• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR DI INDONESIA: VALUE CREATION AS A STRATEGY TO INCREASE BUSINESS PERFORMANCE IN THE COURIER SERVICES IN INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR DI INDONESIA: VALUE CREATION AS A STRATEGY TO INCREASE BUSINESS PERFORMANCE IN THE COURIER SERVICES IN INDONESIA."

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

VALUE CREATION AS A STRATEGY TO INCREASE BUSINESS

PERFORMANCE IN THE COURIER SERVICES IN INDONESIA

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Manajemen Program Studi Doktor Ilmu Manajemen

Oleh :

HANA SURYANA

NIM: 1202103

PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU MANAJEMEN SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Promotor Merangkap Ketua

PROF. DR. H. AGUS RAHAYU, M.P

NIP: 196206071987031002

Kopromotor Merangkap Sekretaris

Prof. Dr. H. DISMAN, M.Si

NIP:195902091984121001

Anggota

DR. LILI ADI WIBOWO, S.SOS., MM

NIP:196904041999031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Doktor Ilmu Manajemen

PROF. DR. EENG AHMAN MS

(3)

Dengan Ini Saya Menyatakan bahwa Disertasi yang berjudul “KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA

KURIR DI INDONESIA” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuandalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, 30 September 2015

(4)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ii

MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR DI INDONESIA

Promotor: Prof. Dr. H. AgusRahayu, M.P.,Kopromotor: Prof. Dr. Disman, M.SiAnggota Promotor: Dr. Lili AdiWibowo, S,Sos., MM

Pertumbuhan kinerja bisnis jasa kurir di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun cenderung stagnan. Persentase ketercapaian kinerja penjualan yang masih sulit mencapai target sert apertumbuhan laba yang relatif kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kekuatan Lingkungan Eksternal (External Environmental Forces) dan Sumber Daya Perusahaan (Company Resources)

pengaruhnya terhadap Orientasi Strategis (Strategic Orientation), Kapabilitas Serap (Absorptive Capability), dan Kreasi Nilai (Value Creation) serta implikasinya terhadap Kinerja Bisnis (Business Performance) industri jasa kurir di Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif terhadap sampel berukuran 72 Unit analisisnya adalah perusahaan jasa kurir yang beroperasi di berbagai daerah di Indonesia yang sebagian besar kantor pusatnya di Jakarta. Time horizon dalam penelitian ini adalah cross sectional, penelitian dilakukan pada waktu tertentu. Pengumpulan data primer dilakukan dengan kuesioner dan wawancara terhadap manajemen perusahaan. Analisis verifikatif dilakukan dengan menggunakan model Partial Least Square (PLS). Temuan memperlihatkan bahwa Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan berpengaruh positif terhadap Orientasi Strategis, Kapabilitas Serap, Kreasi Nilai, dan Kinerja Bisnis. Kekuatan Lingkungan Eksternal lebih dominan dalam mempengaruhi Orientasi Strategis, sedangkan Sumber Daya Perusahaan lebih dominan dalam mempengaruhi Kapabilitas Serap dan Kreasi Nilai. Orientasi Strategis berpengaruh terhadap Kapabilitas Serap. Orientasi Strategis dan Kapabilitas Serap secara simultan berpengaruh positif terhadap Kreasi Nilai dan Kinerja Bisnis. Orientasi Strategis berpengaruh lebih besar dibandingkan Kapabilitas Serap terhadap Kinerja Bisnis. Kreasi Nilai berpengaruh terhadap Kinerja Bisnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber Daya Perusahaan berpengaruh terhadap Kapabilitas Serap untuk meningkatkan Kreasi Nilai dan Kinerja Bisnis. Namun demikian besarnya pengaruh tersebut dihadapkan pada permasalahan belum optimalnya pengembangan Sumber Daya Perusahaan yang meliputi aspek aset berwujud dan aset tidak berwujud, yang menyebabkan belum optimalnya Kapabilitas Serap perusahaan sebagai upaya penciptaan Kreasi Nilai untuk meningkatkan Kinerja Bisnis.

(5)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ii

Hana Suryana, NIM: 1202103 VALUE CREATION AS A STRATEGY TO INCREASE BUSINESS PERFORMANCE IN THE COURIER SERVICES IN INDONESIA

Promotor: Prof. Dr, H. Agus Rahayu, M.P., Copromotor: Prof. Dr. H. Disman, M.Si, Member of promotor: Dr. Lili Adi Wibowo, S, Sos., S.Pd., MM.

(6)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ii

(7)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu vii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

15

2.1. KajianPustaka 15

2.1.1.Kekuatan Lingkungan Eksternal dan PengukuranVariabel 15 2.1.2.Sumber Daya Perusahaan dan PengukuranVariabel 26

2.1.3.Orientasi Strategis dan Pengukuran Variabel 32

2.1.4.Kapabilitas Serap dan Pengukuran Variabel 41

2.1.5.Kreasi Nilai dan Pengukuran Variabel 45

2.1.6 Kinerja Bisnis dan Pengukuran Variabel 54

2.1.7.Hubungan Antar Variabel 59

2.2. Kerangka Pemikiran 70

2.3. Hipotesis Penelitian 76

BAB III METODE PENELITIAN 77

3.1 Desain Penelitian 77

3.2 Objek Penelitian 78

3.3 Operasionalisasi Variabel 78

3.4. Populasi dan Sampel 84

3.5. Instrumen Penelitian 85

3.6. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 89

BAB IV HASIL PENELITIAN ,PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH

106

4.1 Profil Industri dan Perusahaan Jasa Kurir 106

4.1.1 Profil Industri Jasa Kurir 106

(8)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu viii

4.2.2.1Pengaruh Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan terhadap Orientasi Strategis ( Hipotesis 1)

134

4.2.2.2 Pengaruh Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan terhadap Kapabilitas Serap ( Hipotesis 2)

135

4.2.2.3 Pengaruh Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan terhadap Kreasi Nilai (Hipotesis 3)

136

4.2.2.4 Pengaruh Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Sumber Daya Perusahaan terhadap Kinerja Bisnis (Hipotesis 4)

137

4.2.2.5 Pengaruh Orientasi Strategis terhadap Kapabilitas Serap (Hipotesis 5)

139

4.2.2.6 Pengaruh Orientasi Strategis dan Kapabilitas Serap terhadap Kreasi Nilai (Hipotesis 6)

140

4.2.2.7 Pengaruh Orientasi Strategis dan Kapabilitas Serap terhadap Kinerja Bisnis ( Hipotesis7)

141

4.2.2.8 Pengaruh Kreasi Nilai terhadap Kinerja Bisnis (Hipotesis 8)

142

4.3 Pembahasan 143

4.3.1 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 1 143

4.3.2 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 2 150

4.3.3 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 3 153

4.3.4 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 4 155

4.3.5 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 5 158

4.3.6 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 6 161

4.3.7 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 7 162

4.3.8 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 8 164

4.4 Pembahasan Implikasi Teori dan Praktis 174

4.4.1 Pembahasan Implikasi Teori 174

4.4.2 Pembahasan Implikasi Praktis 178

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 198

5.2 Saran-saran 202

(9)

1

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Industri pos1 (disebut jasa titipan, jasa kurir, jasa ekspres, atau eskpedisi)

merupakan salah satu jenis logistik multimoda yang mengalami pertumbuhan

signifikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data dari Frost &

Sullivan (2013), sebagai bagian dari industri logistik, industri transportasi,

pergudangan, dan pos pada akhir 2012 mencapai omset sebesar Rp287,4 triliun

dan tumbuh sekitar 13,1% pada tahun 2014, angka tersebut mencapai dua kali

lipat pertumbuhan PDB tahun 2013 yang diperkirakan sebesar 6,5%. Pada tahun

2014, Industri pos memiliki porsi 7,5% (atau senilai Rp 21,6 triliun) dari pasar

transportasi, pergudangan dan pos. Hal tersebut menunjukkan bahwa industri pos

mengalami pertumbuhan.

Pertumbuhan industri pos (dalam bahasan selanjutnya disebut industri jasa

kurir), secara umum dipicu oleh pertumbuhan ekonomi nasional. Mobilitas

penduduk yang semakin tinggi, perluasan dan perbaikan infrastruktur,

peningkatan lalu lintas angkutan darat, laut maupun udara, dan literasi teknologi

informasi masyarakat yang semakin tinggi merupakan sejumlah faktor pendorong

pertumbuhan industri jasa kurir. Peningkatan jumlah kelompok masyarakat kelas

1

(10)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menengah juga meningkatkan kebutuhan akan pengir iman barang dan pada

akhirnya mendorong pertumbuhan industri jasa kurir. Perusahaan jasa kurir di

Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan sekitar tahun 1995.

Kompetisi berjalan ketat, dengan peta sebagai berikut:

1. International Market Players: baik perusahaan multinasional seperti DHL,

FedEx, UPS maupun perusahaan nasional yang sudah bermain di arena

internasional seperti Elteha, Tiki JNE.

2. Local Market Leaders: seperti Pandu Siwi, Tiki, Tiki JNE, Kerta Gaya

Pusaka, dll.

3. Small Players: mengingat bisnis kurir yang tidak membutuhkan biaya

investasi besar, banyak pemain-pemain kecil yang tumbuh sehingga

menggerogoti pangsa pasar yang sama. (Asperindo 2012),

Ditinjau dari proses bisnis, ketiga kelompok perusahaan jasa kurir tersebut

di atas melaksanakan tiga kegiatan utama yaitu: collecting (pengumpulan atau

penerimaan kiriman dari pelanggan), prosessing (memp roses kiriman di kantor

asal), transporting (pengangkutan kiriman ke masing- masing kota tujuan) dan

delivery (penyampaian kiriman kepada alamat atau penerima). Hal yang

membedakan di antara mereka adalah bagaimana pelayanan yang diberikan dapat

memuaskan pelanggan dengan harga yang menurut pelanggan wajar sesuai

dengan layanan yang diberikan.

Besarnya potensi pasar dan tingginya pertumbuhan pasar menjadi daya

tarik bagi para pemain baik pemain yang ada untuk ekspansi maupun pemain

(11)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang telah memberikan kelonggaran untuk mendirikan perusahaan pos maupun

karena modal yang diperlukan tidak terlalu besar, merupakan faktor pendorong

meningkatnya intensitas persaingan di industri ini. Menurut Asosiasi Perusahaan

Ekspres Indonesia (Asperindo) tahun 2013, jumlah perusahaan jasa kurir yang

terdaftar di Asperindo, waktu itu adalah sebanyak 935 perusahaan. Sedangkan

perusahaan pos yang tidak tergabung dalam Asperindo belum dapat dipastikan

jumlahnya mengingat mudahnya berbisnis jasa tersebut. Adapun saat ini, hampir

setiap perusahaan jasa transportasi memiliki portofolio bisnis jasa kurir, baik

secara resmi maupun tidak resmi, karena adanya kapasitas dari jasa angkutannya.

Sebagaimana yang sudah dikemukakan bahwa jasa kurir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Layanan Jasa Logistik. Menurut Frost &

Sullivan (dalam Investor Daily, 2011), pendapatan industri logistik Indonesia

tahun 2011 diprediksikan tumbuh 8,3% atau Rp 1,414 triliun dibandingkan

dengan tahun 2010 sebesar Rp 1.306 triliun dan tahun 2009 sebesar Rp 1.151

triliun. Prediksi itu didasarkan pada perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia

yang tidak stabil tahun ini dimana pertumbuhan pasar logistik sangat terkait

dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dengan asumsi saat ini biaya

logistik Indonesia sebesar 25% - 30% dari total PDB Nasional yang sekitar Rp

4.000 triliun. Hal tersebut berarti bahwa Indonesia memberikan peluang besar

bagi para penyedia jasa logistik karena kebanyakan segmen bisnis telah

menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang cukup besar dalam beberapa tahun

(12)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diperkirakan meningkat sekitar 9,7-10,8 persen pada 2011 juga dinilai akan

menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan industri logistik dan

transportasi di Indonesia.

Berdasarkan hasil riset majalah Swa Edisi 19 September 2011 dengan

tegas dinyatakan bahwa salah satu jenis layanan logistik yang paling banyak

dibutuhkan adalah layanan kurir dan express, yaitu sebanyak 90%¸ dibandingkan

dengan layanan logistik lainnya yaitu: pengiriman udara 60%, pengiriman darat

55%, pengiriman lewat laut 55%, freight forwarding 45% dan warehousing dan

distribusi sebanyak 45%.

Layanan kurir diposisikan sebagai bagian dari layanan logistik dengan

porsi dan pembedaan pada volume dan tonase yang ditangani serta waktu (Lead

Time) layanan yang lebih cepat/pendek. Umumnya tonase/berat yang masuk

dalam kategori layanan kurir adalah sampai dengan 30 kg, termasuk didalamnya

parcel, mail dan first class mail. Layanan kurir sebagai bagian dari layanan

logistik pada tahun 2011 diperkirakan mencapai angka sebesar Rp 11,4 triliun

dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,4 %, sehingga untuk tahun 2012 besarnya

pasar untuk layanan kurir diprediksi mencapai angka Rp 11,9 triliun yang

dihasilkan dari segmen business sebesar 77% (Rp 9,2 trilliun) dan household

sebesar 23 % ( Rp 2,7 triliun) (Booz&co, 2010).

Pasar layanan kurir sebesar 77% dari segmen bisnis tersebut terbagi

(13)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sebesar 71%. Sedangkan dari segmen household terbagi menjadi C2B (customer

to business ) sebesar 33% dan C2C (customer to customer) sebesar 67%.

Sumber: Booz & Co 2010

Grafik 1.1. Ukuran Pertumbuhan Pasar Industri Jasa Kurir

Kondisi geografis, distribusi sumber daya dan industri di Indonesia

menjadikan tantangan terbesar untuk mengembangkan layanan kurir yang efisien.

Hampir 60% populasi penduduk terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan 40%

tersebar di luar Jawa (menempati hampir 6.000 pulau). Jawa juga merupakan

pusat industri, sedangkan sumber daya tersebar di seluruh wilayah negara ini.

Kondisi geografis dan ketersebaran sumber daya, penduduk, sumber daya alam,

dan industri sangat menentukan pola traffic barang.

Berdasarkan data Asperindo (2013) terdapat 935 perusahaan yang

(14)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lokal/regional/nasional, pengembangan dari bisnis angkutan/distribusi, maupun

mitra lokal yang dibentuk oleh pemain global. Sedangkan perusahaan kurir yang

tidak tercatat di ASPERINDO diyakini lebih banyak lagi. Hal ini selain

menujukan besarnya potensi pasar layanan kurir di Indonesia, juga tingkat

persaingan yang tinggi dalam industri jasa kurir.

Posisi persaingan bisnis jasa pos/kurir saat ini dapat dilihat pada gamba r di

bawah ini (Booz & Co 2010):

Sumber: Booz & Co 2010

Gambar 1.1 Peta Posisi Pesaing Industri Jasa Kurir

Berdasarkan gambar tersebut dapat dipahami bahwa pemain yang sudah

terlebih dahulu eksis dalam bisnis kurir memberikan layanan kepada pelanggan

dengan mengedepankan kecepatan waktu penyampaian kiriman. Layanan Hari

(15)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

keharusan dalam memberikan layanan. Nilai tambah baru akan terjadi untuk

layanan yang lebih cepat dari next day, yaitu same day dan time certain. Hal ini

sangat dimungkinkan terjadi karena interkoneksi antar ko ta besar di Indonesia

khususnya jalur udara sudah semakin baik dengan banyaknya penerbangan yang

terkoneksi. Global player-perusahaan logistik global yang memiliki kantor pusat

di luar negeri- yang masuk ke Indonesia (FedEx, DHL, UPS, TNT) juga sudah

semakin agresif dalam mengembangkan bisnis kurir dengan cara bermitra dengan

para pemain lokal.

Sumber: Booz & Co 2010 Gambar 1.2 : Penguasaan Pasar

Dari data Booz&Co tahun 2010, pada tahun 2009 besarnya pasar kurir

terdeteksi sebanyak Rp 10,4 triliun yang diperebutkan oleh para pemain kurir

dengan dominasi Tiki sebesar 14,4%, PT Pos Indonesia sebesar 13,5 %, JNE

(16)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pangsa pasar yang diperebutkan oleh kurir lokal, regional bahkan global relatif

sangat besar.

Tabel 1.1.

Perkembangan Kinerja Bisnis Industri Jasa Kurir di Indonesia

T a h u n

No Kinerja Bisnis 2009 2010 2011 2012 2013

1 Target Penjualan 79228 09 97657 86 107480 82 3722508 16814664

2 Realisasi Penjualan

72298 93 85281 46 101879 78 12183745 15025552

Persentase Ketercapaian Penjualan

91.3% 87 .3% 94 .8% 88.8% 89.4%

3 Target Laba 3 5802 41 7427 75 9373 58 1041448 1170474

4 Realisasi Laba 5442 87 5826 38 8916 83 1058699 1194494

Persentase Ketercapaian Laba

93.8% 78 .4% 95 .1% 101.7% 102.1%

Sumber :Diolah dari Asosiasi (2014)

Dari tabel di atas terungkap bahwa pertumbuhan kinerja bisnis jasa kurir

di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun cenderung stagnan. Persentase

ketercapaian kinerja penjualan masih sulit mencapai target, sedangkan

ketercapaian target laba dalam dua tahun terakhir terdapat kenaikan, akan tetapi

(17)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hunger (2012) kinerja bisnis dikatakan optimal apabila perusahaan tersebut

memiliki tingkat pertumbuhan sales dan profitabilitas yang tinggi.

Berdasarkan hasil observasi awal, rendahnya kinerja bisnis industri jasa

kurir di Indonesia, berkaitan dengan adanya kelemahan antara lain produk yang

dihasilkan cenderung belum sepenuhnya mengacu kepada tuntutan pasar, belum

terciptanya keunikan produk yang lebih kompetitif bila dibandingkan dengan

produk pesaing, masih sulitnya menciptakan inovasi produk yang sulit ditiru oleh

pihak pesaing, masih belum kuatnya jalinan kerjasama industri dengan berbagai

stakeholders terkait, serta masih lemahnya perusahaan dalam mengantisipasi

perubahan lingkungan bisnis. Kelemahan di atas tersebut berkaitan dengan

klemahan kreasi nilai. Menurut Kotler & Keller (2012:58) kreasi nilai memiliki

tiga langkah penting yakni penciptaan benefit bagi pelanggan, memiliki domain

dalam bisnis dan terciptanya kemitraan yang memadai dengan berbagai pihak

terkait.

Dewasa ini kemampuan umum perusahaan untuk mengevaluasi,

mengasimilasi, dan memanfaatkan pengetahuan luar untuk tujuan komersial,

relatif beragam, pihak manajemen belum secara optimal mempertimbangkan

kondisi dan situasi lingkungan bisnis Menurut Tsai dan Chen (2008)

pengembangan absorptive capability dalam perusahaan harus didukung oleh

kemampuan perusahaan untuk mengevaluasi, mengasimilasi, dan memanfaatkan

pengetahuan luar untuk tujuan komersial. Dalam kontek ini manajemen harus

(18)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Strategic orientation is here understood as the strategic directions implemented

by a firm to create the proper behaviours for the continuous superior

performance” (Gatignon and Xuereb, 1997; Grinstein, 2008; Hitt et al., 1997).

Orientasi Strategis dipahami sebagai arah strategis yang diterapkan oleh

perusahaan untuk menciptakan perilaku yang tepat untuk kinerja yang unggul

terus menerus. Para manajer dituntut untuk berorientasi strate gis secara terus

menerus dengan upaya-upaya seperti: peningkatan kinerja bisnis, peningkatan

pendapatan, efisiensi biaya operasional, inovasi dalam mengatasi keterbatasan,

pengembangan usaha secara terintegrasi.

Hasil survei menunjukkan bahwa pihak manajemen belum sepenuhnya

mampu mengadaptasi dan mengantisipasi kekuatan lingkungan eksternal, yaitu

dalam hal mengantisipasi peluang dan ancaman lingkungan eksternal. Faktor

yang termasuk dalam lingkungan eksternal yaitu kondisi ekonomi global,

kebijakan pemerintah, tuntutan p ihak buruh, kondisi persaingan. Menurut

Wheelen & Hunger (2012) keberlangsungan bisnis sangat ditentukan oleh

kemampuan pihak manajemen perusahaan dalam mengadaptasi dan

mengantisipasi kekuatan lingkungan eksternal, baik lingkungan makro maupun

lingkungan mikro perusahaan.

Perusahaan jasa kurir hingga kini juga mengalami permasalahan dalam

melakukan pengembangan sumber daya, dimana pada dasarnya sumber daya

merupakan aspek input bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan proses

(19)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kurir, diindikasikan dengan masih adanya kelemahan dalam hal kepemilikan aset

berwujud, seperti masih belum optimalnya modal kerja, kondisi kepemilikan

teknologi yang masih belum memadai, dimana dalam menghadapi proses

penyelesaian order kendalanya adalah kurangnya dana investasi, di samping itu

kepemilikan aset tidak berwujud juga cenderung memiliki masalah khususnya

dalam hal reputasi perusahaan yang relatif belum begitu baik di mata pasar bila

dibandingkan dengan perusahaan jasa kurir asing, serta masih lemahnya

pengelolaan kapabilitas organisasi khususnya dalam menciptakan budaya kerja

yang superior. Padahal menurut Wheelen & Hunger (2012:138), dimana keunikan

sumber daya menekankan kepada pemberdayaan sumber daya yang lebih unggul.

Dimana sumber daya, menurut Wheelen & Hunger (2012:138 ) “Resources are an

organization’s assets and are thus the basic building block of organization. They

include tangible assets, such as its plant, equipment, finances, and location,

human assets, in terms of the number of employees, their skill and motivation, and

intangible assets, such as its technology (patents and copyrights) culture and

reputation”.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menilai penting untuk mengkaji dan

menganalisis penelitian dengan judul “Kreasi Nilai sebagai Strategi Meningkatkan

Kinerja Bisnis Industri Jasa Kurir di Indonesia”.

(20)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat diungkap

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan

berpengaruh terhadap Orientasi Strategis di industri jasa kurir di Indonesia?

2. Bagaimana kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan

berpengaruh terhadap kapabilitas serap di industri jasa kurir di Indonesia?

3. Bagaimana kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan

berpengaruh terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di Indonesia?

4. Bagaimana kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan

berpengaruh terhadap kinerja bisnis di industri jasa kurir di Indonesia?

5. Bagaimana orientasi strategis berpengaruh terhadap kapabilitas serap di

industri jasa kurir di Indonesia?

6. Bagaimana orientasi strategis dan kapabilitas serap berpengaruh terhadap

kreasi nilai di industri jasa kurir di Indonesia?

7. Bagaimana orientasi strategis dan kapabilitas serap berpengaruh terhadap

kinerja bisnisdi industri jasa kurir di Indonesia?

8. Bagaimana kreasi nilai berpengaruh terhadap kinerja bisnis di industri jasa

kurir di Indonesia?

(21)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali data dan informasi sserta

menganalisis:

1. Pengaruh kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan

terhadap orientasi strategis di industri jasa kurir di Indonesia

2. Pengaruh kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan

terhadap kapabilitas serap di industri jasa kurir di Indonesia

3. Pengaruh kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan

terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di Indonesia

4. Pengaruh kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan

terhadap kinerja bisnis di industri jasa kurir di Indonesia

5. Pengaruh orientasi strategis terhadap kapabilitas serap di industri jasa kurir

di Indonesia

6. Pengaruh orientasi strategis dan kapabilitas serap terhadap kreasi nilai di

industri jasa kurir di Indonesia

7. Pengaruh orientasi strategis dan kapabilitas serap terhadap kinerja bisnis di

industri jasa kurir di Indonesia

8. Pengaruh kreasi nilai terhadap kinerja bisnis di industri jasa kurir di

Indonesia.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat sebagai sumbangan ilmu

pengetahuan dan operasional .

(22)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Diharapkan penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan

dan praktis.

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

dalam bidang ilmu manajemen khususnya manajemen jasa kurir, dalam upaya

untuk meningkatkan dan sekaligus menciptakan bisnis jasa kurir yang

berkelanjutan dengan memperhatikan faktor kekuatan lingkungan eksternal,

sumber daya perusahaan, orientasi strategis, kapabilitas serap dan kreasi

nilai.

2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang berguna, referensi, dan motivasi untuk mengadakan penelitian lanjutan

berkaitan dengan topik faktor kekuatan lingkungan eksternal, sumber daya

perusahaan, orientasi strategis, kapabilitas serap dan kreasi nilaidalam

menunjang kinerja bisnis industri pos yang berkelanjutan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut:

1. Bagi manajemen perusahaan jasa kurir untuk dijadikan acuan dan

sumbangan pemikiran dalam meningkatkan adaptasi kekuatan lingkungan

eksternal, orientasi strategis dalam meningkatkan kapabilitas serap dan

kreasi nilai dan memperbaiki kinerja bisnisnya dalam kondisi bisnis jasa

(23)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Bagi pemerintah dan regulator, menjadi masukan untuk penyempurnaan

regulasi dan pengawasan lembaga industri jasa kurir. Bagi stakeholde,

menjadi salah satu sumber informasi yang berguna bagi semua pihak dalam

mencermati pengambilan keputusan-keputusan yang sesuai dengan dinamika

(24)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 77

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Malhotra (2010;108) menyatakan bahwa metode penelitian yang tepat

dapat menghindari pemecahan masalah yang spekulatif, dan bisa meningkatkan

objektivitas dalam menggali kebenaran ilmu. Berdasarkan pada tujuan

penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran atau deskripsi dari variabel yang

diteliti serta mengungkap keterkaitan antar-variabelnya maka penelitian ini

bersifat deskriptif dan verifikatif dimana tipe penyelidikan yang lazim digunakan

adalah tipe kausalitas yakni melakukan pengujian keeratan hubungan atau

pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Mengingat sifat penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif yang

dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian

yang digunakan adalah metode descriptive survey dan explanatory survey. Tipe

penyelidikan yang dilakukan adalah causalities karena menerangkan suatu

pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lainnya. Adapun time horizon adalah

cross sectional, karena penelitian ini dilakukan pada waktu tertentu. Unit analisis

dari penelitian ini adalah industri jasa kurir. Dengan pengamatan menggunakan

cakupan waktu (time horizon) bersifat cross section/one shot, artinya informasi

atau data yang dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik pada satu

(25)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2 Objek Penelitian

Sugiyono (2011: 63) menyatakan bahwa objek penelitian adalah variabel

penelitian, yaitu segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulan. Dengan demikian objek penelitian dalam penelitian

ini adalah: Kekuatan Lingkungan Eksternal, Sumber Daya Perusahaan, Orientasi

Strategis, Kapabilitas Serap dan Kreasi Nilai serta Kinerja Bisnis.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk memperoleh data dan informasi

dari variabel–variabel penelitian. Dalam studi hubungan asimetris, terdapat dua

macam variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependent

(terikat). Variabel bebas (eksogenous) merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahan variabel terikat (endogenous). Variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan variabel

terikat. Sementara itu, variabel terikat merupakan variabel yang mengukur

pengaruh dari variabel bebas (Malhotra 2010;253). Dalam penelitian ini terdiri

dari dua variabel independent (bebas) yaitu Kekuatan Lingkungan Eksternal dan

Sumber Daya Perusahaan. Sementara variabel terikat yaitu Kinerja Bisnis dan

(26)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel berikut penjelasan dari masing-masing variabel penelitian, dapat

diungkapkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran Variabel

Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala

Kekuatan

Ekonomi Tingkat pemahaman manajemen terhadap kondisi ekonomi nasional

Ordinal

Politik Tingkat pemahaman manajemen terhadap kondisi politik nasional

Ordinal

Sosial budaya Tingkat pemahaman manajemen terhadap kondisi sosial budaya di wilayah kerjanya

Interval

Demografi Tingkat pemahaman manajemen terhadap kondisi demografi di wilayah kerjanya

Interval

Lingkungan Industri

Pesaing Tingkat pemahaman manajemen terhadap perusahaan pesaing

Interval

Barang substitusi Tingkat pemahaman manajemen terhadap jaminan kerusakan barang kiriman konsumen

Interval

Buyer Tingkat pemahaman

manajemen terhadap teknologi baru yang diterapkan

Interval

Trend teknologi masa yang akan datang

Tingkat pemahaman dan pengadaptasian

karyawan terhadap trend

(27)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala teknologi yang akan

datang

Aset Berwujud Fasilitas produksi Peningkatan

pengembangan fasilitas

Peralatan Teknologi Peningkatan pengembangan

Citra Perusahaan Peningkatan

pengembangan citra informasi tentang profil unit/divisi bisnis

Interval

Kualitas Pegawai Peningkatan kualitas pegawai

(28)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(29)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala signifikan

Kemampuan pengambilan keputusan dalam lingkungan yang tidak pasti

mengadopsi ide-ide baru

Interval perusahaan dalam memperkaya

pengetahuan baik dari sumber eksternal maupun internal perusahaan

Tingkat kemampuan pihak perusahaan dalam memperkaya

pengetahuan yang bersumber dari eksternal perusahaan

Tingkat kemampuan pihak perusahaan dalam memperkaya perusahaan dalam melakukan

penyeleksian

pengetahuan baik secara konseptual maupun operasional

Tingkat kemampuan pihak perusahaan dalam melakukan penyeleksian pengetahuan secara konseptual

Tingkat kemampuan pihak perusahaan dalam melakukan penyeleksian pengetahuan secara operasional

(30)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala Transfer

pengetahuan

Kemampuan pihak perusahaan dalam melakukan sosialisasi pihak perusahaan dalam melakukan sosialisasi pengembangan pengetahuan secara formal

Tingkap kemampuan pihak perusahaan dalam melakukan sosialisasi perusahaan dalam melakukan pihak perusahaan dalam melakukan pihak perusahaan dalam melakukan layanan yang berbeda dibandingkan dengan produk layanan pesaing

Peningkatan produk layanan yang berbeda dibandingkan dengan produk layanan pesaing

(31)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel Subvariabel Indikator Ukuran Skala (2009:79), Peningkatan ketepatan

waktu pengiriman paket

Peningkatan ketepatan waktu pengiriman paket

Interval masa yang akan datang

Interval loyalitas pelanggan

Peningkatan kerelasian

Peningkatan jaringan bisnis dengan pihak yang berkompeten

Interval

Peningkatan kerjasama dalam proses transaksi bisnis

Penjualan Total penjualan yang dicapai dalam periode waktu tertentu

Total penjualan dalam 5 tahun terakhir

Rasio

Profitabilitas ROA (Return on Assets)

Rasio

ROE ( Return on Euity) Rasio

Pangsa pasar Persentase pasar aktual yang dikuasai dari total populasi pasar aktual yang ada di kota-kota besar

Rasio

Persentase pangsa pasar di seluruh Indonesia

Rasio

3.4. Populasi. Sampel dan Teknik Sampling

3.4.1. Populasi

Malhotra (2010:371) menyatakan bahwa populasi adalah gabungan

(32)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sampel adalah sub elemen populasi yang terpilih ke dalam penelitian. Berdasarkan

pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

jasa kurir yang ada di wilayah penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini

adalah 193 perusahaan jasa kurir yang kantor pusatnya di Jakarta.

