A N I TA A P R I L I AWAT I , N S. S P. K E P. A N
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN
DEFINISI
Peradangan pada selaput meningens (yang
Etiologi
Infeksi mikroorganisme : bakteri, virus,
jamur, protozoa
Infeksi organ lain (sifilis /treponema
pallidum, lyme, tuberkulosis, endokarditis),
malaria cerebral, mastoiditis,
Infeksi parameningeal (abses otak, abses
epidural, empiema sinus venosus)
Paparan kimia (obat anti inflamasi non
steroid, imunoglobulin intravena)
Bakteri Penyebab Meningitis
Usia Sering Jarang
Neonatus Streptokokus grup B Escherichia coli
Klebsiela
enterobacter
Listeria monocytogenes
Stafilokokus koagulase negatif Enterococcus faecalis
Citrobacter diversus Salmonella
Pseudomonas aeruginosa
Haemophilus influenzae tipe a,b,c,d,e,f dan nontypable
> 1 bulan Streptococcus pneumoniae
Neisseria meningitidis
Virus penyebab Meningitis
Enterovirus
Coxsackie virus, echovirus dan pada anak yag
tidak vaksinasi polio
Herpes simplex, epstein barr, sitomegalovirus
Virus limfositik koriomeningitis
HIV
Virus mumps
Virus varicella
Penyebab yang tidak umum
borrelia nurgdoferi (penyakit lyme)
Bartonella henselae (cat-scratch disease)
Mycobacterium tuberculosis
Toxoplasma
Jamur (cyptococcus, histoplasma, candida
dan coccidioides).
Parsit (angistrongylus cantonensis, naegleria
Meningitis Non Infeksi
Meningitis dapat timbul akibat beberapa penyebab
non-infeksi:
Penyebaran dari kanker pada meningen
(
meningitis neoplasmik)
obat-obat tertentu (utamanya obat antiradang
non-steroid, antibiotik dan imunoglobulin intravena)
vaskulitis (kondisi radang pada dinding pembuluh
darah), seperti penyakit Behçet, Kista epidermoid
dan kista dermoid dapat menyebabkan meningitis
dengan melepaskan iritan ke dalam daerah
Faktor Risiko
Gangguan sistem imun
Hemoglobinopaati (penyakit sel sabit/ siclecell
disease)
Asplenia
Lingkungan padat seperti asrama universitas/ militer
Kebocoran CSS akibat anomali kongenital (spina
bifida) atau didapar seperti fraktur basis kranium
(S.Pneuominiae)
alat yang dipasang di dalam otak dan meningen,
seperti shunt serebral, drain ekstraventrikuler
Manifestasi Klinis
Sakit Kepala (90% pada meningitis bakterial
Demam
Kaku kuduk (70% meningitis bakterial), Perubahan status mental
"Kernig's sign“ atau "Brudziński sign“ yang positif. Untuk
pemeriksaan "Kernig's sign" pasien dibaringkan telentang, dengan panggul dan lutut difleksikan membuat sudut
90 derajat. Pada pasien dengan "Kernig’s sign” yang
positif, rasa nyeri akan membatasi ekstensi lutut secara pasif.
Tanda "Brudzinski" positif apabila fleksi pada leher
Manifestasi Klinis
"jolt accentuation maneuver" membantu menentukan
apakah terdapat meningitis pada pasien yang mengeluh demam dan sakit kepala. Orang tersebut diminta untuk memutar kepalanya ke arah horizontal dengan cepat; jika sakit kepala tidak bertambah buruk, artinya bukan
meningitis.
Penurunan kesadaran
Fotofobia (intoleransi terhadap cahaya terang) dan
fonofobia (intoleransi terhadap suara keras)
Ubun-ubun (bagian lembut di bagian atas kepala bayi)
dapat menonjol pada bayi berusia hingga 6 bulan.
Pemeriksaan laboratorium
Kondisi Tekanan Leukosit
(/µL) Protein (mg/dL )
Glukosa
(mg/dL Keterangan Normal 50-180
mmH2O <4;60-70% limfosit, 30-40% monosit, 1-3% neutofil 20-45 >50% glukosa serum Meningitis bacterialis akut
Biasanya 100-60.000, biasanya bbrp ribu,predomi nan PMN 100-500 Umumnya <40 atau <40% glukosa serum Organisme terdeteksi pada pewarnaan gram dan pemeriksaan kultur Meningitis dengan pengobatan parsial Normal atau
1-10.000 >100 Menurun atau normal
Pemeriksaan laboratorium
Askep Meningitis_anita_2014.
Kondisi Tekanan Leukosit
(/µL) Protein (mg/dL )
Glukosa
(mg/dL Keterangan Meningitis
TB Umumnya dapat juga me akibat obstruksi CSS 10-500 100-500 dapat lebih tinggi apabila terjasi obstruksi CSS Umumnya <50, me
seirimg waktu apabila tidak diobati BTA dapat terlihat pada seidaan apus, terdeteksi pada pemeriksaan kultur dan PCR. Uji PPD dan rotgen positif Jamur Umumnya
me
25-500 20-500 Umumnya <50, me
seirimg waktu apabila tidak diobati Terdeteksi pada pemeriksaan kultur Meningitis virus /meningoens efalitis Normal atau sedikit meningkat Jarang lebih
dari 1000 <200 Umumnya normal , dapat menurun sampai 40
Pemeriksaan laboratorium
Kondisi Tekanan Leukosit
(/µL) Protein (mg/dL )
Glukosa
(mg/dL Keterangan Abses
(infeksi para
meningeal)
Normal atau meningkat
0-100 20-200 normal Profil CSS dapat
Pemeriksaan diagnostik
Lumbal Fungsi
Jarum dimasukkan ke dalam kanalis spinalis
untuk mengambil sampel likuor
serebrospinals(LCS), yang menyelubungi otak
dan sumsum tulang belakang.
TERAPI
Antibiotik: sefotaksim (atau seftriakson) ditambah
vankomisin
adekuat mengatasi N. Meningitidis,
H. Influenza tipe a-f
Antivirus
Bayi <2 bulan ditambah ampicilin utk
kemungkinan infeksi listeria monocytogenes dan
eschericia colli
Dexametason 0,6-0,8 mg/kg bb per hari dalam 2-3
dosis.
Therapeutic Management
Isolasi
Terapi antimikrobial
Mempertahankan hydrasi
Mempertahankan ventilasi
Menurunkan TIK
Manajemen syok sistemik
Mengontrol kejang
Pengontrolan suhu tubuh
KOMPLIKASI
Sepsis yang ditandai dengan penurunan tekanan darah, nadi
cepat, suhu tubuh abnormal yang tinggi atau rendah, dan RR meningkat. Tekanan darah yang sangat rendah dapat muncul pada tahap awal, khususnya namun tidak eksklusif pada
meningitis meningokokus; yang akan mengakibatkan kurangnya suplai darah bagi organ lain.
DIC yang merupakan aktivasi berlebihan dari pembekuan
darah, dapat mengobstruksi aliran darah ke organ dan secara paradoks meningkatkan risiko pendarahan
Infeksi meningokokus dan pneumokokus dapat menyebabkan
PENCEGAHAN
Imunisasi terhadap H. Influenza dan S.
Pneumoniae
Vaksinasi N.meningitidis direkomendasikan
untuk remaja, anggota militer dan pelancong
ke area endemik
Kemoprofilaksis untuk individu yang kontak
dengan penderita N.meningitidis dan
Prognosis
10-15% meningirtis bacterial fatal (CDC, 2000)
Prognosis tergantung dari: usia anak, durasi sakit hingga
mendapatkan antibiotik, type agen penyebab dan keadekuatan terapi.
Meningiris bacterial dapat menyebabkan kerusakan otak,
kehilangan pendengaran dan gangguan belajar (CDC, 2000)
Mortalitas Neonatal meningitis lebih tinggi
Mortalitas Meningitis yang disebabkan H. Influenzae type
b, S. Pneumoniae dan N. Meningitidis < 10%
Sequele bacterial meningitis lebih banyak terjad pada anak
Nursing Problem
Gangguan perfusi jaringan serebral
Risko injury