KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGKONVERSI KASET KE CD DI SMK
NEGERI 6 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Oleh:
R. AJENG HERTY PRANITASURI
NIM. 0902046
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kontribusi Penerapan
Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hail Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Mengkonversi Kaset Ke CD di SMK Negeri 6 Bandung ” ini dan
seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu
yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap
menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada
klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Januari 2014
Yang membuat pernyataan,
R. Ajeng Herty Pranitasuri
LEMBAR PENGESAHAN
R. Ajeng Herty Pranitasuri NIM. E045.0902046
KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGKONVERSI KASET KE CD DI SMK NEGERI 6
BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dra. Tuti Suartini, M.Pd NIP. 19631121 198603 2 002
Pembimbing II
Erik Haritman, S.Pd, MT NIP. 19760527 200112 1 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
ABSTRAK
Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pembelajaran moving class berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan seberapa besar kontribusi penerapan sistem pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 6 Bandung pada kelas X Program Keahlian Teknik Audio Video yang berjumlah 31 orang. SMK Negeri 6 Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang menerapkan model pembelajaran dengan sistem moving class (kelas bergerak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Adanya pengaruh yang signifikan diantara penerapan pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa dengan nilai korelasi sebesar 0,783 dan koefisien determinasinya sebesar 61,3%. Oleh karena itu penggunaan sistem pembelajaran moving class sebagai model pembelajaran dapat dikatakan efektif. Selain itu, hasil belajar pada ranah afektif, psikomotor, dan kognitif memiliki kategori baik.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Rumusan Masalah ... 3
1.4 Batasan Masalah... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Sistem Pembelajaran ... 6
2.1.1 Definisi Belajar dan Pembelajaran ... 6
2.1.2 Sistem Pembelajaran ... 7
2.2 Moving Class ... 7
2.2.1 Pengertian Moving Class... 7
2.2.4 Indikator-indikator Dalam Penerapan sistem
Pembelajaran Moving Class
... ... 10
2.3 Hasil Belajar ... 12
2.3.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 13
2.3.2 Hasil Belajar Ranah Afektif ... 14
2.3.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 15
2.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15
2.4 Pengaruh Pelaksanaan Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 17
2.5 Hipotesis Penelitian ... 18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 20
3.2 Variabel Penelitian ... 22
3.3 Paradigma Penelitian ... 22
3.4 Populasi dan Sampel Data Penelitian ... 23
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 23
3.6 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 24
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 26
3.7.1 Uji Validitas ... 26
3.7.2 Uji Reliabilitas ... 27
3.7.3 Tingkat Kesukaran ... 28
3.7.4 Daya Pembeda ... 29
3.8 Teknik Analisis Data ... . 30
3.8.1 Uji Normalitas ... . 31
3.8.2 Uji Homogenitas ... 32
3.8.3 Uji Linieritas ... 33
3.8.4 Uji Hipotesis ... 34
3.8.5 Koeefisien Korelasi ... .... 36
3.8.7 Uji Signifikansi Koefisien orelasi untuk Pengujian
Hipotesis ... 37
3.8.8 Analisis Regresi Sederhana ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Umum ... 39
4.1.1 Tanggapan Siswa Tentang Moving Class ... 39
4.1.2 Penilaian Hasil Belajar ... 41
4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 42
4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 42
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 46
4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 46
4.2.4 Hasil Uji Daya Pembeda ... 47
4.3 Analisis dan Pembahasan Penelitian ... 47
4.3.1 Hasil Uji Normalitas ... 47
4.3.2 Hasil Uji Homogenitas ... 48
4.3.3 Hasil Uji linieritas ... 48
4.3.4 Hasil Uji Hipotesis ... 49
4.3.5 Hasil Uji Regresi Sederhana ... 49
