• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON KELAS X SMA RK DELI MURNI SIBOLANGIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON KELAS X SMA RK DELI MURNI SIBOLANGIT."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR -SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK HUKUM NEWTON KELAS X SMA RK DELI MURNI SIBOLANGIT

Oleh :

Saudurma Sihotang 4101121027

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-pair-Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Kelas X SMA RK Deli Murni Sibolangit” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si. MM Bapak Drs. Abdul Hakim, M.Si dan Ibu Dr. Derlina, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Alkhafi Maas Siregas, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika serta Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

(4)

Ucapan terima kasih teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Henneri Sihotang serta kakak dan adikku (Apriani Sihotang, Masrawati Sihotang, Pintaomas Sihotang, Rotua Sihotang, Holong Marito sihotang, Bona Sihotang, dan Mardungo Sihotang) yang terus memberikan do’a serta motivasi dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kakanda Lamborensius Pasaribu yang selalu mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Raden Silaban yang selalu mendukung penulis selama melaksanakan studi di UNIMED, seluruh teman – teman PPLT SMP Negeri 1 Lumban Julu 2013 yang selalu mendukung dan memotivasi penulis, ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman jurusan fisika stambuk 2010 khususnya kelas Fisika Dik C’10, Sahabatku ( Elderia Liliace, Yuni Sister Sihite, Prapti Dwi Lestari, Frans Andika Pardosi,) serta, dan teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2015 Penulis,

(5)

iii

PE NG AR UH MO D E L PE MB E L AJ A R AN KO O PE R AT I F T I PE T H I N K- P A I R - S H A R E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK H U KU M NE W T O N DI KE L AS X S M A R K DE L I M U RNI S I B O L AN GI T

SAUDURMA SIHOTANG (NIM: 41011210) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share di kelas eksperimen, 2) Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung di kelas kontrol, 3) Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe Think-Pair-Share di kelas eksperimen, 4) Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif langsung di kelas kontrol, 4) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil SMA RK Deli Murni, terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X-MIA A (sebagai kelas eksperimen) berjumlah 37 siswa dan kelas X-MIA B (sebagai kelas kontrol) berjumlah 36 siswa ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 15 item yang telah divalidkan oleh validator.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Definisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Ciri-Ciri dan Tujuan Belajar 9

2.1.3 Hasil Belajar 10

2.1.4 Hakikat Hasil Belajar 12

2.1.5 Perangkat Pembelajaran 12

2.1.5.1 Silabus 13

2.1.5.2 Buku Siswa 13

2.1.5.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 13

2.1.5.4 Lembar Kerja Siswa 14

(7)

vii

2.1.10 Model Pembelajaran Langsung 20

2.1.11 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Langsung 20 2.1.12 Manfaat Pembelajaran Langsung 22 2.1.13 Sintaks Pembelajaran Langsung 22

2.1.14 Hukum Newton 23

2.1.15 Penelitian Terdahulu 26

2.2 Kerangka Konseptual 28

2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share 28

2.2.2 Model Pembelajaran langsung 28

2.2.3 Hipotesis 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 30 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.3. Jenis dan Desain Penelitian 30

3.3.1. Jenis Penelitian 30

3.3.2. Desain Penelitian 31

3.4. Prosedur Penelitian 32

3.4.1 Teknik pengumpulan Data 34

3.4.2 Validitas Tes 35

3.4.3 Pretes 35

3.4.4 Postes 35

3.5. Lembar Observasi 36

3.6. Teknik Analisis Data 36

3.6.1. Menghitung Mean dari Pretes dan Postes 33

3.6.2. Uji Normalitas 38

3.6.3. Uji Homogenitas 38

3.6.4 Uji Hipotesis 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Analisis Data Hasil Belajar (Kognitif) 42 4.1.2 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 48 4.1.3 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 48 4.1.4 Analisis Perbedaan Tes Hasil Belajar Kelas Kontrol dan

Eksperimen 49

(8)

viii

4.2 Pembahasan 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 69

5.2 Saran 70

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 : Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipeTPS 17 Tabel 2.1.1 : Perhitungan Skor Perkembangan Siswa 19 Tabel 2.1.2 : Tingkat Penghargan Kelompok 19 Tabel 2.2 : Sintak Pembelajaran Langsung 22

Tabel 2.3 : Penelitaian Terdahulu 26

Tabel 3.1 : Two-Group Pretest-Postest Design 31 Tabel 3.2 : Spesifikasi Tes Hasil Belajar 34 Tabel 3.3 : Kategori Keberhasilan Keterampilan Siswa 38 Tabel 4.1 : Jadwal Pengumpulan Data 43 Tabel 4.2 : Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.3 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol 45

Tabel 4.4 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 46 Tabel 4.5 : Hasil Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 46 Tabel 4.6 : Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata

Standar Deviasi Dan Varians 48

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 : Percobaan Hukum Newton I 24 Gambar 2.2 : Percobaan Hukum Newton II 25 Gambar 2.3 : Percobaan Hukum Newton III 26 Gambar 3.1 : Skema Rancangan Penelitian 32 Gambar 4.1 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 44 Gambar 4.2 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 45 Gambar 4.3 : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen 47 Gambar 4.4 : Diagram Batang Nilai Postest Kelas Kontrol 47 Gambar 4.5 : Diagram Batang Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 73 Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 82 Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 92 Lampiran 4: Lembar Kegiatan Siswa 1 100 Lampiran 5: Lembar Kegiatan Siswa 2 103 Lampiran 6: Lembar Kegiatan Siswa 3 108 Lampiran 7: Tabel Spesifikasi Tes Uji Kemampuan Hasil Belajar 115

Lampiran 8: Tes Hasil Belajar 117

Lampiran 9: Instrumen Keterampilan 122 Lampiran 10: Instrumen Sikap Kelas Eksperimen 123 Lampiran 11: Instrumen Sikap Kelas Kontrol 125 Lampiran 12: Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen 127 Lampiran 13: Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol 129 Lampiran 14: Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 131 Lampiran 15: Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 134 Lampiran 16: Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 137 Lampiran 17: Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 139 Lampiran 18: Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 143

Lampiran 19: Uji Normalitas 146

Lampiran 20: Uji Homogenitas 149

Lampiran 21: Uji Hipotesis 151

Lampiran 22: Distribusi Hasil Skala Sikap Kelas Eksperimen 155 Lampiran 23: Distribusi Hasil Skala Sikap Kelas Kontrol 157 Lampiran 24: Distribusi Hasil Observasi Keterampilan Kelas

Eksperimen 159

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia mengalami masalah pendidikan yang komplek. Selain angka putus sekolah, pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari buruknya infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. Masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas kurikulum yang belum standar, dan kualitas infrastruktur yang belum memadai menurut Staf Ahli Kemendikbud, Kacung Marijan.

Guru selaku tenaga pendidik dan siswa selaku peserta didik yang berjalan dengan norma tertentu dalam bentuk kurikulum adalah unsur sekolah sebagai sistem pendidikan formal. Salah satu implementasi kurikulum yang digunakan yaitu dalam proses belajar-mengajar yang berlangsung di dalam kelas. Agar proses belajar-mengajar bermakna, maka perlu adanya interaksi yang sinergis antara guru dan siswa.

Sebagai seorang manajer dalam proses belajar-mengajar di kelas, guru harus mampu mendesain kelas agar terbentuk masyarakat belajar (learning community). Desain kelas yang didukung oleh pemilihan model, metode dan

media pembelajaran yang tepat dapat menciptakan kondisi kelas sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Untuk mendesain kelas dengan baik, seorang guru harus mampu memahami karakteristik kelas, terutama karakteristik siswa. Keberagaman yang terdapat pada siswa dapat dijadikan sebagai landasan untuk memilih model, metode dan media pembelajaran yang tepat (Sanjaya, 2008). Pemilihan model yang sesuai akan manumbuhkan kemampuan bertanya yang baik dan menunjang siswa untuk berpikir kritis serta kreatif dalam melihat fenomena di lingkungannya. Sikap rasa ingin tahu, sebagai bagian dari sikap ilmiah, sangat diperlukan dalam mempelajari IPA (Ibrahim, 2004).

(13)

2

Fisika merupakan bagian dari IPA yang membutuhkan pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi untuk memahami alam. Oleh karena itu, pelajaran fisika diarahkan pada proses penemuan dan berbuat sendiri sehingga dapat membantu siswa untuk pemahaman yang lebih mendalam. Dalam proses penemuan dan berbuat sendiri ini, maka keterlibatan aspek psikomotorik sangat diperlukan.

Masalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika adalah salah satu hal yang perlu dicermati. Menurut siswa, fisika adalah salah satu pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami. Pernyataan ini didukung oleh hasil wawancara peneliti terhadap Bapak Heri Sinaga (guru bidang studi Fisika di SMA RK. Deli Murni), yakni nilai hasil belajar siswa yang masih dalam kategori rendah dengan nilai rata-rata 60-75, dan mengatakan bahwa siswa diajarkan secara teori, maka minat siswa terhadap fisika sangat kurang. Sedangkan bila siswa diajak praktikum atau membawa alat peraga akan muncul minat siswa terhadap fisika. Tetapi guru tersebut jarang membawa siswa praktikum dan alat peraga, karena alatnya kurang memadai dan waktu yang tidak cukup. Model pembelajaran yang digunakan bapak Heri Sinaga masih menggunakan model konvensional , dengan metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal saja.

Penggunaan media yang digunakan guru masih jarang hanya spidol dan papan tulis, padahal media pembelajaran dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang akan dipelajari. Hal ini perlu mendapat perhatian dari seorang guru dengan melakukan pembenahan pada proses belajar mengajar.

(14)

3

siswa dalam memahami materi fisika dan akhirnya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa. Salah satu model pembelajaran yang diangkat oleh penulis adalah model pembelajaran kooperatif tipeThink-Pair-Share.

Pemilihan model ini diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih bermakna dan memberi kesan yang kuat kepada siswa. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share antara lain: meningkatkan semangat kerjasama dalam menelaah materi, siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, setiap siswa menjadi siap semua, dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share ini akan melibatkan siswa untuk melakukan eksperimen di dalam kegiatan praktikum sehingga dapat mengembangkan ide melalui kerjasama serta menumbuhkan ketertarikan dan minat siswa dalam belajar sehingga diharapkan dapat mningkatkan keterampilan psikomotorik siswa.

(15)

4

Dalam penelitian ini, untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model Think-Pair-Share; namun yang membedakannya adalah pada kelas eksperimen akan menggunakan powerpoint, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan Powerpoint. Penggunaan media berupa Powerpoint di salah satu kelas pada penelitian ini adalah untuk melihat apakah siswa di kelas tersebut dapat semakin mudah memahami pelajaran fisika sehingga hasil belajarnya akan meningkat dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan powerpoint.

Adapun yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah tempat penelitian, sampel dalam penelitian, materi yang akan dibawakan dalam penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, dengan judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-ShareTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Di Kelas X SMA RK Deli Murni Sibolangit”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kegiatan belajar mengajar belum menggunakan model yang bervariasi. 2. Pemanfaatan laboratorium belum maksimal.

3. Kurangnya minat dan motivasi belajar dalam diri siswa dalam mempelajari fisika.

4. Siswa cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan kemampuan dan waktu peneliti, maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

(16)

5

adalah siswa kelas X semester I T.P. 2014/2015.

2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hukum newton

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipeThink-Pair-Share.

4. Hasil belajar yang diteliti pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeThink-Pair-Sharedi kelas eksperimen.

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Langsung di kelas kontrol.

3. Bagaimana sikap siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif tipeThink-Pair-Sharedi kelas eksperimen.

4. Bagaimana sikap siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung di kelas kontrol.

5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Sharedi kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung di kelas kontrol.

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share di kelas eksperimen.

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung di kelas kontrol.

3. Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif tipeThink-Pair-Sharedi kelas eksperimen. 4. Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa yang diajar dengan menggunakan

(17)

6

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa.

1.6 . Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Siswa

a. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

b. Meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

c. Diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pelajaran fisika.

2. Guru

a. Memberikan bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran.

b. Memberikan motivasi kepada guru untuk dapat memvariasikan model pembelajaran.

3. Mahasiswa

Sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya.

1.7. Definisi Operasional

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Trianto, 2009).

(18)

7

Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan baik secara individual atau kelompok (Djamarah, 2006).

Ranah kognitif berhubungan dengan pengembangan pengetahuan yang berpangkal pada kecerdasan otak atau intelektualitas siswa.

Ranah Afektif atau sikap adalah mengenai sikap, dan nilai seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

(19)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran langsung pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA RK Deli Murni secara kelas dikatakan tidak tuntas karena nilai rata-rata secara keseluruhan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar (KKM) yaitu  70 dengan nilai rata-rata X = 66,108, dan secara individu dinyatakan tuntas dengan persentase kelas yaitu 50%.

2. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA RK Deli Murni, secara kelas tuntas dengan KKM  70 dengan nilai rata-rata X = 73,695 dan secara individu ketuntasan kelas mencapai 64,86%.

3. Sikap siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA RK Deli Murni diperoleh rata-rata sikap siswa 77,866 dengan kategori baik.

4. Sikap siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA RK Deli Murni diperoleh rata-rata sikap siswa 75,585 dengan kategori cukup baik.

(20)

70

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya lebih berusaha untuk memotivasi siswa untuk dapat mengeluarkan masalah apa yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang telah ada. 2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

kooperatif tipeThink-Pair-Share, disarankan untuk memperhatikan efisien waktu pada saat tahap pembagian kelompok dan pada saat membimbing masing-masing kelompok siswa.

3. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kesulitan mengatur siswa untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk yang lebih efesien agar kegiatan pembelajran dalam berlangsung dengan baik dan lancar.

4. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi, dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi.

(21)

71

DAFTAR PUSTAKA

Ainurrahman, (2009),Belajar dan Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Arifin, Z., (2009),Evaluasi Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta,

Rineka Cipta.

Astuty, (2011),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Think-Pair Share (TPS)Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMAN 2 Tebing Tinggi T.P 2010-2011, Skripsi, Medan, FMIPA Unimed.

Dahar, Ratna Willis., (1996),Teori – Teori Belajar, Bandung, Gelora Aksara Pratama.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, Medan, FMIPA Unimed.

Giancoli, (2001),Fisika edisi kelima jilid2, Jakarta, Erlangga. Gunarso, (1993),Belajar Siswa Aktif, Bandung, Pustaka Setia.

Mondolong, H, Aswin., (2013), Effect of Cooperative Learning Model and

Assesment Technique towards the Physical Learning Result by Controlling Student’s Basic knowledge (eksperiments in Junior High School 1 and 2 Tondano),Jurnal.

Nuraini, (2011),Kombinasi Pendekatan Problem Possing Dan Cooperative Learning Tipe TPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Kesetimbangan Kimia di SMA, Skipsi FMIPA, Unimed, Medan, FMIPA

Unimed.

Nurnawati Enis, D & H., (2012), Peningkatan Kerjasama Siswa SMP Melalui Penerapan Pembelajaran Koooperatif Pendekatan Think Pair Share,Jurnal. Purwanto, N., (2007),Psikologi Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Ridayatun, I,W, S & N., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think-Pair Share Dengan Metode Praktikum Dalam Pembelajaran IPA Fisika Kelas VIII B SMPN 7 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013,Jurnal. Rimadani Eti, Wasis., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

TPS-HPIL (Hints and Peer Interaction Learning) Untuk Mengurangi Miskonsepsi Pada Materi Perpindahan Kalor Kelas VII SMP Negeri 2 Krian,Jurnal.

(22)

72

Sardiman, S., (2011),Media Pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers.

Slameto, (2003),Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta.

Slavin, Robert, E., ( 2010),Cooperative Learning,Bandung, Nusa Media. Sudjana, (2005),Metode Statistika, Bandung, Tarsito

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Winkel, W, S., (2007),Psikologi Pengajaran,Yogyakarta, Media Abadi. http://kakali.wordpress.com/fisika/ diakses pada jumat 06-06-2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint diakses pada Selasa

10-06-2014

Gambar

Gambar 2.1 : Percobaan Hukum Newton I
>hitungttabel

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penyusunan skripsi dengan Judul "Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang akan Datang (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public)"..

Dalam : Noer, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi ketiga, Penerbit FK UI, Jakarta.. Tjokroprawiro,

Dalam menyampaikan pesan tentang arti pentingnya dua anak lebih baik yang merupakan anjuran pemerintah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Wonoharjo, para

4.3 Hambatan-Hambatan yang dihadapi dalam Pemanfaatan software SIPRUS Sebagai Media Penelusuran Informasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta

Gambar 12d adalah tampialn saat aplikasi dan perangkat keras telah memulai penghitungan langkah kaki dan apa bila sistem measuki mode hemat daya maka akan muncul

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2