• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK (MRL) PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK (MRL) PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

ABSTRAK

Erni Fauziah Hasibuan (2014). “PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK (MRL) PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN

2013/2014”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X TITL yang berjumlah 72 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik total sampling, dimana yang terpilih sebagai kelas eksperimen (kelas yang menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah kelas X TITL 1 yang berjumlah 36 siswa, sedangkan yang terpilih sebagai kelas kontrol (kelas yang menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori) adalah kelas X TITL 5 yang juga berjumlah 36 siswa.

Hasil belajar siswa pada pokok bahasan menganalisis rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki skor rata-rata 23,94 sedangkan dengan menggunakan Strategi Ekspositori memiliki skor rata-rata 16,69. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Ekspositori pada pokok bahasan MRL di kelas X SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung> ttabel yaitu 13.43>1.6688.

(9)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur peneliti mengucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayah – Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik

(MRL) Pada Siswa Kelas X Di Smk Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2014 / 2015,

yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

S-1.

Rasa terimakasih khususnya penulis ucapkan kepada kedua orangtua yaitu

Gong Matua Hasibuan dan Lengga Khairani Batubara yang telah memberikan

semangad dan motivasi dalam penulisan skripi ini. Peneliti menyadari bahwa

penyusunan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sedalam–dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam

menyusun skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar., M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid., M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno., M.Pd, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Baharuddin, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

(10)

ii 5. Ibu Dra. Purnamawaty Sinujahi., M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi peneliti

yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Amirhud Dalimunthe., S.T., M.Kom, selaku dosen Penasehat

Akademik (PA) dan penguji penulis yang selalu membantu mahasiswa dan

memberikan arahan serta dukungan terhadap peneliti.

7. Bapak Dr.Adi Sutopo,M.Pd.,M.T. dan Bapak Dr. Paningkat Siburian., M.Pd

selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan arahan dalam

penyusunan Skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro, Fakultas Teknik (FT).

9. Bapak Sukardi,S.Pd.M.M, selaku Kepala Sekolah, Bapak Drs,

H.Patrionis,M.Pd. selaku wakil kepala sekolah Kepala Jurusan Teknik

Instalasi Tenaga Listrik dan guru kelas X LP1 dan X LP5 beserta seluruh

guru–guru dan staff pegawai di SMK Negeri 2 Medan.

10.Bapak Artha Sitepu S.Pd Selaku guru jurusan TITL SMK Negeri 2 Medan.

11.Peserta didik kelas X LP1 dan X LP5 SMK Negeri 2 Medan atas kesediaannya

dalam memberikan data dalam skripsi ini.

12.Buat saudara-saudara kandung saya, Khoirul Saleh Hasibuan, Devi Ananda

Hasibuan, Muhammad Rasoki Hasibuan, Mutiah Ramadhani Hasibuan,

Ferdiansyah Hasibuan, Permata Habibah Hasibuan dan Makdiyah Hasibuan.

yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam

(11)

iii 13.Kepada keluarga besar saya, Reza, Robiatul Adawiyah Lubis, Abu Lubis,

Ramadani Lubis, Soyan Al Qodri Lubis, Asrul Harahap, Robin Lubis, yang

telah memberikan do’a, semangat serta dukungan.

14.Kepada seluruh sahabat yang telah peneliti anggap saudara terbaik,Mhd.

Hanif sikumbang., S.Pd, Frist Mahardika., S.Pd, Nur Masiyah., S.Pd, Adetya

M.S., S.Pd, Veronika Sihombing., S.Pd, Hamdani R Harahap, S.Pd. serta

sahabat yang lain yang telah memberikan keceriaan dan semangat serta

dukungan.

15.Kepada seluruh sahabat kelas Ekstensi 2010, yang telah memberikan

semangat dan dukungan, arahan, semangat, canda tawa, kepada peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini, kita semua pasti sarjana dan sukses buat kita

semuanya.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung

maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam ucapan ini. Semoga dukungan

dan bantuan yang telah diberikan dirahmati oleh Allah SWT. Akhir kata dengan

kerendahan hati peneliti mempersembahkan karya yang sederhana ini semoga

bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2014 Peneliti,

(12)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN………... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DANPENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 10

2.1. Hakikat Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik .. 11

2.2. Hakikat Belajar ... 13

2.3. Hakekat Strategi Pembelajaran ... 18

2.4. Hakekat Strategi PBL. ... 20

(13)

v

2.4.2. Kelemahan Strategi PBL... 25

2.5. Strategi Ekspositori ... 25

2.5.1. Keunggulan Startegi Ekspositori ... 26

2.5.2. Kelemahan Strategi Ekspositori ... 27

2.5.3. Materi Pembelajaran ... 28

B. Kerangka Berfikir ... 38

C. Penelitian Yang Relevan ... 40

D. Hipotesis Penelitian ... 41

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 42

D. Jenis dan Desain Penelitian ... 43

E. Prosedur Peneilitian ... 44

F. Instrumen Penelitian ... 47

G. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 48

1. Validitas Test ... 49

2. Reliabilitas Test ... 49

3. Daya beda... 50

4. Indeks kesukaran ... 51

(14)

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ... 56

1. Deskripsi Hasil Belajar ... 57

a. Hasil Belajar MRL Menggunakan PBL ... 57

b. Hasil Belajar MRL Menggunakan Ekspositori ... 58

2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 59

a. Uji Normalitas ... 59

b. Uji Homogenitas ... 60

c. Pengujian Hipotesis ... 60

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Implikasi ... 66

C. Saran ... 67

(15)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar gaya coulomb ... 31

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian ... 46

Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan

Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 57

Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan

(16)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 44

Tabel 3.2. Kerangka Perlakuan Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) ... 45

Tabel 3.3. Kerangka Perlakuan Dengan Strategi Ekspositori ... 46

Tabel 3.4. Kisi-kisi Test Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) ... 48

Tabel 4.1. Rata-rata Standar Deviasi dan Varians Data Postest ... 56

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Menggunakan PBL ... 57

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Menggunakan Ekspositori ... 58

Tabel 4.4. Ringkasan Uji Normalitas ... 59

Tabel 4.5. Ringkasan Uji Homogenitas ... 60

(17)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 70

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ... 72

Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol ... 79

Lampiran 4. Materi Pembelajaran ... 85

Lampiran 5. Pre Test ... 92

Lampiran 6. Validitas Tes ... 98

Lampiran 7. Posttest ... 99

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes ... 104

Lampiran 9. Reliabilitas Tes ... 106

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 107

Lampiran 11. Taraf Kesukaran ... 108

Lampiran 12. Perhitungan Taraf kesukaran ... 109

Lampiran 13. Daya Beda ... 111

Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda ... 113

Lampiran 15. Data Hasil Belajar ... 115

Lampiran 16. Distribusi data ... 116

Lampiran 17. Perhitungan Deskriptif Data ... 119

Lampiran 18. Uji Normalitas ... 121

Lampiran 19. Uji Homogenitas ... 123

Lampiran 20. Uji Hipotesis ... 124

Lampiran 21. Tabel Nilai r Product ... 127

Lampiran 22. Tabel uji Lilifors ... 129

(18)

ix

(19)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin),

baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri (W.J.S. Poerwadarminta) dalam

salahuddin (2011:11). Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tolak ukur

kemajuan suatu negara. Negara dapat dikatakan berhasil jika dalam pemenuhan

pendidikannya telah mencapai taraf kesuksesan. Melalui pendidikan sebuah negara

dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang

dimilikinya. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hi

dup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut k

onsep pandangan hidup mereka.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang masih mengalami kendala

dalam memajukan pendidikan. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada

perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan.

Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan

adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. Upaya pembaharuan tersebut, terletak

pada tanggung jawab guru.

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai

pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi dalam

proses belajar mengajar. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar

merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada

seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk

(20)

Model pembelajaran yang berorientasi pada masa kini, hal ini akan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa untuk lebih aktif belajar serta akan tercipta

hubungan timbal balik yang baik antara guru dan siswa. Sehingga diharapkan

berdampak pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan oleh

institusi pendidikan yang ada.

Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah harus berusaha mencapai apa

yang kita harapkan, namun hasil belajar siswa yang sangat rendah. Rendahnya hasil

belajar siswa di sebabkan pada proses hasil belajar mengajar, masih ada guru yang

mengajar pelajaran menggunakan model pembelajaran Ekspositori yang hanya

berpusat pada guru sementara siswa hanya bersifat pasif di dalam kelas.

Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja

tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam

bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam membuka

lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan kerja.

Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan

tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang digelutinya,

sehingga kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri dapat terpenuhi.

Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan dituntut untuk lebih

memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang diterimanya di sekolah, karena

setiap mata pelajaran saling mempengaruhi dan saling mendukung pada peningkatan

pengetahuan, keterampilan, perkembangan sikap dan kepribadiannya.

Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk menyikapinya.

(21)

diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat

sekitar siswa khususnya.

Proses pembelajaran dewasa ini cenderung memberikan dominasi guru,

dengan model pembelajaran yang cenderung ekspositori proses pembelajaran

bertutur. Materi pelajaran diberikan secara langsung sedangkan peran siswa

menyimak untuk menguasai materi pelajaran. Meskipun demikian guru lebih suka

menerapkan model tersebut, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku

ajar atau referensi lain.

Model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang berorientasi

pada guru saja. Hal inilah yang menyebabkan siswa kurang diberikan akses untuk

berkembang secara mandiri melalui pola berpikirnya sehingga siswa menjadi pasif

didalam kelas. Dalam proses pembelajaran konvensional yang sering digunakan pada

saat ini, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya.

Proses pembelajaran didalam kelas lebih diarahkan kepada kemampuan siswa untuk

menghapal pelajaran tanpa dituntut untuk memahami pelajaran tersebut.

Dari hasil observasi penulis dengan guru bidang studi Menganalisis Rangkaian

Listrik di SMK Negeri 2 Medan, nilai rata – rata kelas yang diperoleh siswa kelas X

program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yaitu 68,95. Ini merupakan suatu

masalah pada kelas X karena siswa tidak mencapai nilai KKM Yang telah ditentukan

Depdiknas untuk Mata Diklat produktif yaitu 70,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh

siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas x untuk

standar kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik pada Tahun Ajaran 2013/2014

sebesar 69,37. Dari wawancara dengan guru Jurusan TITL, sebagian siswa hasil

(22)

siswa akan mengikuti ujian remedial. Ujian remedial dilakukan untuk siswa yang

hasil belajarnya dibawah standart kompetensi (70,00).

Rendahnya hasil belajar siswa sering dikaitkan dengan cara guru mengajar.

Dimana guru jurusan TITL di SMK Negeri 2 Medan menyampaikan pelajaran

masih menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori. Keterlibatan siswa selama

pembelajaran belum optimal sehingga berakibat pada perolehan hasil belajar siswa

tidak optimal pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai subyek belajar melainkan

sebagai obyek pembelajaran. Tanggung jawab siswa terhadap tugas belajarnya

seperti dalam hal kemampuan mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan

mengungkap pengetahuan yang dimiliki masih sangat kurang.

Proses pembelajaran seperti ini berdampak pada pencapaian belajar sebagian

siswa SMK Negeri 2 Medan pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik

yang belum mencapai kriteria ideal ketuntasan sebagaimana yang ditetapkan.

Ketidaktercapaian ketuntasan belajar ini karena siswa kurang mampu menyelesaikan

permasalahan sesuai tahapan penyelesaian soal berbentuk masalah. Pola pengajaran

yang selama ini digunakkan guru belum mampu membantu siswa dalam

menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar,

memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka dan bahkan siswa

masih enggan untuk bertanya pada guru

jika mereka belum paham terhadap materi yang disajikan guru karena kebanyakan ber

main main pada saat belajar,mengantuk/tidur, memainkan Hp.

Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan strategi

pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan kembali

motivasi dan minat siswa dalam belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa

(23)

yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan, menemukan, m

enyelidiki, dan mengungkap ide siswa sendiri serta melakukan proses penilaian

yang berkelanjutan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang optimal. Dengan kata

lain diharapkan kiranya guru mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan

memecahkan masalah siswa dalam Menganalisis Rangkaian Listrik dan melakukan

penelitian yang berkelanjutan.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu alternatif model

pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.

Strategi pembelajaran Berbasis Masalah menempatkan siswa pada keterlibatannya di

dalam proses belajar mengajar dan membiasakan siswa untuk lebih aktif serta dapat

menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Materi pelajaran juga akan semakin berarti jika siswa mempelajari materi

pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan menemukan arti

dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan.

Atas dasar prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah tersebut, maka kondisi yang

diperoleh dalam sistem pembelajaran yang umum digunakan saat ini hanyalah

mengupayakan siswa untuk menghapal materi pelajaran dan rumus-rumus yang

diterima dari guru pada setiap proses pembelajaran.

Hal ini akan membuat siswa merasa dan bosan untuk mengikuti proses

pembelajaran karena merasa terus dipaksa untuk mencatat dan menghafal semua

materi pelajaran yang diterima. Dengan demikian, pembelajaran Berbasis Masalah

sebagai suatu strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat

(24)

akhirnya dapat memacu siswa untuk lebih aktif membuat suatu garis hubung antara

semua pengetahuan yang dimilikinya dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Dalam strategi ini peran guru adalah mengajukan masalah, mengajukan

pertanyaan, memberikan kemudahan suasana berdialog, dan memberikan fasilitas

serta melakukan penelitian. Untuk penelitian yang relevan dengan menggunakan

Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), peneliti mendapat referensi

dari karya ilmiah atau penelitian yang dilakukan oleh Sammy Siregar (2010) dalam

pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran Problem-based Learning

(PBL). Didapatkan hasil penelitian lebih baik dari hasil belajar yang diajarkan dengan

strategi konvensional.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, sebagai berikut

: Strategi yang selama ini digunakan oleh guru mata pelajaran Menganalisis

Rangkain Listrik belum efektif, Strategi pembelajaran yang dilaksanakan di SMK

Negeri 2 Medan masih menggunakan startegi ekspositori, Ketersediaan fasilitas

belajar dapat mempengaruhi hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik, Hasil

belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran Problem-based Learning (PBL) di Kelas X Teknik Instalasi Tenaga

Listrik Di SMK Negeri 2 Medan lebih tinggi dari hasil belajar Menganalisis

Rangkaian Listrik pada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori di

(25)

C. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luasnya strategi pembelajaran yang dapat mempengaruhi

terdiri dari beberapa kompetensi dasar, serta agar penelitian ini terarah, dan efektif

maka dibuat pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah dan

identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah adalah pengaruh

penggunaan strategi pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dan strategi

pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar siswa. penelitian ini dikhususkan pada

standar kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada Kompetensi Dasar

Menganalisis Rangkaian Listrik arus searah di Kelas X Teknik Instalasi Tenaga

Listrik di SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada siswa yang

diajar dengan strategi pembelajaran Problem-based Learning (PBL) di kelas X

Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di SMK Negeri 2 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada siswa yang

diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori di kelas X Teknik Instalasi

Tenaga Listrik Di SMK Negeri 2 Medan?

3. Apakah hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada siswa yang

diajar dengan strategi pembelajaran Problem-based Learning (PBL) lebih tinggi

(26)

pembelajaran Ekspositori di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di SMK

Negeri 2 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui apakah strategi pembelajaran Problem-based Learning (PBL)

memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Menganalisis

Rangkaian Listrik siswa kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga

Listrik Di SMK Negeri 2 Medan?

2. Mengetahui hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa yang

diajar dengan strategi ekspositori di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di

SMK Negeri 2 Medan?

3. Mengetahui hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik (MRL) pada siswa

yang diajar dengan strategi pembelajaran Problem-based Learning (PBL)

lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan

strategi pembelajaran Ekspositori di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Di SMK Negeri 2 Medan?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:

1. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan

strategi pembelajaran Problem Based Learning dan strategi pembelajaran

ekspositori, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Menganalisis Rangkaian

Listrik.

(27)

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan untuk melakukan

penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan.

Sedangkan manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

2. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan hasil

belajar di SMK Negeri 2 Medan.

3. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan

strategi pembelajaran Problem Based Learning.

(28)

1

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh

beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik kelas X SMK Negeri 2 Medan

yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) lebih tinggi dari pada Strategi Pembelajaran Ekspositori dengan

memperoleh nilai rata – rata 79,81 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah

56,67.

2. Hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik kelas X SMK Negeri 2 Medan

yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori lebih

rendah dari pada Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan

memperoleh nilai rata-rata 55,65 dengan nilai tertinggi 83,33 dan nilai terendah

43,33.

3. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang

diajar dengan menggunakan Strategi ekspositori pada mata pelajaran

Menganalisis Rangkaian Listrik di kelas X SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran

2014/2015, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung > ttabel

(29)

2

B. Implikasi

1) Jika Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diterapkan oleh

guru dalam kegiatan belajar mengajar, maka hasil belajar Menganalisis

Rangkaian Listrik pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan akan semakin

2) meningkat dan mencapai KKM.

3) Jika Strategi Pembelajaran Ekspositori diterapkan oleh guru dalam kegiatan

belajar mengajar, maka hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada

siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan tidak mencapai KKM.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Kepada guru yang mengajar Menganalisis Rangkaian Listrik dapat menjadikan

Strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai salah satu

alternatif dalam memilih Strategi pembelajaran yang diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada guru yang mengajar Menganalisis Rangkaian Listrik dapat menerapkan

Strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai Strategi

pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam

mengikuti pelajaran.

3. Kepada guru yang mengajar Menganalisis Rangkaian Listrik yang ingin

menerapkan Strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebaiknya

dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik – baiknya agar proses pembelajaran

(30)

3 4. Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian yang sama dengan

materi ataupun tingkatan kelas yang berbeda sehingga hasil penelitian dapat

berguna bagi kemajuan pendidikan.

(31)

68

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto.(2010). Teknik Listrik. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera

Irnanda. (2012). Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Lerning Terhadap Hasil Belajar Menerapkan Dasar-dasar Elektronika Siswa kelas X SMK Negeri 2 Langsa. Medan: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan

La Iru. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo

Nahartyo, Ertambang. (2012). Desain dan Implementasi Riset Eksperimen. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Purwanto, Budi.(2008). Dasar – dasar fisika kejuruan 3.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Salahuddin, Anas. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Sammy. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Menguasai Teori Dasar Elektronika Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Balige. Medan: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suharsimi, Arikunto. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Suprijono.(2009).Cooperative Learning.Surabaya: Pustaka Pelajar.

(32)

69 ac.id/Articlespbl-ict150504.pdf.

Trianto.(2009).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Surabaya : Kencana

Yamin, Martinis. (2013). Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group

Gambar

Gambar 2.1. Gambar gaya coulomb ...........................................................
Tabel 3.1.

Referensi

Dokumen terkait

keluarga dalam upaya untuk pengendalian hipertensi. Alat ukur yang digunakan kuesioner. Skala pengukuran nominal. Tingkat pengetahuan adalah kemampuan lansia dalam memahami tentang

Kondisi tersebut memberikan peluang untuk mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan fenomena pembentukan proses loyalitas pelanggan melalui persepsi atas kualitas

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT

mengembangkan desain batik ; (2) mengadakan pelatihan pembukuan dan (3) memperluas jaringan pemasaran melalui media website.. Lokasi kegiatan di desa Pilang, kecamatan

Gambar 5. Kemungkinan, ini adalah merupakan penyebab kenapa jumlah DAS kritis semakin meningkat setiap tahun. Dengan berkembangnya teknologi web maka terbuka kesempatan

Total asupan perhari diperkirakan dengan mengalikan konsentrasi bahan tambahan pangan pada setiap kelompok pangan dengan rerata konsumsi grup tersebut dan selanjutnya dijumlahkan

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonsia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunukasi dan belajar sastra adalah

There is a difference in their way of translation, the official translator translates the message in the ST but s/he does not translate the swearing word, while the