• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB 2

LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum

2.1.1 Perencanaan

Menurut David (2006, p.5) perencanaan strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Jadi berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategi merupakan suatu kegiatan dalam merencanakan kegiatan apa yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.1.2 Visi

Menurut Kuncoro (2006, p.57), visi adalah suatu pernyataan komprehensif tentang apa yang diinginkan oleh pemimpin organisasi, mengapa suatu organisasi berdisi dan apa yang diyakininya, atau gamnaran masa depan organisasi.

2.1.3 Misi

Menurut Kuncoro (2006, p.58), misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang dilakukan oleh berbagai unit organiasi dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai visi organisasi.

2.1.4 Goal

Menurut Mudrajad (2006, p.61) goal (sasaran) adaah sebagai misi perusahaan dalam konteks beberapa wilayah hasil kunci.

(2)

2.1.5 Strategi

Menurut David (2006, p.16) Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar.

2.1.6 Perencanaan Strategi Bisnis

Menurut Rangkuti (2004, p.7) Strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen atau fungsi bisnis, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi informasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.1.7 Perencanaan Teknologi Informasi 2.1.7.1 Teknologi Informasi

Menurut Ward and Peppard (2002, p.3) Teknologi Informasi menunjuk pada spesifikasi mengenai teknologi khususnya hardware, software, dan jaringan komunikasi.

Menurut O’brien (2005, p.704) Teknologi informasi adalah hardware, software, telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer.

2.1.7.2 Strategi Teknologi Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002, p.44) Strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi.

(3)

2.1.8 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

Berdasarkan pengertian dari sub-bab sebelumnya maka dapat ditarik keismpulan tentang Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi, yakni suatu proses secara menyeluruh yang dilakukan secara sistematis dalam menentukan tujuan dan sasaran perusahaan yang menentukan strategi untuk dimanfaatkan keunggulan sistem informasi dan dukungan teknologi informasi menunjang strategi bisnis dan memberikan manfaat bagi perusahaan, yaitu memberikan perusahaan suatu keuntungan jangka panjang dalam persaingan dengan pesaing/kompetitor.

Gambar 2.1 Model Perencanaan Strategi dan Teknologi Informasi (Sumber : Ward and Peppard, 2002, p.154)

Model perencanaan strategi sistem dam teknologi informasi pada gambar 2.1 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Inputs, sebagai masukan dalam perancanaan strategi sistem dan teknologi informasi terdiri atas :

(4)

digunakan pada masa sekarang, tujuan, proses bisnis, dan budaya dari organisasi serta nilai dari bisnis itu sendiri.

1.2Lingkungan Bisnis Eksternal

Lingkup eksternal dapat dilihat dari sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, industri serta iklim kompetisi dimana perusahaan itu beroperasi sehari-hari. 1.3Lingkungan Internal SI/TI

Pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini yang mencakup kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada pada saat ini.

1.4Lingkungan Eksternal SI/TI

Perkembangan SI/TI yang mencakup trend teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh competitor, pelanggan dan pemasok.

2. Proses perencanaan SI/TI, proses dimana informasi yang diperoleh serta hasil analisis yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan outputs.

3. Outputs, sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri dari : 3.1Strategi SI bisnis

Menerangkan bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.

(5)

3.2Strategi TI

Menerapkan lingkup yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI

3.3Strategi Manajemen SI/TI

Menerapkan lingkup yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.

4. Aplikasi Portofolio masa mendatang

Rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang akan digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengen perkembangan perusahan.

5. Aplikasi Portofolio masa sekarang

Rincian mengenai sistem informasi yang digunakan perusahaan saat ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi portofolio serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional dan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan pada masa sekarang ini.

2.1.9 Sistem

Berikut adalah beberapa pendapat menurut para ahli mengenai sistem, yaitu menurut O'Brien (2005, p.29) Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses tranformasi yang teratur. Menurut Jogiyanto (2005, p.34) sistem adalah sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

(6)

sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis yaitu: 1. Mendukung proses dan operasi bisnis

2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif

Menurut O’Brien (2005, p.39) aktifitas sistem informasi meliputi: - Input

Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lainnya harus disiapkan untuk pemrosesan melalui aktivitas input. Input biasanya berbentuk aktivitas entri data seperti pencatatan dan pengeditan. Para pengguna akhir biasanya memasukkan data secara langsung ke dalam sistem computer, atau mencatat data mengenai transaksi daei beberapa jenis media fisik seperti formulir kertas. Hal ini biasanya meliputi berbagai aktifitas edit untuk memastikan bahwa mereka telah mencatat data dengan benar.

- Proses

Data itu biasanya tergantung pada aktivitas pemrosesan seperti penghitungan, perbandingan, pemilahan, dan pengklasifikasian. Aktivitas-aktivitas ini mengatur, menganalisis, dan memanipulasi data kemudian mengubahnya ke dalam informasi bagi para pengguna akhir. Kualitas data apa pun yang disimpan dalam sistem informasi harus dipelihara melalui proses terus-menerus dari aktivitas perbaikan dan pembaruan.

