• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KURIKULUM PAUD TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DENGAN HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA USIA PRA SEKOLAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK KURIKULUM PAUD TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DENGAN HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA USIA PRA SEKOLAH."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Khusus

Oleh ARISUL MAHDI

NIM.1201430

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

Oleh Arisul Mahdi

S.Pd Universitas Negeri Padang, 2012

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Pendidikan Khusus

© Arisul Mahdi

Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

DAMPAK KURIKULUM PAUD TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DENGAN HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA

USIA PRA SEKOLAH Arisul Mahdi

NIM.1201430/Prodi PKh-SPs-UPI

Penelitian ini didasari oleh temuan pada peningkatan kemampuan perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun, yang mulai tidak sejalan dengan teori perkembangan kognitif Piaget. Hal ini merupakan pengaruh dari layanan pendidikan anak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak kurikulum PAUD dalam membangun perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method research design, yang diawali dengan pengumpulan data kualitatif tentang kurikulum PAUD yang dianalisis serta didukung dengan cara pengimplementasiannya, kemudian dilengkapi dengan hasil asesmen perkembangan kognitif anak usia sebagai data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa muatan dan implementasi kurikulum PAUD dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa. Anak sudah mulai meninggalkan ciri pemikiran perkembangan kognitif pra operasional yang bersifat egosentris dan sentralisasi, selain itu anak memiliki kemampuan dalam melakukan seriasi, klasifikasi, konservasi, dan korespondensi yang merupakan kemampuan perkembangan kognitif tahap operasional kongkrit.

(5)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE IMPACT OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION CURRICULUM TOWARDS THE COGNITIVE DEVELOPMENT OF CHILDREN WITH

LANGUAGE DEVELOPMENTAL DISABILITIES Arisul Mahdi

NIM.1201430/Prodi PKh-SPs-UPI

This study is based on the findings on the improvement the ability of cognitive development for children aged, which seemed not in line with Piaget's theory of cognitive development. This is the effect of early childhood education. The purpose of this study to find out the impact of Early childhood education curriculum in building cognitive development of children with language developmental barriers. The method used is a mixed method research design, begins with the collection of qualitative data on Early childhood education curriculum which then analyzed and supported by the means of its implementation, and then fitted with the results of the assessment of cognitive development of children aged 4-6 years as the quantitative data. The results shows that the content and implementation Early childhood education curriculum could develop cognitive abilities of children with language developmental barriers. It can be seen from the children's abilities in performing seriation, classification, conservation, and the correspondence; those are the concrete operational stage in the cognitive development ability.

(6)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMAKASIH……….… .v

DAFTAR ISI………... vii

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Pendidikan Anak Usia Dini ... 9

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini ... 9

2. Tujuan PAUD ... 10

3. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini ... 11

4. Penyelenggaraan Pendidikan anak usia dini ... 13

B. Perkembangan Kognitif ... 15

1. Perkembangan kognitif ... 15

2. Perkembangan Kognitif anak usia prasekolah ... 20

C. Anak dengan hambatan perkembangan bahasa... 22

D. Kerangka Pikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 28

A. Desain Penelitian ... 28

(7)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengumpulan Data Kuantitatif ... 32

D. Teknik Analisis Data ... 33

1. Analisis Data Kualitatif ... 33

2. Analisis data kuantitatif ... 34

E. Alur Penelitian ... 36

F. Penjelasan Istilah Penelitian ... 36

1. Kurikulum PAUD ... 36

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Pra Sekolah... 36

3. Perkembangan Kognitif Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa ... 37

4. Asesmen Perkembangan Kognitif ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Profil Kurikulum PAUD ... 38

2. Asesmen Perkembangan Kognitif ... 50

B. Pembahasan ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 82

A. KESIMPULAN ... 82

B. REKOMENDASI ... 84

(8)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Piaget (1952) mengemukakan empat tahapan perkembangan kognitif, yang terdiri dari tahap sensori motor, pra operasional, operasional kongkrit dan operasional formal. Masing-masing tahapan ini memiliki rentang usia dan kemampuan yang berbeda-beda. Teori ini mendasari sebagian besar penelitian-penelitian tentang perkembangan kognitif anak usia dini. Pada usia pra sekolah (3-6 tahun), perkembangan kognitif anak berada pada tahap pra operasional. Pada tahapan ini anak belum mempunyai pemahaman tentang prinsip konservasi, terpusat pada satu aspek situasi dan keadaan, belum memahami prinsip reversibilitas atau pemikiran sebagai sesuatu yang tidak dapat dibalik. Pemikiran anak pada tahap pra operasi bersifat egosentris, mereka percaya bahwa setiap orang melihat dunia ini tepat seperti apa yang dia lihat.

Kemampuan anak pada tahap ini masih belum sempurna jika dibanding tahapan selanjutnya, namun pada usia ini anak berada pada masa usia emas perkembangan yang merupakan masa-masa penting dari perkembangan. sehingga penanaman dan pengembangan konsep berfikir untuk mengembangkan kemampuan kognitif sangat berperan dalam membantu perkembangan anak. Saat berusia 7-12 tahun, kemampuan kognitif anak sudah terlihat berubah lebih jauh dan meninggalkan ciri dari berfikir egosentris dan intuitif. Perkembangan kognitif anak berada pada tahap operasional kongkrit yang ditandai dengan berkembangnya kemampuan anak dalam memahami seriasi, klasifikasi, konservasi, korespondensi, dan transivitas. Kemampuan ini merupakan dampak dari proses pengayaan konsep yang dipengaruhi oleh lingkungan belajar anak.

Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, anak usia pra sekolah

lazimnya memiliki kemampuan kognitif yang berada pada tahap pra operasional.

(9)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa anak-anak pada usia ini juga menguasai beberapa aspek dari tahap perkembangan operasional kongkrit. Mengingat bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor pendidikan, gizi, dan lingkungan serta perubahan kemajuan zaman yang sangat memungkinkan perkembangan kognitif anak.

Temuan penelitian mengemukakan bahwa adanya peningkatan kemampuan kognitif anak usia pra sekolah, yang juga diasumsikan bahwa terjadi pergeseran usia dari tahapan perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget. Hasil penelitian yang yang mengkritisi teori piaget dalam buku psikologi pendidikan Jeanne Ellis Ormrod tahun 2009, menemukan bahwa pada tahap pra operasional anak tidak selalu egosentris, seringkali mereka mampu mengenali emosi dan terkadang menyadari bahwa orang lain tidak mengetahui apa yang ia ketahui (cross, & Watson, 2001). Selain itu, kemampuan penalaran logis pada anak-anak mungkin akan berbeda, tergantung dari pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki tentang suatu topik (Jeanne Ellis Ormrod,2009).

Dilihat dari sisi pendidikan, diasumsikan bahwa peningkatan kemampuan dan pergeseran rentang usia tahap perkembangan kognitif dipengaruhi oleh pendidikan yang diberikan kepada anak usia pra sekolah. Pendidikan tersebut dikenal dengan Pendidikan Anak Usia Dini, yang bertujuan untuk membantu anak mencapai perkembangan optimalnya dan membantu anak mempersiapkan diri untuk memasuki tahap pendidikan dasar dan mencapai kesiapan belajar akademik di sekolah. Selain itu, pelaksanaan pendidikan untuk anak pra sekolah, kebanyakan sudah berorientasi pada aspek akademik. Hal ini juga berpengaruh secara tidak lansung pada penguasaan keterampilan kognitif anak.

(10)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok A untuk usia 4-5 tahun dan kelompok B untuk usia 5-6 tahun. Lembaga pendidikan untuk anak usia pra sekolah berkembang dengan sangat pesat, hampir di setiap kelurahan mempunyai satu TK/PAUD, sehingga anak-anak lebih mudah untuk mengakses pendidikan yang membantu perkembangannya.

Sekolah atau lembaga penyelenggara pendidikan untuk anak usia pra sekolah menggunakan kurikulum standar nasional, yang ditentukan oleh kementrian pusat. Namun, untuk pengembangan kurikulum tersebut, masing-masing sekolah diberikan kebebasan sesuai dengan kebutuhan dan kebudayaan setempat. Kurikulum untuk anak usia pra sekolah bertujuan untuk mengembangkan potensi perkembangan anak secara optimal pada semua aspek. Salah satu fokus yang kebanyakan menjadi acuan adalah perkembangan kognitif.

Ida istifada 2011, menemukan bahwa adanya pengaruh pelaksanaan kurikulum PAUD terhadap perkembangan kognitif anak. Temuan-temuan ini perlu diteliti lebih lanjut, apakah perkembangan kognitif merupakan dampak dari penerapan kurikulum, dan apakah hal ini juga akan terjadi pada anak berkebutuhan khusus.

Penelitian terhadap tahapan perkembangan kognitif anak berkebutuhan khusus usia pra sekolah masih jarang ditemui. Pergeseran rentang usia tahapan perkembangan kognitif mereka pun jarang diungkap pada tatanan pendidikan umum. Penelitian dan pengetahuan pada tahapan perkembangan dalam rentang usia tahapan perkembangan kognitif anak berkebutuhan khusus nampaknya perlu diketahui. Hal ini penting agar pemberian layanan pendidikan terhadap anak berkebutuhan khusus akan menjadi lebih berkembang.

(11)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa. Anak yang mengalami hambatan perkembangan bahasa akan mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu kepada orang tua, guru atau teman sekelasnya, dan kesulitan dalam menjawab pertanyaan. Kesulitan yang dialami anak akan memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap psikologis dan perkembangan kognitif anak, mengingat peran bahasa sebagai alat komunikasi yang menghubungkan anak dengan orang lain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, mengklaim sebagai PAUD yang menyelenggarakan pendidikan inklusif. Kurikulum dan layanan pendidikan yang diberikan terhadap semua anak di PAUD ini tidak dibedakan antara satu dengan yang lainnya. sehingga sangat memungkinkan Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa untuk mencapai perkembangan optimalnya seperti anak-anak lainnya, terutama dari aspek perkembangan kognitif.

Secara Prinsip kurikulum PAUD pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan potensi perkembangan anak secara optimal pada semua anak, termasuk Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa. Namun demikian, kurikulum ini perlu dianalisis seberapa besar pengaruh kurikulum yang dikembangkan dapat mengkonstruksi perkembangan kognitif Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa dan apakah dapat meningkatkan tahap perkembangan kognitif mereka?

(12)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan kognitif. Selain itu, apakah kurikulum yang telah dikembangkan oleh penyelenggara pendidikan di PAUD memberi dampak terhadap perkembangan kognitif anak, untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan kurikulum dalam membantu perkembangan anak, khususnya bagi anak yang mengalami hambatan perkembangan bahasa.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang dampak kurikulum PAUD terhadap perkembangan kognitif Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa usia pra sekolah. Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran perkembangan kognitif anak, termasuk hambatan potensi dan kemampuan kognitif Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa usia pra sekolah dan menjadi masukan untuk evaluasi kurikulum pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa usia pra sekolah di PAUD.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan-permasalahan yang terlihat dari penyelenggaraan pendidikan bagi Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa usia pra sekolah di PAUD adalah:

1. Proses belajar untuk perkembangan kognitif di PAUD lebih didominasi oleh materi tentang kemampuan akademik.

2. Anak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pembelajaran di PAUD untuk membantu perkembangan kognitif dalam tempo yang cukup lama. 3. Kemampuan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa pra

(13)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka untuk lebih fokusnya penelitian, penulis membatasi permasalahan pada “meningkatnya kemampuan Kognitif Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa usia pra sekolah sebagai dampak dari implementasi kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini”. Untuk itu peneliti mencoba meneliti tentang Dampak Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Terhadap Perkembangan Kognitif Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah.

D. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah implementasi kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD X dapat membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah?”

Untuk lebih mengarahkan pelaksanaan penelitian, maka dirumuskan masalah penelitian dalam pertanyaan sebagai berikut:

1. Pertanyaan yang berkaitan dengan profil kurikulum PAUD dan implementasi Kurikulum PAUD yang dapat membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa.

a. Bagaimana bentuk kurikulum PAUD dan pengembangan kurikulum yang dapat membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah di PAUD X?

(14)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Apakah kurikulum yang diimplementasikan oleh PAUD X memuat aspek perkembangan kognitif yang mengarah pada tahap perkembangan kognitif operasional kongkrit?

d. Bagaimana proses implementasi kurikulum PAUD untuk membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah di PAUD X?

2. Pertanyaan yang berkaitan dengan asesmen perkembangan kognitif dilihat dari teori Piaget pada tahap pra operasional dan tahap operasional kongkrit untuk anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah.

a. Bagaimana bentuk instrumen asesmen perkembangan kognitif Piaget tahap pra operasional dan operasional kongkrit untuk anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah di PAUD X?

b. Bagaimana hasil asesmen perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah yang bersekolah di PAUD X, apakah masih berada pada tahap perkembangan kognitif pra operasional atau sudah sampai pada tahap operasional kongkrit?

c. Apakah instrumen asesmen perkembangan kognitif tahap pra operasional dan operasional kongkrit dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

(15)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Memperoleh gambaran kurikulum PAUD yang dapat membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah di PAUD X.

b. Memperoleh gambaran tentang pandangan guru terhadap kurikulum PAUD untuk membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah di PAUD X.

c. Memperoleh gambaran tentang konten dan pengimplementasian kurikulum PAUD X yang membantu perkembangan kognitif tahap operasional kongkrit anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah.

d. Memperoleh gambaran tentang proses pengimplementasian kurikulum PAUD untuk membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah di PAUD X.

2. Tujuan yang berkaitan dengan asesmen perkembangan kognitif dilihat dari teori Piaget pada tahap pra operasional dan tahap operasional kongkrit untuk anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah.

a. Menyusun instrumen asesmen perkembangan kognitif Piaget tahap pra operasional dan operasional kongkrit untuk anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah di PAUD X

b. Memperoleh gambaran tentang tahap perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah yang bersekolah di PAUD X.

(16)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi pihak penyelenggara pendidikan yang berkaitan dengan perkembangan kognitif anak usia pra sekolah, diantaranya:

1. Orang tua

Memberikan gambaran tentang perkembangan kognitif anak yang mengalami hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah dan memperoleh informasi tentang kurikulum yang dapat membantu perkembangan kognitif anak.

2. Sekolah dan guru

Bagi pihak sekolah ada beberapa manfaat dari penelitian ini, yaitu: Tersedianya instrumen asesmen untuk menggali informasi tentang perkembangan kognitif anak usia pra sekolah khususnya anak yang mengalami hambatan perkembangan bahasa, serta menjadikan hasil asesmen sebagai bahan mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum dalam membantu perkembangan kognitif anak, khususnya untuk Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa usia pra sekolah di PAUD X. Penelitian ini juga diharapkan memberi manfaat bagi guru dalam membentuk pemahaman tentang esensi perkembangan kognitif dan kurikulum yang menunjang perkembangan kognitif Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa usia pra sekolah.

3. Peneliti

(17)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(18)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kombinasi, atau lebih dikenal dengan mixed

method research, yaitu penelitian yang menggabungkan antara penelitian

kualitatif dan kuantitatif. Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Sedangkan Sugiyono (2011:404) menyatakan bahwa

Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.

Selain itu, Nusa dan Hendarman (2013, hlm.49) mengatakan

Penelitian campursari (mixed methods) merupakan perpaduan penelitian kuantitatif dan kualitatif mulai dari tataran atau tahap pengumpulan dan analisis data, penggunaan teknik-teknik penelitian, rancangan penelitian, sampai pada tataran pendekatan dalam satu penelitian tunggal.

Penelitian campuran (mixed methods) merupakan penelitian yang menggabungkan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif untuk mengumpulkan, menganalisis dan menghasilkan data penelitian yang saling melengkapi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah sequential

eksploratoris. Desain ini melibatkan pengumpulan dan analisis data kualitatif

pada tahap pertama, yang kemudian diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap kedua yang didasarkan pada hasil-hasil tahap pertama (Creswell. 2010, hlm.317).

(19)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan dari penelitian ini terdiri dari dua bagian. Pertama yaitu penelitian kualitatif yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang berkenaan dengan kurikulum PAUD, serta merancang draf asesmen perkembangan kognitif tahap pra operasional dan operasional kongkrit. Bagian kedua merupakan penelitian kuantitatif yang digunakan untuk menguji coba instrumen asesmen perkembangan kognitif tahap pra operasional dan operasional kongkrit untuk mendapatkan gambaran tentang perkembangan kognitif dan pergeseran rentang usia tahapan perkembangan kognitif Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa usia pra sekolah di PAUD.

B. Lokasi dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di PAUD ALHADI di Kota Bandung. Sekolah tersebut telah menerima dan memberikan layanan pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa usia pra sekolah.

C. Strategi Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data Kualitatif

a. Studi Literatur

Kajian utama dalam studi literatur ini adalah tentang aspek perkembangan kognitif Piaget yang ditekankan pada tahapan perkembangan Pra Operasional dan Operasional Kongkrit. Literatur yang digunakan terdapat dalam buku-buku yang membahas tentang perkembangan anak, psikologi perkembangan, dan psikologi pendidikan.

b. Studi Delphie

(20)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(delphiestudy.org/abaout.html). Teknik ini bertujuan untuk mengungkap tentang kondisi dan kelayakan intrumen asesmen perkembangan kognitif tahap pra operasional dan operasional usia pra sekolah yang dikembangkan peneliti dan dinilai oleh pakar dan ahli di bidang terkait.

Pemilihan kelompok Delphie dilakukan dengan memilih individu yang mempunyai pengetahuan dan keilmuan yang diperlukan. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih kelompok Delphie. Peneliti dapat menggunakan pertimbangan untuk memilih sampel yang paling tepat berdasarkan permasalahan yang diteliti.

Teknik pengumpulan data dan instrumen pada tahapan ini adalah dengan cara merumuskan teori perkembangan kognitif yang kemudian dirumuskan kedalam draf instrumen asesmen perkembangan kognitif. Draf instrumen ini berupa angket yang akan dinilai oleh para ahli dalam tahap teknik Delphie ini.

c. Observasi

Observasi secara umum diartikan sebagai kegiatan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap subjek atau objek penelitian. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

(21)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pengamatan ini dapat dilakukan dengan terstruktur maupun semi terstruktur. Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melengkapi data analisis kurikulum PAUD dan juga untuk mengumpulkan data tentang proses penerapan kurikulum yang dilakukan di sekolah tersebut. Hal-hal yang diobservasi adalah kegiatan penerapan kurikulum Taman Kanak-Kanak yang berupa proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah tersebut.

d. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang kondisi dari responden yang lebih mendalam dengan jumlah responden yang terbatas (Sugiyono, 2012:137). Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, tatap muka maupun melalui telepon. Wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang melengkapi analisis kurikulum dan mengumpulkan data tahap penerapan kurikulum yang dilakukan di sekolah tersebut.

e. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui secara kontekstual tentang data yang ingin diperoleh.

(22)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengumpulkan dokumen-dokumen kualitatif. Pada penelitian ini, pengumpulan dokumen-dokumen adalah poin utama yang menunjang pengumpulan data penelitian tahap selanjutnya.

Ada dua dokumen yang dikumpulkan pada tahap ini. Pertama, dokumen kurikulum PAUD, yaitu kurikulum Nasional dan juga Kurikulum yang dikembangkan sendiri oleh sekolah. Kedua, dokumen penerapan kurikulum di PAUD yang terdiri dari rancangan pembelajaran, jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, rencana kegiatan mingguan, rencana kegiatan harian dan hasil kerja anak. Dokumen yang dikumpulkan kemudian dianalisis berdasarkan tujuan penelitian.

Analisis pertama dilakukan terhadap dokumen kurikulum PAUD dengan mengelompokkan muatan atau bagian kurikulum yang dapat mengkonstruksi perkembangan kognitif anak. Dokumen Kurikulum Nasional diambil dari dua tingkatan PAUD, yaitu kelas A dan kelas B. Analisis kedua dilakukan terhadap dokumen pengembangan kurikulum yang terdapat di masing-masing tingkatan PAUD. Analisis dilakukan dengan cara mengelompokkan aspek-aspek penerapan kurikulum yang mengkonstruksi perkembangan kognitif anak.

2. Pengumpulan Data Kuantitatif a. Teknik Sampling

Pemilihan sampel pada tahap ini dilakukan dengan teknik Purposive

sampling atau judgmental sampling. Penarikan sampel secara purposif

(23)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Teknik Instrumen

Instrumen yang digunakan pada tahap ujicoba ini adalah instrumen asesmen perkembangan kognitif anak usia pra sekolah yang telah divalidasi oleh ahli melalui teknik Delphie. Teknik ini dilakukan dengan cara meminta kerjasama guru untuk melaksanakan kegiatan asesmen dan kemudian ikut membantu proses penilaian dari pelaksanaan asesmen tersebut. Untuk pengisian data ini, peneliti mengkuantifikasikan sebagai berikut:

1) Asesmen perkembangan kognitif tahap pra operasional

a) Skor 0 diberikan pada anak yang tidak menunjukkan kriteria pada soal.

b) Skor 1 diberikan pada anak kadang-kadang menunjukkan kriteria pada soal

c) Skor 2 diberikan pada anak yang menunjukkan kriteria pada soal. 2) Asesmen perkembangan kognitif tahap operasional kongkrit

a) Skor 0 diberikan pada anak yang belum mampu melaksanakan perintah dengan benar dan tidak disertai dengan argument.

b) Skor 1 diberikan pada anak yang melaksanakan perintah dengan benar dan tanpa disertai dengan argument.

c) Skor 2 diberikan pada anak yang mampu melaksanakan perintah dengan benar dan disertai dengan argument.

D. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Kualitatif

(24)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan dalam analisis data dalam penelitaian ini, yakni: pertama, kegiatan reduksi data (data reduction), pada tahap ini peneliti memilih hal-hal yang pokok dari data yang di dapat dari lapangan, merangkum, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari tema dan polanya. Proses reduksi ini dilakukan secara bertahap, selama dan setelah pengumpulan data sampai laporan hasil. Kedua, penyajian data (data

display), menyusun kembali data berdasarkan klasifikasi dan masing-masing

topic, kemudian dipisahkan, dan topik yang sama disimpan dalam satu tempat, masing-masing tempat dan diberi tanda, hal ini untuk memudahkan dalam penggunaan data agar tidak terjadi kekeliruan. Ketiga, meneliti kembali dengan cermat data-data yang telah dikelompokkan dan dilengakapi. Keempat, setelah data dianggap cukup dan telah sampai pada titik jenuh atau telah memperoleh kesesuaian, maka kegiatan yang selanjutnya yaitu menyusun laporan hingga pada akhir pembuatan simpulan.

Analisis dilakukan lebih intensif setelah semua data yang diperoleh di lapangan sudah memadai dan dianggap cukup, untuk diolah dan disusun menjadi hasil penelitian sampai dengan tahap akhir yakni kesimpulan penelitian.

2. Analisis data kuantitatif

Realibilitas merupakan hal utama yang menjadi perhatian dalam pengujicobaan sebuah alat evaluasi agar mendapatkan kevalidannya. Untuk menguji realibilitas instrumen yang digunakan teknik perhitungan koefisien reliabilitas dengan ketetapan intern. Pada cara ini skor pada satu item instrumen dikorelasikan dengan skor pada item-item pertanyaan sisanya. Rumus yang dipakai adalah rumus korelasi Alpha Cronbach, dengan menggunakan bantuan software SPSS.

(25)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Melakukan penskoran. b. Mentabulasikan data.

c. Menguji reliabilitas instrumen secara keseluruhan dengan menggunakan bantuan soffware SPSS versi 17.0 for windows.

Kriteria pengambilan keputusan: a. Reliabilitas instrumen

Nilai korelasi dari hasil pengujian diinterpretasikan kedalam klasifikasi yang di buat oleh Guilford. Kriteria yang dibuat oleh Guilford (Suherman (2003) dalam Donna 2010) dikategorikan sebagai berikut:

Tabel.3.2 Kriteria Kategori Data Derajat Reliabilitas Interpretasi

0,90 ≤ ᵣ₁₁≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 ≤ ᵣ₁₁≤ 0,90 Tinggi

0,40 ≤ ᵣ₁₁≤ 0,70 Sedang

0,20 ≤ ᵣ₁₁≤ 0,40 Rendah

≤ ᵣ₁₁≤ 0,20 Sangat rendah

b. Analisis butir insrumen

r > rₓ = butir instrumen dihapus atau dibuang keterangan:

r = nilai alpha butir pertanyaan pada kolom Cronbach’s Alpha if Item

Delete

(26)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Alur Penelitian

Bagan 3.1., Alur Penelitian

F. Definisi Operasional Variabel

1. Kurikulum PAUD

Kurikulum PAUD merupakan bahan yang dijadikan acuan untuk kegiatan pembelajaran yang membantu semua aspek perkembangan anak melalui kegiatan bermain.

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Pra Sekolah

(27)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa, evaluasi.

Perkembangan kognitif anak usia pra sekolah pada penelitian ini difokuskan

pada teori perkembangan kognitif pra operasional dan operasional kongkrit

yang dikemukakan oleh Piaget. Perkembangan kognitif pra operasional

merupakan pemikiran yang masih bersifat sentralisasi dan egosentris,

sedangkan perkembangan kognitif operasional kongkrit adalah pemikiran

yang sudah memahami konsep seriasi, klasifikasi, konservasi, Transitiviti, dan

korespondensi

3. Perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa Kemampuan kognitif anak yang mengalami hambatan perkembangan bahasa pada tahap pra operasional dan operasional kongkrit.

4. Usiaprasekolah

Anak usia pra sekolah adalah anak yang berada pada rentang usia 3-6 tahun.

5. Asesmen Perkembangan Kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa

(28)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan dalam BAB VI, maka pada BAB ini akan disimpulkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan. Pada BAB ini juga akan dibahas mengenai rekomendasi dari hasil penelitian ini.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Profil Kurikulum PAUD dan Pengembangan Kurikulum yang Membantu Perkembangan Kognitif Anak dengan hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah.

a. Kurikulum PAUD yang digunakan untuk membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa sudah disusun secara terencana dalam kurikulum nasional dan pengembangan kurikulum. Hal ini terlhat dari indikator dan tema yang dijadikan acuan dalam pengembangan program pembelajaran yang dituangkan kedalam rencana kegiatan harian. Tema yang digunakan dalam kurikulum PAUD juga akan menjadikan perencanaan pembelajaran yang disusun akan berpusat pada anak, karena beranjak dari lingkungan terdekat anak.

b. Guru sebagai pendidik yang akan membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa memiliki pandangan bahwa kurikulum yang dipedomani dapat membantu perkembangan kognitif anak yang mengalami hambatan perkembangan bahasa, dengan mengacu pada

(29)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

persentase perencanaan dan implementasi kurikulum sebesar 70% untuk membantu perkembangan kognitif anak.

c. Kurikulum PAUD memuat materi yang dapat mengkonstruksi perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa pada tahap operasional kongkrit. Hal ini terlihat dari indikator-indikator yang terdapat dalam kurikulum PAUD seperti aspek seriasi, klasifikasi, konservasi dan korespondensi.

d. Proses implementasi kurikulum PAUD dilakukan oleh guru berpusat pada anak, dengan melihat perkembangan kognitif anak dan kebutuhan perkembangan anak diakomodasi dengan menyediakan lingkungan dan layanan pembelajaran yang kondusif untuk anak dengan hambatan perkembangan bahasa.

2. Asesmen Perkembangan Kognitif dilihat dari teori Piaget pada tahap pra operasional dan tahap operasional kongkrit untuk anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah.

a. Instrumen asesmen perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah

Instrumen asesmen ini berbentuk angket yang terdiri dari dua tahap perkembangan kognitif. Tahap pra operasional memuat dua aspek, yaitu egosentris dan sentralisasi. Tahap operasional kongkrit terdapat lima aspek, yaitu seriasi, klasifikasi, konservasi, transitivity dan korespondensi. b. Hasil asesmen perkembangan kognitif anak dengan hambatan

perkembangan bahasa usia pra sekolah.

(30)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masih terikat dengan pemikiran egosentris yang mencirikan tahap perkembangan kognitif pra operasional, namun anak sudah mampu menguasai beberapa kemampuan tahap perkembangan operasional kongkrit dalam aspek seriasi, klasifikasi, konservasi, transitiviti dan korespondensi.

Temuan ini mengisyaratkan bahwa perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa bisa dibantu dengan memberikan stimulasi berupa pembelajaran di lembaga Pendidikan anak usia dini dan perkembangan kognitif anak bisa terjadi lebih cepat dari usia yang diperkirakan oleh Piaget, bergantung dari pengaruh lingkungan dan stimulasi yang diberikan kepada anak.

c. Realibilitas Instrumen Asesmen Perkembangan Kognitif Anak dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Instrumen asesmen perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah valid dan reliabel. Hal ini dibuktikan dengan hasil validasi ahli dan uji realibilitas menggunakan SPSS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kurikulum yang diimplementasikan di PAUD dapat membantu perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah. Hal ini dibuktikan dengan penguasaan kemampuan kognitif anak yang sudah mulai menguasai aspek seriasi, klasifikasi, konservasi dan korespondensi yang merupakan ciri perkembangan kognitif operasional kongkrit.

B. REKOMENDASI

(31)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi orang tua

Orang tua yang memiliki anak yang mengalami hambatan perkembangan bahasa usia pra sekolah diharapkan untuk dapat memperhatikan tahap perkembangan kognitif anak dengan cara melakukan asesmen perkembangan kognitif, serta membantu perkembangan kognitif anak dengan cara memberikan stimulasi melalui pengenalan diri dan pengenalan lingkungan terdekat dengan anak.

2. Bagi sekolah dan guru

Instrumen asesmen yang telah dirancang diharapkan dapat digunakan oleh pihak sekolah untuk mengetahui perkembangan kognitif anak. Hasil asesmen bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum, terutama bagi anak yang mengalami hambatan perkembangan bahasa. Selain itu, guru diharapkan dapat memodifikasi dan mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan perkembangan kognitif anak dengan hambatan perkembangan bahasa dengan memperhatikan hasil asesmen perkembangan kognitif masing-masing anak. 3. Peneliti selanjutnya

(32)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Amin, Moh. (1987). Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Metode

Discovery dan Inquiri. PPLPTK: Jakarta.

Anonym, (2010). Metode Studi Delphie [online]. Tersedia di http//www.Delphistudy.org/about.html.

Carin, A.A & Sund. (1989). Teaching Science Through Dicovery. Meril Publishing Company: Ohio

Cresswel, John W. (2010). Reseach Design: Pendektan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Dahar, Ratna W. (1989). Teori-Teori Belajar. Erlangga: Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2009). Permendiknas Pendidikan Anak Usia

Dini No.58 Tahun 2009. Depdikbud: Jakarta

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No.20 Tahun 2003. Depdikbud: Jakarta

Ellis Jeanne Ormrod. (2008). Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh Kembang. Erlangga: Jakarta.

Galib, La Maronta. (1992). Studi Tehadap Kemampuan Berfikir Anak Usia Sekolah Dasar

dalam Konservasi Kuantitas dan Berat. (Tesis).

Hasan, Maimunah. (2012). Pendidikan Anak Usia Dini. Diva Press:Yogyakarta

(34)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Di PAUD Permata Hati Kedungwuni

Pekalongan. (Tesis).

Mansur. (2005). Pendidikan Anak Usia DIni dalam Islam. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Mulyasa, H.E. (2012). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini. Remaja Rosdakarya:Bandung.

Nusa dan Hendarman. (2013). Metode Riset Campur Sari: Konsep Strategi dan Aplikasi. Indeks: Jakarta.

Purwanti, Endang dan Nur Widodo. (2005). Perkembangan Peserta Didik. Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.

Santrock, John W. (2001). Perkembangan Anak. Erlangga: Jakarta

Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Indeks: Jakarta

Sujiono, Nuraini Yuliani. (2012). Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Indeks:Jakarta

Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, Cetakan 1. Jakarta : EGC.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Sunarto. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Rineka Cipta: Jakarta.

Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu: Yogyakarta

Whaley’s dan Wong. (2001). Psikologi Pekembangan Anak dan Remaja. Bandung :

(35)

Arisul Mahdi, 2014

Dampak Kurikulum Paud Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Usia Pra Sekolah

Gambar

Tabel.3.2 Kriteria Kategori Data   Derajat Reliabilitas Interpretasi

Referensi

Dokumen terkait

This chapter explains some theories and understanding about subliminal advertising, product placement, brand awareness, attitude of the consumer, advertising effect and

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI TEKNIK MENCETAK. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Dari definisi ontologi yang dikembangkan oleh Wang, diturunkan beberapa definisi yang relevan untuk pelancong dadakan seperti usia, jenis kelamin, minat (motivasi), waktu,

Studi Analisis Struktur Tubuh (Antropometrik) Terhadap Lari Sprint 100m Pelari Jarak Pendek Pplp Dan Pplm Jawa Barat.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Untuk mengetahui pengaruh antara struktur tubuh (antropometrik)

hasil lari sprint 100 meter karena atlet yang memiliki tinggi badan. yang tinggi hanya memiliki langkah yang panjang atau langkah

Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, persepsi, dan lama pendidikan secara signifikan berpengaruh terhadap