• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGENALKAN KONSEP PENGENALAN BILANGAN ANGKA 1-10 PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI BERMAIN STICK DI TK PELANGI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENGENALKAN KONSEP PENGENALAN BILANGAN ANGKA 1-10 PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI BERMAIN STICK DI TK PELANGI MEDAN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MENGENALKAN BILANGAN ANGKA 1-10 PADA ANAK

USIA 4-5 TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN

BERMAIN STICK DI TK PELANGI MEDAN

T.A 2013/2014

Skripsi diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

RIA DELVIANI HRP

NIM 109113049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

i K

KAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang disusun untuk diajukan dan dipertahankan dalam ujian mempertahankan skripsi pada Prodi PG. PAUD S-1.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak, terutama Dosen Pembimbing yaitu Ibu Dra. Dorlince Simatupang, M.Pd. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa baik sebagai sumber bacaan maupun sebagai sumber perbandingan sehingga akhirnya dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa tentang mengenalkan konsep bilangan angka 1-10 pada usia 4-5 tahun menggunakan edia bermain sick. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila adanya kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2014

(5)

ii

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas

penyelesaian skripsi ini kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S, sebagai Dekan FIP UNIMED

3. Bapak Dr. Yusnadi, M.S, selaku PD I FIP UNIMED, Bapak Drs. Aman Simare-mare,

M.S, selaku PD II FIP UNIMED, dan Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom, sebagai PD

III FIP UNIMED

4. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd, sebagai Ketua Program Pendidikan PG. PAUD

5. Ibu Dra. Dorlince Simatupang, selaku dosen pembimbing yang sabar memberikan

bimbingan kepada penulis dan telah banyak memberikan bantuan, arahan, serta

masukan yang sangat bermanfaat selama penelitian dan penulisan skripsi ini, rasanya

tiada kata yang pantas diucapkan selain terima kasih yang tak terhingga.

6. Ibu Dra. Hj Nasriah, M.Pd, Ibu Damaiwaty Ray, M.Pd. dan Ibu Rosdiana, M.Pd yang

menjadi Dosen Penyelaras pada waktu seminar proposal serta penguji pada waktu

sidang, yang telah banyak memberikan masukkan maupun saran demi kesempurnaan

skripsi ini.

7. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staff Administrasi dan Perlengkapan di lingkungan

FIP UNIMED.

8. Kepala Sekolah beserta guru-guru di TK Pelangi Medan Jalan Bhayangkara Medan,

yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

9. Orangtua tercinta Ibu Ratna Sari Daulay. Spd dan Mester Hrp, kakak tersayang Ariani

(6)

iii

yang telah memberi kasih sayang, semangat dan perhatian dorongan materi pada saya

dan doa untuk menyelesaikan skripsi saya ini.

10.Suamiku Kardin Ginting, Ibu mertua saya D.Limbong dan Guper Ginting yang telah

memberikan kasih sayang, semangat, dorongan materi dan doa dalam menyelesaikan

skripsi saya ini.

11.Teman-teman jurusan PG. PAUD 2009, Kelompok SESA ( Sartika Br Tarigan, Sri

Lasri Yohana Situmeang, Elfrida Baringbing, Fanny Timala Bangun serta

teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan

dukungan yang telah membantu penulis di dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Teman- teman seperjuangan PPL di TK pelangi 2009 yang selalu memberi masukan

dalam penyelesaian skripsi saya ini.

Tiada gading yang tak retak, andaipun retak jadikanlah sebagai ukiran, begitupun

dengan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis

sangat terbuka menerima kritik serta saran yang membangun sehingga secara bertahap

penulis dapat memperbaikinya. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi yang membutuhkannya dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

(7)

i ABSTRAK

Ria Delviani Hrp. Mengenalkan konsep pengenalan bilangan angka 1-10 pada anak usia 4-5 tahun melalui bermain stick di TK Pelangi Medan . Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pelangi Medan yang berlokasi di jalan Bhayangkara Medan, yang bertujuan untuk Mengenalkan pengenalan bilangan angka 1-10 pada anak usia 4-5 tahun melalui bermain stick di TK Pelangi Medan . yang menjadi masalah dalam penulisan bilangan angka anak masih belum tepat. 2 Pengenalan bilangan angka pada anak masih kurang. 3 guru kurang mampu menggunakan media bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengenalan konsep bilangan angka 1-10 pada anak usia 4-5 tahun melalui bermain stick di TK Pelangi Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak dikelompok A TK Pelangi Medan yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan tahun ajaran 2012/2013. Pelaksanaan PTK ini dilakukan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi dan refleksi. Masing-masing dilaksanakan 2 kali pertemuan. Alat pengumpul data yang digunakan adalah dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi meliputi aktivitas guru dan anak dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dengan memakai analisis data persentase P= × 100

(8)

i

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

(9)

ii

2.2.5 Kekurangan Bermain Stick ... 13

2.2.6 Langkah-Langkah Bermain Stick ... 13

2.3 Kerangka Konseptual ... 14

2.4 Hipotesis Tindakan ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 16

3.1 Jenis Penelitian ... 16

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 16

3.3 Operasional Variabel Penelitian... 16

1. Variabel Bebas ... 16

2. Variabel Terikat ... 17

3.4 Desain Penelitian ... 17

3.5 Prosedur Penelitian ... 18

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.7 Analisis Data ... 25

3.8 Jadwal Penelitian ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 27

4.1.1 Hasil dan Pembahasan Siklus I ... 28

4.1.2 Hasil dan Pembahasan Siklus II ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 45

(10)

i

DAFTAR TABEL

Halaman

(11)

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Daftar Nama anak... 47

Lampiran 2 : Daftar indikator Guru ... 48

Lampiran 3: Daftar indikator pengenalan konsep bilangan ... 49

Lampiran 4 : Tabulasi siklus I ... 50

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh orang dewasa pada

anak agar potensi yang dimilikinya dapat berkembang sehingga dia menjadi dewasa.

Proses pendidikan dilakukan sejak usia dini supaya dasar-dasar pengetahuan dapat

dimiliki anak. Menurut Rohmitawati (2008 : 2) bahwa Tugas orangtua dan pendidik

lah mempertahankan sifat-sifat yang menjadi dasar kecerdasan anak agar bertahan

sampai tumbuh dewasa, dengan memberikan faktor lingkungan dan stimulasi yang

baik untuk merangsang dan mengoptimalkan fungsi otak dan kecerdasan anak. Bagi

sebagian orangtua mendampingi anak saat bermain atau belajar bukanlah pekerjaan

yang ringan, apalagi bila harus mengaitkannya dengan tujuan dan manfaat dari setiap

kegiatan bermain anak. Demikian halnya dengan mengembangkan kemampuan

pengenalan konsep bilangan pada anak. Anak lebih sering diminta menghapalkan

angka-angka, jumlah, bentuk-bentuk geometri, berbagai lambang dan bahasa

matematika, tanpa perlu memahami prinsip-prinsip dasarnya.

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional, pasal 28 ayat 3, yang menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak ( TK ), Raudhatul Athfal (RA)

atau berbentuk yang lain yang sederajat, bertujuan untuk membantu anak didik

mengembangkan berbagai potensi, baik psikis maupun fisik, yang meliputi: moral

dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik, serta

(14)

Pendidikan di TK sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar pada tingkat

pendidikan selanjutnya. Hurlock (1993: 56) mengatakan bahwa lima tahun pertama

dalam kehidupan anak merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya.

Anak yang mengalami masa bahagia berarti terpenuhinya segala kebutuhan baik fisik

maupun psikis di awal perkembangannya diramalkan akan dapat melaksanakan

tugas-tugas perkembangan selanjutnya.

Permainan bilangan merupakan bagian dari matematika yang diperlukan

untuk menumbuh-kembangkan keterampilan pengenalan bilangan anak yang sangat

berguna dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan

dasar bagi pengembangan kemampurrrran matematisnya. Dengan kata lain,

permainan pengenalan bilangan di Taman Kanak Kanak diperlukan untuk

mengembangkan pengetahuan dasar matematika, sehingga anak secara mental siap

mengikuti pembelajaran matematika lebih lanjut di SD, seperti pengenalan konsep

bilangan, lambang bilangan, warna, bentuk, ukuran, ruang, serta posisi melalui

berbagai bentuk alat dan kegiatan bermain yang menyenangkan (seperti bermain

stick).

Demikian juga halnya pada keluarga, anak telah memperoleh sejumlah

pengalaman dari kedua orang tuanya, karena anak lahir dan dibesarkan dalam

keluarga. Pertama sekali anak telah menerima pengaruh dalam keluarga dan ini akan

berpengaruh terhadap pembentuk kepribadian anak. Untuk itu keluarga dituntut

harus memberi perhatian, kasih sayang pada anak supaya anak merasa tentram dan

(15)

Pola asuh orang tua turut membentuk pengembangan potensi anak seperti

halnya dalam mengenal bilangan, anak pertama sekali mengenal bilangan dalam

keluarga. Umumnya orang tua telah mengenalkan angka bilangan dalam kehidupan

sehari hari, seperti menghitung jari tangan, dan menghitung alat-alat permainan.

Hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru TK Pelangi

menggambarkan anak usia 4-5 tahun masih sulit mengenal angka, hal itu disebabkan

media terbatas,dalam melakukan pembelajaran guru kurang mampu menggunakan

media yang bervariasi sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik. Dalam

pelaksanaan pembelajaran, murid sering berebut pada alat-alat yang disenanginya

dan tidak memberi kesempatan pada temannya untuk menggunakan permainan

tersebut. Sebagian anak masih sulit mengenal bilangan dan menulis angka masih

terbalik atau belum tepat. Sebagian anak baru dapat menghapal bilangan secara

berurutan dan bila diacak anak bingung dan cenderung diam.

Dengan permasalahan diatas peneliti menyadari perlu perbaikan dalam proses

pembelajaran salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah bermain stick karena

dengan menggunakan stick, anak dapat menghitung, memindah stick sambil

menghitung sehingga anak sibuk terfokus untuk mengenal konsep bilangan tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis mengambil judul “Mengenalkan

Konsep Bilangan Angka 1-10 Pada Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kegiatan Bermain

(16)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat diidentifikasikan

masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Pengenalan konsep bilangan anak masih kurang dan menulis angka masih belum tepat.

2. Guru kurang mampu menggunakan media yang bervariasi

3. Metode pengajaran guru kurang beravariasi.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah maka penelitian ini

dibatasi yaitu mengenalkan konsep bilangan pada anak usia 4-5 tahun melalui kegiatan

bermain stick di TK Pelangi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah penelitian ini adalah yaitu: “Apakah dengan menggunakan strategi bermain stick

angka dapat meningkatkan kemampuan pengenalan konsep bilangan anakdi TK Pelangi.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian adalah

untuk mengetahui pengenalan konsep bilangan pada anak usia 4-5 tahun melalui kegiatan

bermain stick di TK Pelangi Medan, dapat meningkatkan kemampuan anak dalam

mengenal konsep bilangan di TK Pelangi.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

(17)

Sebagai bahan informasi dalam pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan anak

dalam mengenal konsep bilangan pada anak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi anak didik

1. Membantu anak menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit.

2.Mendorong semangat belajar anak didik terhadap pelajaran pengenalan bilangan.

b.Bagi guru

1. Memudahkan guru untuk melatih ketrampilan dan kesabaran dalam mengajarkan

pelajaran pengenalan konsep bilangan.

2. Membangkitkan kreativitas guru dalam menerapkan dan menciptakan inovasi dalam

kegiatan pembelajaran.

c. Bagi sekolah

1. Kegiatan pembelajaran di kelas akan lebih efektif dan efisien.

(18)
(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan data penelitian yang dilakukan terhadap

mengenalkan konsep bilangan angka 1-10 pada anak usia 4-5 tahun melalui bermain stick di TK

Pelangi Medan. Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Dengan penerapan kegiatan bermain stick dapat mengenalkan konsep bilangan angka 1-10 pada

usia 4-5 tahun di TK Pelangi Medan,

2. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah adanya kegiatan bermain stick sebagai upaya

mengenalkan konsep bilangan angka 1-10 anak hanya memiliki skor rata-rata umum sebanyak

2% tergolong cukup dimana ada 2 (10%) orang anak tergolong sangat baik, sebanyak 4 orang

anak (20%) tergolong baik, sebanyak 6 orang anak (30%) tergolong cukup baik dan sebanyak 8

orang anak (40%) tergolong kurang baik. Hal ini menunjukkan kegiatan bermain stick yang

dilakukan pada siklus I dapat mengenalkan konsep bilangan angka, namun masih kurang

optimal karena masih ada 6 orang anak (30%) yang tergolong cukup baik dan 8 orang anak

(40%) yang tergolong kurang baik. Sehingga perlu dilakukan tindakan yang lebih baik pada

siklus II.

3. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap menggunakan kegiatan bermain

stick. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II menunjukkan adanya perubahan pengetahuan

anak dibandingkanalan bilangan anak pada siklus I, yaitu banyaknya anak yang tergolong

sangat baik meningkat menjadi 6 orang anak (30%), banyak anak yang tergolong baik

bertambah menjadi 7 orang anak (35%), dan 7 orang anak (35%) anak yang tergolong cukup

(20)

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan-kesimpulan diatas, maka sebagai tindak

lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada guru hendaknya menggunakan kegiatan bermain stick dalam mengenalkan konsep

bilangan angka 1-10.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain sehingga dapat dijadikan sebagai

bahan refrensi dalam menyampaikan pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan kualitas

proses pembelajaran.

3. Bagi anak diharapkan agar melalui kegiatan bermain stick dapat mengenalkan konsep bilangan

angka 1-10.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga

diharapkan agar dapat melakukan penelitian yang lebih baik agar diperoleh data yang

signifikan.

5. Bagi peneliti, diharapkan untuk dapat menerapkan kegiatan bermain stick dalam kegiatan

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Sutawidjaja. 1992.Pendidikan Matematika X. Jakarta: Depdikbud

Arbarini, M. 2009. Bermain dan Belajar Pada Anak Usia Dini (Usia 3-6

tahun)[arbarini.blogspot.com].

Arikunto, S...(dkk).2006. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta.Bumi

Departemen Pendidikan Nasional 2007, Pedoman Penerapan Pendekatan “Beyond Centers and Cirles Time” (BCCT) dalam Pendidikan Usia Dini.

Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. (2007). Seri modelpembelajaran di

TK. Jakarta: Depdiknas.

Fatimah, siti & dkk. 2009. Model-model Pembelajaran. Palembang : Universitas Sriwijaya.

Hurloock, E.B.1993. Perkembangan Anak Jilid 1 (edisi 6). Penerbit Erlangga: Jakarta.

Kurnia, Rita. 2009, Metodologi Pengembangan Matematika AUD. Pekanbaru: Cendikia Insani

Moeslichatoen. 2004, Metode Pengajaran di TK. Jakarta: Rineka Cipta

Musfiroh, T. 2008. Cerdas Melalui Bermain.[musfiroh.cerdasmelaluibermain.ptk]

Nurlela, Ai. 2009.Peningkatan Kemampuan Mengenal Bilangan pada Anak Usia Dini Melalui

Penggunaan Media Dadu. Skripsi PG-PUD UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Rohmitawati, 2008. Mengasah Kecerdasan Matematis Logis Anak Sejak Usia

Dini.[ptkmatematika.org].

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Sari, Yulvia. 2001. Strategi Pengembangan Matematika Anak Usia Dini. Semarang : IKIP Veteran Press.

Sudono,A. 1991. Pedoman Pendidikan Prasekolah.Jakarta:Grasindo.

Gambar

Tabel 1: Kisi-kisi Instrumen Indikator Pengenalan Konsep Bilangan ..................................
Gambar 1: Desain Penelitian Tindakan kelas ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi dan masukan dari pakar maka protipe sistem pakar penyakit saraf Neur-O kedepan bisa dikembangkan dengan membuat input sistem bisa menerima amnesis seperti

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan... Manajemen Perpustakaan Sekolah

cohort dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan waktu penelitian yang lebih lama untuk mengetahui hubungan konsumsi susu formula standar terhadap kejadian stunting pada

Longer mixing time gives longer extend of spin - - spin spin

 O92.2 Kelainan lain dan tidak dijelaskan pada mammae sehubungan dengan melahirkan.  O92.3 Agalactia – [tidak mampu memproduksi ASI] 

Dari hasil identifikasi, dapat diperoleh suatu kesimpulan mengenai jenis patogen yang menyerang tanaman kemudian lebih lanjut upaya tersebut juga dapat diarahkan

Sesuai dengan tabel diatas, penulis dapat menjelaskan bahwa peningkatan jumlah anggota yang paling pesat terjadi pada tahun 2011 yaitu mencapai 450 anggota sedangkan jumlah

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahmandani (2010, hlm 11) menyatakan bahwa terdapat strategi yang dapat dilakukan dengan pendekatan tingkah laku yang dapat mempengaruhi