• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN ACCOUNT EXECUTIVE DALAM MELAYANI KLIEN DI PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN ACCOUNT EXECUTIVE DALAM MELAYANI KLIEN DI PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERAN ACCOUNT EXECUTIVE DALAM MELAYANI KLIEN

DI PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA

Tugas Akhir ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Bidang Periklanan

Disusun oleh:

Rio Marshall. A. Tarigan

D1308112

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR BERJUDUL :

PERAN ACCOUNT EXECUTIVE DALAM

MELAYANI KLIEN DI PT. FRESHBLOOD

COMMUNICATION INDONESIA

Karya:

Nama : Rio Marshall. A. Tarigan NIM : D1308112

Konsentrasi: Periklanan

Disetujui Untuk Dipertahankan Di Hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III

Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Surakarta,………..….2011

Menyetujui, Dosen Pembimbing

(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Tugas Akhir

Penguji 1 Penguji 2

Drs. Harjanto, M.Lib Drs. Hamid. Arifin, M. Si NIP. 19606131986011001 NIP. 196005171988031002

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

(4)

commit to user

iv

MOTTO:

“Tetap carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)

No Sacrifice No Fire. Tidak ada pengorbanan, tidak akan ada semangat dalam mengerjakan sesuatu.

(5)

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

v Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai serta memberikan anugerah serta keselamatan untuk saya

v Keluarga yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya

v Teman-teman sepelayanan di Gereja Bethany Solo Baru dan Fire Generation Ministry

v Seluruh teman-teman Advertising angkatan 2008

v Almamater tercinta FISIP UNS

(6)

commit to user

vi

Puji Tuhan penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala anugerah dan karunia-Nya yang tiada ternilai yaitu berupa keselamatan, kesempatan, dan ilmu kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan dan menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Pelaksanaan Kuliah Kerja Media 2011 pada bagian Account Executive di PT. Freshblood Communication Indonesia,

Solo.

Melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Freshblood merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi penulis karena di sana penulis menerima banyak sekali ilmu dan pengalaman kerja berharga. Mulai dari berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dalam dunia kerja maupun dalam menangani klien. Ilmu serta pengalaman yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya sampai dunia pekerjaan yang menuntut profesionalitas penulis dapatkan dari Kuliah Kerja Media ini. Penulis menyadari benar dihadapkan pada dunia kerja yang sesungguhnya.

(7)

commit to user

vii

1. Ayah saya Rokimo Tarigan, Ibu saya Timaya Sinulingga, Adik-adikku Dimas Binarivo Tarigan seta Galih Triananta Tarigan, serta keponakanku Balwin Ray Tarigan. Terima kasih atas kasih sayang serta dukungan kalian.

2. Prof.Drs.Hj Pawito, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Ari, M. Si selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media 2011.

4. Drs. Nuryanto selaku Ketua Jurusan Periklanan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Dra. Indah Budi Rahayu selaku Pembimbing Akademik penulis yang telah memberikan dukungan untuk melaksanakan perkuliahan serta KKM di PT. Freshblood Indonesia.

6. Drs. Hamid Arifin, M.Si selaku pembimbing Kuliah Kerja Media yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama KKM maupun proses pembuatan Laporan Tugas Akhir.

7. Drs. Harjanto, M.Lib yang telah berkenan menjadi dosen penguji Laporan Tugas Akhir.

8. Seluruh staf serta dosen - dosen pengajar di Jurusan Advertising FISIP UNS yang telah memberikan ilmu-ilmu yang sangat berguna.

(8)

commit to user

viii

mengikutsertakan penulis dalam berbagai kegiatan Account Executive di PT. Freshblood Indonesia.

10.Kakak-kakakku di PT. Freshblood Indonesia, Mbak Anastasia selaku

Marketing Manager, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan maupun berbagi pengalaman hidup kepada penulis di PT. Freshblood Indonesia, Mas Yudi selaku Creative Director, Mas Anton selaku

Art Director, Mas Jeki serta Mbak Mitha selaku Creative Assistant , Mbak Eri selaku HRD Manager, Mas Tunjung selaku Outdoor Manager , Mas Ari selaku Media Marketing, Ibu dari Mas Ari, yang telah menyediakan makan siang serta snack kepada penulis, Mbak Dwi selaku Media Assistant , Mbak Ika dan Mbak Inggit selaku Bagian Administrasi, terima kasih banyak atas ilmu, bimbingan serta keramah-tamahan kalian selama ini kepada Penulis. 11.Seluruh teman di PMK FISIP UNS, Kine Klub FISIP UNS, dan

teman-teman dekat Advertising ’08 (kelas A dan B).

Sebagai manusia yang terbatas, penulis menyadari masih banyak sekali kelemahan serta kekurangan dalam laporan Tugas Akhir ini sehingga penulis meminta maaf atas hal tersebut. Oleh sebab itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga karya penulis ini menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi kita bersama.

Surakarta, 29 Juni 2011

(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

JUDUL...i

PERSETUJUAN...ii

PENGESAHAN...iii

MOTTO...iv

PERSEMBAHAN...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI...ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media...5

C. Instansi Tempat dilaksanakannya KKM…………...6

D. Metode Pengumpulan Data dan Informasi...6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Iklan...8

B. Iklan dan Pemasaran...15

C. Fungsi Periklanan...21

D. Perencanaan dan Strategi Periklanan...27

E. Biro Iklan...32

BAB III. DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI A. Sejarah PT. Freshblood Indonesia...49

(10)

commit to user

x

C. Identitas Perusahaan...51

D. Idealisme, Visi, Falsafah dan Positioning...52

E. Job Description tiap-tiap bagian...53

F. Logo Perusahaan dan Filosofi...61

G. Lingkup Pelayanan Perusahaan...63

H. Klien...68

I. Prestasi dan Reputasi Perusahaan...76

BAB IV. PELAKSANAAN MAGANG A. Persiapan Magang...78

B. Pelaksanaan Kegiatan Magang...79

C. Lingkungan Kerja...83

D. Fasilitas...83

E. Peluang dan Kendala...84

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan...85

(11)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Periklanan merupakan salah satu bagian industri ekonomi modern yang pada zaman dahulu mungkin hanya bisa ditemukan di negara-negara yang perekonomiannya cukup maju. Namun tidak untuk era globalisasi sekarang ini dimana negara-negara yang sedang berkembang seperti wilayah Asia mengalami kemajuan di bidang periklanan yang dapat diketahui dari meningkatnya presentase produksi iklan serta meningkatnya budget promosi barang serta jasa di negara-negara tersebut. Iklan dipandang sebagai suatu alat komunikasi yang mampu mempengaruhi serta membujuk orang untuk mengambil keputusan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Semua iklan ditujukan untuk mempengaruhi kehendak, pemikiran, sikap, kepercayaan dan citra konsumen yang berhubungan langsung dengan suatu merk produk atau jasa. Tujuan dari industri periklanan ini mengarah kepada upaya untuk memepengaruhi pola perilaku konsumen dalam mengapresiasi dan membeli produk-produk yang ditawarkan.

(12)

commit to user

perkembangan periklanan adalah semakin tumbuhnya pola-pola produksi secara massal di berbagai pabrik sehingga prdoduk-produk tersebut membanjiri pasaran, terbukanya jaringan komunikasi darat, laut, serta udara sehingga dengan mudah mendistribusikan barang produksi dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cepat dan terbuka. Terbitnya surat-surat kabar serta majalah populer menjadi sarana yang menjanjikan untuk tempat memasang iklan. Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa periklanan mempunyai kapasitas untuk mendorong dan memperluas perkembangan ekonomi sebuah negara, dimana iklan dapat meningkatkan permintaan terhadap produk yang dipublikasikan melalui iklan-iklan yang ada. Hal itu dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan bahkan tingkat penggunaan iklan sekarang ini dapat dijadikan tolak ukur tingkat perekonomian karena dari situ dapat dilihat tingkat konsumsi barang-barang di pasaran.

(13)

commit to user

(14)

commit to user

dari lembaga asosiasi pemilik media. Pengertian media ‘below the line’ (media lini bawah) adalah iklan-iklan yang tidak menggunakan pembayaran komisi, misalnya saja pameran/eksibisi, lembaran iklan yang dikirim melalui pos-pos ke rumah-rumah.

(15)

commit to user

pekerjaan perusahaan. Secara teknis, AE berfungsi menjembatani antara klien dan pihak biro dan klien pasti mengharapkan nilai lebih (value added) dari biro untuk bekerjasama. AE berfungsi seperti konsultan bisnis klien, sehingga AE juga harus mengerti kedalaman dari klien. Karena seorang AE dipersiapkan untuk menjembatani antara klien dan pihak biro iklan, maka diperlukan sikap profesionalisme dan wawasan yang luas untuk dapat bekerjasama dengan klien. Dengan demikian tujuan internal perusahaan biro iklan dapa tercapai dan demikian juga kepentingan perusahaan klien yang ditangani.

B. TUJUAN

Adapun tujuan dilaksanakannya Kuliah Kerja Media antara lain:

a. Tujuan Umum:

1. Untuk mendapatkan pengalaman serta ilmu pengetahuan bidang periklanan khusunya pekerjaan seorang Account Executive.

(16)

commit to user

b. Tujuan Khusus:

1. Untuk mengetahui bagaimana peran Account Executive dalam melayani klien di PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA

2. Untuk mengetahui proses serta ketrampilan kerja bagian Account Executive di PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA.

C. INSTANSI TEMPAT DILAKSANAKANNYA KKM

Nama Instansi : PT. FBC Indonesia ( Freshblood Communication Indonesia )

Alamat NPWP : Jl. Honggowongso No.12 Kratonan Solo 57153 Alamat Kantor : Jl. Kacer I No.6 Depok Solo

Telp / fax : 0271- 76 55 733 / 0271- 76 55 744 Email : freshbloodindonesia@yahoo.co.id

D. METODE PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI

Di dalam mencari data dan informasi pembuatan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa cara, antara lain:

ü Interview / Wawancara

(17)

pihak-commit to user

pihak yang bersangkutan dengan bagian Account Executive di PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA.

ü Observasi / Pengamatan

Cara pengumpulan data atau informasi secara langsung atau tidak langsung pada objek penelitian.

ü Dokumentasi

Cara pengumpulan data atau informasi dengan cara mempelajari, memahami informasi dan data yang berasal dari dokumen, tulisan, arsip, buku-buku pedoman dan lain-lain yang berhubungan dengan periklanan.

ü Kepustakaan

Cara mengumpulkan informasi atau data melalui membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam laporan ini.

ü Browsing

(18)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian iklan

Otto Klepper (1986) seorang ahli periklanan asal Amerika merupakan orang yang berjasa besar dalam meruntut asal muasal istilah advertising. Dalam bukunya yg berjudul Advertising Procedure, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yg berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Jadi, pengertian seperti ini sebenarnya tidak ada ubahnya dengan pengertian komunikasi sebagaimana halnya dalam ilmu komunikasi. Salah satu pengertian komunikasi adalah mengoperkan pesan dari satu pihak ke pihak lain, baik melalui lisan, media cetak, radio, televisi, komputer, media luar ruang, dan sebagainya.

(19)

commit to user

Tampaknya istilah dari Arab inilah (yaitu I’lan, yang oleh karena menggunakan lidah Indonesia melafalkannya menjadi kata ‘iklan’ ) kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia untuk menyebut advertensi. Istilah periklanan di Indonesia menurut catatan Bedjo Riyanto pertama kali diperkenalkan Soedardjo Tjokrosisworo, seorang tokoh pers nasional pada tahun 1951 untuk menggantikan istilah advertentie (dari bahasa Belanda) atau advertising (dari bahasa Inggris) agar sesuai dengan semangat penggunaan bahasa nasional Indonesia (Riyanto, 2001).

Sebenarnya, di Indonesia sendiri istilah iklan sering disebut dengan istilah lain, yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Belanda (advertensi) dan Perancis (reclame), Namun secara resminya, sebutan kata iklan lebih sering digunakan dibanding dengan istilah advertensi dan reklame.

Soedardjo lebih memilih rujukan dari bahasa Arab untuk menyebut

(20)

commit to user

penyebaran agama Islam yang begitu pesat di Indonesia ketika itu yang menjadikan kebudayaan Arab lebih diterima oleh masyarakat, sehingga istilah

I’lan diadopsi sampai sekarang.

Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut pandang komunikasi, murni periklanan, pemasaran, dan ada pula yang memaknai dalam perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut membawa konsekuensi arah yang berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung menekankan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menekankan pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan persuasif yang disampaikan melalui media khusus. Perspektif pemasaran lebih menekankan pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran, yaitu menjual produk. Sementara dalam perspektif psikologi lebih menekankan aspek persusasif pesan.

Dari pengertian iklan sebagaimana tersebut di atas sekalipun terdapat beberapa perspektif yang berbeda-beda, namun sebagian besar definisi mempunyai kesamaan. Kesamaan tersebut dapat dirangkum dalam bentuk prinsip pengertian iklan, dimana dalam iklan mengandung enam prinsip dasar, yaitu sebagai berikut:

1. Adanya pesan tertentu

(21)

commit to user

terdengar suara apapun; bila di media televisi, tidak terlihat gambar dan suara apapun; maka ia tidak dapat disebut iklan karena tidak terdapat pesan.

Pesan yang disampaikan oleh sebuah iklan, dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan pesan non verbal. Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Di dalam pesan verbal ia merupakan rangkaian kata-kata yang tersusun dari huruf vokal maupun konsonan yang membentuk makna tertentu. Bentuk pesan verbal lisan dapat disampaikan melalui media cetak dan audio visual.

Semua pesan yang bukan pesan verbal adalah pesan non-verbal. Sepanjang bentuk non verbal tersebut mengandung arti, maka ia dapat disebut pesan komunikasi. Tau dalam istilah awam, dapat disebut bahasa non verbal. Pesan non verbal dapat berupa non verbal visual; non verbal auditif; dan non verbal non visual.

2. Dilakukan oleh komunikator (sponsor)

(22)

commit to user

3. Dilakukan dengan cara non personal

Dari pengertian iklan yang diberikan, hampir semua menyepakati bahwa iklan merupakan penyampaian pesan yang dilakukan secara non personal. Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan dapat disebut iklan bila dilakukan melalui media (yang kemudian disebut dengan media periklanan).

Media yang digunakan dalam kegiatan periklanan secara umum dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line). Media lini atas terdiri dari media suratkabar, majalah, radio, televisi, dan film. Media lini atas memiliki beberapa karakter yang khas, antara lain: (1) Informasi yang disebarkan bersifat serempak. Artinya, dalam waktu yang sama dapat disebarkan luaskan secara sama pula; (2) Khalayak penerima pesan cenderung anonim (tidak dikenali secara personal oleh komunikator); (3) Mampu menjangkau khalayak secara luas.

(23)

commit to user

Dalam perkembangannya, media lini atas sekarang ini tidak banyak mengalami perubahan. Dari dahulu, media lini atas hanya tertentu, yaitu media surat kabar,tabloid, majalah, radio, film, dan televisi. Perkembangan terakhir adalah dengan diciptakannya media internet, sebuah media komunikasi yang dapat digunakan sebagai media periklanan yang bersifat unik, karena cenderung personal namun memassa. Setelah ditemukannya internet, media lini atas cenderung tidak terdapat lagi media yang baru.

Lain halnya dengan media lini bawah. Media jenis ini cenderung bertambah, karena di tengah masyarakat periklanan menemukan media-media baru yang bisa digunakan sebagai tempat di mana pesan disampaikan. Perkembangan media lini bawah tersebut terjadi karena pengiklan dituntut untuk menciptakan media alternatif yang berbeda sebagai tempat menyampaikan pesan iklan, agar pesan tersebut selalu menarik perhatian khalayak. Penciptaan media baru tersebut misalnya melaui handphone, dinding lift, lantai swalayan atau toko dan sebagainya.

4. Disampaikan untuk khalayak tertentu

Iklan diciptakan oleh komunikator karena ingin ditujukan kepada khalayak tertentu. Dalam dunia periklanan, khalayak sasaran cenderung bersifat khusus. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan kepada semua orang, melainkan kelompok target audience

(24)

commit to user

khusus. Dengan demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khalayak. Bilamana target audience diganti, maka sudah tentu akan mempengaruhi bentuk strategi pesan iklan. Sebuah bentuk dan strategi pesan tunggal tidak cocok untuk diterapkan atau ditujukan pada semua khalayak.

5. Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara

membayar

Penyampaian pesan yang dilakukan dengan dengan cara bukan membayar, oleh kalangan pengiklan dewasa ini dianggap sebagai bukan iklan. Pesan komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak membayar, akan dimasukkan dalam kategori kegiatan komunikasi yang lain. Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai secara luas. Sebab, kata membayar sekarang tidak saja dilakukan denga alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu, dan kesempatan.

6. Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu

(25)

commit to user

Misalnya, laku dan bertambahnya penjualan produk sehingga mendapatkan keuntungan materi. Sementara dampak sosial adalah keuntungan non ekonomi, yaitu terbangunnya citra baik berupa penerimaan sosial oleh masyarakat.

B. Iklan dan Pemasaran

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. (Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Pustaka Utama Grafiti, 1995)

(26)

commit to user

Dewasa ini, membicarakan pemasaran tidak dapat dilepaskan dari kegiatan periklanan. Sebaliknya, menggeluti bidang periklanan juga akan sulit bila tidak mengetahui pemasaran. Periklanan dan pemasaran merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Keduanya saling terkait antara satu dengan yang lain. Iklan tidak pernah bisa lepas dari kegiatan pemasaran (marketing).

Dalam kegiatan pemasaran modern, periklanan merupakan bagian dari kegiatan promotion mix (bauran promosi), bersama-sama dengan kegiatan

personal selling, publisitas, dan promosi dagang. Sementara itu, dalam perspektif komunikasi pemasaran dan ekonomi, promotion mix tersebut merupakan bagian dari kegitan marketing mix (bauran pemasaran). Dengan kata lain, dalam perspektif ini, periklanan sebenarnya adalah bagian kecil dari kegiatan pemasaran yang lebih luas.

(27)

commit to user

menyampaikan pesan kepada komunikan melalui barang dan jasa yang ditawarkannya. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan komunikasi yang efektif terhadap komunikannya.

Pemasaran tanpa beriklan bagaikan seseorang mempunyai produk bagus tapi tak pernah ditawarkan pada pembeli. Akibatnya, pembeli tidak akan mengetahui ada barang semacam itu. Jadi, bagaimana konsumen akan tertarik, melihat, memilih, memakai atau mengkonsumsi produk itu bila konsumen tak pernah mengetahui apa, bagaimana, dan dimana produk dapat ditemukan? Oleh karena itulah, barang atau jasa yang dihasilkan perlu dikomunikasikan kepada publik. Semakin luas dikomunikasikan kepada masyarakat, semakin pula luas barang atau jasa tersebut dikenal. Sebaliknya, bila barang atau jasa tersebut tidak dikomunikasikan, maka konsumen tidak mengenal barang itu. Bila tidak mengenali barang atau jasa yang diproduksi, maka sulit kemungkinan agar konsumen membeli atau memakai barang atau jasa yang diproduksi. Calon konsumen mungkin tidak membeli atau memakai barang tersebut. Barangkali, sikap itu dikarenakan konsumen tidak mengetahui keberadaan produk, tidak menyukai produk (karena tidak dibujuk untuk suka), tidak mengerti kegunaan dari produk yang diproduksi (karena tidak diberikan informasi yang cukup tentang kegunaan produk), tidak mengerti berapa harganya (karena tidak diberitahu) dan sebagainya. Dengan demikian, upaya mengkomunikasikan menjadi sesuatu hal yang sangat penting.

(28)

commit to user

menitikberatkan pada dua makna utama, yaitu: pertama, berfungsi untuk memberitahu atau menginformasikan (to inform) kepada orang lain atas produk yang dibuat. Kedua, merupakan upaya mempengaruhi atau membujuk (to persuade) orang lain (calon konsumen) supaya membeli, menggunakan produk kita atau agar mereka tetap setia dengan produk yang kita hasilkan. Dalam melakukan upaya pemasaran tersebut, dapat ditempuh dengan banyak cara, baik memakai media (yaitu media lini atas maupun lini bawah), maupun tidak melalui media (dalam bentuk komunikasi personal). Sehingga sifat kegiatan pemasaran dapat dilakukan secara personal maupun non personal (melalui media). Dengan demikian, istilah pemasaran memiliki arti yang sangat luas dan umum.

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menopang sebuah kegiatan promosi dilakukan dengan beberapa cara. Yaitu kegiatan periklanan (advertisement), promosi dagang (sales promotion), publisitas( publicity),

penjualan pribadi (personal selling). Umumnya, keempat aktivitas ini dilakukan secara bersama dan sinergis. Dalam ilmu pemasaran, keempat aktivitas ini secara bersama-sama disebut dengan bauran promosi (promotion mix). Bauran promosi itu sendiri merupakan bagian dari kegiatan pemasaran.

(29)

commit to user

periklanan juga berbeda dengan publisitas. Bila dalam periklanan merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara membayar, maka dalam publisitas dilakukan dengan cara non komersial (membayar ruang media yang digunakan). Mengingat iklan merupakan bagian dari kegiatan promosi, maka dapat pula disimpulkan bahwa iklan merupakan bagian dari aktivitas promosi, dan bagian dari kegiatan pemasaran.

Dalam ilmu pemasaran, yang disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix) terdiri atas aspek product (produk), price (harga), place (tempat), dan

promotion (promosi). Jadi, kegiatan promosi merupakan bagian dari kegiatan pemasaran secara luas.

Menurut Kotler, pemasaran diartikan sebagai proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka lakukan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya (Kotler, 1990). Dari definisi tersebut, makna pemasaran pada hakekatnya bertumpu pada konsep pokok atas kebutuhan, keinginan, dan permintaan; produk; nilai (value) dan kepuasan; pertukaran atau transaksi; pasar; serta pemasaran dan pemasar.

(30)

commit to user

Bila tidak dipenuhi, kelangsungan hidup bisa jadi akan terganggu. Makanan dan minuman adalah kebutuhan yang mutlak dipenuhi. Tanpa makanan dan minuman orang akan terganggu kesehatannya, bahkan mati. Berbeda dengan keinginan, sebab keinginan bisa tidak perlu diwujudkan. Pakaian merupakan kebutuhan. Namun mengharapkan pakaian dengan aneka model merupakan bentuk keinginan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan mempunyai arti yang lebih luas dibanding keinginan. Kebutuhan tidak merujuk pada jenis barang dengan spesifikasi tertentu, sementara keinginan umumnya ditujukan pada spesifikasi barang tertentu. Barangkali, dalam bahasa obat, kebutuhan adalah obat generik sementara keinginan adalah obat bermerek. Sekalipun sama-sama menyembuhkan, namun tampaknya konsumen menaruh gambaran yang lebih baik atas obat bermerek tertentu sehingga lebih dipercaya menyembuhkan daripada yang lain.

(31)

commit to user

C. Fungsi Periklanan

Saat ini terdapat banyak sekali produk yang dihasilkan oleh produsen. Berbagai perusahaan pasti menghendaki produk-produk yang dihasilkannya dapat diterima masyarakat. Berkait dengan hal tersebut, maka ia membutuhkan pihak lain yang mampu mengkomunikasikan produknya secara professional kepada masyarakat sekaligus membangkitkan keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi produk. Di sinilah awal munculnya industri periklanan yang berskala besar.

Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran dan pilihan. Kita tidak membeli barang secara langsung kepada pabrikan, melainkan melalui agen yang disebut para distributor. Distributor inilah yang menjual produk ke masyarakat dengan menggunakan para penjual. Para penjual tersebut memerlukan informasi yang actual yang perlu disampaikan kepada para khalayak berkenaan dengan produknya. Informasi tersebut disampaikan melalui sejumlah media, diantaranya suratkabar, majalah, radio, televisi maupun media-media lain. Ketika pasar industri menerima informasi tersebut, mereka merespon untuk memilih dan membeli produk. Akhirnya, kegiatan periklanan menjadi kegiatan yang di dalamnya melibatkan perputaran uang yang sangat besar.

(32)

commit to user

iklan memang diharapkan hanya sekedar untuk mengetahui apa yang disampaikan. Komunikator tidak bermaksud untuk lebih dari sekedar mengetahui sesuatu, misalnya mengharap agar khalayak terbujuk atau mengikuti saran sebagaimana yang disarankan dalam pesan iklan.

Berbagai fungsi tersebut dapat digunakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka pendek adalah tujuan dimana iklan diharapkan mampu memberikan damapak segera setelah iklan disampaikan di tengah masyarakt. Contoh iklan yang membawa dampak pendek, misalnya iklan undian berhadiah, dimana khalayak mungkin diminta untuk mengirimkan sejumlah kemasan dengan rasa tertentu untuk dapat diikutsertakan dalam undian dengan hadiah yang menggiurkan. Atas iklan semacam ini, merupakan iklan yang menghendaki efek jangka pendek.

Sementara iklan yang menghendaki efek dalam jangka panjang yaitu dampak yang baru dapat dipetik dalam kurun waktu yang lama setelah iklan diluncurkan. Umumnya dampak jangka panjang yang diharapkan oleh pengiklan adalah terbentuknya citra baik perusahaan. Dampak jangka panjang tersebut, pada gilirannya juga bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Namun kenaikan penjualan tersebut baru dapat dirasakan setelah jangka waktu yang lama.

(33)

Fungsi-commit to user

fungsi tersebut meliputi fungsi pemasaran, fungsi komunikasi, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi sosial.

Fungsi pemasaran adalah fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu pemasaran atau menjual produk. Artinya, iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan mengkonsumsi produk. Hampir semua iklan komersial memiliki fungsi pemasaran.

Mengingat iklan mampu berfungsi membantu pemasaran produk, maka dalam kajian pemasaran, menempatkan iklan sebagai salah satu unsur pelangkap pemasaran. Pemasaran tidak melakukan kegiatan periklanan, akan menyebabkan pemasaran yang dilakukan tidak berjalan sempurna. Kegiatan periklanan merupakan bagian dari kegiatan promosi. Sebagaimana diketahui, dalam aktivitas promosi di dalamnya terdapat aktivitas lain bersama-sama dengan iklan, yaitu penjualan pribadi, publisitas, dan promosi dagang.

Fungsi kedua menurut Liliweri adalah fungsi komunikasi. Artinya, bahwa iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dari komunikator kepada khalayaknya. Sama halnya dengan kita berbicara kepada orang lain, maka iklan juga merupakan pesan yang menghubungkan antara komunikator dengan komunikan. Dengan kata lain, fungsi iklan seperti ini disebut sebagai fungsi komunikasi.

(34)

commit to user

sesuatu. Mendidik dalah hal ini, tentu saja cenderung diartikan dalam perspektif kepentingan komersialisme, industrialism, dan kapitalisme. Artinya, situasi khalayak yang sudah terdidik tersebut dimaksudkan agara khalayak siap menerima produk yang dihasilkan oleh produsen.

Fungsi keempat dari iklan adalah fungsi ekonomi. Fungsi ini mengandung bahwa iklan mampu menjadi penggerak ekonomi agar tetap berjalan. Bahkan dengan iklan, ekonomi dapat berkembang dan melakukan ekspansi. Fungsi ini terjadi karena melaui iklan, masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan melakukan konsumerisme. Dengan permintaan yang meningkat tersebut, pabrik tentu akan berupaya menyediakan pasokan yang cukup. Munculnya iklan ternyata juga menyebabkan lapangan pekerjaan baru, misalnya sebagai penulis naskah, desainer grafis, account execituve, media planner, media buyer, production house, dan berbagai bidang pekerjaan baru yang mendukung terciptanya sebuah karya iklan. Dengan demikian, sebagaimana Liliweri tuliskan, maka iklan ternyata mampu berfungsi sebagai fungsi ekonomi.

(35)

commit to user

Cara-cara alternatif untuk menampilkan fungsi periklanan.

Secara umum, pengiklan memiliki tiga cara altenatif untuk menampilkan fungsi periklanan. Pertama, suatu perusahaan bisa mengelola operasi periklanan inhouse-nya sendiri. Perusahaan seperti ini harus mempekerjakan staf periklanan serta mengeluarkan biaya overhead yang diperlukan untuk mengelola pekerjaan staff tersebut. Cara seperti ini tidaklah menguntungkan kecuali perusahaan beriklan dalam jumlah besar dan kontinyu. Bahkan, sebagian besar bisnis yang sering beriklan dan kontinyu lebih memilih untuk menggunakan jasa para agen periklanan.

Cara kedua adalah menyewa biro iklan sebagai agen periklanan jasa purnawaktu (full-service). Biro-biro jasa purnawaktu melayani penelitian, menyediakan jasa kreatif, melakukan perencanaan dan belanja media, serta menyelenggarakan beragam jasa lain untuk klien. Mereka bisa jadi juga terlibat dalam proses pemasaran total pengiklan , dan, bisa jadi melaksanakan jasa pemasaran lainnya termasuk promosi penjualan, publisitas, desain kemasan. Perencanaan pemasaran strategik, serta perkiraan penjualan dengan menuntut pembayaran.

(36)

commit to user

pemasaran. Kerugian utamanya adalah bahwa: (1) beberapa kontrol terhadap fungsi periklanan hilang bila kontrol tersebut diselenggarakan oleh biro iklan dibandingkan bila diselenggarakan oleh departemen in house, (2) agar periklanan kadangkala lebih cenderung kepada klien yang besar saja dan menolak klien yang lebih kecil, (3) biro-biro iklan terkadang tidak efisien dalam belanja media (media-buying).

Cara ketiga adalah dengan membeli jasa periklanan a la carte (dengan harga yang berbeda untuk tiap jenis jasa). Jadi, daripada hanya bergantung pada satu biro iklan dengan layanan purnawaktu untuk menjalankan semua fungsi periklanan dan fungsi yang terkait, seorang pengiklan bisa merekrut jasa-jasa dari berbagai perusahaan dengan spesialisasi di bidang kretif, seleksi media, produksi, riset periklanan,dan sejenisnya. Keuntungan dari cara ini adalah : (1) dapat menyewa jasa biro iklan hanya ketika mereka diperlukan, (2) tersedianya bakat kreatif kaliber-tinggi, dan (3) efisiensi biaya potensial. Kerugianya meliputi: (1) adanya tendensi para spesialis (yang disebut boutique) untuk mendekati masalah-masalah klien dalam bentuk stereotip, bukan dengan gaya inovatif, (2) kekurangan akuntabilitas biaya, dan (3) ketidakstabilan financial dari berbagai boutique kecil.

Sebagian besar pengiklan sebenarnya menggunakan kombinasi pilihan periklanan yang berbeda, daripada menggunakan salah satunya eksklusif. Contohnya, suatu perusahaan bisa jadi memiliki biro in-house sendiri, tetapi menyewa para boutique untuk keperluan tertentu. Walaupun agen-agen in-house

(37)

commit to user

dengan layanan- purnawaktu kini lebih diutamakan, khususnya oleh para pengiklan besar.

D. Perencanaan dan strategi periklanan

(38)

commit to user

Untuk merealisasikan rencana periklanan ke dalam tindakan, diperlukan: (1) evaluasi yang cermat tentang perilaku pelanggan yang berkaitan dengan merek, (2) evaluasi mendetail tentang kompetisi, (3) upaya yang terkoordinasi untuk menyatukan program periklanan yang di usulan terhadap strategi pemasaran merek secara keseluruhan. Karna suatu rencana periklanan melibatkan sebuah rincian dan langkah tertentu, perhatian sekarang dipusatkan pada hasil langsung perencanaan: strategi periklanan. Strategi periklanan (advertising strategy) adalah apa yang dikatakan pengiklan tentang merek yang diiklankan. Strategi ini adalah formulasi suatu pesan periklanan yang mengkomunikasikan keuntungan utama dari merek atau bagaimana merek tersebut bisa memecahkan masalah konsumen.

Program Lima Langkah

Formulasi suatu strategi periklanan mensyaratkan pengiklan untuk mengupayakan langkah-langkah formal berikut ini, yang disebut program lima langkah:

1 . Menspesifikasikan fakta kunci

2 . Menyatakan masalah pemasaran utama

3 . Menyatakan tujuan komunikasi

4 . Mengimplementasikan strategi pesan yang kreatif

(39)

commit to user

Langkah 1 : Menspesifikasikan fakta kunci.

Fakta kunci dalam strategi periklanan adalah pernyataan tunggal dari sudut pandang konsumen, yang mengidentifikasikan mengapa para konsumen membeli atau tidak membeli produk/jasa/merek, atau tidak mempertimbangkan produk tersebut sebagai produk yang layak.

Langkah 2: Menyatakan masalah pemasaran utama. Perpanjangan dari

fakta kunci, langkah ini menyatakan masalah dari sudut pandang pemasar. Masalah pemasaran utama bisa jadi adalah masalah citra, masalah persepsi produk, atau suatu masalah dalam persaingan .

Langkah 3: Menyatakan tujuan komunikasi, merupakan pernyataan

langsung tentang efek periklanan apa yang diinginkan dari pasar sasaran dan bagaimana iklan tersebut seharusnya mempersuasi para konsumen.

Langkah 4: Mengimplementasikan strategi pesan yang kreatif. Inti dari

(40)

commit to user

utama, (3) pemilihan janji, (4) penawaran alasan–alasan mengapa harus memilih produk tersebut.

Pendefenisian pasar sasaran. Pasar sasaran bagi suatu strategi periklanan merek dan program pemasaran yang berhubungan, didefinisikan dalam pengertian demografis, geodemografis, psikografis,atau karakteristik pemanfaatan-produk (product-usage).

Pengidentifikasian pesaing utama. Siapakah pesaing utama dalam segmen merek yang sedang berupaya untuk menarik pelanggan, dan apa kelebihan serta keuntungan mereka? Dengan menjawab pertanyaan ini, seorang pengiklan akan dapat mengetahui dengan pasti bagaimana cara memposisikan suatu merek kepada konsumen yang telah mempunyai persepsi tentang kelebihan dan kekurangan merek kompetitif.

Pemilihan janji. Aspek kerangka kerja kreatif ini adalah untuk menyeleksi keuntungan utama merek atau gagasan penjualan utama. Pada sebagian besar

kasus, janji tersebut adalah keuntungan konsumen atau solusi terhadap masalah.

(41)

commit to user

tokoh-tokoh yang memiliki otoritas, para ahli atau selebritis guna mendukung janji iklan secara implisit.

Langkah 5: Membangun arus perintah korporat / divisional.

Langkah terakhir dalam memformulisasikan suatu strategi periklanan melibatkan persyaratan-persyaratan wajib (mandatory) yang harus disertakan dalam suatu iklan. Aspek strategi periklanan ini relatif bersifat teknis dan tidak kreatif. Pada dasarnya, strategi ini mengingatkan pengiklan untuk menyertakan slogan atau logo korporat (dalam kasus ini, dewa Romawi , Mercury, mengantarkan bunga-bunga), suatu kalimat standar (“pedagang bunga profesional”), berbagai peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah ( seperti iklan bir dan rokok), seterusnya. (Terence A. Shimp, Periklanan Promosi, Jakarta Erlangga 2003),

E. Biro Iklan

(42)

commit to user

Dalam menjalankan tugasnya, biro iklan dapat dibagi dalam 4 fungsi tradisional, yaitu:

1. Merancang iklan

Yaitu merencanakan atau mendesain bagaimana isi dan strategi penyampaian pesan yang akan disampaikan, bagaimana ilustrasi dan bentuk iklan yang akan dibuat untuk siapa saja iklan akan diberikan, dan di media mana saja iklan tersebut akan dipasang.

2. Memproduksi iklan

Fungsi ini merupakan fungsi kelanjutan dari fungsi perencanaan, yaitu mengkongkritkan perencanaan iklan dalam bentuk yang lebih nyata. Namun bisa saja terjadi, perencanaan disusun oleh pihak lain, sementara biro iklan hanya memproduksi saja berdasarkan perencanaan yang telah dibuat.

3. Menyeleksi Media

Fungsi lain biro iklan adalah menyeleksi media yang akan digunakan. Dalam dunia periklanan, media merupakan faktor yang cukup vital yang mampu menyumbang keberhasilan sebuah iklan. Isi dan bentuk pesan yang bagus, tetapi dipasang pada saluran yang tidak akan tepat, akan menyebabkan kegagalan penjualan. Oleh karena itu, media harus diperhatikan dengan kesungguhan.

4. Menempatkan iklan

(43)

commit to user

akan dipasang, bila iklan tersebut merupakan iklan radio atau iklan televisi, maka pada jam berapa ia akan dipasang. Bila iklan suratkabar, maka selain kapan dipasang, juga di halaman berapa dan sebelah mana iklan akan ditempatkan. Semua hal tersebut harus dirancang sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya.

Pada dasarnya, sebuah perusahaan periklanan yang melayani 4 fungsi dasar bagi para klien, yang meliputi: (1) jasa kreatif, (2) jasa media, (3) jasa riset, dan (4) manajemen penanggung jawab (account management), juga bantuan distribusi disebut sebagai full-service agencies. (Terence A. Shimp, Periklanan Promosi, Jakarta Erlangga 2003)

Sementara itu, bila sebuah perusahaan periklanan tersebut tidak memiliki keempat fungsi tradisional yang dicakup oleh bagian-bagian dalam organisasinya, maka perusahaan periklanan tersebut belum disebut sebagai sebuah biro iklan. Perusahaan yang hanya memiliki layanan jasa khusus saja, maka ia lebih tepat disebut dengan boutique agencies. Boutique tersebut hanya melayani salah satu dari keseluruhan layanan jasa periklanan saja. Misalnya, spesialis memproduksi iklan audio visual, memilih media, desain animasi grafis saja, dan sebagainya.

(44)

commit to user

1. Jasa Kreatif

Para copywriter biro iklan, orang-orang produksi, dan para direktur kreatif, semuanya bertanggung jawab terhadap pengembangan naskah periklanan serta berbagai kampanye untuk melayani kepentingan para klien terbaik mereka. Tugas dari bagian kreatif biro iklan adalah mengembangkan kampanye-kampanye kliennya yang ditujukan pada pasar sasaran spesifik, yang didesain untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam anggaran yang terbatas (budget constraint).

ü Copywriters (penulis naskah iklan)

Copywriters merupakan seseorang atau sekelompok orang yang merancang konsep iklan, menyusun iklan dalam bentuk tulisan maupun gambar visual. Penulis naskah iklan dalam melakukan tugasnya pada umumnya berdasarkan data terlebih dahulu. Sehingga ia merupakan orang yang sering bertanya pada banyak pihak.

ü Artis

(45)

commit to user

ü Production Buyers

Yaitu orang yang mengawasi bagaimana iklan secara kreatif dapat diproduksi baik melalui media cetak maupun audio visual. Mereka adalah orang yang memahami dengan baik bagaimana suratkabar dan majalah dicetak, bagaimana perubahan printer fotografi mempengaruhi hasil cetakan, bagaimana teknik artistik yang berbeda dapat diproduksi di berbagai media, dan semacamnya.

2. Jasa Media

(46)

commit to user

ü Media Buyer

Yaitu orang yang bekerja mengurusi media yang akan menjadi tempat dimana iklan akan dipasang. Ia merupakan seseorang yang mampu menganalisis media dengan penguasaan data yang baik. Ia harus memiliki hubungan baik dengan pengelola media, sehingga bila suatu saat diperlukan pemasangan iklan yang mendadak, ia mampu melakukannya. Ia selalu mendasarkan diri pada data statistik, hasil penelitian, maupun laporan-laporan yang berkait mengenai media.

3. Jasa Riset

Biro-biro iklan layanan purnawaktu mempekerjakan para spesialis riset yang mempelajari kebiasaan membeli dari para pelanggan klien mereka, preferensi pembeliaannya, serta respons-respons pelanggan terhadap konsep periklanan dan iklan-iklan yang sudah jadi. Kelompok terarah (focus group) menanyai orang-orang di mal (mal intercepts), studi etnografis oleh para antropolog terlatih, serta akuisisi data riset gabungan perusahan, hanyalah sebagian jasa yang dilakukan oleh para spesialis riset biro iklan.

4. Manajemen Penanggung Jawab

(47)

commit to user

besar agen periklanan, departemen manajemen tanggung jawab (account management) meliputi supervisor manajemen dan pelaksana penanggung jawab (account executive). Para account executive bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kepentingan klien, perhatiannya, serta preferensinya memiliki suara dalam biro iklan, serta tugas yang diberikan sedang dikerjakan sesuai skedul. Para account executive bertanggung jawab pada supervisor management, yang sesungguhnya lebih terlibat untuk mendapatkan klien baru untuk biro iklannya serta bekerja dengan para klien pada tingkat yang lebih strategik. Para account executive adalah pasangan supervisor manajemen.

ü Account Executive

Account Executive merupakan orang yang ditunjuk oleh perusahaan jasa periklanan sebagai penghubung dalam melayani klien menghubungkan antara perusahaan iklan dengan klien. Seorang AE memberikan saran-saran untuk klien yang ditanganinya dan mempelajari tuntutan yang dikehendaki klien-kliennya. (Rhenald Kasali, Manajamen Periklanan, Pustaka Utama Grafiti, 1995, 30).

Peranan seorang AE adalah berlaku sebagai client service executive. Seorang AE bukanlah seorang sales representative dalam arti mengejar tawaran atau order baru dari klien, atau menawarkan jasa perusahaannya..

(48)

commit to user

Karena pada dasarnya pekerjaan Account Executive adalah berkaitan dengan hubungan personal, maka account umumnya adalah orang yang mempunyai sifat familiar, punya kepribadian yang kuat, diplomatis, dan cerdas.

Peranan utamanya adalah menjaga hubungan antara biro iklan dengan perusahaan klien. Namun hal ini tidak berarti ia sebagai perantara saja. Seorang AE harus mempelajari dan sepenuhnya memahami kebutuhan-kebutuhan kliennya, termasuk seluk-beluk bisnis dan sektor industri dimana perusahaan menjadi kliennya itu berkecimpung. Ia juga dituntut untuk pandai-pandai menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadi suatu usulan kampanya periklanan yang nantinya akan disampaikan kepada atasannya di biro iklan.

Mengembangkan kemampuan analisis dapat dilakukan dengan mempelajari pengetahuan yang relevan dan faktual yakni gaya hidup & isu2 yang tidak akan pernah berhenti berkembang. Jadi seorang AE dituntut memiliki keaktifan membekali diri dengan berbagai sumber. Kata kunci AE: kematangan akan pengetahuan, kemampuan lobi & negosiasi, serta jaringan yang luas.

(49)

commit to user

pengetahuan periklanan yang luas dan mampu bekerjasama dengan semua anggota biro iklannya, guna mengarahkan segenap pekerjaan mereka untuk kepentingan klien.

Peranan AE selanjutnya adalah mengawal proses perjalanan suatu proyek yakni menjadikan konsep menjadi konten komunikasi. Setiap segmen memiliki ekspektasi & selera yang berbeda, sehingga komunikasi berjalan sampai konsep terimplementasi. Kegiatan mengawal suatu proyek periklanan dilakukan sampai kepada tahap pembayaran.

Selain mengawal proses perjalanan suatu proyek, AE harus terus memonitor reaksi atas iklan tersebut, sehingga diperlukan evaluasi, bahkan survey. Riset sebelum produksi diperlukan bila diperlukan pembenahan, riset setelah produksi untuk mengerti resepsi publik atas iklan tersebut.

Sebagai seorang AE, pengaturan strategi bukan hanya dalam memperoleh iklan tapi juga bagaimana cara mempertahankan kliennya. Pengetahuan yang harus dimiliki seorang AE yaitu:

ü Marketing

(50)

commit to user

ü Advertising

Seorang AE harus dapat mengetahui pengetahuan dari Advertising itu sendiri.

ü Leadership

Seorang AE harus dapat menunjukkan sifat kepemimpinan dalam menentukan tujaun serta mengkoordinir tim.

ü Teknik negosiasi

Seorang AE harus dapat meyakinkan klien bahwa pengiklan mampu melaksanakan sesuai dengan keinginan klien.

ü Teknik presentasi dan negosiasi

AE dan presentasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena presentasi adalah bagian kerja dari seorang AE yang harus ditutuntut berusaha meyakinkan para klien tentang gagasan atau ide yang telah disusunnya.

Di beberapa biro iklan, tugas copywriter diarahkan oleh satu kerangka kerja yang dikenal sebagai ringkasan kreatif (creative brief) , dimana suatu dokumen didesain untuk member inspirasi kepada para copywriter untuk menyalurkan upaya-upaya kreatif dalam melayani kepentingan klien. Ogilvy & Mather, biro iklan yang dikenal di seluruh dunia, menawarkan panduan untuk mengembangkan creative brief kepada para account executive-nya.

(51)

commit to user

periklanan tertentu, misalnya seperti peluncuran produk baru, merebut kembali penjualan yang telah diambil oleh pesaing, atau mengembangkan versi baru dari produk yang telah mapan. Sebagian dari penjelasan ini akan mencakup suatu analisis tentang lingkungan kompetitif.

2. Bagaimana strateginya? Respons dari pertanyaan ini menekankan pada strategi periklanan spesifik yang digunakan untuk mencapai tugas tersebut. Pernyataan strategi ini memberikan pemahaman kepada para kreatif tentang bagaimana kerja kreatif harus pas dengan keseluruhan strategi.

3. Apakah tugas kita dalam pekerjaan ini? Orang-orang kreatif diberi tahu tentang yang akan dihasilkan secara tepat; misalnya, serangkain serial iklan TV bersama iklan di majalah.

4. Apakah positioning merek dan/ atau korporat? Merek-merek yang telah mapan memiliki positioning berhadap-hadapan dengan merek-merek saingan dalam katagorinya. Orang-orang kreatif menetapkan bahwa kerja kreatif mereka harus merefleksikan pernyataan positioning merek. Contohnya, jika suatu merek mobil diposisikan sebagai merek yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakar, maka iklannya harus secara kreatif mengekspresikan fakta ini.

(52)

commit to user

oleh iklan sesuai dengan keinginan klien. Dengan mengetahui hal ini, orang-orang kreatif bisa mendesain iklan-iklan yang cocok untuk mencapai tujuan itu.

6. Kepada siapa kita bicara? Hal ini merupakan uraian yang tepat tentang pasar sasaran. Dengan mengetahui karakteristik demografis, geodemografis, atau psikografis dari pelanggan yang dimaksud, orang-orang kreatif memiliki target spesifik berbagai upaya mereka diarahkan. Hal ini esensial dalam periklanan sebagaimana acara-acara tertentu dalam atletik. Contohnya, guru golf terkini, Harvey penick, menawarkan saran berikut ini bagi para siswa yang mencoba untuk meningkatkan keterampilan golfnya: “ begitu anda memusatkan perhatian pada bola golf, memukulnya haruslah menjadi hal yang terpenting dalam hidup anda. Hentikan segala pemikiran selain memilih sasaran dan mengunci bidikannya.” Inti pernyataannya kepada para golf tentang “ mengunci bidikan,” juga bisa diaplikasikan oleh para kreatif periklanan: Anda tidak dapat mencapai target kecuali anda tahu ke mana tujuanya.

(53)

commit to user

persepsi mereka (pikiran dan perasaan) tentang merek, lebih dari sekedar tergantung pada anggapan klien atau agen periklanan. 8. Pikiran/perasaan apa yang kita harapkan dari konsumen terhadap

produk/jasa? Apakah pada persepsi terbaru yang perlu diubah? Contohnya, jika sebagian besar konsumen dalam pasar sasaran menganggap merek kita terlalu mahal, bagaimana cara kita mengubah persepsi mereka dan meyakinkan mereka bahwa harga merek kita sebenarnya pantas karna kualitasnya lebih baik.

9. Tindakan apa yang kita harap dilakukan oleh konsumen? Dalam konteks saat ini, orang-orang kreatif harus berfokus pada suatu tindakan konsumen yang spesifik. Periklanan didesain agar prospek meminta informasi lebih lanjut, memesan videotape berisi informasi rinci tentang produk, atau membeli merek dalam kurun waktu, katakanlah, 30 hari berikutnya.

10. Apakah proposisi single-minded? Proposisi ini, atau pernyataan positioning, mengarahkan ide kreatif. Proposisi tersebut harusnya menjadi pesan yang paling membedakan dan memotivasi tentang merek yang harus dijual kepasar sasaran. Proposisi ini harus memperhatikan berbagai keuntungan merek, lebih dari sekedar ciri–ciri merek tersebut.

(54)

commit to user

proposisi dengan bukti-bukti tentang cirri-ciri khas produk yang menyokong proposisi.

12. Bagaimana mestinya kita berbicara pada khalayak? Panduan ini memerlukan pernyataan singkat tentang perasaan atau pemikiran penting (crucial) bahwa iklan harus membangkitkan khalayak yang dituju. Sebagai contoh, iklan bisa jadi dimaksudkan untuk menggerakkan khalayak serta emosional, agar mereka merasa layak mendapatkan gaya hidup yang lebih baik, atau agar membuat mereka merasa gelisah dengan perilakunya yang saat ini kurang aman.

(55)

commit to user

ü Traffic Coordinator

Ia merupakan seseorang yang bertugas mengirimkan iklan dari biro iklan ke media, para pemasok yang berkaitan, klien, dan account. Pekerjaan traffic harus akurat dan tepat. Untuk memfasilitasi pengiriman materi iklan dan meyakinkan bahwa materi tersebut dapat terkirim pada alamat yang tepat pada waktu yang tepat pula. Beberapa biro iklan menugaskan tugas traffic ini pada sekelompok account. Mereka berhubungan secara personal dengan media. Sekelompok orang tersebut dikoordinasikan oleh satu orang yang bertanggung jawab atas beberapa media.

Bagian-bagian lain yang terdapat pada biro iklan antara lain:

ü Accountants

(56)

commit to user

ü Administrator

Tugas administrator adalah untuk mengurus aspek-aspek administratif dalam sebuah biro iklan agar mampu berkembang dan menghasilkan pendapatan. Mengatur penyimpanan arsip-arsip, mengurus dan meneruskan surat maupun dokumen-dokumen penting khususnya antara klien ke biro iklan, dan sebagainya.

Kompensasi Biro Iklan

Biro-biro iklan memiliki tiga sumber kompensasi

1. Komisi dari media (TV, majalah, dan lain-lain) untuk iklan-iklan yang ditayangkan atau dicetak atas nama para biro iklan agensi tersebut, yang memberikan sumber utama kompensasi agen iklan.

2. Honour per hour untuk jasa spesifik yang diberikan kepada klien. Contohnya, studi kelompok berarah yang dilaksanakan atas nama klien akan dikenai bayaran atas dasar jumlah jam yang digunakan (hourly basis).

3. Markup (menaikkan harga jual) atas biaya di luar pembelian adalah bentuk kompensasi ketiga. Di luar penjualan tersebut mencakup akuisisi jasa produksi penyiaran dan fotografi atas nama para kliennya.

(57)

commit to user

kompensasi media berdasarkan historis, dengan bayaran tambahan untuk pemberian jasa-jasa ekstra sedangkan historis, dengan bayaran tambahan untuk pemberian jasa-jasa ekstra sedangkan pengiklan saat ini menyukai sistem komisi berdasarkan jumlah tenaga kerja (labor based fee system) atau sistem komisi media (tetapi kurang dari 15 persen) dengan persentase maksimum (batas plafon) dan minimum (harga terendah) disesusaikan dengan jasa tambahan yang diberikan atau yang tercakup di dalamnya. (Terence A. Shimp, Periklanan Promosi, Jakarta Erlangga 2003).

Apa yang membuat periklanan efektif

Bagaimana biro iklan dan kliennya bekerja bersama-sama untuk menciptakan iklan yang efektif? Jawabannya mungkin tidaklah sederhana. Untuk menjawabnya, pertama-tama kita harus berupaya memahami arti periklanan yang efektif. Mendefinisikan periklanan yang efektif mudah menurut suatu pandangan: iklan disbut efektif bila ia mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan. Perspektif ini mendifinisikan efektivitas dari sisi ”keluaran” (output), atau dalam pengertian tentang apa yang telah dicapai. Namun, akan lebih sulit jika kita mendefinisikan periklanan yang efektif dari perspektif “masukan” (input), atau dalam pengertian komposisi dari iklan itu sendiri. Terdapat berbagai sudut pandang atas masalah ini. Di kalangan para praktisi periklanan tersendiri juga telah berbeda pandang terhadap masalah ini.

(58)

commit to user

tidak memberikan definisi yang tunggal, namun definisi tersebut bisa dianggap cukup baik, karena mencakup berbagai karakteristik umum. Pada taraf minimum ini, iklan yang baik (atau efektif) memuaskan beberapa pertimbangan berikut ini:

1. Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan bisa jadi efektif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi.

2. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen. Para konsumen membeli manfaat – manfaat produk, bukan atribut/ lambangnya. Oleh karena itu , iklan harus di nyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan, keinginannya, serta apa yang dinilai oleh konsumen daripada si pemasar.

3. Periklanan yang efektif harus persuasif. Persuaif biasanya terjadi ketika produk yang diiklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen.

(59)

commit to user

5. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa diberikan. Intinya adalah menerangkan dengan apa adanya, baik dalam pengertian etika serta dalam pengertian bisnis yang cerdas. Para konsumen belajar dengan cepat ketika mereka ditipu dan akan membenci si pengiklan.

(60)

commit to user

BAB III

DESKRIPSI INSTANSI / LEMBAGA

A. Sejarah PT. Freshblood Indonesia

Meningkatnya intensitas interaksi dengan dunia luar membuat beberapa personel yang berada dalam satu atap biro iklan PT. TECMA MITRATAMA

ADVERTINDO mulai menyadari perlunya progresifitas cara pandang dari biro

iklan yang mengandalkan lini produksi sarana promosi menjadi The Real Advertising Agency yang memiliki kemampuan dan layanan Intergrated Marketing Communication yang kebih mengedepankan konsep strategi pemasaran dalam setiap outputnya.

Mengingat aura pabrik di tempat kerjanya yang lama sudah begitu kuat, dan dari sisi bisnis juga dipertahankan, maka beberapa personil inipun mulai membentuk divisi baru yaitu Marketing Communication yang diberi nama T. Co (Tecma Communication).

(61)

commit to user

Secara kelembagaan PT. FBC INDONESIA memang masih merupakan janin yang dewasa di dalam rahim, kelahirannya ditandai dengan bergabungnya praktisi-praktisi berpengalaman yang bersatu berdasar etos kerja dan kecintaan terhadap profesi ini. PT. FBC Indonesia yang masih banyak kekurangan baik dalam manajemen dan tekniknya itu, tetap tidak menjadikan suatu masalah untuk selalu berkreasi dan berkreatif untuk menciptakan ide-ide yang cemerlang.

Dan didorong dengan tujuan yang sama serta memiliki kemajuan untuk maju, menjadikan sumber daya manusia yang berpengalaman dan selalu siap menghadapi tantangan.

C. Identitas Perusahaan:

Nama Instansi : PT. FBC Indonesia ( Freshblood Communication Indonesia )

Alamat NPWP : Jl. Honggowongso No.12 Kratonan Solo 57153

Alamat Kantor : Jl. Kacer I No.6 Depok Solo

Telp / fax : 0271- 76 55 733 / 0271- 76 55 744

Email : freshbloodindonesia@yahoo.co.id

(62)

commit to user

No Rek Bank : a/n PT. FBC Indonesia

1. BCA Solo No. Rek : 3920-195.643

2. PANIN Solo No. Rek : 300.5.100-909

Penanggungjawab : Muh. Irfan Sutikno ( Direktur )

Asosiasi : ASPPRO ( Asosiasi Praktisi & Perusahaan Periklanan Solo

PPPI ( Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia ) Jateng-DIY

D. Idealisme, Visi, Falsafah dan Positioning

IDEALISME FBC

“ Membangun merk local agar mampu bersaing di pasar nasional.”

VISI FBC

Menjadi biro iklan local yang mampu bersaing di pasar regional dengan kekuatan strategi dan kreativitas yang menjual.

FALSAFAH FBC

Fair minded

Full passion

Fun People

(63)

commit to user

Positioning FBC:

Bukan meminimalkan dana komunikasi yang kami janjikan. Bukan keuntungan maksimal yang kami tawarkan. Tapi kami bertekad memberikan dukungan komunikasi pemasaran. Yang optimal bagi dana dan sumber daya yang dikelola.

E. Job description tiap-tiap bagian

1. Komisaris : Zakaria A Baradja

Tugas:

ü Melakukan kontrol / pengendalian lalu lintas keuangan perusahaan, berdasarkan laporan keuangan rutin, pengamatan langsung maupun perencanaan Direktur.

Wewenang:

ü Melakukan check dan re-check keuangan berdasarkan laporan, temuan ataupun komunikasi langsung dengan Direktur atau Internal Audit.

Tanggung jawab:

(64)

commit to user

2. Direktur : Irfan Sutikno

Tugas:

ü Memimpin dan menjalankan perusahaan sehari-hari dengan target kemajuan perusahaan dari aspek bisnis maupun performance.

Wewenang :

ü Berwenang merencanakan, melaksanakan / mendelegasikan pelaksanaanya serta melakukan evaluasi dan mengambil kebijakan.

Tanggung jawab :

ü Membawa kemajuan perusahaan

ü Bertanggung jawab pada komisaris

3. Manager HRD : Eri Pembayun

Tugas :

ü Bertugas membantu terciptanya kelancaran kerja sama semua bagian, terutama dalam hal ketersediaan sarana prasarana operasional harian maupun kerumahtanggaan.

Wewenang :

ü Berwenang melakukan pendataan kekayaan perusahaan, sarana-sarana pendukung operasional maupun perencanaan pengadaannya.

Tanggung jawab:

ü Bertanggung jawab atas lancarnya operasional dari sisi support saran prasarana.

(65)

commit to user

4. Manager Keuangan : Theresia Ika Yuli Rahmawati

Tugas :

ü Membuat analisa keseimbangan keuangan berdasar laporan keuangan, aspirasi Komisaris maupun Direktur.

ü Bertugas menciptakan kelancaran operasional perusahaan dari sisi keuangan.

ü Membantu Direktur dalam menciptakan keuntungan perusahaan, melalui perencanaan dan kontrol anggaran.

Wewenang :

ü Merancang sistem pengendalian keuangan perusahaan.

ü Melakukan koordinasi dengan masing-masing manager bagia

ü Memeriksa laporan keuangan perusahaan.

Tanggung jawab :

ü Bertanggung jawab atas kelancaran lalu lintas keuangan perusahaan dengan prinsip perimbangan efektifitas dan efisiensi.

ü Membantu menciptakan stabilitas keuangan, demi kelancaran dan kemajuan perusahaan.

(66)

commit to user

5. Purchasing : Tiwi

Tugas :

ü Bertugas melakukan perhitungan perencanaan proyek dengan melakukan koordinasi dengan bagian-bagian lain di dalam perusahaan maupun pihak luar

Wewenang :

ü Berwenang melakukan koordinasi dengan bagian-bagian lain di dalam perusahaan maupun pihak luar, terkait pelaksanaan sebuah proyek.

Tanggung jawab:

ü Bertanggung jawab kepada Manager Keuangan.

6. Marketing Communication : Irfan Sutikno

Tugas :

ü Bertugas menjalankan dan mengemmbangkan sub bidang usaha Marketing Communication menjadi profit centre yang mandiri.

Wewenang :

ü Berwenang mengembangkan jaringan pemasaran / partnership dengan pihak luar yang mendukung, maupun melakukan koordinasi teknis dengan bagian-bagian lain secara internal.

(67)

commit to user

Tanggung jawab:

ü Bertanggung jawab atas pengembangan Marketing Communication

ü Bertanggung jawab pada Direktur

7. Media Manager : Sonny Sumantri

Tugas :

ü Bertugas menjalankan dan mengembangkan sub bidang usaha Media Placement menjadi profit centre yang mandiri.

Wewenang :

ü Berwenang mengembangkan jaringan pemasaran / jaringan partnership dengan pihak media baik cetak maupun elektronik, lokal maupun nasional.

ü Berwenang merumuskan pola kebijakan umum di bidang teknis operasional maupun policy harga.

Tanggung jawab:

ü Bertanggung jawab atas billing dan profit usaha.

ü Bertanggung jawab pada Manager Operasional.

8. Creative Manager : Yudhi Widodo

(68)

commit to user

ü Bertugas menciptakan kelancaran pekerjaan sesuai dengan prioritas dan jadwal

ü Bertugas mengembangkan tingkat kualitas hasil kerja Departemen Kreatif

Wewenang :

ü Melakukan koordinasi di dalam tim kreatif maupun dengan bagian lain berkaitan dengan tugas dan target hasil kerja kreatif

Tanggung jawab:

ü Bertanggung jawab atas pengembangan kualitas output Departemen Kreatif maupun ketepatan waktu.

ü Bertanggung jawab pada Manager Operasional.

9. Outdoor Manager : Tunjung

Tugas:

ü Bertugas menjalankan dan mengembangkan sub bidang usaha outdoor menjadi profit centre yang mandiri.

Wewenang:

ü Berwenang mengembangkan jaringan pemasaran / partnership dengan pihak luar yang mendukung.

ü Berwenang merumuskan pola kebijakan umum di bidang teknis operasional maupun kebijakan harga.

(69)

commit to user

ü Bertanggung jawab atas kelancaran mekanisme keuangan perusahaan.

ü Bertanggung jawab pada Finance Manager.

10. Kasir: Inggit

Tugas:

ü Bertugas melakukan pembayaran / pencatatan keluar masuk keuangan perusahaan.

Wewenang:

ü Berwenang meminta kelengkapan dokumen pengeluaran / pemasukan keuangan perusahaan.

Tanggung jawab:

ü Bertanggung jawab atas kelancaran mekanisme keuangan perusahaan.

ü Bertanggung jawab pada Finance Manager.

11. Account Executive: Irfan Sutikno

Tugas :

ü Bertugas membantu menciptakan billing dari masing-masing sub bidang usaha, menjadi satu target billing perusahaan.

Wewenang :

(70)

commit to user

ü Melakukan koordinasi dengan bidang-bidang lain di dalam perusahaan.

Tanggung jawab:

ü Bertanggung jawab atas target billing yang telah disepakati bersama.

ü Bertanggung jawab pada Direktur.

12. Media Assistant: Dwi, Ari

Tugas :

ü Membantu Media Manager dalam menjalankan dan mengembangkan sub bidang usaha Media Placement menjadi profit centre yang mandiri.

Wewenang

ü Berwenang mengajukan rumusan pola kebijakan umum di bidang teknis operasional maupun policy harga.

Tanggung jawab

(71)

commit to user

F. Logo perusahaan & Filosofi

Filosofi PT. FRESHBLOOD INDONESIA

FBC = Freshblood Communication = Darah Segar

Dalam metabolisme tubuh mempunyai fungsi yang vital, antara lain: sebagai alat pengangkut oksigen, pengatur suhu, dan pertahanan tubuh. Dengan gairah dan semangat muda, berbekal pengalaman panjang masing-masing personilnya, melahirkan satu tekad untuk bersatu, menciptakan icon baru

Marketing Communications Agency di Surakarta.

The FRESHBLOODERS, pribadi yang tahu persis kekurangannya, bisa mengukur potensi diri dan tak pernah takut untuk menjadi yang terbaik, berdasarkan nilai-nilai:

1. Optimis (Optimist)

Selalu berpikiran positif dalam menyikapi sesuatu.

2. PERCAYA DIRI (Confidence)

Gambar

gambar visual. Penulis naskah iklan dalam melakukan tugasnya pada

Referensi

Dokumen terkait

perusahaan yang mulai bergerak dalam dunia periklanan yang secara langsung.. berkaitan dengan dunia

Frontline Indonesia yang sudah berkenan menerima penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media di sini.. Seluruh staf dan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir berjudul “ Peran Account Executive dan Graphic Designer Dalam Menangani Klien Di Focus Media Komunikasi ” adalah betul

Sesuai dengan judul yang diambil penulis, pada point ke – 1 menyangkut keterampilan yang harus dimiliki seorang Account Excutive , yaitu. mengekspresikan pikiran secara

Di dalam sebuah biro iklan Account Ecexutive memiliki peran yang sangat.. penting dalam mendapatkan dan mempertahankan seorang klien,

Account Executive dan mendesain berbagai iklan media dari klien.. Yang harus diperhatikan saat proses Lay Out adalah :. 23.Selalu menggunakan setting warna CMYK, tapi boleh

Hukum tiga dalam periklanan mengatakan sebuah iklan harus muncul setidaknya tiga kali di media yang di baca oleh audiens yang sama sebelum anda akan mengharapkannya

Mara Advertising, terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) dan