• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

FUTSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Program StudiPendidikanKepelatihanOlahraga

SKRIPSI

Oleh :

Antoni Permana

0802533

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi

AntoniPermana 0802533

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

FUTSAL

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Drs. DudungHasanudinCholil NIP. 19600315 198703 1 002

Pembimbing II

AlenRismayadi, M.Pd NIP. 19761228 200812 1 002

Diketahuioleh

Ketua Departemen Pendidikan kepelatihan

(3)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Sayamenyatakanbahwaskripsidenganjudul

“ModifikasiTesKemampuanAgilityDalamPermainan Futsal”

adalahsepenuhnyakaryasayasendiri.Tidakadadidalamnya yang

termasukkriteriaplagiatdarikarya orang lain.

Sayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang tidaksesuaidenganetikailmu yang berlakudalammasyarakatkeilmuan. Ataspernyataanini, sayasiapmenanggungresiko/sanksi yang dijatuhkankepadasayaapabilakemudianditemukanadanyapelanggaranterhadapetika keilmuandalamkaryasayaini, atauadaklaimdaripihak lain terhadapkeasliankaryasayaini.

Bandung, April 2015 Yang membuat pernyataan,

(4)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...

PERNYATAAN ...

ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ...

UCAPAN TERIMA KASIH ...

DAFTAR ISI...

DAFTAR TABEL...

DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangPenelitian ... 1

B. IdentifikasiMasalahPenelitian... 4

C. RumusanMasalahPenelitian... 5

D. TujuanPenelitian... 5

E. ManfaatPenelitian... 6

F. PembatasanPenelitian... 6

G. BatasanIstilah... 6

H. StrukturOrganisasiSkripsi... 7

BAB II KAJIANPUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISPENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8

1. HakikatPermainan Futsal ...8

2. HakikatLatihan ...10

3. HakikatLatihan Fisik ... 14

4. HakikatLatihanAgility ...17

5. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPrestasi ...22

6. HakikatTesdanPengukuran ...22

7. HakikatFungsiTes, PengkurandanEvaluasi ...25

(5)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

BAB III METODE PENELITIAN

A. MetodePenelitian ... 35

B. PopulasidanSampelPenelitian ... 35

C. Desain Penelitian ... 36

D. TempatdanWaktuPenelitian ………. 37

E. Instrumen Penelitian ... 38

F. ProsedurPengolahan Dan Analisis Data ... 40

1. Deskripsi Data ... 40

2. UjiNormalitas ... 40

3. UjiValiditasdanReliabilitasInstrumen ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

1. Deskritif Data ... 42

2. Uji Normalitas ... 43

3. Uji ValiditasdanReliabilitasInstrumen ... 43

B. PembahasanPenelitian ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(6)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. HasilPenghitunganNilai Rata-rata, Simpangan Baku,

danVarians………... ...

42

4.2. PenghitunganUjiNormalitas …..……….. 43

4.3. PerhitunganUjiValiditasInstrumen………... 43

(7)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. PersentasePergerakanPemain……….. 16

2.2. Elemen-ElemenKemampuanFisik…...………... 26

(8)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Data HasilTesKemampuanKelincahanShuttle Run ………... 52

2 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Dan Varians …… 53

3 Perhitungan Uji Normalitas………..………..... 54

4 Perhitungan Uji Validitas Instrumen ………... 55

5 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen ……… 56

6

GrafikHasilTesKelincahanShuttle Run 6 x 10 Meter ……... 57 7

GrafikHasilTesKelincahanShuttle Run 6 x 8 Meter ………. 58 8

GrafikHasilTesKelincahanShuttle Run 6 x 6 Meter ………. 59 9 FotoPenelitian………..………..... 60

10 SuratIzinMelakukanPenelitian ……… 61

11 SuratIzinTelahMelakukanPenelitian ……… 62

12 SuratKeteranganUjian Seminar Proposal Skripsi ………… 63

(9)

1

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian.

Sebuah prestasi olahraga merupakan suatu hasil yang dilatar belakangi oleh beberapa faktor dan salah satu diantaranya adalah proses dan pembinan yang baik dan berkelanjutan. Untuk beberapa cabang olahraga prestasi pada saat ini, perkembangan dan peranan kondisi fisik bagi atlet sangat penting, tanpa kondisi fisik yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti latihan dengan sempurna, dengan demikian seorang pelatih harus paham mengenai kebutuhan kondisi fisik atletnya. Bompa (dalam Satriya dkk. 2010, hlm. 51) memandang bahwa peranan kondisi fisik pada cabang olahraga prestasi sangat dibutuhkan, tujuannya untuk membentuk kondisi tubuh sebagai pondasi dasar untuk meningkatkan ketahanan, kebugaran, dan pencapaian suatu prestasi yang maksimal. Sebagaimana yang dikemukakannya bahwa:

Persiapan fisik merupakan salah satu yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dari beberapa kasus penting sebagai unsur yang diperlukan d alam latihan untuk mencapai puncak penampilan (prestasi), dan seseorang dikatakan dalam kondisi fisik yang baik apabila ia memilki kesanggupan untuk melakukan kegiatan fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

Sejalan dengan Harsono (1988, hlm. 100) mengatakan : ”…ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu : latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental”.

Ketika berbicara prestasi dalam olahraga khususnya cabang olahraga futsal, maka kemampuan fisik menjadi bagian penting dari sebuah proses latihan untuk mencapai prestasi maksimal. Menurut Bompa (1999, hlm. 54) mengemukakan “physical trainning is one of the most important ingredient to

(10)

2

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila seorang atlet memiliki kemampuan kondisi fisik yang baik, maka saat bertanding atlet akan mampu melaksanakan tugasnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan, dan dapat terhidar dari cedera akibat dari kelelahan tersebut sehingga menggangu penampilannya. Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan dengan baik dan dilakukan berulang-ulang dengan beban yang terus meningkat maka akan memungkinkan kebugaran jasmani atlet tersebut akan semakin meningkat.

Dalam pembagian dan pengembangannya menurut Zimmermann, dkk.; (1981) dalam Sidik (2011) mengemukakan bahwa kemampuan fisik adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan Kelenturan :

a. Kemampuan Kelenturan Statis (Static Flexibility) b. Kemampuan Kelenturan Dinamis (Dynamic Flexibility) 2. Kemampuan Kecepatan Gerak Maksimal :

a. Kemampuan Kecepatan Gerak Maksimal “Speed” b. Kemampuan Kecepatan Gerak Maksimal “Agility” c. Kemampuan Kecepatan Gerak Maksimal “Quickness” 3. Kemampuan Kekuatan

a. Kemampuan Kekuatan Maksimal (Maximum Strength) b. Kemampuan Kekuatan Yang Cepat (Speed Strength/Power) c. Kemampuan Daya Tahan Kekuatan (Strength Endurance) 4. Kemampuan Daya Tahan

a. Kemampuan Daya Tahan Anaerobik (Anaerobic Endurance) b. Kemampuan Daya Tahan Aerobik (Aerobik Endurance)

Berkenaan dengan pembinaan kondisi fisik bagi seorang atlet, kemampuan gerak maksimal agility merupakan salah satu komponen yang sangat penting dimiliki seorang atlet futsal. Melalui sebuah program dan proses pelatihan yang baik akan memudahkan seorang atlet untuk meraih prestasi yang maksimal.

Untuk mempunyai kemampuan fisik yang baik khususnya komponen

agility (kelincahan), maka latihan-latihan yang diberikan harus dapat

meningkatkan kemampuan kelincahan itu sendiri. Menurut Wilmore yang dikutip Harsono (1988, hlm. 171) menjelaskan bahwa: “….the ability to change direction rapidly while maintaining total body balance and awareness of body position”.

(11)

3

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehilangan kesadaran akan posisi tubuhnya. Kemudian Nurhasan (1999, hlm. 160) menjelaskan bahwa Kelincahan menggambarkan kemampuan bergerak kesegala arah.

Sesuai dengan uraian di atas tentang peranan pentingnya kemampuan

agility sebagai salah satu faktor pendukung terhadap pencapaian prestasi

maksimal. Dalam sebuah pelatihan, kemampuan agility bagi seorang atlet futsal merupakan sebuah pelatihan yang sangat penting diberikan bagi seorang atlet. Dalam pelaksanakan meningkatkan agility, maka seorang pelatih maupun atlet harus memahami prinsip-prinsip latihan yang akan diterapkan dalam pelaksanaan latihan tersebut. Prinsip-prinsip latihan yang dimaksud diantaranya adalah sistematis, berulang-ulang, beban lebih (overload), spesialisasi dan individualisasi. Bentuk latihan ini bertujuan agar atlet memiliki kemampuan

agility yang baik. Dalam pelaksanaannya bentuk latihan untuk meningkatkan

kemampuan agility lebih banyak mengandung unsur-unsur kecepatan, akselerasi, keseimbangan dan koordinasi gerak yang baik.

