• Tidak ada hasil yang ditemukan

Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang sudah pernah melakukan pembelian melalui online marketplace Shopee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang sudah pernah melakukan pembelian melalui online marketplace Shopee"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai di dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif berkaitan dengan pengkuantifikasian dan analisis variabel untuk mendapatkan hasil. Metode ini melibatkan penggunaan teknik statistik khusus untuk mengembangkan dan menganalisis data numerik untuk menjawab pertanyaan seperti siapa, berapa banyak, apa, di mana, kapan, berapa banyak, dan bagaimana (Apuke, 2017). Metode penelitian kuantitatif dideskripsikan sebagai metode menjelaskan masalah atau fenomena melalui pengumpulan data dalam bentuk digital dan analisis dalam bantuan metode matematika; dalam statistik tertentu. Terdapat beberapa jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian survey, penelitian korelasional, penelitian eksperimental, dan penelitian komparatif kausal (Apuke, 2017).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi

Populasi adalah seluruh objek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, objek, pertumbuhan, peristiwa, gejala, atau nilai ujian, yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan (Syafnidawati, 2020). Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang sudah pernah melakukan pembelian melalui online marketplace Shopee.

(2)

2 3.2.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dapat dijangkau dan memiliki sifat yang sama dengan populasi yang akan diambil sampelnya. Sampel adalah hasil dari sebuah populasi yang dipilih. Dalam penelitian, pengambilan sampel sangat penting agar dapat mempermudah penelitian karena apabila populasi terlalu besar maka akan sulit untuk dijangkau dan diteliti. Kesimpulan dapat ditarik dari sampel – sampel yang telah dikumpulkan (Anshori & Ismawati, 2019).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survey yaitu dengan cara mengambil sampel dari populasi tertentu dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data (Andika et al., 2018). Penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik sampling non - probability sampling (pemilihan sampel yang tidak didasarkan hukum probabilitas dan dipilih melalui kriteria subjektif tertentu) dengan menggunakan metode purposive sampling (teknik pengambilan sampel dengan menentukan kriteria tertentu). Teknik ini memberikan informasi sesuai kriteria yang diinginkan melalui sampel yang diambil (Triyono, 2018). Sampel yang diambil yaitu sampel heterogen dan sampel homogen berdasarkan variasi jawaban yang diberikan responden.

Jumlah sampel berdasarkan populasi yang tidak diketahui diteliti dengan rumus Davis & Cosenza (1993), sebagai berikut:

n = !$!"#! = %.'(!(*,, . *,,)

(*,*,)! = 385 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 Keterangan:

n = ukuran sampel

z = level of confidence (95%)

(3)

3 p = population estimate (50%)

q= 1-PB = allowable error, 5%

Responden dalam penelitian ini adalah responden yang orang yang pernah berbelanja menggunakan online marketplace shopee, yang berdomisili di kota Surabaya dan Palu. Online marketplace Shopee dipilih sebagai dasar penelitian karena perkembangan yang ditunjukkan oleh Shopee sangat pesat yang sangat pesat. Kota Surabaya dan Palu dipilih sebagai kota responden dalam penelitian ini karena Kota Surabaya dan Palu merupakan kota yang sedang berkembang dalam bidang teknologi digital.

3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran

Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data primer. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan menarik data dari responden. Sumber data primer diperoleh melalui observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti secara langsung di lapangan sehingga disebut sebagai data pertama atau data mentah. Data primer diperoleh melalui hasil survey dan pendapat – pendapat yang diberikan oleh responden (Sekaran & Bougie, 2017).

Skala pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan metode skala Likert yaitu metode untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna dengan menggunakan skala Likert. Skala likert merupakan skala pengukuran yang dikembangkan oleh Likert pada tahun 1932. Skala Likert memiliki empat atau lebih pertanyaan yang digabungkan untuk membentuk skor atau nilai yang merepresentasikan karakteristik pribadi seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku.

