VALUE CREATION AS A STRATEGY TO INCREASE BUSINESS
PERFORMANCE IN THE COURIER SERVICES IN INDONESIA
DISERTASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Manajemen Program Studi Doktor Ilmu Manajemen
Oleh :
HANA SURYANA
NIM: 1202103
PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU MANAJEMEN SEKOLAH PASCASARJANA
Promotor Merangkap Ketua
PROF. DR. H. AGUS RAHAYU, M.P
NIP: 196206071987031002
Kopromotor Merangkap Sekretaris
Prof. Dr. H. DISMAN, M.Si
NIP:195902091984121001
Anggota
DR. LILI ADI WIBOWO, S.SOS., MM
NIP:196904041999031001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Doktor Ilmu Manajemen
PROF. DR. EENG AHMAN MS
Dengan Ini Saya Menyatakan bahwa Disertasi yang berjudul “KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA
KURIR DI INDONESIA” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuandalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, 30 September 2015
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ii
MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR DI INDONESIA
Promotor: Prof. Dr. H. AgusRahayu, M.P.,Kopromotor: Prof. Dr. Disman, M.SiAnggota Promotor: Dr. Lili AdiWibowo, S,Sos., MM
Pertumbuhan kinerja bisnis jasa kurir di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun cenderung stagnan. Persentase ketercapaian kinerja penjualan yang masih sulit mencapai target sert apertumbuhan laba yang relatif kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kekuatan Lingkungan Eksternal (External Environmental Forces) dan Sumber Daya Perusahaan (Company Resources)
pengaruhnya terhadap Orientasi Strategis (Strategic Orientation), Kapabilitas Serap (Absorptive Capability), dan Kreasi Nilai (Value Creation) serta implikasinya terhadap Kinerja Bisnis (Business Performance) industri jasa kurir di Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif terhadap sampel berukuran 72 Unit analisisnya adalah perusahaan jasa kurir yang beroperasi di berbagai daerah di Indonesia yang sebagian besar kantor pusatnya di Jakarta. Time horizon dalam penelitian ini adalah cross sectional, penelitian dilakukan pada waktu tertentu. Pengumpulan data primer dilakukan dengan kuesioner dan wawancara terhadap manajemen perusahaan. Analisis verifikatif dilakukan dengan menggunakan model Partial Least Square (PLS). Temuan memperlihatkan bahwa Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan berpengaruh positif terhadap Orientasi Strategis, Kapabilitas Serap, Kreasi Nilai, dan Kinerja Bisnis. Kekuatan Lingkungan Eksternal lebih dominan dalam mempengaruhi Orientasi Strategis, sedangkan Sumber Daya Perusahaan lebih dominan dalam mempengaruhi Kapabilitas Serap dan Kreasi Nilai. Orientasi Strategis berpengaruh terhadap Kapabilitas Serap. Orientasi Strategis dan Kapabilitas Serap secara simultan berpengaruh positif terhadap Kreasi Nilai dan Kinerja Bisnis. Orientasi Strategis berpengaruh lebih besar dibandingkan Kapabilitas Serap terhadap Kinerja Bisnis. Kreasi Nilai berpengaruh terhadap Kinerja Bisnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber Daya Perusahaan berpengaruh terhadap Kapabilitas Serap untuk meningkatkan Kreasi Nilai dan Kinerja Bisnis. Namun demikian besarnya pengaruh tersebut dihadapkan pada permasalahan belum optimalnya pengembangan Sumber Daya Perusahaan yang meliputi aspek aset berwujud dan aset tidak berwujud, yang menyebabkan belum optimalnya Kapabilitas Serap perusahaan sebagai upaya penciptaan Kreasi Nilai untuk meningkatkan Kinerja Bisnis.
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ii
Hana Suryana, NIM: 1202103 VALUE CREATION AS A STRATEGY TO INCREASE BUSINESS PERFORMANCE IN THE COURIER SERVICES IN INDONESIA
Promotor: Prof. Dr, H. Agus Rahayu, M.P., Copromotor: Prof. Dr. H. Disman, M.Si, Member of promotor: Dr. Lili Adi Wibowo, S, Sos., S.Pd., MM.
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ii
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu vii
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
15
2.1. KajianPustaka 15
2.1.1.Kekuatan Lingkungan Eksternal dan PengukuranVariabel 15 2.1.2.Sumber Daya Perusahaan dan PengukuranVariabel 26
2.1.3.Orientasi Strategis dan Pengukuran Variabel 32
2.1.4.Kapabilitas Serap dan Pengukuran Variabel 41
2.1.5.Kreasi Nilai dan Pengukuran Variabel 45
2.1.6 Kinerja Bisnis dan Pengukuran Variabel 54
2.1.7.Hubungan Antar Variabel 59
2.2. Kerangka Pemikiran 70
2.3. Hipotesis Penelitian 76
BAB III METODE PENELITIAN 77
3.1 Desain Penelitian 77
3.2 Objek Penelitian 78
3.3 Operasionalisasi Variabel 78
3.4. Populasi dan Sampel 84
3.5. Instrumen Penelitian 85
3.6. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 89
BAB IV HASIL PENELITIAN ,PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH
106
4.1 Profil Industri dan Perusahaan Jasa Kurir 106
4.1.1 Profil Industri Jasa Kurir 106
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu viii
4.2.2.1Pengaruh Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan terhadap Orientasi Strategis ( Hipotesis 1)
134
4.2.2.2 Pengaruh Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan terhadap Kapabilitas Serap ( Hipotesis 2)
135
4.2.2.3 Pengaruh Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan terhadap Kreasi Nilai (Hipotesis 3)
136
4.2.2.4 Pengaruh Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan terhadap Kinerja Bisnis (Hipotesis 4)
137
4.2.2.5 Pengaruh Orientasi Strategis terhadap Kapabilitas Serap (Hipotesis 5)
139
4.2.2.6 Pengaruh Orientasi Strategis dan Kapabilitas Serap terhadap Kreasi Nilai (Hipotesis 6)
140
4.2.2.7 Pengaruh Orientasi Strategis dan Kapabilitas Serap terhadap Kinerja Bisnis ( Hipotesis7)
141
4.2.2.8 Pengaruh Kreasi Nilai terhadap Kinerja Bisnis (Hipotesis 8)
142
4.3 Pembahasan 143
4.3.1 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 1 143
