PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP
PERSEPSI SISWA TENTANG PERGAULAN
BEBAS DI SMA PGRI 12 MEDAN
TAHUN AJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Oleh:
PUNGKA RETTA S
NIM. 108321035FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas di SMA PGRI 12 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 ”, dengan sempurna dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan, kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dikesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan FIP,
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS sebagai Pembantu Dekan I,
4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS sebagai Pembantu Dekan II,
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini,
7. Ibu Dra. Nuraini,M.s, selaku Pembimbing Akademik yang banyak membimbing penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di semester satu hingga sekarang,
8. Ibu Dra. Zulaini S, Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons Dra. Nurmaniah,M.Pd, selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.
10. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.
11. Bapak Kepala Sekolah SMA PGRI 12 Medan dan seluruh Bapak dan ibu guru yang mengajar di sekolah tersebut, terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian.
12. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Frans Hasan Simanjuntak dan Ibunda Forti .Tambunan, terima kasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan doa yang diberikan kepada adinda sehingga adinda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
14. Terkhusus Buat Roni Sinaga,yang tak pernah habis-habisnya memberikan dukungan dan sabar serta banyak memberikan dorongan dan doa sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
15. Buat Sahabat-sahabat Terbaiku,Sri kartika Sembiring,ika violetta Tarigan dan Evariani Purba yang telah menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran,seperti Candle in the wind.
16. Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk 2008 Fakultas Ilmu Pendidikan,terima kasih buat kebersamaannya selama ini.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.
Medan, Januari 2013
ABSTRAK
Pungka Retta S. NIM 108321035. Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas Di SMA PGRI 12 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya persepsi siswa kelas XI SMA PGRI 12 Medan tentang pergaulan bebas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh antara layanan informasi terhadap tingkat persepsi siswa kelas XI SMA PGRI 12 Medan tentang pergaulan bebas.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 12 Medan Tahum Ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 108 orang siswa, dan 34 orang siswa yang menjadi sampel penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menyebarkan angket tentang pergaulan bebas , serta observasi pada siswa. Ui validitas untuk analisi butir angket dengan menggunakan rumus product moment, sedangkan uji rteabilitas angket dengan menggunakan rumus koefisien alpha. Teknik analisis data digunakan untuk melihat pengaruh antara pemberian layanan informasi terhadap tingkat persepsi siswa tentang pergaulan bebas, sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan uji-t. dari hasil perhitungan diperoleh = 22,97 sedangkan harga dengan d.b = n – 1 pada taraf ∝= 0,05 diperoleh sebesar 1,691 sehingga > = (22,97 > 1,691).
DAFTAR ISI
3.2. Populasi dan Sampel ... 28
3.3. Defenisi Operasional ... 28
3.3.1. Desain Penelitian ... 29
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.4.1. Angket... 29
3.4.2. Kisi-Kisi Angket ... 31
3.4.3. Pemberian layanan informasi ... 32
3.4.4. Validitas Tes ... 32
3.4.5. Reliabilitas ... 32
3.5. Teknik Analisis Data... 33
3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1. Gambaran Umum SMA PGRI 12 Medan ... 36
4.1.1. Deskripsi Keadaan SMA PGRI 12 Medan ... 36
4.1.2. Persiapan Penelitian ... 37
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 37
4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 39
4.4 Analisa Data Penelitian ... 40
4.4.1. Data Pre-test Persepsi Siswa terhadap Pergaulan Bebas ... 40
4.4.2. Data Post-test Persepsi Siswa Terhadap Pergulan Bebas ... 40
4.4.3. Uji Asumsi ... 41
4.5 Uji Hipotesis ... 42
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
5.1 Kesimpulan... 45
5.2 Saran ... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert... 30
Tabel 2. Kisi-Kisi Angket ... 31
Tabel 3. Pemberian Layanan Informasi ... 31
Tabel 4. Bagan Penelitian Anaisis Varians 1 Jalur ... 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peneliti Sedang Melakukan Perkenalan Kepada Siswa ...96
Gambar 2. Peneliti Sedang Membagikan Angket Kepada Siswa ...96
Gambar 3. Peneliti Sedang Membagikan Angket Kepada Siswa ...97
Gambar 4. Peneliti Sedang Menjelaskan Cara Pengisian Angke ...97
Gambar 5. Peneliti Sedang Mengawasi Siswa Mengisi Angke...98
Gambar 6. Siswa Sedang Mengisi Angket ...98
Gambar 7. Peneliti Mengumpulkan Angket Yang Diisi Siswa ...99
Gambar 8. Peneliti Sedang Menyampaikan Layanan Informasi ...99
Gambar 9. Peneliti Sedang Menyampaikan Layanan Informasi ...100
Gambar 10. Peneliti Sedang Memberikan Penjelasan Kepada Siswa Yang Bertanya ... 100
Gambar 11. Peneliti Membagikan Angket Kembali Kepada Siswa ...101
Gambar 12. Peneliti Mengawasi Siswa Dalam Mengisi Angket Setelah Diberi Layanan Informasi 101 Gambar 13. Siswa Mengisi Angket Setelah Memperoleh Layanan Informasi...102 Gambar 14. Peneliti Sedang Mengumpulkan Angket Setelah Memeberikan Layanan Informasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Uji Coba Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas Siswa...49
Lampiran 2. Sebaran Data Uji Coba Angket Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas ...53
Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas...55
Lampiran 4. Perhitungan Realibitas Angket Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas ...58
Lampiran 5. Instrumen Uji Coba Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas Siswa...61
Lampiran 6. Sebaran Data Pre- Test Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas ...64
Lampiran 7. Sebaran Data Post- Test Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas...65
Lampiran 8. Tabulasi Data Penelitian...66
Lampiran 9. Perhitungan Pre- Test Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (Sd) Dan Tingkat Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas...67
Lampiran 10. Perhitungan Post- Test Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (Sd) Dan Tingkat Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas ...69
Lampiran 11. Uji Normalitas Data Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas...71
Lampiran 12. Pengujian Homogenitas Varians Persepsi Siswa Terhadap Pergaulan Bebas74 Lampiran 13. Pengujian Hipotesis Persepsi Siswa Terhadap Pergaulan Bebas ...75
Lampiran 14. Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling ...77
Lampiran 15. Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling ...82
Lampiran 16. Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling ...87
Lampiran 17. Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling ...92
Lampiran 18. Dokumentasi...96
Lampiran 19. Tabel T ...103
Lampiran 20. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors...106
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam setiap
melakukan aktifitas dan juga membutuhkan bantuan orang lain untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Selain itu manusia juga membutuhkan bimbingan dan
arahan dari orang yang memiliki kemampuan yang lebih dibanding dirinya
sendiri. Hal terpenting yang pertama kali dibutuhkan manusia adalah asuhan dan
bimbingan dari kedua orang tua. Ketika anak tersebut mulai beranjak dewasa
maka membutuhkan dunia pendidikan yang lebih mengarahkan kepada potensi
akalnya.
Selain menempatkan kemampuan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki, di
sekolahlah anak tersebut mendapatkan bimbingan dari para guru dalam proses
belajar mengajar.
Menurut Aly (1999 : 98) :
Tugas dari seorang guru adalah memperhatikan fase perkembangan berpikir murid agar dapat menyampaikan ilmu sesuai dengan kemampuan berpikir murid. Selain itu juga, tugas guru adalah membimbing mengajar atau melatih peserta didik sebagaimana disebutkan dalam UU no. 2 Tahun 1989 pasal 1, Ayat 8 yang berbunyi: jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkatan perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan”
Dalam pengertian diatas jelaslah bahwa pekerjaan konselor di sekolah
merupakan salah satu tugas dari tenaga pendidik. Dengan kata lain, tugas seorang
pendidik diantaranya adalah membimbing. Pelayanan bimbingan dan konseling
yang terdapat di sekolah di Indonesia merupakan layanan yang telah dirintis sejak
tahun 1960-an. Mulai tahun 1875 pelayanan bimbingan dan konseling telah resmi
2
pada kurikulum 1975 yang berlaku di sekolah-sekolah seluruh Indonesia , pada
jenjang SD, SLTP, dan SLTA. Pada tahun 1984 keberadaan bimbingan dan
konseling lebih dimantapkan lagi. Dalam pasal 1 Ayat 1 UU No 2/1989 tentang
sistem pendidikan nasional dinyatakan, pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan , pengajaran, dan latihan
bagi perannya di masa yang akan datang, dalam hal ini kata bimbingan
diwujudkan dalam bentuk pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah yang
bertujuan untuk mengembangkan kepribadian peserta didik dalam upaya
menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Menyerahkan segala sesuatu pada yang ahli adalah suatu hal yang wajar
dan memang keharusan jika kita ingin mendapatkan hasil yang optimal dari usaha
yang kita lakukan. Karenanya dalam kasus pemberian layanan informasi yang
paling berhak adalah koselor sekolah. Sebab hanya konselor sekolah yang tahu
jenis layanan informasi apa yang tepat diberikan kepada peserta didik. Melalui
pendidikanlah siswa dapat berkembang secara optimal, sebagaimana yang
terdapat pada PP NO: 29/1990 tentang pedidikan menengah, Bab X: Bimbingan
pasal 27 ayat 1, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa
dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan.
Dalam konteks pendindikan nasional, keberadaan pelayanan bimbingan
dan konseling telah memiliki legalitas yang kuat dan menjadi bagian yang terpadu
dalam sistem pendidikan nasional dengan diakuinya konselor sebagaimana dalam
undang-undang No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan watak serta peadaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta betanggung jawab.
Dari hasil observasi yang dilakukan dilapangan, dalam penjelasan yang diberikan
3
kelas XI IA1 bisa dikatakan melakukan pergaulan bebas, terlihat jelas masalah
yang sering terjadi adalah seperti berpakain tidak rapi, tidak disiplin, sering cabut,
merokok dan setiap pulang sekolah tidak selalu pulang kerumah.
Tidak hanya hanya sekali,atau dua kali,tapi sering terulang siswa tersebut bersikap
atau berprilaku yang tidak wajar dilakukan oleh seorang siswa. dengan kata
lain,banyak guru yang mengeluh dengan keadaan siswa yang sudah menjerumus
kedalam pergaulan bebas.konselor menginginkan bahwa siswanya mau bertobat
dalam perbuatan-perbuatanya yang tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa
yang masih sekolah.jadi,dengan diberikan layanan Informasi siswa lebih
menyadari bahwa bahaya melakukan pergaulan bebas.dengan itu semua siswa
harus sadar,dan sama-sama mau mengetahui apa dampak apa yang akan terjadi
bila melakukan pergaulan bebas.
Maka dapat disimpulkan bahwa kunci utama dalam keberhasilan
memberikan layanan informasi kepada peserta didik adalah konselor itu sendiri.
Ini merupakan unsur utama untuk mengetahui apa baik buruknya yang terjadi bila
semua siswa menyadari bahwa pergaulan bebas itu harus di hindari.dan konselor
berperan besar dalam membantu siswa untuk tidk terjerumus kedalam pergaulan
bebas.dengan itu harus diberikan layanan informasi yang jelas kepada anak
didiknya. Artinya sebagai konselor harus memiliki bobot tertentu yang dapat
memperlancar proses pemberian layanan informasi kepada kliennya.Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian layanan informasi terhadap
presepsi siswa tentang pergaulan bebas, maka dapat dilihat dari realitas dalam
kehidupannya dalam bersikap, bertingkahlaku dan memberi keputusan dalam
menghadapi masalah yang dihadapinya.
Presepsi adalah penilaian seseorang terhadap peristiwa atau stimulus
dengan melibatkan pengalaman yang berkaitan denga objek tersebut yang
melibatkan proses kognisi dan efeksi untuk membentuk konsep tersebut, dapat
disimpulkan bahwa presepsi merupakan suatu proses yang didahuluinya oleh
pengindraan, sedangkan pengindraan merupakan suatu proses diterimanya
4
Stimulus yang mengenai alat individu tersebut kemudian diorganisasikan,
diinterpretasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang diindranya itu.
Jadi presepsi dapat terjadi apabila seseorang melihat objek, peristiwa atau
stimulus dengan melibatkan pengalaman yang ada. Maka presepsi yang ada dalam
siswa akan menimbulkan perbedaan sikap dan tingkah laku tentang satu hal yang
dipahaminya.
Bila dikaitkan dengan penelitian ini pengaruh pemberian layanan
informasi terhadap presepsi siswa tentang pergaulan bebas, maka dapat dilihat
dari hasil pemberian layanan yang dilakukan oleh seorang konselor. Dari upaya
pemberian layanan ini jika siswa benar-benar mengoptimalkan dirinya dalam
mengikuti pemberian layanan ini akan membentuk suatu pemahaman. Seperti apa
sebenarnya pergaulan bebas dan apakah kebudayaan yang dianggap layak oleh
sebagian besar masyarakat patut untuk diikuti atau tidak. Siswa akan mampu
untuk memutuskan persoalan ini dengan potensi yang dimilikinya apabila ada
yang membimbingnya, dalam hal ini maka yang berperan adalah konselor
sekolah.
Adapun upaya pemberian layanan ini disebabkan oleh beberapa faktor
salah satunya dari fakta yang ditemui tentang minimnya pemahaman siswa
terhadap bahaya dan dampak dari pergaulan bebas. Selain itu siswa yang ada
adalah remaja yang masih dalam masa transisi yang ingin selalu mencoba hal
baru yang belum pernah dilakukan. Akibatnya banyak siswa yang terjerumus
dalam pergaulan bebas, bahkan mungkin awalnya coba-coba saja, tapi dampaknya
luar biasa untuk masa depannya. Dalam hal ini sebagai seorang pendidik pasti kita
tahu bahwa harus ada upaya untuk ini sebelum dampaknya semakin luas.
Uraian diatas merupakan salah satu alasan mengapa peneliti melakuakan
penelitian tersebut dengan judul: “ Pengaruh Pemberian Layanan Informasi
Terhadap Persepsi Siswa Kelas XI SMA PGRI 12 Medan Tentang Pergaulan
5
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah yang
berhubungan dengan pemberian layanan informasi terhadap persepsi siswa
tentang pergaulan bebas . Masalah yang sering dialami oleh siswa ialah seperti
berpakain tidak rapi, tidak disiplin, sering cabut, merokok dan setiap pulang
sekolah tidak selalu pulang kerumah. dan perlakuan mereka sering sekali terlihat
oleh guru-guru dan siswa-siswa yang ada disekolah. Masalah ini tidak hanya
hanya sekali,atau dua kali,tapi sering terjadi. Dengan kata lain,banyak guru yang
mengeluh dengan keadaan siswa yang sudah menjerumus kedalam pergaulan
bebas.
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas, maka batasan masalah yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Pemberian Layanan Informasi
Terhadap Persepsi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA PGRI 12 Medan Tentang
Pergaulan Bebas Tahun Ajaran 2012/2013”
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dapat
dirumuskan permasalahan yaitu: Apakah ada pengaruh pemberian layanan
informasi terhadap persepsi siswa tentang pergaulan bebas pada Siswa Kelas XI
SMA PGRI 12 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh positif dalam pemberian layanan informasi
terhadap persepsi siswa tentang pergaulan bebas pada Siswa Kelas XI SMA PGRI
12 MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah sebagai bahan masukan tentang pengaruh pemberian layanan
6
2. Bagi Pembimbing dan Calon konselor,sebagai bahan masukan yang
bermanfaat dan menambah wawasan guna untuk meningkatkan persepsi
siswa tentang pergaulan bebas.
3. Bagi siswa SMA PGRI 12 MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013 dapat
disajikan sebagai bahan masukan untuk dapat mengetahui sejauh mana
tingkat persepsi siswa.
4. Bagi peneliti, bahan sebagai referensi semua pihak yang membutuhkan
dan yang ingin mengembangkan sebagai karya tulis pada masa yang akan
datang dan memperluas wawasan pengetahuan oleh peneliti.
5. Bagi mahasiswa BK/PPB UNIMED, untuk menambah dan
mengembangkan serta memperluas lagi pembendaharaan wawasan berfikir
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan:
1. Persepsi siswa tentang pergaulan bebas di Kelas XI IPA 1 SMA PGRI 12
MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013 sebelum mendapat layanan informasi
cenderung rendah.
2. Persepsi siswa tentang pergaulan bebas di Kelas XI IPA 1 SMA PGRI 12
MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013 setelah mendapat layanan informasi
cenderung tinggi.
3. Ada pengaruh yang positif antara pemberian layanan informasi terhadap
persepsi siswa tentang pergaulan bebas di Kelas XI IPA 1 SMA PGRI 12
MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Saran Untuk Guru BK
Guru BK agar lebih peka dengan kebutuhan informasi peserta didik tidak
kiralah dalam pribadi, sosial, belajar maupun karir agar siswa tumbuh sesuai
45
Memberikan layanan informasi belajar dengan lebih sistematis kepada sasaran
layanan agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi
kepentingan hidup dan perkembangannya.
2. Saran Untuk Subjek Penelitian
Mengingat ditemukannya bahwa layanan informasi mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap persepsi siswa tentang pergaulan bebas disarankan
kepada siswa untuk lebih terbuka dan jujur tentang masalahnya dan mengikuti
layanan informasi dengan serius, sehingga permasalahan siswa dapat terpecahkan.
3. Saran Untuk Peneliti Lanjutan
Bagi peneliti yang melakukan penelitian di bidang yang sama hendaknya
46
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam Cet. II. Jakarta: Logos.
Arikunto S. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. RinekaCipta
Brennan, James F .2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia
Kartono, Kartini. 2011. Psikologi Umum. Jakarta. Mandar Maju.
Lubis,Lahmuddin.2006. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling . Bandung: Cipta
Pustaka Media
Nasution, Thamrin. 1984. Pendidikan Remaja Dalam Keluarga Jakarta. Medan:
Gama Cipta Madju.
Prayitno.1994. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Riduan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sarwono,Sarlito W. 2011.Psikologi Remaja. PT. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Singgih, Gunarsa. D. 1979. Psikoklogi Muda-Mudi. Jakarta : Rineka Cipta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Sudjana. 1996. Metoda Statistik . Bandung : Tarsitog
Walgito, Bima.2003. Pengantar Psiklogi Umum. Yogyakarta :Andi
Wardati. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustaka
47
Winaris, imam, wahyu.2010.100 Tanya Jawab Kesehatan Untuk
Remaja.Yogjakarta: Tunas Publishing
Winkel.2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi.
.2004. Pengantar Psiklogi Umum. Yogyakarta : Andi
.2004.Layanan Orientasi.: Universitas Negeri Padang