• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANDRE HENDRAWADI C9508012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANDRE HENDRAWADI C9508012"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERANCANGAN

VISUAL BRANDING

DAN

MEDIA PROMOSI TAMAN SATWA TARU JURUG SOLO

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir

Sebagai Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya

DIII Desain Komunikasi Visual

Oleh:

ANDRE HENDRAWADI

NIM. C9508012

PROGRAM STUDI DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user

“Tuhan mungkin tidak pernah mengabulkan doa kita, tapi Tuhan memberi kita

(5)

commit to user

Kedua orang tua dan kakakku tercinta yang telah memberikan segalanya dalam

(6)

commit to user

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan kemudahan dan melimpahkan hikmah-Nya, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN

VISUAL

BRANDING

DAN MEDIA PROMOSI TAMAN SATWA TARU JURUG SOLO.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar

Ahli Madya dalam Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual, Fakultas

Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selesainya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan secara

moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret.

2.

Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D, selaku Ketua Program Studi DIII Desain

Komunikasi Visual dan Pembimbing I Tugas Akhir.

3.

Ercilia Rini O, S.Sn, selaku Pembimbing II Tugas Akhir.

4.

Seluruh Dosen DIII Desain Komunikasi Visual yang telah memberikan

bimbingan selama perkuliahan.

5.

Laksono dan Joko S, terimakasih atas kemudahan beradministrasi.

6.

Seluruh

Staff

Taman Satwa Taru Jurug Solo yang telah memberikan izin untuk

melakukan observasi di Taman Satwa Taru Jurug Solo.

7.

Semua pihak yang telah membantu, dalam penyusunan Tugas Akhir yang

(7)

commit to user

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Atas

perhatian dan kerjasamanya penulis ucapkan terima kasih.

Surakarta, Desember 2011

(8)

commit to user

HALAMAN JUDUL

...

i

LEMBAR PERSETUJUAN

... ii

LEMBAR PENGESAHAN

... iii

MOTTO

... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

... v

KATA PENGANTAR

... vi

DAFTAR ISI

... viii

BAB I PENDAHULUAN

... 1

A.

Latar belakang Masalah ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 3

C.

Tujuan Perancangan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DATA

... 4

A.

Data Produk ... 4

1.

Sejarah Taman Satwa taru Jurug Solo (TSTJ) ... 4

2.

Konsumen ... 22

3.

Promosi

...

22

B.

Target

Market

dan Target

Audience

... 29

1.

Target

Market

dan Target

Audience

... 29

(9)

commit to user

1.

Agro Wisata Sondokoro ... 32

2.

Taman Hiburan Remaja Sriwedari ... 43

BAB III KONSEP PERANCANGAN

... 53

A.

Konsep Karya ... 53

1.

Pendekatan Kreatif ... 55

2.

Positioning

... 56

3.

USP (Unique Selling Preposition)

... 56

4.

Big Idea

... 56

B.

Konsep Perancangan ... 59

C.

Teknik Pelaksanaan ... 69

D.

Perancangan Media ... 69

BAB IV VISUALISASI KARYA

... 82

A.

Media Lini Atas

(Above the Line Media)

... 82

B.

Media Lini Bawah

(Bellow the Line Media)

... 86

C.

Media Penunjang

(Stationary)

... 102

BAB V PENUTUP

... 106

A.

Kesimpulan ... 106

 

B.

Saran-saran ... 107

 

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Andre Hendrawadi 1

Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D 2 Ercilia Rini O, S.Sn 3

ABSTRAK

2012. Adapun permasalahan yang dikaji adalah tentang visual branding dan suatu kegiatan promosi terhadap Taman Satwa Taru Jurug Solo. Konsep perancangannya dimulai dengan pengumpulan data dan teori-teori. Promosi utama yang dilakukan adalah dengan mendesain ulang sign system dan entrance Taman Satwa Taru Jurug Solo sehingga diharapkan dapat lebih menarik calon pengunjung dan pada akhirnya akan meningkatkan pemasukan. Karya tugas ini diharapkan dapat membantu dalam mempromosikan Taman Satwa Taru Jurug Solo dengan memperkenalkan desain dan konsep terbaru untuk dihadirkan ke tengah-tengah masyarakat luas mengingat semakin banyaknya persaingan di dunia hiburan melalui media promosi yang semakin berkembang.

1

Mahasiswa DIII Desain Komunikasi Visual dengan NIM C9508012 2

Dosen Pembimbing I 3

(11)

Andre Hendrawadi 1

Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D 2 Ercilia Rini O, S.Sn 3

ABSTRACT

2012. The problem studied is about a visual branding and promotional activities of the Taman Satwa Taru Jurug Solo. Its design concept begins with the collection of data and theories. The main promotion is done is to redesign sign system and entrance Taman Satwa Taru Jurug Solo that is expected to attract more potential visitors and will ultimately increase revenue. The work assignment is expected to assist in promoting Taman Satwa Taru Jurug Solo by introducing new designs and concepts to be presented to the middle of the wider community given the increasing competition in the world of entertainment through a media campaign that is growing.

1

DIII student of Visual Communication Design with NIM C9508012 2

Supervisor I 3

(12)

commit to user

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini masyarakat mempunyai banyak kesibukan yang terkadang pada akhirnya menjadi sebuah rutinitas dan bisa menjadi sangat menjenuhkan. Maka dari itu, masyarakat membutuhkan sebuah tempat rekreasi sebagai wadah hiburan yang juga dapat membuat mereka terlepas dari segala kejenuhan yang ada.

Bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar, tempat hiburan sangat dibutuhkan. Sayangnya, tempat hiburan yang ada di kota-kota besar saat ini terkadang hanya dapat dinikmati oleh orang-orang dengan kelompok usia tertentu, dengan kata lain tidak dapat dinikmati oleh anak-anak dan terkadang sudah tidak cocok lagi bagi para manula. Seperti contohnya mall, bioskop, diskotik, café, karaoke, pub, dan sebagainya.

Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar sudah berada pada lingkungan yang modern, maka dari itu diperlukan juga wadah hiburan yang masih asri dan masih alami. Selain itu, disaat ini juga sangat sulit tempat hiburan yang menawarkan pendidikan selain kesenangan yang ada. Tempat rekreasi yang ada saat ini, kebanyakan hanya menawarkan hiburan dan kesenangan belaka.

(13)

wisata bahkan penelitian.

Kebun binatang memiliki potensi pariwisata yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata edukatif. Taman Satwa Taru Jurug Solo merupakan tempat atau wadah dimana dikumpulkan berbagai jenis tumbuhan dan satwa, guna diwujudkan sebagai sarana rekreasi alam yang sehat untuk membidik dan mengembangkan budaya masyarakat dalam ikut memelihara keseimbangan kelestarian lingkungan hidup dan konservasi.

Di dalam Taman Satwa Taru Jurug Solo, selain binatang-binatang, terdapat sebuah taman sebagai kenangan bagi seorang seniman “legenda” Indonesia, Gesang.

Akan tetapi kebun binatang ini sudah jarang dilirik oleh masyarakat Solo. Hal ini dikarenakan entrance yang kurang menarik, kurangnya sign system, keadaan kandang yang kurang terawat, dan kurangnya promosi-promosi.

(14)

1. Bagaimana merancang visual branding Taman Satwa Taru Jurug Solo sehingga lebih menarik?

2. Bagaimana merancang media placement yang tepat?

3. Bagaimana menentukan media visual branding agar menarik pengunjung?

C. Tujuan Perancangan

1. Merancang visual branding Taman Satwa Taru Jurug Solo sehingga lebih menarik.

2. Merancang media placement yang tepat.

(15)

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Sejarah Taman Satwa Taru Jurug Solo (TSTJ)

Taman Satwa Taru Jurug Solo (TSTJ) pada awalnya merupakan pindahan Kebun Binatang Sriwedari yang lebih dikenal dengan sebutan MbonRojo yang artinya tempat hiburan bagi keluarga raja, didirikan atas perkenan Sri Susuhunan Paku Buwono X pada tanggal 20 Dal 1381 atau 17 Juli 1901 dan merupakan Kebun Binatang tertua. Pada awalnya merupakan tempat hiburan bagi keluarga raja (berisi koleksi satwa) akhirnya berkembang sebagai tempat rekreasi untuk masyarakat.

a. Latar Belakang

Taman Jurug adalah sebutan populer untuk Taman Satwa Taru Jurug Solo. Taman yang dibangun pada tahun 1975 ini menempati area seluas 14 hektar dan merupakan tempat rekreasi keluarga yang menawarkan pemandangan alam yang indah, fasilitas hiburan gratis, sarana permainan anak-anak, tempat-tempat bersantai, dan lain-lain.

(16)

Akibat pemugaran itu, satwa-satwa yang ada di Kebun Binatang Sriwedari kemudian dipindahkan ke Taman Jurug.

Taman Satwa Taru Jurug Solo mengalami pengembangan dan renovasi di segala bidang. Pengembangan itu bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke taman ini. Beberapa pengembangan tersebut diantaranya ialah pembuatan Taman Gesang dan Petilasan Joko Tingkir serta pementasan panggung hiburan terbuka di hari-hari libur. Pengembangan itu merupakan bukti keseriusan pemerintah daerah dalam menjadikan taman ini sebagai obyek wisata unggulan di Jawa Tengah. Di samping itu, dengan dibentuknya empat instansi pemerintah untuk turut serta menjadi pengelola taman ini, yaitu Dinas Pertanian (sebagai pengawas flora dan fauna), Dinas Pendapatan Daerah (sebagai pengelola management keuangan), Dinas Tata Kota (sebagai pengelola fungsi ruang dan investasi), dan yang ke empat ialah Kantor Pengelola Aset Daerah, juga semakin mempercepat tekad pemerintah tersebut. (http://wisatamelayu.com)

b. Sejarah pengelolaan TSTJ 1) PT. Bengawan Permai

(17)

Surakarta, pada tempat rekreasi Taman Jurug yang merupakan salah satu taman rekreasi di Kota Solo, didirikan Tahun 1975 yang dikelola oleh PT. Bengawan Permai.

2) Yayasan Bina Satwa Taru Surakarta

Pada perkembangannya PT. Bengawan Permai tidak mampu lagi mengelola satwa titipan tersebut dan akhirnya tahun 1986 pengelolaannya diserahkan kembali kepada Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Melalui Surat Keputusan Walikota Kepada Daerah Tingkat II Surakarta No. 556/96/1986, pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II Surakarta. Agar pengelolaannya lebih profesional dibentuk suatu badan yang terbentuk Yayasan Bina Satwa Taru Surakarta berdasar akte notaris Budi Maknawi, SH No.36 tanggal 19 Nopember 1986 yang anggotanya terdiri dari berbagai unsur Pemerintah, profesional, tokoh masyarakat, usahawan dan unsur pendidikan.

3) PT. Solo Citra Perkasa

(18)

perjanjian : No. 556.4/1997, No. 035/PT.SCP/VII/1977 Tanggal 7 Juli 1997, namun dalam perkembangannya PT. SCP tidak dapat memenuhi kewajiban seperti apa yang tertuang dalam Surat Perjanjian, selain itu PT. SCP tidak dapat menjalin kerjasama dengan lingkungan / masyarakat.

4) TIM pengelola Sementara TSTJ Surakarta

Pada tanggal 8 Nopember 2000 dengan berbagai pertimbangan dan proses yang panjang, Pemerintah Kota Solo mengambil alih pengelolaan TSTJ melalui Surat Keputusan Walikota No. 556.4.05/256/I/2000 dibentuk Tim Pengelola Sementara TSTJ Surakarta yang diketuai oleh Asisten I Tata Praja dan beranggotakan Instansi terkait dibantu dari Kebun Binatang Gembiraloka Yogyakarta.

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Solo No. 556.4.05/894.A/I/2001 tentang perubahan Tim Pengelola Sementara TSTJ Surakarta dan ditetapkan sistem pengelolaan mandiri artinya segala pembiayaan dan pembangunan yang berkaitan dengan pengelolan TSTJ Surakarta dibebankan dari hasil pendapatan TSTJ sendiri.

5) Unit pengelolaan TSTJ Surakarta

(19)

a) Keputusan Walikota Solo No. 13 tahun 2002 tanggal 13 Nopember 2002 tentang pembentukan Unit Pengelola TSTJ Surakarta.

b) Surat Keputusan Walikota Solo No. 556.4/974/I/2002 tanggal 20 Januari 2003 tentang pengangkatan keanggotaan Dewan Pembina TSTJ Surakarta.

c) Surat Keputusan Walikota Solo No. 821/2/0271/2002 tanggal 14 Nopember 2002 tentang Pengangkatan Kepala Unit Pengelola TSTJ Surakarta.

Unit Pengelola TSTJ Surakarta ini berlangsung dari tanggal 13 Nopember 2002 sampai dengan tanggal 8 Mei 2006.

6) Satuan Tugas Pengelola Taman Satwa Taru Jurug

(20)

Maksud dan Tujuan Pembentukan Satuan Tugas Pengelolaan TSTJ adalah sebagai berikut :

a) Mengoptimalkan nilai TSTJ agar berdaya saing yang kuat. b) Untuk mendorong pengelolaan TSTJ menjadi lebih profesional. c) Mendorong agar seluruh jajaran TSTJ bekerja dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan, kesadaran tanggung jawab terhadap layanan publik, keselamatan satwa dan lingkungan.

d) Meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan daerah. e) Meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan daerah.

f) Pengelolaan sementara dalam rangka menuju terbentuknya BUMD.

Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug menyelenggarakan Pengelolaan Sementara TSTJ dalam rangka persiapan pembentukan menjadi BUMD.

Satuan Tugas TSTJ ini bertugas selama 6 (enam) bulan sejak ditetapkan Peraturan Walikota Nomor 7 tahun 2006. Namun sampai berakhirnya Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug ini menjalankan tugasnya, ternyata draft pembentukan PT Taman Jurug yang diajukan oleh Pemerintah Daerah Kota Solo (masih dalam proses pembahasan DPRD Kota Solo).

(21)

Taman Satwa Taru Jurug yang mana susunan Tim Pengelola ini terdiri dari :

a) Ir. Sudjadi, selaku Koordinator Tim Pengelola.

b) Kepala Dinas Pertanian Kota Solo, selaku Pengelola Flora Fauna.

c) Kepala Dinas Pendapatan Kota Solo, selaku Pengelola Manajemen Keuangan.

d) Kepala Dinas Tata Kota, selaku Pengelola Fungsi Ruang, Lahan dan Investasi.

e) Kepala Kantor Pengelola Aset Daerah, selaku Pengelola Konsolidasi dan Akuisisi Aset. Untuk mengelola Taman Satwa Taru Jurug sampai PT. Taman Jurug terbentuk dalam sebuah badan usaha yang baru.

7) Dengan mundurnya Bapak Ir. Sudjadi selaku koordinator Tim Pengelola TSTJ. Walikota Solo mengeluarkan Surat Tugas Nomor : 800/209.1 tanggal 9 Pebruari 2009 dengan susunan Tim sebagai berikut :

(22)

Anggota :

a) Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Solo, mengampu bidang Personal dan Keuangan.

b) Kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kota Solo mengampu bidang atraksi dan hiburan.

c) Kepala Dinas Tata Ruang Kota Solo dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum mengampu bidang Pemetaan Ruang dan Prasarana fisik.

d) Kepala Dinas Pertanian Kota Solo pengampu bidang konservasi Flora dan Fauna.

Untuk : Mengoptimalkan pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Solo pada masa transisi sampai terbentuknya kelembagaan yang baru dengan melaksanakan tugas sebagai berikut :

a) Mengamankan seluruh aset yang bergerak maupun tidak bergerak sehingga pemanfaatanya dapat lebih diberdayakan. b) Mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia berdasarkan

standar kompetensi guna memperoleh budaya dan etos kerja yang berkualitas.

(23)

belanja yang ditimbulkan akibat kegiatan TSTJ agar lebih efisien, wajar, terpecaya dan akuntabel.

d) Menyusun rencana kerja pengelolaan TSTJ.

e) Melaporkan pengembangan kegiatan secara periodik kepada Walikota.

Dengan ditetapkannya Surat Tugas ini maka Surat Tugas Nomor : 800/3.3.375.1 tanggal 4 September 2007 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

8) PERUSDA Taman Satwa Taru Jurug

Dalam rangka pengembangan dan pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Solo secara profesional dengan menganut prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (prinsip tata kelola perusahaan meliputi akuntabel, transparan, fairness, responsibility) sehingga terwujud pengelolaan yang efektif dan efisien agar memperoleh pendapatan yang optimal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

(24)

a) Struktur Organisasi PERUSDA Taman Satwa Taru Jurug Solo :

gbr.1 Bagan Struktur Organisasi TSTJ (Sumber : Taman Satwa Taru Jurug Solo) b) Visi dan Misi

Visi :

Terwujudnya taman wisata berbasis konservasi, pendidikan, budaya, dan rekreasi yang mempunyai kemanfaatan, daya tarik, dan nilai ekonomis tinggi

Misi :

(1) Menyediakan taman wisata berbasis konservasi flora, fauna, dan lingkungan hidup.

(2) Menyediakan tempat rekrerasi edukatif (education entertainment), jasa-jasa hiburan dan kepariwisataan.

(25)

(4) Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas yang ditopang oleh penerapan tata kelola konservasi dan tata kelola perusahaan yang baik.

(5) Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dalam pengembangan usaha wisata.

(6) Mengembangkan pemasaran yang efektif. c. Jenis Hiburan

Jenis hiburan yang ditawarkan Taman Satwa Taru Jurug Solo antara lain :

1) Kebun Binatang

Di dalam kebun binatang kita dapat menjumpai berbagai flora dan fauna yang diantaranya :

a) Flora

(26)

(11) Ketapang : 30 buah (12) Mahoni : 142 buah (13) Mangga : 41 buah (14) Mengkudu : 19 buah (15) Sawo Kecik : 39 buah (16) Kenanga : 100 buah (17) Cemara Laut : 55 buah (18) Melinjo : 220 buah (19) Petai : 311 buah (20) Sukun : 400 buah (21) Nangka : 75 buah b) Fauna

(1) Aves

(27)

(k) Kalkun : 1 ekor (l) Kasuari : 2 ekor (m)Koak : 51 ekor (n) Kuntul : 1 ekor (o) Merak : 12 ekor (p) Pelikan : 3 ekor (q) Puter : 1 ekor (r) Nuri : 2 ekor (s) Rangkok : 1 ekor (t) Elang/Elang Laut : 1 ekor (u) Rajawali : 1 ekor (2) Mamalia

(28)

(l) Singa : 1 ekor (m)Banteng : 3 ekor (n) Kudanil : 1 ekor (o) Kudanil Mini : 1 ekor (p) Kuda : 3 ekor (3) Primata

(a) Beruk : 5 ekor (b) Kera Jawa : 19 ekor (c) Lutung Hitam : 2 ekor (d) Orangutan : 1 ekor (e) Wau-wau : 4 ekor (4) Reptilia

(a) Biawak : 1 ekor (b) Buaya : 4 ekor (c) Iguana : 1 ekor (d) Kura-kura : 3 ekor (e) Ular Puspo Kajang: 5 ekor (f) Aligator : 2 ekor 2) Kereta Kelinci

(29)

d. Harg 1) H 2) H 3) H 4) A e. Foto

ga Tiket Mas Hari Biasa Hari Minggu Hari Besar K Anak Usia

2-Produk suk u/Besar Khusus -4 Tahun gbr. (Sumber

: Rp 6.000 : Rp 7.000 : Rp 8.000 : Rp 3.000

(30)

gbr (Sumber

gbr (Sumber

r.3 Kereta ke : Dokument

r.4 Taman G : Dokument

elinci tasi penulis)

(31)

gbr.5 Zon (Sumber

gbr.6 Zona (Sumber

na main anak : Dokument

main anak ( : Dokument

k (prosotan) tasi penulis)

(rumah balon tasi penulis)

(32)

gbr (Sumber

gbr.8 (Sumber

.7 Kandang : Dokument

8 Kandang h : Dokument

buaya tasi penulis)

(33)

2 3 f. Kele strate (14 h pelan kesu 2. Konsum K keluarga rata bera 3. Promosi P memasy telah dila a. Logo

ebihan dan K Kelebiha egis (batas K hektar), temp Sedangk a ncong yang litan, dan ka men

Konsumen d a dan remaja asal dari Solo

i

Promosi me arakatkan p r akukan Tam o

gb (S

Kekurangan n dari Tama Kota Solo de patnya yang an kekurang g baru pert andangnya y

dari Taman a, komunita o.

erupakan ha roduknya de man Satwa Ta

br.9 Logo Ta Sumber : Tam

an Satwa Ta engan Kabup teduh, dan b gannya yaitu tama berku yang kurang t

Satwa Tar s hobi serta

al yang har engan tujuan aru Jurug So

aman Satwa man Satwa T

aru Jurug So paten Karang banyaknya p u, kurangya unjung akan

terawat.

ru Jurug So a kalangan p

rus dilakuk n meraih kon olo antara lai

Taru Jurug Taru Jurug S

olo adalah l ganyar), area penjual souve sign system

n menemuk

olo adalah professional

kan perusah nsumen. Pro in :

Solo Solo)

okasi yang a yang luas enir.

m sehingga

kan sedikit

anak-anak, yang

(34)

Filosofi logo:

1) Gambar pohon hayat yang merupakan simbol kehidupan dan kawasan konservasi, mengadaptasi dari bentuk kayon wayang kulit.

2) Kata “Jurug” hanya untuk menegaskan nama tempat Taman Satwa Taru Jurug Solo.

b. Website

(35)

commit to user

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

Upaya visual branding adalah upaya meraih keberhasilan. Brand adalah aset terpenting perusahaan. Hanya perusahaan yang memiliki brand kuat yang bisa bertahan di tengah gempuran pesaing. Branding yang kuat akan membuat produk perusahaan menonjol walaupun berada di belantara ribuan produk sejenis yang saling berebut perhatian. Bahkan brand yang kuat mampu menciptakan fanatisme yang menyihir konsumen biasa menjadi pelanggan setia, pemuja, bahkan sepenuh hati menyebarkan keunggulan dan kekuatan brand pujaannya. (Patrick Hanlon, pengelola situs thinktopia.com)

Taman Satwa Taru Jurug Solo merupakan salah satu alternatif tempat wisata keluarga di Solo. Suatu tempat wisata harus memiliki daya tarik tersendiri dan mempunyai sesuatu yang khas serta berbeda dari tempat lain. Maka dari itu dibutuhkan konsep promosi yang sesuai dan tepat sehingga dapat mengenai sasaran audience dan menambah pemasukan bagi Taman Satwa Taru Jurug Solo.

(36)

menyampaikan sebuah pesan kepada audience.

Perancangan promosi bagi Taman Satwa Taru Jurug Solo adalah dengan mengangkat gaya desain yang menarik, simpel dan modern sesuai dengan karakter produk untuk menambah image kepada masyarakat melalui perancangan visual branding dan sign system sebagai media promosi. Dalam penerapan desain, penulis akan menggabungkan ilustrasi dan tipografi.

Tujuan dari perancangan visual branding dan media promosi sign system Taman Satwa Taru Jurug Solo antara lain :

1. Mempromosikan Taman Satwa Taru Jurug Solo kepada masyarakat sebagai tempat hiburan keluarga yang berbeda dan memiliki daya tarik di Kota Solo.

2. Memberikan ciri khas dari Taman Satwa Taru Jurug Solo. 3. Meningkatkan pengunjung Taman Satwa Taru Jurug Solo.

(37)

1993:10-exposure (penampilan), awareness (kesadaran), attitude (sikap), dan action (tindakan) merupakan tujuan periklanan. Tercapainya tujuan tersebut diimbangi dengan penetapan konsep karya yang disusun menggunakan pendekatan - pendekatan sebagai berikut :

1. Pendekatan Kreatif

Pendekatan kreatif bermacam-macam, tergantung pada strategi dan konsep periklanan serta konsumen yang dituju. Penyampaian pesan dari iklan tersebut dilakukan dengan banyak cara, yaitu hard self, soft self, informational, emotional, membangun citra, melawan saingan, dan

sebagainya. Isi dasar pendekatan iklan digolongkan menjadi tiga (Frank Jefkins, 1997:64), yaitu :

a. Infomational : Pesan yang dibuat berdasarkan fakta dan logika.

b. Emotional : Pesan disusun berdasarkan pendekatan psikologis seperti ketakutan, cinta, harapan, dan lain – lain.

c. Image/Citra : Pesan dibangun atas asosiasi atau hubungan produk terhadap gaya/simbol kehidupan dan nilai apa yang diinginkan.

(38)

Positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya (Philip Kotler, 1997). Artinya seorang pengusaha harus mampu menempatkan perusahaannya dalam persaingan sejenis agar mendapat tempat dalam pandangan khalayak sasaran. Personalitas bagi suatu produk adalah penting apabila banyak produk produk lain yang sejenis di pasaran (David Ogilvy, 1964:102). Maka Taman Satwa Taru Solo agar mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen adalah dengan menempatkan Taman Satwa Taru Jurug Solo sebagai “Taman Edukasi”. Edukasi yang dimaksud adalah edukasi yang berupa kegiatan untuk melatih mental dan kepercayaan diri serta edukasi yang mempelajari segala sesuatu tentang flora dan fauna.

3. USP (Unique Selling Preposition)

Sebuah perusahaan yang menghasilkan barang ataupun jasa harus memiliki keunikan atau karakteristik yang berbeda dari produk lainnya yang biasa disebut USP (Unique Selling Preposition). Sehingga produk tersebut memiliki posisi yang bagus di tengah konsumen. Taman Satwa Taru Jurug

(39)

a. Strategi Promosi

Beberapa promosi komunikasi periklanan yang direncanakan untuk mempromosikan Taman Satwa Taru Jurug Solo mengacu pada salah satu proses komunikasi yang cukup populer dalam periklanan, yaitu model AIDCA, model ini telah dikembangkan sekitar 1920-an (Rhenald Kasali, 1993: 83). AIDCA dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Perhatian (Attention)

Merupakan proses komunikasi visual periklanan untuk menarik perhatian audience. Dalam kegiatan promosi ini yang digunakan untuk menarik perhatian adalah melalui positioning dan unique selling preposition.

2) Minat (Interest)

Menciptakan desain yang kreatif, menarik, komunikatif dan tepat sasaran melalui Desain Komunikasi Visual yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada audience sehingga dapat mempengaruhi minat audience untuk berkunjung ke Taman Satwa Taru Jurug Solo.

3) Kebutuhan atau Keinginan (Desire)

(40)

berkualitas serta memiliki nilai edukasi. 4) Yakin (Conviction)

Menciptakan image positif dalam benak konsumen baik dari kenyamanan, keamanan dan pelayanan berkualitas yang diberikan oleh Taman Satwa Taru Jurug Solo.

5) Tindakan (Action)

Merancang strategi promosi yang memiliki konsep menarik dan simpel serta mempunyai kekhasan tersendiri, sehingga dapat menciptakan desain yang digunakan untuk media promosi sebagai alat komunikasi kepada audience.

b. Strategi Pemilihan Media

Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau alat komunikasi. Tujuan utama media adalah sebagai alat komunikasi untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa. Beberapa tujuan lain adalah sebagai berikut :

1) Menyampaikan informasi yang efektif dan efisien kepada masyarakat. 2) Menjangkau target audience yang diinginkan.

3) Menciptakan dan memaksimalkan media kreatif. 4) Mengenalkan produk baru.

(41)

1. Strategi Visual Secara Umum :

a. Merancang visual branding Taman Satwa Taru Jurug Solo sehingga lebih menarik.

b. Menentukan media placement yang efektif guna meningkatkan image positif bagi Taman Satwa Taru Jurug Solo.

c. Menentukan media visual branding agar menarik pengunjung. 2. Strategi Visual Secara Verbal

Strategi visual verbal terdiri atas : a. Headline

Headline sering juga disebut dengan judul. Headline adalah bagian

(42)

benar-benar mengena pada para pembaca agar berminat pada produk yang ditawarkan. Oleh karena itu headline hendaknya benar-benar persuasif.

2) Dari headline diharapkan agar dari dalam diri pembaca timbul rasa tertarik.

3) Sebaiknya menggunakan kata-kata yang dapat menyentuh emosional pembaca.

4) Selalu mencantumkan brand name dalam satu headline karena hanya sebagian khalayak yang mau meneruskan untuk membaca sampai bodycopy.

5) Hindari kata-kata yang bersifat negatif dalam sebuah headline.

Headline pada perancangan visual branding ini, penulis

menggunakan PERUSDA TAMAN SATWA TARU JURUG SOLO dan ingat libur, ingat Jurug.

b. Bodycopy

Bodycopy adalah penjelasan lebih lanjut mengenai headline.

Bodycopy pada Taman Satwa Taru Jurug Solo adalah kebun binatang • wahana permainan anak • atraksi hewan • outbond.

c. Slogan

(43)

oleh masyarakat. Slogan sangat dibutuhkan dalam sebuah iklan, karena slogan dapat melekatkan image suatu produk ataupun jasa yang diiklankan pada calon konsumen. Slogan yang dipakai oleh Taman Satwa Taru Jurug Solo adalah Taman Edukasi.

d. Baseline

Baseline merupakan unsur lain yang terdapat dalam sebuah iklan,

yang biasanya ditempatkan dibagian bawah dari keseluruhan bidang (biasanya tercantum nama perusahaan, brand name, dan bisa juga slogan). Baseline yang digunakan pada Taman Satwa Taru Jurug Solo adalah

alamat lengkap dan kontak dari Taman Satwa Taru Jurug Solo, yaitu: “Jl. Ir. Sutami No. 109 - Solo 57126 Telp / Fax 0271 - 636279 | www.tamansatwatarujurug.com”.

3. Strategi Visual non Verbal a. Layout

Layout merupakan penempatan unsur-unsur komposisi (George Scheder, 1976:39) Layout adalah perpaduan warna, ilustrasi dan tipografi hingga terbentuklah sebuah desain sesuai dengan tema atau image yang ingin dibentuk.

Jenis-jenis layout sebagai berikut : 1) Axial

(44)

digunakan pada materi iklan seperti kop surat, kartu nama, amplop, kalender, dan sebagainya.

gbr.54 Desain layout Axial 2) Grid

(45)

gbr.55 Desain layout grid 3) Group

(46)

Typography adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkan dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.

(Frank Jefkin, 1996:248).

Perancangan typography didasarkan pada pertimbangan gaya desain, fungsi dan juga karakter huruf yang digunakan. Dari tema yang diangkat, pemilihan typography disesuaikan dengan gaya desain yang

sederhana namun sesuai dengan karakteristik dari Taman Satwa Taru Jurug Solo itu sendiri. Jenis huruf yang dipakai dalam desain promosi dari Taman Satwa Taru Jurug Solo:

1) Agency FB

Merupakan jenis font yang digunakan pada headline PERUSDA TAMAN SATWA TARU JURUG SOLO karena karakternya modern dan mudah dibaca.

Agency FB

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

2) Kristen ITC

(47)

unik dapat mencerminkan tempat wisata. Kristen ITC

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq

Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

3) Arial

Merupakan jenis font yang digunakan pada website karena karakternya yang mudah dibaca sehingga tidak menyulitkan orang-orang yang membacanya.

Arial

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt

Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

c. Ilustrasi

(48)

taman bermain sebagai grafis pengikat. Selain itu sebagai ilustrasi tambahan juga disertai foto produk dan suasana dari Taman Satwa Taru Jurug Solo di media tertentu untuk memperkuat informasi dan kesan yang ingin disampaikan.

d. Warna

Warna merupakan unsur yang penting dalam sebuah promosi yang dilakukan dengan dukungan media komunikasi visual, karena warna memiliki bahasa komunikasi tersendiri yang disampaikan melalui penglihatan atau visual. Penggunaan warna dapat menunjukkan identitas dari produk (identification marks) tersebut yang selanjutnya akan dapat

selalu dipakai dalam setiap perancangan media visual yang digunakan, selain itu ternyata warna juga mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu produk. Oleh karena itu perencanaan warna didasari oleh pertimbangan :

1) Warna harus mampu mencerminkan dan memberikan keindahan penampilan produk yang akan ditawarkan.

2) Warna harus mampu dijadikan daya tarik yang kuat dalam suatu komposisi desain.

(49)

desain media promosi dari Taman Satwa Taru Jurug Solo adalah hijau tua, hijau muda, oranye, dan merah muda. Setiap warna memiliki ciri khas, sifat dan maksud atau filosofi tersendiri. Oleh karena itu pemilihan warna menjadi faktor penting yang dapat berpengaruh besar dalam perencanaan desain media promosi dari Taman Satwa Taru Jurug Solo.

Warna mempunyai karakteristik tersendiri yang mampu memberikan filosofi dan kesan tertentu pada suatu produk. Warna yang dipakai oleh Taman Satwa Taru Jurug Solo antara lain :

1) Hijau tua

C : 100% M : 0% Y : 100% K : 0%

Digunakan sebagai warna identitas pada Taman Satwa Taru Jurug Solo. Warna ini menggambarkan alam juga melambangkan kehidupan, pertumbuhan, stabil, santai, kesuburan dan harapan.

(50)

M : 0% Y : 100% K : 0%

Seperti hijau tua, mempunyai kesan kesuburan dan alami. 3) Oranye

C : 11% M : 38% Y : 90% K : 0%

Alasan pemilihan warna oranye adalah karena melambangkan energi yang baik, ceria dan semangat.

4) Merah muda

(51)

melambangkan romantisme dan jenaka. Merah muda hanya dipakai untuk warna tiket pada hari minggu dan hari besar.

C. Teknik Pelaksanaan

Pembuatan desain Taman Satwa Taru Jurug Solo dilakukan dengan komputer, dengan menggunakan kombinasi dari software CorelDraw X4 dan Adobe Photoshop CS3. Setelah pembuatan desain selesai maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah visualisasi, dengan menggunakan cetak print dan offset. Selanjutnya adalah penempatan media yang sudah jadi sesuai

dengan kebutuhan desain yang akan dibuat.

D. Perancangan Media

Maksud dari media adalah alat atau bahan dalam pelaksanaan kelancaran komunikasi (Edi Sudadi,1994 :111). Ada beberapa macam media yang dapat digunakan menjadi media komunikasi visual. Adapun barang-barang yang bersifat visual yang dihayati dengan indera penglihatan dan barang tersebut mengandung pesan (message) dari komunikator yang ditujukan kepada komunikan baik dalam bentuk cetak atau audio visual.

Adapun pengertian dari media menurut Balai Pustaka adalah :

(52)

Tujuan media menurut seorang ahli komunikasi bernama Harnold D. Lawell (Harnold D. Lawell dalam Darmawan Sastro Subroto,1988:18) yaitu : The Surveillance of the environment. Artinya media mempunyai tujuan sebagai

pengamat lingkungan, atau dalam bahasa sederhana sebagai pemberi informasi tentang hal-hal yang berbeda diluar jangkauan penglihatan masyarakat luas.

Media dalam komunikasi periklanan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu : 1. Media Lini Atas (Above the Line Media )

Media yang dalam penyampaian informasinya berhubungan langsung dengan masyarakat, yaitu melalui media :

a. Media elektronik (televisi, radio, internet)

b. Media cetak (surat kabar, majalah, tabloid dan lain-lain) c. Media luar ruang (spanduk, name board, baliho dan lain-lain) 2. Media Lini Bawah (Bellow the Line Media )

Media yang tidak menggunakan sistem pembayaran komisi yaitu iklan-iklan yang tidak termasuk media lini atas. Media ini bersifat sebagai media penunjang seperti kalender, souvenir, stiker dan lain-lain.

(53)

a. Billboard

Billboard adalah media yang mempunyai ukuran lebar sehingga

akan mudah dibaca oleh pengguna jalan yang lewat, maka akan banyak orang yang memperoleh informasi dari media ini.

1) Konsep Desain :

Billboard didesain dengan dominan warna putih sebagai

background, serta menggunakan grafis pengikat, siluet aktifitas

outbond dan menggunakan headline ingat libur, ingat Jurug.

2) Media Placement :

Billboard akan diletakkan di perbatasan Kota Surakarta dengan

Kabupaten Karanganyar dan dekat Pasar Kleco. b. Transit AD

Transit AD merupakan media iklan berjalan karena menggunakan

jasa transportasi umum sebagai tempat beriklannya. 1) Konsep Desain :

Didesain dengan grafis pengikat berupa vector siluet hewan dan bertuliskan headline ingat libur, ingat Jurug.

2) Media Placement :

Transit AD diletakan di body kanan kiri bus.

c. Website

(54)

Traffic AD adalah media promosi yang berguna sebagai penunjuk

jalan ke suatu lokasi/tempat. Sehingga diharapkan orang-orang yang ingin berkunjung ke Taman Satwa Taru Jurug Solo tidak susah dalam mencari lokasi.

1) Konsep Desain :

Traffic AD didesain dengan bentuk gajah dan terdapat tulisan

Jurug dan body copy kebun binatang • wahana permainan anak • atraksi hewan • outbond, serta ada angka yang menjelaskan jarak yang harus ditempuh untuk mencapai lokasi.

2) Media Placement :

Di pinggir jalan menyesuaikan dengan jarak yang sudah tertulis di media.

2. Media Lini Bawah (Bellow the Line Media) a. Sign System

Sistem rambu atau biasa dikenal dengan sign system jika diterjemahkan secara langsung berarti sistem penanda, namun sign system atau sistem rambu memiliki pengertian lebih dari itu. Sign system atau sistem rambu dapat kita artikan sebuah sistem yang mengatur alur informasi tertentu atau pesan tertentu dengan menggunakan media tanda sebagai sebuah pesan.

(55)

dengan wayfinding, yaitu sebuah metode yang mengatur atau mengarahkan orang melalui media sistem rambu, agar mengikuti sesuai dengan yang diinginkan.

Sebuah sistem informasi yang terpadu dan mampu dikemas secara visual yang menarik dapat menjadi salah satu solusi dari berbagai masalah yang ada pada Taman Satwa Taru Jurug Solo.

1) Konsep Desain : a) Peta

Agar pengunjung dapat dengan mudah mengetahui keberadaannya dimana, maka penyebaran peta Taman Satwa Taru Jurug Solo ini perlu diletakkan ditiga titik. Dengan adanya peta, luas area yang mencapai 14 hektar ini dapat meminimalisir pengunjung yang tersesat.

(1) Konsep Desain :

Denah Taman Satwa Taru Jurug Solo yang didesain berupa vector dan diberi keterangan serta dicantumkan lokasi tempat peta kreatif itu sendiri.

(2) Media Placement :

(56)

Agar pengunjung dapat dengan mudah mengetahui posisi kandang binatang ataupun area fasilitas yang akan dituju, maka petunjuk arah sangat penting berada di beberapa titik area Taman Satwa Taru Jurug Solo.

(1)Media Placement :

Di dalam lokasi Taman Satwa Taru Jurug Solo yang mempunyai persimpangan jalan menuju tempat berbeda.

c) Papan Fasilitas Umum

Papan fasilitas umum sangat penting dibuat agar pengunjung tidak perlu bertanya kepada petugas Taman Satwa Taru Jurug Solo atas fasilitas-fasilitas yang sudah tersedia.

(1)Media Placement :

Papan fasilitas umum ini diletakkan disetiap fasilitas-fasilitas yang ada di Taman Satwa Taru Jurug Solo, seperti toilet pria, toilet wanita, dan masjid.

d) Papan Informasi Tumbuhan (1)Konsep Desain :

Menjelaskan tentang nama latin tumbuhan, ordo, kerajaan, dan sebagainya.

(2)Media Placement :

(57)

Papan informasi dipilih sebagai media untuk menjelaskan sedikit informasi dari satwa, seperti : nama latin, spesies, ordo, family, asal, makanan dan status.

(1)Konsep Desain :

Menjelaskan tentang nama latin satwa, ordo, famili, asal dan sebagainya.

(2)Media Placement :

Diletakkan di depan kandang satwa. f) Papan Edukasi

Papan edukasi hampir sama dengan papan informasi satwa, namun papan edukasi berisi informasi binatang yang lebih lengkap. Biasanya, papan edukasi ini diperuntukan bagi satwa-satwa yang dilindungi atau akan hampir punah.

(1)Konsep Desain :

Hampir sama seperti Papan informasi Satwa, tetapi Papan Edukasi menjelaskan lebih lengkap lagi mengenai informasi satwa.

(2)Media Placement :

(58)

Untuk setiap satwa liar yang galak atau buas, maka di

depan setiap kandang dipasang papan peringatan agar pengunjung

berhati-hati dengan satwa tersebut.

(1) Media Placement :

Diletakkan di depan kandang satwa. h) Papan Larangan

Agar kesehatan satwa selalu terjaga, maka setiap pengunjung diharapkan tidak memberi makanan terhadap satwa. (1)Media Placement :

Papan larangan ini tersebar hampir disetiap kandang agar setiap pengunjung sadar akan peraturan yang ada untuk tidak memberi makan.

b. Name Board

Name board adalah material informasi yang disajikan dalam

(59)

Konsep name board berbentuk seperti rumah dan terdapat gajah bersalaman dengan belalai di atapnya.

2) Media Placement :

Name board ini diletakkan di depan Taman Satwa Taru Jurug

Solo. c. Entrance

Entrance dipilih sebagai media promosi karena entrance yang menarik akan membuat pengunjung tertarik dan ingin mencoba berkunjung.

1) Konsep Desain :

Di atas entrance terdapat gambar gajah dan tulisan welcome.

2) Media Placement :

Di depan pintu masuk Taman Satwa Taru Jurug Solo. d. X-Banner

X-Banner adalah media yang sangat berguna untuk berpromosi Taman Satwa Taru Jurug Solo.

1) Konsep Desain :

(60)

X-Banner diletakan di depan entrance Taman Satwa Taru Jurug

Solo. e. Stiker

Stiker ini media promosi yang efektif karena sebagai identitas Taman Satwa Taru Jurug Solo dan bisa juga sebagai promosi berjalan. 1) Konsep Desain :

Berbentuk lingkaran dan di dalamnya terdapat siluet hewan dan bertuliskan Taman Satwa Taru Jurug Solo.

2) Media Placement :

Stiker ini akan ditempelkan di kaca belakang mobil pengunjung Taman Satwa Taru Jurug Solo dan dibagikan gratis kepada pengunjung setiap ada event tertentu.

f. Uniform

Media uniform adalah suatu media yang sangat bagus. Uniform atau biasa disebut seragam merupakan salah satu identitas perusahaan. Berguna untuk melindungi badan para staff, dan juga diperlukan untuk menunjang penampilan dan menguatkan citra perusahaan.

1) Konsep Desain :

(61)

Dipakai staff Taman Satwa Taru Jurug Solo sebagai seragam di hari tertentu.

g. Topi

Topi dapat menjadi identitas perusahaan, melindungi kepala para staff Taman Satwa Taru Jurug Solo. Topi diperlukan untuk menunjang

penampilan dan menguatkan citra perusahaan. 1) Konsep Desain :

Topi berwarna putih dan terdapat logo Taman Satwa Taru Jurug Solo.

2) Media Placement :

Dipakai semua staff Taman Satwa Taru Jurug Solo saat sedang di luar ruangan.

h. ID Card

ID Card dipilih sebagai media promosi karena berfungsi sebagai kartu identitas staff Taman Satwa Taru Jurug Solo.

1) Konsep Desain :

ID Card dibuat dengan ukuran 10 cm x 5,5 centimeter, dengan

(62)

Diletakan/digantungkan di dada seluruh staff Taman Satwa Taru Jurug Solo ketika bekerja.

i. Tiket

Tiket dipilih sebagai media promosi karena berfungsi sebagai tanda masuk suatu tempat wisata.

1) Konsep Desain :

Desain berbentuk persegi panjang dan mempunyai warna yang berbeda untuk hari tertentu.

2) Media Placement :

Sebagai tanda masuk ke Taman Satwa Taru Jurug Solo. 3. Media Penunjang (Stationary)

a. Amplop

Amplop kertas surat ini nantinya akan digunakan oleh Taman Satwa Taru Jurug Solo untuk amplop pribadi yang berfungsi untuk mengirimkan pesan ataupun sesuatu kepada perorangan dan lembaga perusahaan yang lain. Jadi amplop ini sangat efektif sebagai media komunikasi untuk berpromosi dengan konsumen.

b. Kop surat

(63)

konsumen. c. Map

Alasan keefektifan map sebagai media promosi Taman Satwa Taru Jurug Solo karena dapat digunakan oleh Taman Satwa Taru Jurug Solo untuk menyimpan dokumen atau surat-surat penting.

d. Kalender

(64)

commit to user

VISUALISASI KARYA

A. Media Lini Atas (Above the Line Media)

1. Billboard

a. Media / Bahan : MMT A Doff b. Ukuran : 10 x 5 meter c. Ilustrasi : Vektor siluet d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

e. Tipografi : Kristen ITC, Agency FB f. Teknik : Digital Printing

(65)

a. Media / Bahan : cutting sticker

b. Ukuran : menyesuaikan

(66)

a. Ukuran : 800 x 600 px

b. Ilustrasi : Vektor siluet dan foto produk

c. Proses Visualisasi : Adobe Photoshop CS3 dan Macromedia Dreamweaver 8

(67)

a. Media / Bahan : Allucomb, sticker frontlight b. Ukuran : 1,1 x 0,9 meter

c. Ilustrasi : Vektor siluet dan gajah d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

(68)

1. Peta

a. Media / Bahan : Allucomb, sticker frontlight b. Ukuran : 0,8 x 1,2 meter

(69)

a. Media / Bahan : Allucomb, sticker frontlight b. Ukuran : 0,6 x 1 meter

c. Ilustrasi : Vektor d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 e. Tipografi : Agency FB

(70)

a. Media / Bahan : Allucomb, sticker frontlight b. Ukuran : 50 x 15 centimeter

c. Ilustrasi : Vektor d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 e. Tipografi : Agency FB

(71)

a. Media / Bahan : Allucomb, sticker frontlight b. Ukuran : 35 x 35 centimeter

c. Ilustrasi : Vektor dan foto produk d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

e. Tipografi : Agency FB

(72)

a. Media / Bahan : Allucomb, sticker frontlight b. Ukuran : 0,6 x 1 meter

c. Ilustrasi : Vektor ilustrasi hewan dan siluet d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

e. Tipografi : Agency FB

(73)

a. Media / Bahan : Akrilik, sticker frontlight b. Ukuran : 50 x 50 x 70 centimeter

c. Ilustrasi : Vektor ilustrasi hewan dan siluet d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

e. Tipografi : Agency FB

(74)

a. Media / Bahan : Allucomb, sticker frontlight b. Ukuran : 50 x 20 centimeter

c. Ilustrasi : Vektor d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 e. Tipografi : Agency FB

(75)

a. Media / Bahan : Allucomb, sticker frontlight b. Ukuran : 40 x 40 centimeter

c. Ilustrasi : Vektor tangan pegang pisang dan siluet d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

(76)

a. Media / Bahan : Kayu dan alumunium b. Ukuran : 2,3 x 1,8 meter

c. Ilustrasi : Vektor gajah bersalaman d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

(77)

a. Media / Bahan : Material bangunan dan alumunium b. Ukuran : 3 x 3 meter

c. Ilustrasi : Vektor gajah dan siluet d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

e. Tipografi : Agency FB

(78)

a. Media / Bahan : MMT A Doff b. Ukuran : 80 x 180 centimeter c. Ilustrasi : Vektor siluet d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4

(79)

a. Media / Bahan : Vynil

b. Ukuran : 8 x 8 centimeter c. Ilustrasi : Vektor d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 e. Tipografi : Agency FB f. Teknik : Digital Printing

(80)

a. Media / Bahan : Cotton

b. Ukuran : medium dan small c. Ilustrasi : Vektor d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 e. Tipografi : Agency FB f. Teknik : Digital Printing

(81)

a. Media / Bahan : Busa, kain, dan mika b. Ukuran : S, M, L

c. Ilustrasi : Vektor d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 e. Tipografi : Arial f. Teknik : Bordir

(82)

a. Media / Bahan : Mika

b. Ukuran : 8,5 x 5,5 centimeter c. Ilustrasi : Vektor siluet d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 e. Tipografi : Agency FB

f. Teknik : Digital Printing pres mika

(83)

a. Media / Bahan : Art paper 85gr b. Ukuran : 17 x 7 centimeter c. Ilustrasi : Vektor siluet d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 e. Tipografi : Agency FB f. Teknik : Digital printing

(84)

1. Kop Surat

a. Media / Bahan : HVS paper 80gr b. Ukuran : 21 x 29,7 centimeter c. Ilustrasi : Vektor siluet

(85)

a. Media / Bahan : HVS paper 80gr b. Ukuran : 22 x 11 centimeter c. Ilustrasi : Vektor siluet d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 e. Tipografi : Agency FB f. Teknik : Cetak offset

(86)

a. Media / Bahan : Ivory Paper 260gr b. Ukuran : 25 x 36 centimeter c. Ilustrasi : Vektor dan foto produk

d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 dan Photoshop CS 3 e. Tipografi : Agency FB

(87)

a. Media / Bahan : Ivory Paper 260gr b. Ukuran : 29,7 x 42 centimeter c. Ilustrasi : Vektor dan foto produk

d. Proses Visualisasi : CorelDraw X4 dan Photoshop CS 3 e. Tipografi : Kristen ITC, Agency FB

(88)

commit to user

PENUTUP

A. Kesimpulan

Taman Satwa Taru Jurug Solo telah berdiri sejak tahun 1975. Keeksistensiannya hampir terlupakan dikarenakan munculnya pesaing-pesaing baru dan kurang terawat. Suatu tempat wisata harus memiliki daya tarik tersendiri dan mempunyai sesuatu yang khas serta berbeda dari tempat yang lain. Maka dibutuhkan konsep promosi yang sesuai dan tepat sehingga dapat mengenai sasaran audience.

Promosi merupakan aspek penting dalam pengenalan sebuah produk barang ataupun jasa kepada target audience. Hal yang mempunyai peranan penting adalah media promosi yang tepat, kreatif serta komunikatif untuk menambah image kepada masyarakat melalui perancangan visual branding dan sign system.

(89)

tujuan awal yaitu Taman Satwa Taru Jurug Solo dapat menarik minat pengunjung lebih banyak.

B. Saran-saran

1. Untuk mengubah image yang kurang positif yang dimiliki Taman Satwa Taru Jurug Solo, perlu usaha yang serius dari pihak Taman Satwa Taru Jurug Solo, yaitu dengan memikirkan langkah promosi untuk mengkomunikasikan perubahan image yang diharapkan.

2. Sejalan dengan usaha promosi yang dilakukan, maka pihak Taman Satwa Taru Jurug Solo diharapkan terus memperbaiki segala kekurangan yang ada, baik dari segi kebersihan yang terus ditingkatkan, perawatan kandang, fasilitas dan perlengkapan yang perlu dilakukan dan juga perawatan terhadap satwa-satwa yamg ada sebagai obyek utama bagi proyek Taman Satwa Taru Jurug Solo.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penggunaan dan penanganan pestisida oleh petani bawang merah dengan keberadaan residu pestisida dalam

Promosi pendidikan kesehatan gigi yang diberikan kepada subjek dalam penelitian ini terbukti dapat membawa perubahan yang positif dalam meningkatkan praktik

Visi pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian tersebut mengarah pada kerangka Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Dalam rangka turut memenuhi amanah

Sedangkan contoh yang tidak selalu sarapan cenderung lebih banyak mengkonsumsi sarapan dengan makanan sepinggan (mie rebus, bubur ayam, mie ayam) atau minuman (teh

Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang akan cenderung memilih makanan yang murah dengan nilai gizi lebih tinggi dan sesuai dengan jenis pangan yang tersedia

Aplikasi Girl Talk merupakan aplikasi tidak berbayar alias free pada smartphone yang berisi pendidikan kesehatan seksual bagi remaja putri khususnya untuk usia

Masukan dari client yang berupa data teks akan ditangani dan akan disimpan di server dan ditampilkan kembali ke client untuk memberitahukan client bahwa client telah

Penghasilan PKL sangat bergantung pada hasil dagangan hariannya sehingga banyak PKL yang tidak bisa mengambil risiko untuk tidak berjualan dalam waktu yang lama. Dalam kondisi