4.3.2 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 2 150
4.3.3 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 3 153
4.3.4 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 4 155
4.3.5 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 5 158
4.3.6 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 6 161
4.3.7 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 7 162
4.3.8 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 8 164
4.4 Pembahasan Implikasi Teori dan Praktis 174
4.4.1 Pembahasan Implikasi Teori 174
4.4.2 Pembahasan Implikasi Praktis 178
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 198
5.2 Saran-saran 202
1
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Industri pos1 (disebut jasa titipan, jasa kurir, jasa ekspres, atau eskpedisi)
merupakan salah satu jenis logistik multimoda yang mengalami pertumbuhan
signifikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data dari Frost &
Sullivan (2013), sebagai bagian dari industri logistik, industri transportasi,
pergudangan, dan pos pada akhir 2012 mencapai omset sebesar Rp287,4 triliun
dan tumbuh sekitar 13,1% pada tahun 2014, angka tersebut mencapai dua kali
lipat pertumbuhan PDB tahun 2013 yang diperkirakan sebesar 6,5%. Pada tahun
2014, Industri pos memiliki porsi 7,5% (atau senilai Rp 21,6 triliun) dari pasar
transportasi, pergudangan dan pos. Hal tersebut menunjukkan bahwa industri pos
mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan industri pos (dalam bahasan selanjutnya disebut industri jasa
kurir), secara umum dipicu oleh pertumbuhan ekonomi nasional. Mobilitas
penduduk yang semakin tinggi, perluasan dan perbaikan infrastruktur,
peningkatan lalu lintas angkutan darat, laut maupun udara, dan literasi teknologi
informasi masyarakat yang semakin tinggi merupakan sejumlah faktor pendorong
pertumbuhan industri jasa kurir. Peningkatan jumlah kelompok masyarakat kelas
1
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menengah juga meningkatkan kebutuhan akan pengir iman barang dan pada
akhirnya mendorong pertumbuhan industri jasa kurir. Perusahaan jasa kurir di
Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan sekitar tahun 1995.
Kompetisi berjalan ketat, dengan peta sebagai berikut:
1. International Market Players: baik perusahaan multinasional seperti DHL,
FedEx, UPS maupun perusahaan nasional yang sudah bermain di arena
internasional seperti Elteha, Tiki JNE.
2. Local Market Leaders: seperti Pandu Siwi, Tiki, Tiki JNE, Kerta Gaya
Pusaka, dll.
3. Small Players: mengingat bisnis kurir yang tidak membutuhkan biaya
investasi besar, banyak pemain-pemain kecil yang tumbuh sehingga
menggerogoti pangsa pasar yang sama. (Asperindo 2012),
Ditinjau dari proses bisnis, ketiga kelompok perusahaan jasa kurir tersebut
di atas melaksanakan tiga kegiatan utama yaitu: collecting (pengumpulan atau
penerimaan kiriman dari pelanggan), prosessing (memp roses kiriman di kantor
asal), transporting (pengangkutan kiriman ke masing- masing kota tujuan) dan
delivery (penyampaian kiriman kepada alamat atau penerima). Hal yang
membedakan di antara mereka adalah bagaimana pelayanan yang diberikan dapat
memuaskan pelanggan dengan harga yang menurut pelanggan wajar sesuai
dengan layanan yang diberikan.
Besarnya potensi pasar dan tingginya pertumbuhan pasar menjadi daya
tarik bagi para pemain baik pemain yang ada untuk ekspansi maupun pemain
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang telah memberikan kelonggaran untuk mendirikan perusahaan pos maupun
karena modal yang diperlukan tidak terlalu besar, merupakan faktor pendorong
meningkatnya intensitas persaingan di industri ini. Menurut Asosiasi Perusahaan
Ekspres Indonesia (Asperindo) tahun 2013, jumlah perusahaan jasa kurir yang
terdaftar di Asperindo, waktu itu adalah sebanyak 935 perusahaan. Sedangkan
perusahaan pos yang tidak tergabung dalam Asperindo belum dapat dipastikan
jumlahnya mengingat mudahnya berbisnis jasa tersebut. Adapun saat ini, hampir
setiap perusahaan jasa transportasi memiliki portofolio bisnis jasa kurir, baik
secara resmi maupun tidak resmi, karena adanya kapasitas dari jasa angkutannya.
Sebagaimana yang sudah dikemukakan bahwa jasa kurir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Layanan Jasa Logistik. Menurut Frost &
Sullivan (dalam Investor Daily, 2011), pendapatan industri logistik Indonesia
tahun 2011 diprediksikan tumbuh 8,3% atau Rp 1,414 triliun dibandingkan
dengan tahun 2010 sebesar Rp 1.306 triliun dan tahun 2009 sebesar Rp 1.151
triliun. Prediksi itu didasarkan pada perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang tidak stabil tahun ini dimana pertumbuhan pasar logistik sangat terkait
dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dengan asumsi saat ini biaya
logistik Indonesia sebesar 25% - 30% dari total PDB Nasional yang sekitar Rp
4.000 triliun. Hal tersebut berarti bahwa Indonesia memberikan peluang besar
bagi para penyedia jasa logistik karena kebanyakan segmen bisnis telah
menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang cukup besar dalam beberapa tahun
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
diperkirakan meningkat sekitar 9,7-10,8 persen pada 2011 juga dinilai akan
menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan industri logistik dan
transportasi di Indonesia.
Berdasarkan hasil riset majalah Swa Edisi 19 September 2011 dengan
tegas dinyatakan bahwa salah satu jenis layanan logistik yang paling banyak
dibutuhkan adalah layanan kurir dan express, yaitu sebanyak 90%¸ dibandingkan
dengan layanan logistik lainnya yaitu: pengiriman udara 60%, pengiriman darat
55%, pengiriman lewat laut 55%, freight forwarding 45% dan warehousing dan
distribusi sebanyak 45%.