4.3.6 Hasil Uji Korelasi ... 50
4.3.7 Hasil Uji Signifikansi ... 51
4.3.8 Hasil Uji Determinasi ... 51
4.3.9 Hasil Temuan Lapangan ... 52
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 9
Gambar 3.2 (a) Kurva normal baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya ... 38
Gambar 3.3 Kurva uji pihak kiri ... 40
Gambar 4.2 Kurva hasil uji pihak kiri ... 62
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Skala Jawaban Angket Variabel X ... 24
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ... 25
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal ... 27
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks kesukaran ... 27
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 28
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi ... 31
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi... 35
Tabel 4.1 Penilaian Angket Siswa ... 38
Tabel 4.2 Penilaian Hasil Belajar ... 40
Tabel 4.3 Hasil Perhitingan Uji Validitas Instrumen Soal ... 42
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Butir Intrumen Penelitian Soal ... 43
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Intrumen Angket ……… 43
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Butir Intrumen Penelitian Angket ………… 44
Tabel 4.7 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 45
Tabel 4.8 Daya Pembeda Butir Soal ... 46
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data ... 47
Tabel 4.10 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 51
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A-1 INSTRUMEN SOAL ... 61
A-2 INSTRUMEN ANGKET ... 64
LAMPIRAN B B-1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN ... 67
B-2 RPP (PRINSIP KERJA CD) ... 69
B-3 RPP (SINYAL ANALOG DAN SINYAL DIGITAL) ... 75
B-4 RPP (PEMROSESAN SINYAL ANALOG KE SINYAL DIGITAL).. 80
B-5 RPP (PRINSIP ADC) ... 85
B-6 RPP (BAGIAN-BAGIAN DARI KASET) ... 90
B-7 RPP (BAGIAN-BAGIAN ALAT PENGKONVERSI) ... 95
B-8 RPP (JENIS-JENIS KABEL) ... 100
B-9 RPP (PROSES PEREKAMAN) ... 105
B-10 KRITERIA PENGUKURAN RANAH AFEKTIF ...………109
B-11 KRITERIA PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTOR ... 111
LAMPIRAN C C-1 HASIL PENILAIAN ANGKET ... 112
C-2 HASIL BELAJAR kESELURUHAN ... 113
C-3 HASIL UJI NORMALITAS ... 114
C-4 HASIL UJI HIPOTESIS (UJI PIHAK KIRI) ... 115
C-5 HASIL PENGUKURAN RANAH AFEKTIF ... 116
C-6 HASIL PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTOR ... 117
LAMPIRAN D D-1 SILABUS ... 118
D-2 PERHITUNGAN MANUAL UJI VALIDITAS ... 120
D-3 PERHITUNGAN MANUAL UJI RELIABILITAS ... 122
D-4 PERHITUNGAN MANUAL TINGAT KESUKARAN ... 124
D-4 PERHITUNGAN MANUAL TINGAT KESUKARAN ...125
D-7 PERHITUNGAN MANUAL HOMOGENITAS ... 129
D-8 PERHITUNGAN MANUAL LINEARITAS... 130
D-9 PERHITUNGAN MANUAL UJI PIHAK KIRI ...133
D-10 PERHITUNGAN MANUAL UJI REGRESI SEDERHANA ... 135
D-11 PERHITUNGAN MANUAL UJI KORELASI ... 136
D-12 PERHITUNGAN MANUAL UJI SIGNIFIKANSI ... 137
D-13 PERHITUNGAN MANUAL KOEFISIEN DETERMINASI ... 138
LAMPIRAN E E-1 TABEL KONSULTASI ... 139
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan
lingkungan. Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan
secara alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang
dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Di era
modern seperti ini, setiap sekolah selalu melakukan inovasi pembelajaran
untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran yang
dilakukan guru hendaknya dapat memberikan situasi dimana siswa dapat
secara optimal mengembangkan potensi masing-masing siswa. Untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam bereksplorasi, berpikir kreatif
dan mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki siswa, guru perlu
menerapkan berbagai model pembelajaran dengan sistem Moving Class.
Moving Class (Sagala, 2009:182) merupakan suatu model
pembelajaran yang diciptakan untuk belajar aktif dan kreatif, dengan sistem
belajar mengajar bercirikan peserta didik mendatangi guru ke kelas, bukan
sebaliknya. Dalam sistem ini guru mempunyai kelas pribadi untuk
mengikuti setiap pelajaran peserta didik harus berpindah dari satu kelas lain
yang sudah ditentukan. Sehingga terdapat kelas berdasarkan bidang studi.
Lewat sistem ini, para peserta didik dapat menciptakan suasana yang
kondusif untuk belajar di setiap kelas ada. Kegiatan pembelajaran sistem
moving class peserta didik berpindah sesuai pelajaran yang diikutinya.
Pada hasil observasi yang di lakukan oleh penulis SMK Negeri 6
Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang
menerapkan model pembelajaran dengan sistem moving class (kelas
bergerak). Sistem moving class merupakan hal yang sudah tidak asing lagi
di dunia pendidikan, tetapi penerapannya di lapangan masih bisa dibilang
belum cukup lama terutama di kalangan sekolah menengah atas maupun
2
pada saat mata pelajaran berganti maka siswa akan meninggalkan kelas
menuju ruang kelas lain sesuai mata pelajaran yang dijadwalkan. Dalam
sistem pembelajaran moving class, ruangan kelas di desain untuk mata
pelajaran tertentu. Dengan demikian ruang kelas akan difungsikan seperti
laboratorium.
Awalnya moving class disambut hangat peserta didik karena
perpindahan mereka dari SMP ke SMK. Namun dalam perjalanannya
banyak peserta didik yang mengeluh karena moving class ternyata
melelahkan. Banyak peserta didik merasa lelah, khususnya pada sekolah
yang mempunyai lahan yang luas. Terlebih ketika hari sudah siang peserta
didik merasa malas pindah-pindah kelas.Movingclass pun mengakibatkan
Waktu belajar berkurang karena perpindahan ruang kelas, di lain sisi, siswa
yang sudah berlari-lari karena jarak yang lumayan jauh untuk tiba lebih
awal, kemudian melihat keadaan kekosongan pengajar di kelas. Alasan guru
macam-macam, ada yang ingin minum atau istirahat, ada juga yang
mengatakan sudah terlalu lama menunggu di kelas tetapi murid tak kunjung
datang.
Moving class pun mengakibatkan keadaan sekolah menjadi ramai
ketika adanya perpindahan kelas, selain itu dengan tidak adanya kelas tetap
bagi siswa mengakibatkan kurangnya tanggung jawab peserta didik
terhadap kebersihan dan inventaris kelas. Tak hanya itu moving class pun
mengakibatkan siswa berkesempatan untuk kabur karena mereka berada di
luar kelas. Sedangkan tujuanmoving class(Sagala, 2009:182) adalah untuk
membiasakan peserta didik merasa nyaman dalam belajar dan agar tidak
bosan belajar dengan selalu menempati kelas yang sama setiap harinya.
Keunggulan dari moving class pun peserta didik lebih punya waktu
3
perbedaan sistem pembelajaran moving class dan kelas menetap bahwa
moving class dapat memberikan pengaruh pada hasil belajar terutama pada
penilaian jangka panjang (Legianti,2012:97).
Jika kenyataan seperti diatas terus diabaikan, maka sistem belajar
mengajar tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh sebab itu,
penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian agar mendapat gambaran
mengenai “Kontribusi Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil
Belajar Siswa Jurusan Teknik Audio Video SMK 6 Bandung”.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang di atas penulis mengidentifikasi beberapa masalah
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran siswa dilihat masih ada yang lebih memilih
untuk pergi ke kantin terlebih dahulu dari pada langsung ke kelas
pada saat pergantian mata pelajaran.
2. Siswa menganggap guru tidak hadir jika tidak ada dalam ruangan,
sehingga banyak siswa yang memilih untuk pulang.
3. Banyak siswa yang merasa kelelahan dan malas saat pergantian
kelas, dilihat masih ada yang tidak bersemangat dan berjalan lambat
saat perpindahan kelas.
4. Banyak siswa yang membolos atau pulang sebelum waktu jam
sekolah berakhir dengan alasan guru yang bersangkutan tidak hadir.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Seberapa besar kontribusi sistem pembelajaran moving class
terhadap hasil belajar siswa jurusan teknik audio video di SMK
Negeri 6 Bandung?
