commit to user
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PORTOFOLIO
DOSEN DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
TUGAS AKHIR
Peneliti :
Kristanto Agung Nugroho
NIM. I 1308517
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
iv
SURAT PERNYATAAN
ORISINALITAS KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNS yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Kristanto Agung Nugroho
NIM : I 1308517
Judul tugas akhir : Perancangan Sistem Informasi Portofolio Dosen di Jurusan
Teknik Industri UNS
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir atau Skripsi yang saya susun
tidak mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti
Tugas Akhir yang saya susun tersebut merupakan hasil plagiat dari karya orang lain
maka Tugas Akhir yang saya susun tersebut dinyatakan batal dan gelar sarjana
yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau dicabut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila di
kemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup menanggung
segala konsekuensinya.
Surakarta, 21 Januari 2011
Kristanto Agung Nugroho
commit to user
viii
ABSTRAK
Kristanto Agung Nugroho, NIM: I1308517. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PORTOFOLIO DOSEN DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS. Tugas Akhir. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Desember 2010.
Penelitian ini membahas tentang perancangan sistem informasi portofolio dosen di Jurusan Teknik Industri UNS. Portofolio dosen dibutuhkan untuk kepentingan masing-masing dosen dan jurusan. Portofolio dibutuhkan dosen untuk kenaikan jabatan dan sertifikasi. Di lain pihak, portofolio dosen dibutuhkan oleh jurusan sebagai bagian penting dalam penilaian akreditasi di tingkat jurusan dan untuk menyusun Ekuivalensi Nilai Mengajar Penuh (EWMP). Dalam penyusunan portofolio tersebut, dosen sering kali kesulitan dalam mempersiapkan dokumen yang diperlukan karena tidak melakukan pencatatan aktivitas dan pengarsipan dokumen secara rapi setiap selesai melakukan sebuah aktivitas. Tidak adanya pencatatan dan pengarsipan dokumen secara rutin oleh setiap dosen terkait data-data portofolio dosen juga mengakibatkan kesulitan bagi pihak jurusan.
Penelitian ini terdiri dari lima tahap yaitu identifikasi kebutuhan sistem awal, perancangan database, perancangan interface, pembuatan sistem aplikasi dan pengujian sistem aplikasi. Identifikasi kebutuhan sistem awal dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara kepada pihak yang berwenang. Perancangan database dilakukan dengan teknik Entity Relationship Diagram (ERD) dengan
software MySQL. Pembuatan sistem aplikasi dilakukan dengan menggunakan
software Microsoft Visual Studio 2008 dan Crystal Report 10. Pengujian sistem aplikasi dilakukan dengan metode checklist.
Hasil dari penelitian ini adalah sistem aplikasi portofolio dosen yang dapat mencetak data EWMP, baik yang berupa laporan detail EWMP maupun yang berupa laporan ringkas satu lembar. Data laporan detail EWMP dapat mendukung proses sertifikasi dosen, mendukung proses akreditasi jurusan, dan mendukung proses kenaikan jabatan dosen setelah diolah kembali menggunakan aturan penilaian yang berlaku oleh dosen dan jurusan yang bersangkutan. Sistem informasi portofolio dosen yang dirancang dapat mengintegrasikan basis data SIKAPTA dengan basis data sistem informasi portofolio dosen.
Kata kunci: sistem informasi, portofolio, sertifikasi, akreditasi, database,
interface, checklist, sistem aplikasi.
commit to user
ix ABSTRACT
Kristanto Agung Nugroho, NIM: I1308517. PORTFOLIO INFORMATION SYSTEM DESIGN LECTURER IN INDUSTRIAL ENGINEERING DEPARTMENT UNS. A Final Assignment. Surakarta: Major of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University of Surakarta, December 2010.
This study discusses the design of information system lecturer portfolio at the Department of Industrial Engineering UNS. Portfolio lecturer required for the interests of each lecturer and department. Portfolio is required by lecturer for promotion and certification. On the other hand, the portfolio required by the department as an important part in the assessment of accreditation at the department level and to develop Equivalence Value of Teaching and Full (EWMP). In the preparation of portfolio, lecturer are often difficulties in preparing the necessary documents because it does not keep records of activities and archiving documents neatly each finished doing an activity. The lack of recording and archiving of documents on a regular basis by each relevant lecturers portfolio data also resulted in difficulties for the department.
This study consists of five stages: identification of the initial system requirements, database design, interface design, manufacture and testing of application system application system. Identification of early warning system needs be done through literature studies and interviews to the appropriate authorities. Database design was done by using Entity Relationship Diagram (ERD) with the MySQL software. Making an application system using software Microsoft Visual Studio 2008 and Crystal Report 10. Tests conducted by the method application system checklist.
The results of this research is the application system portfolio lecturer who can print EWMP data, whether in the form of detailed reports EWMP or in the form of a single sheet of concise reports. Data EWMP detailed report to support the certification process lecturers, support the accreditation process majors, and supporting lecturer promotion process after being processed again using the rules of assessment applicable by the lecturers and the department concerned. Information systems lecturer portfolio that is designed to integrate between the database SIKAPTA and the database information systems lecturer portfolio.
Keywords: information system, portfolio, certification, accreditation, database, interface, checklist, application system.
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke Tuhan Semesta Alam, yang telah
memberikan rahmat dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Pada kesempatan yang sangat baik ini, dengan segenap kerendahan hati
dan rasa yang setulus-tulusnya, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Keluargaku tercinta, bapak, ibu, dan adik-adikku—Jarot, Nana, dan Ida—yang
telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan. Kupersembahkan karyaku
untuk keluargaku tercinta.
2. Bapak Ir. Lobes Herdiman, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Irwan Iftadi, ST, M.Eng. dan Yusuf Priyandari, ST, MT. selaku dosen
pembimbing yang telah sabar dalam memberikan pengarahan dan bimbingan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
4. Ibu Fakhrina Fahma, STP, MT. dan Azizah Aisyati, ST, MT. selaku dosen
penguji yang berkenan memberikan saran dan perbaikan terhadap skripsi ini.
5. Bapak Taufiq Rochman, STP, MT. selaku pembimbing akademis. Terima
kasih atas bimbinganya selama ini.
6. Dosen-dosen Teknik Industri UNS yang memberikan inspirasi dan ilmu
selama ini.
7. Para staf dan karyawan Jurusan Teknik Industri (mba’ Yayuk, mba’ Rina, pak
Agus, mba’Tutik), atas segala kesabaran dan pengertiannya dalam
memberikan bantuan administrasi demi kelancaran penyelesaian skripsi ini.
8. Mas Yohanes Sugiharto, Rendro Prasetyo, dan Agung Dwi Prasetyo, yang
telah membantu menularkan ilmu pemrograman, tanpa bantuannya entah
kapan selesainya skripsi ini.
9. Teman-teman Teknik Industri Transfer 2008 Hadi, Ridho, SandEst, Adhi
Komandan, Arli Gajah, Simbah Romi, Galih, Mas Zai (pak camat), Vembi,
Topix, Wendy Coklat, Henry, Faris, Rika, Agarika, Desty, Anand, Putri, Cici,
commit to user
vii
Zainul. Terima kasih untuk keasyikkannya—makan bareng habis kuliah,
futsal, dolan bareng (mata kuliah pariwisata..hehe)—, aku akan amat
merindukan kalian. Jalin terus tali silaturahmi ya.
10. Teman-teman kos Nuansa yang seperti keluarga keduaku selama Solo.
Kenangan yang indah dan tak akan bisa kulupakan.
11. Teman-teman KTM sel Benedicta, yang telah membantu dengan semangat
dan doa. Tuhan Yesus memberkati kita selalu.
12. Seluruh teman Teknik Industri angkatan 04,05,06,07 UNS yang bersama berjuang dalam menyelesaikan studi Strata-1. Atas semua bantuannya saya
mengucapkan banyak terima kasih.
13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan dalam kata pengantar ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa maupun
siapa saja yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir
ini masih jauh dari sempurna, dengan senang hati dan terbuka penulis menerima
segala saran dan kritik yang membangun.
Surakarta, Januari 2011
commit to user
x
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ...xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ... I-1
1.2 Perumusan Masalah ... I-2
1.3 Tujuan Penelitian ... I-2
1.4 Manfaat Penelitian ... I-2
1.5 Batasan Masalah ... I-3
1.7 Sistematika Penulisan ... I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) ... II-1
2.2 Sistem Informasi Manajemen ... .... II-1
2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... II-2
2.2.2 Konsep Dasar Informasi ... II-2
2.2.3 Siklus Informasi ... II-3
2.2.4 Kualitas Informasi ... II-4
2.2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ... II-5
2.2.6 Sistem Informasi Manajemen ... II-6
2.3 Basis Data ... .... II-6
2.3.1 Pengertian Basis Data ... II-7
2.3.2 Tujuan Basis Data ... II-7
2.3.3 Manfaat Basis Data ... II-8
2.3.4 Teknik Perancangan Basis Data ... II-9
commit to user
xi
2.4.1 Pengertian Entity Relationship Diagram ... II-12
2.4.2 Simbol-simbol yang digunakan dalam ERD ... II-12
2.5 Kamus Data ... .... II-14
2.6 Arsitektur Sistem ... .... II-15
2.6.1 Sistem Tunggal Mandiri(Stand Alone) ... II-15 2.6.2 Sistem Tersentralisasi (Centralized System) ... II-16 2.6.3 Sistem Client Server ... II-17 2.7 Kriteria Evaluasi ... .... II-18
2.8 Penelitian Terdahulu yang Menjadi Landasan Siporto ... II-20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Studi Pendahuluan ... III-2
3.1.1 Observasi Awal ... III-2
3.1.2 Studi Literatur ... III-2
3.1.3 Perumusan Masalah ... III-3
3.1.4 Penentuan Tujuan Penelitian ... III-3
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data ... .... III-3
3.2.1 Identifikasi Sistem Awal ... III-3
3.2.2 Perancangan Sistem Usulan ... III-3
3.2.3 Perancangan Aplikasi ... III-4
3.2.4 Pembuatan Antar Muka Aplikasi dan Basis Data ... III-4
3.2.5 Evaluasi ... III-5
3.3 Analisis dan Interpretasi Hasil ... .... III-5
3.4 Kesimpulan dan Saran ... .... III-5
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Usulan ... IV-1
4.1.1 Fungsi-Fungsi Sistem ... IV-1
4.1.2 Output/Keluaran/Form Sistem ... IV-1
4.1.3 Input Sistem ... IV-2
4.2 Perancangan Sistem Informasi ... IV-2
commit to user
xii
4.2.2 Perancangan Basis Antarmuka ... IV-5
4.2.3 Perancangan Basis Data ... IV-28
4.3 Evaluasi ... IV-59
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
5.1 Analisis Aplikasi ... V-1
5.1.1 Analisis Kerangka Kerja ... V-2
5.1.2 Analisis Hak Akses ... V-3
5.1.3 Analisis Basis Data ... V-4
5.1.4 Analisis Kelebihan Sistem Aplikasi ... V-4
5.1.5 Analisis Kelemahan Sistem Aplikasi ... V-5
5.2 Analisis Evaluasi Aplikasi ... V-5
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... VI-1
6.2 Saran ... VI-1
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Informasi II-4
Gambar 2.2 Pilar Kualitas Informasi II-4
Gambar 2.3 Notasi Entitas di ERD II-12
Gambar 2.4 Simbol Entitas di ERD II-13
Gambar 2.5 Simbol Hubungan di ERD II-13
Gambar 2.6 Jenis Hubungan di ERD II-14
Gambar 2.7 Sistem Tunggal/Mandiri II-16
Gambar 2.8 Sistem Tersentralisasi II-17
Gambar 2.9 Sistem Client-Server II-18
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian III-1
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Sistem Usulan IV-2
Gambar 4.2 Rancangan Jaringan Sistem Informasi Portofolio IV-3
Gambar 4.3 Form Login IV-6
Gambar 4.4 Form User Account IV-7
Gambar 4.5 Form Data Dosen IV-8
Gambar 4.6 Form Data Mengajar IV-9
Gambar 4.7 Form Data Penelitian IV-10
Gambar 4.8 Form Data Jurnal IV-11
Gambar 4.9 Form Data Seminar IV-12
Gambar 4.10 Form Data Buku IV-13
Gambar 4.11 Form Data Tugas Belajar IV-14
Gambar 4.12 Form Data Pengabdian Masyarakat IV-15
Gambar 4.13 Form Data Pembinaan Unit Kegiatan Mahasiswa IV-16
Gambar 4.14 Form Data Pembinaan Organisasi Intern IV-17
Gambar 4.15 Form Data Jabatan Struktural IV-18
Gambar 4.16 Form Data Jabatan Non Struktural IV-19
Gambar 4.17 Form Data Jabatan Panitia Ad Hoc IV-20
Gambar 4.18 Form Data Jabatan Panitia Tetap IV-21
Gambar 4.19 Form Pilih Periode Pelaporan EWMP IV-22
commit to user
xvi
Gambar 4.21 Form Pilih Periode Pelaporan Detail EWMP IV-24
Gambar 4.22 Laporan Detail Daftar Poin EWMP IV-25
Gambar 4.23 Himpunan-himpunan Entitas Sistem Portofolio Dosen IV-28
Gambar 4.24 Atribut Key Himpunan Entitas Sistem Portofolio Dosen IV-29 Gambar 4.25 Relasi Himpunan Entitas Sistem Portofolio Dosen IV-31
Gambar 4.26 Derajat Relasi Himpunan Entitas Sistem Portofolio Dosen IV-32
Gambar 4.27 Diagram Alir Rumus Mengajar S1 IV-41
Gambar 4.28 Diagram Alir Rumus Mengajar Pasca Sarjana IV-42
Gambar 4.29 Diagram Alir Rumus Pembimbing 1 TA IV-43
Gambar 4.30 Diagram Alir Rumus Pembimbing 2 TA IV-44
Gambar 4.31 Diagram Alir Rumus Membimbing KP IV-45
Gambar 4.32 Diagram Alir Rumus Menguji TA IV-46
Gambar 4.33 Diagram Alir Rumus Penelitian IV-47
Gambar 4.34 Diagram Alir Rumus Jurnal IV-48
Gambar 4.35 Diagram Alir Rumus Seminar IV-49
Gambar 4.36 Diagram Alir Rumus Buku IV-50
Gambar 4.37 Diagram Alir Rumus Tugas Belajar IV-51
Gambar 4.38 Diagram Alir Rumus Pengabdian Masyarakat IV-52
Gambar 4.39 Diagram Alir Rumus Pembimbing Akademik IV-53
Gambar 4.40 Diagram Alir Rumus UKM IV-54
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Menjadi Landasan Siporto II-20
Tabel 4.1 Analisis Biaya IV-5
Tabel 4.2 Kamus data tabel data dosen IV-33
Tabel 4.3 Kamus data tabel golongan dosen IV-33
Tabel 4.4 Kamus data tabel jabatan dosen IV-33
Tabel 4.5 Kamus data tabel mahasiswa IV-33
Tabel 4.6 Kamus data tabel mata kuliah IV-34
Tabel 4.7 Kamus data tabel SK Mengajar IV-34
Tabel 4.8 Kamus data tabel pengajaran IV-34
Tabel 4.9 Kamus data tabel penelitian IV-34
Tabel 4.10 Kamus data tabel dosen meneliti IV-35
Tabel 4.11 Kamus data tabel jurnal IV-35
Tabel 4.12 Kamus data tabel dosen tulis jurnal IV-35
Tabel 4.13 Kamus data tabel seminar IV-35
Tabel 4.14 Kamus data tabel makalah IV-36
Tabel 4.15 Kamus data tabel buku IV-36
Tabel 4.16 Kamus data tabel penerbit buku IV-36
Tabel 4.17 Kamus data tabel dosen tulis buku IV-36
Tabel 4.18 Kamus data tabel perguruan tinggi IV-37
Tabel 4.19 Kamus data tabel program studi IV-37
Tabel 4.20 Kamus data tabel studi lanjut IV-37
Tabel 4.21 Kamus data tabel pengabdian masyarakat IV-37
Tabel 4.22 Kamus data tabel dosen mengabdi masyarakat IV-37
Tabel 4.23 Kamus data tabel UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) IV-38
Tabel 4.24 Kamus data tabel dosen bimbing UKM IV-38
Tabel 4.25 Kamus data tabel organisasi intern IV-38
Tabel 4.26 Kamus data tabel dosen organisasi intern IV-39
Tabel 4.27 Kamus data tabel jabatan struktural IV-39
Tabel 4.28 Kamus data tabel dosen jabatan struktural IV-39
commit to user
xiv
Tabel 4.30 Kamus data tabel dosen jabatan non struktural IV-40
Tabel 4.31 Kamus data tabel panitia tetap IV-40
Tabel 4.32 Kamus data tabel dosen panitia tetap IV-40
Tabel 4.33 Kamus data tabel panitia ad hoc IV-40
Tabel 4.34 Kamus data tabel dosen panitia ad hoc IV-41
Tabel 4.35 Input dan output proses hitung EWMP IV-56
commit to user
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek
penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi atau
perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan
suatu proses (Arifin, 2010). Salah satu arti portofolio menurut Peraturan
Pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI) No. 37/2009 adalah kumpulan dokumen
yang terdiri dari kualifikasi akademik dan unjuk kerja tridharma perguruan tinggi
(Depdiknas, 2010).
Portofolio dosen dibutuhkan untuk kepentingan masing-masing dosen dan
jurusan. Portofolio dosen dibutuhkan untuk kenaikan jabatan dosen sebagaimana
diatur dalam Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) No:
825/H27/KP/2007 tentang Tata Cara dan Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit
dan Pangkat Dosen UNS. Selain itu, portofolio dosen dibutuhkan untuk sertifikasi
dosen sebagai bukti formal pengakuan terhadap dosen sebagai tenaga profesional
jenjang pendidikan tinggi (Depdiknas, 2010). Di lain pihak, portofolio dosen
dibutuhkan oleh jurusan sebagai bagian penting dalam penilaian akreditasi di
tingkat jurusan (BAN-PT, 2008). Portofolio dosen juga digunakan untuk
menyusun Ekuivalensi Nilai Mengajar Penuh (EWMP) berdasarkan pada Surat
Keputusan (SK) Rektor UNS Nomor: 754/J27/HK/2005 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan EWMP.
Dokumen portofolio dosen untuk kenaikan jabatan dan sertifikasi disiapkan
oleh dosen sendiri. Dalam penyusunan portofolio tersebut, dosen sering kali
kesulitan dalam mempersiapkan dokumen yang diperlukan karena tidak
melakukan pencatatan aktivitas dan pengarsipan dokumen secara rapi setiap
selesai melakukan sebuah aktivitas. Tidak adanya pencatatan dan pengarsipan
dokumen secara rutin oleh setiap dosen terkait data-data portofolio dosen juga
mengakibatkan kesulitan bagi pihak jurusan. Pihak jurusan kesulitan dalam
commit to user
I-2
EWMP itu harus dikeluarkan oleh jurusan tiap semester. Oleh karena itu,
pencatatan aktivitas dan pengarsipan dokumen secara rapi penting dilakukan
untuk kelancaran proses kenaikan jabatan, sertifikasi, akreditasi dan terutama
penyusunan nilai EWMP.
Berdasarkan studi literatur diketahui bahwa portofolio dosen untuk kenaikan
pangkat, sertifikasi, EWMP dan akreditasi jurusan menggunakan banyak
dokumen yang sama. Dokumen-dokumen tersebut antara lain SK Mengajar, SK
Pembimbing Tugas Akhir (TA), SK Pembimbing Kerja Praktek (KP), dan SK
Tugas Belajar. Untuk saat ini, di jurusan Teknik Industri (TI) UNS sudah ada
Sistem Informasi KP dan TA (SIKAPTA). Sehingga data-data untuk dosen
membimbing dan menguji TA serta membimbing KP, dapat diambil melalui basis
data SIKAPTA. Dengan demikian, diperlukan sebuah sistem yang mampu
menyimpan data-data KP dan TA dari basis data SIKAPTA dan dari
dokumen-dokumen yang lain untuk keperluan penyusunan portofolio.
Meskipun menggunakan banyak dokumen yang sama, portofolio dosen
untuk kenaikan pangkat, sertifikasi, EWMP dan akreditasi jurusan mempunyai
mekanisme penilaian yang berbeda. Sebagai contoh, untuk portofolio kenaikan
jabatan, nilai pembimbing utama thesis adalah sebesar 3 (tiga) angka kredit per
semester, sedangkan untuk penilaian EWMP nilai pembimbing utama thesis
adalah sebesar 2 (dua) angka kredit per semester. Berdasarkan tingkat rutinitas,
penilaian EWMP lebih sering diperlukan dibandingkan dokumen lainnya.
Penilaian EWMP diperlukan setiap semester sekali. Portofolio kenaikan jabatan
diperlukan paling cepat atau minimal setiap tahun sekali. Portofolio sertifikasi
diperlukan dosen sekali untuk seumur hidup tetapi untuk penyelenggaraan
sertifikasi diadakan setiap tahun. Portofolio akreditasi diperlukan setiap 5 (lima)
tahun sekali. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada perancangan
sistem informasi EWMP. Meskipun demikian, data-data yang ada dapat
digunakan untuk mendukung proses sertifikasi dosen, proses akreditasi jurusan
commit to user
I-3 1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan suatu
permasalahan yaitu bagaimana merancang sebuah sistem informasi portofolio
dosen di Jurusan Teknik Industri (TI) UNS.
1.3Tujuan Penelitian
Membuat sistem informasi portofolio dosen di Jurusan TI UNS.
1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mempermudah Jurusan TI UNS dalam menyusun nilai portofolio EWMP dan
menyusun portofolio jurusan untuk kepentingan akreditasi.
2. Mempermudah kerja dosen dalam menyusun portofolio untuk kenaikan
jabatan dan sertifikasi.
1.5Batasan Masalah
Agar sasaran dalam studi lapangan ini tercapai, maka diperlukan batasan-
batasan sebagai berikut:
1. Aturan EWMP yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan pada SK
Rektor UNS Nomor: 754/J27/HK/2005 Tentang Petunjuk Pelaksanaan EWMP.
2. Penelitian ini hanya menghitung mekanisme penilaian di portofolio EWMP,
sedangkan untuk mekanisme penilaian di portofolio kenaikan jabatan,
sertifikasi dan akreditasi tidak dihitung.
3. Data yang siap dicetak hanya EWMP sedangkan untuk data sertifikasi dan
kenaikan jabatan, dosen harus mengelola sendiri.
4. Tidak meneliti proses implementasi sistem informasi EWMP di Jurusan Teknik
commit to user
I-4 1.6Sistematika Penulisan
Penulisan sistematika penelitian dibuat agar dapat memudahkan pembahasan
dari tugas akhir ini. Penjelasan mengenai sistematika penulisan dalam penelitian,
seperti dijelaskan dibawah ini.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi,
dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai sistem informasi EWMP dosen di
jurusan Teknik Industri UNS, sistem informasi manajemen, basis
data, ERD, kamus data, dan sistem terdistribusi, yang berguna
sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tahapan yang dilalui selama penelitian mulai dari
identifikasi masalah sampai penarikan kesimpulan, beserta
penjelasan dan gambar diagramnya.
BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi data yang telah dikumpulkan, penggambaran
flowchart sistem sekarang, dan perancangan sistem.
BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini membahas analisis dan interpretasi hasil rancangan yang
dilakukan dalam penelitian ini.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini berisi kesimpulan hasil dari semua tahap yang telah
dilalui selama penelitian beserta saran-saran yang berkaitan
commit to user
II-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP)
Menurut SK Rektor UNS Nomor: 754/J27/HK/2005 Ekuivalensi Nilai
Mengajar Penuh (EWMP) adalah suatu metode untuk menghitung kewajiban kerja
dosen sebagai Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) sebesar 36 jam per minggu. Jumlah
36 jam per minggu berasal dari kewajiban dosen sebesar 12 SKS per minggu
dengan ketentuan 1 SKS membutuhkan waktu 3 jam yang terdiri atas 1 jam
kegiatan tatap muka, 1 jam kegiatan tugas terstruktur, dan 1 jam kegiatan tugas
mandiri.
12 SKS tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1) Pendidikan (2 – 8 sks), meliputi kegiatan memberi kuliah,
asistensi/ praktikum, bimbingan KKN, seminar, bimbingan
skripsi dan tugas–tugas lainnya ,
2) Penelitian dan pengembangan ilmu (2 - 6 sks), meliputi kegiatan
penelitian kelompok, penelitian sendiri, menulis naskah/buku,
menterjemahkan/menyadur/menyunting buku, tugas belajar (S2,
S3 dan Akta V) ,
3) Pengabdian masyarakat (1 – 6 sks), meliputi memberikan
konsultasi, penataran, dan kegiatan pengabdian yang lain ,
4) Pembinaan Civitas Akademika (1 – 4 sks), meliputi: bimbingan
akademik kepada mahasiswa, bimbingan konseling, pembinaan
untuk kegiatan mahasiswa, memimpin organisasi sosial internal,
dan
5) Administrasi dan manajemen (0 – 3 sks) meliputi jabatan
struktural, non- struktural, dan Panitia Ad Hoc.
2.2.Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi pada level
manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan
commit to user
II-2
pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana
informasi tersebut digunakan.
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem, sebagai berikut:
Suatu sistem adalah suatu jaingan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
(Jogiyanto, 2005).
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem, sebagai berikut.
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih
luas. Pada kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam
suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau
subsistem-subsistem harus saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk
satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem, analis dan perancang
sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen atau
elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari sistem tersebut.
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang
kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.
commit to user
II-3
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005).
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
2.2.3 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi.
Di dalam kegiatan suatu perusahaan, misalnya dari hasil transaksi penjualan
oleh sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yang merupakan data dari penjulan pada suatu periode tertentu. Setelah data transaksi penjualan diolah,
beraneka ragam informasi dapat dihasilkan darinya, misalnya:
Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi
manajemen untuk menetapkan besarnya komisi dan bonus.
Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagai
manajemen untuk pelaksanaan promosi dan pengiklanan.
Informasi berupa laporan penjulan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi
manajemen untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku terjual.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
commit to user
II-4
Gambar 2.1. Siklus Informasi Sumber : (Jogiyanto, 2005)
2.2.4 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Kualitas dari informasi digambarkan dalam bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.
Gambar 2.2. Pilar Kualitas Informasi Sumber : (Jogiyanto, 2005)
Proses (Model)
Output (Information) Input
(Data)
Data
(ditangkap) Penerima
commit to user
II-5
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi
sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)
yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan
perangkat lunak komputer serat perangkat manusia yang akan mengolah data
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut (Kristanto, 2008).
Kumpulan data yang digunakan dalam sistem informasi ini akan diolah, kemudian
disajikan dalam bentuk formulir – formulir, grafik, tabel, dan bentuk lainnya.
Sehingga kumpulan data yang sebelumnya tidak mempunyai arti menjadi sebuah
informasi yang berguna bagi pengguna setelah diolah dalam sistem informasi.
Sistem informasi dapat dibagi menjadi enam komponen.
Komponen-komponen tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Masukan (input)
Input adalah semua data yang dimasukkan ke dalam sebuah sistem informasi.
Input dapat berupa sebuah data, atau sekumpulan data dan dokumen –
dokumen yang kemudian membentuk formulir – formulir tertentu. Sekumpulan
data mengalami proses pencatatan, pengkodean, pengeditan, dan lainnya.
2. Proses
Proses adalah suatu tindakan yang mengolah data masukan menjadi data
keluaran. Proses ini memiliki algoritma tertentu sehingga dapat mengolah data
menjadi informasi yang berguna bagi pengguna.
3. Keluaran (output)
Outputadalah semua keluaran yang berasal dari input yang telah diolah dalam
commit to user
II-6
berisi informasi yang berguna bagi pengguna sehingga pengguna dapat
mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan informasi yang didapat.
4. Teknologi
Teknologi adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengolah sistem
informasi menjadi lebih handal. Teknologi bisa berupa perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software) dan juga manusia. Perangkat keras berupa perangkat CPU, monitor, mouse, keyboard dan lain-lain. Perangkat
lunak berupa aplikasi yang digunakan. Sedangkan manusia berfungsi sebagai
programmer, analisis sistem, atau bekerja sebagai maintenance sistem. 5. Basis Data (Database)
Basis data adalah sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi
secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data
(Laudon, et al., 2008). Basis data ini disimpan dalam perangkat keras dan
diolah oleh perangkat lunak. Basis data ini terdiri dari kumpulan file – file yang
dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu.
6. Kendali (control)
Kendali adalah sebuah tindakan yang digunakan untuk menjaga sistem
informasi agar tetap berjalan dengan baik. Kendali berperan sangat penting
untuk sebuah sistem informasi. Karena jika sistem informasi ini tidak lagi
berfungsi dengan baik, output yang diperoleh pun tidak lagi akurat dan relevan.
2.2.6 Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) atau management information system
(MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Biasanya SIM menghasilkan informasi untuk memantau
kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi
organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari sistem pemrosesan transaksi.
2.3.Basis Data
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh
berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi
commit to user
II-7
dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat meningkatkan daya saing
perusahaan tersebut.
2.3.1. Pengertian Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis
dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system.
Sistem basis data (database system) adalah suatu sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah
sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan
beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi
file-file (tabel-tabel) tersebut (Fathansyah, 2007). Dengan sistem basis data ini
tiap-tiap orang atau bagian dapat memandang database dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Bagian kredit dapat memandangnya sebagai data piutang, bagian
penjualan dapat memandangnya sebagai data penjualan, bagian personalia dapat
memandangnya sebagai data karyawan, bagian gudang dapat memandangnya
sebagai data persediaan. Semuanya terintegrasi dalam sebuah data yang umum.
Berbeda dengan sistem pengolahan data tradisional, sumber data ditangani
sendiri-sendiri untuk tiap aplikasinya.
2.3.2. Tujuan Basis Data
Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan,
ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai
tujuannya, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya redundansi dan inkonsistensi data
Redundansi terjadi jika suatu informasi disimpan di beberapa tempat. Akibat
dari redundansi adalah inkonsistensi data atau data yang tidak konsisten.
2. Mudah dalam pengaksesan data
Basis data memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi dengan
commit to user
II-8
ini, pengguna bisa secara langsung melihat data dari software DBMS
(Database Management System)-nya. Dalam basis data, informasi yang diperoleh dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan data, sebagian data,
data dengan filter tertentu, ataupun data yang terurut.
3. Dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan
Basis data memungkinkan penggunaan data bersama-sama oleh banyak
pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat yang berbeda. Dengan
meletakkan basis data pada bagian server yang bisa diakses dari client, kita
sudah menyediakan akses ke semua pengguna dari komputer client ke sumber
informasi yaitu basis data. Tentu saja pengaksesan oleh pengguna-pengguna
ini disesuaikan dengan hak aksesnya.
2.3.3. Manfaat Basis Data
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan basis data.
Manfaat basis data yaitu:
1. Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam
mengelompokkan, mengurutkan, bahkan perhitungan dengan matematika.
Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat
dilakukan dengan cepat dan mudah.
2. Kebersamaan pemakai (sharability)
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi.
Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak bagian/orang, tidak perlu
dilakukan pencatatan di masing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis
data untuk dipakai bersama.
3. Pemusatan kontrol data
Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan
terhadap data juga cukup dilakukan di satu tempat saja. Jika ada perubahan
commit to user
II-9 4. Efisiensi ruang penyimpanan
Dengan pemakaian bersama, maka tidak perlu disediakan tempat
penyimpanan di berbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga hal ini akan
menghemat ruang penyimpanan yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
5. Keakuratan (accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, keunikan data, hubungan antar data,
dan lain-lain, dapat menekan ketidakakuratan dalam pemasukan/penyimpanan
data.
6. Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain.
Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke
waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
7. Keamanan (security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna.
Pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingan
dan posisinya. Basis data bisa diberikan password untuk membatasi orang
yang mengaksesnya.
8. Kemudahan dalam pembuatan aplikasi baru
Penggunaan basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi.
Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan
dari DBMS, sehingga pembuat aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan
data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
2.3.4. Teknik Perancangan Basis Data
Dalam perancangan database dikenal dua macam cara: 1. Teknik Normalisasi
Cara ini dimulai dari dokumen dasar yang sudah ada pada sistem atau sudah
dipakai sistem tersebut, data-data pada dokumen dasar tersebut dipisah-pisah
commit to user
II-10
Dengan normalisasi kita ingin mendesain database relasional yang terdiri dari tabel-tabel, sebagai berikut:
a. Berisi data yang diperlukan.
b. Memiliki sesedikit mungkin redundansi.
c. Mengakomodasi banyak nilai untuk tipe data yang diperlukan.
d. Mengefisienkan update.
e. Menghindari kemungkinan kehilangan data secara tidak disengaja/tidak
diketahui.
Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal ketiga adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, ‘deletion anomalies”, dan “update anomalies”. Tipe-tipe kesalahan tersebut sangat mungkin terjadi pada database yang tidak normal. “Insertion anomalies” adalah sebuah kesalahan dalam penempatan informasi
entry data baru ke seluruh tempat dalam database dimana informasi tersebut perlu disimpan. Dalam database yang telah dinormalisasi, proses pemasukan suatu informasi baru hanya perlu dimasukkan ke dalam satu tempat.
“Deletion anomalies” adalah sebuah kesalahan dalam penghapusan suatu informasi dalam database. Dalam database yang telah dinormalisasi, penghapusan suatu informasi hanya perlu dilakukan dalam satu tempat.
Sedangkan dalam melakukan update suatu informasi, kesalahan juga dapat terjadi ketika kita harus melakukan update ke seluruh tempat yang menyimpan informasi tersebut. Kesalahan ini disebut dengan “update anomalies”.
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika
basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data,
tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk
menghasilkan struktur tabel yang normal. Suatu tabel dikatakan normal jika
memenuhi kaidah bentuk normal minimal sampai pada tahap ketiga.
Penjelasan tentang bentuk normal pertama, kedua, dan ketiga adalah sebagai
berikut:
a. Bentuk normal tahap pertama (1stNormal Form)
Suatu tabel dikatakan memenuhi bentuk normal pertama jika pada tabel
commit to user
II-11
bernilai tunggal. Pernyataan tidak ada baris yang berulang dalam sebuah
tabel memiliki maksud bahwa tabel memiliki sebuah kunci, meskipun
kunci tersebut dibuat dari kombinasi beberapa field atau bahkan kunci tersebut merupakan kombinasi dari semua field.
b. Bentuk normal tahap kedua (2ndNormal Form)
Suatu tabel dikatakan memenuhi bentuk normal kedua jika tabel tersebut
sudah memenuhi aturan normal pertama dan semua field yang bukan
primary key memiliki ketergantungan pada primary key secara utuh. Jika
primary key dari struktur tabel bukan senyawa, maka struktur tabel tersebut otomatis sudah memenuhi kaidah normalisasi bentuk kedua.
c. Bentuk normal tahap ketiga (3rdNormal Form)
Prinsip penyusunan struktur tabel menjadi bentuk normal ketiga mengikuti
prinsip bahwa semua field yang bukan primary key bergantung penuh pada
primary key dan tidak ada field non primary key yang bergantung pada
field non primary key lainnya. Jika suatu field mendeskripsikan field
lainnya, maka ada elemen lain yang bercampur dalam tabel yang diteliti.
2. Teknik Entity Relationship
Langkah ini sering digunakan pada perancangan sistem, dimulai dengan
pembuatan diagram arus data yang menghasilkan kamus data yang merupakan
daftar semua elemen/field yang dibutuhkan dalam sistem tersebut. Dari field-field tersebut dipilih field kunci yang bersifat unik artinya keseluruhan record
dapat dicari dari record tersebut, kemudian baru dibuat file-file berdasar kunci
record tersebut yang mana elemen/field dalam field tersebut bergantung penuh dengan field kunci tersebut. Setelah membuat tabel baru ditentukan relasi dari tiap tabel tersebut seperti halnya teknik normalisasi.
2.4.Entity Relationship Diagram (ERD)
Proses mengubah usulan kebutuhan menjadi perangkat lunak bukan hal yang
mudah. Harus ada beberapa langkah yang digunakan untuk mempermudah dan
menjamin perangkat lunak yang dihasilkan berkualitas. Langkah awal desain
biasanya dimulai dengan pemodelan sistem. Ada banyak cara untuk
commit to user
II-12
2.4.1. Pengertian Entity Relationship Diagram
ERD adalah suatu diagram yang digunakan untuk menggambarkan data
dalam bentuk entitas, atribut, dan hubungan antar entitas (Kadir, 2009). ERD tidak
mencerminkan bentuk fisik yang nantinya akan disimpan dalam database,
melainkan hanya bersiap konseptual. ERD merupakan alat yang cukup populer
sekarang, karena dapat menggambarkan arus data di dalam suatu sistem dengan
terstruktur dan jelas.
2.4.2. Simbol-Simbol yang Digunakan Dalam ERD
Dalam menggambarkan sistem perlu dilakukan pembentukan simbol,
berikut ini simbol-simbol yang sering digunakan dalam ERD:
1. Entitas
Yang dimaksud dengan entitas adalah ”sesuatu dalam dunia nyata yang
keberadaannya tidak bergantung pada yang lain” (Kadir, 2009). Entitas dapat
berupa sesuatu yang nyata ataupun abstrak (berupa suatu konsep), jadi entitas
dapat berupa seseorang, sebuah tempat, sebuah obyek, sebuah kejadian atau
suatu konsep. Sebuah entitas dinyatakan dengan kata benda dan ditulis dengan
huruf kapital. Beberapa contoh entitas ditunjukkan di bawah ini.
Orang : PEGAWAI, MAHASISWA, PASIEN
Tempat : TOKO, GUDANG, PROPINSI
Objek : MESIN, GEDUNG, MOBIL
Kejadian : PENJUALAN, REGISTRASI
[image:30.612.133.511.217.625.2]Konsep : REKENING, KURSUS
Gambar 2.3 Notasi Entitas di ERD Sumber: (Kadir, 2009)
2. Atribut
Setiap entitas dinyatakan oleh sejumlah atribut. Atribut adalah properti
atau karakteristik yang terdapat pada setiap entitas (Kadir, 2009). Setiap
atribut dinyatakan dengan kata benda dengan menggunakan huruf kapital
commit to user
II-13
menggunakan lebih dari satu kata, antarkata dipisahkan oleh karakter
garis-bawah (_). Beberapa contoh nama atribut:
Ha rg a
Ha rg a _Ba ra ng
Ko d e _Po s_Ruma h
Dalam model E-R, secara umum atribut dinyatakan dengan bentuk
lonjong. Contoh penggambaran atribut ditunjukkan pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Simbol Entitas di ERD Sumber: (Kadir, 2009)
3. Hubungan
Hubungan (relationship) menyatakan keterkaitan antara beberapa tipe entitas. Contoh penggambaran atribut ditunjukkan pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Simbol Hubungan di ERD Sumber: (Kadir, 2009)
Jenis-jenis hubungan:
a. Hubungan one-to-one (1:1)
Menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A paling banyak
berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B. Begitu pula
sebaliknya.
b. Hubungan one-to-many (1:M)
Menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A bisa berpasangan
dengan banyak entitas pada tipe entitas B, sedangkan setiap entitas pada B
commit to user
II-14 c. Hubungan many-to-one (M:1)
Menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A paling banyak
berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B dan setiap entitas pada
tipe entitas B bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas A
d. Hubungan many-to-many (M:N)
Menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A bisa berpasangan
dengan banyak entitas pada tipe entitas B dan begitu pula sebaliknya.
[image:32.612.148.494.86.516.2]Gambar 2.6 memperlihatkan ilustrasi dari keempat hubungan di atas.
Gambar 2.6 Jenis Hubungan di ERD Sumber: (Kadir, 2009)
2.5.Kamus Data
Kamus data (data dictionary) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan
menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang berada di
sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan
digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada
tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analis
commit to user
II-15
data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang
input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Kamus data proses,
Menjelaskan secara detail proses yang terjadi di setiap proses.
2. Kamus data tempat penyimpanan,
Menjelaskan file dan struktur data mengenai model sistem yang digambarkan
dalam pemodelan sistem.
3. Kamus data arus data,
Menggambarkan data yang mengalir dari satu proses ke proses lainnya, dari
entitas luar ke proses, dan dari proses ke entitas luar.
4. Kamus data terminologi bisnis,
Menjelaskan istilah-istilah khusus dalam bisnis yang dijalankan.
2.6.Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem merujuk pada konfigurasi sistem secara keseluruhan yang
akan menjadi ‘tempat hidup’ dari DBMS, basis data dan aplikasi yang
memanfaatkannya (Fathansyah, 2007).
Beberapa jenis arsitektur sistem yang dapat digunakan adalah:
1. Sistem Tunggal/Mandiri (Stand-Alone) 2. Sistem Tersentralisasi (Centralized System) 3. Sistem Client-Server
2.6.1. Sistem Tunggal/Mandiri (Stand-Alone)
Pada arsitektur ini, DBMS, basis data dan aplikasi basis data ditempatkan
pada mesin (komputer) yang sama. Dengan demikian, pemakai yang dapat
menggunakannya di setiap saat juga hanya satu orang saja (single user). Arsitektur ini merupakan arsitektur sistem yang paling sederhana dan paling
murah. Arsitektur semacam ini dapat kita gunakan, jika basis data yang dikelola
memang tidak terlalu besar dan lebih bersifat membantu mempercepat
commit to user
II-16
Basis Data User
Gambar 2.7 Sistem Tunggal/Mandiri (Fathansyah, 2007)
2.6.2. Sistem Tersentralisasi (Centralized System)
Arsitektur ini terdiri atas sebuah mesin server dan sejumlah terminal (yang menjadi tempat user berinteraksi dengan sistem). Yang tersentralisasi dalam arsitektur ini dapat mencakup basis data, DBMS dan aplikasi basis data atau basis
data saja. Untuk lingkup sentralisasi yang pertama, maka jenis server-nya sering disebut sebagai DBMS-server atau application-server (server aplikasi) dan terminalnya lebih tepat disebut dumb-terminal (terminal pasif). Sedang jika yang di sentralisasi hanya basis data, server yang kita gunakan biasa disebut file-server
[image:34.612.134.510.75.478.2]commit to user
II-17
Basis Data
Application Server
Dumb-Terminal Dumb-Terminal Dumb-Terminal
Sentralisasi Pertama
Basis Data
File Server
Work-station Work-station Work-station
Sentralisasi Kedua
Gambar 2.8 Sistem Tersentralisasi (Fathansyah, 2007)
2.6.3. Sistem Client-Server
Sistem client-server ini terdiri atas dua komponen (mesin) utama, yaitu
client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu
[image:35.612.140.503.75.545.2]commit to user
II-18
tersimpan pada basis data, barulah client melakukan kontak dengan server.
Gambar sistem client-server dapat dilihat pada gambar 2.9.
C
Basis Data
DBMS-Server
Work-station Work-station Work-station Work-station Work-station Work-station Client
C
Client
C
Client
Gambar 2.9 Sistem Client-Server (Fathansyah, 2007)
2.7.Kriteria Evaluasi
Dalam bukunya yang berjudul: “Perancangan Sistem Informasi dan
Aplikasinya”, Andri Kristanto menjelaskan kriteria-kriteria evaluasi, sebagai
berikut:
1. Pencarian tujuan.
Sudahkah sistem mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan dan memenuhi
tujuan utama yang ditetapkan, maupun tujuan tambahan yang ditetapkan.
2. Sudahkah tepat pada waktunya.
Tepat pada waktunya bisa dalam bentuk waktu transaksi, waktu pengolahan
[image:36.612.132.506.113.472.2]commit to user
II-19 3. Biaya yang diperlukan.
Biaya yang diperlukan dapat meliputi biaya tahunan sistem, biaya per unit,
biaya pemeliharaan atau biaya lainnya seperti biaya operasional, investasi dan
implementasi.
4. Kualitas yang diperoleh.
Kriteria dalam hal kualitas adalah adakah dihasilkan produk atau pelayanan
yang lebih baik dari sebelumnya dan sudahkan data atau informasi diperbaiki.
5. Kapasitas produk.
Yang termasuk dalam kapasitas sistem adalah penanganan beban kerja,
kapasitas jangka panjang yang mungkin dicapai oleh suatu organisasi dalam
beberapa dekade mendatang.
6. Efisiensi dan produktifitas.
Kriterianya adalah apakah sistem lebih efisien daripada sebelumnya. Dan
sudahkah produktivitas pemakai dari manajemen lebih ditingkatkan dari
sebelumnya, termasuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat,
karena informasi yang dihasilkan oleh sistem baru.
7. Ketelitian / validitas.
Yang termasuk dalam kriteria ketelitian adalah sudahkah kesalahan-kesalahan
yang sebelumnya terjadi dapat diatasi atau ditangani atau berkurang
volumenya.
8. Keandalan / reabilitas.
Apakah sistem baru yang dipakai lebih sedikit terhadap kemacetan dibanding
commit to user
II-20
2.8. Penelitian Terdahulu yang Menjadi Landasan Siporto
Penelitian ini menggunakan landasan penelitian sebelumnya dalam
pembuatan basis data dan kerangka kerjanya. Untuk lebih jelasnya silakan lihat
[image:38.612.133.538.171.498.2]tabel 2.1
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Menjadi Landasan SIPORTO
PENELITIAN
PENDAHULUAN
TUJUAN METODE HASIL
Prasetyo, 2010 Bertujuan untuk
merancang sistem
informasi Tugas
Akhir dan Kerja
Praktek di jurusan
Teknik Industri
UNS.
A. Studi Pendahuluan
1. Observasi langsung
2. Studi pustaka
B. Pengumpulan dan
Pengolahan Data
C. Perancangan Sistem
1. Perancangan database
2. Perancangan user
interface
3. Perancangan program
aplikasi
D. Analisis dan Kesimpulan
Sistem Tugas Akhir dan
Kerja Praktek yang
dirancang dapat
menyajikan informasi
minat pengerjaan TA
dan KP, rekapitulasi
beban dosen
pembimbing TA dan
KP, informasi progress
TA dan KP, serta
memudahkan bagian
administrasi dan
mahasiswa dalam
membuat kelengkapan
administratif TA dan
commit to user
III - 1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian, yaitu
tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti mulai dari studi pendahuluan sampai
penarikan kesimpulan, yang membentuk sebuah alur yang sistematis. Metodologi
penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian ini agar hasil
yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
[image:39.612.142.511.193.642.2]Tahapan penelitian dipaparkan pada gambar 3.1, sebagai berikut:
commit to user
[image:40.612.134.520.78.456.2]III - 2
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian (lanjutan) 3.1Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dalam penelitian ini meliputi observasi awal, studi
literatur, perumusan masalah, penentuan tujuan dan lingkup penelitian.
3.1.1 Observasi Awal
Observasi merupakan tahap awal dari penelitian ini. Tahap ini dilakukan
untuk mengetahui rancangan sistem informasi portofolio dosen di jurusan Teknik
Industri UNS yang diinginkan. Observasi dilakukan pada rentang waktu Pebruari
sampai dengan Mei 2010.
3.1.2 Studi Literatur
Pada tahap studi literatur, dikumpulkan berbagai referensi dan teori-teori
yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sebagai landasan dalam
tahap-tahap penelitian selanjutnya. Dari referensi dan teori-teori tersebut kemudian
dibuat peta pikirannya dengan software MindManager Pro 6 untuk mengetahui gambaran besar dari rancangan yang diinginkan. Referensi yang digunakan
meliputi pustaka tentang analisis dan perancangan sistem serta pustaka-pustaka
lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.1.3 Perumusan Masalah
Permasalahan dirumuskan dari hasil observasi yang telah dilakukan.
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimana merancang
sebuah sistem informasi portofolio dosen di Jurusan Teknik Industri UNS
commit to user
III - 3 3.1.4 Penentuan Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat pada tahap sebelumnya,
maka tahap penentuan tujuan penelitian berguna untuk memberikan kerangka
yang jelas tentang apa saja yang menjadi sasaran dari penelitian ini. Pada tahap ini
ditentukan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sistem informasi
portofolio dosen di Jurusan Teknik Industri UNS yang mampu mencetak data
EWMP, mendukung proses sertifikasi dosen, mendukung proses akreditasi
jurusan, dan mendukung proses kenaikan jabatan dosen.
3.2 Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan melalui studi pustaka dan
wawancara kepada pihak yang berwenang. Data yang diperlukan dalam penelitian
ini adalah dokumen apa saja yang menjadi komponen penyusunan Ekuivalensi
Nilai Mengajar Penuh (EWMP) Jurusan Teknik Industri UNS. Dari data yang ada
kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui kebutuhan sistem yang nantinya
akan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan sistem yang baru.
3.2.1 Identifikasi Sistem Awal
Identifikasi sistem awal dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara
kepada pihak yang berwenang, yaitu: Bapak Lobes Herdiman sebagai ketua
jurusan Teknik Industri UNS. Selain itu juga dikumpulkan dokumen yang
menjadi komponen penyusunan EWMP. Dari proses tersebut bertujuan untuk
memperoleh kebutuhan sistem informasi portofolio dosen usulan, yaitu:
fungsi-fungsi sistem, keluaran sistem, dan masukan sistem.
3.2.2 Perancangan Sistem Usulan
Pada tahap perancangan sistem informasi ini didahului dengan pembuatan
rancangan kerangka kerja sistem usulan yang dibuat berdasarkan hasil analisis
sistem awal. Pembuatan rancangan kerangka kerja sistem usulan ini terdiri
pembuatan bagan kerangka kerja usulan (berbentuk rich picture). Selanjutnya dibuat skema kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk mendukung
terimplementasinya sistem usulan serta daftar biaya yang dibutuhkan dalam
commit to user
III - 4 3.2.3 Perancangan Aplikasi
Perancangan sistem dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
(1) perancangan basis antar muka, dan (2) perancangan basis data.
A. Perancangan Basis Antarmuka
Pada tahap ini dilakukan perancangan bentuk antarmuka program yang
dibuat dengan tujuan supaya pemakai mudah mengerti (user friendly). Ada 3 tahap yang ditempuh dalam merancang basis antarmuka, yaitu:
1. Merancang antarmuka masukan
Antarmuka masukan merupakan halaman untuk memasukkan data. Halaman
ini dibuat untuk membantu pengguna dalam memasukkan data kedalam basis
data.
2. Merancang laporan
Langkah selanjutnya adalah merancang laporan. Laporan yang dihasilkan
adalah laporan perhitungan total SKS EWMP dan laporan detail tiap-tiap data
komponen portofolio EWMP Dosen.
B. Perancangan Basis Data
Pada tahap ini akan dirancang basis data yang nantinya digunakan untuk
penyimpanan data Tugas Akhir dan Kerja Praktek di jurusan Teknik Industri
UNS. Dalam perancangan basis data sistem usulan penulis memilih teknik entity relationship dengan menggunakan ERD atau Entity Relationship Diagram
3.2.4 Pembuatan Antar Muka Aplikasi dan Basis Data
Pembuatan antar muka aplikasi merupakan penulisan kode program sesuai
commit to user
III - 5 3.2.5 Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah program yang dibuat telah
sesuai dengan kebutuhan sistem atau belum. Pada evaluasi program aplikasi ini
akan menggunakan metode pengujian unit dan pengujian sistem. Yang mana
pengujian unit merupakan pengujian terhadap komponen-komponen luar dari
sistem dan dilakukan satu-persatu tiap komponen. Sedangkan pengujian sistem
merupakan pengujian secara menyeluruh dari program aplikasi, meliputi unit itu
sendiri, prinsip kerja, hingga kode pemrograman nya apakah sudah mampu
bekerja seperti tujuan yang diharapkan atau belum.
Tools atau media untuk menguji program aplikasi bisa berupa pertanyaan- pertanyaan yang mewakili kriteria keberhasilan kinerja program, hal ini seperti
yang pernah dilakukan oleh Permana (2001) dalam “Perancangan Software Sistem
Informasi Akademik FTUI”. Adapun proses pengujian dilakukan oleh perancang
program aplikasi, baik untuk pengujian unit maupun sistem.
3.3Analisis dan Interpretasi Hasil
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil rancangan sistem portofolio
EWMP dosen yang diusulkan dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan terdiri
dari 2 bagian, yaitu analisis aplikasi dan analisis evaluasi aplikasi.
3.4Kesimpulan dan Saran
Tahap terakhir dari penelitian ini adalah kesimpulan dan saran. Pada tahap
ini akan dibahas hasil pengolahan data dengan mempertimbangkan tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian dan memberikan saran untuk perbaikan maupun
commit to user
IV-1
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan sistem, mulai dari
penggambaran alur aktivitas sistem, pemodelan sistem, sampai perancangan sistem.
Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara kepada pihak
yang berwenang. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dokumen yang
menjadi komponen penyusunan Ekuivalensi Nilai Mengajar Penuh (EWMP) Jurusan
Teknik Industri UNS. Dari data yang ada kemudian dilakukan analisis untuk
mengetahui kebutuhan sistem yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan sistem yang baru.
4.1
Analisis Sistem Usulan
Analisa sistem usulan dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara kepada
pihak yang berwenang. Selain itu juga dikumpulkan dokumen yang menjadi
komponen penyusunan EWMP. Dari analisa tersebut diperoleh kebutuhan sistem
informasi EWMP dosen usulan, yaitu: fungsi-fungsi sistem, output/keluaran/form
sistem, dan input sistem.
4.1.1
Fungsi-Fungsi Sistem
Sistem informasi EWMP dosen yang dibuat dirancang untuk memenuhi fungsi
sebagai berikut: mampu mencetak data EWMP, mendukung proses sertifikasi dosen,
mendukung proses akreditasi jurusan, dan mendukung proses kenaikan jabatan dosen.
4.1.2
Output/Keluaran/Form Sistem
Output
atau keluaran dari sistem adalah data EWMP yang sudah tercetak. Data
commit to user
IV-2
4.1.3
Input Sistem
Sistem informasi EWMP dosen Jurusan Teknik Industri UNS mendapatkan
masukan dari 4 sumber, yaitu: (1) basis data SIKAPTA, (2) basis data sistem
informasi kuliah mandiri, (3) dosen dan (4) administrasi (TU).
4.2
Perancangan Sistem Informasi
Proses perancangan sistem informasi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: (1)
kerangka kerja sistem usulan, (2) perancangan basis antarmuka, dan (3) perancangan
basis data.
4.2.1
Kerangka Kerja Sistem Usulan
A.
Kerangka Kerja Sistem Usulan
Kerangka kerja sistem usulan dapat digambarkan sebagai berikut:
Database SIKAPTA Database Sistem Informasi Kuliah Mandiri (1)Bimbingan TA (1)Bimbingan KP (1)Menguji TA (4)Bimbingan Akademik Dosen Dosen mengisi sendiri pada input Sistem Informasi Portofolio Dosen.
(2)Penelitian
(2)Buku (2)Karya Ilmiah
(3) Pengabdian Masyarakat (4)Unit Kegiatan Mahasiswa (4)Pimpinan Organisasi Intern
(5)Jabatan Struktural (5)Jabatan Non Struktural (5)Panitia Ad Hoc (5)Panitia Tetap
Administrasi (TU)
(1)Mengajar Mata Kuliah Database Sistem Informasi Portofolio Dosen
Komputer untuk mengakses Sistem Informasi Portofolio
Dosen
Dokumen EWMP
TU mengisi pada input Sistem Informasi Portofolio Dosen.
(1) = Poin 1 EWMP yaitu Pendidikan.
(2) = Poin 2 EWMP yaitu Penelitian dan Pengembangan Ilmu. (3) = Poin 3 EWMP yaitu Pengabdian pada Masyarakat. (4) = Poin 4 EWMP yaitu Pembinaan Civitas Akademika. (5) = Poin 5 EWMP yaitu Administrasi dan Manajemen.
(2)Tugas Belajar
commit to user
IV-3
B.
Perangkat Keras dan Lunak
•
Perangkat Lunak
Aplikasi dibangun dengan menggunakan
Microsoft Visual Studio Team
System 2008 Enterprise Edition
dengan basis data
yang digunakan adalah
MySQL
. Sedangkan pembuatan laporan menggunakan
Crystal Report.
•
Perangkat Keras
Aplikasi yang dikembangkan akan dapat digunakan pada jaringan lokal (
local
area network
) Teknik Industri UNS secara intranet dan juga pada jaringan luas (
wide
area network
) melalui jaringan internet. Aplikasi dikembangkan dengan arsitektur
fat-client model
, yaitu menempatkan program aplikasi pada
client
sedangkan
server
hanya mengurusi manajemen data. Rancangan jaringan dari aplikasi yang dibuat
dapat dilihat pada gambar 4.2.
commit to user
IV-4
Server
basis data
yang digunakan oleh aplikasi ini adalah
server
milik jurusan
Teknik Industri yang sudah ada dan ditempatkan di Unit Pelayanan Teknis Pusat
Komunikasi UNS (UPT-PUSKOM UNS).
Untuk dapat menjalankan aplikasi sistem informasi portofolio dosen,
diperlukan perangkat keras sebagai berikut:
1.
Komputer
server
Komputer
server
merupakan tempat untuk menyimpan file basis data portofolio
dosen. Komputer s
erver
harus selalu hidup agar basis data
dapat diakses kapanpun
oleh
user
. Spesifikasi komputer
server
yang digunakan adalah:
Sistem operasi
: Linux Ubuntu Server 8.4
Processor
: Intel Pentium IV
Memori
:
1
GB
Hard drive
: 80 GB
Web Server
: Apache 2
Basis data Server
: MySQL v 5.0
2.
Komputer
client
Komputer
client
merupakan komputer yang digunakan
user
untuk menjalankan
program aplikasi sistem informasi portofolio dosen. Spesifikasi komputer minimal
yang dapat digunakan sebagai
client
adalah:
Sistem operasi
: Windows 2000
Processor
: Intel Pentium III
Memori
:
256
MB
Free hard drive space
: 150 MB
Networking
: wireless, wire
Jenis komputer
: PC, laptop
Pada saat melakukan instalasi,
user
komputer harus pada level administrator.
Komputer
client
harus terkoneksi dengan internet sebelum dapat menggunakan
commit to user
[image:48.612.129.585.113.531.2]IV-5
C.
Analisis Biaya
Tabel 4.1 Analisis Biaya
Biaya‐Biaya Jumlah Satuan Biaya per Satuan
Jumlah x Biaya 1. Biaya pengadaan hardw are
a. Biaya pembelian server 1 buah Rp4.000.000 Rp4.000.000 b. Biaya instalasi 8 jam Rp10.000 Rp80.000
Total biaya pengadaan hardware Rp4.080.000 2. Biaya proyek
a. Biaya konsultan
1. 1 orang analis 192 jam Rp20.000 Rp3.840.000 2. 1 orang pemrogram 192 jam Rp10.000 Rp1.920.000
Rp5.760.000 b. Tahap analisis sistem
1. Biaya dokumentasi (kertas, fotocopy) 2000 lembar Rp200 Rp400.000 2. Biaya rapat
>snack 12 buah Rp5.000 Rp60.000 >makan 12 buah Rp15.000 Rp180.000
Rp640.000 c. Tahap desain sistem
1. Biaya dokumentasi (kertas, fotocopy) 2000 lembar Rp200 Rp400.000 2. Biaya rapat
>snack 12 buah Rp5.000 Rp60.000 >makan 12 buah Rp15.000 Rp180.000
Rp640.000 d. Tahap penerapan sistem
1. Biaya pelatihan
>hand out 1000 lembar Rp200 Rp200.000 >snack 12 buah Rp5.000 Rp60.000 >makan 12 buah Rp15.000 Rp180.000 >honor pelatih 48 jam Rp10.000 Rp480.000
Rp920.000₊
Total biaya proyek Rp7.960.000₊ Total Analisa Biaya Rp12.040.000
K