Dari populasi sebanyak tersebut di atas diambil sampel yang

representative sehingga penelitian dapat secara proporsional mewakili ukuran

perusahaan. Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini beroperasi di

berbagai wilayah di Indonesia.

3.4.2. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah, sebanyak 72 perusahaan

jasa kurir yang beroperasi di berbagai daerah di Indonesia, sebagian besar

berkantor pusat di Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah simple

random sampling dengan melihat data jumlah jasa kurir yang terdaftar dalam

menteri perdagangan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan selain data primer adalah data sekunder. Data

primer dikumpulkan dengan kuesioner sebagai instrumen yang utama dalam

penelitian ini. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan ditujukan langsung kepada para pengelola jasa kurir.

(33)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

narasumber lain misalnya para pelanggan industri jasa kurir, serta beberapa

badan dan pihak yang berkaitan.

2. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan

informasi yang lebih akurat dan untuk memperoleh informasi lain yang belum

dapat diperkirakan sebelumnya, menelaah, dan mengkaji dokumen-dokumen

lain dari berbagai lembaga yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan

diteliti. Selanjutnya hasil observasi ini dicatat dan didokumentasikan sebagai

data primer penelitian.

3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

3.6.1 Rancangan Analisis

1. Analisis Deskriptif

Analisis data deskriptif bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden

mengenai variabel-variabel yang diteliti, sekaligus digunakan untuk menjawab

permasalahan. Menurut Saunders, Lewis & Thornhill (2006;223)

pengungkapannya dapat berupa tabulasi atau grafik serta ukuran-ukuran statistika

agar mudah melakukan analisa secara deskriptif.

2. Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif digunakan untuk menjawab hipotesis, menggunakan

(34)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

antara set variabel observasi melalui variabel laten. Asumsi yang mendasari

metode PLS adalah bahwa data yang diamati dihasilkan dari proses sejumlah

kecil. Analisis ini adalah pengembangan dari model persamaan struktural (SEM)

diperkenalkan pertama kali oleh H.Wold dengan tujuan untuk memaksimalkan

variansi dari dependent variable yang dapat dijelaskan oleh independent variable

dengan menghasilakn matriks covarians secara empiris.

Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan serta paradigma

penelitian, dapat digambarkan suatu kerangka alur hubungan antara variabel

(35)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

COMPANY

Kerangka Alur Hubungan Antarvariabel Laten Yang Diteliti

Model penelitian di atas pada hakekatnya memperlihatkan Kekuatan

Lingkungan Eksternal (KKE) dan Sumber Daya Perusahaan (SDP) adalah

Variabel eksogen yang secara langsung mempengaruhi Orientasi Strategis (OS),

Kapabilitas Serap (KS) dan Kreasi Nilai (KN), Serta Kinerja Bisnis (KB)

sebagai konsekuensi yang disebut sebagai variabel endogen.

Model PLS didefinisikan terdiri dari dua persamaan linier yang disebut

(36)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

merepresentasikan hubungan antar variabel laten yang tidak dapat diukur secara

langsung, sedangkan model pengukuran memperlihatkan hubungan antara

variabel laten dan sekelompok variabel manifes yang dapat diukur secara

langsung.

a. Inner Model

Persamaan model struktural yang menghubungkan variabel –variabel laten

adalah sebagai berikut :

Dimana :

= koefisien jalur variabel laten eksogen terhadap endogen

= koefisien jalur variabel laten endogen terhadap endogen lainnya

 = error pada model struktural

b. Outer Model

Outer model disebut juga persamaan model pengukuran, ditulis sebagai

berikut :

xkj= Xj + kj

Dimana :

 (lambda) = koefisien jalur pada model pengukuran

δ (delta) = error model pengukuran pada variabel eksogen

(37)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel manifes diasumsikan memiliki satu variabel laten dan

dikelompokkan ke dalam blok-blok yang terpisah. Setiap blok mewakili satu

variabel laten. Asumsi dasar pada PLS adalah semua informasi dari variabel

manifes ditujukan pada variabel-variabel laten. Hal ini mempunyai dua implikasi.

Pertama, model PLS tidak melibatkan hubungan langsung antara variabel

manifes. Kedua, model pengukuran dari satu blok diasumsikan tidak berkorelasi

dengan error-error model pengukuran dari blok lainnya.

Adapun langkah perhitungan dalam Partial Least Square (PLS) menurut

Imam Ghozali (2008) adalah :

1. Spesifikasi Model Struktural

Membuat spesifikasi model adalah dengan membuat diagram jalur

berdasarkan model teoritis. Hubungan antara konstruk diwakili oleh panah.

Panah yang lurus menunjukkan hubungan kausal yang langsung dari satu

konstruk ke konstruk yang lain. Panah dua arah antara konstruk menunjukkan

korelasi antar konstruk. Variabel manifes diasumsikan memiliki satu variabel

laten dan dikelompokkan ke dalam blok-blok yang terpisah. Setiap blok

mewakili satu variabel laten.

2. Penaksiran Parameter (Estimasi)

PLS bekerja dengan mengekstraksi faktor-faktor dari variabel-variabel

prediktif dan variabel respons sedemikian sehingga kovarians antara faktor-faktor

yang diekstraksi tersebut maksimum. Inti dari prosedur penaksiran parameter

(38)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk menaksir skor faktor dari variabel laten. Pembobot-pembobot

diperoleh dari regresi dengan metode kuadrat terkecil yang diterapkan pada

variabel manifes setiap blok.

3. Evaluasi Model

a. Inner Model

Berbeda dengan LISREL, evaluasi taksiran model PLS hanya dapat

dilakukan secara deskriptif. Tenenhaus dkk. (2004) memberikan ukuran

kecocokan Goodness of fit (GoF) untuk mengevaluasi model PLS. GoF

merupakan akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata communalitas (outer

model) dan rata-rata (inner model). GoF bernilai antara 0 sampai 1 dan

diformulasikan sebagai:

√ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Selain Gof, terdapat beberapa ukuran lainnya juga mendukung dalam

mengevaluasi model PLS yaitu Q-Square

Rumus Q-Square: Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R22 ) ... ( 1- Rp2 )

dimana R12 , R22 ... Rp2 adalah R-square variabel endogen dalam model.

