• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGKONVERSI KASET KE CD DI SMK

NEGERI 6 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh:

R. AJENG HERTY PRANITASURI

NIM. 0902046

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kontribusi Penerapan

Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hail Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Mengkonversi Kaset Ke CD di SMK Negeri 6 Bandung ” ini dan

seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu

yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap

menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada

klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Januari 2014

Yang membuat pernyataan,

R. Ajeng Herty Pranitasuri

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

R. Ajeng Herty Pranitasuri NIM. E045.0902046

KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGKONVERSI KASET KE CD DI SMK NEGERI 6

BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra. Tuti Suartini, M.Pd NIP. 19631121 198603 2 002

Pembimbing II

Erik Haritman, S.Pd, MT NIP. 19760527 200112 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

(4)

ABSTRAK

Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pembelajaran moving class berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan seberapa besar kontribusi penerapan sistem pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 6 Bandung pada kelas X Program Keahlian Teknik Audio Video yang berjumlah 31 orang. SMK Negeri 6 Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang menerapkan model pembelajaran dengan sistem moving class (kelas bergerak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Adanya pengaruh yang signifikan diantara penerapan pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa dengan nilai korelasi sebesar 0,783 dan koefisien determinasinya sebesar 61,3%. Oleh karena itu penggunaan sistem pembelajaran moving class sebagai model pembelajaran dapat dikatakan efektif. Selain itu, hasil belajar pada ranah afektif, psikomotor, dan kognitif memiliki kategori baik.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Batasan Masalah... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Sistem Pembelajaran ... 6

2.1.1 Definisi Belajar dan Pembelajaran ... 6

2.1.2 Sistem Pembelajaran ... 7

2.2 Moving Class ... 7

2.2.1 Pengertian Moving Class... 7

(6)

2.2.4 Indikator-indikator Dalam Penerapan sistem

Pembelajaran Moving Class

... ... 10

2.3 Hasil Belajar ... 12

2.3.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 13

2.3.2 Hasil Belajar Ranah Afektif ... 14

2.3.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 15

2.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15

2.4 Pengaruh Pelaksanaan Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 17

2.5 Hipotesis Penelitian ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 20

3.2 Variabel Penelitian ... 22

3.3 Paradigma Penelitian ... 22

3.4 Populasi dan Sampel Data Penelitian ... 23

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.6 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 24

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 26

3.7.1 Uji Validitas ... 26

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 27

3.7.3 Tingkat Kesukaran ... 28

3.7.4 Daya Pembeda ... 29

3.8 Teknik Analisis Data ... . 30

3.8.1 Uji Normalitas ... . 31

3.8.2 Uji Homogenitas ... 32

3.8.3 Uji Linieritas ... 33

3.8.4 Uji Hipotesis ... 34

3.8.5 Koeefisien Korelasi ... .... 36

(7)

3.8.7 Uji Signifikansi Koefisien orelasi untuk Pengujian

Hipotesis ... 37

3.8.8 Analisis Regresi Sederhana ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Umum ... 39

4.1.1 Tanggapan Siswa Tentang Moving Class ... 39

4.1.2 Penilaian Hasil Belajar ... 41

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 42

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 42

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 46

4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 46

4.2.4 Hasil Uji Daya Pembeda ... 47

4.3 Analisis dan Pembahasan Penelitian ... 47

4.3.1 Hasil Uji Normalitas ... 47

4.3.2 Hasil Uji Homogenitas ... 48

4.3.3 Hasil Uji linieritas ... 48

4.3.4 Hasil Uji Hipotesis ... 49

4.3.5 Hasil Uji Regresi Sederhana ... 49

4.3.6 Hasil Uji Korelasi ... 50

4.3.7 Hasil Uji Signifikansi ... 51

4.3.8 Hasil Uji Determinasi ... 51

4.3.9 Hasil Temuan Lapangan ... 52

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 9

Gambar 3.2 (a) Kurva normal baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya ... 38

Gambar 3.3 Kurva uji pihak kiri ... 40

Gambar 4.2 Kurva hasil uji pihak kiri ... 62

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Skala Jawaban Angket Variabel X ... 24

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ... 25

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal ... 27

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks kesukaran ... 27

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 28

Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi ... 31

Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi... 35

Tabel 4.1 Penilaian Angket Siswa ... 38

Tabel 4.2 Penilaian Hasil Belajar ... 40

Tabel 4.3 Hasil Perhitingan Uji Validitas Instrumen Soal ... 42

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Butir Intrumen Penelitian Soal ... 43

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Intrumen Angket ……… 43

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Butir Intrumen Penelitian Angket ………… 44

Tabel 4.7 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 45

Tabel 4.8 Daya Pembeda Butir Soal ... 46

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data ... 47

Tabel 4.10 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 51

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A-1 INSTRUMEN SOAL ... 61

A-2 INSTRUMEN ANGKET ... 64

LAMPIRAN B B-1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN ... 67

B-2 RPP (PRINSIP KERJA CD) ... 69

B-3 RPP (SINYAL ANALOG DAN SINYAL DIGITAL) ... 75

B-4 RPP (PEMROSESAN SINYAL ANALOG KE SINYAL DIGITAL).. 80

B-5 RPP (PRINSIP ADC) ... 85

B-6 RPP (BAGIAN-BAGIAN DARI KASET) ... 90

B-7 RPP (BAGIAN-BAGIAN ALAT PENGKONVERSI) ... 95

B-8 RPP (JENIS-JENIS KABEL) ... 100

B-9 RPP (PROSES PEREKAMAN) ... 105

B-10 KRITERIA PENGUKURAN RANAH AFEKTIF ...………109

B-11 KRITERIA PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTOR ... 111

LAMPIRAN C C-1 HASIL PENILAIAN ANGKET ... 112

C-2 HASIL BELAJAR kESELURUHAN ... 113

C-3 HASIL UJI NORMALITAS ... 114

C-4 HASIL UJI HIPOTESIS (UJI PIHAK KIRI) ... 115

C-5 HASIL PENGUKURAN RANAH AFEKTIF ... 116

C-6 HASIL PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTOR ... 117

LAMPIRAN D D-1 SILABUS ... 118

D-2 PERHITUNGAN MANUAL UJI VALIDITAS ... 120

D-3 PERHITUNGAN MANUAL UJI RELIABILITAS ... 122

D-4 PERHITUNGAN MANUAL TINGAT KESUKARAN ... 124

D-4 PERHITUNGAN MANUAL TINGAT KESUKARAN ...125

(11)

D-7 PERHITUNGAN MANUAL HOMOGENITAS ... 129

D-8 PERHITUNGAN MANUAL LINEARITAS... 130

D-9 PERHITUNGAN MANUAL UJI PIHAK KIRI ...133

D-10 PERHITUNGAN MANUAL UJI REGRESI SEDERHANA ... 135

D-11 PERHITUNGAN MANUAL UJI KORELASI ... 136

D-12 PERHITUNGAN MANUAL UJI SIGNIFIKANSI ... 137

D-13 PERHITUNGAN MANUAL KOEFISIEN DETERMINASI ... 138

LAMPIRAN E E-1 TABEL KONSULTASI ... 139

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan

lingkungan. Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan

secara alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang

dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Di era

modern seperti ini, setiap sekolah selalu melakukan inovasi pembelajaran

untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran yang

dilakukan guru hendaknya dapat memberikan situasi dimana siswa dapat

secara optimal mengembangkan potensi masing-masing siswa. Untuk

mengembangkan kemampuan siswa dalam bereksplorasi, berpikir kreatif

dan mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki siswa, guru perlu

menerapkan berbagai model pembelajaran dengan sistem Moving Class.

Moving Class (Sagala, 2009:182) merupakan suatu model

pembelajaran yang diciptakan untuk belajar aktif dan kreatif, dengan sistem

belajar mengajar bercirikan peserta didik mendatangi guru ke kelas, bukan

sebaliknya. Dalam sistem ini guru mempunyai kelas pribadi untuk

mengikuti setiap pelajaran peserta didik harus berpindah dari satu kelas lain

yang sudah ditentukan. Sehingga terdapat kelas berdasarkan bidang studi.

Lewat sistem ini, para peserta didik dapat menciptakan suasana yang

kondusif untuk belajar di setiap kelas ada. Kegiatan pembelajaran sistem

moving class peserta didik berpindah sesuai pelajaran yang diikutinya.