(4)

4 Skala likert juga bisa dikatakan sebagai skala psikometrik umum yang digunakan di dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam penelitian (Setyawan & Atapukan, 2018)

Indikator penelitian ini akan diukur menggunakan skala likert 7 poin yang terdiri dari:

Tabel 3.1 Skala Likert

Alternatif Bobot / Nilai Positif Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Agak Tidak Setuju 3

Netral 4

Agak Setuju 5

Setuju 6

Sangat Setuju 7

3.4 Variabel dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang stabil dan tidak terpengaruh oleh variabel lain yang diteliti oleh peneliti. Maka dari itu variabel independen disebut variabel yang mempegaruhi variabel lainnya dan menjadi penyebab timbulnya perubahan pada variabel lain yang dipengaruhi.

Variabel independen menjadi penyebab timbulnya variabel dependen atau variabel yang terikat. Variabel ini mengacu pada konsidi eksperimen yang secara sistematis

(5)

5 dimanipulasi oleh peneliti. Variabel independen berisi tentang dugaan penyebabnya. (Libguides, 2020). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Perceived Usefulness (X1), Perceived Ease of Use (X2), Social Influence (X3), dan Peer Influence (X4).

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang bergantung pada faktor lain yang diukur peneliti. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen dan menjadi akibat karena adanya variabel bebas.Variabel ini diharapkan dapat berubah sebagai hasil dari manipulasi eksperimental terhadap variabel atau variabel independen. Variabel dependen berisi tentang efek yang diduga (Libguides, 2020). Dalam penelitian ini, variabel dependennya adalah Attitude Towards Mobile App Use (Y1) dan Intention to Purchase (Y2).

3.4.4 Definisi Operasional dan Variabel Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi

Konseptual Definisi Operasional Indikator Sumbe r Intention

to Purchase(

Y2)

Intention to Purchase didefinisikan sebagai sebuah ukuran dari niat seorang individu untuk melakukan perilaku tertentu atau membuat keputusan untuk membeli suatu

Menjelaskan ketertarikan untuk memiliki produk atau layanan,

mempertimbangkan untuk melakukan pembelian, dan tertarik untuk mencoba produk atau layanan.

1. Tertarik Ingin memiliki produk 2. Mempertimban

gkan untuk melakukan pembelian.

3. Tertarik mencoba

(Erkan

&

Evans, 2016)

(6)

6

produk atau layanan.

Perceived Usefulness (X1)

Perceived Usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu, kinerja mereka akan dapat meningkat.

Perceived usefulness diukur dari sejauh mana suatu inovasi dianggap memberikan keuntungan bagi penggunannya.

Menjelaskan bahwa produk atau layanan memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, menggunakan produk atau layanan memiliki kegunaan yang baik untuk meningkatkan kinerja, menggunakan produk atau layanan mempercepat kinerja, dan menggunakan produk atau layanan dapat meningkatkan keefektifan.

1. Easy 2. Usefulness 3. Fast 4. Efficient

(Kucuk usta et al., 2015)

Perceived Ease of Use(X2)

Perceived Ease of Use didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu maka akan bebas dari usaha dalam konteks organisasi.

Menjelaskan bahwa mudah untuk mengoperasikan produk atau layanan, tidak membutuhkan usaha berlebih dalam mengoperasikan produk atau layanan sesuai keinginan, jelas dan mudah untuk memahami mengoperasikan produk atau layanan, dan bebas dari kesulitan saat mengoperasikan instruksi produk atau layanan.

1. Easy to learn 2. Less requirement

of mental effort 3. Being simple 4. Easy to follow

instruction

(Kucuk usta et al., 2020)

Social Influence(

X3)

Social Influence merupakan kekuatan yang menyebar dalam interaksi sosial manusia. Dalam kehidupan sosial individu dan pertemuan – pertemuan sosial mereka, individu dapat mengubah pendapat, sikap, keyakinan, dan bahkan perilaku mereka agar dapat

Social Influence menjelaskan pengaruh sebuah kelompok sosial atau interaksi sosial yang saling mempengaruhi dan mendorong seseorang untuk melakukan hal yang sama.