2. Apakah penerapan sistem pembelajaran moving class di SMK
Negeri 6 Bandung berkontribusi terhadap hasil belajar siswa jurusan
4
1.4 PEMBATASAN MASALAH
Permasalahan dan penelitian ini dibatasi menjadi sebagai berikut
1. Penelitian mengenai penerapan sistem pembelajaran moving class di
SMK Negeri 6 Bandung ini dibatasi padaperan guru dalam KBM,
kondisi ruang belajar dan jarak antar kelas.
2. Penilaian Hasil belajar afektif, kognitif dan psikomotor yang
diungkap di dalam penelitian ini yaitu pada mata pelajaran
mengkonversi kaset ke CD (Compact Disk).
3. Objek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada siswa kelas XI
jurusan teknik audio video di SMK Negeri 6 Bandung.
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui seberapa besar kontribusi penerapan sistem
pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa.
2. Ingin mengetahui apakah sistem pembelajaran moving class
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
1.6 MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penimbangan
dalam menerapkan sistem pembelajaran moving class dengan hasil
belajar siswa SMK Negeri 6 Bandung.
2. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran
5
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk dapat memberikan gambaran mengenai penelitian ini dapat
disusun sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang Latar Belakang Masalah,
Identifikasi masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah,
Penjelasan Istilah Dalam Judul, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab
ini menguraikan deskripsi teori, dan hipotesis penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang
tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode
penelitian, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, uji
normalitas dan analisis regresi.
BAB IV ANALISIS DATA, PEMBAHASAN DAN HASIL
PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang deskripsi teori,
pengujian persyaratan statistik, pengujian hipotesis dan
interpretasi hasil penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari
seluruh uraian dari bab terdahulu dan saran yang bisa
menunjang peningkatan dari permasalahan yang dilakukan
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan
dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah
dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011:6).
Metode penelitiayang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003: 54).
Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif,
karena dalam penelitian ini merumuskan hipotesis. Hal ini sesuai pendapat
Sugiyono (2008: 8), yaitu:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Melalui metode penelitian ini penulis mengharapkan dapat mengetahui
bagaimana Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Audio Video SMK
Negeri 6 Bandung. Perhitungan tersebut selanjutnya dianalisis dan diambil
kesimpulan setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah
31
esar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan
meliputi beberapa hal, diantaranya:
a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi
pendahuluan melaliu pengamatan terhadap sistem pembelajaran
moving class
b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori
yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan
diteliti
c. Menentukan sampel penelitian
d. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes dan instrumen
angket
e. Melakukan uji coba instrumen tes dan instrumen angket
f. Menganalisis hasil uji coba intrumen tes kemudian mentukan
soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar
ranah kognitif siswa
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi beberapa hal diantaranya:
a. Pengajaran dalam satu semester untuk mendapatkan hasil belajar
siswa
b. Melaksanakan kegiatan pengisian soal oleh siswa untuk
mendapatkan nilai ranah kognitif
c. Melaksanakan kegiatan praktikum untuk mendapatkan nilai
ranah afektif dan psikomotor
d. Melaksanakan kegiatan pengisian angket tentang moving class
oleh siswa
3. Tahap Pengolahan Data
32
a. Data yang sudah diperoleh ditulus dalam bentuk laporan atau
data yang terperinci
b. Analisis data menggunakan perhitungan-perhitungan yang telah
ditentukan
c. Mengambil kesimpulan dan rekomendasi
3.2VARIABEL PENELITIAN
Arikunto menyatakan bahwa “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” (Arikunto,2010:161). Dalam variable terdapat dua variable utama, sebagai berikut:
1. Variabel bebas adalah variabel penyebab atau yang diduga
memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa
2. Variabel terikat adalah variabel yang ditimbulkan atau efek dari
variabel bebas
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat di simpulkan variabel
dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (X) : Penerapan sistem pembelajaran
moving
class di SMK Negeri 6 Bandung.
2. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa SMK Negeri 6
Bandung pada mata pelajaran
mengkonversi kaset ke CD.
3.3PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang
menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti dengan rumusan
33
Untuk memperjelas gambaran tentang variabel-variabel
dalampenelitian ini, maka dibuat paradigma sebagai kerangka pemikiran
dan penelitian sebagai berikut:
Keterangan:
= Alur Hubungan/ korelasi
= Alur Penelitian
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
3.4 POPULASI DAN SAMPEL DATA PENELITIAN
1. Populasi Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan Teknik
Audio Video SMK Negeri 6 Bandung
2.Sampel Penelitian ini ditentukan sebanyak 36 siswa kelas XI jurusan
Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung (dalam satu kelas).
Siswa kelas XI Jurusan Teknik
Audio Video SMK Negeri 6 Bandung Temuan penelitian Kesimpulan dan saran Penerapan sistem
pembelajaran moving class di SMK Negeri 6
Bandung: (Variabel X)
Aspek yang di ungkap: 1. Pelaksanaan
perpindahan kelas 2. Peran guru dalam
KBM
3. Pengelolaan ruang
belajar mengajar 4. Daya tampung kelas 5. Pencapaian antar
ruang kelas Hasil belajar (Variabel Y) Aspek yang diungkap: 1. Penilaian
hasil belajar
kognitif 2. Penilaian
hasil belajar afektif 3. Penilaian
hasil belajar
34
3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh
untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan
permasalahan-permasalahan penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut diperlukan
teknik-teknik tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan
benar-benar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
a. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk mengetahui
jumlah populasi penelitian, dalam hal ini jumlah siswa kelas XI
jurusan teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung dan
kurikulum yang di terapkan di SMK Negeri 6 Bandung
b. Angket (kuesioner)
Angket adalah suatu daftar yang diberikan rangkaian pertanyaan
mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.
Menurut jenis pengisiannya, angket dibagi menjadi 2 yaitu
angket terbuka dan angket tertutup.Dalam penelitian ini, angket
yang akan digunakan adalah angket tertutup. Angket ini
digunakan untuk mendapatkan data mengenai. Pelaksanaan
sistem pembelajaran moving class menurut persepsi siswa
berupa jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti.
c. Tes
Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara
dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53).
35
3.6 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk mengkaji hipotesis di perlukan data yang benar, cermat serta
akurat karena keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada
kebenaran dan ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan ketepatan data
yang diperoleh bergantung kepada alat pengumpul data (instrumen) yang
digunakan serta sumber data.
Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket
untuk variabel X dan Y, sehingga dari angket inilah diharapkan data utama
yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat terpecahkan. Adapun
angket yang dipergunakan disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen yang
telah ditetapkan. Kisi-kisi instrumen penelitian memuat: variabel X adalah
penerapan moving class, aspek yang diungkap adalah pelaksanaan
perpindahan kelas, peran guru dalam KBM, pengelolaan ruang belajar
mengajar, daya tampung kelas, pencapaian antar ruang kelas sedangkan
variabel Y adalah hasil belajar siswa kelas XI Jurusan Teknik Audio Video
SMK Negeri 6 Bandung, aspek yang diungkap adalah aspek afektif, aspek
kognitif, dan aspek psikomotor pada siswa.
Angket yang disusun dalam bentuk pilihan dengan 4 Option
alternatif jawaban yaitu :
Tabel 3.2 Skala Jawaban Angket Variabel X Bobot Jawaban Variabel X
4
3
2
1
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Kurang Baik (KB)
Tidak Baik (TB)
(Arikunto,2010:75)
Setelah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah
menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan
36
melalui pertanyaan. Aspek yang akan diungkap bersumber dari masalah
penelitian.
3.7 PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan
reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
3.7.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono,
2009).Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang
dimaksud dalam penelitian ini,untuk menghitung validitas instrumen akan
digunakan rumus Product Moment untuk menganalisis butir soal.