Pada hasil observasi yang di lakukan oleh penulis SMK Negeri 6

Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang

menerapkan model pembelajaran dengan sistem moving class (kelas

bergerak). Sistem moving class merupakan hal yang sudah tidak asing lagi

di dunia pendidikan, tetapi penerapannya di lapangan masih bisa dibilang

belum cukup lama terutama di kalangan sekolah menengah atas maupun

(13)

2

pada saat mata pelajaran berganti maka siswa akan meninggalkan kelas

menuju ruang kelas lain sesuai mata pelajaran yang dijadwalkan. Dalam

sistem pembelajaran moving class, ruangan kelas di desain untuk mata

pelajaran tertentu. Dengan demikian ruang kelas akan difungsikan seperti

laboratorium.

Awalnya moving class disambut hangat peserta didik karena

perpindahan mereka dari SMP ke SMK. Namun dalam perjalanannya

banyak peserta didik yang mengeluh karena moving class ternyata

melelahkan. Banyak peserta didik merasa lelah, khususnya pada sekolah

yang mempunyai lahan yang luas. Terlebih ketika hari sudah siang peserta

didik merasa malas pindah-pindah kelas.Movingclass pun mengakibatkan

Waktu belajar berkurang karena perpindahan ruang kelas, di lain sisi, siswa

yang sudah berlari-lari karena jarak yang lumayan jauh untuk tiba lebih

awal, kemudian melihat keadaan kekosongan pengajar di kelas. Alasan guru

macam-macam, ada yang ingin minum atau istirahat, ada juga yang

mengatakan sudah terlalu lama menunggu di kelas tetapi murid tak kunjung

datang.

Moving class pun mengakibatkan keadaan sekolah menjadi ramai

ketika adanya perpindahan kelas, selain itu dengan tidak adanya kelas tetap

bagi siswa mengakibatkan kurangnya tanggung jawab peserta didik

terhadap kebersihan dan inventaris kelas. Tak hanya itu moving class pun

mengakibatkan siswa berkesempatan untuk kabur karena mereka berada di

luar kelas. Sedangkan tujuanmoving class(Sagala, 2009:182) adalah untuk

membiasakan peserta didik merasa nyaman dalam belajar dan agar tidak

bosan belajar dengan selalu menempati kelas yang sama setiap harinya.

Keunggulan dari moving class pun peserta didik lebih punya waktu

(14)

3

perbedaan sistem pembelajaran moving class dan kelas menetap bahwa

moving class dapat memberikan pengaruh pada hasil belajar terutama pada

penilaian jangka panjang (Legianti,2012:97).

Jika kenyataan seperti diatas terus diabaikan, maka sistem belajar

mengajar tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh sebab itu,

penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian agar mendapat gambaran

mengenai “Kontribusi Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil

Belajar Siswa Jurusan Teknik Audio Video SMK 6 Bandung”.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang di atas penulis mengidentifikasi beberapa masalah

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kesadaran siswa dilihat masih ada yang lebih memilih

untuk pergi ke kantin terlebih dahulu dari pada langsung ke kelas

pada saat pergantian mata pelajaran.

2. Siswa menganggap guru tidak hadir jika tidak ada dalam ruangan,

sehingga banyak siswa yang memilih untuk pulang.

3. Banyak siswa yang merasa kelelahan dan malas saat pergantian

kelas, dilihat masih ada yang tidak bersemangat dan berjalan lambat

saat perpindahan kelas.

4. Banyak siswa yang membolos atau pulang sebelum waktu jam

sekolah berakhir dengan alasan guru yang bersangkutan tidak hadir.

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut

1. Seberapa besar kontribusi sistem pembelajaran moving class

terhadap hasil belajar siswa jurusan teknik audio video di SMK

Negeri 6 Bandung?

2. Apakah penerapan sistem pembelajaran moving class di SMK

Negeri 6 Bandung berkontribusi terhadap hasil belajar siswa jurusan

(15)

4

1.4 PEMBATASAN MASALAH

Permasalahan dan penelitian ini dibatasi menjadi sebagai berikut

1. Penelitian mengenai penerapan sistem pembelajaran moving class di

SMK Negeri 6 Bandung ini dibatasi padaperan guru dalam KBM,

kondisi ruang belajar dan jarak antar kelas.

2. Penilaian Hasil belajar afektif, kognitif dan psikomotor yang

diungkap di dalam penelitian ini yaitu pada mata pelajaran

mengkonversi kaset ke CD (Compact Disk).

3. Objek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada siswa kelas XI

jurusan teknik audio video di SMK Negeri 6 Bandung.