1. Substantial influence on seller 2. 2.Substantial

influence on buyer 3. Social

Influence Effect 4. People with the same interest influence 5. Someone

important influence 6. Positive social

feedback

(Khare

&Pand ey, 2017)

(7)

7

menyerupai orang lain tersebut.

Peer Influence(

X4)

Peer Influence memiliki arti kelompok sebaya yang mencakup sekelompok orang yang saling berinteraksi satu sama lain secara konsisten. Salah satu lingkaran sosial terdiri dari teman – teman dari individu tersebut.

Peer Influence menjelaskan pengaruh teman sebaya atau kelompok pertemanan yang berbagi informasi secara konsisten mengenai suatu hal, yang dapat

mempengaruhi dan mendorong seseorang untuk menganut, melakukan, atau membeli hal yang sama

1. Peers give information 2. Peers discuss

information 3. Peers

recommendatio n

4. Peers do something consistently 5. Peers share

experience 6. Peers share

knowledge

(Wang et al., 2011)

Attitude Towards Mobile App Use(Y1)

Attitude Towards Mobile App Use juga merupakan sebuah reaksi kognitif terhadap tindakan yang dilakukan individu sebagai indikasi seberapa besar upaya individu tersebut untuk mencoba dan melakukan apa yang mereka rencanakan.

Menjelaskan sikap penerimaan dalam menggunakan produk atau layanan

merupakan ide yang bagus, merasakan manfaat terhadap sebuah produk atau layanan, merasakan nilai terhadap sebuah produk atau layanan, dan menyenangkan untuk menggunakan produk atau layanan.

1. Sikap penerimaan terhadap sebuah teknologi 2. Merasakan

manfaat terhadap sebuah teknologi 3. Merasakan nilai

terhadap sebuah teknologi 4. Rasa suka

terhadap teknologi 5. Pengalaman

menyenangkan menggunakan teknologi

(Chen Ying et al., 2015)

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini mengumpulkan data dengan metode penyebaran kuesioner dengan bentuk electronic form atau google form. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sekumpulan pertanyaan yang disebarkan kepada responden, guna memenuhi kebutuhan penelitian atau survey tertentu. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner mengikuti aturan yang pasti dan logis. Kuesioner yang dirancang dengan baik akan sangat memudahkan responden untuk bisa menjawab dengan benar (Academy, 2019). Kuesioner yang

(8)

8 dibagikan kepada responden terdiri dari empat bagian yaitu pernyataan mengenai identitas responden, pernyataan mengenai gaya hidup, pernyataan mengenai perilaku konsumen, dan pernyataan mengenai keputusan pembelian.

Hasil pengumpulan data akan dianalisis dan ditarik kesimpulannya. Metode kuesioner yang disusun pada penelitian ini menggunakan skala Likert 7 poin.

Berikut adalah range interval dari 7 poin skala likert:

Range Interval = n −%

0

= n −%1

3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Statistik Deskriptif

Analisis statistika deskriptif diperlukan agar pada saat data disajikan, data tersebut dapat diubah menjadi data yang informatif. Peringkasan dilakukan di dalam analisis statistika deskriptif. Data diringkas dengan menggunakan pengukuran sentralisasi dan distribusi data, serta tabel dan diagram digunakan untuk menyajikan data (Triola, 2017). Dalam penelitian ini, diperlukan skala likert dalam bentuk kuesioner karena variabel laten tidak dapat diukur. Skala Likert diambil dengan mengamati indikator - indikator variabel laten yang tidak dapat diukur.

3.6.2 Statistik Inferensial

Penelitian ini menggunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM). Teknik analisis SEM digunakan untuk memperoleh gambaran

(9)

9 komprehensif mengenai keseluruhan model dengan cara menguji hubungan antara variabel yang komplek. Variabel yang diuji bisa variabel recursive maupun non- recursive. SEM dapat menguji model struktural (hubungan antara variabel independen dan dependen) dan model measurement (hubungan antara indikator dan variabel laten secara bersamaan. Peneliti menggabungkan model struktural dan model measurement dengan tujuan agar dapat menguji apabila terjadi kesalahan dalam pengukuran dan melakukan analisis faktor bersamaan dengan pengujian hipotesis. SEM lebih berfokus pada confirmatory analysis daripada exploratory analysis (Santoso, 2018).

Dibutuhkan pendekatan konfirmatori daripada pendekatan eksplorasi untuk menganalisis data SEM. SEM memberikan perkiraan eksplisit untuk measurement error. SEM dapat menggabungkan variabel yang tidak teramati dan variabel yang diamati (Byrne, 2020).

Pengujian penelitian ini akan dilaksanakan menggunakan metode analisis data Partial Least Square yang biasa disebut dengan PLS. Partial Least Square (PLS) merupakan analisis persamaan struktural dengan basis varian yang secara bersamaan melakukan pengujian terhadap model pengukuran dan sekaligus melakukan pengujian pada model struktural. PLS juga dapat menghitung model yang kompleks dan tidak memerlukan data berdistribusi normal (Juliandi, 2018).

Evaluasi inner model dan outer model diperlukan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan analisis data PLS.

(10)

10 A. Outer Model

Outer Model bertujuan untuk menilai hubungan dari indikator-indikator penyusun variabel dan menunjukkan spesifikasi dari hubungan antar indikator dan parameter yang dipertimbangkan dengan variabel latennya (Wijaya, 2019).

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan kriteria yang penting untuk kualitas penelitian yang dilakukan. Istilah validitas mengacu pada apakah yang diukur atau tidak sesuai dengan yang diklaim. Ada beberapa bukti dalam uji validitas ini yaitu bukti yang termasuk dalam isi dan disebut validitas isi, validitas yang secara konstruk dikenal sebagai validitas konstruk, dan validitas secara kriteria yaitu validitas kriteria (Yusup, 2018). Uji validitas diperlukan agar dapat mengetahui sejauh mana kuesioner untuk mengukur isi variabel yang akan diukur, sehingga sebuah kuesioner dapat dinyatakan valid apabila pertanyaan yang diajukan mendapat hasil. Terdapat validitas internal yang terdiri dari validasi konstruk dan diskriminan. Validitas internal struktur diukur dengan teori yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah struktur tertentu, dan uji validitas dapat menunjukkan tingkat ketelitian antara objek dan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Validitas item dari objek dicaru dengan mengkorelasikan skor item – item yang ada (Juliandi, 2018).

Convergent Validity memiliki prinsip bahwa alat ukur dari sebuah konstruk sebaiknya memiliki korelasi yang tinggi. Dalam uji validitas konvergen, nilai outer loading harus di atas > 0,7 dan nilai Average

(11)

11 Variance Expected atau AVE harus di atas > 0,5. Sedangkan Discriminant Validity memiliki tujuan untuk melihat besaran nilai validitas diskriminan dari cross loading. Nilai cross loading harus di atas > 0,7. Apabila nilai konstruk variabel lebih besar daripada variabel lainnya maka cross loading dapat dianggap valid (Juliandi, 2018).

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas merupakan elemen terpenting dalam kualitas penelitian. Uji reabilitas merupakan alat ukur dengan tingkat keberhasilan yang tinggi, dengan arti lain apabila alat ini digunakan berulang kali maka hasil yang keluar akan tetap sama dan konsisten. Uji reabilitas dapat diuji dengan test-retest, ekuivalen, dan internal consistency. Uji reabilitas mengacu pada seberapa konsisten suatu pengujian mengukur karakteristik (Yusup, 2018). Uji reabilitas menggunakan pengukuran yang konsisten dari waktu ke waktu menggunakan alat penguji yang handal. Uji reabilitas ini dilakukan dengan menggunakan composite reliability (reliabilitas komprehensif) dan nilai Cronbach’s Alpha. Composite reliability digunakan untuk mengukur reabilitas antar blok indikator di dalam sebuah model penelitian. Untuk hasilnya, apabila nilai composite Reliability dan nilai Cronbach’s Alpha diatas > 0,7 maka hasil tersebut dapat dikatakan reliable (Juliandi, 2018).

3. Inner Model

Inner Model adalah model struktural yang digunakan untuk memahami hubungan sebab akibat antara variabel laten terlebih dahulu.

(12)

12 Analisis R - Square (R2), dan F – Square (F2), digunakan untuk mengevaluasi inner model (Juliandi, 2018).

1. R-Square (R2)

R-Square (R2) dapat menunjukkan pengukuran tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Model penelitian yang memiliki nilai R2 yang tinggi menunjukkan bahwa model penelitian tersebut baik. Menurut Juliandi (2018), kriteria R2 yaitu :

1. Jika nilai R2 = 0,75 maka model dianggap substansial/kuat 2. Jika nilai R2 = 0,5 maka model dianggap moderate/sedang 3. Jika nilai R2 = 0,25 maka model dianggap lemah/buruk 2. Prediksi Relevansi (Q2)

Prediksi relevansi digunakan untuk memproyeksikan data nilai sebuah indikator dan juga merupakan kekuatan dalam prediksi model.

Nilai Q2 yang berada di atas nilai nol memiliki arti bahwa relevansinya baik. Model ini memprediksi data dan memperkirakan model secara teliti ketika relevansinya baik (Hair et al., 2017).

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Model variabel di dalam penelittian ini dibagi menjadi dua variabel, yaitu variabel eksogen dan variabel endogen (Juliandi, 2018). Variabel eksogen dalam penelitian ini yaitu Perceived Usefulness (X1), Perceived Ease of Use (X2), Social Influence (X3), dan Peer Influence (X4). Sedangkan variabel endogen di dalam

(13)

13 penelitian ini yaitu Attitude Towards Mobile App Use (Y1) dan Intention to Purchase (Y2).

Pengujian hubungan dalam penelitian ini menggunakan metode bootstrapping. Metode bootstrapping merupakan alat statistik yang dapat diterapkan secara luas dan sangat kuat sehingga dapat mengukur sebuah ketidakpastian. Peneliti memulai pengujian metode bootstrapping dengan mengambil sampel dari responden dan menganalisa sampel tersebut. Dalam bootstrap, resampling sub-sampel tambahan dan replikasi diimplementasikan pada sampel asli. Sampel – sampel yang di-bootstrap dihasilkan dari pengambilan sampel asli menggunakan pengambilan sampel acak. Kemudian statistik yang ditentukan yaitu (mean, median, regresi, dan koefisien Cronbach Alpha) akan direplikasikan di setiap sampel. Dari situ peneliti akan memperoleh perkiraan pada statistik yang sudah ditentukan. Distribusi bootsrap juga dapat digunakan untuk memperkirakan interval kepercayaan empiris yang lebih kuat (Dogan, 2017).

Referensi

Dokumen terkait

22 tahun 2008 Badan Karantina Pertanian melalui reorganisasi melakukan fusi karantina hewan dan tumbuhan menjadi Karantina Pertanian, yang dilanjutkan dengan Keputusan

Data pokok dalam penelitian ini ialah data yang berkenaan dengan kemampuan penalaran dan kemampuan koneksi matematis siswa yang diperoleh dari skor pretest dan posttest

Menurut Sugiyono (2016: 240) dokumentasi adalah salah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya- karya

Untuk mendukung penelitian ini, digunakan metode survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul

Penelitian ini dilakukan untuk mengali data tentang bagaimana gambaran proses guru BK terhadap pengambilan keputusan karier siswa dan bagaimana Peran guru BK terhadap

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari satu.. Analisis regresi linier

Uji heteroskedastisitas adalah pengujian statistic untuk menguji apakah didalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yaitu dengan cara mengambil sampel dari populasi tertentu dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan