• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA TENTANG PERGAULAN BEBAS DI SMA PGRI 12 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA TENTANG PERGAULAN BEBAS DI SMA PGRI 12 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP

PERSEPSI SISWA TENTANG PERGAULAN

BEBAS DI SMA PGRI 12 MEDAN

TAHUN AJARAN

2012/2013

SKRIPSI

Oleh:

PUNGKA RETTA S

NIM. 108321035

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas di SMA PGRI 12 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 ”, dengan sempurna dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan, kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dikesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan FIP,

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS sebagai Pembantu Dekan I,

4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS sebagai Pembantu Dekan II,

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

(6)

saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini,

7. Ibu Dra. Nuraini,M.s, selaku Pembimbing Akademik yang banyak membimbing penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di semester satu hingga sekarang,

8. Ibu Dra. Zulaini S, Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons Dra. Nurmaniah,M.Pd, selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

10. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.

11. Bapak Kepala Sekolah SMA PGRI 12 Medan dan seluruh Bapak dan ibu guru yang mengajar di sekolah tersebut, terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian.

12. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Frans Hasan Simanjuntak dan Ibunda Forti .Tambunan, terima kasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan doa yang diberikan kepada adinda sehingga adinda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

(7)

yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

14. Terkhusus Buat Roni Sinaga,yang tak pernah habis-habisnya memberikan dukungan dan sabar serta banyak memberikan dorongan dan doa sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

15. Buat Sahabat-sahabat Terbaiku,Sri kartika Sembiring,ika violetta Tarigan dan Evariani Purba yang telah menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran,seperti Candle in the wind.

16. Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk 2008 Fakultas Ilmu Pendidikan,terima kasih buat kebersamaannya selama ini.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, Januari 2013

(8)

ABSTRAK

Pungka Retta S. NIM 108321035. Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas Di SMA PGRI 12 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya persepsi siswa kelas XI SMA PGRI 12 Medan tentang pergaulan bebas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh antara layanan informasi terhadap tingkat persepsi siswa kelas XI SMA PGRI 12 Medan tentang pergaulan bebas.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 12 Medan Tahum Ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 108 orang siswa, dan 34 orang siswa yang menjadi sampel penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menyebarkan angket tentang pergaulan bebas , serta observasi pada siswa. Ui validitas untuk analisi butir angket dengan menggunakan rumus product moment, sedangkan uji rteabilitas angket dengan menggunakan rumus koefisien alpha. Teknik analisis data digunakan untuk melihat pengaruh antara pemberian layanan informasi terhadap tingkat persepsi siswa tentang pergaulan bebas, sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan uji-t. dari hasil perhitungan diperoleh = 22,97 sedangkan harga dengan d.b = n – 1 pada taraf ∝= 0,05 diperoleh sebesar 1,691 sehingga > = (22,97 > 1,691).

(9)

DAFTAR ISI

3.2. Populasi dan Sampel ... 28

3.3. Defenisi Operasional ... 28

3.3.1. Desain Penelitian ... 29

(10)

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.4.1. Angket... 29

3.4.2. Kisi-Kisi Angket ... 31

3.4.3. Pemberian layanan informasi ... 32

3.4.4. Validitas Tes ... 32

3.4.5. Reliabilitas ... 32

3.5. Teknik Analisis Data... 33

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Gambaran Umum SMA PGRI 12 Medan ... 36

4.1.1. Deskripsi Keadaan SMA PGRI 12 Medan ... 36

4.1.2. Persiapan Penelitian ... 37

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 37

4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 39

4.4 Analisa Data Penelitian ... 40

4.4.1. Data Pre-test Persepsi Siswa terhadap Pergaulan Bebas ... 40

4.4.2. Data Post-test Persepsi Siswa Terhadap Pergulan Bebas ... 40

4.4.3. Uji Asumsi ... 41

4.5 Uji Hipotesis ... 42

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1 Kesimpulan... 45

5.2 Saran ... 45

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert... 30

Tabel 2. Kisi-Kisi Angket ... 31

Tabel 3. Pemberian Layanan Informasi ... 31

Tabel 4. Bagan Penelitian Anaisis Varians 1 Jalur ... 33

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peneliti Sedang Melakukan Perkenalan Kepada Siswa ...96

Gambar 2. Peneliti Sedang Membagikan Angket Kepada Siswa ...96

Gambar 3. Peneliti Sedang Membagikan Angket Kepada Siswa ...97

Gambar 4. Peneliti Sedang Menjelaskan Cara Pengisian Angke ...97

Gambar 5. Peneliti Sedang Mengawasi Siswa Mengisi Angke...98

Gambar 6. Siswa Sedang Mengisi Angket ...98

Gambar 7. Peneliti Mengumpulkan Angket Yang Diisi Siswa ...99

Gambar 8. Peneliti Sedang Menyampaikan Layanan Informasi ...99

Gambar 9. Peneliti Sedang Menyampaikan Layanan Informasi ...100

Gambar 10. Peneliti Sedang Memberikan Penjelasan Kepada Siswa Yang Bertanya ... 100

Gambar 11. Peneliti Membagikan Angket Kembali Kepada Siswa ...101

Gambar 12. Peneliti Mengawasi Siswa Dalam Mengisi Angket Setelah Diberi Layanan Informasi 101 Gambar 13. Siswa Mengisi Angket Setelah Memperoleh Layanan Informasi...102 Gambar 14. Peneliti Sedang Mengumpulkan Angket Setelah Memeberikan Layanan Informasi

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Uji Coba Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas Siswa...49

Lampiran 2. Sebaran Data Uji Coba Angket Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas ...53

Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas...55

Lampiran 4. Perhitungan Realibitas Angket Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas ...58

Lampiran 5. Instrumen Uji Coba Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas Siswa...61

Lampiran 6. Sebaran Data Pre- Test Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas ...64

Lampiran 7. Sebaran Data Post- Test Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas...65

Lampiran 8. Tabulasi Data Penelitian...66

Lampiran 9. Perhitungan Pre- Test Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (Sd) Dan Tingkat Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas...67

Lampiran 10. Perhitungan Post- Test Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (Sd) Dan Tingkat Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas ...69

Lampiran 11. Uji Normalitas Data Persepsi Siswa Tentang Pergaulan Bebas...71

Lampiran 12. Pengujian Homogenitas Varians Persepsi Siswa Terhadap Pergaulan Bebas74 Lampiran 13. Pengujian Hipotesis Persepsi Siswa Terhadap Pergaulan Bebas ...75

Lampiran 14. Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling ...77

Lampiran 15. Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling ...82

Lampiran 16. Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling ...87

Lampiran 17. Satuan Layanan Bimbingan Dan Konseling ...92

Lampiran 18. Dokumentasi...96

Lampiran 19. Tabel T ...103

Lampiran 20. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors...106

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam setiap

melakukan aktifitas dan juga membutuhkan bantuan orang lain untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Selain itu manusia juga membutuhkan bimbingan dan

arahan dari orang yang memiliki kemampuan yang lebih dibanding dirinya

sendiri. Hal terpenting yang pertama kali dibutuhkan manusia adalah asuhan dan

bimbingan dari kedua orang tua. Ketika anak tersebut mulai beranjak dewasa

maka membutuhkan dunia pendidikan yang lebih mengarahkan kepada potensi

akalnya.

Selain menempatkan kemampuan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki, di

sekolahlah anak tersebut mendapatkan bimbingan dari para guru dalam proses

belajar mengajar.

Menurut Aly (1999 : 98) :

Tugas dari seorang guru adalah memperhatikan fase perkembangan berpikir murid agar dapat menyampaikan ilmu sesuai dengan kemampuan berpikir murid. Selain itu juga, tugas guru adalah membimbing mengajar atau melatih peserta didik sebagaimana disebutkan dalam UU no. 2 Tahun 1989 pasal 1, Ayat 8 yang berbunyi: jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkatan perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan”

Dalam pengertian diatas jelaslah bahwa pekerjaan konselor di sekolah

merupakan salah satu tugas dari tenaga pendidik. Dengan kata lain, tugas seorang

pendidik diantaranya adalah membimbing. Pelayanan bimbingan dan konseling

yang terdapat di sekolah di Indonesia merupakan layanan yang telah dirintis sejak

tahun 1960-an. Mulai tahun 1875 pelayanan bimbingan dan konseling telah resmi

(15)

2

pada kurikulum 1975 yang berlaku di sekolah-sekolah seluruh Indonesia , pada

jenjang SD, SLTP, dan SLTA. Pada tahun 1984 keberadaan bimbingan dan

konseling lebih dimantapkan lagi. Dalam pasal 1 Ayat 1 UU No 2/1989 tentang

sistem pendidikan nasional dinyatakan, pendidikan adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan , pengajaran, dan latihan

bagi perannya di masa yang akan datang, dalam hal ini kata bimbingan

diwujudkan dalam bentuk pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah yang

bertujuan untuk mengembangkan kepribadian peserta didik dalam upaya

menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas yang bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

Menyerahkan segala sesuatu pada yang ahli adalah suatu hal yang wajar

dan memang keharusan jika kita ingin mendapatkan hasil yang optimal dari usaha

yang kita lakukan. Karenanya dalam kasus pemberian layanan informasi yang

paling berhak adalah koselor sekolah. Sebab hanya konselor sekolah yang tahu

jenis layanan informasi apa yang tepat diberikan kepada peserta didik. Melalui

pendidikanlah siswa dapat berkembang secara optimal, sebagaimana yang

terdapat pada PP NO: 29/1990 tentang pedidikan menengah, Bab X: Bimbingan

pasal 27 ayat 1, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa

dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan

merencanakan masa depan.

Dalam konteks pendindikan nasional, keberadaan pelayanan bimbingan

dan konseling telah memiliki legalitas yang kuat dan menjadi bagian yang terpadu

dalam sistem pendidikan nasional dengan diakuinya konselor sebagaimana dalam

undang-undang No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan watak serta peadaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta betanggung jawab.

Dari hasil observasi yang dilakukan dilapangan, dalam penjelasan yang diberikan

(16)

3

kelas XI IA1 bisa dikatakan melakukan pergaulan bebas, terlihat jelas masalah

yang sering terjadi adalah seperti berpakain tidak rapi, tidak disiplin, sering cabut,

merokok dan setiap pulang sekolah tidak selalu pulang kerumah.

Tidak hanya hanya sekali,atau dua kali,tapi sering terulang siswa tersebut bersikap

atau berprilaku yang tidak wajar dilakukan oleh seorang siswa. dengan kata

lain,banyak guru yang mengeluh dengan keadaan siswa yang sudah menjerumus

kedalam pergaulan bebas.konselor menginginkan bahwa siswanya mau bertobat

dalam perbuatan-perbuatanya yang tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa

yang masih sekolah.jadi,dengan diberikan layanan Informasi siswa lebih

menyadari bahwa bahaya melakukan pergaulan bebas.dengan itu semua siswa

harus sadar,dan sama-sama mau mengetahui apa dampak apa yang akan terjadi

bila melakukan pergaulan bebas.

Maka dapat disimpulkan bahwa kunci utama dalam keberhasilan

memberikan layanan informasi kepada peserta didik adalah konselor itu sendiri.

Ini merupakan unsur utama untuk mengetahui apa baik buruknya yang terjadi bila

semua siswa menyadari bahwa pergaulan bebas itu harus di hindari.dan konselor

berperan besar dalam membantu siswa untuk tidk terjerumus kedalam pergaulan

bebas.dengan itu harus diberikan layanan informasi yang jelas kepada anak

didiknya. Artinya sebagai konselor harus memiliki bobot tertentu yang dapat

memperlancar proses pemberian layanan informasi kepada kliennya.Untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian layanan informasi terhadap

presepsi siswa tentang pergaulan bebas, maka dapat dilihat dari realitas dalam

kehidupannya dalam bersikap, bertingkahlaku dan memberi keputusan dalam

menghadapi masalah yang dihadapinya.

Presepsi adalah penilaian seseorang terhadap peristiwa atau stimulus

dengan melibatkan pengalaman yang berkaitan denga objek tersebut yang

melibatkan proses kognisi dan efeksi untuk membentuk konsep tersebut, dapat

disimpulkan bahwa presepsi merupakan suatu proses yang didahuluinya oleh

pengindraan, sedangkan pengindraan merupakan suatu proses diterimanya

(17)

4

Stimulus yang mengenai alat individu tersebut kemudian diorganisasikan,

diinterpretasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang diindranya itu.

Jadi presepsi dapat terjadi apabila seseorang melihat objek, peristiwa atau

stimulus dengan melibatkan pengalaman yang ada. Maka presepsi yang ada dalam

siswa akan menimbulkan perbedaan sikap dan tingkah laku tentang satu hal yang

dipahaminya.

Bila dikaitkan dengan penelitian ini pengaruh pemberian layanan

informasi terhadap presepsi siswa tentang pergaulan bebas, maka dapat dilihat

dari hasil pemberian layanan yang dilakukan oleh seorang konselor. Dari upaya

pemberian layanan ini jika siswa benar-benar mengoptimalkan dirinya dalam

mengikuti pemberian layanan ini akan membentuk suatu pemahaman. Seperti apa

sebenarnya pergaulan bebas dan apakah kebudayaan yang dianggap layak oleh

sebagian besar masyarakat patut untuk diikuti atau tidak. Siswa akan mampu

untuk memutuskan persoalan ini dengan potensi yang dimilikinya apabila ada

yang membimbingnya, dalam hal ini maka yang berperan adalah konselor

sekolah.

Adapun upaya pemberian layanan ini disebabkan oleh beberapa faktor

salah satunya dari fakta yang ditemui tentang minimnya pemahaman siswa

terhadap bahaya dan dampak dari pergaulan bebas. Selain itu siswa yang ada

adalah remaja yang masih dalam masa transisi yang ingin selalu mencoba hal

baru yang belum pernah dilakukan. Akibatnya banyak siswa yang terjerumus

dalam pergaulan bebas, bahkan mungkin awalnya coba-coba saja, tapi dampaknya

luar biasa untuk masa depannya. Dalam hal ini sebagai seorang pendidik pasti kita

tahu bahwa harus ada upaya untuk ini sebelum dampaknya semakin luas.

Uraian diatas merupakan salah satu alasan mengapa peneliti melakuakan

penelitian tersebut dengan judul: Pengaruh Pemberian Layanan Informasi

Terhadap Persepsi Siswa Kelas XI SMA PGRI 12 Medan Tentang Pergaulan

(18)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah yang

berhubungan dengan pemberian layanan informasi terhadap persepsi siswa

tentang pergaulan bebas . Masalah yang sering dialami oleh siswa ialah seperti

berpakain tidak rapi, tidak disiplin, sering cabut, merokok dan setiap pulang

sekolah tidak selalu pulang kerumah. dan perlakuan mereka sering sekali terlihat

oleh guru-guru dan siswa-siswa yang ada disekolah. Masalah ini tidak hanya

hanya sekali,atau dua kali,tapi sering terjadi. Dengan kata lain,banyak guru yang

mengeluh dengan keadaan siswa yang sudah menjerumus kedalam pergaulan

bebas.

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka batasan masalah yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Pemberian Layanan Informasi

Terhadap Persepsi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA PGRI 12 Medan Tentang

Pergaulan Bebas Tahun Ajaran 2012/2013”

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dapat

dirumuskan permasalahan yaitu: Apakah ada pengaruh pemberian layanan

informasi terhadap persepsi siswa tentang pergaulan bebas pada Siswa Kelas XI

SMA PGRI 12 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh positif dalam pemberian layanan informasi

terhadap persepsi siswa tentang pergaulan bebas pada Siswa Kelas XI SMA PGRI

12 MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah sebagai bahan masukan tentang pengaruh pemberian layanan

(19)

6

2. Bagi Pembimbing dan Calon konselor,sebagai bahan masukan yang

bermanfaat dan menambah wawasan guna untuk meningkatkan persepsi

siswa tentang pergaulan bebas.

3. Bagi siswa SMA PGRI 12 MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013 dapat

disajikan sebagai bahan masukan untuk dapat mengetahui sejauh mana

tingkat persepsi siswa.

4. Bagi peneliti, bahan sebagai referensi semua pihak yang membutuhkan

dan yang ingin mengembangkan sebagai karya tulis pada masa yang akan

datang dan memperluas wawasan pengetahuan oleh peneliti.

5. Bagi mahasiswa BK/PPB UNIMED, untuk menambah dan

mengembangkan serta memperluas lagi pembendaharaan wawasan berfikir

(20)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan:

1. Persepsi siswa tentang pergaulan bebas di Kelas XI IPA 1 SMA PGRI 12

MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013 sebelum mendapat layanan informasi

cenderung rendah.

2. Persepsi siswa tentang pergaulan bebas di Kelas XI IPA 1 SMA PGRI 12

MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013 setelah mendapat layanan informasi

cenderung tinggi.

3. Ada pengaruh yang positif antara pemberian layanan informasi terhadap

persepsi siswa tentang pergaulan bebas di Kelas XI IPA 1 SMA PGRI 12

MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Saran Untuk Guru BK

Guru BK agar lebih peka dengan kebutuhan informasi peserta didik tidak

kiralah dalam pribadi, sosial, belajar maupun karir agar siswa tumbuh sesuai

(21)

45

Memberikan layanan informasi belajar dengan lebih sistematis kepada sasaran

layanan agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi

kepentingan hidup dan perkembangannya.

2. Saran Untuk Subjek Penelitian

Mengingat ditemukannya bahwa layanan informasi mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap persepsi siswa tentang pergaulan bebas disarankan

kepada siswa untuk lebih terbuka dan jujur tentang masalahnya dan mengikuti

layanan informasi dengan serius, sehingga permasalahan siswa dapat terpecahkan.

3. Saran Untuk Peneliti Lanjutan

Bagi peneliti yang melakukan penelitian di bidang yang sama hendaknya

(22)

46

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam Cet. II. Jakarta: Logos.

Arikunto S. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. RinekaCipta

Brennan, James F .2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta : PT Rajagrafindo

Persada.

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia

Kartono, Kartini. 2011. Psikologi Umum. Jakarta. Mandar Maju.

Lubis,Lahmuddin.2006. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling . Bandung: Cipta

Pustaka Media

Nasution, Thamrin. 1984. Pendidikan Remaja Dalam Keluarga Jakarta. Medan:

Gama Cipta Madju.

Prayitno.1994. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Riduan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sarwono,Sarlito W. 2011.Psikologi Remaja. PT. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Singgih, Gunarsa. D. 1979. Psikoklogi Muda-Mudi. Jakarta : Rineka Cipta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Sudjana. 1996. Metoda Statistik . Bandung : Tarsitog

Walgito, Bima.2003. Pengantar Psiklogi Umum. Yogyakarta :Andi

Wardati. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustaka

(23)

47

Winaris, imam, wahyu.2010.100 Tanya Jawab Kesehatan Untuk

Remaja.Yogjakarta: Tunas Publishing

Winkel.2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:

Media Abadi.

.2004. Pengantar Psiklogi Umum. Yogyakarta : Andi

.2004.Layanan Orientasi.: Universitas Negeri Padang

Gambar

Tabel 1.Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert......................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data pada hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler terhadap hasil belajar pada mata Pelajaran

[r]

• Apabila suatu tabel tidak memiliki atribut (atau gabungan atribut) yang dapay dijadikan sebagai kunci kandidat, perlu dibuatkan atribut baru yang kemudian dapat dijadikan

Untuk bangunan industri tertentu diwajibkan dokumen pengelolaan lingkungan sebagai persyaratan kecuali yang berada di kawasan berikat Setiap bangunan harus menyediakan

Menurut kajian yang telah dijalankan oleh [17] menyatakan seseorang yang mempunyai asas agama yang baik akan menjadikan benteng diri apabila golongan transgender ini berhadapan

Jadi, persepsi politik organisasi pada STT sangkakala dalam kaitan dengan pengambilan keputusan dipahami sebagai sesuatu dinamika yang berguna untuk mencapai

Nilai budaya Responsibility/Trust/Amanah ini berorientasi pada hasil ( result oriented ). Maksudnya, di Yatim Mandiri setiap karyawan mempunyai targetan pengumpulan

AUC Algoritma Deep Learning Dari hasil pengujian data minat siswa SMK TRIMITRA KARYA MANDIRI diatas menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor, Naïve Bayes, Pohon Keputusan