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui seberapa besar kontribusi penerapan sistem

pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa.

2. Ingin mengetahui apakah sistem pembelajaran moving class

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

1.6 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penimbangan

dalam menerapkan sistem pembelajaran moving class dengan hasil

belajar siswa SMK Negeri 6 Bandung.

2. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

motivasi kepada peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran

(16)

5

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk dapat memberikan gambaran mengenai penelitian ini dapat

disusun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang Latar Belakang Masalah,

Identifikasi masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah,

Penjelasan Istilah Dalam Judul, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab

ini menguraikan deskripsi teori, dan hipotesis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang

tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode

penelitian, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, uji

normalitas dan analisis regresi.

BAB IV ANALISIS DATA, PEMBAHASAN DAN HASIL

PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang deskripsi teori,

pengujian persyaratan statistik, pengujian hipotesis dan

interpretasi hasil penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari

seluruh uraian dari bab terdahulu dan saran yang bisa

menunjang peningkatan dari permasalahan yang dilakukan

(17)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan

data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan

dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah

dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011:6).

Metode penelitiayang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003: 54).

Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif,

karena dalam penelitian ini merumuskan hipotesis. Hal ini sesuai pendapat

Sugiyono (2008: 8), yaitu:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Melalui metode penelitian ini penulis mengharapkan dapat mengetahui

bagaimana Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Audio Video SMK

Negeri 6 Bandung. Perhitungan tersebut selanjutnya dianalisis dan diambil

kesimpulan setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah

(18)

31

esar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan

meliputi beberapa hal, diantaranya:

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi

pendahuluan melaliu pengamatan terhadap sistem pembelajaran

moving class

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori

yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan

diteliti

c. Menentukan sampel penelitian

d. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes dan instrumen

angket

e. Melakukan uji coba instrumen tes dan instrumen angket

f. Menganalisis hasil uji coba intrumen tes kemudian mentukan

soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar

ranah kognitif siswa

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi beberapa hal diantaranya:

a. Pengajaran dalam satu semester untuk mendapatkan hasil belajar

siswa

b. Melaksanakan kegiatan pengisian soal oleh siswa untuk

mendapatkan nilai ranah kognitif

c. Melaksanakan kegiatan praktikum untuk mendapatkan nilai

ranah afektif dan psikomotor

d. Melaksanakan kegiatan pengisian angket tentang moving class

oleh siswa

3. Tahap Pengolahan Data

(19)

32

a. Data yang sudah diperoleh ditulus dalam bentuk laporan atau

data yang terperinci

b. Analisis data menggunakan perhitungan-perhitungan yang telah

ditentukan

c. Mengambil kesimpulan dan rekomendasi

3.2VARIABEL PENELITIAN

Arikunto menyatakan bahwa “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” (Arikunto,2010:161). Dalam variable terdapat dua variable utama, sebagai berikut:

1. Variabel bebas adalah variabel penyebab atau yang diduga

memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa

2. Variabel terikat adalah variabel yang ditimbulkan atau efek dari

variabel bebas

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat di simpulkan variabel

dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (X) : Penerapan sistem pembelajaran

moving

class di SMK Negeri 6 Bandung.

2. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa SMK Negeri 6

Bandung pada mata pelajaran

mengkonversi kaset ke CD.

3.3PARADIGMA PENELITIAN

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang

menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti dengan rumusan

(20)

33

Untuk memperjelas gambaran tentang variabel-variabel

dalampenelitian ini, maka dibuat paradigma sebagai kerangka pemikiran

dan penelitian sebagai berikut:

Keterangan:

= Alur Hubungan/ korelasi

= Alur Penelitian

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

3.4 POPULASI DAN SAMPEL DATA PENELITIAN

1. Populasi Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan Teknik

Audio Video SMK Negeri 6 Bandung

2.Sampel Penelitian ini ditentukan sebanyak 36 siswa kelas XI jurusan

Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung (dalam satu kelas).

Siswa kelas XI Jurusan Teknik

Audio Video SMK Negeri 6 Bandung Temuan penelitian Kesimpulan dan saran Penerapan sistem

pembelajaran moving class di SMK Negeri 6

Bandung: (Variabel X)

Aspek yang di ungkap: 1. Pelaksanaan

perpindahan kelas 2. Peran guru dalam

KBM

3. Pengelolaan ruang

belajar mengajar 4. Daya tampung kelas 5. Pencapaian antar

ruang kelas Hasil belajar (Variabel Y) Aspek yang diungkap: 1. Penilaian

hasil belajar

kognitif 2. Penilaian

hasil belajar afektif 3. Penilaian

hasil belajar

(21)

34

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh

untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan

permasalahan-permasalahan penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut diperlukan

teknik-teknik tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan

benar-benar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

a. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk mengetahui

jumlah populasi penelitian, dalam hal ini jumlah siswa kelas XI

jurusan teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung dan

kurikulum yang di terapkan di SMK Negeri 6 Bandung

b. Angket (kuesioner)

Angket adalah suatu daftar yang diberikan rangkaian pertanyaan

mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Menurut jenis pengisiannya, angket dibagi menjadi 2 yaitu

angket terbuka dan angket tertutup.Dalam penelitian ini, angket

yang akan digunakan adalah angket tertutup. Angket ini

digunakan untuk mendapatkan data mengenai. Pelaksanaan

sistem pembelajaran moving class menurut persepsi siswa

berupa jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan oleh peneliti.

c. Tes

Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara

dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53).

(22)

35

3.6 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Untuk mengkaji hipotesis di perlukan data yang benar, cermat serta

akurat karena keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada

kebenaran dan ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan ketepatan data

yang diperoleh bergantung kepada alat pengumpul data (instrumen) yang

digunakan serta sumber data.

Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket

untuk variabel X dan Y, sehingga dari angket inilah diharapkan data utama

yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat terpecahkan. Adapun

angket yang dipergunakan disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen yang

telah ditetapkan. Kisi-kisi instrumen penelitian memuat: variabel X adalah

penerapan moving class, aspek yang diungkap adalah pelaksanaan

perpindahan kelas, peran guru dalam KBM, pengelolaan ruang belajar

mengajar, daya tampung kelas, pencapaian antar ruang kelas sedangkan

variabel Y adalah hasil belajar siswa kelas XI Jurusan Teknik Audio Video

SMK Negeri 6 Bandung, aspek yang diungkap adalah aspek afektif, aspek

kognitif, dan aspek psikomotor pada siswa.

Angket yang disusun dalam bentuk pilihan dengan 4 Option

alternatif jawaban yaitu :

Tabel 3.2 Skala Jawaban Angket Variabel X Bobot Jawaban Variabel X

4

3

2

1

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Kurang Baik (KB)

Tidak Baik (TB)

(Arikunto,2010:75)

Setelah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah

menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan

(23)

36

melalui pertanyaan. Aspek yang akan diungkap bersumber dari masalah

penelitian.

3.7 PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam

pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan

reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak

untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

3.7.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono,

2009).Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data

yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang

dimaksud dalam penelitian ini,untuk menghitung validitas instrumen akan

digunakan rumus Product Moment untuk menganalisis butir soal.

(Arikunto,2010:72)

Keterangan :

∑X = Jumlah skor item X ∑Y = Jumlah skor item Y

∑XY = Jumlah skor perkalian item X dan Y n = Jumlah responden

r = Koefisien korelasi

(24)

37

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,81 – 1,00

0,61 – 0,80

0,41 – 0,60

0,21 – 0,40

0,00 – 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2010: 75)

Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji

signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi

korelasi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut :

t = √ √

(Sugiyono,2012:230)

Keterangan:

t = Uji Signifikan

r = Koefisiensi Korelasi

n = Jumlah Responden

Dalam penelitian ini, pengujian penelitian kuantitatif dihitung

dengan menggunakan program paket statistik SPSS. Hitung perhitungan

korelasi Product Moment (r) yang dilakukan, selanjutnya dibandingkan

dengan angka Instrumen dikatakan valid atau signifikan apabila harga

> (Singgih Santoso:2000) dengan tingkat kepercayaan 95% dan

dengan derajat kebebasan (n-2).