√
(Arikunto,2010:72)
Keterangan :
∑X = Jumlah skor item X ∑Y = Jumlah skor item Y
∑XY = Jumlah skor perkalian item X dan Y n = Jumlah responden
r = Koefisien korelasi
37
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(Arikunto, 2010: 75)
Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji
signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi
korelasi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut :
t = √ √
(Sugiyono,2012:230)
Keterangan:
t = Uji Signifikan
r = Koefisiensi Korelasi
n = Jumlah Responden
Dalam penelitian ini, pengujian penelitian kuantitatif dihitung
dengan menggunakan program paket statistik SPSS. Hitung perhitungan
korelasi Product Moment (r) yang dilakukan, selanjutnya dibandingkan
dengan angka Instrumen dikatakan valid atau signifikan apabila harga
> (Singgih Santoso:2000) dengan tingkat kepercayaan 95% dan
dengan derajat kebebasan (n-2).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah teknik untuk mengetahui konsistensi alat ukur
(kuisioner). Besarnya reliabilitas alat ukur yang telah diujikan menunjukan
sejauh mana tingkat kepercayaan atau keandalan alat ukur dalam mengukur
subjek penelitian.Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan
38
[ ] [ ]
(Arikunto, 2010: 239)
Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: jumlah varians butir : varians total
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Sangat Tinggi
Tinggi
Cikup
Rendah
Sangat Rendah
(Arikunto, 2010: 75)
3.7.3 Tingkat Kesukaran
Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan
persamaan:
(Arikunto, 2010: 208)
Keterangan :
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab benar
39
0,00 – 0,30
0,31 – 0,70
0,71 – 1,00
Soal Sukar
Soal Sedang
Soal Mudah
(Arikunto, 2010: 210)
3.7.4 Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi
sampai yang terendah.
b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok
bawah.
c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing
kelompok pada tiap butir soal.
d. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
D : Daya pembeda
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab
benar
BB :Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas
JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah
Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut
ini:
40
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Negatif
Jelek
Cukup
Baik
Baik Sekali
Tidak Baik, Harus Dibuang
(Arikunto, 2010: 218)
3.8 TEKNIK ANALISIS DATA
Suatu penelitian yang tujuannya mengkaji pengaruh satu atau beberapa
variabel independen terhadap variabel dependen, maka model statistik yang
digunakan menguji hipotesisnya adalah regresi linier sederhana atau ganda.
Analisis regresi berbeda dengan analisis korelasi. Dalam analisis regresi,
variabel bebas dan variabel terikatnya . Sedangkan pada analisis korelasi,
variabel-variabel yang akan dikorelasikan cukup disebut dengan istilah
variabel penelitian.
Sudarmanto (2005: 101), mengatakan bahwa:
Persyaratan awal untuk menggunakan regresi sebagai salah satu alat analisis yaitu, variabel penelitian harus diukur paling rendah dalam bentuk skala interval”. Apabila variabel-variabel penelitian tersebut diukur dalam bentuk skala interval, maka telah memenuhi salah satu persyaratan awal untuk untuk menggunakan statistik parametrik.
Selanjutnya adalah melakukan pengujian persyaratan analisis.
Menurut Riduwan (2006: 119):
41
1. Persyaratan dalam penggunaan statistik parametrik.
Persyaratan dalam penggunaan statistik parametrik yaitu berupa uji normalitas dan uji homogenitas data populasi.
2. Persyaratan untuk penggunaan analisis regresi linier ganda.
Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai uji persyaratan regresi
sederhana, maka akan dilakukan pengujian persyaratan yaitu berupa uji
normalitas, homogenitas dan linieritas.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau
tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2).
Uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara
membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah
terkumpul pada gambar 3.2 (b) dengan kurva normal baku/standar pada
gambar 3.2 (a).
Gambar 3.2 (a) Kurva normal baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji
normalitasnya
Langkah-langkah untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat yaitu
sebagai berikut:
34,13% 34,13% 13,53% 13,53%
2,7% 2,7%
? ?
? ?
? ? (b)
42
1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas
dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva
Normal Baku).
2. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:
3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.7 Tabel distribusi frekuensi
Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2
Keterangan :
fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi
fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap
bidang dikalikan dengan n)
4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
5. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga (fo– fh) dan
dan menjumlahkannya.
Harga
merupakan harga chi-kuadrat ( χ 2
).
6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel
dengan ketentuan :
Jika :
hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal
43
untuk tiap variabel. Kemudian dilakukan pencarian nilai Fhitung dengan
rumus: terkecil ian terbesar ian Fhitung var var
(Riduwan, 2006: 120)
Ujihomogenitasdilakukanuntukmengetahuiapakahdata dalamvariabelX
danY bersifathomogenatautidak.
Langkah-langkahmenghitungujihomogenitas:
1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y, dengan rumus:
√ ∑ ∑
√
∑ ∑
2. Mencari Fhitungdengan dari varians X dan Y, dengan rumus:
terkecil ian terbesar ian Fhitung var var
3. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan
dk pembilang n-1(untuk varians terbesar) dan dk penyebut n-1
(untuk varians terkecil)
Adapun taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Jika Fhitung ≥ Ftabel berarti tidak homogen.
Jika Fhitung ≤ Ftabel berarti homogen.
3.8.3 Uji Linieritas
Uji linieritas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan
hubungan, memprediksi besarnya arah hubungan, serta meramalkan
besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui. Uji linieritas
dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Adapun nilai
Fhitung didapatkan dengan rumus:
44
Menentukan keputusan pengujian:
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka data berpola tidak linier.
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka data berpola linier.
(Riduwan, 2006:129)
Mencari Ftebel dengan rumus:
dk k dk n k tabel dkE dkTC tabel F F F F , 2 05 , 0 1 , 1
Cara mencari: Ftabel dk = k - 2 = sebagai angka pembilang
Ftabel dk = n - k = sebagai angka penyebut.
(Riduwan, 2006:129)
3.8.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
Ho : Tidak adanya kontribusi pelaksanaan moving class terhadap hasil
belajar jikaperolehan rata-rata hasil belajar siswa di bawah 7,5
Ha : Adanya kontribusi pelaksanaan moving class terhadap hasil
belajarjikaperolehan rata-rata hasil belajar siswa lebih besar atau sama
dengan 7,5.
Ho : π < 7,5
Ha : π ≥ 7,5
π : Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.
Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis
45
2. Menghitung simpangan baku (s)
Keterangan :
xi : nilai pada tiap siswa
̅ : nilai rata-rata n : jumlah siswa
s : simpangan baku
3. Menghitung harga t
Keterangan :
t : nilai t yang dihitung (thitung)
̅ : nilai rata-rata
μ0 : nilai yang dihipotesiskan
s : simpangan baku sampel
n : jumlah anggota sampel
4. Melihat harga ttabel
[image:32.595.117.480.101.729.2]5. Menggambar kurva
Gambar 3.3 Kurva uji pihak kiri
Daerah penolakan H0 Daerah
penerimaan H0
α
46
6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat
(ttabel harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis
Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh
pada daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel),
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
thitung≥ ttabel, berarti H0 diterima
thitung< ttabel, berarti H0 ditolak
3.8.5 Menghitung Koefisien Korelasi
Korelasi dalam pengertian statistik digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih, dan nilai korelasi ditunjukan dengan koefisien korelasi. Menurut Sudjana (2005:369), “untuk keperluan perhitungan koefisien korelasi berdasarkan sekumpulan data (X,Y)
berukuran n dapat menggunakan rumus Product Moment Correlation
sebagaian berikut:
√
Keterangan :
∑X = Jumlah skor item X ∑Y = Jumlah skor item Y
∑XY = Jumlah skor perkalian item X dan Y
n = Jumlah responden
r = Koefisien korelasi
Jika koefisien korelasi bernilai positif, artinya dua variabel tersebut
47
Untuk memberi interpretasi terrhadap korelasi maka dapat
[image:34.595.114.487.170.602.2]menggunakan tabel berikut:
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien korelasi Interval Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
3.8.5 Perhitungan Koefisien Determinasi
Menghitung besarnya prosentasi derajat kontribusi veriabel X
(pelaksanaan sistem pembelajaran moving class) terhadap variabel Y (hasil
belajar) yaitu dengan mengkuadratkan angka R.
KP = r2 x 100%
(Riduwan, 2006: 139)
Dimana : KP = Nilai kontribusi korelasi
r² = koefisien determinasi.