Layanan kurir diposisikan sebagai bagian dari layanan logistik dengan
porsi dan pembedaan pada volume dan tonase yang ditangani serta waktu (Lead
Time) layanan yang lebih cepat/pendek. Umumnya tonase/berat yang masuk
dalam kategori layanan kurir adalah sampai dengan 30 kg, termasuk didalamnya
parcel, mail dan first class mail. Layanan kurir sebagai bagian dari layanan
logistik pada tahun 2011 diperkirakan mencapai angka sebesar Rp 11,4 triliun
dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,4 %, sehingga untuk tahun 2012 besarnya
pasar untuk layanan kurir diprediksi mencapai angka Rp 11,9 triliun yang
dihasilkan dari segmen business sebesar 77% (Rp 9,2 trilliun) dan household
sebesar 23 % ( Rp 2,7 triliun) (Booz&co, 2010).
Pasar layanan kurir sebesar 77% dari segmen bisnis tersebut terbagi
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sebesar 71%. Sedangkan dari segmen household terbagi menjadi C2B (customer
to business ) sebesar 33% dan C2C (customer to customer) sebesar 67%.
Sumber: Booz & Co 2010
Grafik 1.1. Ukuran Pertumbuhan Pasar Industri Jasa Kurir
Kondisi geografis, distribusi sumber daya dan industri di Indonesia
menjadikan tantangan terbesar untuk mengembangkan layanan kurir yang efisien.
Hampir 60% populasi penduduk terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan 40%
tersebar di luar Jawa (menempati hampir 6.000 pulau). Jawa juga merupakan
pusat industri, sedangkan sumber daya tersebar di seluruh wilayah negara ini.
Kondisi geografis dan ketersebaran sumber daya, penduduk, sumber daya alam,
dan industri sangat menentukan pola traffic barang.
Berdasarkan data Asperindo (2013) terdapat 935 perusahaan yang
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
lokal/regional/nasional, pengembangan dari bisnis angkutan/distribusi, maupun
mitra lokal yang dibentuk oleh pemain global. Sedangkan perusahaan kurir yang
tidak tercatat di ASPERINDO diyakini lebih banyak lagi. Hal ini selain
menujukan besarnya potensi pasar layanan kurir di Indonesia, juga tingkat
persaingan yang tinggi dalam industri jasa kurir.
Posisi persaingan bisnis jasa pos/kurir saat ini dapat dilihat pada gamba r di
bawah ini (Booz & Co 2010):
Sumber: Booz & Co 2010
Gambar 1.1 Peta Posisi Pesaing Industri Jasa Kurir
Berdasarkan gambar tersebut dapat dipahami bahwa pemain yang sudah
terlebih dahulu eksis dalam bisnis kurir memberikan layanan kepada pelanggan
dengan mengedepankan kecepatan waktu penyampaian kiriman. Layanan Hari
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
keharusan dalam memberikan layanan. Nilai tambah baru akan terjadi untuk
layanan yang lebih cepat dari next day, yaitu same day dan time certain. Hal ini
sangat dimungkinkan terjadi karena interkoneksi antar ko ta besar di Indonesia
khususnya jalur udara sudah semakin baik dengan banyaknya penerbangan yang
terkoneksi. Global player-perusahaan logistik global yang memiliki kantor pusat
di luar negeri- yang masuk ke Indonesia (FedEx, DHL, UPS, TNT) juga sudah
semakin agresif dalam mengembangkan bisnis kurir dengan cara bermitra dengan
para pemain lokal.
Sumber: Booz & Co 2010 Gambar 1.2 : Penguasaan Pasar
Dari data Booz&Co tahun 2010, pada tahun 2009 besarnya pasar kurir
terdeteksi sebanyak Rp 10,4 triliun yang diperebutkan oleh para pemain kurir
dengan dominasi Tiki sebesar 14,4%, PT Pos Indonesia sebesar 13,5 %, JNE
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pangsa pasar yang diperebutkan oleh kurir lokal, regional bahkan global relatif
sangat besar.
Tabel 1.1.
Perkembangan Kinerja Bisnis Industri Jasa Kurir di Indonesia
T a h u n
No Kinerja Bisnis 2009 2010 2011 2012 2013
1 Target Penjualan 79228 09 97657 86 107480 82 3722508 16814664
2 Realisasi Penjualan
72298 93 85281 46 101879 78 12183745 15025552
Persentase Ketercapaian Penjualan
91.3% 87 .3% 94 .8% 88.8% 89.4%
3 Target Laba 3 5802 41 7427 75 9373 58 1041448 1170474
4 Realisasi Laba 5442 87 5826 38 8916 83 1058699 1194494
Persentase Ketercapaian Laba
93.8% 78 .4% 95 .1% 101.7% 102.1%
Sumber :Diolah dari Asosiasi (2014)
Dari tabel di atas terungkap bahwa pertumbuhan kinerja bisnis jasa kurir
di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun cenderung stagnan. Persentase
ketercapaian kinerja penjualan masih sulit mencapai target, sedangkan
ketercapaian target laba dalam dua tahun terakhir terdapat kenaikan, akan tetapi
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hunger (2012) kinerja bisnis dikatakan optimal apabila perusahaan tersebut
memiliki tingkat pertumbuhan sales dan profitabilitas yang tinggi.
Berdasarkan hasil observasi awal, rendahnya kinerja bisnis industri jasa
kurir di Indonesia, berkaitan dengan adanya kelemahan antara lain produk yang
dihasilkan cenderung belum sepenuhnya mengacu kepada tuntutan pasar, belum
terciptanya keunikan produk yang lebih kompetitif bila dibandingkan dengan
produk pesaing, masih sulitnya menciptakan inovasi produk yang sulit ditiru oleh
pihak pesaing, masih belum kuatnya jalinan kerjasama industri dengan berbagai
stakeholders terkait, serta masih lemahnya perusahaan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis. Kelemahan di atas tersebut berkaitan dengan
klemahan kreasi nilai. Menurut Kotler & Keller (2012:58) kreasi nilai memiliki
tiga langkah penting yakni penciptaan benefit bagi pelanggan, memiliki domain
dalam bisnis dan terciptanya kemitraan yang memadai dengan berbagai pihak
terkait.
