• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendeteksian Krisis Mata Uang di Indonesia Menggunakan Gabungan Model Volatilitas dan Markov Switching Berdasarkan Indikator Nilai Tukar Dollar Terhadap Rupiah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendeteksian Krisis Mata Uang di Indonesia Menggunakan Gabungan Model Volatilitas dan Markov Switching Berdasarkan Indikator Nilai Tukar Dollar Terhadap Rupiah."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Menurut Frankel dan Rose [12], krisis keuangan adalah perubahan nilai

tukar nominal melebihi 25% dalam satu tahun dengan menggunakan data tahunan

dengan peningkatan depresiasi minimal 10%. Claessens dan Kose [9] menjelaskan

bahwa krisis keuangan terbagi menjadi empat tipe diantaranya krisis mata uang

(currency crises), aliran modal keluar (sudden stops), krisis hutang (debt crises)

dan krisis perbankan (banking crises). Krisis mata uang merupakan suatu kondisi

dimana nilai mata uang domestik melemah secara tajam terhadap mata uang luar

negeri. Penurunan atau depresiasi yang sangat besar dimana prosesnya mendadak

dan terus menerus dapat dikatakan mata uang suatu negara tersebut mengalami

krisis.

Dalam tiga dekade terakhir, Negara Indonesia dua kali mengalami krisis

ekonomi besar. Pertama, krisis keuangan Asia sekitar pertengahan tahun 1997 dan

mencapai klimaksnya pada pertengahan tahun 1998 yang diawali dengan jatuhnya

nilai uang bath Thailand terhadap dollar Amerika Serikat kemudian menjalar ke

Indonesia. Kedua, krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2007-2008

akibat macetnya pembayaran cicilan kredit perumahan di Amerika Serikat.

Namun dampak krisis keuangan tersebut tidak separah kejadian pada krisis

keuangan 1997, yang menyebabkan melemahnya nilai tukar rupiah pada bulan

Juni tahun 1998 yaitu Rp 14.900,00 per dollar Amerika (USD) dibanding awal

tahun 1997 yaitu Rp 2.000,00 (Bank Indonesia [2]). Dari pengalaman dua kali

terkena krisis keuangan serius tersebut, ternyata Indonesia sangat rentan terhadap

bentuk goncangan ekonomi sehingga banyak organisasi internasional maupun

nasional yang mulai fokus terhadap upaya pencegahan terjadinya krisis mata uang.

Kaminsky et al. [21] menyatakan bahwa krisis dapat dideteksi dengan

melihat pergerakan indikator-indikator perekonomian, salah satunya adalah inflasi

nilai tukar. Pertumbuhan nilai mata uang yang stabil menunjukkan bahwa negara

memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik atau stabil (Salvatore [26]).

(2)

2

dan perdagangan Internasional. Indonesia merupakan negara yang banyak

mengimpor bahan baku industri sehingga mengalami dampak dan ketidakstabilan

kurs. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya biaya produksi yang menyebabkan

harga barang-barang mengalami peningkatan. Hal ini mengakibatkan melemahnya

rupiah yang menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi goyah sehingga

dilanda krisis mata uang dan kepercayaan terhadap mata uang dalam negeri.

Menurut Stavarek [28], salah satu karakteristik yang sangat berpengaruh pada

krisis adalah substansial apresiasi dollar, tidak hanya terhadap mata uang euro

tetapi hampir pada semua mata uang di negara maju serta berkembang. Nilai tukar

mata uang merupakan salah satu indikator terjadinya krisis, karena pada data

tersebut mengalami perubahan struktur.

Data nilai tukar dollar terhadap rupiah merupakan data runtun waktu.

Cryer [10] memperkenalkan salah satu model runtun waktu untuk data stasioner

yaitu model ARMA yang mempunyai asumsi homoskedastisitas. Dalam bidang

finansial sering terjadi keadaan heteroskedastisitas karena data memiliki

volatilitas tinggi pada beberapa periode dan volatilitas rendah pada periode lain.

Oleh karena itu, diperlukan model yang dapat menggambarkan volatilitas

tersebut.

Engle [11] memperkenalkan model autoregressive conditional

heteroscedasticity (ARCH) untuk mengatasi data yang mempunyai efek

heteroskedastisitas, akan tetapi model ARCH tidak dapat menjelaskan perubahan

struktur yang terjadi. Hamilton [15] memperkenalkan model Markov switching,

model tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi krisis keuangan dengan melihat

probabilitas volatilitas pada data runtun waktu. Hamilton dan Susmel [16]

memperkenalkan suatu model yang menggabungkan model volatilitas yaitu

ARCH dengan model Markov switching yang disebut Markov switching ARCH

(SWARCH). Model SWARCH tersebut dapat menjelaskan perubahan struktur

dengan baik dan menggambarkan volatilitas data.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, penulis melakukan penelitian tentang

pendeteksian krisis mata uang di Indonesia dengan indikator nilai tukar dollar

(3)

3

3 state. Dua state terbagi menjadi dua yaitu kondisi stabil dan kondisi volatil,

sedangkan tiga state terbagi menjadi tiga yaitu volatilitas rendah, volatilitas

sedang, dan volatilitas tinggi.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diambil perumusan masalah

sebagai berikut

1. bagaimana model yang sesuai pada data nilai tukar dollar terhadap rupiah?

2. bagaimana mendeteksi krisis mata uang di Indonesia berdasarkan indikator

nilai tukar dollar terhadap rupiah?

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarakan perumusan masalah, maka tujauan dari penelitian ini adalah

1. menentukan model yang sesuai pada data nilai tukar dollar terhadap rupiah,

2. mendeteksi krisis mata uang di Indonesia berdasarkan indikator nilai tukar

dollar terhadap rupiah.

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari teoritis dan praktis. Adapun manfaat

teoritisnya adalah dapat menambah wawasan para ekonom dan statistikawan

khususnya dalam pengembangan krisis mata uang di Indonesia. Sedangkan

manfaat praktis adalah sebagai bahan pertimbangan pihak-pihak terkait dalam

pengawasan peran indikator nilai tukar dollar terhadap rupiah dan penentuan

kebijakan moneter agar dapat menghindari terjadinya krisis mata uang pada

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan belajar merupakan inti dari kegiatan proses pendidikan secara keseluruhan di sekolah. Siswa sebagai pelajar akan banyak dihadapkan pada persoalan-persoalan

After stating the theme, the writer continues to discuss whether the title is related to the theme or not, and at last she discusses which characters represent

Dengan mempertimbangkan faktor pilihan lakon, tempat dan waktu, serta unsur perlawanan (dalam hal ini perlu dicatat perlawanan di sini, tidak selalu berarti dalam

Whereas these are issues with an existing application and database residing on existing hardware, a more detailed testing and tuning methodology should be adopted when migrating from

Adapun analis aliran kas untuk evaluasi rencana produksi tembaga-emas dan perak pada perusahaan akan dilakukan dengan metode analisis dollar tereskalasi dimana faktor

Menurut Schneiders (1955) penyesuai- an diri seseorang dapat dilihat dari aspek- aspeknya yaitu 1) penyesuaian pribadi adalah penerimaan individu terhadap diri- nya

Sumbangan sektor pertanian dalam arti sempit (subsektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan) terhadap PDB cenderung menurun dari 12,24% pada tahun 2000 menjadi 10,59%

Dalam penelitian ini, shopkeeper merasa bahwa mereka ingin gaul dengan bekerja di distro, serta dengan berpakaian modis dan gaul ala distro membuat individu ini merasa lebih