No.DaftarFPIPS : 4929/UN.40.2.4.1/PL/2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEODETIK
UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH
PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KENDAL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat
memperoleh gelar ahli madya
Program Studi Survey Pemetan dan Informasi Geografi
DISUSUN OLEH :
ENGGAR ADI NUGROHO
1204931
PROGRAM STUDI SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PENGUKURAN
GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEODETIK
UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH
PERHUTANI
KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KENDAL
Oleh
ENGGAR ADI NUGROHO
1204931
Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Enggar Adi Nugroho 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Laporan ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK
Dengan Judul :
PENGUKURAN (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GPS GEODETIK
UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH
PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KENDAL
Menyetujui :
Penguji 1 Penguji 2
Dr.Lili Somantri,.Pd. Prof. Dr.Ir.Dede Rohmat,.MT
NIP. 197990226 2005011008 NIP. 196406031989031
Mengetahui :
Ketua Program Pendidikan Studi Diploma III
Survey Pemetaan dan Informasi Geografis
FPIPS UPI
Dr.Lili Somantri, S.Pd.
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK
Dengan Judul :
PENGUKURAN (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GPS GEODETIK
UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH
PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KENDAL
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Pembimbing PLA
Nanin Trianawati S, ST., MT. TEGUH P. SIDIQ, ST., MT.
NIP. 19830403 200801 2 003 NIP. 19830822 201404 1 001
Mengetahui :
Ketua Program Pendidikan Studi Diploma III
Survey Pemetaan dan Informasi Geografis
FPIPS UPI
Dr.Lili Somantri, S.Pd.
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
“Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan Program Latihan Akademik (PLA) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
pada Program Studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis di
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan judul “Pemanfaatan Hasil Pengukuran GPS Geodetik Untuk Penentuan Batas Wilayah KPH (Kesatuan
Pemangkuan Hutan) Kendal”. ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu didalamnya yang
merupakan kutipan dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam
sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan
karya ilmiah. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam laporan saya ini, atau ada kalim dari pihak
lain terhadap keaslian karya saya ini, termasuk pencabutan gelar akademik
yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku”.
Bandung, Juni 2015
Yang membuat pernyataan,
Enggar Adi Nugroho
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Perum Perhutani adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang kehutanan khususnya di pulau Jawa dan Madura, bertugas juga berwewenang untuk mengelola Sumber Daya Hutan, dalam bidangnya Perhutani juga berperan sebagai devisa bagi negara. Selain hasil kayu, getah juga wana wisata alam di sajikan sebagai tempat wisata di tiap daerah. Dalam ruang lingkupnya, luasan wilayah Perhutani selalu mengalami gonjang-ganjing atas sengketa tanah dengan masyarakat dari tahun ke tahun
Seiring dengan berkembangnya teknologi, GPS merupakan salah satu perkembangan tekhnologi yang sangat canggih, Salah satunya adalah yang penulis ambil sebagai judul laporan akhir ini yaitu Pemanfaatan hasil pengukuran GPS Geodetik untuk penentuan batas wilayah perhutani KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kendal
Penulis melakukan pengukuran survey GPS (Global Positioning System) tipe receiver geodetic serta pengolahan data tersebut bersama dua rekan lainnya, yang bertujuan untuk tahap awal pengambilan titik koordinat batas wilayah KPH Kendal
Jumlah titik dari hasil Pengukuran GPS Geodetik di KPH Kendal ini sebanyak 28 buah titik kontrol yang didapat oleh penulis yaitu berupa koordinat x, y dan z, dimana koordinat ini dapat dimanfaatkan untuk koordinat acuan yang fix untuk batas wilayah KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kendal
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
2.1.3 Metode Penentuan dengan GPS...5
2.1.4 Kesalahan Dan Bias...6
2.1.5 Tahapan Perencanaan dan Persiapan Survey GPS………...…...7
2.1.6 Survey GPS………...8
2.1.7 Karakteristik Software Pengolahan Baseline……….…..……...9
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.10 AutoCAD 2009………..………...10
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 34
5.2 Saran . 34
DAFTAR PUSTAKA…...35
LAMPIRAN...……….………...…....36
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.18 Baseline ditampalkan dengan citra 48
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Keterangan Orde tiap titik………...22
Tabel 4.13 Koordinat GPS menggunakan UTM ……….………...31
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perum Perhutani adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang kehutanan khususnya di Pulau Jawa dan Madura bertugas juga berwewenang untuk mengelola Sumber Daya Hutan, Perum Perhutani berada dibawah koordinasi kementrian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) . Selain sebagai pelestari lingkungan Hutan, dalam bidangnya Perhutani juga berperan sebagai devisa bagi negara. Selain hasil kayu, getah juga wana wisata alam disajikan sebagai tempat wisata di tiap daerah
Dalam ruang lingkupnya, luasan wilayah Perhutani selalu mengalami gonjang-ganjing atas sengketa tanah dengan masyarakat dari tahun ke tahun, penentuan batas-batas wilayah dalam pengukurannya yang selalu update dalam satu tahun sekali dengan acuan peta dari zaman Belanda dengan sistem koordinat polyeder, terkadang masih banyak masyarakat yang meng-klaim bahwa batas wilayah tersebut tidak akurat.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, GPS (Global Positioning
System) merupakan salah satu perkembangan teknologi yang sangat canggih,
sistem yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini, didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia. Saat ini GPS telah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang untuk berbagai macam keperluan. Salah satunya adalah yang penulis ambil sebagai judul laporan akhir ini yaitu Pengukuran (Global Positioning Sistem)
GPS Geodetik untuk penentuan batas wilayah Perhutani KPH Kendal. Penulis melakukan pengukuran survey GPS tipe receiver geodetic yang bertujuan
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wilayah Perhutani dengan tanah masyarakat dan GPS Navigasi sebagai pendekatannya.
