Oleh :
Ali Muda Ritonga 409421001
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
Judul Skripsi : Efek Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kalor Siswa Kelas
VII SMP Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013
Nama : Ali Muda Ritonga
NIM : 409421001
Prog.Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Fisika
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Sikripsi,
Dr. Derlina, M.Si
NIP. 19640321 199003 2 001
Mengetahui :
FMIPA UNIMED Jurusan Fisika
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Dr. Derlina, M.Si
NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19640321 199003 2 001
RIWAYAT HIDUP
Ali Muda Ritonga dilahirkan di Malino pada tanggal 04 Maret 1991. Ayah bernama Bgd. Partahian Ritonga dan ibu bernama Tiasmi Dalimunthe. Pada tahun 1997, penulis masuk SD N 142873 Sababangunan kecamatan Dolok Sigompulon, kabupaten Tapanuli Selatan dan lulus pada tahun 2003. Karena pemekaran daerah, maka desa Salusuhan masuk pada bagian kabupaten Padang Lawas Utara. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 1 Dolok
iv
KATA PENGANTAR
Ucapan puji dan rasa syukur penulis kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Efek Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kalor Siswa kelas VII SMP Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, antara lain ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak persiapan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. M. Bangun Harahap, M.S; bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si, M.M; bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si dan bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini serta kepada ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan sekaligus dosen penguji. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED, demikian juga kepada ibu Nurhalimah Sibuea, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMP N 3 Medan dan terima kasih juga kepada ibu Dra. Afni Marhenis S.Pd yang banyak memberikan masukan saat melakukan penelitian. Terima kasih juga kepada ibu Radiah Jambak selaku guru fisika dan Bapak/ Ibu guru SMP Negeri 3 Medan yang telah membantu penulis selama dalam penelitian.
kak Rika, dan khususnya Dian Anitasari dan Intan Pertiwi yang selalu memberi masukan dan semangat serta membantu penulis saat melakukan penelitian dan juga rekan-rekan fisika reguler A 2009 yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua orang yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2013 Penulis
iii
EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK KALOR
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Ali Muda Ritonga (NIM : 409421001)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek model pembelajaran bedasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada materi pokok kalor kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan T.P. 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII semester genap yang terdiri dari 11 kelas berjumlah 418 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 11 kelas yaitu kelas VII-F sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-G sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dan 4 option jawaban. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa adalah observasi dengan dua orang yang menjadi observer.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Definisi Operasional 6
1.7.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 6
1.7.2. Hasil Belajar 7
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1. Pengertian Belajar 8
2.2. Pengertian Hasil Belajar 9
2.3. Pengertian Model Pembelajaran 12
2.4. Model Pembelajaran Berdasrkan Masalah 12 2.4.1. Landasan Teoritis Problem Based Learning 13 2.4.2. Ciri – Ciri Khusus Problem Based Learning 14 2.4.3. Sintaks Pembelajaran Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16
2.4.4. Lingkungan Belajar 17
2.4.5. Sistem Sosial 18
vii
Masalah 19
2.4.6.1.Keunggulan 19
2.4.6.2.Kelemahan 19
2.4.5. Hasil belajar yang dapat dicapai 20
2.5. Model Pembelajaran Konvensional 20
2.6. Materi Pokok 21
2.6.1. Kalor 21
2.6.1.1.Definisi Kalor 21
2.6.1.2.Kalor dapat Mengubah Suhu Benda 22 2.6.1.3.Kalor dapat Mengubah Wujud Zat 24
2.6.1.4.Asas Black 26
2.6.1.5.Perpindahan Kalor 28
2.7. Kerangka Konseptual 31
2.8. Hipotesis 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33
3.3. Variabel Penelitian 33
3.3.1. Variabel Bebas 33
3.3.2. Variabel Terikat 33
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33
3.5. Instrumen Penelitian 34
3.5.1. Instrumen 1 Tes Hasil Belajar 34
3.5.1.1.Validitas Isi 36
3.5.2. Instrumen 2 Pengamatan Aktivitas Siswa 36 3.6. Prosedur atau Tahapan Penelitian 39
3.7. Teknik Analisa Data 40
3.7.1. Menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku 40
3.7.2. Uji Normalitas 41
3.7.3. Uji Homogenitas 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Penelitian 44
4.1.1. Data Pretes Siswa 44
4.1.1.1.Uji Normalitas 45
4.1.1.2.Uji Homogenitas 46
4.1.2. Perlakuan 46
4.1.3. Data Postes Siswa 49
4.1.3.1.Pengujian Hipotesis 50
4.2. Perbandingan Taksonomi Bloom Hasil Pretes Dan Postes 51
4.3. Pembahasan 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 55
5.2. Saran 55
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Sintaks model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16
Tabel 2.3. Beberapa Kalor Jenis Zat 23
Tabel 2.4. Kalor Lebur Beberapa Zat 25
Tabel 2.5. Kalor Uap Beberapa Zat 26
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 34
Tabel 3.2. Kisi-kisi tes hasil belajar 35
Tabel 3.3. Kriteria kemampuan Siswa 36
Tabel 3.4. Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 37 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data dengan Uji Lilliefors 45
Tabel 4.3. Uji Kesamaan Dua Varians 46
Tabel 4.4. Perkembangan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen 47 Tabel 4.5. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hasil belajar yang diperoleh dari Probelem Based
Learning 20
Gambar 2.2. Perubahan wujud zat akibat kalor 24
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 40
Gambar 4.1. Diagram batang nilai pretes siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol 45
Gambar 4.2. Diagram batang rata – rata aktivitas belajar siswa 48 Gambar 4.3. Diagram batang nilai postes siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol 50
Gambar 4.4. Diagram batang perbandingan taksonomi Bloom hasil pretes
kelas eksperimen dan kontrol 51
Gambar 4.5. Diagram batang perbandingan taksonomi Bloom hasil postes
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 59
Lampiran 2 LKS – 1 69
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 72
Lampiran 4 LKS – 2 80
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 82
Lampiran 6 LKS – 3 91
Lampiran 7 Tabel Tes Kisi – Kisi Soal 94
Lampiran 8 Tes Hasil Belajar 104
Lampiran 9 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 108 Lampiran 10 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajaar Siswa 109 Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 111 Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 120 Lampiran 13 Data Mentah Nilai Pretes Kelas Eksperimen 122 Lampiran 14 Data Mentah Nilai Postes Kelas Eksperimen 124 Lampiran 15 Data Mentah Nilai Pretes Kelas Kontrol 126 Lampiran 16 Data Mentah Nilai Postes Kelas Kontrol 128 Lampiran 17 Data Tes Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen 130 Lampiran 18 Data Tes Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol 132 Lampiran 19 Rata – Rata, Simpangan Baku dan Varians 134 Lampiran 20 Uji Normalitas Data Pretes 136
Lampiran 21 Uji Homogenitas 138
Lampiran 22 Pengujian Hipotesis 140
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Trianto, 2011:1). Memasuki
abad ke – 21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat
kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu – satunya wadah dipandang
dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun sumber daya manusia
(SDM) yang bermutu tinggi adalah pendidikan.
Menurut Trianto (2011:1) pendidikan adalah salah satu bentuk
perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan.
Sedangkan menurut Syah (2010:32) pendidikan adalah tahapan – tahapan
kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dari kedua definisi di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah bentuk perwujudan kebudayaan
manusia ke arah yang lebih maju yang di dalamnya terdapat tahapan kegiatan
dalam mengubah sikap dan perilaku melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang
memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.
Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus –
menerus dilakukan sebagai antisipasi kependidikan masa depan.
Komisi tentang pendidikan abad ke – 21 (Commission on Education
for the “21” Century) (Trianto, 2011:4) merekomendasikan empat strategi
dalam menyukseskan pendidikan yakni:
1. Learning to learn, yaitu memuat menggali informasi yang ada di sekitarnya
2
2. Learning to be, yaitu pelajar diharapkan mampu untuk mengenalinya
dirinya sendiri serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya sendiri.
3. Learning to do, yaitu berupa tindakan atau aksi untuk memunculkan ide
yang berkaitan dengan sainstek.
4. Learning to be together, yaitu memuat bagaimana kita hidup dalam
masyarakat yang saling bergantung antara yang satu dengan yang lain,
sehingga mampu bersaing secara sehat dan bekerja sama serta mampu untuk
menghargai orang lain.
Dari uraian di atas, untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional,
khususnya di sekolah – sekolah maka kegiatan proses belajar mengajar
merupakan kegiatan inti. Dalam kegiatan proses belajar – mengajar, guru
memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang
dilaksanakan dan peningkatan daya saing sumber daya manusia khususnya
siswa.
Syah (2010:111) menyatakan bahwa proses belajar dapat diartikan
sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang
terjadi dalam diri siswa. Sedangkan menurut Sudjana (2010:22) proses belajar
adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai kegiatan pengajaran.
Dengan demikian proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa yang
dapat merubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor dalam mencapai
tujuan pengajaran. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke
arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Harapan yang selalu
diinginkan setiap guru adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan
guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang
cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan anak didik
bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya tetapi mereka juga
sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan.
Hal ini dari hasil pengalaman ketika melaksanakan PPLT di SMP
Negeri 6 Kisaran, harapan yang diinginkan tersebut tidak sejalan dengan
kenyataan, dimana mata pelajaran fisika masih dianggap siswa pelajaran yang
sulit dimengerti sehingga minat siswa untuk mempelajari fisika berkurang.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Rodiah
Jambak selaku guru fisika di SMP Negeri 3 Medan, masalah di atas juga
dialami di sekolah ini. Kurangnya minat siswa disebabkan karena guru masih
menggunakan model pembelajaran konvensional yang bersifat teacher center,
dimana guru lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan kerjasama antar
siswa masih kurang. Berarti aktivitas siswa dalam pembelajaran masih rendah.
Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut sebab tidak
memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep – konsep yang
ada pada buku ajar atau refesensi yang lain. Kurangnya pengetahuan guru
mengenai model – model pembelajaran menyebabkan guru hanya
menggunakan satu jenis model pembelajaran saja. Dalam hal ini, siswa tidak
diajarkan melalui metode yang dapat menigkatkan pemahaman belajar,
berpikir dalam memecahkan masalah, dan memotivasi siswa. Dengan
demikian, metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, hanya
menggunakan metode ceramah dan diskusi saja. Selain model dan metode yang
digunakan guru kurang bervariasi, siswa juga jarang sekali menggunakan
sarana laboratorium. Masalah di atas sangat mempengaruhi hasil belajar fisika
siswa. Dapat dilihat dari hasil belajar fisika siswa di SMP Negeri 3 Medan
dengan nilai rata-ratanya hanya 65 – 68 sedangkan nilai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) fisika adalah 75.
Dari masalah yang dikemukakan di atas perlu dikembangkan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan
bekerja sama, saling mendiskusikan masalah dalam memecahkan masalah
(problem solving) dengan teman-temannya dan mampu menyampaikan hasil
diskusi tersebut kepada teman – teman yang lain dalam melatih kemampuan
verbalnya merupakan strategi dalam model pembelajaran berdasarkan masalah.
Pembelajaran berdasarkan masalah membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan
4
mandiri (Arends, 2008:43). Dengan demikian, penguasaan materi dan prestasi
yang dicapai siswa akan maksimal.
Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran berdasarkan masalah diperoleh peningkatan hasil belajar
siswa. Hasil penelitian Marpaung (2011:53) menyatakan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar siswa dimana nilai rata – rata siswa sebelum dan
sesudah diberikan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 32,2 dan
76,5 dengan kategori tuntas baik. Pada penelitian ini terdapat kendala yaitu
pada saat proses belajar mengajar berlangsung, peneliti kesulitan dalam
membimbing penuh masing – masing kelompok. Sihotang (2012:49) juga
melakukan penelitian dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan
hasil penelitianya ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran bebasis masalah, nilai rata – rata pre – test dan pos – test siswa
adalah 29,71 dan 71,71. Sedangkan model konvensional diperoleh nilai rata –
rata pre – testdan pos –testsiswa 34,43 dan 66,31. Pada penelitian ini terdapat
kendala yaitu pada saat melakukan eksperimen, alat yang tersedia sangat
terbatas sehingga tidak semua kelompok menerima alat sehingga harus ada
kelompok yang bergilir untuk melakukan eksperimen.
Dengan demikian, peneliti mencoba melakukan penelitian dengan
memaksimalkan model pembelajaran berdasarkan masalah. Dari uraian di atas
penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Efek Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kalor Siswa
Kelas VII SMP Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:
1. Hasil belajar fisika siswa masih rendah.
2. Pembelajaran masih berpusat pada guru.
3. Metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.
5. Siswa tidak dilatih untuk memecahkan masalah.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
berdasarakan masalah dan model pembelajaran konvensional.
2. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas VII semester II SMP Negeri 3
Medan T. P. 2012 / 2013.
3. Materi pokok yang diajarkan dalam penelitian ini adalah kalor.
1.4. Rumusan Masalah
Sebagaimana pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri
3 Medan?
2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
bedasarkan masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP
Negeri 3 Medan?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP
Negeri 3 Medan?
4. Apakah ada efek model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil
belajar siswa materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3
Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah
untuk mengetahui :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan.
2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah
6
3. Aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan
masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3
Medan.
4. Efek model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa
materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini
adalah:
1. Sebagai informasi mengenai pengaruh model pembelajaran berdasarkan
masalah pada materi pokok kalor.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk
mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah
dalam proses belajar mengajar.
3. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan
pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran Fisika pada khususnya.
4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan
penelitian lebih lanjut.
1.7. Definisi Operasional
Untuk mempermudah pemahaman isi karya tulis ini, peneliti
menuliskan definisi istilah – istilah yang menjadi pokok pembahasan utama
dalam penelitian ini yaitu :
1.7.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu model
pembelajaran yang menekankan pada proses pemecahan masalah (problem
solving) untuk mengembangkan kemampuan berpikir, kemandirian dan
percaya diri pada siswa melalui 5 fase yaitu:
1. Orientasi siswa pada masalah.
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar.
3. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
1.7.2. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang
diperoleh setelah melakukan tes. Hasil tes siswa ini diambil 100 % sebagai
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data
dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok kalor dengan menerapkan
pembelajaran model berdasarkan masalah memilki nilai rata-rata pretes
33,65 dan nilai rata-rata postes adalah 72,70.
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok kalor dengan mengunakan model
pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata pretes 35,14 dan nilai
rata-rata postes 67,43.
3. Aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama dengan rata – rata 59,63
dengan kategori cukup aktif. Pada pertemuan kedua dengan rata – rata
66,39 kategori aktif dan pada pertemuan ketiga 71,96 dengan kategori
aktif.
4. Ada efek yang signifikan model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajr siswa pada materi kalor kelas VII SMP Negeri 3
Medan T.P 2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas,
maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar
siswa antara lain:
1. Pada saat melakukan presentasi, semakin aktif siswa dalam berdiskusi,
bertanya, memberi jawaban, menyampaikan ide/pendapat atau saran
ternyata waktu yang dibutuhkan semakin banyak. Akibatnya presentasi
untuk kelompok kedua atau ketiga kurang maksimal karena kekurangan
waktu. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya observer bukan hanya melihat
aktivitas siswa tetapi juga mengingatkan waktu dalam presentasi agar
2. Pada saat melakukan penyelidikan autentik, peneliti kurang mampu dalam
mengatasi kelompok yang kerjanya lebih cepat selesai karena kelompok
tersebut cenderung ribut dan mengganggu kelompok yang masih bekerja.
Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya memberikan tugas lain baik itu berupa
soal atau pertanyaan kepada kelompok yang kerjanya lebih cepat selesai
agar tidak mengganggu kelompok yang masih bekerja.
3. Sebaiknya sebelum melakukan model pembelajaran berdasarkan masalah
pada kelas eksperimen, terlebih dahulu memberikan LKS siswa yang
merupakan langkah – langkah pecobaan agar siswa membacanya di rumah
sehingga mempermudah dalam kegiatan percobaan (penyelidikan
57
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Arikunto, S., (2009), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta
Budiningsih,C.A., (2012), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2005), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Manik,R.K., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII Semester II SMP N 3 Balige T.P. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Marpaung, M., (2011), Perbedaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI) Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran Di Kelas X Sma Swasta Laksamana Martidinata Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Panjaitan, N.H., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 1 Batang Kuis t.p. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Pohan, A.F., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematangsiantar T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Rusman, (2012), Model – Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta
Sihotang, M.I., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Bedasarkan Masalah (Problem Based Instruuction) dengan Konvensional Pada Materi Pokok Optik Geometri Kelas X SMA ST. Yoseph Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung
Sugiono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Alfabeta, Bandung
Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana, Jakarta
Winarsih,A., dkk, (2008), Ipa Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII, Pusat