• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan pelanggan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan pelanggan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Landasan Teori

2.1.1. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan konsep alat pemasaran untuk dapat mengembangkan strategi dengan terkendali yang dipadukan oleh perusahaan untuk dapat menarik konsumen yang sudah menjadi sasaran pasar. Sarana bauran pemasaran dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yang disebut 4P pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) (Kotler dan Armstrong, 2016).

Bauran pemasaran merupakan kegiatan pengadaan, pertukaran, dan pendistribusian barang atau jasa yang terkait dengan harga, promosi, dan pemberian jasa. Menurut Shareen dan Andayani (2018) menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu dan kelompok yang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Lebih lanjut menurut Sakti (2021) bauran pemasaran adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan tempat. Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan pelanggan.

(2)

2.1.2. Produk

Product atau produk adalah segalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan, produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, lokasi, property, organisasi, dan gagasan. Atribut produk meliputi variasi produk, kualitas, desain, fitur, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan. Elemen produk berkaitan dengan perencanaan dalam menghasilkan suatu produk akhir bagi konsumen (Kotler dan Armstrong, 2016).

Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan id (Kotler dan Armstrong, 2016).

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berikut ini adalah klasifikasi produk berdasarkan wujud:

1. Barang adalah semua produk yang wujudnya fisik, dapat dilihat, diraba, disentuh, dirasa, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Contoh barang : makanan, minuman, aksesoris, dan lain sebagainya.

2. Jasa adalah segala kegiatan yang memberikan manfaat dan kepuasan kepada konsumen. Contoh jasa : jasa pijat, jasa make up, jasa penginapan, jasa konsultasi, dan lain sebagainya.

(3)

Menurut Gunawan (2020), indikator yang digunakan dalam variabel produk, yaitu :

1. Variasi produk

Tingkat keberagaman pilihan produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsum

2. Kualitas produk

Kemampuan suatu produk untuk melebihi kinerja yang diharapkan oleh konsumen

3. Penyajian produk

Cara yang digunakan oleh perusahaan dalam menyajikan produk kepada konsumen

2.1.3. Price

Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan (Tjiptono dan Chandra, 2016). Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang beserta pelayanannya (Kotler dan Armstrong, 2016). Atribut harga meliputi daftar harga, diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat kredit. Harga berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Harga tentu sangat penting dalam kesepakatan jual-beli dari produsen ke konsumen.

Melalui penetapan harga, terlihat posisi kelayakan produk dari nilai ekonomisnya.

Harga adalah nilai tukar suatu barang atau jasa dengan satuan uang yang disepakati bersama antara penjual dan pembeli. Stantan (2018)

(4)

berpendapat bahwa harga merupakan jumlah uang (ditambah dari beberapa produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk beserta pelayanannya. Dengan demikian dapatlah diartikan bahwa harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasanya.

Harga yang ditetapkan perusahaan akan beada pada suatu titik antara harga terendah dan harga tertinggi, dimana biaya produk menentukan harga terendah dan persepsi konsumen terhadap nilai produk menentukan harga tertinggi, dimana perusahaan harus harus dapat menentukan harga diantara dua titik tersebut (Shareen and Andayani, 2018). Terdapat beberapa tujuan dari penetapan harga, yaitu:

1. Kestabilan harga dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan memegang kendali atas harga. Usaha pengendalian harga diarahkan terutama untuk mencegah terjadinya perang harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang sedang menurun dari para konsumen atau pelanggan.

2. Penetapan harga untuk meningkatkan laba, Hal ini untuk menjadi acuan setiap bisnis bisa bertahan. Karena setiap bisnis memerlukan keuntungan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan dari para pesaingnya.

Menurut Gunawan (2020) indikator yang digunakan dalam variabel harga, yaitu :

1. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Penilaian konsumen atas kinerja produk dibandingkan dengan harga yang harus dibayarkan untuk memperoleh produk tersebut.

(5)

2. Kepuasan harga

Tingkat kepuasan yang dirasakan oleh konsumen akan harga yang ditawarkan oleh perusahaan.

3. Diskon

Potongan harga yang dapat ditawarkan oleh perusahaan sehingga harga menjadi lebih murah

2.1.4. Place

Place atau lokasi merupakan salah satu faktor dari situasional yang ikut berpengaruh pada keputusan pembelian. Dalam konsep pemasaran terdapat istilah yang dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, place atau lokasi usaha, karyawan, proses layanan dan saran fisik. Dalam marketing mix, lokasi usaha dapat juga disebut dengan saluran distribusi perusahaan karena lokasi juga berhubungan langsung dengan pembeli atau konsumen atau dengan kata lain lokasi juga merupakan tempat produsen menyalurkan produknya kepada konsumen.

Place atau lokasi didefinisikan sebagai aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan pelanggan sasarannya. Artinya, variabel saluran distribusi tidak hanya menekankan pada lokasi perusahaan, mudah atau tidaknya lokasi tersebut dicapai. Lokasi perusahaan yang strategis merupakan kunci dari kemampuan perusahaan untuk menarik konsumen.

Saluran distribusi meliputi cakupan layanan, pengelompokkan, lokasi, persediaan, dan transportasi (Kotler dan Armstrong, 2016).

(6)

Lokasi pelayanan yang digunakan dalam memasok jasa pada pelanggan yang dituju adalah merupakan keputusan kunci. Adapun keputusan tentang lokasi pelayanan yang dipergunakan dapat melibatkan pertimbangan dimana penyerahan jasa pelanggan. Berikut ini, tiga macam tipe interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan yang berhubungan dengan penilaian lokasi, yaitu :

1. Pelanggan mendatangi penyedia jasa 2. Penyedia jasa mendatangi pelanggan

3. Penyedian jasa dan pelanggan melaksanakan interaksi melalui perantara.

Menurut Faizal and Rahmawati (2020), indikator yang digunakan dalam variabel lokasi, yaitu :

1. Cakupan pasar

Kemampuan lokasi perusahaan dalam menjangkau konsumennya 2. Persediaan produk

Kemampuan perusahaan dalam menyediakan produk bagi konsumennya.

3. Kebersihan tempat

Kemampuan perusahaan dalam menjaga tempat usaha agar tetap bersih 4. Tampilan tempat

Kemampuan perusahaan membuat tempat usaha terlihat menarik

2.1.5. Promotion

Promotion atau promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (inform), membujuk (persuade) atau

(7)

mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah tangga (Kotler dan Keller, 2016). Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Promosi merupakan salah satu komponen dari bauran pemasaran. Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan konsumen.

Menurut Kotler dan Armstrong (2018), promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk dan membujuk target konsumen untuk membeli produk tersebut.

Setelah melihat definisi-definisi tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa promosi adalah kegiatan mengomunikasikan atau menginformasikan manfaat dari sebuah produk dan jasa kepada konsumen untuk mendorong dan membujuk konsumen untuk membeli produk dan jasa tersebut.

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono dan Chandra, 2016). Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain :

1. Periklanan,

2. Promosi penjualan,

3. Publisitas dan hubungan masyarakat, dan

(8)

4. Penjualan langsung.

Menurut Faizal and Rahmawati (2020) indikator yang digunakan dalam variabel promosi, yaitu :

1. Pelayanan

Kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen.

2. Iklan

Tingkat keseringan perusahaan dalam melakukan promosi berupa iklan

2.1.5. People

People atau karyawan adalah orang yang memiliki andil dalam memberikan atau menunjukkan pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang (Nirwana, 2004). Dalam penelitian ini, karyawan hotel harus berperan aktif dalam memberikan pelayanan kepada para tamu selama proses tamu menginap. Faktor people ini berperan aktif dan dapat berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, seperti yang dikemukankan oleh Kotler & Keller (2016), semakin positif kinerja yang diberikan kepada konsumen, semakin baik pula dampaknya dalam melakukan keputusan pembelian.

