• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Ali Muda Ritonga 409421001

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

Judul Skripsi : Efek Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kalor Siswa Kelas

VII SMP Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013

Nama : Ali Muda Ritonga

NIM : 409421001

Prog.Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Fisika

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Sikripsi,

Dr. Derlina, M.Si

NIP. 19640321 199003 2 001

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Fisika

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Dr. Derlina, M.Si

NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19640321 199003 2 001

(3)

RIWAYAT HIDUP

Ali Muda Ritonga dilahirkan di Malino pada tanggal 04 Maret 1991. Ayah bernama Bgd. Partahian Ritonga dan ibu bernama Tiasmi Dalimunthe. Pada tahun 1997, penulis masuk SD N 142873 Sababangunan kecamatan Dolok Sigompulon, kabupaten Tapanuli Selatan dan lulus pada tahun 2003. Karena pemekaran daerah, maka desa Salusuhan masuk pada bagian kabupaten Padang Lawas Utara. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 1 Dolok

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Ucapan puji dan rasa syukur penulis kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Efek Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kalor Siswa kelas VII SMP Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, antara lain ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak persiapan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. M. Bangun Harahap, M.S; bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si, M.M; bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si dan bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini serta kepada ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan sekaligus dosen penguji. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED, demikian juga kepada ibu Nurhalimah Sibuea, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMP N 3 Medan dan terima kasih juga kepada ibu Dra. Afni Marhenis S.Pd yang banyak memberikan masukan saat melakukan penelitian. Terima kasih juga kepada ibu Radiah Jambak selaku guru fisika dan Bapak/ Ibu guru SMP Negeri 3 Medan yang telah membantu penulis selama dalam penelitian.

(5)

kak Rika, dan khususnya Dian Anitasari dan Intan Pertiwi yang selalu memberi masukan dan semangat serta membantu penulis saat melakukan penelitian dan juga rekan-rekan fisika reguler A 2009 yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua orang yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis

(6)

iii

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK KALOR

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Ali Muda Ritonga (NIM : 409421001)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek model pembelajaran bedasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada materi pokok kalor kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan T.P. 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII semester genap yang terdiri dari 11 kelas berjumlah 418 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 11 kelas yaitu kelas VII-F sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-G sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dan 4 option jawaban. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa adalah observasi dengan dua orang yang menjadi observer.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Definisi Operasional 6

1.7.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 6

1.7.2. Hasil Belajar 7

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Belajar 8

2.2. Pengertian Hasil Belajar 9

2.3. Pengertian Model Pembelajaran 12

2.4. Model Pembelajaran Berdasrkan Masalah 12 2.4.1. Landasan Teoritis Problem Based Learning 13 2.4.2. Ciri – Ciri Khusus Problem Based Learning 14 2.4.3. Sintaks Pembelajaran Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16

2.4.4. Lingkungan Belajar 17

2.4.5. Sistem Sosial 18

(8)

vii

Masalah 19

2.4.6.1.Keunggulan 19

2.4.6.2.Kelemahan 19

2.4.5. Hasil belajar yang dapat dicapai 20

2.5. Model Pembelajaran Konvensional 20

2.6. Materi Pokok 21

2.6.1. Kalor 21

2.6.1.1.Definisi Kalor 21

2.6.1.2.Kalor dapat Mengubah Suhu Benda 22 2.6.1.3.Kalor dapat Mengubah Wujud Zat 24

2.6.1.4.Asas Black 26

2.6.1.5.Perpindahan Kalor 28

2.7. Kerangka Konseptual 31

2.8. Hipotesis 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel Penelitian 33

3.3.1. Variabel Bebas 33

3.3.2. Variabel Terikat 33

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33

3.5. Instrumen Penelitian 34

3.5.1. Instrumen 1 Tes Hasil Belajar 34

3.5.1.1.Validitas Isi 36

3.5.2. Instrumen 2 Pengamatan Aktivitas Siswa 36 3.6. Prosedur atau Tahapan Penelitian 39

3.7. Teknik Analisa Data 40

3.7.1. Menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku 40

3.7.2. Uji Normalitas 41

3.7.3. Uji Homogenitas 41

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data Penelitian 44

4.1.1. Data Pretes Siswa 44

4.1.1.1.Uji Normalitas 45

4.1.1.2.Uji Homogenitas 46

4.1.2. Perlakuan 46

4.1.3. Data Postes Siswa 49

4.1.3.1.Pengujian Hipotesis 50

4.2. Perbandingan Taksonomi Bloom Hasil Pretes Dan Postes 51

4.3. Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16

Tabel 2.3. Beberapa Kalor Jenis Zat 23

Tabel 2.4. Kalor Lebur Beberapa Zat 25

Tabel 2.5. Kalor Uap Beberapa Zat 26

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 34

Tabel 3.2. Kisi-kisi tes hasil belajar 35

Tabel 3.3. Kriteria kemampuan Siswa 36

Tabel 3.4. Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 37 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data dengan Uji Lilliefors 45

Tabel 4.3. Uji Kesamaan Dua Varians 46

Tabel 4.4. Perkembangan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen 47 Tabel 4.5. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hasil belajar yang diperoleh dari Probelem Based

Learning 20

Gambar 2.2. Perubahan wujud zat akibat kalor 24

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 40

Gambar 4.1. Diagram batang nilai pretes siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol 45

Gambar 4.2. Diagram batang rata – rata aktivitas belajar siswa 48 Gambar 4.3. Diagram batang nilai postes siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol 50

Gambar 4.4. Diagram batang perbandingan taksonomi Bloom hasil pretes

kelas eksperimen dan kontrol 51

Gambar 4.5. Diagram batang perbandingan taksonomi Bloom hasil postes

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 59

Lampiran 2 LKS – 1 69

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 72

Lampiran 4 LKS – 2 80

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 82

Lampiran 6 LKS – 3 91

Lampiran 7 Tabel Tes Kisi – Kisi Soal 94

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar 104

Lampiran 9 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 108 Lampiran 10 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajaar Siswa 109 Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 111 Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 120 Lampiran 13 Data Mentah Nilai Pretes Kelas Eksperimen 122 Lampiran 14 Data Mentah Nilai Postes Kelas Eksperimen 124 Lampiran 15 Data Mentah Nilai Pretes Kelas Kontrol 126 Lampiran 16 Data Mentah Nilai Postes Kelas Kontrol 128 Lampiran 17 Data Tes Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen 130 Lampiran 18 Data Tes Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol 132 Lampiran 19 Rata – Rata, Simpangan Baku dan Varians 134 Lampiran 20 Uji Normalitas Data Pretes 136

Lampiran 21 Uji Homogenitas 138

Lampiran 22 Pengujian Hipotesis 140

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Trianto, 2011:1). Memasuki

abad ke – 21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat

kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang

mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu – satunya wadah dipandang

dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun sumber daya manusia

(SDM) yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

Menurut Trianto (2011:1) pendidikan adalah salah satu bentuk

perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan.

Sedangkan menurut Syah (2010:32) pendidikan adalah tahapan – tahapan

kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dari kedua definisi di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah bentuk perwujudan kebudayaan

manusia ke arah yang lebih maju yang di dalamnya terdapat tahapan kegiatan

dalam mengubah sikap dan perilaku melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang

memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus –

menerus dilakukan sebagai antisipasi kependidikan masa depan.

Komisi tentang pendidikan abad ke – 21 (Commission on Education

for the “21” Century) (Trianto, 2011:4) merekomendasikan empat strategi

dalam menyukseskan pendidikan yakni:

1. Learning to learn, yaitu memuat menggali informasi yang ada di sekitarnya

(14)

2

2. Learning to be, yaitu pelajar diharapkan mampu untuk mengenalinya

dirinya sendiri serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya sendiri.

3. Learning to do, yaitu berupa tindakan atau aksi untuk memunculkan ide

yang berkaitan dengan sainstek.

4. Learning to be together, yaitu memuat bagaimana kita hidup dalam

masyarakat yang saling bergantung antara yang satu dengan yang lain,

sehingga mampu bersaing secara sehat dan bekerja sama serta mampu untuk

menghargai orang lain.

Dari uraian di atas, untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional,

khususnya di sekolah – sekolah maka kegiatan proses belajar mengajar

merupakan kegiatan inti. Dalam kegiatan proses belajar – mengajar, guru

memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang

dilaksanakan dan peningkatan daya saing sumber daya manusia khususnya

siswa.

Syah (2010:111) menyatakan bahwa proses belajar dapat diartikan

sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang

terjadi dalam diri siswa. Sedangkan menurut Sudjana (2010:22) proses belajar

adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai kegiatan pengajaran.

Dengan demikian proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa yang

dapat merubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor dalam mencapai

tujuan pengajaran. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke

arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Harapan yang selalu

diinginkan setiap guru adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan

guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang

cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan anak didik

bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya tetapi mereka juga

sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan.

Hal ini dari hasil pengalaman ketika melaksanakan PPLT di SMP

Negeri 6 Kisaran, harapan yang diinginkan tersebut tidak sejalan dengan

kenyataan, dimana mata pelajaran fisika masih dianggap siswa pelajaran yang

(15)

sulit dimengerti sehingga minat siswa untuk mempelajari fisika berkurang.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Rodiah

Jambak selaku guru fisika di SMP Negeri 3 Medan, masalah di atas juga

dialami di sekolah ini. Kurangnya minat siswa disebabkan karena guru masih

menggunakan model pembelajaran konvensional yang bersifat teacher center,

dimana guru lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan kerjasama antar

siswa masih kurang. Berarti aktivitas siswa dalam pembelajaran masih rendah.

Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut sebab tidak

memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep – konsep yang

ada pada buku ajar atau refesensi yang lain. Kurangnya pengetahuan guru

mengenai model – model pembelajaran menyebabkan guru hanya

menggunakan satu jenis model pembelajaran saja. Dalam hal ini, siswa tidak

diajarkan melalui metode yang dapat menigkatkan pemahaman belajar,

berpikir dalam memecahkan masalah, dan memotivasi siswa. Dengan

demikian, metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, hanya

menggunakan metode ceramah dan diskusi saja. Selain model dan metode yang

digunakan guru kurang bervariasi, siswa juga jarang sekali menggunakan

sarana laboratorium. Masalah di atas sangat mempengaruhi hasil belajar fisika

siswa. Dapat dilihat dari hasil belajar fisika siswa di SMP Negeri 3 Medan

dengan nilai rata-ratanya hanya 65 – 68 sedangkan nilai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) fisika adalah 75.

Dari masalah yang dikemukakan di atas perlu dikembangkan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan

bekerja sama, saling mendiskusikan masalah dalam memecahkan masalah

(problem solving) dengan teman-temannya dan mampu menyampaikan hasil

diskusi tersebut kepada teman – teman yang lain dalam melatih kemampuan

verbalnya merupakan strategi dalam model pembelajaran berdasarkan masalah.

Pembelajaran berdasarkan masalah membantu siswa mengembangkan

keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan

(16)

4

mandiri (Arends, 2008:43). Dengan demikian, penguasaan materi dan prestasi

yang dicapai siswa akan maksimal.

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan

model pembelajaran berdasarkan masalah diperoleh peningkatan hasil belajar

siswa. Hasil penelitian Marpaung (2011:53) menyatakan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar siswa dimana nilai rata – rata siswa sebelum dan

sesudah diberikan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 32,2 dan

76,5 dengan kategori tuntas baik. Pada penelitian ini terdapat kendala yaitu

pada saat proses belajar mengajar berlangsung, peneliti kesulitan dalam

membimbing penuh masing – masing kelompok. Sihotang (2012:49) juga

melakukan penelitian dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan

hasil penelitianya ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran bebasis masalah, nilai rata – rata pre – test dan pos – test siswa

adalah 29,71 dan 71,71. Sedangkan model konvensional diperoleh nilai rata –

rata pre – testdan pos –testsiswa 34,43 dan 66,31. Pada penelitian ini terdapat

kendala yaitu pada saat melakukan eksperimen, alat yang tersedia sangat

terbatas sehingga tidak semua kelompok menerima alat sehingga harus ada

kelompok yang bergilir untuk melakukan eksperimen.

Dengan demikian, peneliti mencoba melakukan penelitian dengan

memaksimalkan model pembelajaran berdasarkan masalah. Dari uraian di atas

penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Efek Model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kalor Siswa

Kelas VII SMP Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Hasil belajar fisika siswa masih rendah.

2. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

3. Metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

(17)

5. Siswa tidak dilatih untuk memecahkan masalah.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

berdasarakan masalah dan model pembelajaran konvensional.

2. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas VII semester II SMP Negeri 3

Medan T. P. 2012 / 2013.

3. Materi pokok yang diajarkan dalam penelitian ini adalah kalor.

1.4. Rumusan Masalah

Sebagaimana pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri

3 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

bedasarkan masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP

Negeri 3 Medan?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran

berdasarkan masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP

Negeri 3 Medan?

4. Apakah ada efek model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil

belajar siswa materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3

Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah

untuk mengetahui :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan.

2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah

(18)

6

3. Aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan

masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3

Medan.

4. Efek model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa

materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini

adalah:

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh model pembelajaran berdasarkan

masalah pada materi pokok kalor.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk

mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah

dalam proses belajar mengajar.

3. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan

pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran Fisika pada khususnya.

4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan

penelitian lebih lanjut.

1.7. Definisi Operasional

Untuk mempermudah pemahaman isi karya tulis ini, peneliti

menuliskan definisi istilah – istilah yang menjadi pokok pembahasan utama

dalam penelitian ini yaitu :

1.7.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu model

pembelajaran yang menekankan pada proses pemecahan masalah (problem

solving) untuk mengembangkan kemampuan berpikir, kemandirian dan

percaya diri pada siswa melalui 5 fase yaitu:

1. Orientasi siswa pada masalah.

2. Mengorganisasi siswa untuk belajar.

3. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok.

(19)

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

1.7.2. Hasil Belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang

diperoleh setelah melakukan tes. Hasil tes siswa ini diambil 100 % sebagai

(20)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data

dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok kalor dengan menerapkan

pembelajaran model berdasarkan masalah memilki nilai rata-rata pretes

33,65 dan nilai rata-rata postes adalah 72,70.

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok kalor dengan mengunakan model

pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata pretes 35,14 dan nilai

rata-rata postes 67,43.

3. Aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama dengan rata – rata 59,63

dengan kategori cukup aktif. Pada pertemuan kedua dengan rata – rata

66,39 kategori aktif dan pada pertemuan ketiga 71,96 dengan kategori

aktif.

4. Ada efek yang signifikan model pembelajaran berdasarkan masalah

terhadap hasil belajr siswa pada materi kalor kelas VII SMP Negeri 3

Medan T.P 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas,

maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar

siswa antara lain:

1. Pada saat melakukan presentasi, semakin aktif siswa dalam berdiskusi,

bertanya, memberi jawaban, menyampaikan ide/pendapat atau saran

ternyata waktu yang dibutuhkan semakin banyak. Akibatnya presentasi

untuk kelompok kedua atau ketiga kurang maksimal karena kekurangan

waktu. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya observer bukan hanya melihat

aktivitas siswa tetapi juga mengingatkan waktu dalam presentasi agar

(21)

2. Pada saat melakukan penyelidikan autentik, peneliti kurang mampu dalam

mengatasi kelompok yang kerjanya lebih cepat selesai karena kelompok

tersebut cenderung ribut dan mengganggu kelompok yang masih bekerja.

Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya memberikan tugas lain baik itu berupa

soal atau pertanyaan kepada kelompok yang kerjanya lebih cepat selesai

agar tidak mengganggu kelompok yang masih bekerja.

3. Sebaiknya sebelum melakukan model pembelajaran berdasarkan masalah

pada kelas eksperimen, terlebih dahulu memberikan LKS siswa yang

merupakan langkah – langkah pecobaan agar siswa membacanya di rumah

sehingga mempermudah dalam kegiatan percobaan (penyelidikan

(22)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I., (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2009), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Budiningsih,C.A., (2012), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2005), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Manik,R.K., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII Semester II SMP N 3 Balige T.P. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Marpaung, M., (2011), Perbedaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI) Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran Di Kelas X Sma Swasta Laksamana Martidinata Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Panjaitan, N.H., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 1 Batang Kuis t.p. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Pohan, A.F., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematangsiantar T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Rusman, (2012), Model – Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta

(23)

Sihotang, M.I., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Bedasarkan Masalah (Problem Based Instruuction) dengan Konvensional Pada Materi Pokok Optik Geometri Kelas X SMA ST. Yoseph Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung

Sugiono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Alfabeta, Bandung

Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana, Jakarta

Winarsih,A., dkk, (2008), Ipa Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII, Pusat

Gambar

Gambar 2.1.Hasil belajar yang diperoleh dari Probelem Based
Tabel Tes Kisi – Kisi Soal

Referensi

Dokumen terkait

Presentase daya tarik siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat dengan pemanfaatan sumber belajar digital juga mengalami peningkatan

During the internship I worked as a volunteer in seller division which the job desk was to maintain anything related with seller in the Bengawan Solo Travel Mart

“ Pengaruh Pemberian Seduhan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Hiperlipidemia ”.. Skripsi ini

Metode umum yang dikembangkan untuk pendugaan area kecil ( small area estimation / SAE ) adalah model yang berbasis pada generalized linear mixed model (GLMM).. Beberapa

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor kendala studi mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2009, Universitas Sebelas Maret,.. Penelitian ini

Kandungan bakteri heterotrofik menunjukkan bahwa di lokasi penelitian perairan Selat Buton lebih tinggi bila dibandingkan dengan Selat Kabaena, Selat Muna,

Pengukuran kinerja berdasarkan data aktiva intern/lazim disebut pengukuran kinerja keuangan perusahaan telah dilakukan dengan banyak metode antara lain tingkat earning atau

Untuk mengetahui apakah faktor motivasi (motif keberadaan, motif afiliasi, motif kekuasaan dan motif berprestasi) dan kepribadian secara parsial berpengaruh terhadap prestasi