3.8.7 Uji SignifikansiKoefisien Korelasi untuk Pengujian Hipotesis Uji signifikansi berfungsi untuk apabila peneliti ingin mencari makna
hubungan variabel X terhadap Y. Untuk menguji kebenaran dari hipotesis
yang telah dirumuskan, dapat digunakan rumus uji t, yaitu:
2
1 2
r n r thitung
48
dimana : t hitung = nilai t
r = nilai koefiien korelasi
n = jumlah sampel
Dengan membandigkan nilai thitung dengan t tabel untuk α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk = n-2) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika t hitung ≥ t tabel maka tolak Ho artinya signifikan dan
t hitung ≤ t tabel terima Ho artinya tidak signifikan.
3.8.8 Analisis Regresi Sederhana
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan
apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui
peningkatan variabel independen atau tidak. Persamaan regresi linier yang
digunakan adalah persamaan regresi linier sederhana, hal ini dilakuka
karena regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variabel independen dengan satu varianel dependen. Persamaan
umum regresi linier sederhana adalah.
(Sugiyono, 2013:261)
Keterangan:
subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = harga Y ketika X = o (harga konstan).
b = angka arah atau koefisien yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan
bila (-) maka arah garis turun.
x = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
49
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh pada penelitian
dapat disimpulkan bahwapenerapan sistem pembelajaran moving class terhadap
hasil belajar siswa berdistribusi normal. Adanya pengaruh yang signifikan
diantara penerapan pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa dengan
nilai korelasi sebesar 0,783 dengan koefisien determinasinya sebesar 61,3%. maka
disimpulkan bahwa moving class memiliki kontribusi terhadap hasil belajar
sebesar 61,3%.
5.2 SARAN
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diuraikan, beberapa saran yang
dapat dikemukakan penulis untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya,
diantaranya:
1. Sekolah diharapkan dapat merancang serta mengkondisikan ruang
kelas sesuai dengan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar sesuai
dengan kebutuhan.
2. Siswa diharapkan lebih aktif dan mandiri dalam mengembangkan diri
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar bagi pengguna
moving class. Siswa diharapkan dapat mempertahankan dan terus
meningkatkan hasil belajar.
3. Untuk penelitian selanjutnya mengenai moving class, dianalisis lebih
detail mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sistem
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian, Jakarta: Rineka Cipta
Colin, Rose. (2003). Kuasai Lebih Cepat, Bandung:Kaifa
D.K Ching, Francis. 2010. Arsitek Bentuk, Ruang dan Tanaman, Jakarta: Erlangga.
D.M Dalyono. (1997). Psikologi Pendidikan, Jakarta:Rienka Cipta
Direktorat Pembinaan SMA (2010). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Moving Class di SMA, Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA
Ekasari, L. (2010). Kontribusi Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa: Studi Kasus Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Sumedang. Skripsi Sarjana Pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: BumiAksara
Hazmy, A. (2012). PerbandinganPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dan TPS Terhadap Hasil Belajar Pengukuran Listrik Di SMKN 1 Cimahi. Skripsi Sarjana Pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Hery, Jhon. (2010). Moving Class. [Online]. Tersedia: http://www.indonesianschool.org [17 April 2012]
John M. Echols. (2005). Kamus Inggris-Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Munirah, Legianti. (2012). Studi Komparatif Prestasi Belajar Siswa Antara Moving Class dengan Kelas Menetap. Skripsi Sarjana Pada UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Nailul, I. (2011). Pengaruh Pelaksanaan moving Class terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana Pada Institut agama Islam Negeri Walisongo Semarang: Tidak Diterbitkan
Nugroho, R. B. (2009). Strategi Belajar dengan Moving Class. [Online]. Tersedian: http://www.wikimu.com [17 April 2012]
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press
Sudarmanto, R. Gunawan (2005), Analisis Regresi dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana. (1989). Metode Statistika, Bandung: Tarsito
Sudjana. (2012). Penilaian Hassil Proses Belajar Mengajar, Bandung:Remaja Rosdakarya
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta
Syaiful ,Sagala. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta