PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DI KELAS V
SD NEGERI 101768 TEMBUNG
T.A 2013/2014
Diajukan Untuk uemenuhi Syarat uemperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan PPSD-S1
Fakultas Ilmu Pendidikan
OLEH :
ANDRIANA FEBRI SIREGAR
1101111002
FAKULTAS ILMU PENIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan.
2. Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I dan Drs. Aman Simare-mare,
MS selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku
Pembantu Dekan III.
4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed Selaku Sekretaris Jurusan PPSD
Fakultas Ilmu pendidikan.
5. Ibunda Dra. Herawaty Bukit, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan sampai
selesainya penulisan skripsi ini.
6. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Piti Singarimbun,
M.Pd, Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd dan Ibu Dra. Syamsuarni, M.Pd selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran–saran mulai
7. Seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf pegawai jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama
penyusunan skripsi ini.
8. Terima kasih kepada kepala sekolah SD Negeri 101768 Tembung, Ibu Hj.
Zuraidah, M.Pd, wali kelas V Ibunda Masriani Siregar, S.Pd dan para guru SD
Negeri 101768 Tembung yang telah membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian.
9. Teristimewa kepada yang tercinta ayahanda Amiruddin Siregar, dan ibunda yang
tersayang Nuriana Lumban Raja yang telah begitu banyak memberikan kasih
sayang, doa, dorongan, motivasi, semangat serta dukungan moral dan material
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
10.Kepada adik-adik saya Dewi Ramadhani Siregar, Ricky Abdullah Siregar, dan
Aldi Akbar Siregar yang selalu memberikan penulis semangat.
11.Sahabat-sahabatku yang tersayang Inggriani Lubis dan Mawarni Saragih yang
telah memberi dukungan, semangat, motivasi dan doa, terima kasih atas
semuanya.
12.Kepada teman–teman seperjuangan yang selalu memberi doa dan dukungan
semua teman–teman sekelas C Reguler 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila
terdapat kesalahan/ kekhilafan dalam bentuk bahasa, penyampaian, isi, teknik
penulisan dan masih kurangnya nilai ilmiah karena keterbatasan pengetahuan dan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat brmanfaat bagi kita semua dan
penulis ucapkan terima kasih, kiranya Allah SWT melimpahkan karunia-Nya untuk
kita semua. Amin.
Medan, Mei 2014
Penulis,
ABSTRAK
ANDRIANA FEBRI SIREGAR, 1101111002. Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas V SD Negeri 101768 Tembung T.A 2013 / 2014
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa pada materi pokok kebebasan berorganisasi di kelas V SD Negeri 101768 Tembung TA 2013/2014?. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok kebebasan berorganisasi di Kelas V SD Negeri 101768 Tembung TA 2013/2014.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek seluruh siswa kelas V SD Negeri 101768 Tembung T.A 2013/2014 sebanyak 29 orang siswa, yang terdiri dari 15 orang perempuan dan 14 orang laki-laki. Prosedur tindakan kelas ini ditempuh dalam 2 siklus yang terdiri perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan test hasil belajar. Sebagai tolak ukur keberhasilannya adalah apabila hasil belajar siswa meningkat, bila tingkat
ketuntasan klasikal sebesar ≥ 80.
Berdasarkan analisis data pada saat pretes dari 29 orang siswa diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 7 orang siswa 24% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 22 orang siswa 76% mendapat nilai belum tuntas dengan nilai rata-rata 59,48. Pada siklus I terdapat sebanyak 15 orang siswa 51% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 14 orang siswa 49% mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata nilai rata-rata 68,45. Pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 24 orang siswa 82,76% yang mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 5 orang siswa 17,24% yang belum tuntas dengan nilai rata-rata 82.
DAFTAR ISI
Halaman
ASBTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I: PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian... 5
1.6 Manfaat Penelitian... 6
BAB II: TINJAUAN TEORI ... 7
2.1 Kerangka Teori ... 7
2.1.1 Pengertian Belajar ... 7
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 9
2.1.4 Model Pembelajaran ... 12
2.1.5 Model Pembelajaran Talking Stick di Sekolah Dasar ... 15
2.1.6 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ... 18
2.1.7 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 19
2.1.8 Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 22
2.1.9 Materi Pembelajaran Kebebasan Berorganisasi ... 25
2.2 Kerangka Konseptual ... 27
2.3 Hipotesisi Tindakan... 28
BAB III: METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Jenis Penelitian ... 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
3.3 Subjek dan ObjekPenelitian ... 29
3.4 Variabel Penelitian ... 29
3.5 Instrumen Penelitian ... 30
3.6 Desain Penelitian ... 30
3.7 Prosedur Penelitian ... 31
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 38
3.9 Analisis Data ... 39
3.10 Jadwal Penelitian ... 41
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Hasil Penelitian ... 42
4.1.1 Deskripsi Data Pre Test ... 42
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 46
4.4 Pembahasan Penelitian ... 68
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
5.1 Kesimpulan ... 74
5.2 Saran ... 75
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian... 41
Tabel 4.1 Deskripsi Ketuntasan Hasil Pre-Test Siswa ... 42
Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Pre-Test Siswa ... 44
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 49
Tabel 4.4 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus I ... 50
Tabel 4.5 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I ... 53
Tabel 4.6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 54
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 61
Table 4.8 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus II ... 63
Table 4.9 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 65
Tabel 4.10 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Guru menjelaskan materi ... 47
Gambar 4.2 Guru menjelaskan langkah-langkah nodel pembelajaran Talking Stick 48
Gambar 4.3 Guru menjelaskan materi ... 58
Gambar 4.4 Siswa yang sudah mulai antusias dalam proses belajar mengajar ... 59
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan Siswa Pada Pre-Test... 45
Grafik 4.2 Persentase Perubahan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 51
Grafik 4.3 Persentase Perubahan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 63
Grafik 4.4 Rekapitulasi Persentase Perubahan Hasil Belajar ...
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ... 77
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ... 84
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ... 91
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ... 98
Lampiran 5 Soal Pretes ... 104
Lampiran 6 Soal Post Test Siklus I ... 107
Lampiran 7 Soal Post Test Siklus II ... 110
Lampiran 8 Kunci Jawaban Pretest ... 113
Lampiran 9 Kunci Jawaban Siklus I ... 114
Lampiran 10 Kunci Jawaban Siklus II ... 115
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 116
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 118
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 120
Lampiran 14 Lembar Observasi Siswa Siklus II... 122
Lampiran 15 Nilai Pretest ... 124
Lampiran 16 Nilai Post Test Siklus I ... 125
Lampiran 17 Nilai Post Test Siklus II ... 126
Lampiran 18 Nama-nama siswa ... 127
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
1
BABBIB
PENDAHULUANB
1.1 LatarBBelakangBMasalahB
Pendedekan merupakan faktor utama dalam pembentukan prebade manusea, pendedekan sangat berperan penteng dalam membentuk baek atau buruknya prebade manusea menurut ukuran normatef. Menyadare akan hal tersebut, pemerentah sangat sereus menangane bedang pendedekan, sebab dengan sestem pendedekan yang baek deharapkan muncul generase penerus bangsa yang berkualetas dan mampu menyesuaekan dere untuk hedup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Reformase pendedekan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagae upaya untuk mengadaptase sestem pendedekan yang mampu mengembangkan sumber daya manusea untuk memenuhe tuntutan zaman de masa depan yang memberekan jamenan bage perwujudan hak-hak asase manusea untuk mengembangkan seluruh potense dan prestasenya secara optemal guna kesejahteraan hedup de masa depan.
2
tersebut, guru harus mengembangkan kemampuan yang demeleke sebagae salah satu unsur pendedekan agar mampu melaksanakan tugas profeseonalnya yaetu memahame peserta dedek belajar dan bagaemana mengorganesasekan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan watak peserta dedek, serta memahame bagaemana seswa belajar dan berupaya menceptakan proses belajar mengajar yang menengkatkan hasel belajar seswa.
Pendedekan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran yang deajarkan de SD untuk dapat mewujudkan proses pendedekan yang entegral dan mampu mengembangkan keprebadean warga negara yang partesepatef bertanggung jawab yang akan menjade landasan untuk perkembangan masyarakat Indonesea yang demokrates. Pelajaran PKn sangat penteng untuk deajarkan kepada seswa.
Menurut pengalaman penelete selama melaksanakan Program Pengalaman Lapngan (PPL) de SD Negere 101768 Tembung T.A 2013/2014 selama 3 bulan, mulae bulan 8 sampae bulan 11, hal demekean tedak sereng desadare oleh sebagean seswa yang desebabkan menemnya enformase mengenae apa dan bagaemana sebenarnya PKn etu. Sehengga berakebat buruk pada hasel belajar seswa, sebab mereka hanya belajar PKn dengan mendengarkan penjelasan seorang guru dan menghapal matere. Padahal hasel belajar khususnya pembelajaran PKn deharapkan dapat menengkatkan kualetas pendedekan pada dere seswa.
3
memberekan soal-soal latehan sehengga dapat membuat seswa jenuh. Metode pembelajaran ene tedak dapat membangketkan semangat seswa dalam belajar. Hal ene tampak perelaku seswa yang cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang deberekan guru. Kurangnya kesadaran guru melebatkan seswa dalam kegeatan belajar membuat seswa tedak bersemangat dalam mengekute pelajaran yang deberekan.
Pembelajaran yang desampaekan dalam pembelajaran PKn kurang menarek bage seswa, hal ene dapat delehat maseh adanya seswa yang berbecara dengan teman sebangku pada saat guru menjelaskan matere pelajaran. Dalam proses pembelajaran PKn banyak seswa yang tedak mau bertanya apalage mengemukakan pendapat atau saran tentang matere yang deberekan, hanya sebagean saja yang aktef dan sebagean kurang mampu mengemukakan pendapat.
Dengan demekean jelas terlehat bahwa guru dan cara mengajarnya merupakan salah satu faktor penentu keberhaselan seswa dalam belajar. Oleh sebab etu sebagae pengajar, guru harus menggunakan cara belajar yang sesuae dengan pelajaran PKn, tugas pendedek (guru) tedak hanya menuangkan sejumlah enformase ke dalam benak seswa, tetape mengusahakan bagaemana agar konsep-konsep pada pelajaran demengerte seswa.
Pembelajaran yang delakukan secara konvenseonal enelah menjade salah satu penyebab hasel perolehan nelae seswa pada pelajaran PKn de kelas V maseh tergolong relatef rendah dengan beberapa kale ulangan formatef yaetu rata-rata maseh debawah 6,5 atau belum mencapae ketuntasan.
4
mengutamakan kompetense yang berpusat pada seswa., memberekan pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dalam kehedupan nyata. De senelah guru detuntut untuk merancang kegeatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kompetense, baek ranah kognetef, afektef, maupun psekomotorek seswa. Model pembelajaran yang berpusat pada seswa dan penceptaan suasana yang menyenangkan sangat deperlukan untuk menengkatkan hasel belajar seswa dalam mata pelajaran PKn.
Berdasarkan uraean de atas, maka penelete merasa tertarek untuk
mengadakan peneletean tendakan kelas dengan judul:”PenggunaanB ModelB
PembelajaranBTalkingBStickBUntukBMeningkatkanBHasilBBelajarBSiswaBPadaB dapat de edentefekase beberapa permasalahan yang detemukan dalam peneletean ene, yaetu:
1. Rendahnya hasel belajar Seswa pada mata pelajaran PKn.
2. Pembelajaran maseh menggunakan metode konfenseoanl atau ceramah
5
1.3 PembatasanBMasalahB
Berdasarakan uraean pada latar belakang dan edentefekase masalah, maka batasan dalam peneletean ene adalah menengkatkan hasel belajar seswa dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam mata pelajaran pendedekan kewarganegaraan pada matere kebebasan berorganesase de kelas V SD Negere 101768 Tembung T.A 2013/2014.
1.4 RumusanBMasalahB
Berdasarkan uraean pada batasan masalah de atas maka yang menjade rumusan masalah penelete ene adalah:“Apakah hasel belajar seswa pada pelajaran Pendedekan Kewarganegaraan de kelas V SD Negere 101768 Tembung dapat
menengkat dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick T.A
2013/2014?”.
1.5 TujuanBPenelitianB
6
1.6 ManfaatBPenelitianB
Manfaat yang deharapkan dare hasel peneletean ene adalah:
1. Bage seswa, hasel peneletean ene untuk memudahkan seswa memahame pelajaran PKn khususnya matere Kebebasan Berorganesase, menceptakan rasa senang seswa dalam belajar PKn dengan adanya model pembelajaran
Talking Stick.
2. Bage guru, sebagae bahan masukan bage guru untuk dapat memvarease model pembelajaran yang lebeh baek dalam pembelajaran PKn dan dapat dejadekan sebagae umpan balek untuk memperbaeke pembelajaran dalam mengukur keberhaselan dalam pelaksanaan kegeatan belajar mengajar.
3. Bage sekolah, hasel peneletean ene sebagae bahan masukan bage kepala sekolah untuk mengarahkan para guru menggunakan model pembelajaran yang sesuae dalam pembelajaran untuk menengkatkan mutu pendedekan de sekolah.
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
B
1.1 KesimpulanB
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Secara empiris telah terbukti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar sispa pada
pelajaran Pendidikan Keparganegaraan.
2. Berdasarkan penelitian, nilai rata-rata kelas pada pre test adalah 59,48 dan
sispa yang tuntas belajar hanya 7 orang sispa (24,14%). Pada post test
siklus I ini nilai rata-rata sispa adalah 68,45 dan sispa yang tuntas belajar
meningkat menjadi 15 orang sispa (51,72%). Pada post test siklus II nilai
rata-rata kelas adalah 81,03 dan sispa yang tuntas belajar meningkat
menjadi 24 orang sispa (82,76%), sispa yang belum tuntas hanya 5 orang
sispa (17,24%).
3. Berdasarkan hasil observasi diperoleh peningkatan proses belajar mengajar
kategori tinggi yaitu 82,5 sedangkan pada guru, dari 10 aspek yang diamati
guru memiliki kategori yang tinggi yaitu 90. B
B
1.2 SaranB
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka peneliti memberikan saran
yang kiranya berguna dalam proses pembelajaran kepada beberapa pihak:
1. Kepada kepala sekolah hendaknya dapat mengkoordinasikan pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Keparganegaraan dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Keparganegaraan sispa, menyediakan model pembelajarn Talking Stick
sebagai sarana pembelajaran, agar tujuan pembelajarn dapat tercapai dengan
baik.
2. Kepada guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajarn Talking
Stick sebagai sarana pembelajaran sehingga sispa mampu mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang