• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PADA SISWA KELAS II SDN NENGKELAN KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PADA SISWA KELAS II SDN NENGKELAN KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PADA SISWA KELAS II SDN NENGKELAN KABUPATEN BANDUNG

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nengkelan Kelas II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

ELIZA DWI APRIANI NIM 0902897

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Penggunaan Media Gambar Tunggal

Materi Membaca Permulaan Untuk

Meningkatkan Kemampuan Belajar

Siswa Kelas II SDN Nengkelan

Oleh Eliza Dwi Apriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Eliza Dwi Apriani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR

SISWA KELAS II SDN NENGKELAN

Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nengkelan Kelas II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung

Oleh Eliza Dwi Apriani

NIM. 0902897

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Hj. Pupun Nuryani, M.Pd NIP 196205221986032003

Pembimbing II

Tatat Hartati, M.Ed, Ph.D NIP. 195303121979032002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR

SISWA KELAS II SDN NENGKELAN Oleh

Eliza Dwi Apriani NIM. 0902897

ABSTRAK

(5)

SINGLE USE MEDIA IMAGES OF THE BEGINNING OF READING

ABILITY TO IMPROVE STUDENT LEARNING CLASS II SDN

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL (Terlampir di bab IV) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

1.1 Rumusan Masalah ...3

1.2 Tujuan Penelitian ...4

1.3 Manfaat dan Hasil Penelitian ... ... 5

1.4 Hipotesis Tindakan...6

1.5 Definisi Operasional...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Gambar Dalam Pembelajaran...8

2.2 MembacaPermulaan...18

2.3 Membaca Nyaring Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia... 24

2.4 Kriteria atau Penilaian Membaca ... ... 32

2.5 Konsep Hasil Belajar... ... 34

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode...39

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...40

3.3 Subjek Penelitian...41

3.4 Prosedur Penelitian...41

3.5 Instrumen Penelitian...42

3.6 Analisis dan Interpretasi Data...43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Sekolah dan Data Awal ... ...45

4.2 Hasil Penelitian ...46

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 64

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan………...………... 68

5.2 Rekomendasi …….……….... ... 69

DAFTAR PUSTAKA ...71

LAMPIRAN-LAMPIRAN...73

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran

bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam

berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan

dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam

empat sub aspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak dan mendengarkan.

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yang harus dilatihkan oleh guru kepada

siswa. Hal tersebut harus terus dilatihkan karena sangat penting dan harus

dikuasai oleh siswa. Untuk melatih keterampilan tersebut guru harus kreatif dan

lebih peka terhadap perubahan yang terus menerus terjadi sampai saat ini.

Membaca sebagai bagian pembelajaran bahasa. Meskipun dewasa ini ada

puluhan teknik pengajaran bahasa dilontarkan dan dikenalkan oleh pakar

pendidikan dan pengajaran bahasa, tampaknya elemen dasar pendidikan bahasa

secara tradisional tetap tidak dapat dibuang begitu saja. Elemen dasar seperti

mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan seringkali juga menerjemahkan,

tetap menjadi bagian tidak terpisahkan dalam teknik pengajaran bahasa yang

mana saja. Salah satu aspek elemen dasar kegiatan pembelajaran bahasa,

khususnya yang berhubungan dengan kegiatan membaca, yaitu aspek mekanis

(9)

Kemampuan membaca anak berbeda-beda ada yang cepat dan ada yang

lambat. Hal tersebut disebabkan karena cara mengajar guru, metode dan media

yang digunakan masih kurang. Misalnya dalam metode dan media yang

digunakan guru masih konvensional misalnya metode yang digunakan hanya

ceramah dan ceramah. Selain ceramah, guru juga hanya melakukan tanya jawab

dan itupun siswa sulit untuk menjawab pertanyaan. Kemudian dari penggunaan

media juga masih kurang dan tidak kreatif sehingga membuat siswa jenuh dan

malas belajar.

Di SDN Nengkelan khususnya di kelas II, 56% hasil belajar sebagian besar

siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran membaca masih

di bawah KKM yaitu 65. Hal tersebut sebagai akibat dari cara mengajar guru

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang masih konvensional. Hasil belajar

dilihat dari nilai ulangan tengah semester, tes-tes harian dan juga dari tanya jawab

yang diajukan kepada siswa selama kegiatan observasi, sekitar 80% siswa

mengalami kesulitan dalam membaca sedangkan dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia siswa diwajibkan memiliki empat keterampilan yaitu menyimak,

membaca, menulis dan berbicara. Berikut daftar nilai ulangan tengah semester

siswa kelas II SDN Nengkelan pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

Dari data nilai di atas dapat dilihat 72% dari siswa kelas II SDN

Nengkelan belum mencapai KKM, maka dari itu peneliti akan melakukan

penelitian tindakan kelas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan

media gambar tunggal dalam materi membaca nyaring di kelas II SDN

(10)

Pembelajaran Bahasa Indonesia sekarang ini kebanyakannya tidak menarik

perhatian siswa dan kurang variatif karena kegiatan pembelajarannya hanya

berpusat pada guru (teacher centered) dan siswa tidak diberi kesempatan untuk

berpendapat tentang apa yang diketahuinya. Pada intinya siswa tidak dilibatkan

dalam pembelajaran. Sikap otoriter guru terhadap siswa tersebut membuat siswa

tidak memahami materi dan segan untuk bertanya padahal jika dilihat

anak-anaknya cukup aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya masih ada siswa yang

belum bisa membaca dan hal ini perlu mendapat perhatian karena akan

berpengaruh di jenjang selanjutnya. Salah satu upaya agar anak terlibat dalam

pembelajaran perlu adanya media. Media yang digunakannya yaitu media gambar

tunggal

Berdasarkan pertimbangan di atas, penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian sebagai bahan skripsi dengan judul “Penggunaan Media

Gambar Tunggal Materi Membaca Permulaan Untuk Meningkatkan Kemampuan

Belajar Siswa Kelas II SD Nengkelan ( Penelitian Tindakan Kelas di SDN

Nengkelan Kelas II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Ciwidey Kabupaten

Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana kemampuan

siswa membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesa materi membaca

permulaan (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat

dengan menggunakan media gambar tunggal di kelas II SDN Nengkelan. Program

(11)

pengumpulan data dari siswa sampel secara langsung beserta kajian teoretik yang

mendalam tentang penggunaan media gambar tunggal dari berbagai sumber yang

relevan. Dengan demikian permasalahan utama dalam penelitian ini adalah

“bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran membaca dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar

tunggal?”.Untuk menjawab masalah itu, penulis jabarkan ke dalam beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca

permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar tunggal?

2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca

permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar tunggal?

3) Bagaimanakah kemampuan belajar membaca siswa dalam membaca

permulaan (15-20 kalimat) pada pembelajaran Bahasa Indonesia

menggunakan media gambar tunggal?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjawab

pertanyaan sebagaimana yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi

membaca permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar

(12)

2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi

membaca permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar

tunggal?

3) Untuk mengetahui kemampuan belajar membaca siswa dalam membaca

permulaan (15-20 kalimat) pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

menggunakan media gambar tunggal?

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat dalam

dua kerangka berikut.

1.4.1 Manfaat teoritis.

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

pengembangan penelitian tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama

antara sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk memperbaiki proses

pembelajaran secara menyeluruh khususnya yang diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam membaca.

1.4.2 Manfaat praktis:

a. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian dapat menumbuhkan keaktifan &

interaksi saat pembelajaran serta dapat memberikan motivasi belajar sehingga

tidak mudah jenuh atau bosan dengan penggunaan media yang hanya itu-itu

saja sehingga siswa menjadi malas belajar.

b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan

(13)

menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk lebih giat belajar membaca dan

tidak membosankan.

c. Bagi kepala sekolah, diharapakan hasil penelitian dapat memberikan gambaran

dalam menerapkan kebijakan mengenai penggunaan media gambar tunggal

sehingga dapat diterapkan oleh guru

d. Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan ilmu pengetahuan

dan gambaran mengenai penggunaan media gambar tunggal untuk penelitian

selanjutnya yang digunakan sebagai bahan referensi.

e. Bagi pembaca, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan wawasan baru

mengenai penggunaan media gambar tunggal dan implementasinya dalam

pembalajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca anak.

1.5 Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini penulis memiliki beberapa hipotesis yang diajukan,

yaitu:

1. Penggunaan media gambar tunggal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

tentang membaca permulaan dapat meningkatkan kemampuan belajar

1.6 Definisi Operasional

Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing

variabel yang dijadikan kata kunci penelitian ini sebagai berikut.

1.6.1 Media Gambar

Media gambar merupakan media atau alat bantu dua dimensi yang dapat

(14)

sesuatu yang bersifat abstrak menjadi konkrit dan jelas. Sehingga anak tidak

merasa bosan atau jenuh dalam belajar.

Dengan media gambar kejadian atau hal apapun yang terjadi di negara lain

bisa ditelaah dan disentuh siswa yang berada di sekolah hanya dengan melihat

gambar sebagai media pembelajaran.

Penulis menggunakan media gambar tunggal untuk penelitian di kelas II

SDN Nengkelan. Gambar yang digunakan disini adalah gambar tentang

lingkungan sekitar

1.6.2 Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat

bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau

pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan

seseorang pengarang. (Dawson [et al] 1963 :215-216)

Maksud dari membaca nyaring disini adalah membaca nyaring teks (15-20

kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat di kelas II SDN

Nengkelan.

1.6.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku setelah mengalami proses

pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil belajar merupakan perubahan atau

peningkatan nilai post test siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode

Agar penelitian ini berhasil dengan baik diperlukan data penunjang yang

valid. Untuk memperoleh data yang valid tentu harus digunakan metode dan

teknik tertentu yang baik pula.

Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan metode kualitatif yaitu

penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun model PTK yang akan peneliti

adopsi pada penelitian ini adalah Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis

& McTaggart. Berikut ini adalah bagan dari kegiatan PTK Model Kemmis & Mc

(16)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Peneliti melakukan kegiatan penelitian di SDN Nengkelan yang berlokasi

di Kp. Babakan Sukajadi Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey Kabupaten

Bandung.

SIKLUS I

SIKLUS III SIKLUS II

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan

Pengamatan Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan

Pengamatan Pelaksanaan

Refleksi

(17)

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama ± 3 bulan yaitu dari bulan Maret sampai dengan

bulan Mei.

3.3 Subjek Penelitian

Sasaran penelitian pada kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas II SDN

Nengkelan yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas II

terhadap materi membaca nyaring teks dengan memperhatikan lafal dan intonasi

yang tepat dengan menggunakan media gambar tunggal . Menurut Kemmis dan

Mc. Taggart (Aqib, 2006: 22) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap tindakan,

dengan berpatokan pada refleksi awal.

Tahap tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dapat diuraikan sebagai

berikut:

Siklus 1

a. Perencanaan (planing)

Dalam perencanaan ini peneliti membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sebagai tahap awal sebelum melakukan pelaksanaan kegiatan

penelitian. RPP yang dibuat oleh peneliti yaitu pembelajaran Bahasa Indonesia

(18)

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat

sebelumnya .Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar

mengajar yang mengarah pada proses perbaikan suatu perencanaan dan siap

melakukan perubahan sesuai apa yang terjadi di lapangan.

c. Pengamatan (observation)

Observasi terhadap dampak tindakan dilakukan secara berkelanjutan dengan

berbagai cara dan dilakukan secara terus menerus oleh guru kelas yang mengamati

pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa serta

serta lembar observasi afektif, kognitif dan psikomotor yang telah dipersiapkan

peneliti.

d. Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan siswa, guru dan teman sejawat

serta dosen pembimbing mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama

pembelajaran. Hasil dari diskusi yang akan digunakan sebagai pertimbangan

dalam melaksanakan siklus berikutnya.

Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan peneliti

dengan berdasarkan pada refleksi terhadap siklus 1 dan II.

3.5 Instrumen Penelitian a. Lembar Post Test

Lembar post test merupakan instrumen yang berisi sekumpulan pertanyaan

(19)

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan pedoman bagi siswa untuk mengukur

kemampuan siswa dalam membaca nyaring dengan menggunakan gambar.

c. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat pengukuran yang digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya kegiatan yang diamati.

3.6 Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah

dirumuskan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan

kuantitatif.

1. Analisis data kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi terhadap siswa serta

keterlaksanaan penggunaan media gambar dalam pembelajaran yang akan

diuraikan secara deskrptif

2. Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan LKS untuk melihat seberapa

jauh peningkatan hasil belajar siswa. Tahap-tahap dalam menganalisis data

kuantitatif adalah:

a) Penskoran terhadap membaca siswa

b) Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus:

R = ∑x Keterangan : R = nilai rata-rata

∑N ∑X = Jumlah semua nilai siswa

(20)

c) Menginterpretasi nilai rata-rata kelas jika mencapai nilai ≥ 65 (KKM)

d) Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dengan menggunakan rumus:

e) Menginterpretasi presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan

menggunakan tabel:

Tabel 1.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif

Kategori Interpretasi

90-100 Sangat Tinggi

75-89,99 Tinggi

55-74,99 Cukup

30-54,00 Rendah

0 Sangat Rendah

( Luhut P. Pangabean, 1989:32 dalam skripsi Nita Rismawati, 2008:38) P - ∑f x 100% Keterangan : P = ketuntasan belajar

∑N ∑X = Jumlah semua nilai siswa

∑ N = Jumlah siswa

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian penulis menemukan temuan-temuan baru di

lapangan tentang “Penggunan Media Gambar Tunggal Materi Membaca

Permulaan Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Kelas II SDN Nengkelan”dan dari hasil penelitian serta temuan tersebut dapat disimpulkan

bahwa:

1. perencanaan yang dirancang dan dipersiapkan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dalam membaca nyaring. Perencanaan tersebut sudah sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Standar

kompetensi dan kompetensi dasar disusun sesuai dengan jenjang kelas untuk

mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi agar tujuan dalam pembelajaran tersebut dapat

tercapai. Dalam merancang kegiatan pembelajaran, guru harus menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang di dalamnya terdapat identitas

mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) , indikator

pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu yang

diperlukan, metode pembelajaran, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

evaluasi (penilaian hasil belajar) dan sumber bahan.

2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam membaca nyaring menggunakan

media gambar tunggal penulis melakukannya dalam tiga siklus yang dalam

(22)

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam kegiatan pembelajarannya terdiri

dari tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir

(penutup).

3. Hasil kemampuan membaca nyaring dengan menggunakan media gambar

tunggal dapat dikatakan berhasil . Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan

hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I

siswa yang mencapai KKM 34%, pada siklus II meningkat menjadi 84% , dan

pada siklus ke III lebih meningkat lagi menjadi 99% hampir mencapai 100%.

Hasil tersebut dikatakan berhasil karena sudah memenuhi standar ketuntasan

belajar.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan agar Penelitian Tindakan Kelas ini

bermanfaat bagi semua pihak seperti kepala sekolah, guru, dan untuk

pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar maka penulis menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran harus dirancang dan dipersiapkan oleh guru dengan

sebaik mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan optimal sesuai dengan

tujuan dan target yang diharapkan. Rencana yang dibuat harus sesuai dengan

aturan kurikulum .Rencana pelaksanaan yang penulis rancang yaitu tentang

pembelajaran bahasa indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

membaca.

2. Hasil dari Penelitan Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan media

(23)

menjadi acuan atau pedoman untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

bahasa indonesia dan untuk meningkatkan kinerja guru supaya menjadi guru

yang lebih profesional sesuai dengan bidangnya.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk

memecahkan permasalahan tentang penerapan media gambar tunggal dalam

pembelajaran bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, S dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Cahyani, I. Dan Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah

Dasar. Bandung : UPI Press

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas, 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Farida, Rahim Dr. (2007).Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.Jakarta:Bumi Aksara

(http://www.cantiknyailmu-co.cc/2001/01/membaca-dan-berbagai-aspeknya

[November 2011]).

(http://romiariyanto.blog-spot.com/2011/05/meningkatkan-kemampuan-membaca.html [November 2011]).

Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Direktorat

Pendidikan dan Kebudayaan.

(25)

Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya

Muchlisoh. (1996). Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta : Universitas Terbuka

Muliastuti, Liliana. & Euis Sulastri, 2009: 9 dalam www.saujana.sg

Resmini, N dkk. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas

Tinggi. Bandung: UPI Press

Riyana, C.(2008). Media Pembelajaran. Bandung: Kurtekpend UPI

Romiariyanto. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca. [Online]. Tersedia:

Sadiman, A dkk. (2010). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Supriyadi, (1995). Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta : Universitas Terbuka

Tarigan. Djago. Drs. dkk. 2006. Materi Pokok Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jakarta.Universitas Terbuka.

Gambar

Gambar Tunggal Materi Membaca Permulaan Untuk Meningkatkan Kemampuan
gambar sebagai media pembelajaran.
Tabel 1.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif
gambar tunggal hendaknya  disosialisasikan kepada guru sekolah dasar agar

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas fisik (suhu dan kelembaban) dan biologi (jumlah mikroorganisme) udara pada ruangan ber-AC dengan

agricultural sector. The nature of agriculture and the use of land as a fundamental asset make possible to carry out the production process also in units managed without a

Pendekatan modifikasi alat ukur digunakan dalam penelitian ini, dimana peneliti telah lebih dahulu memilih konstruk teoretis yang relevan dengan konstruk kebahagiaan pada

Selain itu upaya pencegahan yang dapat dilakukan dengan mengurangi pasangan seksual, monogami, menghindari hubungan seksual dengan WTS, tidak melakukan hubungan seksual

Dalam perencanaan ini menggunakan beberapa data yaitu: data tanah (data tanah yang digunakan adalah berupa data sondir, merupakan hasil sondir pada lokasi yang

Kualitas airtanah dapat diketahui menggunakan perhitungan Water Quality Index (WQI).Didapatkan kualitas airtanah dengan rincian seperti berikut 0% sangat baik, 84% baik

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan: (a) langkah pembelajaran dengan metode inkuiri pada pokok bahasan aturan perkalian

Untuk variabel independen sebagian besar pengetahuan responden masuk kategori baik yaitu sebanyak 38 responden (59,4%), sikap responden sebagian besar masuk