SOLIDARITAS ETNIS JAWA PERANTAUAN
DI KELURAHAN BERANDAN BARAT
KECAMATAN BABALAN
KABUPATEN LANGKAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Antropologi
OLEH:
WINDA FITRIA NIM : 3103122060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL
i
ABSTRAK
Winda Fitria, Nim 3103122060, Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Menulis skripsi dengan judul “Solidaritas Etnis Jawa Perantauan di Kelurahan Berandan Barat Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjalinnya hubungan solidaritas yang erat di anatara etnis Jawa perantauan yang ada di Kelurahan Berandan Barat, untuk mengetahui kegiatan yang mereka lakukan untuk mempertahankan solidaritas di antara mereka, penyebab solidaritas yang membentuk hubungan kekeluargaan di antara mereka bisa terjadi. Serta upaya mereka untuk beradaptasi dengan daerah perantauan yaitu tempat tinggal mereka yang baru dan komunikasi terhadap hubungan sosial etnis Jawa perantauan dengan sesama etnis Jawa maupun dengan etnis lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan deskriptif dengan objek etnis Jawa perantauan yang menetap di kota Pangkalan Berandan. Tekhnik pengumpulan data observasi yang dilakukan untuk mengamati kegiatan yang biasa dilakukan oleh etnis Jawa perantauan sehingga bisa dapat mempertahankan solidaritasnya, lokasi penelitian tepatnya di Kelurahan Berandan Barat Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat yang menjadi tempat penelitian penulis, lokasi ini di pilih karena di daerah ini terdapat etnis Jawa perantauan yang menjalin solidaritas yang membentuk suatu kekeluargaan, dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan serta melakukan wawancara tentang penyebab mereka menjalin hubungan solidaritas, kegiatan yang menyatukan mereka, serta cara mereka mempertahan dan beradaptasi di daerah perantauan yang ditentukan melalui Purposive sampling yakni menentukan secara sengaja informan dengan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu, sembilan orang etnis Jawa perantauan, satu orang ketua Organisasi PUJAKESUMA yang di anggap mengerti tentang masalah etnis Jawa perantauan dan satu orang etnis lain yang memberikan pendapat mengenai keberadaan etnis Jawa perantauan di Kelurahan Berandan Barat ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Etnis Jawa perantauan yang ada di Pangkalan berandan, pergi merantau untuk mengubah kehidupan, dan perekonomian menuju ke arah yang sejahtera. Mereka menjalin hubungan solidaritas dengan baik dan sangat erat. Menjalin hubungan yang didasari oleh rasa senasib sepenanggungan, karena mereka sama-sama berada di daerah perantauan dan menetap di sana, maka dari itu terbentuk suatu solidaritas yang bahkan menjadi seperti merasakan dekat dengan saudara sendiri. Etnis Jawa perantauan di Pangkalan Berandan sangat terlihat hubungan solidaritasnya itu pada saat mereka melakukan kegiatan yang berbentuk kegiatan sosial, organisasi yang menyatukan etnis Jawa perantauan, serta dalam bergotong royong membantu sesama apabila ada yang kesusahan maupun sedang mengadakan pesta.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang mana telah
memberikan kesehatan dan karunia-Nya kepada penulis serta kekuatan untuk
menyelesaikan skripsi : Solidaritas Etnis Jawa Perantauan Di Kelurahan
Berandan Barat Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat. Tidak lupa penulis
mengucapkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW.
Penyelesaian tulisan ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak yang
terkait secara langsung maupun tidak langsung, terutuama dan teristimewa
dipersembahkan kepada kedua orang tua, Ayahanda Edi Sumarno dan Ibunda
Nuraida tercinta yang senantiasa mencurahkan rasa sayang, didikan, materi serta
doa yang selalu di panjatkan pada Allah, kepada penulis. Selanjutnya maka
penulis dalam hal ini mengucapkan terimakasih dan kerendahan hati kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan beserta jajarannya.
2. Bapak Dr. Restu, M.Si Selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta
jajarannya.
3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Antropologi
4. Bapak Drs. Payerli Pasaribu, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
memberikan arahan serta masukan yang sangat berarti hingga
iii
5. Ibu Dra. Nurjannah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus
Penguji I, Ibu Dra. Trisni Handayani, M.Si sebagai penguji II, serta Ibu
Sulian Ekomila, S.Sos, M.SP sebagai penguji III. Serta ucapan terimakasih
juga kepada seluruh dosen-dosen Pendidikan Antropologi UNIMED
diantaranya adalah Prof. Dr. Bungaran Antonius Simanjuntak, Dr. Phill
Ichwan Azhari, MS, Bakhrul Khair, M.Si, Supsiloani, M.Si, Noviy
Hasanah, M.Hum, Murni Eva Marlina Rumapea, M.Si, Rosramdhana
Nasution, M.Si, Muhammad Iqbal, S.Sos, Onggal Sihite, M.Si, dan Agung
Suharyanto, M.Si yang telah memberikan ilmu, bantuan, arahan, semangat
serta motivasi , petunjuk dan juga telah memberikan banyak sumber dan
referensi sehingga terselesaikannya skripsi ini walaupun didalamnya masih
terdapat kekurangan pada penulisannya.
6. Kepada Bapak Lurah, Kelurahan Berandan Barat, beserta staf yang telah
memberi izin penelitian dan data yang dibutuhkan penulis untuk
menyelesaikan skripsi..
7. Terkhusus untuk abang, kakak, dan adik yang penulis sayangi dan
banggakan Abang Sukma, Gilang, Kakak Beby, Widya dan Adek Aini,
Azizah dan untuk pacar tersayang Dian Angga Prabowo yang telah
membangkitkan semangat penulis untuk menyelasaikan skripsi ini, serta
seluruh pihak keluarga, Nenek Aisyah yang sangat penulis sayangi, Ibu
Ita, Om Basri, Om Dedet dan sekeluarga yang telah banyak membantu
iv
8. Seluruh Informan, Mas Soni, Mas Monggo, Pak Pandi dan informan
lainnya yang telah bersedia memberi banyak informasi yang menyangkut
penelitian penulis
9. Sahabat-sahabat penulis Yuni Harahap, Anisa M, Fira Gustina, Irma Ries,
Dila, Fatma, Kak Nanda, Dan Sahabat seperjuangan waktu PPL Weni, Elfi
yang telah menemani, memberi semangat, membantu penulis dari semester
satu sampai dengan proses penyelesaian skripsi ini dan insyaAllah
pertemanan ini tetap berlanjut seterusnya. Serta kawan-kawan 2010
seperjuangan yang telah membantu penulis. semoga kita sama-sama bisa
membesarkan nama Pendidikan Antropologi di luar sana. Amiin
10.Sahabat kos Pimpinan no.6 terkhusus untuk Dwi, Ira, Lia, Iko, Risa, Umi
dan adik-adik yang lainnya yang telah memberi motivasi, semangat, serta
masukan dalam menyelesaikan skripsi.
Kiranya semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa membalas segala
kebaikan yang telah diberikan. Dan semoga segala kerja keras dalam penyelesaian
skripsi ini kelak dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh pihak dan
mendapatkan kritikan yang positif. Semoga Allah SWT meridhoi tulisan ini
sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Amin Ya Rabbal A’laminnn.
Medan, Agustus 2014
Penulis
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Pembatasan Masalah ... 6
1.4Rumusan Masalah ... 6
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Solidaritas kekerabatan ... 8
2.1.2 Sistem kekerabatan ... 10
2.2 Landasan Teori ... 11
2.2.1 Teori Solidaritas (The Division of Labour in Society) ... 11
2.2.2 Teori Migrasi ... 14
2.2.3 Teori Kelompok Sosial ... 16
2.3 Kerangka Konseptual ... 17
2.3.1 Solidaritas ... 17
2.3.2 Etnis Jawa Perantauan ... 18
vi BAB III METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian ... 22
3.2Lokasi Penelitian ... 22
3.3Informan ... 23
3.4Teknik Pengumpulan Data ... 23
3.4.1 Observasi ... 24
3.4.2 Wawancara ... 24
3.4.3 Dokumentasi ... 26
3.5Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28
4.1.1 Letak Wilayah dan Kondisi Geografis Kecamatan Babalan ... 28
4.1.2 Letak Wilayah dan Kondisi Geografis Kelurahan Berandan Barat ... 28
4.2Keadaan penduduk ... 29
4.2.1 Jumlah penduduk Kelurahan Berandan Barat berdasarkan Jenis Kelamin ... 29
vii
4.5.1 Penyebab terjadi solidaritas yang erat antara sesama etnis Jawa
perantauan di Pangkalan Berandan... 50
4.5.1.1 Awal Mula Etnis Jawa Merantau ... 55
4.5.2 Cara Etnis Jawa Perantauan di Pangkalan Berandan Membina Hubungan Solidaritas ... 58
4.5.2.1 Akibat Jika Masyarakat Tidak Menjalin Solidaritas ... 63
4.5.3 Kegiatan Yang Dilakukan Oleh Etnis Jawa Perantauan ... 64
4.5.3.1 Organisasi Yang Dimiliki Etnis Jawa Perantauan... 65
4.5.3.2 Kegiatan Perwiritan Etnis Jawa Perantauan ... 66
4.5.3.3 Kegiatan Bergotong Royong Etnis Jawa Perantauan ... 67
4.5.4 Hubungan Solidaritas Dengan Teori ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 71
5.2Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
1. Kerangka Berfikir ... 20
2. Tabel 1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 30
3. Tabel 2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia ... 31
4. Tabel 3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis ... 33
5. Tabel 4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 35
6. Tabel 5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 37
7. Tabel 6 Agama / Aliran Kepercayaan ... 39
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang memiliki beberapa
pulau-pulau besar, yang salah satunya adalah Pulau Jawa yang merupakan pulau
besar yang ada di Indonesia, selain pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Luas wilayah Jawa yaitu sekitar kurang lebih sepanjang 1100 kilometer dan
rata-rata selebar 120 kilometer dan terletak antara derajat garis lintang selatan ke-5 dan
ke-8, dengan 132,187 kilometer persegi. Selain dari itu pulau Jawa merupakan
daerah yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih 64 % atau 96 juta orang
hidup di pulau Jawa dengan penduduk kebanyakan etnis Jawa, walaupun begitu
Pulau Jawa juga mempunyai penduduk dari etnis selain Jawa seperti, etnis Batak,
Banjar, Melayu bahkan etnis Tionghoa sekalipun ada di pulau Jawa. Karena
padatnya penduduk, secara otomatis membuat tempat tinggal, pembagian tanah
untuk di olah semakin berkurang, serta minimnya lapangan pekerjaan
(Magnis-Suseno (1988:9:10)). Hal tersebut mengharuskan sebagian dari penduduk yang
ada di pulau Jawa untuk merantau ke pulau- pulau lainnya seperti Sumatera Utara
yang salah satunya tepat di kota Pangkalan Berandan.
Etnis Jawa perantauan yang merantau ke Pangkalan Berandan awalnya di
bawa dan di ambil oleh toke perkebunan sebagai kuli di perkebunan yang ada di
Pangkalan Berandan, namun seiring dengan perkembangan zaman, etnis Jawa
yang ada di Pangkalan Berandan mulai memutuskan untuk beralih mencari
pekerjaan yang lebih baik dan tidak ketergantungan dengan orang lain, seperti
2
membuka usaha atau bekerja di tempat yang lebih menguntungkan. Tetapi
kebanyakan dari mereka yang ada di Pangkalan berprofesi sebagai pedagang
bakso, walaupun ada juga di antara mereka yang berprofesi sebagai guru,
pedagang jamu, dan lain sebagainya. Hal ini membuat mereka bisa memberikan
perubahan pada hidup mereka untuk menuju kearah yang lebih baik.
Etnis Jawa mempunyai kebudayaan yang di wariskan secara turun
temurun dari nenek moyang mereka dan masih di lestarikan dari dulu hingga
sekarang seperti budaya adat pernikahan, tujuh bulanan, turun tanah, dan lain
sebagainya. Etnis Jawa memiliki sistem kekerabatan berdasarkan prinsip
keturunan parental yaitu keturunan berdasarkan garis keturunan dari ayah atau
garis keturunan dari ibu. Karena garis keturunan di wariskan oleh keduanya, maka
anak-anaknya dapat mengetahui dan mengenal siapa yang termasuk kedalam
hubungan keluarganya, baik dari keluarga ayah maupun dari keluarga ibu. Namun
demikian biasanya masyarakat jawa tidak hanya melakukan hubungan sosial pada
orang secara geniologi atau hubungan sedarah saja. Etnis Jawa biasanya menjalin
hubungan kekerabatan yang erat dengan orang sedesanya, sekampung atau satu
daerah asal teritorial yang sama. Koentjaraningrat dalam (Salamun, 2002:36).
Mereka biasa saling tolong menolong, bergotong royong membantu sesama
apabila ada yang kesulitan maupun dalam kegiatan sosial seperti mengadakan
rewang (membantu orang yang hajatan), masa tanam bagi petani ataupun
sebagainya.
Etnis Jawa perantauan di Pangkalan Berandan melakukan kebiasaan
3
sebelum mereka merantau, atau masih berada di Pulau Jawa. Bentuk kegiatan
yang biasa dilakukan mereka secara bergotong royong di daerah perantauannya
yaitu seperti saat mengadakan pernikahan, mereka perantauan saling bergotong
royong. Komunitas Jawa yang berbergotong royong memberikan bantuan berupa
bahan-bahan untuk mengadakan pesta seperti beras, kelapa, kayu bakar, maupun
dalam bentuk uang, sedangkan untuk dalam bentuk moril kebiasaan rewang
(membantu orang yang sedang melakukan hajatan) selalu dilakukan secara
bersama-sama oleh etnis Jawa perantauan. Jadi ntuk memasak serta
mempersiapkan hajatan yang lainnya sudah terbiasa dilakukan mereka, dan
menjadi suatu tradisi yang dilakukan secara bergantian apabila ada di antara
mereka yang sedang melaksanakan hajatan. Kehidupan sehari-harinya etnis Jawa
perantauan biasanya saling bantu membantu apabila di antara sesama mereka ada
yang kesusahan. Salah satunya seperti pedagang bakso yang sedang kekurangan
modal untuk memajukan usahanya, maka secara sukarela mereka memberikan
atau meminjamkan modal kepada sesama mereka yang sedang kesusahan, bahkan
ada diantara mereka sesama etnis Jawa rela memberikan nama warung bakso yang
memang sudah terkenal utnuk dijadikan cabang oleh etnis Jawa yang belum
memiliki usaha karena baru merantau ke Pangkalan berandan. Maka berada dalam
satu daerah teritorial tertentu dapat menjadi pengikat hubungan kekeluargaan
terhadap sesama komunitas Jawa.
Pada umumnya etnis Jawa perantauan yang khusus di daerah Sumatera
Utara membina hubungan kekerabatan berdasarkan hubungan sedarah, berada dan
4
keberangkatan ( dulur sak kapal) berada dalam satu kapal yang sama sewaktu
pergi merantau. Tetapi keadaan yang demikian berbeda dengan etnis Jawa
perantauan yang ada di daerah lain. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan
kepadaetnis Jawa yang ada di Pangkalan Berandan pada awalnya sebelum mereka
merantau atau masih berada di Pulau Jawa, tidak ada suatu hubungan keluarga
dan mereka tidak berasal dari satu daerah yang sama, sehingga mereka pada
awalnya tidak saling mengenal, bahkan keberangkatannya juga tidak secara
bersama-sama, mereka berangkat secara bergelombang tidak berangkat dalam
waktu yang bersamaan atau bukan (dulur sak kapal), tetapi setelah mereka
merantau dari Jawa ke Pangkalan Berandan mereka menjalin suatu hubungan
kekerabatan walaupun pada awalnya mereka tidak saling mengenal. Etnis Jawa
perantauan yang ada di Pangkalan Berandan membina hubungan solidaritas
setelah mereka berada dan bertemu dengan etnis Jawa perantauan yang lainnya
yang telah terlebih dahulu berada di kota ini. Mereka menjalankan aktifitas dan
membuat kegiatan-kegiatan yang dapat menyatukan mereka seperti membuat
arisan, atau wiritan rutin yang dilaksanakan setiap bulannya tepatnya setiap
tanggal 27, alasan diadakannya pada tanggal tersebut karena tanggal 27 itu berada
di akhir bulan atau tanggal tua, untuk etnis Jawa peranatauan yang berprofesi
sebagai pedagang biasanya di bulan tua itu tidak begitu banyak pembeli yang
datang untuk membeli barang dagangannya, sehingga membuat mereka dapat
berkumpul secara bersamaan tanpa adanya rasa takut rugi karena sedang
berjualan. Kegiatan yang dilakukan oleh etnis Jawa perantauan bertujuan untuk
5
diantara mereka yang baru datang merantau agar mudah untuk mendapatkan
komunitas Jawa, serta lebih cepat untuk mengakrabkan diri, sehingga membuat
etnis Jawa yang baru merantau memiliki keluarga baru atau bisa disebut dengan
keluarga angkat di daerah perantauan ini. Selain itu kegiatan yang dilakukan etnis
Jawa perantauan ini memberikan mereka cara untuk dapat berdiskusi bertukar
fikiran tentang bagaimana caranya membuka usaha, serta dengan adanya
komunikasi didalamnya membuat mereka mengetahui adanya di antara mereka
yang sedang dalam kesulitan dalam menjalankan usaha, ataupun yang lainnya.
Berdasarkan adanya fenomena ini penulis meneliti dengan mengambil judul
“Solidaritas Etnis Jawa Perantauan di Kelurahan Berandan Barat Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas, maka penulis
mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu :
1. Solidaritas etnis Jawa perantauan yang di Pangkalan Berandan
2. Latar belakang bisa terjadinya solidaritas tanpa ada hubungan saudara
pada etnis Jawa perantauan di Pangkalan Berandan
3. Sistem kekerabatan pada etnis Jawa perantauan di Pangkalan Berandan
4. Perkembangan solidaritas pada etnis Jawa perantauan di Pangkalan
Berandan
5. Bentuk pola interaksi solidaritas yang terjadi pada etnis Jawa perantauan
6
6. Atas dasar apa solidaritas pada etnis Jawa perantauan di Pangkalan
Berandan bisa bertahan hingga sekarang
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang kompleks, keterbatasan waktu, pengetahuan,
tenaga, dana, dan untuk mengarahkan masalah penelitian lebih terfokus maka
masalah penelitian dibatasasi untuk mengetahui “Solidaritas Etnis Jawa Perantauan di Kelurahan Berandan Barat Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan yang telah di paparkan di atas, maka penulis
merumuskan masalah yang diteliti hanya pada tiga permasalahan saja yakni
sebagai berikut :
1. Apa yang menyebabkan terjadinya solidaritas yang erat antara sesama
etnis Jawa perantauan di Pangkalan Berandan ?
2. Bagaimana etnis Jawa perantauan di Pangkalan Berandan membina
hubungan solidaritas ?
3. Dalam hal apa hubungan solidaritas antara etnis Jawa perantauan ini
terjadi ?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas, adapun
tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya solidaritas yang erat antara sesama
7
2. Untuk mengetahui hubungan solidaritas pada etnis Jawa perantauan di
Pangkalan Berandan
3. Untuk mengetahui dalam hal apa hubungan solidaritas antara etnis Jawa
perantauan ini terjadi
1.6 Manfaat Penelitian
1. Secara akademis, khususnya untuk mahasiswa pendidikan Antropologi
dengan adanya penelitian ini dapat mengembangkan wawasan mereka
tentang penelitian ini dan dapat di jadikan sebagai bahan refrensi
penelitian lanjutan.
2. Secara pengembangan ilmu, penelitian dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan terutama mengenai solidaritas etnis Jawa perantauan.
3. Untuk institusi, sebagai tambahan data literatur baik untuk fakultas,
jurusan maupun perpustakaan.
4. Untuk peneliti, dapat mengetahui bagaimana solidaritas etnis Jawa
perantauan bisa terjalin dengan baik dengan cara terjun langsung
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Etnis jawa perantauan yang ada di Pangkalan Berandan sangat menjaga
dalam hal menjalin hubungan solidaritas yang erat di antara mereka, hal tersebut
sangat terlihat dalam mereka melakukan suatu kegiatan.
1. Etnis Jawa yang datang ke Sumatera dan bekerja sebagai buruh
perkebunan tembakau. Mereka yang datang ke Sumatera ini
merupakan orang-orang yang tidak memiliki kedudukan atau jabatan
yang penting terhadap kebudayaannya di Pulau Jawa. Dengan adanya
faktor tersebut membuat etnis Jawa memiliki hasrat untuk
memperbaiki kehidupan dan perekonomian mereka dengan cara pergi
merantau keluar Jawa yaitu di Sumatera ini. Seiring dengan
perkembangan zaman secara perlahan etnis Jawa yang ada di
Pangkalan khususnya di Kelurahan Berandan Barat mulai berdatangan
secara bertahap, dan menetap di kelurahan ini dengan harapan
mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
2. Alasan utama etnis Jawa merantau karena rata-rata etnis Jawa yang
meranatau ke luar Jawa itu karena alasan perekonomian yang rendah,
yang mendorong mereka untuk mencari kehidupan yang layak di luar
Jawa yang salah satunya Pulau Sumatera Utara. Dan ada juga dari
mereka yang merantau ke kelurahan ini karena alasan ikut dengan
orang tua yang sudah lama berada di Sumatera Utara yang khususnya
di kota Pangkalan Berandan.
72
3. Etnis Jawa yang ada di Pangkalan Berandan ini melakukan hubungan
solidaritas dan bahkan seperti saudara sendiri atau bisa di bilang
sebagai saudara angkat dilakukan dengan cara saling memahami dan
mengerti antara sesama etnis Jawa yang merantau ke daerah
perantauan yang baru.
4. Etnis Jawa peranatauan yang ada di Pangkalan Berandan pada awalnya
kesulitan untuk beradaptasi karena di sebabkan oleh perbedaan bahasa
yang ada di daerah perantauan, tapi dengan adanya bantuan dan
dukungan yang di berikan oleh etnis Jawa yang telah terlebih dahulu
merantau, membuat etnis Jawa yang baru merantau merasa lebih betah
dan tinggal di daerah yang baru, karena merasa memiliki keluarga baru
yaitu sesama etnis Jawa perantauan di Pangkalan Berandan.
5. Solidaritas dari etnis Jawa peranatauan sangat jelas terlihat pada saat
mereka melakukan kegiatan berupa hajatan dan kegiatan lainnya. hal
tersebut saat mereka bersedia untuk menghadiri bahkan turun
membantu dalam bentuk tenaga maupun dalam bentuk materi, semua
hal itu dilaksanakan mereka secara bergantian bila ada di anatara
73
5.2. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang Solidaritas etnis Jawa perantauan di
Kelurahan Berandan Barat ,maka penulis menyarankan untuk:
1. Terus mempererat ikatan solidaritas yang sangat baik. Baik di antara
sesama etnis Jawa maupun kepada etnis-etnis yang lain.
2. Selalu menjalankan tradisi yang telah telah di wariskan oleh nenek
moyang sampai sekarang ini, agar tidak pudar dan terus di wariskan ke
generasi berikutnya.
3. Tidak hanya menjalin hubungan Solidaritas antara sesama etnis jawa
perantauan saja, tetapi harus juga bisa menjalin hubungan solidaritas
dengan etnis yang berbeda juga agar mendapatkan jaringan dan
wawasan yang lebih luas dari masyarakat yang lainnya.
4. Untuk penelitian yang berikutnya dapat dilanjutkan dan diperdalam
bagaimana mereka mempertahankan solidaritas yang biasa mereka