Tujuan latihan agility adalah untuk melatih dalam merubah arah gerak tubuh tanpa kehilangan keseimbangan posisi badan saat melakukannya. Untuk dapat mengetahui tingkat kemampuan agility seorang atlet berada pada kategori baik atau tidak baik harus ditentukan dengan proses tes dan pengukuran. Sejalan dengan Nurhasan dan Hasanudin (2007, hlm. 3) bahwa :

Setiap menggunakan dan melakukan sesuatu, maka ada alasan tertentu sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakannya. Begitupun dalam melakukan tes dan pengukuran, maka alasan penggunaan dari tes dan pengukurannya adalah :

 Membangkitkan motivasi

 Menentukan status dalam kelompok  Mengadakan diagnosa dan bimbingan  Alat Bantu menentukan prestasi latihan  Perbaikan pelatihan

 Manilai pelatih dan program

 Membantu dalam pembuatan norma

 Alat pembantu dalam menentukan kebersihan latihan

(12)

4

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes dan pengukuran merupakan hal penting dalam sebuah kegiatan olahraga, yang berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan agility, apakah kemampuan atlet berada pada tingkat sangat baik, baik, sedang, atau rendah. Salah satu alat ukur tes untuk mengetahui kemampuan agility dalam buku Nurhasan (2007, Hlm. 179) yaitu tes shuttle run (6 x 10 meter).

Dalam suatu tes, tingkat validitas dan reliabilitas yang dihasilkan akan berbeda tiap waktunya karena dapat dipengaruhi faktor anatomis, fisiologis, psikologis, kebudayaan, tester, tempat, tahun pembuatan tes yang berbeda dan spesifikasi dari cabang olahraga.

Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang memerlukan kemampuan agility yang baik untuk setiap atletnya yang berfungsi untuk menghindari penjagaan (pressure) dari lawan yang sangat ketat, dengan ukuran lapangan yang lebih kecil dibandingkan cabang olahraga sepakbola umumnya. Maka dibutuhkan suatu tes dan pengukuran kemampuan agility yang lebih spesifik dipergunakan dan memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas untuk pemain futsal sehingga memenuhi syarat dan sesuai dengan kaidah penelitian.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana tes parameter yang sesuai untuk mengetahui tingkat kemampuan agility pemain futsal dengan melakukukan modifikasi alat ukur tes kemampuan agility yang dirujuk dari Nurhasan (2007, hlm. 179) yaitu shutlle run (6 x 10) meter yang sudah diteliti dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Kemudian hasil modifikasi alat ukur untuk tes kemampuan agility untuk cabang olahraga futsal yaitu shuttle run (6 x 8 meter dan 6 x 6 meter), yang nantinya dapat digunakan sebagai salah satu tes untuk mengetahui tingkat kemampuan agility pemain futsal yang sesuai dengan ukuran lapangan dan karakteristik cabang olahraga futsal.

B. Identifikasi Masalah Penelitian.

(13)

5

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perumusan masalah merupakan gambaran masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Kurangnya data penelitian untuk test alat ukur kemampuan agility secara khusus dalam cabang olahraga permainan futsal.

2. Perbedaan karakteristik permainan antara sepakbola dengan futsal sehingga dibutuhkan suatu test alat ukur untuk mengetahui kemampuan agility pemain futsal.

3. Mengidentifikasi dampak dari hasil modifikasi alat ukur kemampuan agility untuk pemain futsal.

C. Rumusan Masalah Penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua model modifikasi tes kemampuan agility, yang akan di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah alat ukur kemampuan agility model A shuttle run 6 x 10 meter menunjukan validitas dan reliabilitas yang tinggi?

2. Apakah alat ukur kemampuan agility model B shuttle run 6 x 8 meter menunjukan validitas dan reliabilitas yang tinggi?

3. Apakah alat ukur kemampuan agility model C shuttle run 6 x 6 meter menunjukan validitas dan reliabilitas yang tinggi?

D. Tujuan Penelitian.

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(14)

6

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Apabila penelitian ini telah selesai dan terbukti berarti, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara teoretis dijadikan informasi dan sumbangan keilmuan bagi lembaga terkait dan pembina olahraga atau pelatih dalam upaya meningkatkan kemampuan agility dalam permaianan futsal.

2. Secara praktis dijadikan pedoman dalam pelatihan olahraga terutama dalam menentukan bentuk latihan dalam sebuah perencanaan program latihan cabang olahraga futsal.

F. Pembatasan Penelitian

Untuk mendapatakan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini, maka penulis hanya membatasi penelitian ini sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas modifikasi tes shuttle run 6 x 8 meter dan 6 x 6 meter.

2. Tes kemampuan agility dibatasi pada bentuk latihan shuttle run 6 x 8 meter dan 6 x 6 meter.

3. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pemain di UKM Futsal Putra UPI Bandung sebanyak 20 orang.

G. Batasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi istilah-istilah sebagai berikut:

1. Alat pengukuran menurut Nurhasan (2000, hlm. 1) adalah suatu alat ukur untuk mendapatkan data yang merupakan hasil pengukuran.

2. Validitas menurut Nurhasan (2000, hlm. 16) adalah kesahihan atau mengukur apa yang hendak diukur.

3. Reliabilitas menurut Nurhasan (2000, hlm. 17) adalah keterandalan atau atau derajat ketelitian, keajegan dari hasil pengukuran.

(15)

7

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Shuttle Run Menurut Sajoto (1995, Hlm. 160) adalah bentuk latihan dan

tes untuk mengukur kemampuan kelincahan kaki dalam mengubah arah lari tanpa kehilangan keseimbangan.

H. Struktur Organisasi Skripsi.

Sistematika penulisan yang digunakan pada penyusunan skripsi ini, seperti diuraikan, di bawah ini:

1. BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang penelitian yang menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti, rumusan masalah penelitian dibuat dalam bentuk pertanyaan berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, manfaat penelitian disajikan secara praktis dan teoritis.

2. BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pada bab ini dijelaskan tentang :

A. Kajian Pustaka yang mengungkapkan tentang : (1) Hakikat Permainan Futsal, (2), Hakikat Latihan (3), Hakikat Latihan Fisik (4), Hakikat latihan Agility (5) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi, (6) Konsep Tes, Pengukuran dan Evaluasi, (7) Validitas dan Reliabilitas. B. Kerangka Pemikiran.

3. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan tentang populasi dan sampel, desain, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan, dan analisis data pada penelitian ini.

4. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan hasil penelitian dengan menggunakan pengolahan dan analisis data yang menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian.

5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

35

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian.

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 2) mengungkapkan bahwa “Metode merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.” Sesuai dengan masalah yang ingin dikaji maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tentang metode deskriptif dijelaskan oleh Arikunto (2006, hlm. 245) bahwa ”Penelitian deskriptif adalah penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.” Sedangkan menurut Surakhmad (1990, hlm. 139) bahwa “Penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.”

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat digambarkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskrifsikan dan menggambarkan peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis untuk menetapkan kesimpulan. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian tercapai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, karena penelitian ini ingin mengungkap masalah yang terjadi pada masa sekarang. Secara spesifik dapat dikemukakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas tes modifikasi kemampuan agility shuttle run 6 x 8 meter dan 6 x 6 meter dalam permainan futsal.

B. Populasi dan Sampel Penelitian.

(17)

36

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya.” Populasi menurut Darmadi (2011, hlm. 46)”… populasi adalah kelompok dimana seorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang dapat disamaratakan (digeneralisasikan). Sedangkan definisi populasi menurut Arikunto (2006, hlm. 130) “ Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian tempat diperolehnya informasi yang dapat berupa individu maupun kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah para pemain UKM Futsal UPI Bandung sebanyak 20 orang.

Sedangkan mengenai sampel penelitian menurut Berliana (2007, hlm. 80) menjelaskan, “Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data/informasi itu diperoleh.” Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak jumlah anggota populasi yaitu 20 orang, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Menurut Arikunto (2006, hlm. 120) apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sejalan dengan Surakhmad (1990, hlm. 100) yang menjelaskan bahwa “sampel yang jumlahnya sebesar populasi sering kali disebut sampel total, dan teknik pengambilan sampel pun dilakukan melalui populasi sampling (total sampling).”

Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis beranggapan bahwa sampel yang diambil adalah tepat, dengan alasan sampel merupakan anggota dari UKM Futsal UPI Bandung yang aktif mengikuti latihan sehingga memudahkan dalam setiap pengambilan data.

C. Desain Penelitian.

(18)

37

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun desain penelitian yang digunakan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Penelitian Keterangan :

X1 : Tes Validitas.

X2 : Tes Reliabilitas.

Y : Kemampuan Kelincahan Shuttle Run.

Adapun langkah-langkah dalam penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.2.

Langkah-langkah Penelitian

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat untuk melakukan penelitian ini dilaksanakan di Gymnasium UPI Bandung Jl. Dr. Setiabudi No. 299 Bandung. Waktu pelaksanaannya pada tanggal 28 – 30 Maret 2015 dari pukul 15.00 WIB – Selesai.

X1

X2

Y

Populasi

Sampel

Data

Pengolahan dan Analisis Data

Kesimpulan

Tes Model A

Shuttle Run 6 x 10 m

(Alat Ukur dari Nurhasan)

Tes Model C

Shuttle run 6 x 6 m

(Alat Ukur yang Dimodifikasi dari Nurhasan) Tes Model B

Shuttle run 6 x 8 m

[image:18.595.111.508.118.650.2]
(19)

38

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrument Penelitian.

Untuk melakukan suatu pengukuran maka dibutuhkan alat ukur untuk dapat memperoleh data. Tes yang digunakan oleh peneliti merupakan modifikasi alat ukur yang sudah diteliti dan di uji. Oleh karena itu suatu dalam menyusun suatu tes keterampilan meliputi beberapa ktriteria seperti yang dijelaskan oleh Nurhasan (2000, hlm. 283), yaitu :

1. Tes harus mengukur kemampuan-kemampuan penting 2. Tes itu harus mempunyai permainan yang sesungguhnya 3. Tes itu harus mendorong bentuk gerakan yang baik 4. Tes itu harus dilakukan hanya seorang pelaku saja 5. Tes itu harus menarik dan mempunyai arti

6. Tes itu harus cukup sukar

7. Tes itu harus dilengkapi dengan cara menskor yang teliti 8. Tes itu harus dapat membedakan tingkat kemampuan 9. Tes itu harus mempnyai cukup jumlah percobaan

10.Tes itu harus dapat dipertimbangkan dengan bukti-bukti statistik.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua model alat ukur kemampuan kelincahan. Untuk mendapatkan hasil yang objektif maka harus dihindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tes. Adapun dalam pelaksanaan tes tersebut akan dijelaskan petunjuk-petunjuk prosedur pelaksanaan tes sebagai berikut :

a. Tujuan : Mengukur kemampuan agility b. Alat dan perlengkapan yang digunakan :

 Lapangan futsal  Cones

 Stop Watch  Meteran  Alat tulis  Peluit

c. Petunjuk Pelaksanaan :

(20)

39

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Pada aba-aba “Ya” diberikan, testee dengan secepat mungkin mulai berlari dari garis start pertama menuju garis akhir dengan menyentuh garis tersebut dengan tangan.

 Setelah itu testee bergerak kembali menuju garis start dan menyentuhnya dengan tangan kemudian berputar lagi menuju garis akhir, lalu berputar lagi.

 Demikian seterusnya dilakukan dengan lari bolak – balik, setiap testee diberikan dua kali kesmpempatan melakukan test tersebut sebanyak 2 kali.

Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :

 Testee berlari tidak sesuai dengan arah panah.  Testee kurang dalam melakukan gerakan saat test.

e. Cara menskor : Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “Ya” sampai testee selesai melakukan gerakan digaris finish. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua model alat ukur tes kemampuan kelincahan yaitu model A yang merupakan alat ukur yang sudah baku, yang telah diteliti dan diuji Nurhasan dan Hasanuddin (2007). Model B dan model C modifikasi dari model yang akan diuji tingkat validitas dan reliabiltasnya.

Adapun gambar dari ketiga model alat ukur tes kemampuan kelincahan

shuttle run dalam permainan futsal adalah sebagai berikut:

1. Model A Alat ukur kelincahan shuttle run dari Nurhasan dan Hasanudin (2007, hlm. 193) yaitu :

start

Model A 6 x 10 meter

2. Model B Alat ukur kelincahan shuttle run 6 x 8 meter hasil modifikasi.

start

(21)

40

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Model C Alat ukur kelincahan shuttle run 6 x 6 meter hasil modifikasi.

start

Model C 6 x 6 meter

F. Rencana Analisis Data.

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, diperlukan pengolahan dan analisis data untuk menerima atau menolak hipotesis. Dalam perhitungan statistik peneliti menggunakan perhitungan komputerisasi program SPSS (Statistical Product for Social Science) dengan alasan bahwa program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami pengoperasiannya (Sugianto, 2007 hlm. 1). Adapun langkah-langkah dalam pengolahan dan analisa data tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

1. Deskripsi Data.

Untuk pengdeskripsian data penulis melakukan pengolahaan dengan mencari rata-rata, simpangan baku/ standar deviasi, varians. Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze > Descriptive Statistics > Descriptives > Masukan semua variabel ke kotak Variable(s) > Options > ceklis Mean, Std. Deviation, dan Variance > Continue > OK

2. Uji Normalitas

Menguji normalitas data dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau baik. Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov, tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze > Nonparametric Tests > Legacy Dialogs > 1-Sample K-S > Masukan semua variabel ke kotak Test Variable List > OK. Format pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau signifikansi (Sig.) dengan derajat kebebasan (dk) α = 0,05. Uji kebermaknaannya sebagai berikut:

(22)

41

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika nilai Sig. atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal. 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas yang dilakukan menggunakan uji Pearson Correlation. Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze > Correlate > Bivariate > Masukan nilai variabel ke kotak Variables > OK. Format pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau signifikansi (Sig.) dengan derajat kebebasan (dk) α = 0,05. Uji kebermaknaannya sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. atau P-value < 0,05 maka Ho ditolak dinyatakan signifikan. 2) Jika nilai Sig. atau P-value > 0,05 maka Ho diterima dinyatakan tidak

signifikan.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

[image:22.595.109.515.502.565.2]

Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Tahap penghitungan SPSS ini dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze > Scale > Reliability Analysis... > Masukan nilai variabel ke kotak Items > OK. Untuk kriteria dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1. Kriteria Reliabilitas

Kriteria Keterangan

< 0,600 Buruk

Sekitar 0,700 Di terima

(23)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bertitik tolak dari tujuan penelitian dan berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, serta kerangka berpikir, dapat disimpulkan bahwa:

1. Alat ukur kemampuan agility model A dengan ukuran 6 x 10 meter memliki tingkat validitas dan reliabilitas yang lebih rendah dibandingkan model B. 2. Alat ukur modifikasi kemampuan agility model B dengan ukuran 6 x 8 meter

memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan alat ukur model A dan model C.

3. Alat ukur modifikasi kemampuan agility model C dengan ukuran 6 x 6 meter memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan alat ukur modifikasi model B.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian kesimpulan sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih atau pembina olahraga futsal hendaknya, dalam melihat kemampuan kelincahan dalam permainan futsal terlebih dahulu harus diketahui tes dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi, agar diperoleh hasil yang lebih kongkrit. Tingkat derajat validitas dan reliabilitas alat ukur kemampuan agility model A, model B, dan model C dapat dijadikan instrumen atau alat ukur kemampuan kelincahan dalam permainan futsal. Namun, sesuai hasil penelitian ini dan peneliti menganjurkan untuk menggunakan tes kemampuan agility model B, karena nilai tingkat validitas dan reliabilitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan tes kemampuan agility dalam permainan futsal model A dan model C.

(24)

Antoni Permana, 2015

MODIFIKASI TES KEMAMPUAN AGILITY DALAM PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

dalam permainan futsal hendaknya dapat membagi tingkat kemampuan tester, tingkat usia tester, dan meneliti dengan menggunakan alat ukur yang berbeda. 3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan

Gambar

Gambar 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.1.

Referensi

Dokumen terkait

hukum makin memudar, sehingga masyarakat cenderung main hakim sendiri. Kondisi perekonomian merosot akibat krisis ekonomi global akibatnya jumlah penduduk miskin

Staff Hukum Lanud Adi Soemarmo, khususnya Bapak Mayor Soni Sonjaya, S.H, M.H, Bapak Kapten Damar Wahyudi, S.H, M.H, dan Ibu Sulastri S.H beserta anggota staff

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Menyikapi hal tersebut dan perkembangan kemajuan TIK pada abad ke-21 yang terus berkembang pesat, maka Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) pada

Harsono (1988:199), mengemukakan bahwa : Daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengatasi tahanan dengan kontraksi yang sangat cepat. Sehingga untuk memberikan tenaga

• Bila fungsi transformasi pada perataan histogram menghasilkan histogram semula menjadi histogram yang seragam, maka fungsi balikannya (inverse) memetakan histogram yang

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Jika dilihat berdasarkan item pernyataan yang ada pada item pengarahan, persentase terendah terdapat pada item pernyataan 7 mengenai kepala ruang dalam mendorong