(7)

- Output

Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan untuk mereka dalam aktivitas output. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pengguna akhir.

- Penyimpanan

Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk digunakan kemudian. Penyimpanan merupakan komponen dasar dari sistem informasi.

- Pengendalian

Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktifitas input, proses, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan di evaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat memenuhi standard kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktifitas sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pengguna akhir

2.1.10 Data

Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian data, yaitu menurut O'Brien (2005, p.38) data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih rincinya, data adalah pengukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas (seperti manusia, tempat, barang, dan kejadian).

(8)

2.1.11 Informasi

Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian informasi yaitu informasi adalah data yang ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna untuk pemakai akhir (James A.O’Brien, 2005, p.703). Dan menurut Jogiyanto (2005, p.36) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

2.1.12 Sistem Informasi

Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian sistem informasi yaitu, menurut O'Brien (2005, p.5), sistem informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Turban, Rainer, & Potter (2005, p.49), sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian sistem informasi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi yang berguna bagi semua tingkatan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

2.1.13 Sistem Teknologi Informasi

Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian teknologi informasi, yaitu menurut Jogiyanto (2005, p.3) teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi. Menurut Turban, Rainer, & Potter (2005, p.49), Teknologi Informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya. Teknologi

(9)

informasi meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan. Sedangkan menurut Williams & Sawyer (2007, p.4), Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah,menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data,suara,dan video. Dan menurut O’Brien (2005, p.9) Teknologi informasi meliputi konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu hardware, software, jaringan manajemen data dan banyak teknologi berbasis internet.

2.1.14 Keunggulan Daya Saing ( Competitive Advantage)

Menurut O’Brien (2005, p.694), Keunggulan daya saing (competitive advantage), usaha yang dilakukan perusahaan untuk mengembangkan produk, layanan, proses, atau kemampuan yang memberikan kepada perusahaan posisi bisnis yang relative lebih unggul daripada pesaingnya dan tenaga kompetitif lainnya.

2.1.15 Perangkat Lunak Aplikasi ( Application Software)

Menurut O’Brien (2005, p.691), Application software program yang menentukan aktivitas pemrosesan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus dari pemakai computer. Contoh-contohnya adalah spreadsheet elektronik dan program word processing atau program penggajian dan persediaan.

(10)

2.1.16 Perangkat Lunak Sistem (System Software)

Menurut O’Brien (2005, p.715), Program yang mengendalikan dan mendukung berbagai operasi sistem komputer. Software sistem meliputi berbagau jenis program, seperti sistem operasi DBMS, program layanan dan utilitas, serta penerjemah bahasa pemrograman.

2.1.17 Computer and Hardware

Menurut O’Brien (2005, p.694), Komputer adalah alat yang memiliki kemampuan untuk menerima data; menyimpan dan menjalankan program instruksi secara internal; melakukan operasional matematika, logis, manipulatif terhadap data; serta melaporkannya.

Menurut O’Brien (2005, p.702), Hardware meliputi mesin dan media, perlengkapan fisik, kebalikan dari program komputer atau metode penggunaan.

2.1.18 Network

Menurut O’Brien (2005, p.708), network adalah sistem yang saling terhubung dari berbagai komputer, terminal, dan saluran serta peralatan komunikasi.

(11)

2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas 2.2.1 Pengertian Enterprise

Berikut adalah pendapat yang dikemukakan oleh ahli mengenai pengertian enterprise, yaitu menurut (Dr. Scott A. Bernard, 2005, p.31), sebuah area dari suatu activitas dan tujuan biasa sebuah atau diantara beberapa organisasi, dimana informasi dan beberapa sumber telah ditukar.

2.2.2 Pengertian Enterprise Architecture

Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian Enterprise Architecture yaitu, menurut (Bernard, 2005, p.31), Enterprise Architecture merupakan praktek kerja dan manajemen yang muncul yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan memungkinkan mereka untuk melihat diri mereka sendiri dalam hal holistik dan pandangan terpadu dari arah strategis, praktek bisnis, arus informasi, dan sumber daya teknologi. Dengan mengembangkan pandangan yang terintegrasi dari versi sekarang dan masa depan, perusahaan dapat lebih baik mengelola transisi mencakup identifikasi tujuan-tujuan baru, kegiatan, dan semua sumber daya modal dan manusia ( termasuk teknologi informasi) yang akan meningkatkan keuangan baris bawah dan misi kinerja.

Komponen Enterprise Architecture :

Enterprise Architecture = Strategy + Bussiness + Technology

(12)

Gambar 2.2 Kubus EA

2.2.3 Management Program Enterprise Architecture Management Enterprise Architecture terdiri dari:

1. Resource Alignment

Menggambarkan apakah sumber daya yang digunakan suatu perusahaan sudah efektif dan efisien dalam mendukung strategi perusahaan.

2. Standardized Policy

Menggambarkan kebijakan atau peraturan-peraturan yang harus ditetapkan sebuah perusahaan.

3. Decision Support

Menggambarkan apakah SI/TI di dalam perusahaan sudah mendukung pengambilan keputusan di setiap divisi dalam perusahaan.

4. Resources Development

Menggambarkan seberapa jauh perusahaan mengembangkan atau meningkatkan sumber daya yang ada di dalam perusahaan.

(13)

2.2.4 Documentation Method Enterprise Architecture Documentation Enterprise Architecture terdiri dari:

1. Framework

Menggambarkan ruang lingkup arsitektur untuk di dokumentasikan dan menetapkan hubungan antara arsitektur.

Gambar 2.3 EA Cube Documentation Framework

2. EA Components

Menggambarkan tujuan, proses, statndar, dan sumber daya yang ada di dalam perusahan yang dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan bisnis.

(14)

Gambar 2.4 Examples of EA Components

3. Current Architecture

Menggambarkan komponen-komponen EA yang saat ini ada di dalam perusahaan.

Gambar 2.5 EA Drivers Change

4. Future Architecture

Menggambarkan komponen Enterprise Architecture yang baru sesuai dengan kebutuhan perusahan untuk meningkatkan kinerja yang sudah ada, mendukung inisiatif strategi yang baru, kebutuhan operasional, dan solusi teknologi yang akan digunakan.

(15)

Menggambarkan arsitektur saat ini dan di masa yang akan datang dan perencanaan secara berkala untuk mengelola perubahan bisnis atau teknologi di masa yang akan datang.

6. Planning Threads

Menggambarkan perencanaan-perencanaan sistem yang akan datang dan perubahan-perubahan yang terjadi pada proses bisnis.

2.2.5 Structure Enterprise Organizational Level Structure Parson’s Purpose of Each Level Function Thompson’s Level Activities

Institutional Organisasi terbuka

dengan lingkungan Managerial

Technical Dimana produk di dalam organisasi di proses

Tabel 2.1 Parson/Thompson Model of Enterprise

2.3 Teknik Analisis Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

2.3.1 Analisis Lingkungan External Bisnis

Analisis lingkungan external merupakan analisis semua faktor eksternal dari suatu perusahaan. Faktor external tersebut meliputi: faktor ekonomi, social, politik, teknologi, pesaing, pendatang baru dll. Dengan adanya faktor external tersebut, perusahaan mampu mengetahui peluang dan ancaman tersebut akan memberikan

(16)

teknik analisis digunakan untuk memahami kondisi situasi pada lingkungan external bisnis diantaranya

2.3.1.1 Analisa Lima Persaingan porter

Menurut ward (2002, p95), teori ini telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam perencanaan strategi bisnis bebagai perusahaaan

Gambar 2.6 Lima Persaingan porter (Ward dan Perppard , 2002, p95)

Lima faktor kekuatan porter dapat dijelaskan sebagai berikut (Wheelen dan Hunger 2004, p61-63)

1. Ancaman pesaing sejenis

Persaningan tersebut bertingkat dari industri yang kuat sampai industri yang lemah. Ketika tingkat persaingan tinggi, keunggulan akan menjadi cenderung rendah dan sebaliknya. Menurut Porter tinggkat persaningan di penggaruhi oleh beberapa faktor

(17)

yaitu : jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya titap yang besar, kapasitas dan hambatan keluar.

2. Ancaman masuk pendatang baru

Masuknya pendantang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor-faktor penghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu: skala ekonomi, diferensiasi produk, kecukupan modal, biaya peralihan, akses keseluruhan distribusi dan peraturan pemerintah

3. Ancaman dari produk atau jasa pengganti

Ketika tingkatan ancaman ini menjadi lebih tinggi maka keuntungan organisasi menjadi lebih rendah dan pelanggan akan berubah ketika harga produk kita menjadi tinggi, pelanggan akan lebih memilih untuk menggunakan produk subsititusi apabila harga produk kita tinggi. Ancaman produk subsititusi menjadi lebih kuat bilamana konsumen di hadapkan pada switching cost (biaya peralihan) yang sedikit jika produk subsititusi yang lebih murah atau kualitas yang sama bahkan lebih tinggi dari produk produk suatu industri.

4. Kekuatan tawar-menarawar pembelian

Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurukan harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu

(18)

kemampuan mempengaruhi tawar-menawar pembelian

5. Kekuatan tawar menawar pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri kemampuan mereka menaikan harga atau mengurangi kualitas produk atas jasa yang ditawarkan

2.3.1.2 Analisa PEST (Politic ,Economic, Social, Tehnology)

Menurut Ward dan peppard (2002,p70-72) Analisis PEST adalah analisis yang terhadap faktor lingkuangan eksternal bisnis yang meliputi bidang, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST di gunakan untuk menilai pasar dari suatu unut bisnis atau unit organiasasi. Arah analisi PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan,

Rencana pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.

a. Faktor politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah hukum, aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan. Contohnya, kebijakan tentang pajak, peraturan perdagangan, peraturan daerah, stabilitas politik dan kebijakan ketenagakerjaan.

(19)

b. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembeli dari pelanggan dan mempengaruhi iklim bisnis dalam perusahaan. Contohnya, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, dan harga produk dan jasa.

c. Faktor sosial

Faktor social yaitu semua faktor yang mempengaruhi besarnya ukuran daya beli dari pangsa pasar yang ada. Contohnya, tingkat pendidikan masyarakat , tingkat social dan budaya, dan tingkat pendapatan masyarakat.

d. Faktor teknologi

Faktor teknologi yaitu meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan meningkatkan kinerja bagi operasional perusahaan. Contohnya, automatisasi system, tingkat kadaluarsa teknologi dan kecepatan transfer teknologi.

2.3.1.3 Analisis Internal Lingkungan Bisnis

Analisis lingkungan bisnis dari perusahaan digunakan untuk mengetahui strategi bisnis perusahaan saat ini dan visi misi perusahaan, aktivitas dan proses bisnis perusahaan, sumber daya yang dimiliki dan informasi yang dibutuhkan perusahaan.

Adapun teknik-teknik yang digunakan untuk memahami kondisi lingkungan bisnis internal perusahaan yaitu:

(20)

Untuk EA yang mendukung perusahaan secara holistik, harus mengaitkan strategi, bisnis, dan teknologi. EA paling efektif jika secara serentak mendukung perencanaan eksekutif top down dan pengambilan keputusan dalam setiap LOB. Dengan cara ini, EA membantu untuk memastikan bahwa strategi bisnis dan perencanaan teknologi bergerak maju. Dari perspektif bisnis EA menyediakan konteks dan tujuan kebutuhan bisnis untuk diidentifikasi. Dari perspektif teknologi, EA menyediakan strategi dan konteks bisnis untuk perencanaan sumber daya.

2.3.2.1 Hubungan EA dan Strategi

Framework EA dan metodologi yang mengatur dokumentasi EA dengan cara yang memungkinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan perencanaan teknologi dan pengambilan keputusan. Hal ini penting terutama dalam dokumentasi pandangan EA di masa depan. Pada saat identifikasi pertama perubahan apa yang diantisipasi dalam target strategi dan inisiatif, dokumentasi berikutnya kegiatan usaha dan sumber daya teknologi dapat diselesaikan sedemikian rupa untuk mempromosikan keselarasan, efisiensi, dan efektivitas. Mendokumentasikan strategi melibatkan identifikasi tujuan, inisiatif, dan hasil ukuran.

Strategic Goals

Ini adalah tujuan utama dari perusahaan. Tujuan strategis biasanya memerlukan beberapa tahun untuk menyelesaikannya. Perubahan dalam tujuan strategis yang dibuat didalam respon bisnis internal dan eksternal dan juga teknologi atau perubahan dalam hukum dan peraturan.

(21)

Strategic Initiatives

Ini adalah kegiatan bisnis dan teknologi, program, dan proyek-proyek yang memungkinkan pencapaian tujuan strategis, sehingga mereka dapat mempengaruhi arah yang diperlukan oleh perusahaan.

Strategic Measures

Ini adalah hasil tindakan yang mengidentifikasi ketika sebuah strategic initiatives telah berhasil memenuhi strategic goal. Hasil tujuan menentukan kapan suatu perusahaan mencapai misinya.

2.3.2.2 Hubungan EA dan Rencana Bisnis

Seperti yang tercermin dalam desain Framework EA, strategi menciptakan kebutuhan bisnis dan teknologi yang mendukung solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. EA dokumen dibagi menjadi tiga isu utama di tingkat bisnis:

Supporting Strategic Goals

Menyentuh titik antara inisiatif strategis dan kegiatan usaha harus jelas didokumentasikan. Tidak semua kegiatan usaha yang strategis, dan penting untuk membedakan dalam dokumentasi EA antara mereka yang langsung link ke inisiatif strategis dan mereka yang menyediakan fungsi dukungan umum untuk perusahaan. Documentation of Business Activities

Mendokumentasikan penciptaan dan pengiriman produk bisnis dan jasa penting dalam mendukung Business Process Improvement (BPI) dan proyek Business Process Reengineering (BPR), dan dalam mendokumentasikan kegiatan usaha untuk menunjukkan input, output, hasil, dan elemen lain dari pengaruh tentang bisnis masing-masing proses. Hal ini juga penting untuk mengidentifikasi bagaimana proses bisnis yang terkait dengan satu sama lain.

(22)

Menganalisa kebutuhan bisnis dan kegiatan dapat mengungkapkan pentingnya teknologi pendukung (misalnya kegiatan pemasaran memerlukan data penjualan tren analisis, dan proses manufaktur membutuhkan berbagai jenis sumber daya termasuk bahan baku, fasilitas, tenaga kerja, komputer, data, dan robotika). EA membantu untuk mengidentifikasi dan mendukung dokumentasi teknologi ini.

2.3.2.3 Hubungan EA dan Rencana Teknologi

Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan aliran informasi dan sumber daya lain untuk mendukung penciptaan dan pengiriman produk bisnis dan layanan, yang pada gilirannya memungkinkan pencapaian strategic goal. Ini penting bahwa teknologi tidak mendorong bisnis dan perencanaan strategi, terutama di perusahaan-perusahaan yang sumber dayanya terbatas, di mana biaya duplikasi non-strategis teknologi tidak dapat diberikan. Perencanaan bottom-up (misalnya di mana teknologi adalah katalis untuk perubahan) adalah penggunaan yang layak dari EA, namun itu bukan proses normal untuk implementasi sumber daya. Hal ini lebih penting bagi perusahaan untuk memahami arah utama dan prioritas, merencanakan kegiatan bisnis yang diperlukan, dan kemudian mengidentifikasi sumber daya yang mendukung, termasuk IT.

2.3.3 Kerangka Kerja Enterprise Architecture

2.3.3.1 The Zachman ISA Framework (1987 dan 1992)

Pada pertengahan 1980an John Zachman mengamati bahwa persyaratan pengolahan data dari banyak kliennya IBM menjadi lebih kompleks. Ada kebutuhan untuk menampilkan sistem informasi dari beberapa perspektif yang ditujukan kompleksitas dan perencanaan dipromosikan, desain, dan manajemen konfigurasi. Zachman menarik dari kedua pesawat dan industri konstruksi dalam mengembangkan

(23)

skema yang sangat intuitif dan komprehensif untuk mendokumentasikan arsitektur sistem informasi (ISA) dalam konteks beberapa karakteristik perspektif hirarki. Framework Zachman ISA adalah skema dengan baris dan kolom yang fungsinya seperti sebuah database relasional yang di dalam disebut sebagai pengembangan dasar atau “primitive” artifact arsitektur untuk masing-masing dari 30 sel dalam skema, seperti bahwa tidak ada artifact yang berulang dalam sel-sel lain atau dikombinasikan untuk menciptakan panggilan “composite” produk yang dipanggil oleh Zachman. Dengan mendokumentasikan ISA (sekarang dikenal sebagai Zachman EA framework views sistem informasi mereka yang berguna untuk eksekutif senior, lini manajer, dan staf pendukung. Selanjutnya, pendekatan Zachman tentang what, how, where, who, when, dan why membahas pertanyaan tentang sistem informasi.

Gambar dibawah adalah ISA Kerangka Zachman

(24)

Metode ini merupakan pengembangan dari Zachman Framework yang dilakukan oleh Steven Spewak. Steven Spewak merupakan Chief Architect dari DHL System Inc. Dia merupakan orang yang memperkenalkan “enterprise” dalam frameworknya.

Gambar 2.8 The Spewak Enterprise Planning Approach 2.3.3.3 EA Cube Framework (2004)

Goal and Initiatives

Ini adalah kekuatan pendorong di belakang arsitektur. Tingkat atas dari kerangka kerja EA mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan inisiatif dari perusahaan dan memberikan gambaran yang jelas dari kontribusi bahwa TI akan membuat dalam mencapai tujuan-tujuan ini. Perencanaan strategis dimulai dengan pernyataan yang jelas, tujuan-tujuan perusahaan dan juga misinya. Dilengkapi dengan sebuah pernyataan singkat dari visi untuk sukses. Ini diikuti dengan deskripsi dari arah strategis perusahaan yang telah diambil, skenario yang bisa terjadi, serta strategi kompetitif yang akan memastikan tidak bertahan hidup saja, tetapi keberhasilan dalam istilah yang perusahaan harus mendefinisikan. Laporan-laporan menyeluruh kemudian didukung melalui identifikasi tujuan dan mendukung inisiatif yang mencakup hasil yang terukur dan ukuran kinerja.

(25)

Products and Services

Ini adalah area arsitektur yang merupakan pengaruh utama. Tingkat kedua dari kerangka kerja EA mengidentifikasi produk bisnis layanan dari perusahaan dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses tersebut. Istilah "product services" adalah digunakan untuk proses dan prosedur yang mencapai misi dan tujuan perusahaan, apakah itu adalah untuk bersaing di sektor swasta, menyediakan layanan publik, mendidik, memberikan layanan medis, atau memberikan kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis membantu untuk mengarahkan dan memprioritaskan layanan berbagai bisnis dan kegiatan pengiriman produk dalam suatu perusahaan untuk memastikan bahwa mereka secara kolektif bergerak dalam arah strategis yang ditetapkan dalam Rencana Strategis. Sehingga layanan bisnis perlu dimodelkan dalam keadaan saat ini dan jika perubahan diantisipasi, maka akan dimodelkan dalam visi masa depan negara. Bisnis layanan dan proses pengiriman produk harus dihilangkan jika mereka tidak menambahkan nilai yang cukup untuk tujuan strategis perusahaan dan inisiatif. Layanan bisnis dan kegiatan pengiriman produk harus diubah, jika perubahan dapat meningkatkan nilai perusahaan baik itu penyesuaian kecil atau perubahan besar dalam bagaimana aktivitas yang dilakukan. Terkadang teknologi merupakan kunci elemen di dalam meningkatkan nilai, tapi tidak harus menjadi faktor pendorong dalam rekayasa ulang atau perbaikan jasa bisnis dan proses pengiriman produk. Hal ini penting untuk meninjau dan menyesuaikan proses sebelum TI diterapkan untuk memastikan bahwa nilai optimal dan efisiensi yang dicapai.

Data and information

Tujuan sekunder dari arsitektur adalah mengoptimalkan data dan pertukaran informasi. Tingkat ketiga dari kerangka kerja EA dimaksudkan untuk mendokumentasikan

(26)

depan arus informasi akan terlihat. Tingkat ini dapat tercermin melalui dokumen strategi TI yang mengikat ke Rencana Strategis perusahaan dan Rencana Bisnis. Tujuan dari strategi TI adalah untuk membentuk suatu pendekatan tingkat tinggi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengubah, dan menyebarluaskan informasi di seluruh perusahaan. Penggunaan konsep-konsep seperti knowledge management, data mining, data warehouse, data marts, dan portal web dapat diselenggarakan melalui strategi TI. Desain dan fungsi dari database seluruh perusahaan juga didokumentasikan pada tingkat ini seperti juga standar dan format untuk data, data dictionary, dan repository untuk objek informasi dapat digunakan kembali.

System and Applications

Tingkat keempat dari kerangka kerja EA dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok sistem informasi saat ini, dan aplikasi perusahaan yang menggunakan atau memberikan kemampuan IT. Tergantung pada perubahan di tingkat atas kerangka kerja EA (bisnis layanan dan arus informasi) mungkin ada direncanakan perubahan pada sistem / aplikasi yang harus tercermin dalam pandangan masa depan arsitektur. Daerah dari kerangka kerja EA merupakan komponen fitur yang menonjol dalam arsitektur berorientasi layanan, seperti aplikasi komersial semakin interoperable yang tersedia bagi perusahaan (misalnya J2EE dan standar industri .NET). Aplikasi modular yang besar dapat menangani seluruh baris bisnis dan fungsi back office (misalnya, sistem keuangan, sistem pengendalian manufaktur, dan sistem manajemen rantai pasokan). Sering disebut sebagai sistem ERP (Enterprise Resource Planning), aplikasi komersial ini dapat menawarkan fungsi modul yang dapat disesuaikan untuk memungkinkan perusahaan untuk mengurangi jumlah keseluruhan aplikasi yang mereka

(27)

operasikan dan pelihara. Sementara itu sistem ERP jarang menyediakan semua fungsi yang dibutuhkan perusahaan untuk fungsi bisnis dan dukungan administrasi, pendekatan modular reflektif dari strategi "plug-and-play" yang perusahaan dapat mengadopsi pada tingkat kerangka kerja EA untuk meningkatkan interoperabilitas dan mengurangi biaya. Network and Infrastructure

Ini merupakan tulang punggung arsitektur. Tingkat kelima dan bawah kerangka EA dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan suara, data, dan video jaringan perusahaan yang digunakan untuk sistem host, aplikasi, website, dan database. Tingkat ini juga mendokumentasikan infrastruktur perusahaan (misalnya bangunan, ruang server, modal, peralatan). LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), SANS (Systems Application Network), intranet, extranet, jaringan wireless semua terorganisir dan didokumentasikan pada tingkat ini sehingga desain yang efisien dapat diimplementasikan melalui arsitektur masa depan yang mengurangi duplikasi, meningkatkan biaya dan efisiensi kinerja, dan mempromosikan ketersediaan dan survivabilitas. Seringkali, perusahaan akan menentukan kemampuan TI yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan, dan di daerah ini arsitektur harus mencerminkan sumber daya yang berlebihhan di lokasi yang berbeda seperti bahwa kemampuan dapat terus tersedia jika sumber daya utama menjadi tidak tersedia.

Mission Statement

Secara ringkas menjelaskan arahan atau tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Strategic goals

Adalah sekumpulan tujuan – tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan. Strategic Initiatives

(28)

goals.

Knowledge warehouse

Berevolusi dari database mainframe besar yang melayani beberapa aplikasi dan user di beberapa sistem dan jaringan dan berisi tentang informasi tentang berbagai kegiatan dan proses pada sebuah perusahaan.

Database

Adalah aplikasi software yang dirancang untuk mendukung penyimpanan, pengambilan, memperbarui, dan penghapusan elemen data dan objek data.

IT Security

IT security program memiliki beberapa focus area, diantaranya: informasi, personil, operasional dan fasilitas. Agar lebih efektif, IT security harus bekerja di semua tingkatan EA dan di semua komponen EA.

IT Standards

Salah satu fungsi utama EA adalah menyediakan standar teknologi yang sesuai pada setiap tingkatan EA framework. Standar yang ada harus bisa diterima secara nasional dan internasional dalam rangka mempromosikan non-proprietary commercial solutions dalam komponen EA.

IT Workforce

IT Workforce Plan merupakan salh satu cara terbaik untuk mengartikulasikan bagaimana manusia akan dipekerjakan sesuai kemampuan teknologinya dalam mendukung layanan bisnis dan arus informasi.

(29)

2.3.4 Enterprise Architecture Artifacts 2.3.4.1 Strategic Plan

Strategic Plan adalah kebijakan tingkat tinggi dan perencanaan dokumentasi yang digunakan perusahaan untuk dijadikan sebagai arahan, strategi kompetitif, tujuan utama, dan program yang memungkinkan untuk menjalankan proyek. Strategic Plan ini bisa digunakan untuk rencana 5 tahun ke depan.

2.3.4.2 Balaced Scorecard

Menurut Widjaja di dalam bukunya Memahami Konsep Balanced Scorecard (2002, p.2), Balaced Scorecard adalah: “sekelompok tolak ukur kinerja yang terintegrasi yang berasal dari strategi perusahaan dan mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan.”

2.3.4.3 SWOT Analysis

Kelebihan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman merupakan gambaram keseluruhan pada perusahaan dengan mengidentifikasi faktor – faktor internal dan eksternal dimana dapat mengungkapkan area – area yang harus difokuskan dan dikembangkan.

(30)

Menurut Kuncoro, (2006, p51) SWOT biasa digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di lingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal perusahaan.

Tabel 2.2 Matriks analisis SWOT 2.3.4.4 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Menurut Rangkuti (2004, p22 - 23), sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita harus mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS).

FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X RATING KOMENTAR PELUANG Total Peluang ANCAMAN Total Ancaman TOTAL EFAS

Tabel 2.3 Tabel EFAS Strength (S) Daftar semua kekuatan yang dimiliki Weakness (W) Daftar semua kelemahan yang dimiliki Opportunities (O) Daftar semua peluang yang dapat diidentifikasi Strategi SO Gunakan semua kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada

Strategi WO Atasi semua kelemahan dengan memanfaatkan semua peluang yang ada Threads (T) Daftar semua ancaman yang dapat diidentifikasi Strategi ST Gunakan semua kekuatan untuk menghindar dari semua ancaman Strategi WT Tekan semua kelemahan dan cegah semua ancaman

(31)

Berikutadalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) : 1. Susun dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang ancaman)

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,1 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang semakin besar diberi rating +4, jika peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Contoh, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor

tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

(32)

Menurut Rangkuti (2004, p24 – 25), setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi,tabelFaktor Strategi Internal (IFAS) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strengthand Weakness perusahaan.

FAKTOR STRATEGI INTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X RATING KOMENTAR KEKUATAN Total Kekuatan KELEMAHAN Total Kelemahan TOTAL IFAS

Tabel 2.4 Tabel IFAS Tahapan :

1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 0,1 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau pesaing utama.

(33)

Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contoh, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahannya perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. 2.3.4.6 CONOPS Scenario

Konsep dari Skenario Operasi adalah dokumen naratif yang mendeskripsikan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan dioperasikan beberapa tahun ke depan. Skenario ini bisa dikatakan sebagai catatan penting dengan perencanaan asumsi. 2.3.4.7 Concept Of Operation Diagram

CONOPS Diagram adalah gambaran grafis tingkat tinggi tentang bagaimana fungsi perusahaan, baik secara keseluruhan maupun area tertentu yang harus diperhatikan 2.3.4.8 Business Plan

Business Plan memberikan penjelasan tingkat tinggi dari baris kunci yang ada pada fungsi bisnis, dan strategi keuangan yang akan menyelesaikan goals strategi dan initiatives strategi.

2.3.4.9 Swim Lane Process Diagram

Diagram aktivitas pemegang saham menunjukkan bahwa pemegang saham terlibat dengan baris di dalam proses bisnis, dan juga waktu interaksi. Diagram tersebut menggunakan format ‘Swim Lane’ untuk menyusun pemegang saham sesuai dengan baris, dan menyusun timeframe dengan kolom, kemudian kegiatan overlaying dengan simbologi flowchart.

(34)

Gambar 2.10 Swim Lane Diagram 2.3.4.10 Business Process Diagram

Business process diagram menggambarakan secara detail aktifitas dalam perusahaan, termasuk bagaimana aktifitas yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan.. 2.3.4.11 Use Case Narrative and Diagram

Use case narrative mengikuti format Unified Modelling Language (UML) untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, proses bisnis, actor dan aturan bisnis.

Gambar 2.11 Use Case Diagram

2.3.4.12 Object State Transition Diagram

State Transition Diagram menggunakan notasi dari UML untuk menunjukkan bagaimana alur dari specific data object.

(35)

Gambar 2.12 Object State Transition Diagram 2.3.4.13 Logical Data Model

Data model dapat dikembangkan menggunakan metode struktur tradisional dan symbol (Entity Relationship Diagram) atau bisa menggunakan metode object oriented dan simbol dari UML, yang menghasilkan sebuah class diagram atau object diagram. 2.3.4.14 Activity or Entity Matrix

Activity/Entity Matrix adalah pengembangan dengan pemetaan dimana entitas data dipengaruhi oleh jalur aktifitas bisnis. Terdapat 4 tipe perubahan data yaitu Create, Read, Update & Delete.

2.3.4.15 System Communication Description

Sistem ini menyediakan penjelasan bagaimana data dikomunikasikan antara sistem dengan perusahaan dan termasuk jaringan dan media.

2.3.4.16 System Data Flow Diagram

System Data Flow Diagram menggambarkan proses pertukaran data di dalam sistem dan bagaimana pertukaran data itu terjadi.

2.3.4.17 Network Connectivity Diagram

Network Connectivity Diagram menggambarkan physical connection antara data internal dan external perusahaan.

(36)

Security Plan menyediakan high-level dan detail description dari security program yang berdampak bagi perusahaan.

2.3.4.19 Tehnology Forecast

Technology Forecast menggambarkan kebutuhan teknologi di masa mendatang pada perusahaan. Dimana teknologi yang digunakan harus sesuai dengan standarisasi yang ada.

2.3.4.20 Workforce Plan

Workforce Plan sebagai standar dalam penerimaan karyawan baru dan pengembangan bagi eksekutif, manajemen dan karyawan di perusahaan.

2.3.4.21 Organizational Chart

Organizational Chart menggambarkan otoritas, hubungan kerja, kepemilikan dan menunjukan hierarki jabatan dari setiap bagian.

2.3.4.22 Knowledge and Skill Profile

Konwledge Skill and Profile menjelaskan tugas-tugas dari setiap bagian di perusahaan sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing orang

2.3.5 Proses Enterprise Architecture

Sebagai prasyarat untuk pengembangan dari setiap enterprise architecture, masing-masing agen harus membangun kebutuhan untuk mengembangkan EA dan merumuskan strategi yang mencakup definisi visi, tujuan, dan prinsip-prinsip. Angka ini menunjukkan representasi dari proses EA. Eksekutif dan dukungan harus dibentuk dan tim arsitektur diciptakan dalam organisasi. Tim ini mendefinisikan pendekatan dan proses disesuaikan dengan kebutuhan agen. Tim arsitektur menerapkan proses untuk membangun baik baseline dan target EA. Tim arsitektur juga menghasilkan rencana

(37)

sekuensing untuk transisi sistem, aplikasi, dan praktik bisnis yang terkait berdasarkan pada detail gap analysis . Arsitektur adalah digunakan dalam CPIC dan rekayasa perusahaan dan proses program manajemen melalui prioritas, proyek-proyek tambahan dan penyisipan teknologi baru muncul. Terakhir, arsitektur dipertahankan melalui modifikasi terus menerus untuk mencerminkan baseline agen saat ini dan praktek target bisnis, tujuan organisasi, visi, teknologi, dan infrastruktur.

Gambar

Gambar 2.1 Model Perencanaan Strategi dan Teknologi Informasi  (Sumber : Ward and Peppard, 2002, p.154)
Gambar 2.2 Kubus EA
Gambar 2.3 EA Cube Documentation Framework
Gambar 2.4 Examples of EA Components
+7

Referensi

Dokumen terkait

129 14180821710076 DAPRI SD MUHAMMADIYAH PELAWA Seni Budaya 1808 Kabupaten Parigi Muotong Sulawesi Tengah Rayon 125 UNTAD Kampus FKIP Gedung FB Bumi Tadulako TONDO PALU UTN,

Titrasi ini digunakan apabila reaksi antara kation dengan EDTAlambat atau apabila indicator yang sesuai tidak ada. EDTA berlebih ditambahkan berlebih dan yang bersisa dititrasi

Sehingga, untuk Indeks Kinerja Kunci tingkat pentalan (bounce rate), terdapat kesimpulan kedua, yaitu: pengunjung yang datang hanya melihat satu halaman dituju, mereka merasa

Lengkapi table dibawah ini dengan menuliskan jurnal yang dibutuhkan pada tanggal transaksi dan pada tanggal 31 desember 2010 untuk mencatat amortisasi.. Jika tidak

Apabila dilihat dari peubah bidang kerja yang diinginkan diperoleh bahwa untuk masa tunggu enam bulan ke atas, peluang alumni yang memiliki keinginan bekerja di bidang

Di samping karena faktor letak yang tidak strategis secara ekonomi dan kondisi tanah yang gersang, hambatan yang cukup mencolok untuk mengolah tanah wakaf secara

Kota Semarang mempunyai potensi yang cukup besar di bidang budidaya air payau yakni seluas 789,80 Ha. Untuk pembesaran ikan bandeng sendiri di Kecamatan Tugu telah

Hasil menunjukkan bahwa faktor yang berperan pada status gizi balita menurut kelompok pembangunan wilayah seperti bidang ekonomi dan sosial yaitu jumlah penduduk miskin