• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KARAKTER MAHASISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KARAKTER MAHASISWA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN

PENEMUAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN

KARAKTER MAHASISWA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Meperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

AZHARI UMAR SIREGAR

NIM : 8126141001

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Azhari Umar Siregar. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Penemuan Terhadap Hasil Belajar dan Karakter Mahasiswa. Tesis. Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan; 1) Perbedaan antara Hasil Belajar Mahasiswa yang diajar dengan menerapkan PBL dan yang diajar dengan menerapkan DL, 2) Perbedaan antara antara kreatifitas mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL, 3) Perbedaan antara tanggung jawab mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL, 4) Pengaruh kreatifitas mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL terhadap Hasil Belajarnya, dan 5) Pengaruh tanggung jawab mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL terhadap Hasil Belajarnya. Penelitian ini dilaksanakan di STKIP “Tapanuli Selatan” Padangsidimpuan Program Studi Pendidikan Biologi. Sampel penelitian seluruh mahasiswa Semester VI. Instrumen untuk mengukur hasil belajar mahasiswa menggunakan soal uraian dan untuk mengukur karakter berupa kreatifitas dan tanggung jawab mahasiswa menggunakan lembar observasi.

(6)

ii ABSTRACT

AZHARI UMAR SIREGAR. The Influence of Problem Based Learning Models and Discovery to Learning Outcomes and Charachter of University Students. Thesis. The postgraduate chemistry education in State University of Medan. 2014. creativity that are formed by PBL and DL toward the student learning outcomes, and 5) The influence of student’s responsibilities that are formed by PBL and DL toward the student learning outcomes. This study was conducted in STKIP "Tapanuli Selatan" Padangsidimpuan Biology Education Program. Instruments to measure student learning outcomes using essay tests and for measuring characteristics such as creativity and responsibility of students using observation sheets.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Penemuan Terhadap Hasil Belajar dan Karakter Mahasiswa” ini dapat selesai disusun. Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini tidak terlepas dari adanya bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak dan oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si. dan Dr. Mahmud M.Sc. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana serta Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd. yang ketiganya sebagai narasumber telah banyak memberi masukan dalam penulisan tesis ini.

3. Pemerintah Pusat khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberikan beasiswa bagi penulis dalam mengikuti pendidikan pascasarjana hingga menyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Ketua dan jajaran pimpinan di STKIP “Tapanuli Selatan”

Padangsidimpuan yang selalu memberi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

5. Teristimewa bagi keluarga penulis, Ayah, Drs. H. Dahler Siregar, Ibu, Hj. Yusnar Lubis, Istri, Dini Anggria, S.Pd., dan Anakku Ikraam Almuntazhar Siregar yang selalu memberi motivasi dan doa-doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

(8)

iv

Kiranya Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa yang dapat membalas kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis, mudah-mudahan kita selalu dalam lindungan-Nya untuk mencapai kesuksesan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap, semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

(9)

v

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

2.1. Deskripsi Teoritis 9

2.2. ICT sebagai Media Pembimbingan dalam Pembelajaran 19 2.3. Materi Ajar Karbohidrat pada Mata Kuliah Biokimia 21

2.4. Kerangka Berpikir 22

2.5. Pengajuan Hipotesis 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 25

3.2. Populasi dan Sampel 25

3.3. Metode dan Desain Penelitian 25

3.4. Teknik Pengumpulan Data 28

3.5. Uji Hipotesis 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(10)

vi BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan Penelitian 47

5.2. Saran-saran 47

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks (Langkah-langkah) untuk Pelaksanaan Model PBM 16

Tabel 3.1. Desain Penelitian 26

Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Pretes Kedua Kelas 34 Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Belajar Mahasiswa Kedua Kelas 35 Tabel 4.3. Distibusi Frekuensi Hasil Belajar Mahasiswa Kelas PBL 35 Tabel 4.4. Distibusi Frekuensi Hasil Belajar Mahasiswa Kelas DL 36 Tabel 4.5. Deskripsi Karakter Mahasiswa Kedua Kelas 37 Tabel 4.6. Distibusi Frekuensi Kretivitas Mahasiswa Kelas PBL 37 Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Kreativitas Mahasiswa Kelas DL 38 Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Tanggung Jawab Mahasiswa Kelas PBL 39 Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Tanggung Jawab Mahasiswa Kelas DL 39 Tabel 4.10. Ringkasan Uji Normalitas Data 40 Tabel 4.11. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data 41

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model PBL 18

Gambar 2.2. Model DL 19

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kurikulum Program Studi Pendidikan Biologi STKIP

“Tapanuli Selatan” Padangsidimpuan 55

Lampiran 2. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (Silabus) 56 Lampiran 3. Satuan Acara Pembelajaran Model PBL 58 Lampiran 4. Lembar Kerja Mahasiswa Model PBL 61 Lampiran 5. Satuan Acara Pembelajaran DL 62 Lampiran 6. Lembar Kerja Mahasiswa Model DL 65 Lampiran 7. Tes Hasil Belajar Karbohidrat dan Kunci Jawaban 66 Lampiran 8. Indikator Karakter Mahasiswa 67 Lampiran 9. Lembar Observasi Karakter Mahasiswa 68

Lampiran 10. Materi Ajar Karbohidrat 70

Lampiran 11. Surat Keterangan Validasi Ahli Instrumen Penelitian 75 Lampiran 12. Analisis Butir Soal Uraian 77 Lampiran 13. Tabulasi Nilai Pretes Mahasiswa 78 Lampiran 14. Tabulasi Nilai Postes Mahasiswa 79 Lampiran 15. Tabulasi Data Karakter Mahasiswa Kelas PBL 80 Lampiran 16. Tabulasi Data Karakter Mahasiswa Kelas DL 81

Lampiran 17. Uji Normalitas Data 82

Lampiran 18. Uji Homogenitas Data 83

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembaharuan/inovasi dalam bidang pendidikan sangat diperlukan saat ini untuk mengatasi kenakalan remaja sekaligus memperbaiki mutu sumber daya manusia Indonesia. Dalam buku Gagasan Kurikulum Masa Depan dijelaskan bahwa pendidikan Indonesia berada pada urutan ke-40 dari 41 negara yang disurvei; pada tahun 2003, urutan Indonesia berdasarkan Human Development Index merosot dari posisi 104 (pada tahun 1995) ke posisi 112; dan hasil tes

internasional Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) untuk matematika dan ilmu alam menunjukkan pelajar Indonesia menduduki urutan ke-34 dari 45 negara (Depdiknas, 2007). Wijayanti dan „Uyun (2010: 93) menyatakan bahwa saat remaja memiliki masalah, mereka cenderung mengambil jalan pintas sebagai penyelesaiannya seperti minum-minuman keras dan mengkonsumsi narkoba.

Berbagai penelitian belakangan ini menunjukkan dua hal yang dirasakan sangat penting dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan, yakni perubahan model pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidik. Wiyarsi dan Partana (2009: 32) membenarkan hal tersebut dengan menyatakan tiga isu utama yang menjadi fokus dalam pembaharuan pendidikan, yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektivitas metode pembelajaran.

Penetapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang terdapat dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 merupakan

(15)

2

dasar utama untuk melakukan pembaharuan kurikulum di perguruan tinggi. Hal ini berdasarkan pada deskripsi umum dari kompetensi berbagai jenjang di perguruan tinggi yang banyak menekankan nilai-nilai karakter. Dalam jenjang pendidikan Sarjana misalnya, menekankan karakter tanggung jawab, kreatif, dan mandiri merupakan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki lulusannya.

Pelaksanaan kurikulum 2013 sebagai langkah pembaharuan pendidikan juga telah menjadi topik utama dalam berbagai pembicaraan/diskusi di kalangan praktisi pendidikan hingga mengakibatkan pro-kontra (Wibowo, Holilulloh, dan Adha, 2013). Hasil penelitian Mahbuby (2013) pada dua SMK di Malang juga membenarkan adanya pihak yang mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 serta pihak yang tidak mendukung/menolak. Meskipun hal ini memunculkan berbagai penolakan, akan tetapi pelaksanaan kurikulum tersebut harus tetap berjalan dengan keyakinan bersama sebagai usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan.

Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL) merupakan cara pengajaran yang cukup efektif dan dapat

(16)

3

pembelajaran sebagaimana yang diungkapkan Holmfeld (2009) bahwa PBL yang diintegrasikan dengan bantuan Information Communication Technology (ICT) merupakan cara untuk merubah pendekatan pendidikan menjadi lebih baik.

Model PBL itu menggunakan masalah secara terstruktur yang ada di sekitar ke dalam kelas untuk diselesaikan dengan berkolaborasi (berinteraksi) dalam kelompoknya sehingga membangun sebuah pemahaman pada masing-masing anggota. Hal itu dibenarkan oleh Peen dan Arshad (2014) dengan menyatakan “PBL is a pedagogical approach centered on ill-structured real world problems, which encourages the practice of information-gathering,

reasoning and problem-solving skills, interpersonal and team working skills, as

well as the acquisition of content knowledge, in the process of working out the

problem in collaborative groups”. Hamid (2012) juga mengatakan bahwa model PBL ini membutuhkan keterlibatan pelajar untuk berpikir, berdiskusi, berdebat, dan memberikan pendapat untuk memecahkan masalah-masalah realistis dari kehidupan sehari-hari.

(17)

4

Model DL adalah proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan dapat dicapai dengan mengorganisasi pelajar itu sendiri. Sebagaimana kesimpulan Alfieri

(2010) menyatakan bahwa: “discovery learning occurs whenever the learner is

not provided with the target information or conceptual understanding and must

find it independently and with only the provided materials”. Jadi, belajar penemuan itu lebih pada aktivitas pelajar yang utama dan simpulan menurut apa yang telah dipahaminya.

Adawiyah (2012) menyatakan bahwa PBL dan DL tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan logis. Peen dan Arshad (2014) juga menekankan bahwa dengan PBL, tingkat pertanyaan dari pelajar masih rendah. Artinya, kedua model pembelajaran ini belum cukup baik. Oleh karena itu, dalam kedua model pembelajaran ini akan lebih baik jika pendidik menggunakan berbagai pertanyaan yang lebih menggali atas masalah dan pembimbingan bukan hanya di dalam kelas sehingga memungkinkan lebih banyak pertanyaan dari pelajar.

Peningkatan beberapa karakter dan keterampilan pelajar dapat dibantu dengan ICT yang juga dapat melatih pelajar mengenal bentuk pembelajaran di masa depan (pembelajaran dapat berlangsung dimana dan kapan saja diinginkan). Su (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kemampuan pelajar lebih baik dengan bantuan ICT. Penggunaan ICT ini juga dapat digunakan untuk membantu membimbing pelajar di luar kelas.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) “Tapanuli

(18)

5

misinya adalah menghasilkan tenaga guru yang profesional. Untuk mencapai misi tersebut sebaiknya seluruh lulusan lembaga ini sudah memiliki kompetensi sesuai KKNI, juga memiliki karakter kreatif dan tanggung jawab serta memahami tentang pokok-pokok pikiran Kurikulum 2013 seperti pendidikan karakter. Silalahi (2010) juga menekankan pentingnya karakter/softskill dari lulusan perguruan tinggi dewasa ini. Hal ini sejalan dengan Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Kementeriaan Pendidikan Nasional yang juga menekankan bahwa pendidikan karakter itu tanggung jawab seluruh materi pelajaran.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka penulis ingin meneliti tentang PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KARAKTER MAHASISWA.

1.2. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia? 2. Bagaimana mengatasi kenakalan remaja?

3. Bagaimana pelaksanaan Kurikulum 2013?

4. Bagaimana aspek pendidikan karakter sebagaimana arahan KKNI dalam Kurikulum STKIP “Tapanuli Selatan” Padangsidimpuan?

(19)

6

1.3. Pembatasan Masalah

Beberapa hal dari masalah yang telah diidentifikasi di atas dibatasi sebagai berikut:

1. Model PBL dan DL yang digunakan dalam penelitian ini adalah PBL dan DL yang melakukan pembimbingan di dalam kelas dengan menggunakan bantuan ICT berupa komputer dan proyektor. Khusus di luar kelas dilakukan interaksi berupa diskusi di facebook dan email.

2. Kedua model pembelajaran tersebut akan digunakan pada mahasiswa/calon guru pada Semester VI Mata Kuliah Biokimia Program Studi Pendidikan Biologi STKIP “Tapanuli Selatan” Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2013/2014.

3. Materi ajar dalam penelitian ini adalah Karbohidrat pada Mata Kuliah Biokimia.

4. Hasil Belajar yang akan diukur dalam penelitian ini meliputi; a. kemampuan menjelaskan pengertian karbohidrat dengan pemahamannya sendiri; b. kemampuan menjelaskan fungsi karbohidrat dalam kehidupan manusia dengan pemahamannya sendiri; c. kemampuan menjelaskan penggolongan karbohidrat dengan pemahamannya sendiri; d. kemampuan menjelaskan struktur konfigurasi molekul karbohidrat dengan pemahamannya sendiri; dan e. kemampuan menjelaskan sifat kimia dari karbohidrat dengan pemahamannya sendiri.

(20)

7

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara Hasil Belajar Mahasiswa yang diajar dengan menerapkan PBL dan yang diajar dengan menerapkan DL?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kreatifitas mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara tanggung jawab mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL? 4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kreatifitas mahasiswa yang

terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL terhadap Hasil Belajarnya?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan tanggung jawab mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL terhadap Hasil Belajarnya?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penilitian ini adalah untuk menunjukkan:

1. Perbedaan yang signifikan antara Hasil Belajar Mahasiswa yang diajar dengan menerapkan PBL dan yang diajar dengan menerapkan DL.

2. Perbedaan yang signifikan antara kreatifitas mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL.

(21)

8

4. Pengaruh yang signifikan kreatifitas mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL terhadap Hasil Belajarnya.

5. Pengaruh yang signifikan tanggung jawab mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL terhadap Hasil Belajarnya.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Menambah khasanah data ilmiah dalam bidang pembelajaran umumnya, pembelajaran kimia khususnya.

2. Sebagai masukan kepada para peneliti lanjutan dalam bidang yang relevan. 3. Menambah wawasan dan keterampilan bagi peneliti dalam melaksanakan

penelitian ilmiah khususnya penelitian pembelajaran kimia.

(22)

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan Penelitian

Berdasarkan analisis dan pembahasan data hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Hasil Belajar Mahasiswa yang diajar dengan menerapkan PBL dengan yang diajar dengan menerapkan DL.

2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kreatifitas mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL.

3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tanggung jawab mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan kreatifitas mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL terhadap hasil belajarnya.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan tanggung jawab mahasiswa yang terbentuk melalui PBL dan yang terbentuk melalui DL terhadap hasil belajarnya

4.2 Saran-saran

Sesuai dengan hasil analisis dan simpulan penelitian, maka disarankan: 1. Pretes yang akan dilakukan di perguruan tinggi maupun sekolah yang cukup

sering menjadi lokasi penelitian sebaiknya tidak dilakukan oleh peneliti sendiri melainkan guru/dosen kelasnya demi menghindari pengaruh reaktif proses penelitian dari sampelnya.

(23)

48

2. Penggunaan Media Sosial dalam penelitian perlu mempertimbangkan tingkat pengenalan sampel atas media tersebut dengan terlebih dahulu melakukan observasi.

3. Masalah yang digunakan dalam PBL maupun DL sebaiknya ditentukan dengan mempertimbangkan manfaat dari penyelesaian masalah atau generalisasi yang dihasilkan serta kemungkinan untuk merancang percobaannya.

4. Pendidik utamanya di tingkat perguruan tinggi sebaiknya menggunakan model PBL dan DL dengan penilaian proses untuk mengembangkan karakter peserta didik.

(24)

49

DAFTAR PUSTAKA

Aderusliana. 2007. Teori Belajar. (online)

(http:www.blogs.unpad.ac.id/aderusliana/, diakses 28 Desember 2013) Adawiyah, R. 2012. Perbandingan Keefektifan Metode Penemuan Terbimbing

Dengan Metode Problem Solving Dalam Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis dan Berfikir Logis Terhadap Matematika Pada Siswa SMP di Lombok Tengah. Tesis tidak diterbitkan. (online) Yogyakarta: PPs Pendidikan Matematika UNY. (http://eprints.uny.ac.id/8377/, diakses 1 Februari 2014)

Akcay, B. 2009. Problem-Based Learning In Science Education. Journal of Turkish Science Education, (online) 6 (1): 26-36. (http://www.tused.org/internet/tused/archive/v6/i1/text/tusedv6i1s3.pdf, diakses 7 November 2013)

Aldila, Prima. 2012. Studi Keberhasilan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Nilai Karakter dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Alfieri, L., Brooks, P. J., Aldrich, N. J., dan Tenenbaum, H. R. 2011. Does Discovery-Based Instruction Enhance Learning?. Journal of Educational

Psychology, (online) 103 (1): 1-18.

(https://apa.org/pubs/journals/features/edu-103-1-1.pdf, diakses 31 Oktober 2013)

Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Arends, R. I. 2008. Learning To Teach (7th ed.). (H. P. Soetjipto dan S. M.

Soetjipto, Trans) New York: Mc Graw Hill Companies.

Badan Penelitian dan Pengembangan. 2007. Gagasan Kurikulum Masa Depan. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Badan Penelitian dan Pengembangan. 2010. Bahan Pelatihan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Badan Penelitian dan Pengembangan. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Berkowitz, M. W. 2002. The Science Of Character Education. Bringing In A New Era In Character Education (hlm. 43-63), Damon: Hoover Pres, (online). (http://media.hoover.org/sites/default/files/documents/0817929622 43.pdf, diakses 7 November 2013)

(25)

50

Hamid, H., dan Abbas, M. 2012. Investigate the Effects of Problem Based Learning with Cooperative Learning on Performance. International Journal of Science and Engineering Research, (online) 3 (8):1. (http://media.hoover.org/sites/default/files/document/0817929622 43.pdf, diakses 7 November 2013)

Budiningsih, A. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Butar Butar, Meti Agustina. 2013. The Comparison of Students’ Learning

Outcomes and Student Activities Through Implementing Problem Based Learning and Guided Discovery Method on Human Circulatory System For 11th Grade Student SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Academic Year 2012/2013. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Clark, R. E., Yates, K., Early, S., Moulton, K., Silber, K. H., dan Foshay, R. 2010. An Analysis of The Failure of Electronic Media and Discovery-Based Learning: Evidence for the Performance Benefits of Guided Training Methods. Handbook of Training and Improving Workplace Performance, Volume I: Instructional Design and Training Delivery. Somerset, New

Jersey: Wiley (online) .

(http://www.cogtech.usc.edu/publications/clark_yates_early_moulton_isp i_2008_11_20.pdf, diakses 22 Oktober 2013)

Dibyantini, R. E., Jahro, I. S., dan Juwitaningsih, T. 2011. Rancang Bangun Media Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer Terintegrasi Pendidikan Karakter. Laporan Penelitian Research Grant tidak diterbitkan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2010. Kerangka Acuan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Djamarah, S. B., dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fatokun, J. Y. dan Fatokun, K. V. F. 2013. A Problem Based Learning (PBL) Application for the Teaching of Mathematics and Chemistry in Higher Schools and Tertiary Education: An Integrative Approach. Educational Research and Reviews, (online) vol. 8 no. 11.

(http://academicjournals.org/journal/ERR/article-abstract/C7DC1B06013, diakses 22 Agustus 2013)

Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

(26)

51

Hasil Balajar Kimia. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Holmfeld, L. D. 2009. Innovation of problem based learning through ICT: linking local and global experiences. International Journal of Education and Development Using ICT, (online) vol. 5 No. 1. (http://ijedict.dec.uwi.edu/include/getdoc.php?id=4627&article=682&mo de=pdf, diakses 22 Oktober 2013)

Honomichl, R. D., dan Chen, Z. 2012. The Role of Guidance in Children's Discovery Learning. Wiley Interdisciplinary Reviews: Cognitive Science,

(online) vol. 3 No. 6.

(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/wcs.1199/pdf, diakses 2 Februari 2014)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, Materi Pelatihan Guru. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan.

Kitz, G., Ebner, M. 2013. Utilizing New Technologies For The Improvement of Problem Based Learning in The Field Of Medical Education. Mohamed H. (Ed.). Active and Collaborative Learning: Practices, Problems and Prospects. (online) Nova Publishers, New York, hal. 231-242. (http://id.scribd.com/doc/190133151/Utilizing-new-technologies-for-the-

improvement-of-problem-based-learning-in-the-field-of-medical-education, diakses 2 Februari 2014)

Lickona, T., Schaps, E., dan Lewis, C. 2003, CEP's Eleven Principles Of Efective Character Education, (online) Washington, DC: Character Education Partnership.

(http://www.character.org/uploads/PDFs/ElevenPrinciples_new2010.pdf, diakses 22 Oktober 2013)

Lubis, A. A. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Komik Kimia terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Mahbuby, M. 2013. Persepsi SMK Negeri 6 Malang dan SMK Nasional Malang dalam Menyambut Kurikulum SMK Tahun 2013. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

(Online),

(http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/28621/0, diakses 10 Desember 2013).

(27)

52

Peen, T. Y., dan Arshad, M. Y. 2014. Teacher and Student Questions: A Case Study in Malaysian Secondary School Problem-Based Learning. Asian Social Science, (online) vol. 10 No. 4.

Pedagogy (SSP) Berbasis Lima Domain Sains Untuk Menanamkan Karakter Siswa SMP. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Hasil Penelitian Pendidikan "Peranan Budaya dan Inovasi Pembelajaran dalam Pemantapan Pendidikan Karakter", (online) di Universitas Negeri Yogyakarta.

Purwanto, M. N. 2012. Evaluasi Pengajaran, Prinsip-Prinsip dan Teknik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Rohani, A. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Sabarni. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri dan PBL Berbasis Pendidikan Karakter Pada Mata Kuliah Kimia Larutan Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Samani, M. dan Hariyanto. 2013, Pendidikan Karakter, Konsep dan Model. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Sardiman, S. A. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(28)

(http://digilib.unimed.ac.id/alur-pikir-pengintegrasian-softskills-dalam-53

proses-pembelajaran-kimia-berbasis-kompetensi-untuk-mahasiswa-22020.html, diakses 31 Oktober 2013).

Su, K. D. 2011. An Intensive ICT-Integrated Environmental Learning Strategy for Enhancing Student Performance. International Journal of Environmental and Science Education, (online) vol. 6 No. 1, hal. 39-58. (http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ930277.pdf, diakses 5 November 2013) Syahroni, A. 2009. Pengaruh Pembelajaran Discovery Dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jicsaw Terhadap Hasil Belajar Kimia Keterampilan Sosial Siswa SMAN 3 Padangsidimpuan. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Thomas, J. M.,dan Young, R. M. 2007. Becoming Scientists: Employing Adaptive Interactive Narrative to Guide Discovery Learning. Dalam Proceedings of the Workshop on Narrative Learning Environments, (online) AIED hal. 50-59. (http://liquidnarrative.csc.ncsu.edu/pubs/aied07.pdf, diakses 2 Februari 2014)

Wahyudin, Sutikno dan Isa, A. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika

Indonesia, (online) vol. 6 No.1.

(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/download/1105/101 6, diakses 4 November 2013)

Wibowo, S., Holilulloh, H., dan Adha, M. M. 2013. Persepsi Guru SMA Negeri 1 Sekampung Terhadap Rencana Pelaksanaan Kurikulum 2013. Jurnal Kultur Demokrasi, (online) vol. 1 No. 8. Pada Perkuliahan Pendidikan Kimia Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Prestasi Belajar Mahasiswa. Paedagogia, (online) vol. 12 No. 1. (http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paedagogia/article/download/ 116/80, diakses 7 September 2013)

Xu, H., dan Talanquer, V. 2012. Effect of the Level of Inquiry on Student Interactions in Chemistry Laboratories. Journal of Chemical Education,

(29)

54

(http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/ed3002946?journalCode=jceda8, diakses 28 April 2013)

Yusof, K. M., Hassan, S. A. H. S., Jamaludin, M. Z., dan Harun, N. F. 2011. Cooperative Problem-Based Learning (CPBL): A practical PBL Model for Engineering Courses. (online) Global Engineering Education Conference (EDUCON), 2011 IEEE (hal. 366-373). IEEE. (http://www.cheme.utm.my/cheme/images/Research/Journal_Articles/20 11/journal-19-2011.pdf, diakses 27 Agustus 2013)

Gambar

Gambar 2.1. Model PBL

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah agar pembaca dapat mengetahui, mengerti dan memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan

Hasil dari penelitian ini adalah iklan, brand awareness dan harga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap niat pembelian secara bersamaan TOP produk

Surya Baja Tulungagung biasanya merupakan program latihan yang telah diberikan oleh induknya yaitu Pusdiklat Surya Baja Surabaya dimana lebih mengarah pada komponen

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah bagaimana merancang pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Memberikan makanan lunak, misalnya bubur yang memakai kuah, dengan porsi sedikit tetapi dengan kuantitas yang sering..

Solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdian untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah (1) pembuatan laporan keuangan simpan pinjam berbasis IT yang bisa digunakan oleh

Hasil akhir dari penelitian ini adalah IT Balanced Scorecard yang berisi strategi teknologi informasi (TI), key performance indicator, dan inisiatif strategi atau program kerja

Berdasarkan pemodelan yang telah dilakukan menggunakan beberapa metode, yaitu Regresi Time Series , ARIMAX Variasi Kalender dengan Multi Input dan Single Input didapatkan bahwa