Interpretasi Q2 sama dengan koefisien determinasi total pada analisis jalur

(mirip dengan R2 pada regresi) nilai Q2 di atas 80% dianggap baik atau makin

(39)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Outer Model

Model pengukuran yang bersifat reflective atau sering disebut outer

model reflective menunjukkan bagaimana variabel manifest atau observed

variable merepresentasi konstruk laten untuk diukur yaitu dengan menguji

validitas dan reliabilitas dari indikator-indikator pembentuk konstruk laten

tersebut melalui analisis faktor konfirmatori. Uji validitas dan reliabilitas dalam

model pengukuran dapat dilihat dari nilai- nilai berikut.

1) Nilai factor loading (λ). Faktor loading merupakan ukuran yang dapat kita

pergunakan untuk mengevaluasi reliabilitas setiap variabel manifes. Nilai

loading factor yang tinggi menunjukkan bahwa tiap indikator konstruk converge

pada satu titik. Chin (2000) mengatakan λ ≥ 0,7 mengindikasikan reliabilitas

yang baik. Nilai loading factor paling besar menunjukkan indikator yang

paling berkaitan erat dengan variabel latennya.

2) Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

Selain uji validitas, Outer model juga dilakukan untuk menguji reliabilitas

suatu konstruk. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi,

konsistensi dan ketepatan instrurnen dalam mengukur konstruk.

(∑ )

(∑ ) ∑

Dimana = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j

Nunnaly (1994) merekomendasikan CR Gabungan (Composite reliability)

di atas 0,7 mengindikasikan konsistensi pengukuran yang baik.

(40)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ukuran ini digunakan untuk mengukur variasi variabel laten yang dapat

dijelaskan oleh variasi model pengukuran.

Tennenhaus dkk. (2004) merekomendasikan AVE di atas 0,5 mengindikasikan

pengukuran keragaman yang baik.

Tabel 3.3

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Outer Model

Validitas dan

Reliabilitas Parameter Aturan Keputusan

Validitas

Convergent

Loading Factor > 0.70 untuk Confirmatory Research > 0.60 masih dapat diterima untuk Exploratory Research

Average Variance Extracted (AVE)

> 0.50 untuk Confirmatory maupun Exploratory Research

Validitas

Discriminant

Cross Loading > 0.70 untuk setiap variable

Akar kuadrat AVE dan Korelasi antar

Konstruk Laten

Akar Kuadrat AVE > Korelasi antar Konstruk Laten

Reliabilitas Cronbach's Alpha > 0.70 untuk Confirmatory Research > 0.60 rnasih dapat diterima untuk Exploratory Research

Composite Reliability > 0.70 untuk ConfirmatoryResearch 0.60 - 0.70 masih dapat diterima untuk Exploratory Research

(41)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.7.2 Uji Hipotesis

Berikut hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian.

1. Hipotesis 1

Kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan berpengaruh

terhadap orientasi strategis di industri jasa kurir di Indonesia.

EXTERNAL

Gambar 3.2 Diagram Jalur Hipotesis 1

Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan

(42)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kriteria uji, Tolak H0 jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 1-

dan derajat bebas (k;n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah

jumlah sampel (pengamatan).

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis

sebagai berikut :

Ho : 1i ≤ 0, i=1,2

H1 : 1i >0

Statistik uji yang digunakan adalah :

) ˆ ( ˆ

1 1

i i SE

t

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan 

2. Hipotesis 2

Kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan berpengaruh

(43)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

EXTERNAL

Gambar 3.3 Diagram Jalur Hipotesis 2

Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan

adalah sebagai berikut :

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis

(44)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Ho : 2i ≤ 0, i=1,2

Kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan berpengaruh

terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di Indonesia

Gambar 3.4 Diagram Jalur Hipotesis 3

Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan

(45)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Hair.et al 2003;181).

Kriteria uji, Tolak H0 jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 1-

dan derajat bebas (k;n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah

jumlah sampel (pengamatan).

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis

sebagai berikut :

Kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya perusahaan berpengaruh

(46)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

EXTERNAL

Gambar 3.5 Diagram Jalur Hipotesis 4

Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan

adalah sebagai berikut :

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis

(47)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu H1 : 3i >0

Orientasi strategis berpengaruh terhadap kapabilitas serap di industri jasa

kurir di Indonesia

Gambar 3.6 Diagram Jalur Hipotesis 5

Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut :

(48)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan 

6. Hipotesis 6

Orientasi strategis dan kapabilitas serap berpengaruh terhadap kreasi nilai

di industri jasa kurir di Indonesia

Gambar 3.7 Diagram Jalur Hipotesis 6

Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan

(49)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Hair.et al 2003;181).

Kriteria uji, Tolak H0 jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 1-

dan derajat bebas (k;n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah

jumlah sampel (pengamatan).

Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut :

Ho : 3i ≤ 0, i=1,2

Orientasi strategis dan kapabilitas serap berpengaruh terhadap kinerja

(50)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.8 Diagram Jalur Hipotesis 7

Rumus statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan

adalah sebagai berikut :

(Hair.et al 2003;181).

Kriteria uji, Tolak H0 jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 1-

dan derajat bebas (k;n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah

jumlah sampel (pengamatan).

Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut :

(51)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

VALUE CREATION

(VC) 43

Y31 Y32 Y33

BUSINESS PERFORMANCE

(BP)

Z1 Z2 Z3

8

Gambar 3.9 Diagram Jalur Hipotesis 8

Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut :

Ho : 43 ≤ 0, i=1,2

H1 : 43 >0

Statistik uji yang digunakan adalah :

) ( 43

43

 

SE

t

(52)

194

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan analisis kajian strategi dalam upaya membangkitkan

kinerja bisnis pada industri jasa kurir yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dari kekuatan lingkungan eksternal dan sumber

daya perusahaan terhadap orientasi strategis di industri jasa kurir di indonesia,

dalam hal ini pengaruh dari kekuatan lingkungan eksternal lebih besar

dibandingkan dengan sumber daya perusahaan terhadap orientasi strategis.

dimensi lingkungan industri menunjukkan pengaruh tertinggi dalam

merefleksikan kekuatan lingkungan eksternal pada industri jasa kurir di

indonesia. perkembangan industri jasa kurir menunjukkan tingkat persaingan

yang signifikan. persaingan tidak hanya dihadapkan pada perusahaan swasta

lokal bahkan dengan perusahaan luar negeri sehingga menuntut orientasi

strategis yang lebih sesuai.

2. Terdapat pengaruh positif kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya

perusahaan terhadap kapabilitas serap di industri jasa kurir di indonesia.

sumber daya perusahaan memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan

kekuatan lingkungan eksternal dalam mempengaruhi kapabilitas serap.

(53)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

perusahaan dan mempengaruhi kapabilitas serap di industri jasa kurir di

indonesia, adalah asset berwujud. hal itu menunjukkan bahwa fasilitas

produksi, sarana dan prasarana, serta peralataan teknologi berperan lebih

besar dalam membentuk kapabilitas serap. keberadaan teknologi informasi

yang mampu diadaptasi dengan baik oleh pihak perusahaan membantu dalam

meningkatkan kapabilitas serap.

3. terdapat pengaruh positif kekuatan lingkungan eksternal dan sumber daya

perusahaan terhadap kreasi nilai. sumber daya perusahaan berpengaruh lebih

besar terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di indonesia, dibandingkan

kekuatan lingkungan eksternal. hal itu menunjukkan bahwa penciptaan nilai

pada industri jasa kurir di indonesia lebih dipengaruhi oleh adanya sumber

daya perusahaan dibandingkan pengadaptasian kekuatan lingkungan eksternal.

penciptaan nilai bagi pelanggan ditunjang oleh tersedianya berbagai sarana

dan prasarana, sumber daya manusia yang handal, serta teknlogi informasi

yang mampu diadaptasi oleh pihak pengelola dan pegawai di perusahaan jasa

kurir.

4. Terdapat pengaruh positif kekuatan lingkungan eskternal terhadap kinerja

bisnis di industri jasa kurir di Indonesia, sementara tidak terdapat pengaruh

dari sumber daya perusahaan terhadap kinerja bisnis. Pengadaptasian terhadap

(54)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengantisipasi dan mengadaptasi perubahan pasar, teknologi, dan persaingan

industri yang menjadikan meningkatnya kinerja bisnis .

5. Terdapat pengaruh positif orientasi strategis terhadap kapabilitas serap di

industri jasa kurir di Indonesia. Adapun dimensi yang memberikan pengaruh

paling tinggi dalam merefleksikan orientasi strategis dalam mempengaruhi

kapabilitas serap adalah customer orientation, diikuti oleh interfunctional

coordination, entrepreneurial coordination, dan orientasi pesaing.

pemahaman perusahaan akan kebutuhan dan keinginan pelanggan yang

ditunjang oleh koordinasi antarfungsi serta peningkatan koordinasi

kewirausahaan dan orientasi pesaing memberikan kontribusi dalam

peningkatan kapabilitas serap.

6. Terdapat pengaruh positif secara simultan dari orientasi strategis dan

kapabilitas serap terhadap kreasi nilai di industri jasa kurir di indonesia.

secara parsial ditunjukkan bahwa pengaruh dari orientasi strategis lebih besar

dibandingkan dengan pengaruh dari kapabilitas serap terhadap kreasi nilai.

implementasi orientasi strategis yang diiringi dengan peningkatan kapabilitas

serap memberikan kontribusi terhadap penciptaan nilai pada industri jasa

kurir. namun demikian implementasi orientasi strategis akan memberikan

pengaruh lebih besar dalam menciptakan nilai bagi pihak terkait. hal itu

dikarenakan orientasi strategis berkaitan dengan cara pandang perusahaan

(55)

Hana Suryana, 2015

KREASI NILAI SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENINGKATKAN KINERJA BISNIS JASA KURIR D I IND ONESIA

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diimplementasikan dengan baik akan mampu menciptakan manfaat lebih bagi

pelanggan, mengokohkan domain bisnis dan meningkatkan kemitraan bisnis

untuk menunjang kinerja bisnis yang lebih baik.

7. Terdapat pengaruh positif orientasi strategis dan kapabilitas serap secara

simultan terhadap kinerja bisnis di industri jasa kurir di indonesia. namun

secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh dari orientasi strategis lebih

besar dibandingkan pengaruh dari kapabilitas serap terhadap kinerja bisnis.

implementasi orientasi strategis yang diiringi dengan peningkatan kapabilitas

serap memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja bisnis pada

industri jasa kurir. namun demikian implementasi orientasi strategis akan

memberikan pengaruh lebih besar dalam meningkatkan kinerja bisnis. hal itu

dikarenakan orientasi strategis berkaitan dengan cara pandang perusahaan

terhadap pelanggan, pesaing, kewirausahaan dan koordinasi internal yang jika

diimplementasikan dengan baik akan mampu meningkatkan penjualan

,profitabilitas, dan pangsa pasar.

8. Terdapat pengaruh positif kreasi nilai terhadap kinerja bisnis di industri jasa

kurir di Indonesia. Adapun dimensi yang merefleksikan kreasi nilai dalam

mempengaruhi kinerja bisnis adalah business partner, diikuti oleh business

domain, dan customer benefit. Peningkatan kerelasian dengan pelanggan

dalam meningkatkan loyalitas pelanggan serta kehandalan perusahaan dalam

Gambar

Grafik 1.1. Ukuran Pertumbuhan Pasar Industri Jasa Kurir
Gambar 1.1 Peta Posisi Pesaing Industri Jasa Kurir
Gambar 1.2 : Sumber: Booz & Co 2010 Penguasaan Pasar
Tabel 1.1.  Perkembangan Kinerja Bisnis Industri Jasa Kurir di Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah sistem keamanan pada pintu. Proses buka/kunci pintu biasanya dilakukan secara manual dan biasanya kita akan memerlukan anak kunci untuk membuka atau mengunci

Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi.. Yogyakarta :

Seragam kerja menjadi suatu kebutuhan dasar bagi setiap perusahaan, bisa dibayangkan pegawai yang tidak mengenakan seragam, tentu saja manajemen akan sulit mengelola karyawan

Model 1 shows the estimated coeficient of exchange rate depreciation, political stability index, economic performance index, and debt status index, which is used to predict

Chapter 6, Installing Siebel Client Software guides you through the installation of the Siebel Mobile or Developer Web Client, the Siebel Sample Database, and Siebel Tools..

From the measurement results of the environmental health conditions by using the fuzzy logic approach as shown in Table 3, we propose a process for transmitting data to the

kendalayang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan perpustakaan yaitu: (a) kepala sekolah akan merekruttenaga kerja baru yang nantinya akan ditempatkan di perpustakaan;

Tujuan dari uji teknis ini adalah untuk mengetahui bahwa semua komponen yang digunakan dalam panel kapasitor bank, yang sebagai modul pembelajaran