• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN SMK SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN SMK SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN SMK SWASTA JOSUA MEDAN T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

LILIS ENDANG NIM 7103141073

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas

segala kasih karunia dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Creative

Problem Solving (CPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Bekerja Sama Dengan Kolega Dan Pelanggan SMK Swasta Josua Medan

T.A 2014/2015” yang disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang dibangun

berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi

sebahagian syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di FE UNIMED

Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi

ini.

Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak-pihak yang membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

(6)

ii

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Johnson, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Administrasi Perkantoran.

6. Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah meluangkan waktu, bimbingan dan motivasi yang sangat mendukung

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Dra. Butet Aminah Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Ramadan Saragih,SE selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Josua Medan

yang telah memberikan izin penelitian di sekolah.

9. Bapak dan Ibu dosen di jurusan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan, atas bimbingannya kepada penulis selama masa

perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

10.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tersayang, Ayahanda E. Siburian dan

Ibunda L. Br. Butar-Butar, terimakasih atas segala pengorbanan yang selalu

diberikan baik doa, didikan, nasehat, motivasi yang selalu diberikan kepada

(7)

iii

11.Keluargaku yang terkasih kak Rida Fatmawati, S.Pd, Abangku dr.Edi Charlen,

dan adek-adekku tersayang Melli Erlina dan Jelita Permata Sari yang saya cintai,

terimakasih atas doa dan dukungannya.

12.Sahabat-sahabat tersayang (Ester, Lidya, Margaretha, Novita,dll), terimakasih

buat kebersamaan dan dukungannya selama ini, dan semua teman-teman di Pend.

Administrasi Perkantoran 2010 trimakasih buat kebersamaannya.

13.Teman-teman satu kos Angel (Ika, Hotma, Lidya, Melli, Yola, dll) yang

senantiasa menemani penulis dalam penyusunan skripsi ini.

14.Teman-teman PPLT 2013 SMK Negeri 1 Kabanjahe, trimakasih buat

kebersamaan yang indah selama 3 bulan di Kacaribu

Atas segala bantuan dan jasa mereka penulis tidak dapat membalasnya selain

doa semoga Bapa di Sorga memberi Kasih dan Berkatnya dalam hidup mereka.

Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi yang sederhana ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu

pendidikan dimasa yang akan datang. amin.

Medan, Agustus 2014

Penulis

(8)

iiv ABSTRAK

Lilis Endang. NIM. 7103141073. Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bekerja Sama Dengan Kolega Dan Pelanggan SMK Swasta Josua Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran bekerja sama dengan kolega dan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem

Solving (CPS) dapat meningkatkan hasil belajar bekerja sama dengan kolega dan

pelanggan siswa kelas X AP SMK Swasta Josua Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Josua Medan Tahun Ajaran 2014/2015, dengan subjek penelitian siswa kelas X AP yang berjumlah 36 orang. Untuk memperoleh data penelitian menggunakan tes observasi. Tes yang digunakan adalah objektif Tes diberikan secara individual yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Observasi dilakukan secara lansung pada saat kegiatan pembelajaran berlansung menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving. Tehnik analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan reduksi data, sajian data dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelasnya adalah 61,80. Pada siklus II nilai rata-rata kelasnya 80,13 terjadi peningkatan sebesar 18,33. Dan kelulusan klasikal secara klasikal pada siklus I mencapai 33,33% (12 orang) sedangkan pada siklus II mencapai 88,89% (32 orang). Aktivitas siswa juga secara umum mengalami peningkatan dengan penerapan model pembelajaran Creative

Problem Solving. Peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 18,03%. Hasil rata-rata

diskusi pada siklus I tidak ada kelompok yang mencapai kriteria penghargaan, sedangkan pada siklus II terdapat tiga kelompok yang mencapai kriteria penghargaan. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Creative Problem

Solving dapat meningkatkan hasil belajar bekerja sama dengan kolega dan pelanggan

siswa kelas X AP SMK Swasta Josua Medan tahun ajaran 2014/2015.

Kata Kunci : Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), hasil belajar

(9)

iv ABSTRACT

Lilis Endang. NIM. 7103141073. Application of Creative Problem Solving (CPS) to toward Student Learning Collaboration with Colleague and Customer SMK of Private sector of Field of teaching year 2014/2015. A Thesis. Departement of Economy Education, Study Program of Administrasi Education. Faculty of Economy, State University of Medan 2014.

Problem of this research is lowering result of learning student Of collaboration with collegue and customer in this research aim to know whether by applying model the study of creative problem solving can improve the result of collaboration with collegue and customer of student of class of X AP SMK of Private sector of Field of teaching year 2014/2015.

This research is a classroom action research. This research is executed in SMK of Private sector of Field of teaching year 2014/2015, by subject is research of student of class of X AP amounting to 36 people. To obtain the research data use the test observation. The test used by objectif test given individually executed by every final of cycle. Observation conducted directly at the time of study activity take place to apply the model of study of Creative Problem Solving. Technique analyse the data in this research is done with the data discount, serving of data, and conclude.

Result of research of cycle I obtained by a average value its class is 61,80. At cycle of II average value its class 80,13 happened by the improvement of equal to 18,33. And pass classical by classical at cycle I reach 33,33% (12 people) while at cycle II reach 88,89% (32 people). Activity of student also in general experience of the improvement during applying model the study of Creative Problem Solving. Make-Up of activity learn the student of equal to 18,03%. Result of Mean of discussion at cycle I there no tired group of appreciation criterion, while at cycle II of there are three tired group of appreciation criterion.

Inferential that applying model the study of creative problem solving can improve the result of learning collaboration with collegue and customer of student of class of X AP SMK of Private sector of Field of teaching year 2014/2015.

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 1.1. Rekapitulasi Nilai Ujian Berkomunikasi Di Tempat Kerja ... 3

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Creative Problem Solving ... 10

Tabel 3.1. Kegiatan Dan Sasaran Dari Dua Siklus ... 31

Tabel 3.2. Kategori Ketuntasan Penguasaan Materi Pelajaran ... 33

Tabel 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Siklus I ke Siklus II ……… 39

Tabel 4.2. Peningkatan Aktivitas Siswa dari Siklus I ke Siklus II …………... 41

Tabel 4.3. Hasil Diskusi Siswa ………. 42

Tabel 4.4. Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I ……… 46

Tabel 4.5. Hasil Diskusi Siswa Siklus I ……….. 47

Tabel 4.6. Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II ………. 50

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas …... 30

Gambar 4.1. Diagram Batang Hasil Belajar Siswa ………. 39

Gambar 4.2. Diagram Batang Hasil Aktivitas Siswa ………. 41

Gambar 4.3. Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Siklus I ……….. 46

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3. Materi Pelajaran

Lampiran 4. Soal Pre Tes Dan Jawaban Serta Soal Pos Tes Dan Jawaban

Lampiran 5. Bahan Diskusi Kelompok

Lampiran 6. Daftar Perolehan Nilai Pada Tes Awal

Lampiran 7. Hasil Perolehan Nilai Pos Tes Pada Siklus I

Lampiran 8. Hasil Perolehan Nilai Pos Tes Pada Siklus II

Lampiran 9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 11. Deskriptor Pedoman Observasi Aktivitas

Lampiran 12. Instrumen Penilaian Kinerja Guru

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, merupakan faktor yang

mendapat perhatian penting dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang

mampu menjadi penerus dan pelaksana pengembangan di segala bidang. Dalam

meningkatkan pendidikan di Indonesia proses pembelajaran yang merupakan

kegiatan inti harus ditingkatkan sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk

terjadinya perubahan tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan dalam diri

siswa. Dalam hal ini guru memegang peranan penting untuk dapat mengkondisikan

hal tersebut dengan baik, sehingga guru akan lebih mampu menciptakan lingkungan

belajar yang efektif dan mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar yang

diharapkan dapat terwujud dengan optimal.

Pemilihan strategi pembelajaran adalah salah satu alternatif yang dipilih oleh

seorang guru dalam proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan pembelajaran

yang sejalan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Hal ini memberikan implikasi

terhadap guru yang mengajar di kelas akan menggunakan model pembelajaran yang

sejenis saja yaitu pembelajaran konvensional seperti ceramah, sebab tidak

memerlukan alat dan media pembelajaran, cukup hanya menjelaskan konsep-konsep

yang ada pada bahan ajar atau referensi lainnya. Sehingga cenderung membuat siswa

(14)

2

Kebosanan dan kemalasan siswa inilah yang pada akhirnya dapat membuat

hasil belajar siswa menjadi rendah dan aktivitas belajar siswa menurun. Padahal saat

ini guru dituntut harus mampu menggunakan model pembelajaran yang inovatif

dalam proses belajar mengajar di sekolah karena dalam proses pembelajaran seorang

guru harus mampu memadukan materi dalam pelajaran.

Penggunaan model dan pendekatan pembelajaran merupakan suatu faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dalam hal ini guru sangat penting dalam

proses belajar mengajar. Namun kenyataannya masih banyak guru yang

menggunakan model konvensional, dimana guru menerangkan dan siswa mendengar

dan mencatat, sehingga sering ditemui minimalnya keterlibatan siswa dalam belajar

di kelas.

Kondisi ini yang terjadi di SMK Swasta Josua Medan. Peneliti telah

melakukan observasi sebelumnya. Berdasarkan pengamatan tersebut, peneliti

menemukan bahawa pada umumnya guru Bekerjasama Dengan Kolega dan

Pelanggan masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional dalam proses

pembelajaran yang menyebabkan siswa kurang mandiri dan membatasi daya

kreativitas siswa. Pada pengajaran konvensional guru mendominasi seluruh kegiatan

pengajaran dan berceramah panjang lebar tentang materi yang sedang dibahas,

sedangkan siswa hanya sebagai penerima pelajaran yang secara pasif.

Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa yang masih rendah yaitu masih

(15)

3

(KKM) yakni 70. Hasil belajar siswa selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel

1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1.

Nilai Ujian Berkomunikasi Di Tempat Kerja Kelas X SMK Swasta Josua Medan

No. Tahun Ajaran KKM

tuntas. Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran

bekerjasama dengan kolega dan pelanggan adalah 70. Keadaan tersebut sangat

memprihatinkan dan tidak baik bagi proses pembelajaran. Untuk itu perlu diusahakan

perbaikan pembelajaran yang mengaktifkan siswa.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, rendahnya hasil belajar siswa

disebabkan oleh kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar, kurangnya minat

terhadap bahan pelajaran, kurangnya keaktifan siswa serta kurangnya media atau

sumber pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dilakukan

(16)

4

Model pembelajaran tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran

Creative Problem Solving. Pembelajaran Creative Problem Solving ini merupakan

model pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil, dimana siswa dituntut

bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi pembelajaran.

Model pembelajaran Creative Problem Solving merupakan suatu model

pembelajaran dimana dapat mendorong siswa untuk berpikir secara kreatif, sehingga

memberikan kesempatan luas kepada para siswa untuk berlatih dan belajar mandiri.

Dengan melibatkan partisipasi siswa secara optimal dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran Creative Problem Solving sebagai solusi terhadap rendahnya

aktivitas dan hasil belajar siswa. Diharapkan model pembelajaran ini dapat

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bekerja Sama Dengan Kolega dan Pelanggan di SMK Swasta Josua Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran yang digunakan masih konvensional sehingga

(17)

5

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran bekerja sama dengan

kolega dan pelanggan.

3. Apakah penerapan model Creative Problem Solving dapat meningkatkan hasil

belajar siswa?

1.3Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan terarah, maka perlu

dibuat batasan masalah. Adapun yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini

adalah: “Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan peningkatan hasil

belajar siswa mata pelajaran bekerja sama dengan kolega dan pelanggan pokok

bahasan Berkomunikasi Di Tempat Kerja kelas X SMK Swasta Josua Medan Tahun

Ajaran 2014/2015”.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut

“Apakah penerapan model Creative Problem Solving dapat meningkatkan hasil

belajar bekerja sama dengan kolega dan pelanggan kelas X SMK SWASTA JOSUA

(18)

6

1.5Pemecahan Masalah

Rendahnya kualitas pendidikan merupakan masalah pokok yang dihadapi

Indonesia saat ini. Pola pembelajaran yang monoton dan menjenuhkan membuat

siswa sulit untuk memahami materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran

tidak tercapai. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat

yaitu model pembelajaran yang dapat menimbulkan situasi belajar yang

menyenangkan dan tidak membosankan.

Alternatif yang dapat dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di

kelas adalah dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving

dalam model pembelajaran ini siswa terlibat selama Kegiatan Belajar Mengajar untuk

bekerja sama sebagai tim dalam memecahkan masalah, menyelesaikan tugas atau

untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian siswa akan lebih merasa rileks dan

lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas.

Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Swasta Josua

Medan pada mata pelajaran bekerja sama dengan kolega dan pelanggan khususnya

pokok bahasan Berkomunikasi Di Tempat Kerja peneliti memberikan beberapa

alternatif antara lain:

a) Dengan melakukan penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran

(19)

7

b) Menyarankan kepada siswa untuk melengkapi buku pelajaran yang

diperlukan.

c) Dengan memberi motivasi, membantu siswa yang kesulitan untuk

memahami materi pelajaran dan membantu siswa yang memiliki

kesadaran masih rendah dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru.

d) Memberikan variasi model pembelajaran yang digunakan oleh guru mata

pelajaran bekerjasama dengan kolega dan pelanggan.

Dari uraian diatas diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran

Creative Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran bekerja sama dengan kolega dan pelanggan.

1.6Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bekerja sama dengan kolega dan

pelanggan kelas X SMK Swasta Josua Medan melalui penerapan model pembelajaran

Creative Problem Solving

1.7Manfaat Penelitian

(20)

8

1. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran

yang dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar bekerja sama dengan

kolega dan pelanggan.

2. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan yang sangat bermanfaat sebagai calon guru

3. Bagi siswa, menambah motivasi siswa dan semangat belajar siswa.

4. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian yang

(21)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terhadap hasil belajar siswa

dan penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil belajar pada materi berkomunikasi di tempat kerja mengalami

peningkatan dengan diterapkannya model pembelajaran Creative Problem

Solving sebesar 18,33 dari siklus I ke siklus II dan ketuntasan klasikal

mengalami peningkatan sebesar 55,56%.

2. Aktivitas belajar siswa secara umum mengalami peningkatan dengan

penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving peningkatan

aktivitas belajar siswa sebesar 18,03.

3. Hasil diskusi yang diperoleh masing-masing kelompok mengalami

peningkatan karena terdapat tiga kelompok yang memenuhi kriteria

penghargaan kelompok yaitu kelompok III dengan nilai diskusi 90 (tim

super), kelompok VI dengan nilai diskusi 85 (tim sangat baik), kelompok

(22)

54

5.2 Saran

Berdasarkan analisis dan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Creative Problem Solving dapat dipilih sebagai salah

satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

bekerja sama dengan kolega dan pelanggan.

2. Kepada guru khususnya guru mata pelajaran bekerja sama dengan kolega

dan pelanggan dihimbau agar dapat menggunakan model pembelajaran

Creative Problem Solving untuk materi yang tepat karena melalui model

pembelajaran tersebut siswa dapat berperan aktif dalam proses

pembelajaran sehingga aktivitas belajar akan meningkat.

3. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian ini lebih lanjut, dapat

dilakukan dengan sumber atau referensi yang lebih luas dan waktu yang

relatif efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai suatu studi perbandingan

bagi guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran, khususnya pada mata

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Daryanto, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Bahri Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Fian. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

Yang Dilengkapi Media Pembelajaran Laboratorium Virtual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) . ISSN 2337-9995. Vol 1 No.

1 (2012). Surakarta.

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/download/1156/ 1387 (Diakses 13 Juni 2014)

Istarani. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Isti. 2012. Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Bilangan 1-20 Melalui Model

Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Video Compact Disk (VCD) Pada Anak Tunarungu. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. Vol 1

No 2 Mei 2012.

http://ejournal.fip.unp.ac.id/index.php/jupekhu/article/viewFile/848/705 (Diakses 13 Juni 2014)

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo

Mahardika. 2012. Penggunaan Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Disertai LKS Kartun Fisika Pada Pembelajaran Fisika Di SMP. Jurnal

Pembelajaran Fisika. ISSN 2301-9794. Vol 1 No. 2 September(2012). Banda Aceh. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPSI/article/view/983 (Diakses 13 Juni 2014)

Restika. 2013. Penerapan Model Creative Problem Solving (CPS) Untuk

Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Pokok Termokimia Siswa Kelas XI.IA SMA Negeri Colomadu Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). ISSN 2337-9995. Vol 2 No

(24)

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise/article/view/3128 (Diakses 13 Juni 2014)

Rubiyanto, Muntaqqin. 2011. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Bandung. Sinar Baru

Sagala. S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media

Sudiran. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah Fisika. Jurnal

Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika. ISSN 2085-5281. Vol 4 No 1 2012.Semarang.http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise/article/view/ 3128 (Diakses 13 Juni 2014)

Sudjana, Nana. 2002. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Prenada Media

Gambar

Gambar
Tabel 1.1.

Referensi

Dokumen terkait

EVALUASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DALAM MELAKUKAN REHABILITASI LAHAN DILUAR KAWASAN HUTAN MELALUI PELAKSANAAN GERHAN (Studi pada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan

Apabila di wakilkan diharuskan membawa Surat Kuasa dan diminta kepada Saudara hadir tepat waktu serta membawa seluruh berkas dokumen Administrasi dan Teknis yang sudah

Mengingat pentingnya acara ini, diharapkan yang hadir Direktur atau yang namanya tercantum di dalam Akte Pendirian Perusahaan serta perubahannya. Apabila di

Judul Skripsi : Strategi Pengelolaan Bencana Banjir di Kabupaten Nganjuk (Studi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nganjuk dalam Pengelolaan Bencana Banjir

(5) Guru pemula yang berstatus bukan PNS, yang telah menyelesaikan program induksi dengan nilai kinerja paling kurang kategori baik, yang dibuktikan dengan sertifikat

Bagian kedua aplikasi perencanaan dan pengendalian laba mencakup perencanaan dan pengendalian penjualan, produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

Penilaian : Memberikan tugas individual berkaitan dengan materi yang dijelaskan. Yogyakarta, Agustus 2011

Penulisan ilmiah ini membahas mengenai penilaian investasi dengan metode Payback Period, metode Net Present Value, metode Internal Rate of Return, metode Avarage Rate of Return