Dewasa ini kemampuan umum perusahaan untuk mengevaluasi,
mengasimilasi, dan memanfaatkan pengetahuan luar untuk tujuan komersial,
relatif beragam, pihak manajemen belum secara optimal mempertimbangkan
kondisi dan situasi lingkungan bisnis Menurut Tsai dan Chen (2008)
pengembangan absorptive capability dalam perusahaan harus didukung oleh
kemampuan perusahaan untuk mengevaluasi, mengasimilasi, dan memanfaatkan
pengetahuan luar untuk tujuan komersial. Dalam kontek ini manajemen harus
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
“Strategic orientation is here understood as the strategic directions implemented
by a firm to create the proper behaviours for the continuous superior
performance” (Gatignon and Xuereb, 1997; Grinstein, 2008; Hitt et al., 1997).
Orientasi Strategis dipahami sebagai arah strategis yang diterapkan oleh
perusahaan untuk menciptakan perilaku yang tepat untuk kinerja yang unggul
terus menerus. Para manajer dituntut untuk berorientasi strate gis secara terus
menerus dengan upaya-upaya seperti: peningkatan kinerja bisnis, peningkatan
pendapatan, efisiensi biaya operasional, inovasi dalam mengatasi keterbatasan,
pengembangan usaha secara terintegrasi.
Hasil survei menunjukkan bahwa pihak manajemen belum sepenuhnya
mampu mengadaptasi dan mengantisipasi kekuatan lingkungan eksternal, yaitu
dalam hal mengantisipasi peluang dan ancaman lingkungan eksternal. Faktor
yang termasuk dalam lingkungan eksternal yaitu kondisi ekonomi global,
kebijakan pemerintah, tuntutan p ihak buruh, kondisi persaingan. Menurut
Wheelen & Hunger (2012) keberlangsungan bisnis sangat ditentukan oleh
kemampuan pihak manajemen perusahaan dalam mengadaptasi dan
mengantisipasi kekuatan lingkungan eksternal, baik lingkungan makro maupun
lingkungan mikro perusahaan.
Perusahaan jasa kurir hingga kini juga mengalami permasalahan dalam
melakukan pengembangan sumber daya, dimana pada dasarnya sumber daya
merupakan aspek input bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan proses
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kurir, diindikasikan dengan masih adanya kelemahan dalam hal kepemilikan aset
berwujud, seperti masih belum optimalnya modal kerja, kondisi kepemilikan
teknologi yang masih belum memadai, dimana dalam menghadapi proses
penyelesaian order kendalanya adalah kurangnya dana investasi, di samping itu
kepemilikan aset tidak berwujud juga cenderung memiliki masalah khususnya
dalam hal reputasi perusahaan yang relatif belum begitu baik di mata pasar bila
dibandingkan dengan perusahaan jasa kurir asing, serta masih lemahnya
pengelolaan kapabilitas organisasi khususnya dalam menciptakan budaya kerja
yang superior. Padahal menurut Wheelen & Hunger (2012:138), dimana keunikan
sumber daya menekankan kepada pemberdayaan sumber daya yang lebih unggul.
Dimana sumber daya, menurut Wheelen & Hunger (2012:138 ) “Resources are an
organization’s assets and are thus the basic building block of organization. They
include tangible assets, such as its plant, equipment, finances, and location,
human assets, in terms of the number of employees, their skill and motivation, and
intangible assets, such as its technology (patents and copyrights) culture and
reputation”.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menilai penting untuk mengkaji dan
menganalisis penelitian dengan judul “Kreasi Nilai sebagai Strategi Meningkatkan
Kinerja Bisnis Industri Jasa Kurir di Indonesia”.
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat diungkap
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan
berpengaruh terhadap Orientasi Strategis di industri jasa kurir di Indonesia?
2. Bagaimana kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan
berpengaruh terhadap kapabilitas serap di industri jasa kurir di Indonesia?
3. Bagaimana kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan
berpengaruh terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di Indonesia?
4. Bagaimana kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan
berpengaruh terhadap kinerja bisnis di industri jasa kurir di Indonesia?
5. Bagaimana orientasi strategis berpengaruh terhadap kapabilitas serap di
industri jasa kurir di Indonesia?
6. Bagaimana orientasi strategis dan kapabilitas serap berpengaruh terhadap
kreasi nilai di industri jasa kurir di Indonesia?
7. Bagaimana orientasi strategis dan kapabilitas serap berpengaruh terhadap
kinerja bisnisdi industri jasa kurir di Indonesia?
8. Bagaimana kreasi nilai berpengaruh terhadap kinerja bisnis di industri jasa
kurir di Indonesia?
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali data dan informasi sserta
menganalisis:
1. Pengaruh kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan
terhadap orientasi strategis di industri jasa kurir di Indonesia
2. Pengaruh kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan
terhadap kapabilitas serap di industri jasa kurir di Indonesia
3. Pengaruh kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan
terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di Indonesia
4. Pengaruh kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan
terhadap kinerja bisnis di industri jasa kurir di Indonesia
5. Pengaruh orientasi strategis terhadap kapabilitas serap di industri jasa kurir
di Indonesia
6. Pengaruh orientasi strategis dan kapabilitas serap terhadap kreasi nilai di
industri jasa kurir di Indonesia
7. Pengaruh orientasi strategis dan kapabilitas serap terhadap kinerja bisnis di
industri jasa kurir di Indonesia
8. Pengaruh kreasi nilai terhadap kinerja bisnis di industri jasa kurir di
Indonesia.
1.4Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat sebagai sumbangan ilmu
pengetahuan dan operasional .
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Diharapkan penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dan praktis.
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
dalam bidang ilmu manajemen khususnya manajemen jasa kurir, dalam upaya
untuk meningkatkan dan sekaligus menciptakan bisnis jasa kurir yang
berkelanjutan dengan memperhatikan faktor kekuatan lingkungan eksternal,
sumber daya perusahaan, orientasi strategis, kapabilitas serap dan kreasi
nilai.
2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang berguna, referensi, dan motivasi untuk mengadakan penelitian lanjutan
berkaitan dengan topik faktor kekuatan lingkungan eksternal, sumber daya
perusahaan, orientasi strategis, kapabilitas serap dan kreasi nilaidalam
menunjang kinerja bisnis industri pos yang berkelanjutan.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut:
1. Bagi manajemen perusahaan jasa kurir untuk dijadikan acuan dan
sumbangan pemikiran dalam meningkatkan adaptasi kekuatan lingkungan
eksternal, orientasi strategis dalam meningkatkan kapabilitas serap dan
kreasi nilai dan memperbaiki kinerja bisnisnya dalam kondisi bisnis jasa
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Bagi pemerintah dan regulator, menjadi masukan untuk penyempurnaan
regulasi dan pengawasan lembaga industri jasa kurir. Bagi stakeholde,
menjadi salah satu sumber informasi yang berguna bagi semua pihak dalam
mencermati pengambilan keputusan-keputusan yang sesuai dengan dinamika
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 77
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Malhotra (2010;108) menyatakan bahwa metode penelitian yang tepat
dapat menghindari pemecahan masalah yang spekulatif, dan bisa meningkatkan
objektivitas dalam menggali kebenaran ilmu. Berdasarkan pada tujuan
penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran atau deskripsi dari variabel yang
diteliti serta mengungkap keterkaitan antar-variabelnya maka penelitian ini
bersifat deskriptif dan verifikatif dimana tipe penyelidikan yang lazim digunakan
adalah tipe kausalitas yakni melakukan pengujian keeratan hubungan atau
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Mengingat sifat penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif yang
dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian
yang digunakan adalah metode descriptive survey dan explanatory survey. Tipe
penyelidikan yang dilakukan adalah causalities karena menerangkan suatu
pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lainnya. Adapun time horizon adalah
cross sectional, karena penelitian ini dilakukan pada waktu tertentu. Unit analisis
dari penelitian ini adalah industri jasa kurir. Dengan pengamatan menggunakan
cakupan waktu (time horizon) bersifat cross section/one shot, artinya informasi
atau data yang dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik pada satu
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2 Objek Penelitian
Sugiyono (2011: 63) menyatakan bahwa objek penelitian adalah variabel
penelitian, yaitu segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan. Dengan demikian objek penelitian dalam penelitian
ini adalah: Kekuatan Lingkungan Eksternal, Sumber Daya Perusahaan, Orientasi
Strategis, Kapabilitas Serap dan Kreasi Nilai serta Kinerja Bisnis.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel dilakukan untuk memperoleh data dan informasi
dari variabel–variabel penelitian. Dalam studi hubungan asimetris, terdapat dua
macam variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependent
(terikat). Variabel bebas (eksogenous) merupakan variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahan variabel terikat (endogenous). Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan variabel
terikat. Sementara itu, variabel terikat merupakan variabel yang mengukur
pengaruh dari variabel bebas (Malhotra 2010;253). Dalam penelitian ini terdiri
dari dua variabel independent (bebas) yaitu Kekuatan Lingkungan Eksternal dan
Sumber Daya Perusahaan. Sementara variabel terikat yaitu Kinerja Bisnis dan
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel berikut penjelasan dari masing-masing variabel penelitian, dapat
diungkapkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala
Kekuatan
Ekonomi Tingkat pemahaman manajemen terhadap kondisi ekonomi nasional
Ordinal
Politik Tingkat pemahaman manajemen terhadap kondisi politik nasional
Ordinal
Sosial budaya Tingkat pemahaman manajemen terhadap kondisi sosial budaya di wilayah kerjanya
Interval
Demografi Tingkat pemahaman manajemen terhadap kondisi demografi di wilayah kerjanya
Interval
Lingkungan Industri
Pesaing Tingkat pemahaman manajemen terhadap perusahaan pesaing
Interval
Barang substitusi Tingkat pemahaman manajemen terhadap jaminan kerusakan barang kiriman konsumen
Interval
Buyer Tingkat pemahaman
manajemen terhadap teknologi baru yang diterapkan
Interval
Trend teknologi masa yang akan datang
Tingkat pemahaman dan pengadaptasian
karyawan terhadap trend
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala teknologi yang akan
datang
Aset Berwujud Fasilitas produksi Peningkatan
pengembangan fasilitas
Peralatan Teknologi Peningkatan pengembangan
Citra Perusahaan Peningkatan
pengembangan citra informasi tentang profil unit/divisi bisnis
Interval
Kualitas Pegawai Peningkatan kualitas pegawai
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala signifikan
Kemampuan pengambilan keputusan dalam lingkungan yang tidak pasti
mengadopsi ide-ide baru
Interval perusahaan dalam memperkaya
pengetahuan baik dari sumber eksternal maupun internal perusahaan
Tingkat kemampuan pihak perusahaan dalam memperkaya
pengetahuan yang bersumber dari eksternal perusahaan
Tingkat kemampuan pihak perusahaan dalam memperkaya perusahaan dalam melakukan
penyeleksian
pengetahuan baik secara konseptual maupun operasional
Tingkat kemampuan pihak perusahaan dalam melakukan penyeleksian pengetahuan secara konseptual
Tingkat kemampuan pihak perusahaan dalam melakukan penyeleksian pengetahuan secara operasional
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala Transfer
pengetahuan
Kemampuan pihak perusahaan dalam melakukan sosialisasi pihak perusahaan dalam melakukan sosialisasi pengembangan pengetahuan secara formal
Tingkap kemampuan pihak perusahaan dalam melakukan sosialisasi perusahaan dalam melakukan pihak perusahaan dalam melakukan pihak perusahaan dalam melakukan layanan yang berbeda dibandingkan dengan produk layanan pesaing
Peningkatan produk layanan yang berbeda dibandingkan dengan produk layanan pesaing
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala (2009:79), Peningkatan ketepatan
waktu pengiriman paket
Peningkatan ketepatan waktu pengiriman paket
Interval masa yang akan datang
Interval loyalitas pelanggan
Peningkatan kerelasian
Peningkatan jaringan bisnis dengan pihak yang berkompeten
Interval
Peningkatan kerjasama dalam proses transaksi bisnis
Penjualan Total penjualan yang dicapai dalam periode waktu tertentu
Total penjualan dalam 5 tahun terakhir
Rasio
Profitabilitas ROA (Return on Assets)
Rasio
ROE ( Return on Euity) Rasio
Pangsa pasar Persentase pasar aktual yang dikuasai dari total populasi pasar aktual yang ada di kota-kota besar
Rasio
Persentase pangsa pasar di seluruh Indonesia
Rasio
3.4. Populasi. Sampel dan Teknik Sampling
3.4.1. Populasi
Malhotra (2010:371) menyatakan bahwa populasi adalah gabungan
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sampel adalah sub elemen populasi yang terpilih ke dalam penelitian. Berdasarkan
pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
jasa kurir yang ada di wilayah penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah 193 perusahaan jasa kurir yang kantor pusatnya di Jakarta.
Dari populasi sebanyak tersebut di atas diambil sampel yang
representative sehingga penelitian dapat secara proporsional mewakili ukuran
perusahaan. Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini beroperasi di
berbagai wilayah di Indonesia.
3.4.2. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah, sebanyak 72 perusahaan
jasa kurir yang beroperasi di berbagai daerah di Indonesia, sebagian besar
berkantor pusat di Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah simple
random sampling dengan melihat data jumlah jasa kurir yang terdaftar dalam
menteri perdagangan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan selain data primer adalah data sekunder. Data
primer dikumpulkan dengan kuesioner sebagai instrumen yang utama dalam
penelitian ini. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan ditujukan langsung kepada para pengelola jasa kurir.
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
narasumber lain misalnya para pelanggan industri jasa kurir, serta beberapa
badan dan pihak yang berkaitan.
2. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan
informasi yang lebih akurat dan untuk memperoleh informasi lain yang belum
dapat diperkirakan sebelumnya, menelaah, dan mengkaji dokumen-dokumen
lain dari berbagai lembaga yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan
diteliti. Selanjutnya hasil observasi ini dicatat dan didokumentasikan sebagai
data primer penelitian.
3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis
1. Analisis Deskriptif
Analisis data deskriptif bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden
mengenai variabel-variabel yang diteliti, sekaligus digunakan untuk menjawab
permasalahan. Menurut Saunders, Lewis & Thornhill (2006;223)
pengungkapannya dapat berupa tabulasi atau grafik serta ukuran-ukuran statistika
agar mudah melakukan analisa secara deskriptif.
2. Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif digunakan untuk menjawab hipotesis, menggunakan
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
antara set variabel observasi melalui variabel laten. Asumsi yang mendasari
metode PLS adalah bahwa data yang diamati dihasilkan dari proses sejumlah
kecil. Analisis ini adalah pengembangan dari model persamaan struktural (SEM)
diperkenalkan pertama kali oleh H.Wold dengan tujuan untuk memaksimalkan
variansi dari dependent variable yang dapat dijelaskan oleh independent variable
dengan menghasilakn matriks covarians secara empiris.
Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan serta paradigma
penelitian, dapat digambarkan suatu kerangka alur hubungan antara variabel
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
COMPANY
Kerangka Alur Hubungan Antarvariabel Laten Yang Diteliti
Model penelitian di atas pada hakekatnya memperlihatkan Kekuatan
Lingkungan Eksternal (KKE) dan Sumber Daya Perusahaan (SDP) adalah
Variabel eksogen yang secara langsung mempengaruhi Orientasi Strategis (OS),
Kapabilitas Serap (KS) dan Kreasi Nilai (KN), Serta Kinerja Bisnis (KB)
sebagai konsekuensi yang disebut sebagai variabel endogen.
Model PLS didefinisikan terdiri dari dua persamaan linier yang disebut
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
merepresentasikan hubungan antar variabel laten yang tidak dapat diukur secara
langsung, sedangkan model pengukuran memperlihatkan hubungan antara
variabel laten dan sekelompok variabel manifes yang dapat diukur secara
langsung.
a. Inner Model
Persamaan model struktural yang menghubungkan variabel –variabel laten
adalah sebagai berikut :
Dimana :
= koefisien jalur variabel laten eksogen terhadap endogen
= koefisien jalur variabel laten endogen terhadap endogen lainnya
= error pada model struktural
b. Outer Model
Outer model disebut juga persamaan model pengukuran, ditulis sebagai
berikut :
xkj= Xj + kj
Dimana :
(lambda) = koefisien jalur pada model pengukuran
δ (delta) = error model pengukuran pada variabel eksogen
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel manifes diasumsikan memiliki satu variabel laten dan
dikelompokkan ke dalam blok-blok yang terpisah. Setiap blok mewakili satu
variabel laten. Asumsi dasar pada PLS adalah semua informasi dari variabel
manifes ditujukan pada variabel-variabel laten. Hal ini mempunyai dua implikasi.
Pertama, model PLS tidak melibatkan hubungan langsung antara variabel
manifes. Kedua, model pengukuran dari satu blok diasumsikan tidak berkorelasi
dengan error-error model pengukuran dari blok lainnya.
Adapun langkah perhitungan dalam Partial Least Square (PLS) menurut
Imam Ghozali (2008) adalah :
1. Spesifikasi Model Struktural
Membuat spesifikasi model adalah dengan membuat diagram jalur
berdasarkan model teoritis. Hubungan antara konstruk diwakili oleh panah.
Panah yang lurus menunjukkan hubungan kausal yang langsung dari satu
konstruk ke konstruk yang lain. Panah dua arah antara konstruk menunjukkan
korelasi antar konstruk. Variabel manifes diasumsikan memiliki satu variabel
laten dan dikelompokkan ke dalam blok-blok yang terpisah. Setiap blok
mewakili satu variabel laten.
2. Penaksiran Parameter (Estimasi)
PLS bekerja dengan mengekstraksi faktor-faktor dari variabel-variabel
prediktif dan variabel respons sedemikian sehingga kovarians antara faktor-faktor
yang diekstraksi tersebut maksimum. Inti dari prosedur penaksiran parameter
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
digunakan untuk menaksir skor faktor dari variabel laten. Pembobot-pembobot
diperoleh dari regresi dengan metode kuadrat terkecil yang diterapkan pada
variabel manifes setiap blok.
3. Evaluasi Model
a. Inner Model
Berbeda dengan LISREL, evaluasi taksiran model PLS hanya dapat
dilakukan secara deskriptif. Tenenhaus dkk. (2004) memberikan ukuran
kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk mengevaluasi model PLS. GoF
merupakan akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata communalitas (outer
model) dan rata-rata (inner model). GoF bernilai antara 0 sampai 1 dan
diformulasikan sebagai:
√ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅
Selain Gof, terdapat beberapa ukuran lainnya juga mendukung dalam
mengevaluasi model PLS yaitu Q-Square
Rumus Q-Square: Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R22 ) ... ( 1- Rp2 )
dimana R12 , R22 ... Rp2 adalah R-square variabel endogen dalam model.
Interpretasi Q2 sama dengan koefisien determinasi total pada analisis jalur
(mirip dengan R2 pada regresi) nilai Q2 di atas 80% dianggap baik atau makin
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Outer Model
Model pengukuran yang bersifat reflective atau sering disebut outer
model reflective menunjukkan bagaimana variabel manifest atau observed
variable merepresentasi konstruk laten untuk diukur yaitu dengan menguji
validitas dan reliabilitas dari indikator-indikator pembentuk konstruk laten
tersebut melalui analisis faktor konfirmatori. Uji validitas dan reliabilitas dalam
model pengukuran dapat dilihat dari nilai- nilai berikut.
1) Nilai factor loading (λ). Faktor loading merupakan ukuran yang dapat kita
pergunakan untuk mengevaluasi reliabilitas setiap variabel manifes. Nilai
loading factor yang tinggi menunjukkan bahwa tiap indikator konstruk converge
pada satu titik. Chin (2000) mengatakan λ ≥ 0,7 mengindikasikan reliabilitas
yang baik. Nilai loading factor paling besar menunjukkan indikator yang
paling berkaitan erat dengan variabel latennya.
2) Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
Selain uji validitas, Outer model juga dilakukan untuk menguji reliabilitas
suatu konstruk. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi,
konsistensi dan ketepatan instrurnen dalam mengukur konstruk.
(∑ )
(∑ ) ∑
Dimana = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
Nunnaly (1994) merekomendasikan CR Gabungan (Composite reliability)
di atas 0,7 mengindikasikan konsistensi pengukuran yang baik.
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Ukuran ini digunakan untuk mengukur variasi variabel laten yang dapat
dijelaskan oleh variasi model pengukuran.
∑
Tennenhaus dkk. (2004) merekomendasikan AVE di atas 0,5 mengindikasikan
pengukuran keragaman yang baik.
Tabel 3.3
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Outer Model
Validitas dan
Reliabilitas Parameter Aturan Keputusan
Validitas
Convergent
Loading Factor > 0.70 untuk Confirmatory Research > 0.60 masih dapat diterima untuk Exploratory Research
Average Variance Extracted (AVE)
> 0.50 untuk Confirmatory maupun Exploratory Research
Validitas
Discriminant
Cross Loading > 0.70 untuk setiap variable
Akar kuadrat AVE dan Korelasi antar
Konstruk Laten
Akar Kuadrat AVE > Korelasi antar Konstruk Laten
Reliabilitas Cronbach's Alpha > 0.70 untuk Confirmatory Research > 0.60 rnasih dapat diterima untuk Exploratory Research
Composite Reliability > 0.70 untuk ConfirmatoryResearch 0.60 - 0.70 masih dapat diterima untuk Exploratory Research
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.7.2 Uji Hipotesis
Berikut hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian.
1. Hipotesis 1
Kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan berpengaruh
terhadap orientasi strategis di industri jasa kurir di Indonesia.
EXTERNAL
Gambar 3.2 Diagram Jalur Hipotesis 1
Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kriteria uji, Tolak H0 jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 1-
dan derajat bebas (k;n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah
jumlah sampel (pengamatan).
Sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis
sebagai berikut :
Ho : 1i ≤ 0, i=1,2
H1 : 1i >0
Statistik uji yang digunakan adalah :
) ˆ ( ˆ
1 1
i i SE
t
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan
2. Hipotesis 2
Kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan berpengaruh
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
EXTERNAL
Gambar 3.3 Diagram Jalur Hipotesis 2
Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan
adalah sebagai berikut :
Sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Ho : 2i ≤ 0, i=1,2
Kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan berpengaruh
terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di Indonesia
Gambar 3.4 Diagram Jalur Hipotesis 3
Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Hair.et al 2003;181).
Kriteria uji, Tolak H0 jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 1-
dan derajat bebas (k;n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah
jumlah sampel (pengamatan).
Sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis
sebagai berikut :
Kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan berpengaruh
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
EXTERNAL
Gambar 3.5 Diagram Jalur Hipotesis 4
Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan
adalah sebagai berikut :
Sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu H1 : 3i >0
Orientasi strategis berpengaruh terhadap kapabilitas serap di industri jasa
kurir di Indonesia
Gambar 3.6 Diagram Jalur Hipotesis 5
Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut :
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan
6. Hipotesis 6
Orientasi strategis dan kapabilitas serap berpengaruh terhadap kreasi nilai
di industri jasa kurir di Indonesia
Gambar 3.7 Diagram Jalur Hipotesis 6
Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Hair.et al 2003;181).
Kriteria uji, Tolak H0 jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 1-
dan derajat bebas (k;n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah
jumlah sampel (pengamatan).
Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut :
Ho : 3i ≤ 0, i=1,2
Orientasi strategis dan kapabilitas serap berpengaruh terhadap kinerja
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.8 Diagram Jalur Hipotesis 7
Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan
adalah sebagai berikut :
(Hair.et al 2003;181).
Kriteria uji, Tolak H0 jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 1-
dan derajat bebas (k;n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah
jumlah sampel (pengamatan).
Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut :
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
VALUE CREATION
(VC) 43
Y31 Y32 Y33
BUSINESS PERFORMANCE
(BP)
Z1 Z2 Z3
8
Gambar 3.9 Diagram Jalur Hipotesis 8
Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut :
Ho : 43 ≤ 0, i=1,2
H1 : 43 >0
Statistik uji yang digunakan adalah :
) ( 43
43
SE
t
194
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan analisis kajian strategi dalam upaya membangkitkan
kinerja bisnis pada industri jasa kurir yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dari kekuatan lingkungan eksternal dan sumber
daya perusahaan terhadap orientasi strategis di industri jasa kurir di indonesia,
dalam hal ini pengaruh dari kekuatan lingkungan eksternal lebih besar
dibandingkan dengan sumber daya perusahaan terhadap orientasi strategis.
dimensi lingkungan industri menunjukkan pengaruh tertinggi dalam
merefleksikan kekuatan lingkungan eksternal pada industri jasa kurir di
indonesia. perkembangan industri jasa kurir menunjukkan tingkat persaingan
yang signifikan. persaingan tidak hanya dihadapkan pada perusahaan swasta
lokal bahkan dengan perusahaan luar negeri sehingga menuntut orientasi
strategis yang lebih sesuai.
2. Terdapat pengaruh positif kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya
perusahaan terhadap kapabilitas serap di industri jasa kurir di indonesia.
sumber daya perusahaan memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan
kekuatan lingkungan eksternal dalam mempengaruhi kapabilitas serap.
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
perusahaan dan mempengaruhi kapabilitas serap di industri jasa kurir di
indonesia, adalah asset berwujud. hal itu menunjukkan bahwa fasilitas
produksi, sarana dan prasarana, serta peralataan teknologi berperan lebih
besar dalam membentuk kapabilitas serap. keberadaan teknologi informasi
yang mampu diadaptasi dengan baik oleh pihak perusahaan membantu dalam
meningkatkan kapabilitas serap.
3. terdapat pengaruh positif kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya
perusahaan terhadap kreasi nilai. sumber daya perusahaan berpengaruh lebih
besar terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di indonesia, dibandingkan
kekuatan lingkungan eksternal. hal itu menunjukkan bahwa penciptaan nilai
pada industri jasa kurir di indonesia lebih dipengaruhi oleh adanya sumber
daya perusahaan dibandingkan pengadaptasian kekuatan lingkungan eksternal.
penciptaan nilai bagi pelanggan ditunjang oleh tersedianya berbagai sarana
dan prasarana, sumber daya manusia yang handal, serta teknlogi informasi
yang mampu diadaptasi oleh pihak pengelola dan pegawai di perusahaan jasa
kurir.
4. Terdapat pengaruh positif kekuatan lingkungan eskternal terhadap kinerja
bisnis di industri jasa kurir di Indonesia, sementara tidak terdapat pengaruh
dari sumber daya perusahaan terhadap kinerja bisnis. Pengadaptasian terhadap
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengantisipasi dan mengadaptasi perubahan pasar, teknologi, dan persaingan
industri yang menjadikan meningkatnya kinerja bisnis .
5. Terdapat pengaruh positif orientasi strategis terhadap kapabilitas serap di
industri jasa kurir di Indonesia. Adapun dimensi yang memberikan pengaruh
paling tinggi dalam merefleksikan orientasi strategis dalam mempengaruhi
kapabilitas serap adalah customer orientation, diikuti oleh interfunctional
coordination, entrepreneurial coordination, dan orientasi pesaing.
pemahaman perusahaan akan kebutuhan dan keinginan pelanggan yang
ditunjang oleh koordinasi antarfungsi serta peningkatan koordinasi
kewirausahaan dan orientasi pesaing memberikan kontribusi dalam
peningkatan kapabilitas serap.
6. Terdapat pengaruh positif secara simultan dari orientasi strategis dan
kapabilitas serap terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di indonesia.
secara parsial ditunjukkan bahwa pengaruh dari orientasi strategis lebih besar
dibandingkan dengan pengaruh dari kapabilitas serap terhadap kreasi nilai.
implementasi orientasi strategis yang diiringi dengan peningkatan kapabilitas
serap memberikan kontribusi terhadap penciptaan nilai pada industri jasa
kurir. namun demikian implementasi orientasi strategis akan memberikan
pengaruh lebih besar dalam menciptakan nilai bagi pihak terkait. hal itu
dikarenakan orientasi strategis berkaitan dengan cara pandang perusahaan
Hana Suryana, 2015
KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
diimplementasikan dengan baik akan mampu menciptakan manfaat lebih bagi
pelanggan, mengokohkan domain bisnis dan meningkatkan kemitraan bisnis
untuk menunjang kinerja bisnis yang lebih baik.
7. Terdapat pengaruh positif orientasi strategis dan kapabilitas serap secara
simultan terhadap kinerja bisnis di industri jasa kurir di indonesia. namun
secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh dari orientasi strategis lebih
besar dibandingkan pengaruh dari kapabilitas serap terhadap kinerja bisnis.
implementasi orientasi strategis yang diiringi dengan peningkatan kapabilitas
serap memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja bisnis pada
industri jasa kurir. namun demikian implementasi orientasi strategis akan
memberikan pengaruh lebih besar dalam meningkatkan kinerja bisnis. hal itu
dikarenakan orientasi strategis berkaitan dengan cara pandang perusahaan
terhadap pelanggan, pesaing, kewirausahaan dan koordinasi internal yang jika
diimplementasikan dengan baik akan mampu meningkatkan penjualan
,profitabilitas, dan pangsa pasar.
8. Terdapat pengaruh positif kreasi nilai terhadap kinerja bisnis di industri jasa
kurir di Indonesia. Adapun dimensi yang merefleksikan kreasi nilai dalam
mempengaruhi kinerja bisnis adalah business partner, diikuti oleh business
domain, dan customer benefit. Peningkatan kerelasian dengan pelanggan
dalam meningkatkan loyalitas pelanggan serta kehandalan perusahaan dalam