Menurut Kotler dan Keller (2016) bahwa karyawan yang berkualitas ditunjukkan dengan beberapa kriteria berikut :

1. Kemampuan adalah keahlian dan pengetahuan yang diperlukan.

2. Kesopananan adalah ramah, menghormati tamu dan penuh perhatian.

3. Kredibilitas adalah dapat dipercaya.

(9)

4. Dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan secara konsisten dan akurat.

5. Cepat tanggap dalam cepat menanggapi permintaan dan permasalahan tamu.

6. Komunikasi yaitu usaha memahami nasabah dan komunikatif.

Menurut Ramadhanti (2017) bahwa indicator dalam orang/karyawan ditunjukkan dengan beberapa indikator berikut :

1. Pelayanan merupakan karyawan harus memberikan pelayanan yang baik dan cepat

2. Penampilan rapih merupakan karyawan harus memiliki kerapihan dalam penampilan

3. Keramahan dan kesopanan karyawan merupakan karyawan memiliki sikap yang cepat tanggap dan ramah.

2.1.6. Process

Dalam kegiatan sehari-hari setiap aktivitas seseorang tidak lepas dari keterikatan dengan bantuan orang lain, dalam hal ini seseorang mengharapkan bantuan yang dapat memberikan tingkat kepuasan yang baik, sehingga hal ini dapat membuat seseorang merasa dihargai. Biasanya seseorang akan menilai bagaimana sikap orang lain dalam melakukan tindakan, hal ini biasanya disebut sebagai pelayanan.

Process atau proses layanan adalah suatu tindakan ataupun kinerja yang bisa diberikan pada orang lain (Kotler & Keller, 2016). Pelayanan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu high contact service adalah sebuah klasifikasi dari sebuah pelayanan jasa, dimana kontak diantara konsumen

(10)

dan juga penyedia jasa yang sangatlah tinggi, konsumen selalu terlibat di dalam sebuah proses dari layanan jasa tersebut. Sedangkan, low contact service adalah klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak diantara konsumen dengan sebuah penyedia jasa tidak terlalu tinggi. Physical contact dengan konsumen hanyalah terjadi di front desk yang termasuk ke dalam klasifikasi low contact service, misal lembaga keuangan.

Menurut Ramadhanti (2017) bahwa indikator dalam proses ditunjukkan dengan beberapa indikator berikut :

1. Mendapatkan barang yaitu cepat dalam meberikan pelayanan terhadap barang yang diperlukan oleh pelanggan

2. Transaksi/pembayaran yaitu pelayanan kasir yang dilakukan secara cepat

2.1.7. Bukti Fisik

Menurut Nirwana (2004), bukti fisik merupakan bagian dari pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup penting. Karena jasa yang disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas pendukung di dalam penyampaian. Hal ini akan semakin memperkuat keberadaan dari jasa tersebut. Karena dengan adanya fasilitas pendukung secara fisik, maka jasa tersebut akan dipahami oleh pelanggan. Para pemasar dalam menciptakan layanan berkualitas perlu memperhatikan elemen layanan fisik, seperti prasarana yang berkaitan dengan layanan pelanggan juga harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan.

Gedung yang megah dengan fasilitas pendingin, alat telekomunikasi yang canggih atau perabot kantor yang berkualitas dan lain-lain yang

(11)

menjadi pertimbangan pelanggan dalam memilih suatu produk/jasa. Berikut ini 3 (tiga) cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis yaitu:

1. An attention-creating medium. Perusahaan jasa melakukan diferensiasi dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.

2. As a massage-creating medium. Menggunakan simbol atau isarat untuk mengkomunikasikan secara instensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dan produk atau jasanya.

3. An effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Menurut Ramadhanti (2017) bahwa indikator dalam proses ditunjukkan dengan beberapa indikator berikut :

1. Tata letak yaitu perusahaan melakukan penempatan produk sesuai dengan kategori

2. Suasana ruangan yaitu perusahaan memiliki suasana yang bersih dan nyaman

2.1.8. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas harga dan produk yang sudah ada yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen memutuskan untuk membeli (Kotler dan Armstrong, 2016).

(12)

Keputusan pembelian menggambarkan keputusan yang diambil oleh konsumen setelah melakukan berbagai penilaian (Sunyoto, 2015). Penjual perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya.

Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh.

Komponen tesebut adalah keputusan tentang jenis produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang penjualan, keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang waktu pembelian, dan keputusan tentang cara pembayaran. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

2.1.9. Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2016), konsumen akan melalui lima tahap dalam pengambilan keputusan pembelian. Berikut penjelasan mengenai proses keputusan pembelian:

1. Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama proses keputusan pembeli, dimana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

3. Evaluasi alternatif merupakan tahap proses keputusan pembeli, dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan.

(13)

4. Keputusan pembelian merupakan keputusan pembeli tentang merek mana yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.

2.1.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati bahwa produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Dimensi nilai terdiri dari 4, yaitu:

1. Nilai emosional, utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif atau emosi positif yang ditimbulkan dari mengonsumsi produk. Jika konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada intinya, nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang akan dialami konsumen pada saat membeli produk.

2. Nilai sosial, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu konsumen, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh konsumen.

3. Nilai kualitas, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang.

4. Nilai fungsional adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk yang memberikan kegunaan (utility) fungsional kepada konsumen nilai ini

(14)

berkaitan langsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau layanan kepada konsumen.

Menurut Setiawan et al (2014), indikator yang digunakan dalam variabel keputusan pembelian, yaitu :

1. Loyalitas Pelanggan

Sikap perusahaan dalam melayani pelanggan 2. Kepuasan Pelanggan

Rasa puas pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan kepada pelanggan

2.2. Landasan Empiris

Berikut ini jurnal-jurnal rujukan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 1 Shige, Hariyanti

dan Tiningrum (2020)

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza Di Kabupaten Sukoharjo

Regresi Linier Berganda

Hasil dari

persamaan regresi linier berganda dan uji t menunjukkan bahwa variabel produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel tempat dan promosi berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

2 Wahyuningsih (2016)

Pengaruh Marketing Mix

Regresi Linier Berganda

Hasil uji menunjukkaan

(15)

Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Di Dealer

“Trijaya Motor”

Surakarta

bahwa produk, harga, promosi dan saluran distribusi secara bersama- sama berpengaruh positif dan

signifikan terhaadap keputusan

pembelian s sepeda motor

r di Dealer T rijaya Motor

3 Tjahyadi, Sumayku dan Tumbel (2020)

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembeli Motor Yamaha Pada PT.

Hasjrat Abadi Manado

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian yaitu bauran secara parsial positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembeli motor Yamaha pada PT. Hasjrat Abadi Manado.

Produk 4 Poeloe, Sepang

dan Samadi (2016)

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Pada PT. Astra International Tbk, Daihatsu Manado

Regresi Linier Hasil penelitian yaitu produk, harga, distribusi dan promosi secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian mobil di PT Astra Daihatsu Paal 2 Manado.

5 Sakti (2021) Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Keputusan

Pembelian Mobil Suzuki Sx4 S- Cross Pada PT.

Sejahtera Buana Trada Suzuki Mobil Pekanbaru

Regresi Berganda

Pada bauran pemasaran didapat

hasil yang

menunjukkan bauran pemasaran dari PT. Sejahtera Buana Trada Suzuki Mobil Pekanbaru secara keseluruhan dalam kategori baik.

(16)

6. Norrahmiati (2016)

Analisis Pengaruh Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Ertiga Di Dealer Suzuki Banjarmasin

Analisis regresi

Hasil analisis bahwa variabel produk, harga, tempat, promosi, personel (orang), proses dan bukti fisik secara simul- tan berpengaruh signifikan terhadap keputus- an

pembelian mobil Suzuki Ertiga di Dealer Suzuki Banjarmasin.

Secara 7. Wahyuni,

Jhonatan dan The (2020)

Prediksi

Penjualan Motor Pada PT.

Samekarindo Indah Cabang Handil VIII

Teknik analisis data

menggunakan analisis regresi linear

berganda

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bauran pemasaran berpengaruh terhadapap keputusan penjualan 8. Setyowati et al

(2020)

Effect Of Service Marketing Mix On Hospital Selection Mediated With Brand Image On Hospital's Outpatients

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukan bahwa marketing mix berpengaruh terhadap brand image

9. Hidayat (2018) The Influence Of Mix Marketing On Decisions For Use Of Online Transportation Towards Global Competition

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa marketing mix berpengaruh sinigfikan terhadap keputusan

pembelian 10. Rizqi and

Sutanto (2021)

The Influence of Marketing Mix on Decisions to Purchase UD Utama Karya Products

Analisis Structural Equation Modelling dan Smart PLS (Partial Least Square)

Hasil penelitian menunjukan bahwa marketing mix berpengaruh positif sinigfikan terhadap keputusan

pembelian

(17)

Berdasarkan Tabel 2.1 diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan yang terdahulu dengan penelitian yang dilakukan saat ini, baik variabel maupun objeknya. Lalu, hasil penelitian- penelitian di atas dapat digunakan sebagai acuan dalam mencari perbandingan dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru dan menunjukkan keorisinilitasan dari penelitian yang sedang dilakukan.

2.3. Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian

Produk yaitu segalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan, produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, lokasi, properti, organisasi, dan gagasan. Atribut produk meliputi variasi produk, kualitas, desain, fitur, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan.

Elemen produk berkaitan dengan perencanaan dalam menghasilkan suatu produk akhir bagi konsumen (Setiawan et al., 2014).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa produk mempunyai dampak yang besar terhadap keputusan pembelian. Jadi, semakin baik produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian dari produk tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sakti (2021) yang telah membuktikan bahwa produk secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki. Selanjutnya, penelitian Mardiati (2019) yang menunjukkan bahwa produk berpengaruh positif dan

(18)

signifikan terhadap keputusan pembelian mobil. Oleh karena itu, produk merupakan hal yang penting yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dibentuk hipotesis sebagai berikut :

H1 : Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya

2.3.2 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian

Harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran ritel yang tentunya di dalamnya akan merumuskan agar mendatangkan laba bagi perusahaan itu tersendiri. Penentuan harga yang tepat akan sangat mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Seringkali harga dijadikan sebuah referensi oleh konsumen dalam menilai sebuah kualitas produk tersebut dimana suatu produk dinilai berkelas tinggi saat dipasarkannya dengan nilai tinggi juga (Kotler dan Armstrong, 2016).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa harga mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian. Jadi, semakin baik harga yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian dari produk tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shige, Hariyanti dan Tiningrum (2020) yang telah membuktikan bahwa harga secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza Selanjutnya, penelitian Norrahmiati (2016) yang menunjukkan bahwa produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan mobil Suzuki. Oleh karena itu, harga merupakan hal yang penting

(19)

yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dibentuk hipotesis sebagai berikut :

H2 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya

2.3.3 Pengaruh Tempat terhadap Keputusan Pembelian

Lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang sifatnya capital insentif, menyeleksi dan memilih tempat yang responsif terhadap kemungkinan perubahan ekonomi,budaya, persaingan, demografis, dan peraturan di masa mendatang (Febrianto dan Satrio, 2019)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tempat mempunyai dampak yang besar terhadap keputusan pembelian. Jadi, semakin baik tempat yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian dari produk tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sakti (2021) yang telah membuktikan bahwa tempat secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Suzuki Sx4 S-Cross. Selanjutnya, penelitian Norrahmiati (2016) yang menunjukkan bahwa tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki. Oleh karena itu, tempat merupakan hal yang penting yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dibentuk hipotesis sebagai berikut :

(20)

H3 : Tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya

2.3.4 Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Promosi merupakan su

atu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono dan Chandra, 2016). Promosi adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu dan kelompok yang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa promosi mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian. Jadi, semakin baik promosi yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian dari produk tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mardiati (2019) yang telah membuktikan bahwa promosi secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil. Selanjutnya, penelitian Zulmi, Bakkareng dan Tifani (2019) yang menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza. Oleh karena itu, promosi merupakan hal yang penting yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dibentuk hipotesis sebagai berikut :

(21)

H4 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya

2.3.5 Pengaruh Orang terhadap Keputusan Pembelian

People atau Karyawan (X5) adalah orang yang memiliki andil dalam memberikan atau menunjukkan pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang (Nirwana, 2004). Dalam penelitian ini karyawan hotel pun berperan aktif dalam memberikan pelayanan kepada konsumen selama melakukan proses keputusan menginap.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan manusia atau karyawan mempunyai dampak besar terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap barang dan jasa.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa orang mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian. Jadi, semakin baik sikap orang/karyawan oleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian dari produk tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mardiati (2019) yang telah membuktikan bahwa orang secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil. Selanjutnya, penelitian Zulmi, Bakkareng dan Tifani (2019) yang menunjukkan bahwa orang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza. Oleh karena itu, promosi merupakan hal yang penting yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dibentuk hipotesis sebagai berikut :

(22)

H5 : Orang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya

2.3.6 Pengaruh Proses terhadap Keputusan Pembelian

Process atau Proses (X6) adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang.

Menurut Kotler (2016) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Hal ini menunjukan bahwa pelayanan berkaitan dengan kepuasan dari penerima pelayanan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sakti (2021) yang telah membuktikan bahwa proses secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Suzuki Sx4 S-Cross. Selanjutnya, penelitian Norrahmiati (2016) yang menunjukkan bahwa proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki. Oleh karena itu, proses merupakan hal yang penting yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, sehingga dibentuk hipotesis sebagai berikut :

H6 : Proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya

2.3.7 Pengaruh Bukti Fisik terhadap Keputusan Pembelian

Physical evidence atau sarana fisik (X7) adalah fasilitas pendukung yang merupakan bagian dari pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup

(23)

penting (Nirwana, 2004). Hal ini dikarenakan jasa yang disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas pendukung di dalam penyampaian dan dengan adanya fasilitas pendukung secara fisik, maka jasa tersebut akan dipahami oleh pelanggan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shige, Hariyanti dan Tiningrum (2020) yang telah membuktikan bahwa bukti fisik secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza Selanjutnya, penelitian Norrahmiati (2016) yang menunjukkan bahwa bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan mobil Suzuki. Oleh karena itu, bukti fisik merupakan hal yang penting yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dibentuk hipotesis sebagai berikut :

H5 : Bukti Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya

(24)

2.4. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian di atas untuk memperjelas variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam penelitian ini, maka penulis akan mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.5. Hipotesis Penelitian

Setelah menganalisis kerangka pemikiran di atas, maka rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya.

(25)

2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya.

3. Tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya.

4. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya.

5. Orang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya.

6. Proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya.

7. Bukti Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT Persada Lampung Raya.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Dengan di tandatangani surat persetujuan ini, maka saya menyatakan bersedia / tidak bersedia untuk berperan serta menjadi responden dalam penelitian dengan judul “Gambaran

Upaya para pihak dalam pemenuhan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi pekerja outsourcing Koperasi Caritas yang ditempatkan di Universitas Atma

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Adanya variasi tempat tumbuh dapat mempengaruhi kandungan senyawa eugenol dalam ekstrak terstandar rimpang temu putih dari daerah Kalibawang, Tuksono dan

LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) adalah sebuah unit kegiatan yang berfungsi mengelola semua kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas