PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN
KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II
S M A N E G E R I 1 S T A B A T T.A. 2011/2012
Oleh:
Habiba Ramadhani NIM 408121054
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah S.W.T, atas segala rahmat dan ridho-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hidayah kepada penulis, sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Integrasi Karakter Terhadap Pembentukan Karakter dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran sejak awal sampai dengan selesainya skiripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, dan Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skiripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof.Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D. selaku dekan FMIPA, Ibu Dra. Derlina, M.Si selaku ketua jurusan Fisika, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika Drs. Usler Simarmata, M.S. selaku dosen pembimbing akademik dan pada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai dan jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs.Syafruddin selaku kepala SMA Negeri 1 Stabat, kepada Ibu Dra. Eriati selaku guru Fisika di tempat penelitian yang telah membantu Penulis menyelesaikan penelitian ini, beserta seluruh guru dan staf SMA Negeri 1 Stabat.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat penulis mahasiswa Pendidikan Fisika 2008 DIK B, seluruh mahasiswa jurusan Fisika dan seluruh teman seperjuangan yang senantiasa tidak pernah surut berjuang di jalan dakwah yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya yang selalu setia memberi dukungan saat penulis mengalami masa-masa keterpurukan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN
KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 1 STABAT T.A. 2011/2012
Habiba Ramadhani ( NIM 408121054)
ABSTRAK
Model kooperatif tipe STAD, yaitu suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar dalam bentuk kelompok. Model pembelajaran ini diintegrasikan dengan pendidikan karakter, sehingga selain hasil belajar, pembentukan karakter juga menjadi masalah yang diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD integrasi karakter terhadap pembentukan karakter dan hasil belajar fisika siswa kelas X Semester II pada materi pokok Listrik Dinamis di SMA Negeri 1 Stabat T.A 2011/2012.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Stabat yang berjumlah delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas XB (sebagai kelas eksperimen) dan kelas XA (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 28 orang yang ditentukan dengan cara Cluster Random Sampling. Instrumen penelitian ini berupa tes dan lembar observasi. Tes berjumlah 15 item bentuk pilihan ganda dengan 5 option, yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji t satu pihak.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Konsep Belajar 7
2.2. Hasil Belajar 7
2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 8
2.4. Pendidikan Karakter 12
2.5. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis 17
2.6. Kerangka Konseptual 25
2.7. Hipotesis 26
BAB III : METODE PENELITIAN 27
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27
3.3. Variabel Penelitian 27
3.4. Metode Desain Penelitian 27
3.5. Prosedur Penelitian 28
3.6. Teknik Pengumpulan Data 28
3.8. Teknik Analisis Data 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39
4.1. Hasil Penelitian 39
4.1.1. Data Nilai Pretes dan Postes 39
4.1.2. Uji Persyaratan Analisis Data 40
4.1.3. Pengujian Hipotesis 41
4.1.4. Deskripsi Hasil Observasi 42
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 50
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 52
5.2. Saran 52
Halaman Tabel 2.1. Fase-fase pada pembelajaran kooperatif tipe STAD 10
Tabel 2.2. Skor Perkembangan Individu 11
Tabel 2.3. Kategori Peringkat Skor Kelompok 12
Tabel 3.1. Desain Penelitian 27
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Materi Pokok Usaha danEnergi 29 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39 Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39 Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar
Deviasi, Dan Varians 40
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Pengukuran kuat arus dengan amperemeter 18 Gambar 2.2. (a) skema rangkaian sederhana dengan sumber arus
dc, (b) rangkaian sebenarnya 18
Gambar 2.3. (a) Rangkaian menggunakan Amperemeter, (b) Multimeter yang dapat digunakan sebagai Amperemeter 18 Gambar 2.4. Pengukuran tegangan dengan voltmeter 19
Gambar 2.5. Mengukur tegangan 19
Gambar 2.6. Penggunaan multimeter 20
Gambar 2.7. Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah aliran
elektron 21
Gambar 2.8. Salah satu bentuk resistor dari berbagai bentuk yang
diproduksi oleh pabrik 21
Gambar 2.9. Skema penghambat dalam rangkaian listrik 21 Gambar 2.10.Susunan hambatan; (a) seri, (b) paralel, campuran
seri dengan parallel 23
Gambar 2.11 Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff serta analogi
Mekaniknya 24
Gambar 2.12. Nilai ε saat searah loop dan berlawanan arah loop 25
Gambar 4.1. Diagram Batang Pembentukan Karakter Tiap Pertemuan
Kelas Eksperimen 43
Gambar 4.2. Diagram Batang Pembentukan Karakter Tiap Pertemuan
Kelas Kontrol 43
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Angket Studi Pendahuluan Tentang Karakter Siswa 54 Lampiran 2 Angket Hasil Belajar Dan Minat Siswa (Studi Pendahuluan) 59
Lampiran 3 Lembar Angket (Observasi) Guru 62
Lampiran 4 RPP 64
Lampiran 5 LKS (Lembar Kegiatan Siswa) 106
Lampiran 6 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 115
Lampiran 7 Tes Hasil Belajar 126
Lampiran 8 Lembar Observasi Pembentukan Karakter Siswa 131 Lampiran 9 Pedoman Penskoran Observasi Pembentukan
Karakter Siswa 132
Lampiran 10 Sebaran Data Uji Coba Hasil Belajar 134 Lampiran 11 Perhitungan Validitas Instrumen 136 Lampiran 12 Perhitungan Reabilitas Tes Hasil Belajar 138 Lampiran 13 Persiapan Perhitungan Daya Beda, Dan Tingkat Kesukaran 139 Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 141
Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Soal 143
Lampiran 16 Distribusi Skor Nilai Pretes Kelas Eksperimen 145 Lampiran 17 Distribusi Skor Nilai Pretes Kelas Kontrol 147 Lampiran 18 Distribusi Skor Nilai Postes Kelas Eksperimen 149 Lampiran 19 Distribusi Skor Nilai Postes Kelas Kontrol 150 Lampiran 20 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 153 Lampiran 21 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 154 Lampiran 22 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Estándar Deviasi 155
Lampiran 23 Uji Normalitas Data 158
Lampiran 24 Uji Homogenitas 164
Lampiran 25 Uji Hipotesis 166
Lampiran 26 Data Observasi Pembentukan Karakter Siswa
Kelas Eksperimen 168 Lampiran 27 Data Observasi Pembentukan Karakter Siswa Kelas Kontrol 176
Lampiran 28 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 184 Lampiran 29 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 185 Lampiran 30 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 186 Lampiran 31 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 187
Lampiran 32 Daftar Nilai Product Moment 189
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan tidak
dapat diperoleh begitu saja dalam waktu singkat, namun memerlukan proses
pembelajaran sehingga menimbulkan hasil atau efek yang sesuai dengan proses
yang dilalui. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu menghadapi
berbagai tantangan dalam hidup yang terus berkembang. Berbagai usaha telah
dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
berbagai program pemerintah, antara lain penerapan kurikulum Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dimulai tahun 2006 dan program
pengembangan karakter oleh pemerintah yang dikenal dengan pendidikan karakter
yang mulai diterapkan pemerintah mulai tahun 2011. Program tersebut
dilaksanakan guna menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi dalam dunia
pendidikan. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran.
Pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada
setiap jenjang pendidikan dan Perguruan Tinggi. Fisika merupakan bagian dari
sains yang mempelajari fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis
dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Ketika belajar fisika, siswa
akan dikenalkan konsep, asas, teori, prinsip dan hukum-hukum fisika. Siswa juga
akan diajarkan untuk bereksperimen di dalam laboratorium atau di luar
laboratorium sebagai proses ilmiah untuk menguasai konsep-konsep fisika.
Banyak permasalahan-permasalahan yang sering ditemukan dalam
pembelajaran fisika diantaranya umumnya siswa yang menganggap fisika itu
merupakan pelajaran yang sulit. Fisika sebagai suatu disiplin ilmu mengharuskan
peserta didik untuk memahami kata demi kata, tabel, angka, grafik, persamaan,
diagram dan mengaitkannya. Fisika membutuhkan kemampuan menggunakan
aljabar dan geometri untuk memahami konsep fisika. Hal inilah yang membuat
belajar fisika itu sangat sulit bagi banyak siswa ( Redish dalam Ornek, dkk, 2008).
Hal ini dapat dilihat dari hasil studi pendahuluan di SMA Negeri 1 Stabat
diperoleh fakta bahwa 75% siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit dan kurang
menarik, hanya 16% mengatakan fisika itu mudah dan menyenangkan dan 9%
2
mengatakan fisika itu membosankan, 85 % siswa merasa senang jika diberi soal
yang mudah dikerjakan, 59% siswa merasa tidak senang ketika disuruh
mengerjakan soal di depan kelas. Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa
untuk belajar fisika yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Masalah
ini merupakan salah satu masalah klasik yang kerap dijumpai oleh para guru fisika
di sekolah bahkan dari studi pendahuluan diperoleh fakta bahwa 59 % siswa
memperoleh nilai ulangan fisika yang belum mencapai KKM ( <65 ).
Hasil belajar bukanlah sekadar angka yang tertera pada daftar nilai namun
juga tingkah laku yang dibentuk dari proses belajar itu. Tingkah laku
menunjukkan karakter seseorang, karena itu selain rendahnya hasil belajar tidak
hanya dapat dilihat dari angka saja tetapi dapat dilihat dari karakter siswa,
terutama saat era globalisai saat ini. Globalisasi yang ada di hadapan kita sebagai
sebuah fakta tidak dapat kita pungkiri. Namun, globalisasi tidak hanya membawa
dampak positif, tapi juga negatif. Semakin berkembangnya teknologi
memudahkan berbagai aktivitas manusia adalah dampak positif globalisasi.
Lahirnya generasi instan (langsung bisa menikmati tanpa proses perjuangan dan
kerja keras), dekadensi moral, hedonisme dan konsumerisme, bahkan
pragmatisme adalah sebagian dampak negatif globalisasi. Globalisasi
menyediakan seluruh fasilitas yang dibutuhkan manusia, negatif maupun positif.
Akhirnya karakter anak bangsa berubah menjadi rapuh, terjerumus dalam tren
budaya yang melenakan, dan tidak memikirkan akibat yang ditimbulkan.
Permasalahan karakter ini seringkali juga ditemukan dalam proses pelaksanaan
pembelajaran, misalnya berdoa tidak sungguh-sungguh, tidak menghormati guru
dalam kelas, kurangnya kerja sama antar siswa dan sering kali siswa tidak dapat
mempertanggungjawabkan tugas yang telah mereka kerjakan bahkan ketika
sedang berdiskusi tidak bertutur kata yang santun. Di sinilah, pentingnya
internalisasi pendidikan karakter di sekolah secara intensif. Salah satu yang
berperan dalam pembentukan karakter siswa di sekolah adalah guru. Guru
merupakan sosok yang menjadi idola bagi anak didik. Menurut Mulyasa (dalam
Asmani, 2011 :71), guru itu bersifat multifungsi. Ia tidak hanya sebagai pendidik,
tapi juga sebagai pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaru, model dan
3
rutin, pemindah kemah, pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator, pengawet
dan kulminator.
Jadi guru itu memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter siswa di
sekolah, selain karena guru itu lebih banyak berinteraksi dengan siswa
dibandingkan dengan kepala sekolah dan pengurus sekolah lainnya, guru juga
memiliki tugas untuk mendidik siswa bukan saja kemampuan kognitifnya saja
akan tetapi juga membentuk tingkah laku siswa sebab hasil belajar itu bukan saja
dalam bentuk nilai yang tertulis di daftar nilai akan tetapi juga perubahan tingkah
lakunya. Berdasarkan studi pendahuluan di SMA Negeri 1 Stabat ditemukan
beberapa permasalahan yang mempengaruhi pembentukan karakter siswa
diantaranya guru yang kurang memperhatikan siswa misalnya dengan
memberikan penghargaan pada hasil belajar siswa dan memberikan motivasi. Dari
angket pada studi pendahuluan, ditemukan beberapa karakter siswa yang kurang
terbentuk diantaranya karakter percaya diri , dimana siswa masih ada yang tidak
pernah menjawab pertanyaan di depan kelas setiap masuk (30%), karakter kurang
bertanggung jawab yang masih tinggi (52%), mandiri (7%), kurangnya karakter
kerja keras siswa (7%), dan masih ada siswa yang tidak jujur (37%), kurang
disiplin (37%) dan beberapa karakter yang lainnya.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas perlu diusahakan suatu
model pembelajaran yang lebih bermakna. Salah satunya dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD, yaitu suatu model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar dalam bentuk kelompok.
Karena selain permasalahan hasil belajar saja maka model ini juga akan
diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Sehingga selain hasil belajar maka
pembentukan karakter akan lebih dioptimalkan dalam pembelajaran kooperatif
tipe STAD yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti keberhasilan belajar siswa
berkaitan dengan penerapan model kooperatif tipe STAD integrasi pendidikan
karakter. Dengan demikian peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan
4
Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Stabat T.A 2011/2012.
1.2.Identifiksi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Hasil belajar fisika siswa rendah.
2. Rendahnya minat siswa belajar fisika.
3. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.
4. Pembentukan karakter siswa yang kurang optimal
5. Pentingnya peran guru dalam pembentukan karakter siswa di sekolah
1.3.Batasan Masalah
Batasan masalah dalam permasalahan ini adalah :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1Stabat
T.P 2011/2012
2. Materi yang diajarkan pada materi pokok Listrik dinamis dibatasi hanya
pada sub materi pokok alat ukur listrik, dan rangkaian listrik arus searah.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
4. Karakter yang akan diintegrasikan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD adalah karakter jujur, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras,
percaya diri, mandiri, ingin tahu dan cinta ilmu.
1.4.Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD integrasi pendidikan karakter di kelas pada materi
pokok Listrik Dinamis X semester II?
2. Apakah ada pengaruh signifikan pada hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD integrasi
pendidikan karakter pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II?
3. Bagaimana karakter siswa selama mengikuti proses belajar dengan
5
pendidikan karakter pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II?
4. Apakah ada pengaruh signifikan pada karakter siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD integrasi
pendidikan karakter pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X
semester II?
1.5.Tujuan Penelitian
1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Stabat
pada materi pokok Listrik Dinamis sebelum dan sesudah pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD integrasi
pendidikan karakter.
2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD integrasi pendidikan karakter terhadap hasil belajar Fisika siswa
pada materi pokok Listrik Dinamis dalam sub materi alat ukur listrik dan
rangkaian listrik arus searah..
3. Mengetahui karakter siswa selama mengikuti proses belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD integrasi
pendidikan karakter pada materi pokok Listrik Dinamis dalam sub materi
alat ukur listrik dan rangkaian listrik arus searah.
4. Mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD integrasi pendidikan karakter terhadap pembentukan karakter
siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
integrasi pendidikan karakter
2. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan guru
6
3. Sebagai bahan masukan untuk peneliti sebagai calon guru fisika untuk
dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD integrasi
pendidikan karakter.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Integrasi
Karakter terhadap hasil belajar siswa pada sub materi pokok Listri Dinamis di
Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P 2011/2012. Hal ini dilihat dari
rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran Koopertaif Tipe STAD Integrasi Karakter adalah 69,34.
Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan
model pembelajaran konvensional adalah 61,96.
2. Pembentukan karakter siswa selama proses pembelajaran dengan model
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Integrasi Karakter pada sub materi
pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Stabat T.P
2011/2012 meningkat lebih baik dibandingkan dengan pembentukan karakter
siswaselama proses pembelajaran dengan model konvensional.
5.2 Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Integrasi Karakter dapat meningkatkan pembentukan karakter siswa. Untuk
itu, diharapkan agar guru fisika SMA Negeri maupun SMA Swasta,
khususnya SMA Negeri 1 Stabat dapat menggunakan model pembelajaran
Koopertaif Tipe STAD Integrasi Karakter sebagai alternatif model
pembelajaran terutama ketika hendak membentuk karakter siswa.
2. Bagi peneliti lanjut yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya
menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan bahan diskusi kelompok,
menyiapkan diri peneliti sebaik-baiknya, memberikan bed nomor urut siswa,
dan fokus pada satu atau dua karakter saja yang ingin dibentuk untuk
memfokuskan diri pada proses pembentukan siswa dan juga memudahkan
pengamatan observer.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menambah waktu penelitian yang
cukup lama agar karakter siswa benar-benar dapat terbentuk secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z., dan Sujak., (2011), Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, Yrama Widya, Bandung.
Arikunto, S., (2003), Manajenen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.
Asmani, Jamal. M., (2011). Buku Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Diva Press, Jogjakarta.
Djamarah, S. B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati., dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2010), Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA, Unimed .
Kanginan, M.,(2002), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Nurachmandani, S., (2009), Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Ornek, F., Robinson. W.R., dan Haugan. M. P., (2008). What Makes Physics Difficult?,____________________
Slavin, Robert E., (2010), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiyono, (2009)., Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Supiyanto., (2004), Fisika SMA untuk SMA Kelas X Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada KTSP, Kencana, Jakarta.
RIWAYAT HIDUP
Habiba Ramadhani dilahirkan di Pondok X Kecamatan Panei, Simalungun pada tanggal 8 April 1990. Ayah bernama Tukiman (alm), dan ibu bernama Sumiani dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1995 penulis masuk SD Negeri No 02191 Simpang Raya dan lulus tahun 2001. Pada tahun 2001 Penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Panei dan lulus tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 4 Pematangsiantar dan lulus tahun 2007. Pada tahun 2008 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus pada tahun 2012.