PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PADA SISWA KELAS II SDN NENGKELAN KABUPATEN BANDUNG
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nengkelan Kelas II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
ELIZA DWI APRIANI NIM 0902897
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Penggunaan Media Gambar Tunggal
Materi Membaca Permulaan Untuk
Meningkatkan Kemampuan Belajar
Siswa Kelas II SDN Nengkelan
Oleh Eliza Dwi Apriani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Eliza Dwi Apriani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR
SISWA KELAS II SDN NENGKELAN
Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nengkelan Kelas II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung
Oleh Eliza Dwi Apriani
NIM. 0902897
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Hj. Pupun Nuryani, M.Pd NIP 196205221986032003
Pembimbing II
Tatat Hartati, M.Ed, Ph.D NIP. 195303121979032002
Diketahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR
SISWA KELAS II SDN NENGKELAN Oleh
Eliza Dwi Apriani NIM. 0902897
ABSTRAK
SINGLE USE MEDIA IMAGES OF THE BEGINNING OF READING
ABILITY TO IMPROVE STUDENT LEARNING CLASS II SDN
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL (Terlampir di bab IV) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
1.1 Rumusan Masalah ...3
1.2 Tujuan Penelitian ...4
1.3 Manfaat dan Hasil Penelitian ... ... 5
1.4 Hipotesis Tindakan...6
1.5 Definisi Operasional...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Gambar Dalam Pembelajaran...8
2.2 MembacaPermulaan...18
2.3 Membaca Nyaring Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia... 24
2.4 Kriteria atau Penilaian Membaca ... ... 32
2.5 Konsep Hasil Belajar... ... 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode...39
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...40
3.3 Subjek Penelitian...41
3.4 Prosedur Penelitian...41
3.5 Instrumen Penelitian...42
3.6 Analisis dan Interpretasi Data...43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Sekolah dan Data Awal ... ...45
4.2 Hasil Penelitian ...46
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 64
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan………...………... 68
5.2 Rekomendasi …….……….... ... 69
DAFTAR PUSTAKA ...71
LAMPIRAN-LAMPIRAN...73
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran
bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam
berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan
dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam
empat sub aspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak dan mendengarkan.
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yang harus dilatihkan oleh guru kepada
siswa. Hal tersebut harus terus dilatihkan karena sangat penting dan harus
dikuasai oleh siswa. Untuk melatih keterampilan tersebut guru harus kreatif dan
lebih peka terhadap perubahan yang terus menerus terjadi sampai saat ini.
Membaca sebagai bagian pembelajaran bahasa. Meskipun dewasa ini ada
puluhan teknik pengajaran bahasa dilontarkan dan dikenalkan oleh pakar
pendidikan dan pengajaran bahasa, tampaknya elemen dasar pendidikan bahasa
secara tradisional tetap tidak dapat dibuang begitu saja. Elemen dasar seperti
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan seringkali juga menerjemahkan,
tetap menjadi bagian tidak terpisahkan dalam teknik pengajaran bahasa yang
mana saja. Salah satu aspek elemen dasar kegiatan pembelajaran bahasa,
khususnya yang berhubungan dengan kegiatan membaca, yaitu aspek mekanis
Kemampuan membaca anak berbeda-beda ada yang cepat dan ada yang
lambat. Hal tersebut disebabkan karena cara mengajar guru, metode dan media
yang digunakan masih kurang. Misalnya dalam metode dan media yang
digunakan guru masih konvensional misalnya metode yang digunakan hanya
ceramah dan ceramah. Selain ceramah, guru juga hanya melakukan tanya jawab
dan itupun siswa sulit untuk menjawab pertanyaan. Kemudian dari penggunaan
media juga masih kurang dan tidak kreatif sehingga membuat siswa jenuh dan
malas belajar.
Di SDN Nengkelan khususnya di kelas II, 56% hasil belajar sebagian besar
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran membaca masih
di bawah KKM yaitu 65. Hal tersebut sebagai akibat dari cara mengajar guru
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang masih konvensional. Hasil belajar
dilihat dari nilai ulangan tengah semester, tes-tes harian dan juga dari tanya jawab
yang diajukan kepada siswa selama kegiatan observasi, sekitar 80% siswa
mengalami kesulitan dalam membaca sedangkan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia siswa diwajibkan memiliki empat keterampilan yaitu menyimak,
membaca, menulis dan berbicara. Berikut daftar nilai ulangan tengah semester
siswa kelas II SDN Nengkelan pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dari data nilai di atas dapat dilihat 72% dari siswa kelas II SDN
Nengkelan belum mencapai KKM, maka dari itu peneliti akan melakukan
penelitian tindakan kelas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan
media gambar tunggal dalam materi membaca nyaring di kelas II SDN
Pembelajaran Bahasa Indonesia sekarang ini kebanyakannya tidak menarik
perhatian siswa dan kurang variatif karena kegiatan pembelajarannya hanya
berpusat pada guru (teacher centered) dan siswa tidak diberi kesempatan untuk
berpendapat tentang apa yang diketahuinya. Pada intinya siswa tidak dilibatkan
dalam pembelajaran. Sikap otoriter guru terhadap siswa tersebut membuat siswa
tidak memahami materi dan segan untuk bertanya padahal jika dilihat
anak-anaknya cukup aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya masih ada siswa yang
belum bisa membaca dan hal ini perlu mendapat perhatian karena akan
berpengaruh di jenjang selanjutnya. Salah satu upaya agar anak terlibat dalam
pembelajaran perlu adanya media. Media yang digunakannya yaitu media gambar
tunggal
Berdasarkan pertimbangan di atas, penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian sebagai bahan skripsi dengan judul “Penggunaan Media
Gambar Tunggal Materi Membaca Permulaan Untuk Meningkatkan Kemampuan
Belajar Siswa Kelas II SD Nengkelan ( Penelitian Tindakan Kelas di SDN
Nengkelan Kelas II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Ciwidey Kabupaten
Bandung).
1.2 Rumusan Masalah
Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana kemampuan
siswa membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesa materi membaca
permulaan (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat
dengan menggunakan media gambar tunggal di kelas II SDN Nengkelan. Program
pengumpulan data dari siswa sampel secara langsung beserta kajian teoretik yang
mendalam tentang penggunaan media gambar tunggal dari berbagai sumber yang
relevan. Dengan demikian permasalahan utama dalam penelitian ini adalah
“bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran membaca dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar
tunggal?”.Untuk menjawab masalah itu, penulis jabarkan ke dalam beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca
permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar tunggal?
2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca
permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar tunggal?
3) Bagaimanakah kemampuan belajar membaca siswa dalam membaca
permulaan (15-20 kalimat) pada pembelajaran Bahasa Indonesia
menggunakan media gambar tunggal?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjawab
pertanyaan sebagaimana yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi
membaca permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar
2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi
membaca permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar
tunggal?
3) Untuk mengetahui kemampuan belajar membaca siswa dalam membaca
permulaan (15-20 kalimat) pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan media gambar tunggal?
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat dalam
dua kerangka berikut.
1.4.1 Manfaat teoritis.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengembangan penelitian tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama
antara sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk memperbaiki proses
pembelajaran secara menyeluruh khususnya yang diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca.
1.4.2 Manfaat praktis:
a. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian dapat menumbuhkan keaktifan &
interaksi saat pembelajaran serta dapat memberikan motivasi belajar sehingga
tidak mudah jenuh atau bosan dengan penggunaan media yang hanya itu-itu
saja sehingga siswa menjadi malas belajar.
b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan
menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk lebih giat belajar membaca dan
tidak membosankan.
c. Bagi kepala sekolah, diharapakan hasil penelitian dapat memberikan gambaran
dalam menerapkan kebijakan mengenai penggunaan media gambar tunggal
sehingga dapat diterapkan oleh guru
d. Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan ilmu pengetahuan
dan gambaran mengenai penggunaan media gambar tunggal untuk penelitian
selanjutnya yang digunakan sebagai bahan referensi.
e. Bagi pembaca, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan wawasan baru
mengenai penggunaan media gambar tunggal dan implementasinya dalam
pembalajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca anak.
1.5 Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini penulis memiliki beberapa hipotesis yang diajukan,
yaitu:
1. Penggunaan media gambar tunggal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
tentang membaca permulaan dapat meningkatkan kemampuan belajar
1.6 Definisi Operasional
Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing
variabel yang dijadikan kata kunci penelitian ini sebagai berikut.
1.6.1 Media Gambar
Media gambar merupakan media atau alat bantu dua dimensi yang dapat
sesuatu yang bersifat abstrak menjadi konkrit dan jelas. Sehingga anak tidak
merasa bosan atau jenuh dalam belajar.
Dengan media gambar kejadian atau hal apapun yang terjadi di negara lain
bisa ditelaah dan disentuh siswa yang berada di sekolah hanya dengan melihat
gambar sebagai media pembelajaran.
Penulis menggunakan media gambar tunggal untuk penelitian di kelas II
SDN Nengkelan. Gambar yang digunakan disini adalah gambar tentang
lingkungan sekitar
1.6.2 Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat
bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau
pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan
seseorang pengarang. (Dawson [et al] 1963 :215-216)
Maksud dari membaca nyaring disini adalah membaca nyaring teks (15-20
kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat di kelas II SDN
Nengkelan.
1.6.3 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku setelah mengalami proses
pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil belajar merupakan perubahan atau
peningkatan nilai post test siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode
Agar penelitian ini berhasil dengan baik diperlukan data penunjang yang
valid. Untuk memperoleh data yang valid tentu harus digunakan metode dan
teknik tertentu yang baik pula.
Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan metode kualitatif yaitu
penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun model PTK yang akan peneliti
adopsi pada penelitian ini adalah Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis
& McTaggart. Berikut ini adalah bagan dari kegiatan PTK Model Kemmis & Mc
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Peneliti melakukan kegiatan penelitian di SDN Nengkelan yang berlokasi
di Kp. Babakan Sukajadi Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey Kabupaten
Bandung.
SIKLUS I
SIKLUS III SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Pengamatan Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Pengamatan Pelaksanaan
Refleksi
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama ± 3 bulan yaitu dari bulan Maret sampai dengan
bulan Mei.
3.3 Subjek Penelitian
Sasaran penelitian pada kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas II SDN
Nengkelan yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas II
terhadap materi membaca nyaring teks dengan memperhatikan lafal dan intonasi
yang tepat dengan menggunakan media gambar tunggal . Menurut Kemmis dan
Mc. Taggart (Aqib, 2006: 22) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap tindakan,
dengan berpatokan pada refleksi awal.
Tahap tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dapat diuraikan sebagai
berikut:
Siklus 1
a. Perencanaan (planing)
Dalam perencanaan ini peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sebagai tahap awal sebelum melakukan pelaksanaan kegiatan
penelitian. RPP yang dibuat oleh peneliti yaitu pembelajaran Bahasa Indonesia
b. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat
sebelumnya .Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar
mengajar yang mengarah pada proses perbaikan suatu perencanaan dan siap
melakukan perubahan sesuai apa yang terjadi di lapangan.
c. Pengamatan (observation)
Observasi terhadap dampak tindakan dilakukan secara berkelanjutan dengan
berbagai cara dan dilakukan secara terus menerus oleh guru kelas yang mengamati
pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa serta
serta lembar observasi afektif, kognitif dan psikomotor yang telah dipersiapkan
peneliti.
d. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan siswa, guru dan teman sejawat
serta dosen pembimbing mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama
pembelajaran. Hasil dari diskusi yang akan digunakan sebagai pertimbangan
dalam melaksanakan siklus berikutnya.
Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan peneliti
dengan berdasarkan pada refleksi terhadap siklus 1 dan II.
3.5 Instrumen Penelitian a. Lembar Post Test
Lembar post test merupakan instrumen yang berisi sekumpulan pertanyaan
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa merupakan pedoman bagi siswa untuk mengukur
kemampuan siswa dalam membaca nyaring dengan menggunakan gambar.
c. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan alat pengukuran yang digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya kegiatan yang diamati.
3.6 Analisis dan Interpretasi Data
Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah
dirumuskan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan
kuantitatif.
1. Analisis data kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi terhadap siswa serta
keterlaksanaan penggunaan media gambar dalam pembelajaran yang akan
diuraikan secara deskrptif
2. Analisis data kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan LKS untuk melihat seberapa
jauh peningkatan hasil belajar siswa. Tahap-tahap dalam menganalisis data
kuantitatif adalah:
a) Penskoran terhadap membaca siswa
b) Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus:
R = ∑x Keterangan : R = nilai rata-rata
∑N ∑X = Jumlah semua nilai siswa
c) Menginterpretasi nilai rata-rata kelas jika mencapai nilai ≥ 65 (KKM)
d) Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dengan menggunakan rumus:
e) Menginterpretasi presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan
menggunakan tabel:
Tabel 1.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif
Kategori Interpretasi
90-100 Sangat Tinggi
75-89,99 Tinggi
55-74,99 Cukup
30-54,00 Rendah
0 Sangat Rendah
( Luhut P. Pangabean, 1989:32 dalam skripsi Nita Rismawati, 2008:38) P - ∑f x 100% Keterangan : P = ketuntasan belajar
∑N ∑X = Jumlah semua nilai siswa
∑ N = Jumlah siswa
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian penulis menemukan temuan-temuan baru di
lapangan tentang “Penggunan Media Gambar Tunggal Materi Membaca
Permulaan Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Kelas II SDN Nengkelan”dan dari hasil penelitian serta temuan tersebut dapat disimpulkan
bahwa:
1. perencanaan yang dirancang dan dipersiapkan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam membaca nyaring. Perencanaan tersebut sudah sesuai
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Standar
kompetensi dan kompetensi dasar disusun sesuai dengan jenjang kelas untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi agar tujuan dalam pembelajaran tersebut dapat
tercapai. Dalam merancang kegiatan pembelajaran, guru harus menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang di dalamnya terdapat identitas
mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) , indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu yang
diperlukan, metode pembelajaran, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
evaluasi (penilaian hasil belajar) dan sumber bahan.
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam membaca nyaring menggunakan
media gambar tunggal penulis melakukannya dalam tiga siklus yang dalam
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam kegiatan pembelajarannya terdiri
dari tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir
(penutup).
3. Hasil kemampuan membaca nyaring dengan menggunakan media gambar
tunggal dapat dikatakan berhasil . Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan
hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I
siswa yang mencapai KKM 34%, pada siklus II meningkat menjadi 84% , dan
pada siklus ke III lebih meningkat lagi menjadi 99% hampir mencapai 100%.
Hasil tersebut dikatakan berhasil karena sudah memenuhi standar ketuntasan
belajar.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas dan agar Penelitian Tindakan Kelas ini
bermanfaat bagi semua pihak seperti kepala sekolah, guru, dan untuk
pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar maka penulis menyampaikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran harus dirancang dan dipersiapkan oleh guru dengan
sebaik mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan optimal sesuai dengan
tujuan dan target yang diharapkan. Rencana yang dibuat harus sesuai dengan
aturan kurikulum .Rencana pelaksanaan yang penulis rancang yaitu tentang
pembelajaran bahasa indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
membaca.
2. Hasil dari Penelitan Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan media
menjadi acuan atau pedoman untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
bahasa indonesia dan untuk meningkatkan kinerja guru supaya menjadi guru
yang lebih profesional sesuai dengan bidangnya.
3. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk
memecahkan permasalahan tentang penerapan media gambar tunggal dalam
pembelajaran bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.
Arikunto, S dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Cahyani, I. Dan Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah
Dasar. Bandung : UPI Press
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas, 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Farida, Rahim Dr. (2007).Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.Jakarta:Bumi Aksara
(http://www.cantiknyailmu-co.cc/2001/01/membaca-dan-berbagai-aspeknya
[November 2011]).
(http://romiariyanto.blog-spot.com/2011/05/meningkatkan-kemampuan-membaca.html [November 2011]).
Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Direktorat
Pendidikan dan Kebudayaan.
Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Muchlisoh. (1996). Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta : Universitas Terbuka
Muliastuti, Liliana. & Euis Sulastri, 2009: 9 dalam www.saujana.sg
Resmini, N dkk. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi. Bandung: UPI Press
Riyana, C.(2008). Media Pembelajaran. Bandung: Kurtekpend UPI
Romiariyanto. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca. [Online]. Tersedia:
Sadiman, A dkk. (2010). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Supriyadi, (1995). Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta : Universitas Terbuka
Tarigan. Djago. Drs. dkk. 2006. Materi Pokok Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Jakarta.Universitas Terbuka.