PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS
ABSTRAK
Erni Fauziah Hasibuan (2014). “PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK (MRL) PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN
2013/2014”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X TITL yang berjumlah 72 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik total sampling, dimana yang terpilih sebagai kelas eksperimen (kelas yang menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah kelas X TITL 1 yang berjumlah 36 siswa, sedangkan yang terpilih sebagai kelas kontrol (kelas yang menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori) adalah kelas X TITL 5 yang juga berjumlah 36 siswa.
Hasil belajar siswa pada pokok bahasan menganalisis rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki skor rata-rata 23,94 sedangkan dengan menggunakan Strategi Ekspositori memiliki skor rata-rata 16,69. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Ekspositori pada pokok bahasan MRL di kelas X SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung> ttabel yaitu 13.43>1.6688.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur peneliti mengucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah – Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik
(MRL) Pada Siswa Kelas X Di Smk Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2014 / 2015,
yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
S-1.
Rasa terimakasih khususnya penulis ucapkan kepada kedua orangtua yaitu
Gong Matua Hasibuan dan Lengga Khairani Batubara yang telah memberikan
semangad dan motivasi dalam penulisan skripi ini. Peneliti menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sedalam–dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam
menyusun skripsi ini, antara lain :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar., M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. Abdul Hamid., M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno., M.Pd, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Baharuddin, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
ii 5. Ibu Dra. Purnamawaty Sinujahi., M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi peneliti
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Amirhud Dalimunthe., S.T., M.Kom, selaku dosen Penasehat
Akademik (PA) dan penguji penulis yang selalu membantu mahasiswa dan
memberikan arahan serta dukungan terhadap peneliti.
7. Bapak Dr.Adi Sutopo,M.Pd.,M.T. dan Bapak Dr. Paningkat Siburian., M.Pd
selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan arahan dalam
penyusunan Skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik (FT).
9. Bapak Sukardi,S.Pd.M.M, selaku Kepala Sekolah, Bapak Drs,
H.Patrionis,M.Pd. selaku wakil kepala sekolah Kepala Jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik dan guru kelas X LP1 dan X LP5 beserta seluruh
guru–guru dan staff pegawai di SMK Negeri 2 Medan.
10.Bapak Artha Sitepu S.Pd Selaku guru jurusan TITL SMK Negeri 2 Medan.
11.Peserta didik kelas X LP1 dan X LP5 SMK Negeri 2 Medan atas kesediaannya
dalam memberikan data dalam skripsi ini.
12.Buat saudara-saudara kandung saya, Khoirul Saleh Hasibuan, Devi Ananda
Hasibuan, Muhammad Rasoki Hasibuan, Mutiah Ramadhani Hasibuan,
Ferdiansyah Hasibuan, Permata Habibah Hasibuan dan Makdiyah Hasibuan.
yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam
iii 13.Kepada keluarga besar saya, Reza, Robiatul Adawiyah Lubis, Abu Lubis,
Ramadani Lubis, Soyan Al Qodri Lubis, Asrul Harahap, Robin Lubis, yang
telah memberikan do’a, semangat serta dukungan.
14.Kepada seluruh sahabat yang telah peneliti anggap saudara terbaik,Mhd.
Hanif sikumbang., S.Pd, Frist Mahardika., S.Pd, Nur Masiyah., S.Pd, Adetya
M.S., S.Pd, Veronika Sihombing., S.Pd, Hamdani R Harahap, S.Pd. serta
sahabat yang lain yang telah memberikan keceriaan dan semangat serta
dukungan.
15.Kepada seluruh sahabat kelas Ekstensi 2010, yang telah memberikan
semangat dan dukungan, arahan, semangat, canda tawa, kepada peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini, kita semua pasti sarjana dan sukses buat kita
semuanya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam ucapan ini. Semoga dukungan
dan bantuan yang telah diberikan dirahmati oleh Allah SWT. Akhir kata dengan
kerendahan hati peneliti mempersembahkan karya yang sederhana ini semoga
bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.
Medan, Agustus 2014 Peneliti,
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN………... viii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Batasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DANPENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 10
2.1. Hakikat Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik .. 11
2.2. Hakikat Belajar ... 13
2.3. Hakekat Strategi Pembelajaran ... 18
2.4. Hakekat Strategi PBL. ... 20
v
2.4.2. Kelemahan Strategi PBL... 25
2.5. Strategi Ekspositori ... 25
2.5.1. Keunggulan Startegi Ekspositori ... 26
2.5.2. Kelemahan Strategi Ekspositori ... 27
2.5.3. Materi Pembelajaran ... 28
B. Kerangka Berfikir ... 38
C. Penelitian Yang Relevan ... 40
D. Hipotesis Penelitian ... 41
BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 42
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 42
D. Jenis dan Desain Penelitian ... 43
E. Prosedur Peneilitian ... 44
F. Instrumen Penelitian ... 47
G. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 48
1. Validitas Test ... 49
2. Reliabilitas Test ... 49
3. Daya beda... 50
4. Indeks kesukaran ... 51
vi
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ... 56
1. Deskripsi Hasil Belajar ... 57
a. Hasil Belajar MRL Menggunakan PBL ... 57
b. Hasil Belajar MRL Menggunakan Ekspositori ... 58
2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 59
a. Uji Normalitas ... 59
b. Uji Homogenitas ... 60
c. Pengujian Hipotesis ... 60
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66
B. Implikasi ... 66
C. Saran ... 67
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Gambar gaya coulomb ... 31
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian ... 46
Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 57
Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 44
Tabel 3.2. Kerangka Perlakuan Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) ... 45
Tabel 3.3. Kerangka Perlakuan Dengan Strategi Ekspositori ... 46
Tabel 3.4. Kisi-kisi Test Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) ... 48
Tabel 4.1. Rata-rata Standar Deviasi dan Varians Data Postest ... 56
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Menggunakan PBL ... 57
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Menggunakan Ekspositori ... 58
Tabel 4.4. Ringkasan Uji Normalitas ... 59
Tabel 4.5. Ringkasan Uji Homogenitas ... 60
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 70
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ... 72
Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol ... 79
Lampiran 4. Materi Pembelajaran ... 85
Lampiran 5. Pre Test ... 92
Lampiran 6. Validitas Tes ... 98
Lampiran 7. Posttest ... 99
Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes ... 104
Lampiran 9. Reliabilitas Tes ... 106
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 107
Lampiran 11. Taraf Kesukaran ... 108
Lampiran 12. Perhitungan Taraf kesukaran ... 109
Lampiran 13. Daya Beda ... 111
Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda ... 113
Lampiran 15. Data Hasil Belajar ... 115
Lampiran 16. Distribusi data ... 116
Lampiran 17. Perhitungan Deskriptif Data ... 119
Lampiran 18. Uji Normalitas ... 121
Lampiran 19. Uji Homogenitas ... 123
Lampiran 20. Uji Hipotesis ... 124
Lampiran 21. Tabel Nilai r Product ... 127
Lampiran 22. Tabel uji Lilifors ... 129
ix
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin),
baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri (W.J.S. Poerwadarminta) dalam
salahuddin (2011:11). Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tolak ukur
kemajuan suatu negara. Negara dapat dikatakan berhasil jika dalam pemenuhan
pendidikannya telah mencapai taraf kesuksesan. Melalui pendidikan sebuah negara
dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang
dimilikinya. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hi
dup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut k
onsep pandangan hidup mereka.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang masih mengalami kendala
dalam memajukan pendidikan. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada
perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan
adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. Upaya pembaharuan tersebut, terletak
pada tanggung jawab guru.
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai
pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi dalam
proses belajar mengajar. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar
merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada
seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk
Model pembelajaran yang berorientasi pada masa kini, hal ini akan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa untuk lebih aktif belajar serta akan tercipta
hubungan timbal balik yang baik antara guru dan siswa. Sehingga diharapkan
berdampak pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan oleh
institusi pendidikan yang ada.
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah harus berusaha mencapai apa
yang kita harapkan, namun hasil belajar siswa yang sangat rendah. Rendahnya hasil
belajar siswa di sebabkan pada proses hasil belajar mengajar, masih ada guru yang
mengajar pelajaran menggunakan model pembelajaran Ekspositori yang hanya
berpusat pada guru sementara siswa hanya bersifat pasif di dalam kelas.
Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja
tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam
bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam membuka
lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan kerja.
Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan
tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang digelutinya,
sehingga kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri dapat terpenuhi.
Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan dituntut untuk lebih
memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang diterimanya di sekolah, karena
setiap mata pelajaran saling mempengaruhi dan saling mendukung pada peningkatan
pengetahuan, keterampilan, perkembangan sikap dan kepribadiannya.
Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk menyikapinya.
diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat
sekitar siswa khususnya.
Proses pembelajaran dewasa ini cenderung memberikan dominasi guru,
dengan model pembelajaran yang cenderung ekspositori proses pembelajaran
bertutur. Materi pelajaran diberikan secara langsung sedangkan peran siswa
menyimak untuk menguasai materi pelajaran. Meskipun demikian guru lebih suka
menerapkan model tersebut, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku
ajar atau referensi lain.
Model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang berorientasi
pada guru saja. Hal inilah yang menyebabkan siswa kurang diberikan akses untuk
berkembang secara mandiri melalui pola berpikirnya sehingga siswa menjadi pasif
didalam kelas. Dalam proses pembelajaran konvensional yang sering digunakan pada
saat ini, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya.
Proses pembelajaran didalam kelas lebih diarahkan kepada kemampuan siswa untuk
menghapal pelajaran tanpa dituntut untuk memahami pelajaran tersebut.
Dari hasil observasi penulis dengan guru bidang studi Menganalisis Rangkaian
Listrik di SMK Negeri 2 Medan, nilai rata – rata kelas yang diperoleh siswa kelas X
program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yaitu 68,95. Ini merupakan suatu
masalah pada kelas X karena siswa tidak mencapai nilai KKM Yang telah ditentukan
Depdiknas untuk Mata Diklat produktif yaitu 70,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh
siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas x untuk
standar kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik pada Tahun Ajaran 2013/2014
sebesar 69,37. Dari wawancara dengan guru Jurusan TITL, sebagian siswa hasil
siswa akan mengikuti ujian remedial. Ujian remedial dilakukan untuk siswa yang
hasil belajarnya dibawah standart kompetensi (70,00).
Rendahnya hasil belajar siswa sering dikaitkan dengan cara guru mengajar.
Dimana guru jurusan TITL di SMK Negeri 2 Medan menyampaikan pelajaran
masih menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori. Keterlibatan siswa selama
pembelajaran belum optimal sehingga berakibat pada perolehan hasil belajar siswa
tidak optimal pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai subyek belajar melainkan
sebagai obyek pembelajaran. Tanggung jawab siswa terhadap tugas belajarnya
seperti dalam hal kemampuan mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan
mengungkap pengetahuan yang dimiliki masih sangat kurang.
Proses pembelajaran seperti ini berdampak pada pencapaian belajar sebagian
siswa SMK Negeri 2 Medan pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik
yang belum mencapai kriteria ideal ketuntasan sebagaimana yang ditetapkan.
Ketidaktercapaian ketuntasan belajar ini karena siswa kurang mampu menyelesaikan
permasalahan sesuai tahapan penyelesaian soal berbentuk masalah. Pola pengajaran
yang selama ini digunakkan guru belum mampu membantu siswa dalam
menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar,
memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka dan bahkan siswa
masih enggan untuk bertanya pada guru
jika mereka belum paham terhadap materi yang disajikan guru karena kebanyakan ber
main main pada saat belajar,mengantuk/tidur, memainkan Hp.
Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan strategi
pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan kembali
motivasi dan minat siswa dalam belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa
yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan, menemukan, m
enyelidiki, dan mengungkap ide siswa sendiri serta melakukan proses penilaian
yang berkelanjutan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang optimal. Dengan kata
lain diharapkan kiranya guru mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan
memecahkan masalah siswa dalam Menganalisis Rangkaian Listrik dan melakukan
penelitian yang berkelanjutan.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu alternatif model
pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.
Strategi pembelajaran Berbasis Masalah menempatkan siswa pada keterlibatannya di
dalam proses belajar mengajar dan membiasakan siswa untuk lebih aktif serta dapat
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Materi pelajaran juga akan semakin berarti jika siswa mempelajari materi
pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan menemukan arti
dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan.
Atas dasar prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah tersebut, maka kondisi yang
diperoleh dalam sistem pembelajaran yang umum digunakan saat ini hanyalah
mengupayakan siswa untuk menghapal materi pelajaran dan rumus-rumus yang
diterima dari guru pada setiap proses pembelajaran.
Hal ini akan membuat siswa merasa dan bosan untuk mengikuti proses
pembelajaran karena merasa terus dipaksa untuk mencatat dan menghafal semua
materi pelajaran yang diterima. Dengan demikian, pembelajaran Berbasis Masalah
sebagai suatu strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat
akhirnya dapat memacu siswa untuk lebih aktif membuat suatu garis hubung antara
semua pengetahuan yang dimilikinya dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Dalam strategi ini peran guru adalah mengajukan masalah, mengajukan
pertanyaan, memberikan kemudahan suasana berdialog, dan memberikan fasilitas
serta melakukan penelitian. Untuk penelitian yang relevan dengan menggunakan
Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), peneliti mendapat referensi
dari karya ilmiah atau penelitian yang dilakukan oleh Sammy Siregar (2010) dalam
pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran Problem-based Learning
(PBL). Didapatkan hasil penelitian lebih baik dari hasil belajar yang diajarkan dengan
strategi konvensional.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, sebagai berikut
: Strategi yang selama ini digunakan oleh guru mata pelajaran Menganalisis
Rangkain Listrik belum efektif, Strategi pembelajaran yang dilaksanakan di SMK
Negeri 2 Medan masih menggunakan startegi ekspositori, Ketersediaan fasilitas
belajar dapat mempengaruhi hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik, Hasil
belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran Problem-based Learning (PBL) di Kelas X Teknik Instalasi Tenaga
Listrik Di SMK Negeri 2 Medan lebih tinggi dari hasil belajar Menganalisis
Rangkaian Listrik pada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori di
C. Pembatasan Masalah
Mengingat begitu luasnya strategi pembelajaran yang dapat mempengaruhi
terdiri dari beberapa kompetensi dasar, serta agar penelitian ini terarah, dan efektif
maka dibuat pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah dan
identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah adalah pengaruh
penggunaan strategi pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dan strategi
pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar siswa. penelitian ini dikhususkan pada
standar kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada Kompetensi Dasar
Menganalisis Rangkaian Listrik arus searah di Kelas X Teknik Instalasi Tenaga
Listrik di SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran Problem-based Learning (PBL) di kelas X
Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di SMK Negeri 2 Medan?
2. Bagaimana hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori di kelas X Teknik Instalasi
Tenaga Listrik Di SMK Negeri 2 Medan?
3. Apakah hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran Problem-based Learning (PBL) lebih tinggi
pembelajaran Ekspositori di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di SMK
Negeri 2 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apakah strategi pembelajaran Problem-based Learning (PBL)
memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Menganalisis
Rangkaian Listrik siswa kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik Di SMK Negeri 2 Medan?
2. Mengetahui hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa yang
diajar dengan strategi ekspositori di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di
SMK Negeri 2 Medan?
3. Mengetahui hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada siswa
yang diajar dengan strategi pembelajaran Problem-based Learning (PBL)
lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran Ekspositori di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Di SMK Negeri 2 Medan?
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:
1. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan
strategi pembelajaran Problem Based Learning dan strategi pembelajaran
ekspositori, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Menganalisis Rangkaian
Listrik.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan untuk melakukan
penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan.
Sedangkan manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
2. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan hasil
belajar di SMK Negeri 2 Medan.
3. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran Problem Based Learning.
1
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh
beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik kelas X SMK Negeri 2 Medan
yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) lebih tinggi dari pada Strategi Pembelajaran Ekspositori dengan
memperoleh nilai rata – rata 79,81 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah
56,67.
2. Hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik kelas X SMK Negeri 2 Medan
yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori lebih
rendah dari pada Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan
memperoleh nilai rata-rata 55,65 dengan nilai tertinggi 83,33 dan nilai terendah
43,33.
3. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
diajar dengan menggunakan Strategi ekspositori pada mata pelajaran
Menganalisis Rangkaian Listrik di kelas X SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran
2014/2015, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung > ttabel
2
B. Implikasi
1) Jika Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diterapkan oleh
guru dalam kegiatan belajar mengajar, maka hasil belajar Menganalisis
Rangkaian Listrik pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan akan semakin
2) meningkat dan mencapai KKM.
3) Jika Strategi Pembelajaran Ekspositori diterapkan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar, maka hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada
siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan tidak mencapai KKM.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:
1. Kepada guru yang mengajar Menganalisis Rangkaian Listrik dapat menjadikan
Strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai salah satu
alternatif dalam memilih Strategi pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada guru yang mengajar Menganalisis Rangkaian Listrik dapat menerapkan
Strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai Strategi
pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam
mengikuti pelajaran.
3. Kepada guru yang mengajar Menganalisis Rangkaian Listrik yang ingin
menerapkan Strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebaiknya
dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik – baiknya agar proses pembelajaran
3 4. Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian yang sama dengan
materi ataupun tingkatan kelas yang berbeda sehingga hasil penelitian dapat
berguna bagi kemajuan pendidikan.
68
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto.(2010). Teknik Listrik. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera
Irnanda. (2012). Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Lerning Terhadap Hasil Belajar Menerapkan Dasar-dasar Elektronika Siswa kelas X SMK Negeri 2 Langsa. Medan: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan
La Iru. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo
Nahartyo, Ertambang. (2012). Desain dan Implementasi Riset Eksperimen. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Purwanto, Budi.(2008). Dasar – dasar fisika kejuruan 3.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Salahuddin, Anas. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Sammy. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Menguasai Teori Dasar Elektronika Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Balige. Medan: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suharsimi, Arikunto. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Suprijono.(2009).Cooperative Learning.Surabaya: Pustaka Pelajar.
69 ac.id/Articlespbl-ict150504.pdf.
Trianto.(2009).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Surabaya : Kencana
Yamin, Martinis. (2013). Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group