• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS YURIDIS TERHADAP TIDAK DITERAPKANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DALAM KASUS GAYUS TAMBUNAN OLEH PENEGAK HUKUM (KAJIAN TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 1198K/PID.SUS/2011).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS YURIDIS TERHADAP TIDAK DITERAPKANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DALAM KASUS GAYUS TAMBUNAN OLEH PENEGAK HUKUM (KAJIAN TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 1198K/PID.SUS/2011)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS YURIDIS TERHADAP TIDAK DITERAPKANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN

DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DALAM KASUS GAYUS TAMBUNAN OLEH PENEGAK HUKUM

(KAJIAN TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 1198K/PID.SUS/2011)

Penulisan Hukum (Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas SebelasMaret Surakarta

Oleh

Yosua Revie Nouke Satria NIM. E0009371

FAKULTAS HUKUM

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Yosua Revie Nouke Satria, E0009371. 2015. ANALISIS YURIDIS TERHADAP TIDAK DITERAPKANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DALAM KASUS GAYUS TAMBUNAN OLEH PENEGAK HUKUM (KAJIAN TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 1198K/PID.SUS/2011). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan dari penulisan yang dilakukan oleh penulis ialah untuk mengetahui kasusposisi dari tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang yang melibatkan Gayus Tambunan, khususnya penelitian ini memiliki tujuan untuk menguraikan alasan tidak diterapkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dalam kasus Gayus Tambunan.

Dalam penelitian hukum ini penulis menggunakan penelitian hukum normatif. Jenis bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum primer diperoleh dari Putusan Mahkamah Agung No. 1198K/Pid.Sus/2011, yakni melalui media internet (website Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia), serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sedangkan bahan hukum sekunder diperoleh dari buku, literatur, jurnal, koran dan internet. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan mempelajari bahan-bahan yang berupa buku, tulisan, dokumen dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan masalah yang diteliti. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah logika deduksi, yakni dengan pengajuan premis mayor kemudian premis minor, setelah itu baru ditarik kesimpulan dari kedua premis tersebut.

Tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang merupakan dua jenis tindak pidana yang tak terpisahkan, sebab korupsi merupakan tindak pidana asal dari pencucian uang. Begitu juga dengan kasus yang melibatkan Gayus Tambunan yang merupakan kasus tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang. Namun dalam prosesnya (sesuai dari Putusan Mahkamah Agung No. 1198K/Pid.Sus/2011), Undang-Undang No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang tidak diterapkan oleh penegak hukum. Dengan tidak diterapkannya undang-undang tersebut sebenarnya memeberi celah kepada para koruptor untuk dapat melakukan pencucian uang atas hasil tindakan korupsinya dengan berbagai macam cara yang menimbulkan kerugian bagi penegakan hukum di Indonesia.

(6)

ABSTRACT

Yosua Revie Nouke Satria, E0009371. 2015. JURIDICAL ANALYSIS ON APPLICATION FAILURE OF LAW NO. 8 OF 2010 ON THE CASE OF GAYUS TAMBUNAN BY THE LAW ENFORCER (A STUDI OF THE SUPREME COURT VERDICT NUMBER 1198K/PID.SUS/2011) Faculty of Law of Sebelas Maret University.

The purpose of this writing is to determine the position on the cases of corruption and money laundering which is involving GayusTambunan, especially in the application failure of Law No. 8 of 2010 concerning the prevention and combating laundering money in the case of GayusTambunan.

In this legal research, the writer uses normative legal research. Types of legal materials which is used in this study are primary and secondary legal materials. The primary legal materials obtained from the Supreme Court Verdict No. 1198K/Pid.Sus/2011, that is the website of directory Supreme Court of the Republic of Indonesia, also the laws and regulations relating to this problems. While secondary law derived from books, literature, journals, newspapers and the Internet. The legal material was collected by the study of literature, by studying materials such as books, writings, documents and legislation related to the problems examined. The analysis technique used in this study is a deduction logical, that is the major premise filing then the minor premise, after that the conclusion’s had drawn fromthe both premises.

Corruption and money laundering are two types of criminals offense which is inseparable, because corruption is the predicate offense of money laundering. TherebyGayusTambunan’s case, which is the case of corruption and money laundering. But in the process (based on the Supreme Court Verdict No. 1198K/Pid.Sus/2011), Law Number 8 of 2010 on the Prevention and Combating of Money Laundering that is not applied by the law enforcement. The application failure of the law actually counts the gap to the criminals to commit money laundering for actions of corruption in various ways that cause harm to law enforcement in Indonesia.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Yang Maha Kasih, yang telah memberikan berkatnya secara berkelimpahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) yang berjudul “ANALISIS YURIDIS TERHADAP TIDAK DITERAPKANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DALAM KASUS GAYUS TAMBUNAN OLEH PENEGAK HUKUM (KAJIAN TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 1198K/PID.SUS/2011)” tanpa adanya halangan yang berarti.

Penulisan hukum (skripsi) ini membahas mengenai kasus korupsi dan pencucian uang yang melibatkan Gayus Tambunan, bagaimana kasus posisinya sesuai Putusan Mahkamah Agung No. 1198K/Pid.Sus/2011, serta alasan tidak diterapkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang terhadap kasus tersebut.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu baik materiil maupun immaterial sehingga penulisan hukum (skripsi) ini dapat diselesaikan. Terimakasih penulis ucapkankepada:

1. Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan hukum ini.

2. Ibu Subekti, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Pidana yang telah memberikan bantuan dan izin kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan hukum ini.

3. Bapak Winarno Budyatmojo, S.H., M.S., selaku Pembimbing I skripsi penulis yang telah banyak memberikan bantuan berupa pengarahan, bimbingan, serta saran dari awal hingga akhir penulisan hukum ini.

(8)

5. Ibu Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni, S.H., M.Hum., selaku pembimbing akademik penulis yang telah memberikan bimbingan selama penulis menempuh masa perkuliahan.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta jajaran staf Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ilmu, membimbing penulis selama penulis berkuliah di Fakultas Hukum UNS sehingga dapat menjadi bekal penulis dalam penulisan hukum ini.

7. Mama tercinta, Sri Noviyanti Sulistiyowati, yang selalu memberi dukungan, semangat, serta doa seorang ibu yang tidak pernah ada habis untuk anaknya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini dengan baik dan lancar.

8. Nenek tercinta, Ibu Sri Utami Soejono, yang selalu memberi dukungan, semangat dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini.

9. Kakak tercinta, Jane Cynthia Monica Priscilla, yang selalu memberi dukungan, semangat dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini.

10. Kakak ipar serta teman terbaik, Mikael Eko Baskoro, yang selalu menjadi teman tertawa, memberi dukungan, semangat dan doa bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini.

11. Partner terbaik, Ismaya Salindri, yang selalu menjadi teman bercerita, teman berpetualang, partner berdiskusi dan tempat mencurahkan segala ide maupun perasaan, selalu memberi dukungan dan semangat dengan kasih sayang, serta doa bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini dengan penuh semangat.

12. Seluruh keluarga besar Tumanken yang berada dimanapun, yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini.

(9)

14. Semua keluarga besar rumah sewa Beta House, yang selalu menjadi teman saat suka dan duka, menjadi tempat yang nyaman untuk pulang selain rumah, memberi dukungan, semangat serta doa bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini.

15. Semua teman-teman Fakultas Hukum UNS angkatan 2009 yang telah menambah pengalaman penulis selama kuliah.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam penyusunan penulisan hukum ini baik secara moral maupun materiil.

Dengan kerendahan hati penulis menerima saran maupun kritik yang membangun sehingga dapat memperbaiki seluruh kekurangan yang ada dalam penulisan hukum ini. Semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Surakarta, 14 Oktober2015

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………...ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI………....………..iii

HALAMAN PERNYATAAN………....……...iv

ABSTRAK………....………..……v

KATA PENGANTAR………....………...vii

DAFTAR ISI………....………...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………....………...…..1

B. Perumusan Masalah………....………...….6

C. Tujuan Penelitian…………....………...6

D. Manfaat Penelitian…………....………...7

E. Metode Penelitian………....………...8

F. Sistematika Penelitian... .12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KerangkaTeori 1. Tinjauan Umum Tentang Tujuan Hukum...14

2. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana...…………...16

3. Tinjauan Umum Tentang Concursus atau Perbarengan Tindak Pidana...24

(11)

5. Tinjauan Umum Tentang Pencucian Uang...34

B. Kerangka Pemikiran...……...41

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kasus Posisi Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang yang menjerat Gayus Tambunan...……..43

B. Alasan Hanya Diterapkan dan atau Dijatuhkannya Tindak Pidana Korupsi oleh Penegak Hukum dalam Kasus Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang yang Menjerat Gayus Tambunan (Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 1198K/Pid.Sus/2011)...………56

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan...93

B. Saran...94

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu, tidak berlebihan jika keberadaan LHA dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang diberikan ketentuan

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yaitu Terdakwa Arista Kurniasari

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan segala karunia dan berkatNya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Ada satu kegiatan esktrakurikuler pendidikan agama Islam yang diprogramkan pada SMAN 1 Pelaihari dan SMA PGRI yaitu kegiatan pengajian, meskipun

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

PT Kusumahadi Santosa adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pertekstilan. Salah satu kegiatan yang paling pokok adalah pengadaan, baik

Dari hasil kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui Program KKNN Daring yang telah dilakukan oleh peneliti tentang produk pembuatan masker kain bahwa masyarakat

Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan