• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI KALIMAT THAYYIBAH TA’AWUDZ PADA SISWA KELAS II MI SIROJUT THOLIBIN RENGASPENDAWA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI KALIMAT THAYYIBAH TA’AWUDZ PADA SISWA KELAS II MI SIROJUT THOLIBIN RENGASPENDAWA TAHUN PELAJARAN 2022/2023"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

628

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

AKIDAH AKHLAK MATERI KALIMAT THAYYIBAH TA’AWUDZ PADA SISWA KELAS II MI SIROJUT THOLIBIN

RENGASPENDAWA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Arifatul Farhah

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : farhaharifatul@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Kurangnya Aktivitas siswa ketika proses pembelajaran sehingga membuat siswa kurang berpartisipasi dalam proses belajar dan rendahnya hasil belajar Akidah Akhlak materi kalimat Thayyibah Ta’awudz pada siswa kelas II di MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa Tahun Pelajaran 2022/2023 .

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas II MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa melalui penerapan model pembelajaran index card match serta meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas II MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa melalui penerapan model pembelajaran index card match.

Metode ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut terdapat dalam satu siklus yang dilakukan berulang dengan langkah-langkah yang sama dan difokuskan pada model pembelajaran Index Card Match yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas II MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa. Dari hasil dari penelitian didapat dari lembar tes dan non tes yang terdiri dari lembar tes hasil belajar siswa, lembar observasi, lembar keaktifan siswa dan guru, lembar catatan lapangan, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Index Card Match pada mata pelajaran Akidah Akhlak dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas II di MI Sirojut Tholibin Tahun Pelajaran 2022/2023 . Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah dilakukan. Pada siklus I diketahui dari 20 orang siswa, aktivitas

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

629

siswa 80,5% dengan predikat sangat baik pada tahap siklus II kreteria keberhasilan aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 86,5% dengan predikat sangat baik. Sedangkan hasil belajar siswa tahap prosentase hasil Siklus I mencapai 72,37%. Tahap siklus II hasil belajar mengalami peningkatan lagi yaitu mencapai (93%) dan mencapai KKM.

Kata Kunci : index card Match, akidah akhlak, aktivitas dan hasil belajar.

PENDAHULUAN

Untuk dapat menyampaikan pelajaran yang baik agar siswa lebih mudah memahami pelajaran, seorang guru selain harus menguasai materi, dia juga dituntut untuk dapat terampil dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang dihadapinya. Seorang guru sangat dituntut untuk dapat memiliki pengertian secara umum mengenai sifat berbagai metode, baik mengenai kebaikan metode maupun mengenai kekurangan-kekurangannya. Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode kerja kelompok, tugas, metode eksperimen, metode tanya-jawab, dan sebagainya. (Arikunto, 2021)

Dengan memilih metode yang tepat, seorang guru selain dapat menentukan output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga merupakan landasan keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga menjadi pengalaman yang disenangi bagi anak didik. Oleh karena itu, untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif dalam mata pelajaran Akidah akhlak, guru dapat memilih model pembelajaran index card match. Tujuan dari penggunaan model ini adalah untuk mengaktifkan setiap individu untuk berpartisipasi dalam belajar. (Arikunto, 2021)

Berdasarkan fakta yang ada, guru mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas II di MI Sirojut Tholibin, bahwa pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak di Kelas II lebih menekankan pada aspek kognitif, yaitu pembahasan dengan teori-teori tentang masalah yang dihadapi dengan lebih menyenagkan dan interaktif.

Pembelajaran seperti ini bagus diterapkan dalam memahami masalah secara konseptual saja, tetapi lemah secara faktual dan keterampilan. Padahal masalah yang dikaji dalam mata pelajaran Akidah Akhlak selalu berhubungan dengan praktik dan pembiasaan kehidupan sehari-hari. Jadi kurang tepat jika

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

630

pembelajaran akidah akhlak hanya mengutamakan konsep tanpa memperhatikan praktek. Siswa perlu dibekali kemampuan untuk mengenali kemampuannya sendiri dan bisa berbagi pengetahuan dengan orang lain.

Hasil observasi menunjukkan bahwa MI Sirojut Tholibin merupakan salah satu sekolah yang masih menerapkan teori behavioristik. Sebagian besar guru lebih suka menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang kreatif dan aktif dalam menjawab pertanyaan dan lemah dalam penguasaan materi. Hal ini dibuktikan dengan Kurangnya Aktivitas siswa ketika proses pembelajaran sehingga membuat siswa kurang berpartisipasi dalam proses belajar serta Rendahnya hasil belajar yang didapat oleh siswa kelas II pada pelajaran Akidah akhlak

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti selama mengajar di Kelas II MI Sirojut Tholibin tahun pelajaran 2022/2023 ternyata umumnya aktivitas siswa dan keterlibatan siswa dalam proses belajar masih sangat minim. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran siswa sangat pasif bahkan ada beberapa diantaranya sibuk melakukan aktifitas sendiri. Hal ini tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa. Sebagai informator pertama dalam proses pembelajaran guru tentu dituntut mampu melakukan variasi model dan metode pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan proses pembelajaran yang melibatkan peran siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk itu penulis dalam penelitiannya berupaya menerapkan model pembelajaran index card match pada siswa kelas II MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa Tahun Pelajaran 2022/2023

Penggunaan model index card match dalam proses pembelajaran diharapkan materi yang dipelajari akan lebih mudah dipahami oleh siswa.

Adanya interaksi guru melalui index card match kepada siswa diharapkan mampu melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran model Index Card Mach adalah Index Card Match merupakan salah satu model pembelajaran yang menyenangkan yang akan mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Index Card Match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai review strategis (strategi pengulangan). Tipe Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan.(silberman, 2001:250)

Berdasarkan hasil post tes yang telah dilakukan peneliti pada tahap pertama (pra siklus) pembelajaran Akidah Akhlak materi Kalimat Thayyibah

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

631

Ta’awudz Peneliti masih mendominasi proses berlangsungnya kegiatan belajar.

Kegiatan siswa di dalam proses pembelajaran lebih banyak mendengarkan apa yang disampaikan oleh peneliti. Akibatnya terlihat adanya beberapa siswa yang melamun, bermain sendiri atau dengan teman sebngkunya, mengantuk dan memperhatikan guru dengan pandangan kosong pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini menyebabkan kebosanan pada diri siswa sehingga aktivitas dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa belumlah maksimal. Hal ini bisa dilihat dari dapat dilihat bahwa dari jumlah keseluruhan 20 Siswa aktivitas belajar siswa mencapai 74% dengan predikat cukup sedangkan pada hasil belajar 20 Siswa hanya ada 7 siswa (45,16%) yang telah mencapai KKM dan sebanyak 13 siswa (54,84 %) yang belum mencapai KKM.

Berdasarkan data ketuntasan pada tahap Pra Siklus maka dapat ditarik kesimpulan proses pembelajaran yang berlangsung masih belum maksimal.

Hal ini bisa dilihat dari banyaknya siswa yang mencapai KKM masih dibawah 60%.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti dalam penelitiannya mengambil judul sebagai berikut :“ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI KALIMAT THAYYIBAH TA’AWUDZ PADA SISWA KELAS II MI SIROJUT THOLIBIN RENGASPENDAWA TAHUN PELAJARAN 2022/2023 ”.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis pada Penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas.

Penelitian tindakan Kelas ini diambil dari bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas ini juga biasa disebut dengan riset tindakan. Oleh karena itu Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan suatu tindakan yang bersifat reflektif oleh para pelaku tindakan, dilaksanakan guna meningkatkan kemantapan rasional mengenai tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran dilaksanakan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Saminanto bertujuan meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran, membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di dalam

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

632

kelas, dan mendorong guru untuk selalu berfikir kritis terhadap apa yang mereka lakukan sehingga menemukan teori sendiri yang tanpa tergantung teori yang mutlak dan bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar peneliti yang seringkali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.

Penelitian ini bertujuan memperbaiki pembelajaran di MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa Kelas II semester gasal. Masalah tersebut adalah Kurangnya Aktivitas siswa ketika proses pembelajaran membuat kondisi pembelajaran sehingga membuat siswa kurang berpartisipasi dalam proses belajar dan rendahnya hasil belajar yang didapat oleh siswa kelas II pada pelajaran Akidah akhlak. Tindakan Kelas ini dilakukan selama 2 siklus dengan mengaplikasikan model yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.

Berdasarkan hasil analisis penulis yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur secara kuantitatif dan kualitatif akan digunakan sebagai indikator hasil dan aktivitas belajar siswa

Obyek atau tempat Penelitian akan dilakukan di kelas II MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa MI ini terletak di Desa Rengaspendawa RT.10 RW.03 Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Subyek yang akan diteliti atau sampel yang akan diteliti adalah siswa kelas II MI Sirojut Tholibin yang akan mendapatkan materi pokok Kalimat Thayyibah Ta’awudz. Adapun jumlah siswa kelas I1 MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa ini berjumlah 20 siswa, terdiri dari 10 siswa Putra dan 10 siswa Putri.

Sumber penelitian yang digunakan ialah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kata ini terambil dari bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR).

PTK ini juga biasa disebut dengan riset tindakan. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu tindakan yang bersifat reflektif oleh para pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional mengenai tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran dilaksanakan. Teknik pengumpulan data yaitu bagaimana ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu aktivitas dan hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas II MI Sirojut Tholibin

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah Teknik tes dan non tes yaitu tes tertulis dan observasi . Tes tertulis merupakan tes yang dilaksanakan secara tertulis, baik pertanyaan maupun jawabannya. Tes tertulis dapat

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

633

berbentuk uraian (essay/subjective) atau obyektif (objective tes). Tes uraian berupa suatu pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan.

Sedangkan tes obyektif bisa berbentuk soal benar salah, pilihan ganda, menjodohkan, atau jawaban singkat (isian). Sedangkan observasi yaitu untuk memastikan Langkah-langkah utama dalam pembelajaran. Perangkat tes yang digunakan yaitu evaluasi hasil belajar berupa tes tulisan uraian (pretest dan posttest). Perangkat nontes yang di gunakan adalah, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data penulis yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur secara kuantitatif dan kualitatif akan dipergunakan sebagai indikator aktivitas dan hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas II MI Sirojut Tholibin.

Data yang digunakan untuk mengukur peningkatan aktivitas dengan melakukan observasi dan analisis kualitatif sedangkan dalam hasil belajar siswa yaitu data hasil tes siklus pertama dan siklus kedua. Data – data itu berupa angka sehingga teknik pengolahan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan tekhnik kuantitatif dan akan didukung secara kualitatif.

Teknik kuantitaif yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu mencari selisih hasil tes siklus kedua dikurangi hasil tes siklus pertama.

Hasil tes siklus kedua merupakan posttest dan hasil tes siklus pertama merupakan pretest. Model Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 2 siklus dengan mengaplikasikan model yang dikembanngkan oleh Suharsimi Arikunto. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus.

HASIL PENELITIAN

Siklus I merupakan upaya perbaikan pembelajaran pra siklus yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi dari pra siklus. Setelah diadakan penelitan perbaikan pembelajaran pada tahap Siklus II dengan menggunakan model pembelajaran index card macth mulai menunjukan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar yang signifikan pada siswa dari tahap Siklus II. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas siswa dan data berikut.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah ada peningkatan, namun masih ada beberapa hal yang menyebabkan hasil belajar siswa belum

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

634

maksimal. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pada saat proses pembelajaran siklus II sudah ada peningkatan yaitu:

1. siswa sudah fokus memperhatikan penjelasan guru sehingga materi yang diajarkan mudah dipahami

2. minat siswa dalam mengikuti pelajaran sangat antusias karena siswa terlihat aktif dan berani mengajukan pertanyaan mengenai hal yang tidak dipahami maupun menyampaikan pendapatnya sendiri

3. pada saat melaksanakan permainan mencocokkan kartu siswa sudah tidak bingung sehingga hasil pencocokkan kartu tepat

4. Siswa sudah bisa bekerjasama dan bertukar pendapat dengan pasangan mengenai soal dan jawaban yang terdapat pada kartu

Tabel Kriteria Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam (%)

NO

Tingkat Penguasaan Keterangan rata-rata keberhasilan aktivitas

siswa

Keterangan Predikat

Pra siklus 74 Cukup

2 Siklus I 80,5 Sangat

tinggi

3 Siklus II 86,5 Sangat

Tinggi

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah keseluruhan 20 Siswa aktivitas belajar siswa pra siklus mencapai 74% dengan predikat cukup sedangkan pada tahap siklus I aktivitas siswa menjadi 80,5% dengan predikat sangat baik pada tahap siklus II kreteria keberhasilan aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 86,5% dengan predikat sangat baik.

Sedangkan Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan pada data hasil belajar yang telah diperoleh.

Dari data yang ada dapat diketahui beberapa hal terkait pembelajaran pada tahap Siklus II antara lain :

1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah ada peningkatan, hanya ada 2 siswa yang aktivitas belajarnya belum maksimal disebabkan mereka belum lancar membaca

2. Kegiatan pembelajaran pada siklus II secara klasikal sudah maksimal dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa tahap Pra Siklus, Siklus I dan siklus II

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

635

Dari data-data diatas dapat kita ketahui bahwa setelah melakukan tindakan perbaikan dengan menggunakan model Index Card Macth aktivitas hasil belajar siswa dapat mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tahap prosentase hasil belajar tahap Pra Siklus prosentase ketuntasan hanya mencapai 45,16% namun setelah diberi tindakan perbaikan tahap awal (Siklus I) mencapai 72,37%. Tahap siklus II hasil belajar mengalami peningkatan lagi yaitu mencapai (93%) dan mencapai KKM.

.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil perbaikan kegiatan pembelajaran pada mapel Akidah Akhlak materi Kalimat Thayyibah Ta’awudz Kelas II di MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa tahun pelajaran 2022/ 2023 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran pada mapel Akidah Akhlak materi Kalimat Thayyibah Ta’awudz Kelas II di MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan jumlah keseluruhan 20 Siswa aktivitas belajar siswa pra siklus mencapai 74% dengan predikat cukup sedangkan pada tahap siklus I aktivitas siswa menjadi 80,5%

dengan predikat sangat baik pada tahap siklus II kreteria keberhasilan aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 86,5% dengan predikat sangat baik.

2. Penggunaan model pembelajaran model Index Card Match pada mapel Akidah Akhlak materi Kalimat Thayyibah Ta’awudz Kelas II di MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa dapat hasil belajar siswa dengan rincian nilai tahap prosentase hasil belajar tahap Pra Siklus prosentase ketuntasan hanya mencapai 45,16% namun setelah diberi tindakan

0 5 10 15 20

PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS II

TIDAK TUNTAS TUNTAS

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

636

perbaikan tahap awal (Siklus I) mencapai 72,37%. Tahap siklus II hasil belajar mengalami peningkatan lagi yaitu mencapai (93%) dan mencapai KKM.

DAFTAR PUSTAKA

Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan (Teori, Kebijakan, dan Praktik), (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015), hal. 9-11

Nana Syaodih Sukamdianata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. IV, h.3.

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. IX, h. 132.

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), Cet. VIII, h. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2008), Cet. V, h. 134.

Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Terj. Raisul Muttaqien, (Bandung: Nusamedia, 2011), Cet. IV, h. 23.

Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta:

Kencana, 2011). Cet. II, h. 311.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:: Balai Pustaka, 2002), hlm. 895.

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 26.

S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), Cet.

IV, h.

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Menagajar yang Kreatif dan Efektif), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet. I, h. 213.

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997), Cet. I, h. 103.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Pt.Rajagrafindo, 2011), h.101.

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ciputat Pers, 1994), hlm. 87

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 100.

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 76.

(10)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

637

Syaiful Bachri Djamarah, Mengajar dengan Sukses, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 89-91.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil yang diperoleh, didapatkan beberapa tahapan ODHA dalam menemukan makna hidup yaitu tahap derita yang terdiri dari tragic event dan meaningless , tahap penerimaan

Tulisan ini mencoba mengetengahkan bahasan tentang hukum Islam pada masa kontemporer, yang berkenaan dengan pembaharuan dalam konteks pemikiran fiqh dengan pokok-pokok bahasan yang

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dengan beberapa karyaw an diperoleh informasi bahw a sejumlah fakt or lain yang diprediksi t urut mempengaruhi kinerja pegawai

st rengt h of brand associat ions, dan Uniqueness of brand associat ions (Fat lahah, 2013); (2) Kepuasan pelanggan, indikat ornya adalah kepuasan t erhadap kemampuan unt uk

The minimum expected count is 3.60.. Computed only for a

yang diuapkan di wadah akan terfraksinasi saat mencapai kolom yang berisi bola terbuat dari gelas. Kontak intim antara uap/gas dengan bola di kolom inilah

Catat senua data pada tiap iterasi, yakni data L2, L3 dan nilai fungsinya (digunakan pada langkah 6 untuk menunjukkan jalannya optimisasi dari tebakan awal hingga tercapai

Hasil dari simulasi data tahun 2016 akan digunakan untuk memprediksi kemungkinan jumlah kunjungan pasien yang terjadi pada tahun 2017, sedangkan hasil dari