• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM REALITY SHOW “ORANG PINGGIRAN” DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat di Surabaya Tentang Program Reality Show “Orang Pinggiran” di Trans 7).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM REALITY SHOW “ORANG PINGGIRAN” DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat di Surabaya Tentang Program Reality Show “Orang Pinggiran” di Trans 7)."

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

Show “Orang Pinggir an” di Trans 7)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Memperoleh Gelar Sar jana Pada Pr ogram Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veter an” J awa Timur

Oleh :

ERNIN DWI MILAYATIK NPM : 0943010084

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

(Studi Deskr iptif Opini Masyarakat di Sur abaya Tentang Progr am Reality Show “Or ang Pinggir an” di Tr ans 7)

Disusun Oleh :

ERNIN DWI MILAYATIK NPM. 0943010084

Tela h Disetujui untuk mengikuti Ujian Pr oposal

Menyetujui,

Ketua Pr ogr a m Studi Pembimbing Utama

J UWITO, S.Sos, M.Si IR.H. DIDIEK TRANGGONO, M.Si

NPT. 367049500361 NIP. 19581225 1990011001

(3)

Disusun Oleh :

ERNIN DWI MILAYATIK NPM. 0943010084

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Ilmu Komunika si Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitan Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur Pada tanggal : 20 J uni 2013

Pembimbing Uta ma Tim Penguji :

Ir . H. DIDIEK TRANGGONO, M.Si NIP. 19581225 1990011001

1. Ketua

(4)

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pembuatan Skripsi yang berjudul : OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM REALITY SHOW “ORANG PINGGIRAN” DI TRANS 7 (Studi Deskr iptif Opini Masyar akat di Sur abaya tentang Pr ogr am Reality Show “Or ang Pinggiran” di Tr ans 7).

Peneliti akui kesulitan selalu ada di setiap proses pembuatan skripsi ini, tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak datang dari diri sendiri. Semua proses kelancaran pada saat pembuatan skripsi penelitian tidak lepas dari segala bantuan dari berbagai pihak yang sengaja maupun tak sengaja telah memberikan sumbangsihnya.

Selama melakukan penulisan penelitian ini, tak lupa peneliti menyampaikan rasa terima kasih pada Bapak Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si sebagai Dosen pembimbing yang telah membantu peneliti selama menyelesaikan skripsi ini.

Adapun peneliti sampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Allah SWT karena telah melimpahkan segala karuniaNya, sehingga penulis mendapatkan kemudahan selama proses penulisan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP Rektor UPN “Veteran” Jawa

timur

(5)

v Silvia, Lenny, dan Endar.

6. Seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi 09 dan juga kakak-kakak kelas yang selalu membantu serta membimbing peneliti selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada.

Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya teman-teman di Jurusan Ilmu Komunikasi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

(6)

vi

Ha la man

HALAMAN J UDUL……….i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI……….…………....ii

KATA PENGANTAR………..……….iv

DAFTAR ISI………...vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 La tar Belakang Masa la h………..………...1

1.2 Per umusan Masalah………..12

1.3 Tujua n Penelitian………..…………..12

1.4 Manfa at Penelitian……….…………..12

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Ter da hulu………....14

2.2 Landasan Teor i………...18

2.2.1 Penonton Televisi Sebagai Khalayak Media Massa…………18

2.2.2Penger tian Opini………...……..………....19

2.2.3 Media Televisi dan Dampa k bagi Pemir sa.…...……...……..23

2.2.3.1 Media Televisi………...….………...23

2.2.3.2 Dampak Media Televisi……….………....25

(7)

vii

2.3 Ker a ngka Ber fikir ………..…….………..…35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Oper a sional dan Pengukur an Var iabel….………...40

3.1.1Definisi Oper asiona l……….……….40

3.1.2 Opini………....……….……….41

3.1.3 Pr ogr am Aca r a Or ang Pinggir an di Tra ns 7……….……43

3.1.4 Pengukur an Var iabel………...46

3.2 Popula si, Sampel, dan Teknik Penar ika n Sa mpel……...…………48

3.2.1Populasi………...…….48

3.2.2Teknik Penar ikan Sampel………...49

3.3 Teknik Pengumpula n Data………...….51

3.4 Metode Analisis Data………...51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar a n Umum Obyek Penelitian………...53

4.2 Penyajian Da ta dan Ana lisis Data………...55

4.2.1. Identitas Responden………...55

(8)

viii

4.2.3.1 Opini Responden Tentang Isi Pr ogra m Reality Show Or a ng

Pinggiran………..64

4.2.3.2.Opini Responden Tenta ng Wa ktu Sia r Progr am Reality Show Or a ng Pinggiran………...………73

4.2.4. Opini Responden Seca r a Keselur uhan Ber dasar kan Isi Pr ogr am, Wa ktu Siar , dan Car a Penyajian………..90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………...92

5.2 Sar an………93

DAFTAR PUSTAKA………..……….94

(9)

ix

Tabel 4.3. Kar akter istik Responden Ber dasar kan Pendidikan Ter a khir ……58

Tabel 4.4. Kar akter istik Responden Ber dasar kan Peker jaan………..60

Tabel 4.5. Fr ekuensi Responden Dalam Menonton Pr ogr am

Reality Show Or a ng Pinggira n………...61

Tabel 4.6. Dur asi Responden Da la m Menonton Pr ogr am

Reality Show Or a ng Pinggira n………...63

Tabel 4.7. Opini Responden Tenta ng Isi Pr ogra m R eality Show

Or ang Pinggir an Yang Dapat Mengger akkan Ha ti Penonton…...65

Tabel 4.8. Opini Responden Tenta ng Isi Pr ogra m R eality Show

Or ang Pinggir an Yang Mengandung Nilai-Nila i Pesan Mor a l……66

Tabel 4.19. Opini Responden Tentang Isi Pr ogr am Rea lity Show

Or ang Pinggir an Yang Sela lu Menayangka n Ma syar aka t

Kelas Menengah Ke Bawah……….68

Tabel 4.10. Opini Responden Tentang Isi Pr ogr am Rea lity Show

Or ang Pinggir an Yang Tidak Selalu Ditutup

Dengan Mena mpilkan Tulisan Dana Bantuan………...69

Tabel 4.11. Opini Responden Tentang Isi Pr ogr am Rea lity Show

Or ang Pinggir an Sesuai Dengan Segmentasi Kha layak

(10)

x

Or ang Pinggir an………...72

Tabel 4.13. Opini Responden Tentang Wa ktu Siar Pr ogr am

Reality Show Or ang Pingggir an Yang Selalu

Ditayangkan Tepat Pukul 17.30-18.15 WIB……….74

Tabel 4.14. Opini Responden Tentang Wa ktu Sia r Pr ogr am

Reality Show Or ang Pingggir an Yang Ditaya ngkan

Dengan Dur asi Waktu Ya ng Ter lalu Singkat (45menit)…………..75

Tabel 4.15. Opini Responden Tentang Wa ktu Siar Pr ogr am

Reality Show Or ang Pingggir an Yang Ditaya ngkan

Dengan Dur asi Waktu Ya ng Ter lalu La ma (45menit)………..76

Tabel 4.16. Opini Responden Tentang Wa ktu Siar Pr ogr am

Reality Show Or a ng Pingggir an Ya ng Ter lalu Ser ing

Ditayangkan Di Tr a ns 7 Yakni Setiap Ha r i Senin – J umat…………78

Tabel 4.17. Opini Responden Tentang Wa ktu Siar Pr ogr am

Reality Show Or ang Pinggir an……….79

(11)

xi

Ini Mampu Menciptakan Suasana Yang Mengundang Rasa Empati Penonton………...83 Tabel 4.21. Adegan Dalam Pr ogr am Reality Show Or ang Pinggiran

Cender ung Melebih-lebihkan………...85 Tabel 4.22. Pr ogr am Reality Show Or ang Pinggir an Mengandung

Unsur Komersil………...86 Tabel 4.23. Soundtr ack Progr am Reality Show Or ang Pinggir an Ini sudah

Mewakili Per juangan Seseor ang Untuk Ber tahan Hidup……….87 Tabel 4.24. Opini Responden Tentang Cara Penyajian Pr ogram Reality

Show Or ang Pinggiran………..89

(12)

xii

(13)

xiii

(14)

ERNIN DWI MILAYATIK, OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM REALITY SHOW “ORANG PINGGIRAN” DI TRANS 7 ( Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya tentang Program Reality Show “Orang Pinggiran” Di Trans 7)

Penelitian ini didasarkan pada perkembangan media massa yang semakin pesat. Dengan banyaknya reality show yang menampilkan masyarakat perekonomian kelas menengah kebawah peneliti ingin mengetahui bagaimana opini masyarakat Surabaya tentang program reality show Orang Pinggiran di Trans 7.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori SOR (Stimulus-Organisme-Response). Metode yang digunakan untuk mengetahui permasalahan yang ada dengan mneggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menggunakan teknik kumpulan data melalui penyebaran kuisioner.

Hasil dari penelitian ini, menurut peneliti adalah dari isi program, waktu siar, dan cara penyajian dapat disimpulkan bahwa program reality show Orang Pinggiran merupakan reality show yang cukup disenangi masyarakat karena berbeda dengan reality show-reality show lainnya. Karena didalam program reality show Orang Pinggiran ini banyak mengandung dan mengajarkan nilai-nilai pesan moral, pesan yang disampaikan mudah diterima oleh masyarakat, akan tetapi waktu siar yang berturut-turut menyebabkan masyarakat merasa bosan.

(15)

1 BAB I

PE NDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberadaan media massa saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, karena media massa mempunyai peranan menjadi media penyampai informasi mengenai kejadian atau peristiwa baik yang telah terjadi dalam negeri maupun luar negeri. Media massa memiliki khalayak yang heterogen dan anonym. Selain itu, ciri dan media massa adalah kemampuan untuk menimbulkan kesempakan (simultanety) pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan (Effendy, 1993 : 4)

(16)

globalisasi informasi dimanapun bisa disaksikan melalui siaran jaringan televisi, dengan membawa dampak yang begitu besar baik dampak positif maupun negatif.

Media televisi pada hakekatnya adalah “movie” atau “motion picture in the home” yang membuat para pemirsanya tidak perlu keluar rumah untuk menontonnya. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh televisi. Keunggulan yang lain adalah televisi tersaji dalam bentuk audio visual, dengan kata lain televisi adalah perpaduan antara radio dan film dan ini menjadi daya tarik yang kuat bagi televisi. Selain mempunyai unsur kata-kata, sound effect, televisi juga mempunyai unsur visual berupa gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada pemirsa.

(17)

kekuatan audio visual yang menyentuh segi-segi kejiwaan pemirsa dalam era reformasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesat (Kuswandi, 1996 21-23).

Televisi memang diakui cukup kuat dalam daya tarik dan jangkauannya juga sudah sangat luas serta mempunyai pengaruh yang sangat besar kepada setiap pemirsa yang menonton acara televisi. Media televisi banyak digunakan oleh pemirsa karena memberikan kesempatan untuk menghibur, mendidik, dan lain-lain. Keberadaan televisi mempunyai jasa yang sangat besar dan berarti bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan akan hiburan serta dapat memuaskan kebutuhan pemirsa.

Pemirsa adalah sasaran komunikasi melalui siaran televisi yang karena heterogen, masing-masing mempunyai kerangka acuan

(frame of refence) yang berbeda satu sama lain. Mereka berbeda

bukan saja dalam hal usia dan jenis kelamin, tetapi juga dalam hal latar belakang sosial dan kebudayaan, sehingga pada gilirannya berbeda dalam pekerjaan, pandangan hidup, agama dan kepercayaan, pendidikan, cita-cita, keinginan, kesenangan, dan lain sebagainya (Effendy, 1993 : 8).

(18)

perasaan para penonton. Ini adalah hal yang wajar. Jadi, jika hal-hal yang mengakibatkan penonton terharu, terpesona bukanlah hal yang istimewa sebab salah satu pengaruh psikologis dari televisi adalah seakan-akan televisi menghipnotis para penonton sehingga penonton hanyut dalam suasana acara televisi.

Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa, serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam. Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial, ekonomi serta situasi dan kondisi pemirsa pada saat menonton televisi. Dengan demikian apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang penting untuk disajikan bagi pemirsa, belum tentu bagi khalayak. Jadi efektif tidaknya isi pesan tergantung dari situasi dan kondisi pemirsa dan lingkungan sosialnya.

Menururt Kuswandi (1996 : 100) ada tiga dampak yang ditimbulkan acara televisi terhadap pemirsanya, yaitu :

(19)

2. Pemirsa dihadapkan pada trend aktual yang ditayangkan oleh televisi, contoh : mode pakaian atau gaya rambut dari artis televisi yang kemudian menjadi trend bagi khalayak yang menonton. 3. Proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya bagi yang telah

ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Menonton televisi merupakan minat bagi setiap manusia, melalui kegiatan menonton televsi manusia dapat memahami dan mengerti setiap informasi yang disampaikan, manusia dapat menilai informasi sebagai pesan mendidik, menghibur serta mempengaruhi pemirsanya melalui berbagai acara yang disampaikan.

(20)

Reality show, yang dikenal di Indonesia pada tahun 2000 telah menjadi program entertainment yang popular di layar kaca pertelivisian Indonesia. Reality show adalah suatu tayangan tentang realitas masyarakat yang diselenggarakan di televisi dengan tidak adanya naskah atau jalan cerita yang disiapkan sebelumnya dan orang-orang yang terlibat di dalamnya pun bukanlah actor atau aktris. Menurut John Vivian (2005 :203),”Reality shows are built around actual people, not actors, in contrived situations with the viewer as a

voyeur. The program are nonfiction in one sense, but the contexts in

which the participants find themselves are highly artificial”. Reality

show adalah program yang dibangun disekitar orang-orang biasa, bukan para aktor, di dalam situasi yang diusahakan agar penonton ikut merasakan. Program acara ini menyajikan cerita nyata di dalam satu orang, perasaan atau pengertian, tetapi dalam konteks dimana para peserta akan menemukan keterlibatan dengan dirinya.

(21)

meraih simpati penonton maupun iklan. Seperti contohnya, ANTV memiliki CATATAN SI OLGA, INDOSIAR memiliki TUKAR NASIB, TRANS TV memiliki BAGI-BAGI BERKAH.

(22)

Program ini biasanya mengambil setting di wilayah pelosok-pelosok desa ataupun perkampungan. Reality Show Orang Pinggiran mempunyai tujuan utama sebagai tayangan media sosial. Adapun tujuan dari program ini antara lain yaitu ;

a. Sebatas menjadikan orang miskin sebagai obyek tayangan. (http://media.kompasiana.com/mainstream.media/2012/05/05/mem

pertanyakan-kemurnian-dan-kejujuran-acara-orang-orang-pinggiran-di-trans7-459927.html)

b. Agar orang-orang yang berawal tidak peduli dengan kemiskinan, dapat melihat sendiri bagaimana “kemiskinan” yang sebenarnya ada di Indonesia.

c. Agar semakin banyak orang yang tergerak untuk ikut memberikan bantuan/dana lewat reality show yang selanjutnya akan diteruskan kepada orang miskin yang menjadi obyek reality show itu.

(23)

tentang suatu isu dalam pembicaraan secara terbuka dan berpengaruh

terhadap sekelompok orang.

(Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/communication- media-studies/2186729-pengertian-opini-publik-menurut-para/#ixzz2OoRbyP4Y).

Program reality show di televisi banyak menuai protes dari masyarakat, berikut ini pernyataan-pernyataan dari beberapa sumber antara lain ;

1. Program reality show hanya sebatas menjadikan orang miskin sebagai obyek tayangan, melebih-lebihkan pemberitaan di luar fakta, sementara memberikan peluang bagi pihak lain untuk

mencari keuntungan dari pengumpulan

donasi.(Sumber: http://hajingfai.blogspot.com/2012/05/mempertan yakan-kejujuran-acara-orang.html#ixzz2PB8pyYFK)

(24)

3. Ada satu yang membuat saya jengkel, program ORANG PINGGIRAN, kisah ini mengangkat Kisah orang pinggiran, tapi disana, sampai akhir tidak ada solusi buat si orang pinggiran, mungkin di kasih duit yah? Honor dari stasiun televisi, tapi tidak jelas,apa solusi dari orang pinggiran itu.

( http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2011/12/11/perlukah-acara-televisi-seperti-itu-421140.html)

4. Yang juga menimbulkan pertanyaan, acara OOP itu sudah tayang beberapa ratus episode, kenapa hanya episode Siti Penjual Bakso saja yang laris manis ditayang ulang oleh stasiun TV lainnya, semacam Reportase Trans TV, Liputan 6 SCTV, Insert Trans TV, Indosiar dan TV One? Warga kampung Siti sangat keberatan dengan tayangan tentang Siti yang diekspose Indosiar, yang menurut mereka sangat provokatif dan menjelek-jelekkan warga setempat, bahkan memvonis tetangganya mengeksploitasi Siti. ( http://hajingfai.blogspot.com/2012/05/mempertanyakan-kejujuran-acara-orang.html#axzz2PxlBFnmh).

5. “Acara memang bagus.. banyak orang yang suka. Karena banyak

yang suka, itu akan menaikkan rating dari program itu. Sehingga

sudah pasti stasiun yang bersangkutan kebanjiran sponsor.

(25)

kritis..”.( http://bagindaery.blogspot.com/2013/03/antara-reality-show-dan-rating.html)

(26)

1.2 Per umusa n Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

“Bagaimana Opini masyarakat Surabaya terhadap program reality show Orang Pinggiran di Trans 7?”

1.3 T ujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui Opini masyarakat Surabaya terhadap program reality show Orang Pinggiran di Trans 7.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini untuk berbagai pihak adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

(27)

2. Manfaat Praktis

(28)

KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Ter dahulu

Untuk menunjang penelitian, penulis mencari jurnal penelitian ilmu komunikasi yang relevan dengan penelitian penulis. Dengan adanya jurnal tersebut diharapkan bisa digunakan dalam referensi penyusunan penelitian. Jurnal penelitian pertama ditulis oleh Nurdiana Novita, S.Kom yang berjudul“Opini Konsumen Oreo Di Surabaya Terhadap Citra Merek Oreo Pasca Klarifikasi Atas Kasus Susu

Bermelamin. Pada tahun 2008, Indonesia diresahkan oleh sebuah isu

(29)
(30)

bahwa merek Oreo sudah kembali positif. Kembalinya citra Oreo menjadi positif menunjukkan bahwa kinerja manajemen Oreo sudah berhasil diterima dengan baik oleh masyarakat.

Dan pada jurnal penelitian kedua yang ditulis oleh Drs. Heri Kristanto yang berjudul “ Opini Masyarakat Terhadap Kinerja Layanan Pemerintah Di Bidang Polhukam, Ekuin, Dan Kesra”.

penelitian ini membahas tentang Lembaga Informasi Nasional (LIN) sebagai salah satu institusi pemerintah mempunyai fungsi antara lain melaksanakan Pengkajian dan Pengembangan Sistem Informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan demikian LIN antara lain bertugas mengetahui sejauh mana siukap masyarakat terhadap kebijakan layanan pemerintahan khususnya di bidang Polhukkam, Perekonomian, dan Kesra melalui penelitian (polling). Dampak dari kinerja layanan pemerintahan, yaitu penerimaan/ tanggapan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah. Melalui penelitian ini, bisa diketahui sikap masyarakat yang secara maupun tidak langsung menunjukkan ada tidaknya dukungan masyarakat terhadap semua kebijakan pemerintah.

(31)

random sampling). Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan sebagian besar responden menunjuk pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam menangani bantuan bencana alam. Konsekuensinya pemerintah harus mampu menunjukkan kinerja serta manajemen pertanggungjawaban yang transparan dalam mengelola bantuan dari berbagai pihak.

(32)

Adanya kesamaan cerita dengan kejadian yang pernah atau sedang dialami oleh penonton serta kondisi sosial masyarakat Surabaya yang suka tertawa di atas penderitaan orang lain juga mempengaruhi digandrunginya program-program reality show. Inilah yang menjadi magnet mengapa penonton lebih memilih untuk mengganti saluran televisinya hanya untuk menonton reality show yang benar-benar sudah dimengerti oleh mereka bahwa tayangan tersebut hanya rekayasa semata, dari pada menonton berita ataupun tayangan yang ber-genre edukasi dan mengandung nilai moral yang tinggi lainnya.

2.2 Landasan Teor i

2.2.1 Penonton Televisi Sebagai Khalayak Media Massa

(33)

pendidikan, serta memiliki kerangka acuan dan lapangan pengalaman yang berbeda.

Berdasarkan pengelompokkan tersebut, maka sejumlah acara diperuntukkan untuk kelompok tertentu sebagai sasaran (target

group), disamping khalayak keseluruhan sebagai sasarannya atau

khalayak sasaran ( target audience). Contoh acara untuk khalayak sasaran adalah warta berita, sandiwara, film seri, music dan lain-lain. Sedangkan untuk kelompok sasaran adalah acara untuk anak-anak, remaja, mahasiswa, ABRI, pemeluk agama Islam, dan lain-lain (Effendy, 1993 : 20). Disini yang termasuk khalayak sasaran (target

audience) adalah penonton acara Orang Pinggiran di Trans 7.

Komunikasi bisa dikatakan efektif apabila penonton terpikat perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti, tergerak hatinya, dan melakukan kegiatan yang diinginkan pembawa acara.

2.2.2 Penger tian Opini

(34)

pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan.(Effendy, 1999 : 86). Opini juga diartikan sebagai sebagai pendapat atau pandangan tentang sesuatu. Karena itu, opini bersifat subyektif karena pandangan atau penilaian seseorang dengan yang lainnya selalu berbeda. Jadi, kendati faktanya sama, namun ketika orang beropini, antara yang satu dengan yang lainnya memperlihatkan adanya perbedaan (Abdullah, 2001 : 14).

Opini merupakan kata serapan dari bahasa Inggris opinion, yaitu berarti tanggapan atau jawaban terhadap suatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan kata-kata, bisa juga sebagai perilaku, sikap tindakan, pandangan dan tanggapan lain sebagainya (Ruslan, 1998 : 51). Sedangkan pendapat lain mengatakan opini adalah pengekspresian sikap mengenai suatu persoalan tertentu dimana pengukuran ekspresi sikap tersebut melalui jawaban positif untuk responden yang mendukung, jawaban netral untuk jawaban responden yang cenderung tidak mendukung dan jawaban negatif untuk jawaban responden yang tidak mendukung (Effendy, 1989 : 112).

(35)

akan menghasilkan interpretasi dan pernyataan tertentu. Dengan demikian, ditemukan unsur aktualitasnya. Komunikasi memungkinkan kita membawa persoalan kepada orang-orang yang kompeten untuk memeroleh tanggapan atau umpan balik. Penekanan pada aktualitas komunikasi ini sama dengan pendapat Leonard W. Doob mengenai opini publik, yaitu opini public adalah aktual (actual public opinion) (Helena, 2011:24). Menurut William Albiq (Santoso S.1990), opini publik adalah jumlah dari pendapat individu-individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini publik merupakan hasil interaksi antar individu dalam suatu publik. Emory S. Bogardus dalam The Making

of Public Opinion mengatakan opini publik adalah hasil

pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan di dalam masyarakat yang demokratis. Oleh sebab itu, opini perlu dikaji, dipahami, dan dipergunakan karena mempunyai kekuatan tersendiri. Opini itu sendiri tidak mempunyai tingkatan atau strata, namun mempunyai arah (Effendy, 1990:85) yaitu seperti dibawah ini :

(36)

Dalam hubungan ini Leonard W. Doob, mengemukakan pula batas-batas kemampuan opini publik antara lain : (Sunarjo, SU. Djoenaesih 1997:27).

1. Perhatian orang terhadap suatu masalah itu sangat tergantung pada pengetahuan dan pendidikannya masing-masing.

2. Kebijaksanaan tergantung juga dari penilaian serta seleksi publik terhadap fakta dan nilainya sendiri.

3. Pada kenyataannya bahwa setiap persoalan atau masalah mempunyai banyak segi sehingga untuk hal-hal yang kompeten yang menimpa masyarakat luas, opini publik itu sendiri dari banyak publik.

4. Tidak adanya standart ataupun ukuran dalam penyelesaian suatu masalah, lebih-lebih masalah sosial dimana setiap masalah mempunyai cirri khas sendiri-sendiri.

(37)

2.2.3 Media Televisi dan Dampak bagi Pemir sa

2.2.3.1 Media Televisi

Media televisi menyediakan informasi dan kebutuhan manusia keseluruhan, seperti berita cuaca, informasi finansial dan sebagainya. Pemirsa akan selalu terdorong untuk mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media televisi. Pada akhirnya, televisi pun menjadikan pemirsa “hamba-hamba kecil” yang pola pikirnya siap deprogram oleh materi isi media tersebut (Kuswandi, 1996 : 30).

(38)

a. Daya Tarik Televisi

Televisi bisa dilihat sebagai media yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi khalayak. Televisi mempunyai daya tarik yang kuat dengan memiliki unsur audio-visual yang berupa kata-kata, musik, sound effect dan juga berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. Daya tarik ini sedlain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman.

b. Isi Pesan Televisi

Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan ditafsirkan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa. Sehingga dampak yang ditimbulkan berbeda-beda pula. Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi pemirsa pada saat menonton.

(39)

itu timbul pendapat pro dan kontra terhadap dampak acara televisi (efek), (Kuswandi, 1996 : 99) yaitu :

1. Acara televisi dapat mengancam nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.

2. Acara televisi dapat menguatkan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.

3. Acara televisi akan membentuk nilai-nilai sosial baru dalam kehidupan bermasyarakat.

Perbedaan pendapat tentang dampak acara televisi merupakan hal yang wajar. Karena media televisi dalam operasionalnya berhubungan dengan institusi sosial lainnya yang ada dalam masyarakat, serta adanya perbedaan sudut pandang dari khalayak sasaran.

2.2.3.2 Dampak Media Televisi

Menurut Kuswandi (1996 : 98), ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap pemirsa yaitu :

(40)

2. Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada tragedi aktual yang ditayangkan televisi. Contoh : model pakaian, model rambut hingga istilah dan gaya bertutur sang bintang secara verbal.

3. Dampak perilaku, yaitu tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa sehari-hari. Contoh : sinetron di televisi.

Namun pada kenyataannya apa yang telah diungkapkan diatas hanya bersifat teori. Sementara dalam prakteknya terjadi kesenjangan yang tajam. Banyak acara televisi yang dikonsumsikan bagi orang dewasa ternyata ditonton oleh anak-anak.

2.2.4 Televisi dan J enis Siaran di Televisi

Televisi adalah panduan radio (broadcast) dan film (moving

picture). Televisi terdiri Dario istilah “tele” yang berarti jauh dan

“visi” (vision) yang berarti penglihatan. Segi “jauh”nya dihasilkan oleh prinsip radio dan segi “penglihatan”nya oleh gambar (Effendy, 2000 : 174). Televisi dapat menyajikan berbagai program, bukan hanya film seperti yang dipertunjukkan di bioskop, tetapi juga berita, music, ceramah agama, pendidikan, dan sebagainya.

(41)

1. Langsung

Televisi bersifat langsung, sehingga suatu pesan yang akan disampaikan kepada penonton tidak mengalami proses berbelit-belit seperti halnya dengan menggunakan bahan tercetak. Suatu berita dapat disampaikan kepada public dengan cepat, bahkan saat peristiwa tersebut sedang berlangsung.

2. Tidak mengenal jarak

Televisi tidak mengenal jarak dan rintangan. Peristiwa disuatu kota di Negara yang satu dapat ditonton dengan baik dinegara lain, tanpa mengenal rintangan berupa laut, ataupun jurang. Kehadiran televisi dapat menembus ruang dan jarak geografis pemirsa.

3. Memiliki daya tarik yang kuat

Televisi memilikin daya tarik kuat disebabkan unsur-unsur kata-kata, dan sound effect. Tetapi selain ketiga unsur tersebut, televisi juga memiki unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. Daya tarik ini selain melebihi media radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat dinikmati dirumah.

(42)

sasaran. Karena televisi dapat menjangkau khalayak sasaran yang tidak terjangkau oleh media massa yang lainnya, misalnya media cetak dan film. Pada intinya, munculnya televisi sebagai salah satu media komunikasi manusia, memberikan satu fenomena sosial dalam kehidupan manusia dalam tinjauan interaksi dan harmoni sosial.

Menurut Wahyudi (1986:216), secara umum siaran televisi dapat dibagi menjadi 3 golongan besar, yaitu :

a. Siaran Berita

Siaran berita bertitik tolak dari pengertian. Bila kita berbicara tentang berita, berarti semua harus mengandung unsur-unsur, factual, penting dan menarik.

b. Siaran Non-Berita

Siaran non-berita yang biasanya siaran-siaran yang tidak memiliki nilai politik dan strategi. Disini yang diutamakan adalah keindahan dan sasarannya adalah kepuasan penonton. Boleh tidak faktual, artinya boleh sesuatu yang tidak masuk akal. Yang masuk dalam kategori siaran ini adalah sandiwara, music, penerangan umum, acara-acara yang tidak mempunyai nilai politis dan strategis.

(43)

Siaran iklan adalah siaran yang khusus ditujukan untuk promosi suatu produk, kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak guna kepentingan komersial.

Ketiga jenis siaran itu memiliki latar belakang yang berbeda, demikian pula titik tolaknya, meskipun memiliki tujuan uang sama yaitu menjalankan fungsi utama media massa.

2.2.5. Acara Hibur an Di Televisi

Ada banyak jenis dan macam acara hiburan di televisi, diantaranya adalah :

a. Variety Show

Suatu acara dimana didalamnya terdapat berbagai macam permainan, kuis, music, kuis interaktif. Contoh : Full Colour

b. Reality Show

Suatu acara yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan pemeran.

c. Kuis

Acara yang menyajikan suatau permainan yang dilakukan secara berkelompok atau acara individu. Contoh : Ranking 1

(44)

Acara musik merupakan acara yang paling diminati oleh masyarakat, apapun alirannya dangdut, pop, rock, jazz dan lain sebagainya selalu mendapat tempat utama di hati masyarakat sebagai kebutuhan akan hiburan.

e. Sandiwara Komedi

Acara yang menyajikan suatu cerita yang memiliki unsure komedi atau humor yang tinggi, misalnya : Opera Van Java.

f. Film

Film terdiri dari beberapa macam, contohnya adalah film kartun, film drama, film action.

g. Sinetron

Acara yang menyajikan suatu cerita yang bersambung dan biasanya disajikan dengan kehidupan masyarakat yang ada pada saat ini atau kehidupan terdahulu. Contoh : sinetron keluarga

h. Olahraga

Acara yang menyajikan berbagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan kebugaran dan kesehatan.

2.2.6 Pr ogram Reality Show Or ang Pinggiran di Tr ans 7

(45)

Orang Pinggiran yang merupakan acara reality show semi dokumenter yang bercerita mengenai perjuangan orang pinggiran untuk bisa bertahan hidup meskipun kehidupan mereka terus tergerus oleh perkembangan zaman. Memenuhi berbagai kebutuhan hidup meskipun dengan keterbatasan dan ketertinggalan menjadi inspirasi tersendiri bagi penonton. Motivasi dan semangat mereka menjalani hidup dapat mengatasi berbagai halangan yang ada.

(46)

sebuah media, maka dari itu wajar jika tayangnnya semakin diperbanyak.

2.2.7 Teor i S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organisme-Response ini semula berasal dari psikologi. Kemudian menjadi teori komunikasi, karena obyek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yanmg jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, konasi. (Effendy, 2000:254). Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :

a. Pesan ( Stimulus, S), merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda dan lambing.

(47)

bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya, komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator.

c. Efek (Response, R), merupakan dampak dari pada komunikasi. Efek dari komunikasi adalah perubahan sikap, yaitu : sikap afektif (perasaan/emosional), kognitif (kepercayaan), dan konatif (perilaku). Efek kognitif merupakan efek yang ditimbulkan setelah adanya komunikasi. Efek kognitif berarti berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan (Effendy, 2003 : 118)

Mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah opini yang baru ada tiga variabel penting, yaitu :

a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan

Teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut :

(48)

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya , maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2000:254).

Unsur-unsur teori ini adalah :

a. Stimulus, berupa pesan yang berisi aspek informasi yang terdapat dalam acara Orang Pinggiran.

b. Organism, komunikan dari acara ini yaitu individu dewasa (usia 17-40 tahun ke atas) dan tingkat pendidikan terakhir SMP di Surabaya yang memperhatikan, mengerti, menerima pesan yang disampaikan.

c. Response, umpan balik atau efek yang berupa opini komunikan setelah melihat tayangan acara Orang Pinggiran.

2.2 Kerangka Ber pikir

(49)

media yang dapat mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. Televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat audio visual (didengar dan dilihat). Dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi ke setiap rumah para pemirsa kapanpun dan dimanapun mereka berada (Ardianto&Erdinaya, 2004:40). Melalui media massa televisi, masyarakat dapat menyaksikan banyak program acara mulai dari hiburan (seperti acara reality show) sampai berita (news), apalagi semakin banyak stasiun televisi yang bermunculan dan menyuguhkan banyak sekali program acara yang dikemas dengan semenarik mungkin, sehingga membuat masyarakat untuk lebih aktif memilih program acara yang sesuai dengan kebutuhan untuk menggunakan media massa.

(50)

jiwa bakhil dan anti sosial kita. Dalam program ini selalu diangkat kehidupan janda tua miskin, orang cacat miskin, ataupun anak yatim piatu yang miskin yang dengan segala kekurangannya mereka harus berusaha keras hanya untuk sekedar mencari makan sehari-hari. Jangan bicara untuk sekolah apalagi beli kendaraan, meskipun hanya sekedar sepeda. Benar-benar menggugah jiwa filantropi kita, agar jangan malas hidup berbagi dengan sesama. ( http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/01/09/trans-7-televisi-paling-mendidik-di-indonesia-523788.html)

(51)

1. Opini itu tergantung pada sensasi-sensasi yang didasarkan pada informasi sensori dasar. Yang dimaksud informasi dasar adalah informasi yang sesungguhnya terjadi sampai pada alat indera kita. Untuk membuat sesuatu agar lebih bermakna diperlukan adanya keterlibatan aktif dan aktifitas indreawi yang berhubungan pengamatan interpretasi.

2. Sensori-sensori itu membutuhkan interpretasi agar persepi dapat terjadi.

Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi suatu pengantar (2001:171), pada dasarnya opini atau cara pandang atau opini manusia terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Opini terhadap objek

Opini tiap orang dalam menilai suatu objek atau lingkungtan fisik tidak selalu sama. Terkadang dalam mengopinikan lingkungan fisik, seseorang dapat melakukan kekeliruan, sebab trerkadang indra seseorang menipu diri orang tersebut, hal tersebut disebabkan karena, a. Kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang, seperti keadaan

(52)

sebenarnya tongkat tersebut lurus. Hal inilah yang disebut dengan ilusi.

b. Latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang dengan orang lain.

c. Budaya yang berbeda.

d. Suasana psikologis yang berbeda juga membuat perbedaan persepsi seseorang dengan oaring lain dalam mempersepsi suatu objek.

2. Opini terhadap manusia atau persepsi sosial.

Opini sosial adalah proses menangkap arti obyek-obyek sosial dan kejadian-kejadian yang dialami seseorang dalam lingkungan orang tersebut. menurut Brehm dan Kassin opini sosial adalah penilaian-penilaian yang terjadi dalam upaya manusia memahami orang lain. Opini sosial merupakan sumber penting dalam pola interaksi antar manusia, karena opini sosial seseorang menentukan hubungan seseorang dengan orang lain.

(53)

pandangan seseorang, latar belakang pengetahuan (frame of reference) yang berbeda, budaya dan psikologis individu yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian dibawah ini :

Gambar 2. Kerangka berpikir peneliti tentang Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Program Reality Show “Orang Pinggiran” di Trans 7

Komunikan

(pemirsa Trans

7 yang

menonton

acara Orang

Pinggiran)

Program Reality Show Orang Pinggiran

1. Isi program 2. Waktu siar

3. Cara penyajian program

Positif

Opini Netral

(54)

akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai fenomena yang sedang diteliti. Deskriptif dapat juga diartikan sebagai metode yang melukiskan variabel demi variabel satu per satu.

3.1.2 Opini

(55)

a. Opini Positif

Adalah opini pemirsa acara Orang Pinggiran di Trans 7 yang menyatakan “setuju” dengan persoalan-persoalan tentang pendeskripsian atau sejumlah indikator dari variabel Orang Pinggiran.

b.Opini Netral

Adalah opini pemirsa acara Orang Pinggiran di Trans 7 yang menyatakan “tidak setuju” dengan persoalan-persoalan tentang pendeskripsian atau sejumlah indikator dari variabel Orang Pinggiran.

c. Opini Negatif

Adalah opini pemirsa acara Orang Pinggiran di Trans 7 yang menyatakan “sangat tidak setuju” dengan persoalan-persoalan tentang pendeskripsian atau sejumlah indikator dari variabel Orang Pinggiran.

Adapun variabel atau obyek penelitian ini adalah program Orang Pinggiran, dengan penggambaran beberapa indikatornya adalah sebagai berikut :

1.Isi program,. 2.Waktu siar.

(56)

3.1.3. Pr ogr am Reality Show Or ang Pinggir an di Tr ans 7

Program Orang Pinggiran di Trans 7 pertama kali ditayangkan pada tahun 2011 Program Orang Pinggiran di Trans 7 ini adalah program yang ditayangkan Setiap hari Senin-Jum’at pukul 17.30-18.15 WIB dengan format menceritakan kehidupan dari orang tersebut yang bertujuan untuk membicarakan masalah kehidupan sehari-hari yang dialami orang tersebut. Pada umumnya masalah kehidupan yang mereka alami adalah masalah sosial dan ekonomi, bagaimana seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bagaimana seorang anak kecil ingin mengenyam pendidikan tapi harus berjalan kaki berkilo-kilo meter dahulu. Hal itu merupakan beberapa faktor yang terjadi dimasyarakat kebawah yang kemudian diangkat oleh sebuah stasiun televisi untuk dijadikan tayangan komersil.

(57)

banyak penonton yang secara sukarela untuk berdonasi. Dan tidak jarang juga ada sebagian masyarakat yang berkomentar, memberikan saran melalui faks, surat dan juga email ke redaksi “Orang Pinggiran” Trans 7.

Konsep dasar dari program “Orang Pinggiran” Trans 7 menampilkan nilai-nilai pesan moral dengan lingkungan sekitar daerah tempat tinggal mereka. Yang semuanya diperankan oleh orang yang mengalami peristiwa tersebut dan orang-orang yang berada diwilayah tersebut. Seakan-akan kejadian teresbut mengalir apa adanya tanpa adanya skenario yang dibuat oleh produser. Adapun perbedaan yang ada di program “Orang Pinggiran” Trans 7 dengan program reality show televisi lain menurut peneliti adalah sebagai berikut :

1. Soundtrack tema dari program “Orang Pinggiran” ini dinyanyikan oleh Erry Band yang mempunyai judul “Mata Hati”, dari sebagian liriknya seperti

“Lihatlah dan bukalah mata hatimu Melihatnya lemah terluka Namun semangatnya takkan pernah pudar hingga Tuhan kan

berikan jalan” bahwa kita sebagai manusia harus tetap berusaha

(58)

2. Selalu menayangkan masyarakat kelas bawah yang berada dilingkungan pedesaan, dimana suasana pedesaan selalu hijau dan sejuk. Sehingga pemirsa yang menonton program tersebut bisa fresh karena situasi keadaan di ibukota berbeda dengan keadaan didesa. Dimana di ibukota sangat “crowded” sedangkan didesa sangat damai.

3. Program ini mempunyai pesan moral karena disetiap episodenya selalu menyajikan kehidupan-kehidupan sosial yang terjadi di masyarakat.

4. Dan juga program ini mengingatkan kita untuk peduli dengan keadaan dilingkungan sekitar kita agar kita tidak mementingkan diri sendiri.

5. Sering menghadirkan juga masyarakat atau warga sekitar untuk turut mendukung program ini.

6. Biasanya program ini ditutup dengan menampilkan tulisan dana bantuan yang nantinya pemirsa dapat menyumbang atau mendonasikan bantuannya pada pihak penyelenggara.

(59)

kisahnya ditayangkan pada episode tersebut dan disetiap episodenya akan selalu berbeda-beda yang memerankan. Program ini pun mampu memberikan nilai dan pesan moral kepada masyarakat khususnya bagi penerus bangsa ini agar selalu mempunyai sikap dan nilai moral yang baik.

3.1.4.Pengukur an Var iabel

Cara pengukurannya yaitu dengan mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai obyek penelitian. Dalam pengukuran opini ini, respon diminta untuk menyatakan kesetujuan atau tidaknya terhadap isi program “Orang Pinggiran” di Trans 7. Isi pernyataan untuk menyatakan persetujuannya tersebut terbagi dalam tiga macam kategori jawaban, yaitu “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, “Sangat Tidak Setuju (STS)”.

Dari jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa :

(60)

2. Apabila kategori jawaban menyatakan antara setuju dan tidak terhadap deskripsi program Orang Pinggiran di Trans 7, maka opini responden (pembaca) dapat disimpulkan adalah “Opini Netral”. 3. Apabila kategori jawaban menyatakan sangat tidak setuju terhadap

deskripsi program Orang Pingggiran di Trans 7, maka opini responden (pembaca) dapat disimpulkan adalah “Opini Negatif”.

Untuk mengetahui pengkategorian jawaban responden maka diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu positif, netral, negatif dengan menggunakan rumus :

Interval =

skor tertinggi – skor terendah Jenjang yang diinginkan

Pada penelitian ini terdapat 15 pernyataan yaitu 5 pernyataan untuk indikator isi program, 4 pernyataan untuk waktu siar dan 6 pernyataan untuk indikator cara penyajian. Dengan demikian pengkatagorian jawaban responden untuk keseluruhan adalah sebagai berikut :

Skor tertinggi : 15 x 3 = 45

(61)

Interval =

15 x 3 - 15 x 1

=

45-15

= 10

3 3

Jadi batasan skor dalam lebar interval positif, netral dan negative yaitu :

Kategori penilaian negatif bila jumlah skor antara 15 – 24

Kategori penilaian netral bila jumlah skor antara 25- 34

Kategori penilaian positif bila jumlah skor antara 35 – 44

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penar ikan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Surabaya yang mempunyai usia 17 tahun keatas yang berjumlah 3.024.319 (sumber BPS 2011).

3.2.2 Sampel dan Penar ikan Sampel

(62)

15 menit, teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2001:61).

Adapun criteria atau ciri-ciri yang dipakai peneliti daalm penelitian ini adalah ;

1. Bertempat tinggal (berKTP) Surabaya. 2. Usia 17 tahun ke atas.

3. Yang pernah menonton program reality show “Orang Pinggiran” dengan durasi kurang lebih 15 menit.

Jumlah sampel yang dipilih nantinya akan dihitung dengan menggunakan rumus Yamane, yaitu sebagai berikut :

N =

N N(d)2 +1

Keterangan :

N = Populasi N = jumlah sampel

(63)

Maka :

N =

N N(d)2 +1

N =

3.024.319 3.024.319 (0,1)2 + 1

N =

3.024.319 3.024.319 (0,01) + 1

N =

3.024.319 30.243,19 + 1

N =

3.024.319 30.244,19

n = 99, 996694 n = 100

(64)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yangn

memberikan jawaban-jawaban dari kuisioner, sedangkan data sekunder

adalah data yang diperoleh dari buku penunjang penelitian.

Jenis kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner

tertutup yang berupa angket. Yang dimaksud kuisioner tertutup adalah

kemungkinan jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak

diberi kesempatan memberikan jawaban lain (Singarimbun, 1989:45)

3.4 Metode Ana lisis Data

Metode analisis data dalam hal penelitian ini menggunakan tabel

frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari

hasil wawancara berdasarkan penyebaran kuisioner yang diisi oleh

responden.

Data yang diperoleh dari hasil kuisioner selanjutnya akan diolah

untuk mendeskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuisioner

terdiri dari: mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam

tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan

yang diajuakan. Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan

(65)

Keterangan :

P : Presentase Responden

F : Frekuensi Responden

N : Jumlah Responden

Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang

diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil pertimbangan selanjutnya

dilampirkan dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan.

P =

F

(66)

sebenarnya ada di Indonesia. Program ini mememperlihatkan bagaimana kerasnya kehidupan sebenarnya, dengan harus bersusah payah mencari rizki tanpa memperhatikan batasan umur. Dalam program ini sering memperlihatkan kegigihan seorang anak hingga kegigihan seorang lanjut usia. Agar semakin banyak orang yang tergerak untuk ikut memberikan bantuan/dana lewat reality show yang selanjutnya akan diteruskan kepada orang miskin yang menjadi obyek reality show itu.

Program ini berdurasi kurang lebih 45 menit. Dan dalam program ini yang tidak ada host ataupun artis-artis pendukung yang mendukung program ini. Program ini diperankan oleh orang yang kisahnya ditayangkan pada episode tersebut dan disetiap episodenya akan selalu berbeda-beda yang memerankan. Program ini pun mampu memberikan nilai dan pesan moral kepada masyarakat khususnya bagi penerus bangsa ini agar selalu mempunyai sikap dan nilai moral yang baik.

(67)

menampilkan nilai-nilai sosial. Di dukung pula dengan penggunaan backsound yang mendayu-dayu membuat hati pemirsa terenyuh ke dalam setiap adegan-adegan tersebut. Soundtrack dalam program reality show Orang Pinggiran ini juga menggunakan kata-kata yang dapat mewakili hati dari orang-orang pinggiran tersebut. Hal ini yang membuat program reality show Orang Pinggiran di Trans 7 ini berbeda, dan menyajikan latar lokasi yang berbeda-beda. Karena pelaku di setiap episodenya diperankan langsung oleh masyarakat yang memiliki kehidupan yang kurang beruntung. Hal ini didukung karena stasiun televisi tersebut ingin menampilkan nilai-nilai sosial dan pendidikan yang ada dimasyarakat. Program ini selain sarat pendidikan dan nilai-nilai sosial yang mudah ditangkap oleh masyarakat kelas bawah, namun juga sarat unsur-unsur komersial sebuah media. Kelemahan program ini antara lain tidak memperlihatkan bantuan dari pemirsa di dalam program tersebut, sehingga pemirsa ragu-ragu untuk menyalurkan bantuannya untuk.

4.2 Penyajian Data dan Analisis Data

4.2.1. Identitas Responden

(68)

kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan responden selengkapnya tertera pada uraian berikut ini :

1. J enis Kelamin

Jenis kelamin para responden dalam penelitian ini terdiri dari pria dan wanita dengan persebaran data sebagai berikut :

Tabel 4.1.

Karakter istik Responden Ber dasar kan J enis Kelamin No J enis Kelamin J umlah Pr osentase

1 Pria 46 46

2 Wanita 54 54

Total 100 100

Sumber : Kuesioner pada bagian Identitas Responden

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 orang responden dalam penelitian ini, 54 orang atau 54% diantaranya adalah responden perempuan sedangkan sisanya 46 orang atau 46% adalah responden laki-laki. Banyaknya rersponden berjenis kelamin wanita menunjukkan bahwa program reality show Orang Pinggiran memang banyak menarik perhatian dari para wanita.

2. Usia

(69)

Tabel 4.2.

Kar akter istik Responden Ber dasar kan Usia

No Keterangan J umlah Pr osentase

Sumber : Kuesioner pada bagian Identitas Responden

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 orang responden dalam penelitian ini, sebagian besar adalah responden pada rentang usia 17-26 tahun yaitu sebanyak 69 orang atau 69%. Kemudian sebanyak 18 orang atau 18% adalah responden yang berusia antara 27-36 tahun. Sisanya sebanyak 13 orang ayau 13% adalah responden yang berusia 37-40 tahun keatas.

Banyaknya responden yang berusia 17-26 tahun karena pada usia ini merupakan masa remaja aktif, dimana pada usia ini merupakan rentang usia yang paling produktif pada manusia sehingga naluri untuk mencari informasi baik yang bersifat pengetahuan maupun hanya sekedar hiburan cukup tinggi.

(70)

dapat menjangkau berbagai khalayak usia mulai dari 17 tahun ke atas untuk para remaja dan dewasa. Hal tersebut disebabkan karena program tersebut merupakan salah satu program yang menyajikan realita kehidupan masyarakat perekonomian kelas menengah kebawah. Sehingga semua segmen usia dapat menerima pesan atau informasi yang diberikan dari program tersebut.

3. Pendidikan Ter akhir

Pendidikan terakhir para responden dalam penelitian ini cukup beragam yaitu mulai SMP hingga Sarjana dengan persebaran data sebagai berikut :

Tabel 4.3.

Kar akter istik Responden Ber dasar kan Pendidikan Terakhir

Sumber : Kuesioner pada bagian Identitas Responden

(71)

berpendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 54 orang atau 54%. Selanjutnya sebanyak 24 orang atau 24% berpendidikan S1 dan sisanya masing-masing sebanyak 12 orang atau 12% dan 10 orang atau 10% berpendidikan terakhir diploma dan S2.

Tingkat pendidikan yang beragam pada penelitian ini menunjukkan bahwa program reality show Orang Pinggiran di Trans 7 dapat dinikmati oleh pemirsa dari berbagai latar belakang pendidikan mulai dari SMP hingga Sarjana/sederajat. Hal tersebut disebabkan karena program reality show Orang Pinggiran mempunyai tujuan memotivasi pemirsa karena menampilkan bagaimana perjuangan hidup seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kemasan yang “ringan” namun tetap dapat memberikan nilai-nilai moral yang disajikan dalam program tersebut.

Banyaknya responden yang berpendidikan terakhir SMU-SMA pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemirsa dengan tingkat ini menunjukkan bahwa mereka sudah bisa menerima pesan yang disampaikan oleh program reality show Orang Pinggiran.

(72)

Pekerjaan para responden dalam penelitian ini cukup beragam dengan persebaran data sebagai berikut :

Tabel 4.4.

Karakter istik Responden Ber dasar kan Peker jaan

No Keterangan J umlah Pr osentase

1 Pelajar/mahasiswa 39 39

2 Karyawan swasta 28 28

3 Wiraswasta 9 9

4 Pegawai negeri 24 24

Total 100 100

Sumber : Kuesioner pada bagian Identitas Responden

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah para pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 39 orang atau 39%, sebanyak 28 orang atau 28% adalah karyawan swasta, dan selanjutnya sebanyak 24 orang atau 24% responden dalam penelitian ini bekerja sebagai pegawai negeri dan sisanya sebanyak 9 orang atau 9% bekerja sebagai wiraswasta.

(73)

karena dapat menumbuhkan rasa motivasi di dalam diri pemirsa agar bekerja lebih giat lagi.

4.2.2. Penggunaan Media

Setelah diketahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan, maka berikut ini akan digambarkan seberapa besar frekuensi dan durasi responden menggunakan media untuk menyaksikan program reality show Orang Pinggiran yang ditayangkan di Trans 7 selama 1 bulan penayangan sebagaimana terangkum pada tabel-tabel berikut ini :

1. Fr ekuensi Menonton Pr ogr am Reality Show Or ang Pinggir an

Frekuensi menunjukkan seringnya responden menonton Program reality show Orang Pinggiran di Trans 7 selama 1 bulan pengamatan.

Tabel 4.5.

Fr ekuensi Responden Dalam Menonton Pr ogram Reality Show Or ang Pinggiran

No Keterangan J umlah Pr osentase

1 2 kali 30 30

2 3 kali 35 35

3 4 kali 45 45

(74)

Sumber : Kuesioner No. II. 2

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini merupakan pemirsa setia program reality show Orang Pinggiran. Hal tersebut nampak dari banyaknya responden yang mengaku menonton program tersebut selama 4 kali dalam seminggu yaitu sebanyak 45 orang (45%). Sedangkan sebanyak 35 orang atau 35% responden mengaku bahwa dalam seminggu mereka menonton program tersebut sebanyak 3 kali dalam seminggu dan sebanyak 30 orang responden atau 30% mengaku hanya menonton program Orang Pinggiran sebanyak 2 kali dalam seminggu.

(75)

2. Dur asi Menonton Pr ogram Reality Show Or ang Pinggir an Durasi adalah waktu yang dipakai dari sebuah tayangan media elektronik dan berikut ini akan dipaparkan seberapa lama responden menonton program Orang Pinggiran selama 1 bulan pengamatan apakah dari awal sampai akhir penayangan.

Tabel 4.6.

Dur asi Responden Dalam Menonton Pr ogr am Reality Show Or ang Pinggir an

No Keterangan J umlah Pr osentase

1 0-15menit 10 10

2 >15-30menit 25 25

3 >30-45menit 65 65

Total 100 100

Sumber : Kuesioner No. II. 3

(76)

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah para pemirsa yang gemar menonton program reality show Orang Pinggiran yang ditayangkan di Trans 7 setiap hari Senin- Jum’at pukul 17.30-18.15 WIB. Hal tersebut disebabkan karena waktu penayangannya dirasa tepat, yaitu di saat-saat istirahat sore sehingga dapat menikmati program tersebut dengan rileks atau santai.

4.2.3. Opini Responden Tentang Program Reality Show Or ang Pinggir an di Tr ans 7

Pada bagian ini akan diuraikan opini para responden tentang program reality show Orang Pinggiran yang ditayangkan di Trans 7 ditinjau dari beberapa aspek diantaranya isi program, waktu siar, serta cara penyajian program reality show Orang Pinggiran.

4.2.3.1 Opini Responden Tentang Isi Progr am Reality Show Or ang Pinggiran

(77)

1. Opini Responden Tentang Isi Pr ogram Reality Show Orang Pinggiran Yang Dapat Mengger akkan Hati Penonton

Untuk mengetahui presepsi responden terhadap isi program reality show Orang Pinggiran, berikut ini dapat dilihat hasil penilaian responden sebagaimana terangkum pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7.

Opini Responden Tentang Isi Pr ogr am Reality Show Or ang Pinggiran Yang Dapat Mengger akkan Ha ti Penonton

No Keterangan J umlah Pr osentase

1 Sangat tidak setuju 10 10

2 Tidak setuju 2 2

3 Setuju 88 88

Total 100 100

Sumber : Kuesioner No. III.1

(78)

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa para responden menilai bahwa yang membuat program ini dapat menggerakkan hati penonton dikarenakan program tersebut menceritakan sisi kehidupan masyarakat perekonomian menengah kebawah yang berusaha berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

2. Opini Responden Tentang Isi Pr ogram Reality Show Orang Pinggiran Yang Mengandung Nilai-Nilai Pesan Mor al

Untuk mengetahui presepsi responden terhadap isi program reality show Orang Pinggiran, berikut ini akan dijelaskan hasil penilaian responden sebagaimana terangkum pada tabel berikut :

Tabel 4.8.

Opini Responden Tentang Isi Pr ogram Reality Show Or ang Pinggir an Yang Mengandung Nilai-Nilai Pesan Moral

No Keterangan J umlah Pr osentase

1 Sangat tidak setuju 10 10

2 Tidak setuju 5 5

3 Setuju 85 85

Total 100 100

(79)

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebanyak 85 orang atau 85% responden dalam penelitian ini menyatakan setuju dengan pernyataan yang diajukan bahwa isi program reality show Orang Pinggiran mengandung nilai-nilai pesan moral. Sedangkan 5 orang atau 5% responden menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 10 orang atau 10% menyatakan sangat tidak setuju.

Para responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa dengan menonton program reality show Orang Pinggiran, para pemirsa mendapatkan nilai edukasi yang disampaikan dari program tersebut dengan tersampaikannya isi program yang mengandung nilai-nilai pesan moral. Artinya para responden menilai-nilai bahwa program reality show Orang Pinggiran tidak hanya mengandung nilai informasi tetapi juga mengandung nilai edukasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memberikan opini positif yang berarti setuju bahwa isi program reality show Orang Pinggiran dapat memberikan nilai-nilai pesan moral kepada khalayak.

(80)

Untuk mengetahui presepsi responden terhadap isi program reality show Orang Pinggiran, berikut ini akan diperlihatkan hasil penilaian responden yang tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.19.

Opini Responden Tentang Isi Pr ogram Reality Show Or ang Pinggiran Yang Selalu Menayangkan Masyarakat Kelas

Menengah Ke Bawah

Sumber : Kuesioner No. III. 3

(81)

kebawah. Dengan demikian deapat disimpulkan bahwa opini para responden untuk pernyataan ini tergolong pada opini negatif yang berarti tidak setuju bahwa isi program reality show Orang Pinggiran cenderung memperlihatkan kesengsaraan kehidupan masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah tersebut misalnya adegan yang dilakukan oleh anak kecil yang tidak biasanya pantas untuk dilakukan anak seusianya. Walaupun program tersebut memang dibuat agar dapat sebagai contoh pembelajaran bagi pemirsa khususnya pemirsa yang berada diperkotaan mengetahui kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah yang berada di lingkungan pedesaan, dimana suasana pedesaan selalu hijau dan sejuk.

4. Opini Responden Tentang Isi Pr ogr am Reality Show Orang Pinggiran Yang Tidak Selalu Ditutup Dengan Menampilkan Tulisan Dana Bantuan

Untuk mengetahui presepsi responden terhadap isi program reality show Orang Pinggiran, berikut ini akan dipaparkan hasil penilaian responden sebagaimana terangkum pada tabel berikut ini :

Tabel 4.10.

Opini Responden Tentang Isi Pr ogram Reality Show Or ang Pinggiran Yang Tidak Selalu Ditutup Dengan Menampilkan

(82)

No Keter angan J umlah Pr osentase

1 Sangat tidak setuju 52 52

2 Tidak setuju 5 5

3 Setuju 43 43

Total 100 100

Sumber : Kuesioner No. III. 4

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini menyatakan tidak persetujuannya atas pernyataan yang diajukan. Hal tersebut dapat terlihat pada jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju yang berjumlah 52 orang atau 52%, dan 43 orang atau 43% menyatakan setuju, sisanya 5 orang menyatakan tidak setuju.

(83)

5. Opini Responden Tentang Isi Pr ogr am Reality Show Orang Pinggiran Sesuai Dengan Segmentasi Khalayak Yang dituju (penonton usia 17 tahun keatas)

Untuk mengetahui presepsi responden terhadap isi program reality show Orang Pinggiran, berikut ini merupakan hasil penilaian responden sebagaimana terangkum pada tabel berikut:

Tabel 4.11.

Opini Responden Tentang Isi Pr ogram Reality Show Or ang Pinggiran Sesuai Dengan Segmentasi Khalayak Yang dituju

(penonton usia 17 tahun keatas)

Sumber : Kuesioner No. III. 5

(84)

pernyataan yang diajukan. Menurut para responden, program reality show Orang Pinggiran sudah sesuai dengan segmentasi khalayak yang dituju (penonton usia 17 tahun keatas) karena usia 17 tahun responden intuisi berfikir dan wawasan yang lebih luas sehingga mereka bisa mencerna pesan-pesan yang disampaikan dalam program tersebut.

6. Opini Responden Tentang Isi Pr ogr am Reality Show Orang Pinggiran

Untuk mengetahui opini responden tentang isi program reality show Orang Pinggiran, berikut ini merupakan tabel hasil penilaian responden terhadap 5 pernyataan mengenai isi program reality show Orang Pinggiran yang terangkum dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.12.

(85)

demikian dapat dijelaskan bahwa program reality show Orang Pinggiran yang ditayangkan di Trans 7 menurut indikator isi program sudah bagus. Dapat dilihat dari banyaknya responden yang menjawab setuju atas pernyataan yang diajukan, bahwa isi program ini merupakan program yang mampu menggerakkan hati penonton, mengandung nilai-nilai pesan moral, dan program ini sesuai dengan segmentasi yang dituju (usia 17 tahun ke atas.

4.2.3.2. Opini Responden Tentang Waktu Sia r Progr am Reality Show Or ang Pinggir an

Rekapitulasi jawaban para responden yang diperoleh dari penyebaran kuesioner yang diberikan kepada para responden untuk mengetahui opini mereka tentang waktu siar program reality show Orang Pinggiran di Trans 7 terangkum pada uraian berikut ini :

1. Opini Responden Tentang Waktu Siar Pr ogr am Reality Show Or ang Pingggiran Yang Selalu Ditayangkan Tepat Pukul 17.30-18.15 WIB

(86)

waktu siar, maka berikut merupakan tabel untuk memperjelas hasil penilaian responden sebagaimana terangkum dibawah ini :

Tabel 4.13.

Opini Responden Tentang Waktu Siar Pr ogram Reality Show Or ang Pingggir an Yang Selalu Ditayangkan Tepat Pukul

17.30-18.15 WIB

Sumber : Kuesioner No. III. 6

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 100 orang responden dalam penelitian ini sebagian besar menyatakan setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Hal tersebut didukung oleh 80 orang atau 80% yang menyatakan setuju, sedangkan 14 orang atau 14% menyatakan sangat tidak setuju dan sisanya sebanyak 6 orang atau 6% menyatakan tidak setuju.

Gambar

Gambar 2. Kerangka berpikir peneliti tentang Opini Masyarakat Di Surabaya
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Undang-undang ini yang dimaksudkan dengan Perusahaan Daerah ialah. semua perusahaan yang didirikan berdasarkan Undang-undang ini yang

The texture distortion features such as the slant, tilt and the curvature parameters are calculated from the 2D image by means of affine transformation measured between the

KPU Kabupaten/Kota adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang

It is suggested that the numbering of destination spaces (e.g. rooms) is completed after the numbering of the decision points. This facilitates following a specific route to

Paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu menulis, membaca (bahasa tulisan), mendengar, dan berbicara (bahasa

sikap apatis siswa dapat tereduksi dengan baik, pada saat inilah reactive teaching perlu diterapkan. Ada empat ciri guru yang reaktif : 1) guru menjadikan siswa

Penduduk yang bekerja pada Februari 2012 bertambah sebesar 3,1 juta orang dibanding keadaan Agustus 2011 dan bertambah 1,5 juta orang dibanding keadaan setahun yang lalu..

Terima kasih atas segala doa, harapan, dukungan dan dorongan semangat yang telah diberikan kepada penulis selama ini.. Terima kasih buat pengertian, kesabaran, bantuan