Dalam laporan akhir ini penulis fokus membahas tentang survey GPS Geodetik untuk mendapatkan nilai koordinat yang memiliki akurasi dan presisi tinggi.Dalam pengolahan data Penulis menggunakan software
processing PCCDU untuk pendownload-an data, Topcon Link untuk convert
hasil download dan AutoCAD sebagai penggambaran baseline
1.2 Rumusan masalah
Untuk penentuan antara batas wilayah hutan dengan tanah milik perorangan, telah ditandai dengan pal B (batas hutan) yang tersebar di tiap batasan tanah hutan. Untuk kebutuhan pekerjaan ini pada dasarnya mencari pal batas yang posisinya tetap, tidak hilang, tidak terlalu rimbun oleh pepohonan dan sesuai dengan yang ada di peta perhutani agar hasil pengukurannya memiliki nilai keakuratan tinggi dan dapat jadi acuan yang fix. Permasalahan yang muncul adalah :
Mengapa dilakukan survey GPS Geodetik dalam pekerjaan penentuan batas tanah hutan ?
1.3Tujuan Penelitian
Dimana tujuan penulis melakukan penelitian berupa survey GPS Geodetik ini adalah :
Untuk mendapatkan nilai-nilai koordinat dengan ketelitian akurasi yang tinggi yaitu satu sampai dua centimeter dan sistem proyeksi koordinat yang dihasilkan Universal Transform Mercator (UTM) karena Perhutani selama ini menggunakan sistem koordinat polyeder
1.4Manfaat
A. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman dan pemahaman yang lebih
mendalam, khususnya mengenai “Pengukuran GPS Geodetik”, sebagai ilmu
survey baru yang perlu dikembangkan dan perbaikan di masa depan.
B. Bagi Pembaca
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA
3.1Deskripsi Tempat PLA
Penulis melakukan PLA (Program Latihan Akademik) di LAPI ITB, yang
beralamat di Jl. Dayang Sumbi No.7 Kampus ITB Gedung Geodesi Lantai empat.
Perusahaan ini berdiri pada tanggal 2 Maret 2004 sebagai badan usaha milik ITB, PT.
LAPI ITB bertugas menggalang dana untuk menunjang kegiatan akademik ITB
melalui kegiatan usaha di bidang konsultasi, pelatihan dan pengembangan teknologi
tepat guna. Dalam menjalankan tugasnya PT. LAPI ITB didukung oleh ITB melalui
pemberdayaan :
Ahli-ahli ITB berpengalaman dan memiliki reputasi nasional dan
internasional
Fasilitas laboratorium
Jaringan kemitraan di tingkat daerah, nasional dan internasional
Sampai dengan saat ini, PT. LAPI ITB telah melaksanakan berbagai bentuk
kerja sama dengan lembaga-lembaga di level daerah, nasional dan internasional,
termasuk di dalamnya:
Pemerinta, baik pemerintah pusat maupun daerah
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD)
Perusahaan swasta, baik nasional maupun multinasional
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1.1 Visi dan Misi
3.1.1.1 Visi
Menjadi korporasi berbasiskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang unggul di
asia.
3.1.1.2Misi
Memberikan pelayanan. solusi dan inovasi yang terbaik, dengan
mensinergikan potensi dan kemampuan yang dimiliki melalui penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni secara tepat guna.
Berperan secara aktif dalam menumbuh-kembangkan masyarakat bisnis di
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. LAPI ITB Pekerjaan GPS Geodetik Untuk
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Pelaksanaan PLA
Pelaksanaan PLA dilakukan mulai 30 Januari sampai 5 april 2015, sedangkan
penulis melakukan Survey GPS Geodetik di KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan)
Kendal dari tanggal 27 maret sampai 3 april, lalu dilanjut di kantor untuk pengolahan
data, pelaporan, dan lain-lain.
3.3 Metodologi Pengukuran
Gambar 3.2 Diagram alir pengukuran GPS Geodetik PERSIAPAN
PENGUKURAN
PENGOLAHAN DATA
KOORDINAT
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3.1 Persiapan
Sebelum memulai pengukuran ada beberapa hal yang harus dipersiapkan,
diantaranya adalah :
Perlengkapan ( Safety Survey )
Kamera
Formulir Pengukuran
Alat Tulis
Mandor Perhutani yang mengetahui medan lapangan
Sepeda Motor untuk survey ke lapangan
3.3.2 Pengukuran
Penulis melakukan pengukuran Survey GPS Geodetik di wilayah Kendal Jawa
Tengah, untuk pengukuran GPS Geodetik ini dilakukan oleh penulis dan dua rekan
penulis. Lokasi KPH Kendal ini Areanya tersebar mulai dari daerah Hutan Alas
Roban hingga Pekalongan Timur. Penulis melakukan survey GPS yang telah
ditentukan jadwal pengukurannya dengan karakteristik medan Hutan yang
berbeda-beda. Untuk menuju ke lokasi agar mempersingkat waktu penulis dengan salah satu
mandor perhutani BKPH Kendal sebagai pendamping menggunakan sepeda motor,
bila medan yang dilewati dapat dilalui oleh sepeda motor maka pengukurannya
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditengah sawah, bukit dan di dalam Hutan maka dilakukan jalan kaki Untuk mencapai
lokasi pal batas yang dituju.
Gambar 3.3 Pengukuran GPS Geodetik Topcon Hiper GA 3 KPH Kendal
Dalam pendekatannya penulis mencari pal batas dengan GPS Handhald yang sudah dimasukan sebaran titik koordinat pal batas KPH Kendal juga peta BKPH
setempat. Bila patok pal batas tersebut hilang, biasanya mandor Perhutani sebagai
pendamping hafal akan lokasi pal-pal batas yang tersebar di setiap BKPH (Bagian
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4 Pal batas Perhutani
Dalam pengukurannya baiasanya penulis mengambil pal-pal batas yang
terbuka. Apabila pal berada dibawah pohon yang rindang dan tertutup, penulis
menggeser ke pal sebelahnya, biasanya jarak pal satu dengan yang lainnya berkisar
100-200 meter tergantung medan Hutan, hal ini dilakukan penulis supaya koordinat
yang direkam oleh GPS Geodetik mendapatkan hasil yang maksimal, apabila dalam
satu wilayah tidak terdapat pal batas karena hilang, maka pengambilan data diambil
dipertigaan atau perempatan pada jalur untuk masuk Hutan, koordinat yang
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Banyaknya jumlah titik pengukuran tergantung dari luas wilayah lokasi BKPH,
minimal dalam satu hari, satu tim harus mendapatkan 10 titik agar target dapat
dicapai . dalam pengukurannya terdapat 2 tim yang merupakan rover dan 1 tim sebagai base lapangan.
Pengukuran ini dilakukan setiap harinya dari pukul 08.00 menuju lokasi
pengukuran hingga pukul 17.00, lalu pada malam harinya penulis bersama rekan yang
lainnya melakukan download-ing data dari receiver GPS Geodetik ke laptop, apabila jadwal keesokan harinya menuju lokasi BKPH Hutan yang dituju jaraknya cukup
jauh dari mess, penulis dan dua rekan penulis juga dua pendamping dari Perhutani melakukan perpindahan menuju BKPH yang lokasinya akan diukur selanjutnya dan
menghubungi para Mantri atau Asper (Asisten Perhutani) untuk menyediakan tempat
tinggal sementara dan memberitahu tata cara pekerjaan survey GPS Geodetik ini. Asper BKPH yang diminta bantuan biasanya memberi mandor tanam sebagai
pendamping karena hafal medan Hutan. Hal ini dilakukan agar esok pagi menuju ke
lapangan tidak membuang waktu. Download-ing data dari receiver GPS Geodetik ke laptop wajib tetap harus di download dan persiapan alat dengan mengisi ulang baterai
untuk digunakan keesokan harinya.
3.3.2.1 Pengukuran Metode Radial
Pengukuran yang dilakukan oleh penulis saat melakukan survei GPS Geodetik
adalah dengan menggunakan metode radial, dimana terdapat empat alat receiver GPS Geodetik dengan merek yang berbeda, dimana satu alat sebagai base utama dengan merek Trimble yang selalu on dipasang di KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kendal dengan waktu pengamatan empat hari, satu receiver dengan merek leica
sebagai base lapangan yang mengikuti rover dengan radius 10 Km disekitar rover
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk satu pal tergantung dari jarak rover ke base lapangan atau juga lokasi pal tersebut terbuka atau rimbun oleh pepohonan.
3.3.3 Pengolahan Data
Pengolahan data keseluruhan di e-mail langsung ke Kantor ITB Lantai 4,
setelah data hasil download dan di rinex agar dapat diolah dalam satu software Leica
Geo Office, koordinat yang didapat biasanya mempunyai kesalahan 1-2 Cm
3.4 Masalah Yang Dihadapi
Cara penyelesaiannya adalah menganalisis lebih dalam data survei GPS yang
telah diolah tersebut, lihat pada sinyal satelit mana dan waktu pengamatan kapan
terdapat masalah yang ada diatas, lalu abaikan sinyal satelit yang bermasalah tersebut
agar tidak digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Catatan: Pengabaian sinyal
satelit tersebut harus tetap memperhitungkan kualitas data yang digunakan, jangan
sampai syarat minimal jumlah satelit yang mengirimkan sinyal dilanggar, yaitu 5
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi minimal dan sesuai toleransi, tanpa merubah kualitas standar deviasi
koordinatnya.
3.4.2 Masalah Non Teknis
Masalah Non teknis yang dihadapi penulis adalah para mandor yang datang
terlambat akibat miss komunikasi yang mengakibatkan keterlambaan menuju lapangan juga dikemudian hari GPS Geodetik sempat rusak, hingga pengukuran
dilakukan hanya dengan satu rover selama dua hari pengukuran, tetapi dari ITB langsung ditanggapi dengan penukaran GPS geodetik dengan pertemuan disuatu
tempat di BKPH yang sedang kita inap di daerah tertentu. Kejadian ini hanya menjadi
kurang memaksimalkan pekerjaan di lapangan tetapi target tetap terkejar dan tidak
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan menggunakan receiver GPS Geodetik dan, serta pengolahan datanya dapat disimpulkan bahwa :
Ketelitian hasil koordinat GPS Geodetik sangat bagus mencapai satu sampai dua sentimeter dari keseluruhan.
Nilai koordinat dari hasil receiver GPS Geodetik dapat dimanfaatkan untuk acuan peta Perhutani KPH Kendal yang fix
5.2 Saran
Penulis memberikan saran saat pengukuran survey di lapangan menggunakan
GPS Geodetik diantaranya :
Periksa dan pastikan jika kondisi baterai alat survey penuh, sehingga
memungkinkan untuk melakukan survey seharian. terlebih bila menjadi rover
yang bergerak harus mengetahui kondisi alat receiver yang dibawanya dan disarankan juga untuk base sebaiknya ada backup aki sebagai baterai agar pengecekan kondisi baterai tidak perlu bolak-balik di cek
Gunakan perlengkapan keamanan saat melakukan pengukuran di lapangan
(safety survey) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Segera download data hasil pengukuran hari itu juga, agar penyimpanan rapih
untuk kemudian diolah.
Tempatkan posisi GPS Geodetik diruang yang terbuka dengan ketentuan mask
angle 15 ° agar penerimaan sinyal satelit dapat diterima oleh receiver dengan
Enggar Adi Nugroho, 2015
PENGUKURAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GEOD ETIK UNTUK PENENTUAN BATAS WILAYAH PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) KEND AL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, HZ,. 2007. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya,
Abidin, HZ., Dr,. Jones, Andrew, Kahar, joenil., Dr, Prof,. 2002, Survei dengan GPS
http://www.infospesial.net/8864/apa-sih-gps-itu-cara-kerja-dan-manfaat- gps/
(Di akses tanggal 20 Mei 2015 pukul 22.00 WIB)
https://www.google.co.id/search?q=pengukuran+GPS+metode+jaring (Di
akses tanggal 20 Mei 2015 pukul 22.20 WIB)
http.www.id-wikipedia.org. (Di akses tanggal 23 Mei 2015 pukul 19.00 WIB)
http.www.navigasi.net. (Di akses tanggal 24 Mei 2015 pukul 14.00 WIB)
http://wikipedia.org/wiki/Perhutani (Di akses tanggal 27 Mei 2015 pukul