawah S12 : Varians skor tes awal kelas atas

S22 : Varians skor tes awal kelas atas

n1 : Banyaknya data kelas atas n2 : Banyaknya data kelas bawah

4. Menguji hipotesis statistik. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Ho : µ SsP = µ SbP Hi : µ Ssp > µ SbP

Keterangan:

µ Ssp : Hasil belajar sesudah perlakuan (tes akhir)

µ SbP : Hasil belajar sebelum perlakuan (tes awal)

H0 : Tidak terdapat peningkatan menyimak bahasa Jerman peserta didik setelah menerima perlakuan.

H1 : Terdapat peningkatan menyimak bahasa Jerman peserta didik setelah menerima perlakuan.

Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima, dengan kata lain hipotesis

peneltian (H1) ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel bebas dan terikat pada taraf sigifikasi 0,05.

(24)

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [online]. Tersedia: http://kbbi.web.id/simulasi. [17 Maret 2015]

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Balcik dan Röhe. (2008). Deutsche Grammatik und Rechtschreibung. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Barsch, A. (2006). Mediendidaktik Deutsch. Paderborn: Ferdinand Schönigh GmbH.

Becker dan Georg. (1991). Medien wählen und den Medieneinsatz planen. Weinheim und Basel: Beltz Verlag.

Duden. (2009). Die Grammatik. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.

Dreyer, Hilke & Schmidt, Richard. (1985). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. München: VERLAG FÜR DEUTSCH.

Falke, T. 2009. Audiovisuellen Medien in E-Learning-Szenarien. Masterarbeit bei

der Masterstudiengang Medienwissenschaft Hochschüle für Film und Fernsehen „Konrad Wolf“ : tidak diterbitkan.

Frederking, V., Krommer, A & Maiwald, K.. (2008). Mediendidaktik Deutsch eine Einführung. Berlin: Ericht Schmidt Verlag.

Hecke dan Surkamp. (2010). Bilder im Fremdsprachenunterricht. Tübingen: Narr Francke Attempto Verlag.

Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Hentschel dan Weydt. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin:

Walter de Gruyter GmbH & Co.

(25)

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(26)

66

Chandra Rizki Eriana , 2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MED IA SIMULASI D ALAM PENGUASAAN MATERI PRAPOSITION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Huneke dan Steinig. (1997). Grundlagen der Germanistic. Berlin: Danuvia Druckhaus.

Neubold. (2011). Grammatik kurz und bündig Deutsch. Jakarta: Katalis. Neuner, G & Hunfeld, H. 2002. Methoden des Fremdsprachlichen

Deustchunterrichts eine Einführung. Berlin: Langendscheit.

Riyana. (2007). Pedoman Pengembangan Media Video. Bandung. Diakses dari

www.Indonesia.com/pedoman+pengembangan+media+video+program+P3 AI+UPI.pdf [13 Januari 2015]

Gambar

Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Media kantung nilai dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berhitung pengurangan pada anak tunarungu, karena media ini

Paragraf pembuka biasanya berisi kalimat sapaan kepada pendengar Kalimat pembuka pidat o yang benar dan baik adalah Hadirin yang t erhormat perkenankanlah saya

Pendekatan adalah suatu strategi yang digunakan oleh seorang guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran kepada peserta didik serta dapat meningkatkan mutu sekolah beserta pendidikan

banyak; 5) siswa merasa keberatan dengan jumlah tugas yang banyak. Melihat hasil penelitian tersebut, hingga saat ini masih ditemukan pendidik yang belum menggunakan

dan kemampuan , sehingga eksistensi dan peranan serta fungsi majlis Taklim benar benar berjalan dengan baik (Dra.Hj.Enung K Rukiati dan Dra.Fenti Hikmawati.

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang berhubungan terjadinya Diabetes Mellitus dimana wanita yang telah mengalami menopause punya kecenderungan untuk lebih

Tujuan pembinaan kesiswaan, yaitu mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu dan meliputi bakat, minat, dan kreatifitas; memantapkan kepribadian siswa untuk

Penyelenggaraan Pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kota Tebing Tinggi tahun 2006-2010 dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang