• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian percobaan terdiri dari media tanam (rockwool, arang sekam, cocopeat), benih tanaman kale, nutrisi AB Mix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian percobaan terdiri dari media tanam (rockwool, arang sekam, cocopeat), benih tanaman kale, nutrisi AB Mix"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Tempat percobaan dilaksanakan di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, terletak pada ketinggian 600 mdpl dan suhu rata-rata 28℃ - 29℃. Waktu pelaksanaan percobaan dilaksanaan pada bulan Juni 2022 sampai dengan Agustus 2022.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Alat yang digunakan untuk percobaan yaitu, sterofoam, gunting, cutter, netpot, kain flannel, TDS meter (Total Dissolved Solids), pH meter, cup pudding, gelas ukur, kamera, penggaris, timbangan, wadah plastik, hygrometer.

3.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan untuk penelitian percobaan terdiri dari media tanam (rockwool, arang sekam, cocopeat), benih tanaman kale, nutrisi AB Mix.

(2)

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola factorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu, media tanam (M) yang terdiri dari 3 taraf yaitu, rockwool, arang sekam dan cocopeat, serta nutrisi larutan AB Mix (N) dengan 3 taraf antara lain, 1500 ppm, 1750 ppm, dan 2000 ppm.

Penelitian ini terdiri dari 9 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali dengan sampe tanaman pada setiap perlakuan sebanyak 3 tanaman sehingga populasi tanaman sebanyak 81 tanaman.

Ulangan dihitung berdasarkan rumus Federer (1977), sebagai berikut:

(t – 1) (r – 1) ≥ 15 (9 – 1) (r – 1) ≥ 15

8r – 8 ≥ 15 + 8 8r ≥ 23/8 r ≥ 3

Tabel 2. Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor perlakuan

Nutrisi Media Tanam

M1 M2 M3

N1 N1M1 N1M2 N1M3

N2 N2M1 N2M2 N2M3

N3 N3M1 N3M2 N3M3

(3)

Keterangan:

N1M1 = 1500 ppm + arang sekam N1M2 = 1500 ppm + rockwool N1M3 = 1500 ppm + cocopeat N2M1 = 1750 ppm + arang sekam N2M2 = 1750 ppm + rockwool

N2M3 = 1750 ppm + cocopeat N3M1 = 2000 ppm + arang sekam N3M2 = 2000 ppm + rockwool N3M3 = 2000 ppm + cocopaeat

3.4. Rancangan Analisis

Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variable yang diamati. Adapun medel RAK pola faktorial sebagai berikut:

Yijk = µ + βi + τj + (βτ)ij + εijk Keterangan:

Yijk = Hasil pengamatan faktor A perlakukan ke-i, faktor B perlakuan ke-j dan ulangan ke-k

µ = Nilai tengah umum

Βi = Pengaruh faktor A perlakukan ke-i τj = Pengaruh faktor B perlakukan ke-j

(βτ)ij = Interaksi AB pada faktor A perlakuan ke-i dan faktor B perlakuan ke-j

Εijk = Galat percobaan untuk faktor A perlakuan ke-i, faktor B perlakuan ke-j dan ulangan ke-k

(4)

Berdasarkan RAK pola factorial diatas, disusun daftar sidik ragam pada tabel berikut:

Tabel 3. Daftar Sidik Ragam RAK Pola Faktorial Sumber

Keragaman (SK)

Derajat Bebas

(db)

Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah (KT)

F.

Hit

F. Tabel 0,05 0,01

Ulangan 2 Σu2

AxB − 𝐹𝐾 𝐽𝐾𝑢

𝑑𝑏𝑢 Perlakuan 8 Σp2

u − 𝐹𝐾 𝐽𝐾𝑝

𝑑𝑏𝑝

A 2 ΣA2

u x B− 𝐹𝐾 𝐽𝐾𝐴 𝑑𝑏𝐴

B 2 ΣB2

u x A− 𝐹𝐾 𝐽𝐾𝐵 𝑑𝑏𝐵

A X B 4 𝐽𝐾𝑝 − 𝐽𝐾𝐴

− 𝐽𝐾𝐵

𝐽𝐾𝐴𝐵 𝑑𝑏𝐴𝐵

Galat 16 𝐽𝐾𝑡 − 𝐽𝐾𝑢

− 𝐽𝐾𝑝

𝐽𝐾𝑔 𝑑𝑏𝑔 Total 26 𝛴𝑥2− 𝐹𝐾

Sumber: Gasverg (1991)

Rumusnya adalah sebagai berikut:

FK (Faktor Koreksi) = 𝑦 … 2

𝑢. 𝐴. 𝐵 JKt (Jumlah Kuadrat Total) = 𝛴𝑥2− 𝐹𝐾 JKp (Jumlah Kuadrat Perlakuan) = 𝛴𝑝2

𝑢 − 𝐹𝐾 Jumlah Kuadrat Faktor A = 𝛴𝐴2

𝑢 𝑥 𝐵2− 𝐹𝐾 Jumlah Kuadrat Faktor B = 𝛴𝐵2

𝑢 𝑥 𝐴2− 𝐹𝐾 Jumlah Kuadrat Interaksi A X B = 𝐽𝐾𝑝 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵

(5)

Kriteria hipotesis yang digunakan sebagai berikut:

1. Jika Fhitung > Ftabel maka perlakuan mempengaruhi hasil penelitian (tolak H0, terima H1).

2. Jika Fhitung < Ftabel maka perlakuan tidak memberikan pengaruh bagi hasil penelitian (tolak H1, terima H0).

Jika terdapat perbedaan yang nyata pada hasil analisis sidik ragam maka akan dianalisis lanjut dengan Uji Jarak Duncan pada taraf 5%. Menurut Sastrosupadi (2000), model Uji Jarak Duncan sebagai berikut:

DMRTɑ = R (p.v.ɑ) √𝐾𝑇𝐺

𝑟

Keterangan:

p = jarak peringkat dua perlakuan galat v = derajat bebas galat

ɑ = taraf nyata

3.5. Pengamatan Percobaan

3.5.1. Pengamatan Penunjang

a. pH air diamati selama penelitian, dilakukan setiap sekali dalam seminggu sebanyak 2 kali, baik sebelum dan sesudah diberi larutan nutrisi AB Mix dengan menggunakan pH meter.

b. Suhu diamati selama penelitian yang dilakukan setiap 4 jam sekali dalam 1 hari dengan menggunakan hygrometer.

c. Pengendalian OPT dilakukan setiap hari untuk mencegah dan menjaga tanaman kale dari serangan hama dan penyakit.

(6)

3.5.2. Pengamatan Utama a. Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur menggunakan penggaris pada umur 7 HST, 14 HST, umur 21 HST, umur 28 HST, umur 35 HST, umur 42 HST, umur 49 HST dan umur 56 HST. Pengukuran dilakukan dari permukaan media tanam sampai ujung daun.

b. Diameter Batang (cm)

Diameter batang diukur pada setiap plot dengan menggunakan tali yang dilingkarkan pada batang tanaman pada saat tanaman berumur 7 HST, 14 HST, umur 21 HST, umur 28 HST, umur 35 HST, umur 42 HST, umur 49 HST dan umur 56 HST.

c. Jumlah Daun (Helai)

Jumlah daun merupakan rata-rata daun yang mucul dari setiap tanaman sample pada setiap plot percobaan. Pengamatan dilakukan dengan menghitung daun-daun yang tumbuh sempurna (membuka penuh) pada umur 7 HST, 14 HST, umur 21 HST, umur 28 HST, umur 35 HST, umur 42 HST, umur 49 HST dan umur 56 HST.

d. Luas Daun (cm2)

Luas daun dapat diukur pada setiap plot setelah proses pemanenan. Daun digambar pada kertas berpetak, kemudian diarsir mengikuti bentuk daun. Kotak yang terarsir penuh maka dihitung satu dan kotak yang terarsir sebagian dihitung setengah, kemudian hasil dari keduanya ditambahkan dan didapatkan luas daun dalam perhitungan cm2.

(7)

Gambar 9. Menghitung Luas Daun Sumber: ishakajib.blogspot.com, 2018 e. Panjang Akar (cm)

Perhitungan panjang akar pada tanaman dilakukan setelah proses pemanenan. Panjang akar tanaman diukur mulai dari pangkal akar hingga ujung akar menggunakan penggaris.

f. Bobot Segar Per Plot (gram)

Bobot segar tanaman kale ditimbang pada saat tanaman sudah berumur 58 HST dengan cara dicabut hingga akar, kemudian di bersihkan terlebih dahulu, lalu tanaman ditimbang per plot untuk mengetahui berat bobot segar per plot tanaman.

g. Bobot Segar Per Tanaman (gram)

Bobot segar tanaman kale ditimbang pada saat tanaman sudah berumur 58 HST dengan cara dicabut hingga akar, kemudian di bersihkan terlebih dahulu, lalu tanaman ditimbang per plot untuk mengetahui berat bobot segar per plot tanaman.

(8)

3.6. Pelaksanaan Percobaan

3.6.1. Pembibitan

Penanaman benih kale green dwarf curly dilakukan dengan cara disemai terlebih dahulu selama 2 minggu atau sampai tumbuh 3-4 helai daun. Persemaian benih tanaman kale menggunakan tiga wadah dengan media tanam yang berbeda. Benih tanaman kale diletakkan pada masing- masing wadah yang sudah diberi rockwool, arang sekam, dan cocopeat.

3.6.2. Persiapan Media Tanam

Box sterofoam dengan kapasitas air mencapai 10 liter, memiliki

panjang 43,5 cm, tinggi 17 cm, lebar 34,5 cm diberi lubang sesuai dengan ukuran cup puding dan ukuran netpot, dalam satu box berisi 3 lubang tanam dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Jenis media tanam yang digunakan yaitu rockwool, arang sekam dan cocopeat dengan jenis sumbu flannel.

3.6.3. Pemberian Nutrisi AB Mix

Air baku yang digunakan untuk tanaman kale, yaitu memiliki pH 5,5 – 6,5 (Rafael Denny, 2021). Air baku dimasukkan dalam wadah, kemudian tuangkan nutrisi AB Mix hingga mencapai nilai ppm yang dibutuhkan.

Larutan nutrisi dapat ditambahkan dengan air baku apabila larutan tersebut terlalu pekat, sebaliknya jika larutan tidak mencapai nilai ppm yang dibutuhkan, maka larutan nutrisi AB Mix perlu ditambahkan.

3.6.4. Penanaman Tanaman

Tanaman yang sudah disemai, kemudian dipindahkan pada ke dalam netpot atau cup pudding yang sudah diberi sumbu flannel. Sumbu akan menyentuh permukaan larutan nutrisi AB Mix yang sudah dimasukkan ke

(9)

dalam instalasi sumbu wick. Akar tanaman akan menyerap unsur hara yang dibawa oleh sumbu flannel. Lubang pada sterofoam merupakan jendela tempat mengalirnya udara ke dalam larutan nutrisi.

3.6.5. Perawatan

Budidaya hidroponik sistem wick, air dan nutrisi untuk tanaman tidak mengalami sirkulasi atau diam. Pengawasan secara rutin pada tanaman perlu dilakukan, agar tanaman tidak kekurangan nutrisi dan kondisinya tetap baik.

3.6.6. Panen

Pemanenan dilakukan setelah tanaman kale berumur 58 hari setelah tanam, dengan ciri fisik tanaman belum berbunga, batang dan daun belum terlihat menua. Memanen tanaman kale dilakukan dengan cara mencabut tanaman tersebut beserta akarnya. Letakkan sayuran yang dipanen pada wadah berisi air agar tanaman tidak tepat layu, sehingga tanaman yang dipanen dapat memenuhi kriteria yang diinginkan serta memiliki kualitas yang tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

untuk 250 orang, dan semua acara mendapatkan kegiatan pendidikan lingkungan hidup. Di luar itu masih ada taman bunga dan taman bermain serta tempat piknik keluarga. Berdasarkan

Hal ini disebabkan ab mix dengan dosis 1500 ppm secara bertahap adalah dosis terbaik untuk tanaman Kale dan media tanam dari arang sekar baik dalam penyerapan dan

Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar, metode pengakuan pendapatan bagi hasil yang dilakukan oleh bank bagi hasil dari pembiayaan mudharabah diakui pada saat

Paparan Publik tahun 2017 dibuka pada pukul 13.00 WIB oleh pembawa acara (“MC”) yang dilanjutkan dengan pembukaan, paparan mengenai gambaran umum perusahaan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman Pak Choi mulai dari perkecam- bahan sampai pada tanaman tumbuh daun 3 dengan media tanam

Arifin, berpendapat bahwa pendidikan adalah proses menyempurnakan semua kemampuan manusia bakat kemampuan yang diperoleh dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang

Meninjau uraian diatas serta banyaknya fenomena yang terjadi, penelitian mengenai distress, eustress, dan lingkungan kerja pada Perbankan Syariah dengan studi kasus di PT.BPRS

Kajian analisis keperluan latihan ini ditumpukan kepada N3 dari aspek fungsi pengurusan. Untuk menyandang jawatan N3 tiada kelayakan tambahan selain daripada syarat