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah teknik untuk mengetahui konsistensi alat ukur

(kuisioner). Besarnya reliabilitas alat ukur yang telah diujikan menunjukan

sejauh mana tingkat kepercayaan atau keandalan alat ukur dalam mengukur

subjek penelitian.Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan

(25)

38

[ ] [ ]

(Arikunto, 2010: 239)

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: jumlah varians butir : varians total

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00

0,61 – 0,80

0,41 – 0,60

0,21 – 0,40

0,00 – 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Cikup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2010: 75)

3.7.3 Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan

persamaan:

(Arikunto, 2010: 208)

Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar

(26)

39

0,00 – 0,30

0,31 – 0,70

0,71 – 1,00

Soal Sukar

Soal Sedang

Soal Mudah

(Arikunto, 2010: 210)

3.7.4 Daya Pembeda

Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi

sampai yang terendah.

b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok

bawah.

c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing

kelompok pada tiap butir soal.

d. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan :

D : Daya pembeda

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab

benar

BB :Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

benar

JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut

ini:

(27)

40

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

0,00 – 0,20

0,21 – 0,40

0,41 – 0,70

0,71 – 1,00

Negatif

Jelek

Cukup

Baik

Baik Sekali

Tidak Baik, Harus Dibuang

(Arikunto, 2010: 218)

3.8 TEKNIK ANALISIS DATA

Suatu penelitian yang tujuannya mengkaji pengaruh satu atau beberapa

variabel independen terhadap variabel dependen, maka model statistik yang

digunakan menguji hipotesisnya adalah regresi linier sederhana atau ganda.

Analisis regresi berbeda dengan analisis korelasi. Dalam analisis regresi,

variabel bebas dan variabel terikatnya . Sedangkan pada analisis korelasi,

variabel-variabel yang akan dikorelasikan cukup disebut dengan istilah

variabel penelitian.

Sudarmanto (2005: 101), mengatakan bahwa:

Persyaratan awal untuk menggunakan regresi sebagai salah satu alat analisis yaitu, variabel penelitian harus diukur paling rendah dalam bentuk skala interval”. Apabila variabel-variabel penelitian tersebut diukur dalam bentuk skala interval, maka telah memenuhi salah satu persyaratan awal untuk untuk menggunakan statistik parametrik.

Selanjutnya adalah melakukan pengujian persyaratan analisis.

Menurut Riduwan (2006: 119):

(28)

41

1. Persyaratan dalam penggunaan statistik parametrik.

Persyaratan dalam penggunaan statistik parametrik yaitu berupa uji normalitas dan uji homogenitas data populasi.

2. Persyaratan untuk penggunaan analisis regresi linier ganda.

Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai uji persyaratan regresi

sederhana, maka akan dilakukan pengujian persyaratan yaitu berupa uji

normalitas, homogenitas dan linieritas.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau

tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data

pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2).

Uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara

membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah

terkumpul pada gambar 3.2 (b) dengan kurva normal baku/standar pada

gambar 3.2 (a).

Gambar 3.2 (a) Kurva normal baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji

normalitasnya

Langkah-langkah untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat yaitu

sebagai berikut:

34,13% 34,13% 13,53% 13,53%

2,7% 2,7%

? ?

? ?

? ? (b)

(29)

42

1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas

dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva

Normal Baku).

2. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:

3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.7 Tabel distribusi frekuensi

Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2

Keterangan :

fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap

bidang dikalikan dengan n)

4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

5. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus

menghitung harga-harga (fo– fh) dan

dan menjumlahkannya.

Harga

merupakan harga chi-kuadrat ( χ 2

).

6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel

dengan ketentuan :

Jika :

hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal

(30)

43

untuk tiap variabel. Kemudian dilakukan pencarian nilai Fhitung dengan

rumus: terkecil ian terbesar ian Fhitung    var var

(Riduwan, 2006: 120)

Ujihomogenitasdilakukanuntukmengetahuiapakahdata dalamvariabelX

danY bersifathomogenatautidak.

Langkah-langkahmenghitungujihomogenitas:

1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y, dengan rumus:

√ ∑ ∑

∑ ∑

2. Mencari Fhitungdengan dari varians X dan Y, dengan rumus:

terkecil ian terbesar ian Fhitung    var var

3. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan

dk pembilang n-1(untuk varians terbesar) dan dk penyebut n-1

(untuk varians terkecil)

Adapun taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

Jika Fhitung ≥ Ftabel berarti tidak homogen.

Jika Fhitung ≤ Ftabel berarti homogen.

3.8.3 Uji Linieritas

Uji linieritas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan

hubungan, memprediksi besarnya arah hubungan, serta meramalkan

besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui. Uji linieritas

dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Adapun nilai

Fhitung didapatkan dengan rumus:

(31)

44

Menentukan keputusan pengujian:

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka data berpola tidak linier.

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka data berpola linier.

(Riduwan, 2006:129)

Mencari Ftebel dengan rumus:

  

 dk k dk n ktabel dkE dkTC tabel F F F F         , 2 05 , 0 1 , 1 

Cara mencari: Ftabel dk = k - 2 = sebagai angka pembilang

Ftabel dk = n - k = sebagai angka penyebut.

(Riduwan, 2006:129)

3.8.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak adanya kontribusi pelaksanaan moving class terhadap hasil

belajar jikaperolehan rata-rata hasil belajar siswa di bawah 7,5

Ha : Adanya kontribusi pelaksanaan moving class terhadap hasil

belajarjikaperolehan rata-rata hasil belajar siswa lebih besar atau sama

dengan 7,5.

Ho : π < 7,5

Ha : π ≥ 7,5

π : Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.

Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis

(32)

45

2. Menghitung simpangan baku (s)

Keterangan :

xi : nilai pada tiap siswa

̅ : nilai rata-rata n : jumlah siswa

s : simpangan baku

3. Menghitung harga t

Keterangan :

t : nilai t yang dihitung (thitung)

̅ : nilai rata-rata

μ0 : nilai yang dihipotesiskan

s : simpangan baku sampel

n : jumlah anggota sampel

4. Melihat harga ttabel

[image:32.595.117.480.101.729.2]

5. Menggambar kurva

Gambar 3.3 Kurva uji pihak kiri

Daerah penolakan H0 Daerah

penerimaan H0

α

(33)

46

6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat

(ttabel harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).

7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh

pada daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel),

maka H0 diterima dan Ha ditolak.

thitung≥ ttabel, berarti H0 diterima

thitung< ttabel, berarti H0 ditolak

3.8.5 Menghitung Koefisien Korelasi

Korelasi dalam pengertian statistik digunakan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih, dan nilai korelasi ditunjukan dengan koefisien korelasi. Menurut Sudjana (2005:369), “untuk keperluan perhitungan koefisien korelasi berdasarkan sekumpulan data (X,Y)

berukuran n dapat menggunakan rumus Product Moment Correlation

sebagaian berikut:

Keterangan :

∑X = Jumlah skor item X ∑Y = Jumlah skor item Y

∑XY = Jumlah skor perkalian item X dan Y

n = Jumlah responden

r = Koefisien korelasi

Jika koefisien korelasi bernilai positif, artinya dua variabel tersebut

(34)

47

Untuk memberi interpretasi terrhadap korelasi maka dapat

[image:34.595.114.487.170.602.2]

menggunakan tabel berikut:

Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien korelasi Interval Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

3.8.5 Perhitungan Koefisien Determinasi

Menghitung besarnya prosentasi derajat kontribusi veriabel X

(pelaksanaan sistem pembelajaran moving class) terhadap variabel Y (hasil

belajar) yaitu dengan mengkuadratkan angka R.

KP = r2 x 100%

(Riduwan, 2006: 139)

Dimana : KP = Nilai kontribusi korelasi

r² = koefisien determinasi.

3.8.7 Uji SignifikansiKoefisien Korelasi untuk Pengujian Hipotesis Uji signifikansi berfungsi untuk apabila peneliti ingin mencari makna

hubungan variabel X terhadap Y. Untuk menguji kebenaran dari hipotesis

yang telah dirumuskan, dapat digunakan rumus uji t, yaitu:

2

1 2

r n r thitung

  

(35)

48

dimana : t hitung = nilai t

r = nilai koefiien korelasi

n = jumlah sampel

Dengan membandigkan nilai thitung dengan t tabel untuk α = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk = n-2) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika t hitung ≥ t tabel maka tolak Ho artinya signifikan dan

t hitung ≤ t tabel terima Ho artinya tidak signifikan.

3.8.8 Analisis Regresi Sederhana

Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan

apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui

peningkatan variabel independen atau tidak. Persamaan regresi linier yang

digunakan adalah persamaan regresi linier sederhana, hal ini dilakuka

karena regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal satu variabel independen dengan satu varianel dependen. Persamaan

umum regresi linier sederhana adalah.

(Sugiyono, 2013:261)

Keterangan:

subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = harga Y ketika X = o (harga konstan).

b = angka arah atau koefisien yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan

bila (-) maka arah garis turun.

x = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

(36)

49

(37)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh pada penelitian

dapat disimpulkan bahwapenerapan sistem pembelajaran moving class terhadap

hasil belajar siswa berdistribusi normal. Adanya pengaruh yang signifikan

diantara penerapan pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa dengan

nilai korelasi sebesar 0,783 dengan koefisien determinasinya sebesar 61,3%. maka

disimpulkan bahwa moving class memiliki kontribusi terhadap hasil belajar

sebesar 61,3%.

5.2 SARAN

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diuraikan, beberapa saran yang

dapat dikemukakan penulis untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya,

diantaranya:

1. Sekolah diharapkan dapat merancang serta mengkondisikan ruang

kelas sesuai dengan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar sesuai

dengan kebutuhan.

2. Siswa diharapkan lebih aktif dan mandiri dalam mengembangkan diri

dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar bagi pengguna

moving class. Siswa diharapkan dapat mempertahankan dan terus

meningkatkan hasil belajar.

3. Untuk penelitian selanjutnya mengenai moving class, dianalisis lebih

detail mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sistem

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian, Jakarta: Rineka Cipta

Colin, Rose. (2003). Kuasai Lebih Cepat, Bandung:Kaifa

D.K Ching, Francis. 2010. Arsitek Bentuk, Ruang dan Tanaman, Jakarta: Erlangga.

D.M Dalyono. (1997). Psikologi Pendidikan, Jakarta:Rienka Cipta

Direktorat Pembinaan SMA (2010). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Moving Class di SMA, Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA

Ekasari, L. (2010). Kontribusi Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa: Studi Kasus Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Sumedang. Skripsi Sarjana Pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: BumiAksara

Hazmy, A. (2012). PerbandinganPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dan TPS Terhadap Hasil Belajar Pengukuran Listrik Di SMKN 1 Cimahi. Skripsi Sarjana Pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Hery, Jhon. (2010). Moving Class. [Online]. Tersedia: http://www.indonesianschool.org [17 April 2012]

John M. Echols. (2005). Kamus Inggris-Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Munirah, Legianti. (2012). Studi Komparatif Prestasi Belajar Siswa Antara Moving Class dengan Kelas Menetap. Skripsi Sarjana Pada UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Nailul, I. (2011). Pengaruh Pelaksanaan moving Class terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana Pada Institut agama Islam Negeri Walisongo Semarang: Tidak Diterbitkan

Nugroho, R. B. (2009). Strategi Belajar dengan Moving Class. [Online]. Tersedian: http://www.wikimu.com [17 April 2012]

(39)

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press

Sudarmanto, R. Gunawan (2005), Analisis Regresi dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana. (1989). Metode Statistika, Bandung: Tarsito

Sudjana. (2012). Penilaian Hassil Proses Belajar Mengajar, Bandung:Remaja Rosdakarya

Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta

Syaiful ,Sagala. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Gambar

Gambar 2.1  Paradigma Penelitian ..................................................................
TABEL KONSULTASI ......................................................................
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.2 Skala Jawaban Angket Variabel X
+7

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya remitansi ke daerah asal dipengaruhi oleh (1) Aspek lingkungan bekerja TKI terutama oleh status migrasi TKI di luar negeri dan jenis pekerjaan TKI, (2)

Pada pengalaman praktik mengajar pertemuan ke-5 dicoba dengan cara menjelaskan secara ceramah dan diskusi, namun siswa tetap selalu dipancing agar selalu aktif

o Create union ‘Buffer_river.shp’ (after attribute manipulating) and ‘Agriculture.shp’ by open View menu then chose Geoprocessing Wizard.. Define geoprocessing dialog as

[r]

Input yang digunakan untuk mencari nilai plausibilitas untuk peta elevasi adalah hasil kriging dari data ketinggian dan hasil klasifikasi penutup lahan dengan metode

Penulis juga memberikan informasi dan edukasi tentang kondisi penyakit DM yang diderita klien dan masalah psikososial ketidakberdayaan yang dialami oleh klien kepada keluarga

mengubah probability sampling menjadi nonprobability sampling, karena jika karakteristik tidak dapat dijelaskan maka nonrespon akan mengubah peluang dari tiap elemen dalam

Menurut National Marrow Donor Program (NMDP) USA, sampai saat ini stem cell yang terkandung di darah tali pusat, sudah bisa mengobati 72 penyakit seperti kanker, kerusakan pada sumsum