BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK CAMPURSARI
PADA PERNIKAHAN ETNIS JAWA DI KECAMATAN
TANJUNG MORAWA KABUPATEN
DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
FACHRI ALDILA LUMBAN TOBING
NIM. 2103340022
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juni 2016
i ABSTRAK
Fachri Aldila Lumban Tobing. NIM 2103340022. Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Campursari Pada Pernikahan Etnis Jawa di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Campursari Pada Pernikahan Etnis Jawa di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian bentuk penyajian musik Campursari, pengertian fungsi musik Campursari.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi atau pengamatan, wawancara, audiovisual dan studi kepustakaan. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Mei 2016.
Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa Bentuk penyajian Musik Campursari pada pernikahan Etnis Jawa. Fungsi Musik Campursari Pada Pernikahan Etnis Jawa ialah Sebagai Sarana Hiburan, Sebagai Sarana Komunikasi, Sebagai Pengintegrasian Masyarakat.
Kata Kunci : Bentuk Penyajian, Fungsi, Musik Campursari
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Sykur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat- Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “ Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Campursari Pada Pernikahan Etnis Jawa di Kecamatan TanjungMorawa Kabupaten Deli Serdang “.
Dalam penyelesaian Skripsi ini tentu nya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik moral maupun material. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widyastuti, M.Pd Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Dra. Pita HD Silitonga M.Pd. Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan .
5. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn., M.Sn Ketua Prodi Pendidikan Musik. 6. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri
Medan,
7. Orangtua tercinta, Ayahanda Erwinson Lumban Tobing dan Ibunda Tuti Hairani yang selalu mendidik, memberikan kasih sayang yang tak terhingga mendukung baik secara moril maupun materil, memberikan motivasi, semangat dan doa yang tulus yang tiada hentinya demi kesuksesan penulis.
8. Novia Lola Amdani, yang telah memberikan doa, kasih sayang, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
iii
10.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari yang diharapkan, baik dari segi kalimat, isi dan juga teknik penguraiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang pendidikan musik.
Medan, Juni 2016
Penulis,
Fachri Aldila L.Tobing
iv
5. Teori Instrument Musik... 14
v
2. Studi Pustaka ... 31
3. Wawancara ... 33
4. Dokumentasi ... 34
E. Teknik Analisis Data... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36
A. Letak Geografis Desa Bangun Sari………. 36
B. Keberadaan Musik CampurSari Pada Pernikahan Etnis Jawa 39
C. Bentuk Penyajian Musik Campursari Pada Pernikahan Etnis Jawa 41 D.Fungsi Musik Campursari Pada Pernikahan Etnis Jawa …………. 50
E. Alat- alat Musik Campursari Pada Pernikahan Etnis Jawa………. 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 54
A.Kesimpulan ………. 54
B. Saran……… 55
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Desa Bangun Sari ……… 36
Gambar 4.2 Diskusi dengan Tokoh Setempat ……… 39
Gambar 4.3 Dalang Berbicara dengan Salah Seorang Sinden ……… 42
Gambar 4.4 Penampilan Salah Seorang Penyanyi ……… 43
Gambar 4.5 Penampilan Penyanyi Kedua ……… 45
Gambar 4.6 Suasana Penonton ……… 46
Gambar 4.7 Suasana Dalang dan Penyanyi sedang Istirahat ………… 47
Gambar 4.8 Penampilan Penyanyi Ketiga yang bernama Lili ……… 48
Gambar 4.9 Dalang memberikan kata- kata penutup ……… 49
Gambar 4.10 ( Alat Musik Drum ) ……… 51
Gambar 4.11 ( Alat Musik Gamelan ) ……… 52
Gambar 4.12 ( Alat Musik Gendang ) ……… 53
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari
Sabang sampai Merauke terdapat suku dan ragam tradisi, seperti tradisi yang ada
pada suku Jawa, suku Batak, suku Melayu, suku Dayak dan sebagainya. Beragam
jenis suku dan tradisi dari keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat
dengan keberadaan musik musik daerah yang dikembangkan pada setiap daerah,
musik juga merupakan pendukung utama untuk melengkapi dan menyempurnakan
beragam bentuk kesenian dalam berbagai budaya. Pada kelompok masyarakat
tertentu secara tradisional music berperan sebagai medium dalam melaksanakan ritual
tertentu baik yang bersifat religi, adat istiadat, maupun hiburan.
Pada umumnya manusia memiliki rasa atau senang untuk mendengarkan
musik, kendati tingkat kesenangan antara satu dengan yang lainnya berbeda beda.
Oleh karena itu, rasa senang terhadap musik tidak dapat dianggap sebagai sifat khas
atau suatu keanehan yang kebetulan dimiliki seseorang. Rasa senang terhadap musik
tidak menempati suatu kotak individu. Rasa senang mendengarkan musik disebabkan
oleh beberapa faktor seperti respon terhadap kesan irama, melodi, harmoni, warna
suara, dalam suatu komposisiserta penggunaan teks atau syair bila sebuah komposisi
musik yang didengar itu berbentuk nyanyian.
Setiap suku memiliki bermacam tradisi yang memiliki fungsi dan
kegunaan masing - masing, seperti upacara adat, ritual pernikahan, hiburan dan
melengkapi kehidupan manusia baik dari segi social, budaya, kejiwaan, maupun dari
segi religinya.
Banyak orang yang berpendapat bahwa musik hanyalah merupakan hiburan dan
hobby yang dilakukan untuk mengisi waktu luang, namun banyak juga yang
berpendapat bahwa musik merupakan hal yang sulit dan hanya dapat dinikmati oleh
orang- orang yang bisa bermain instrumen musik atau bernyanyi dengan baik.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, musik juga mengalami perkembangan
pesat. Bukan untuk hiburan, hobby, atau sumber penghasilan. Kini juga memegang
peranan dalam kehidupan manusia baik dalam kegiatan sosial budaya.
Penyebaran etnis disetiap disetiap daerah sangatlah merata, termasuk etnis Jawa
khususnya di Sumatera Utara berdasarkan pemerintahan Kabupaten dan Kota
mencakup : Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota Medan di Kabupaten Deli
Serdang. Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah yang mayoritasnya
masyarkatnya bersuku Jawa dan sampai saat ini masih memegang erat tradisi dan
kebudayaan mereka. Tradisi dan kebudayaan tersebut tumbuh dan berkembang
dipengaruhi oleh kesenian.Kabupaten Deli Serdang salah satu Kabupaten yang
mencakup penyebaran etnis Jawa di Sumatera Utara.
Pada saat ini Musik Campur Sari telah menjadi fenomena di kalangan
masyarakat. dimana musik Campur Sari merupakan salah satu bentuk hasil kreasi
anak bangsa terhadap gamelan. Campur sari berasal dari dua kata yaitu campur dan
sari. Campur berarti berbaurnya instrument musik baik yang tradisionalmaupun
modern.sari berarti eksperimen yang menghasilkan jenis irama lain dari yang lain.
Para seniman memadukan dua unsur musik yang berbeda yaitu instrumen musik etnik
yaitu gamelan dan instrumen musik modern seperti gitar elektrik, bass, drum serta
penggabungan antara musik barat dan musik tradisional. Kesenian ini memerlukan
beberapa pemain musik, tak kurang dari hampir sepuluh orang untuk menghasilkan
irama yang sangat menghasilkan irama yang sangat merdu.
Upacara pernikahan adalah upacara adat yang diselenggarakan dalam rangka
menyambut peristiwa pernikahan. Pernikahan sebagai peristiwa penting bagi
manusia, dirasa perlu disakralkan dan dikenang sehingga perlu ada upacaranya. Di
Indonesia upacara pernikahan dilakukan dengan cara tradisional. Upacara
pernikahan secara tradisional dilakukan menurut aturan-aturan adat setempat.
Indonesia memiliki banyak sekali suku yang masing-masing memiliki tradisi upacara
pernikahan sendiri, dan salah satunya upacara pernikahan suku etnis jawa.Dalam
masyarakat jawa pernikahan merupakan suatu perkara penting. Di Jawa pernikahan
menjadi pertanda terbentuknya sebuah keluarga baru yang segera akan memisahkan
diri, baik secara ekonomis maupun tempat tinggal, lepas dari kelompok orang tua dan
membentuk sebuah basis untuk rumah tangga yang baru. Dengan demikian,
pernikahan tidak semata mata dipandang sebagai penggabungan dua keluarga baru
tetapi yang lebih penting adalah dua jaringan keluarga yang luas. Dahulu, pernikahan
di masyarakat jawa diatur oleh orang tua kedua belah pihak. Orang tualah yang
mencarikan bakal jodoh dan memutuskan hari pernikahan, terutama apabila
merupakan anak pertama mereka.
Dari fenomena ini apakah antara musik campur sari berkaitan dengan pernikahan
etnis jawa. Serta bentuk dan fungsi alat musik pengiringnya maupun syair yang
terkandung didalam musik campursari tersebut. Berdasarkan fakta fakta tersebut,
penulis tertarik mengangkat penelitian tentang “ Bentuk Penyajian Dan Fungsi
Musik Campur Sari Pada Pernikahan Etnis Jawa Di Kecamatan Tanjung
B. Identifikasi Masalah
Tujuan Identifikasi masalah ialah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Hal ini sejalan
dengan pendapat Ali dalam Cholid (2005:49), yang mengatakan bahwa : “Untuk kepentingan karya ilmiah, sesuatu yang perlu diperhatikan adalah masalah penelitian sedapat mungkin tidak terlalu luas.Masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang sempit dan sebaiknya bila ruang lingkup masalah dipersempit maka diharapkan analisis secara luas dan mendalam”.
Sesuai dari uraian pada latar belakang masalah, maka penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut : pernikahan etnis jawa di kabupaten Deli Serdang ?
4. Bagaimana fungsi musik Campursari pada pernikahan etnis jawa di
kabupaten Deli Serdang ?
5. Berapa jumlah pemain musik Campursari pada pernikahan etnis jawa di
kabupaten deli serdang ?
6. Bagaimana keberadaan Musik Campursari pada pernikahan etnis jawa di
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batasan
permasalahan dengan jelas.Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah yang akan diteliti dan agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang diharapkan, maka dalam hal ini penulis membuat pembatasan masalah
untuk mempermudah dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam penelitian ini., yakni faktor-faktor apa yang dimaksudkan dalam
ruang lingkup masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Hariwijaya
(2008:47) yang menyatakan bahwa: “Sempitkanlah ruang lingkup
penelitian anda, agar anda bisa berbicara banyak dari suatu bahasan yang sempit”.
Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian kajian penelitian
ini terbatas pada beberapa hal yaitu :
1. Bagaimana keberadaan musik Campur Sari pada pernikahan etnis jawa di Kabupaten Deli serdang ?
2. Alat musik apa saja yang digunakan dalam musik Campursari pada pernikahan etnis jawa di Kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimana bentuk penyajian musik Campursari pada pernikahan etnis jawa di Kabupaten Deli Serdang ?
4. Bagaimana fungsi musik Campursari pada pernikahan etnis jawa di
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menentukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menentukan jawaban pertanyaan. Sugiono (2009:396), yang mengatakan bahwa :
“Rumusan masalah merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada obyek yang diteliti. Namun bila perumusan masalah ini tidak sesuai dengan kondisi obyek penelitian, maka peneliti perlu mengganti rumusan masalah penelitiannya”.
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan masalah dalam penilitian ini
sebagai berikut : “Bagaimana bentuk musik serta fungsi musik Campursari
pada pernikahan etnis jawa di Kabupaten Deli Serdang”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan
tidak akan terarah, karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Menurut Hariwijaya (2008:50) mengatakan bahwa: “Tujuan penelitian
merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan.” Berdasarkan pendapat tersebut maka
tujuan penelitian harus selaras dengan rumusan masalah. Maka penulis akan
1. Mendeskripsikan keberadaan musik Campur Sari pada pernikahan
etnis jawa di Kabupaten Deli Serdang.
2. Mendeskripsikan alat musik Campursari pada pernikahan etnis jawa di
Kabupaten Deli Serdang.
3. Mendeskripsikan bentuk Penyajian Campursari pada pernikahan etnis jawa di Kabupaten Deli Serdang.
4. Mendeskripsikan fungsi musik Campursari pada pernikahan etnis jawa di Kabupaten Deli Serdang.
F. Manfaat Penilitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat
dijadikan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya.Setiap penelitian pastilah hasilnya bermanfaat, sehingga dengan
adanya hasil dari penelitian, manusia akan tahu bagaimana masa lalu, dan bagaimana menghadapi masa yang akan datang. Dalam penelitian ini penulis dapat menguraikan segala sesuatu yang dapat digunakan, baik bagi peneliti
sendiri maupun lembaga dan instansi tertentu ataupun bagi kepentingan penelitian berikutnya. Hariwijaya dan Triton (2008:50) mengemukakan bahwa : “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dan
Berdasarkan uraian di atas manfaat penelitian ini yaitu:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari Prodi Seni musik Jurusan Sendratasik.
2. Menambah pengetahuan peneliti tentang music Campursari pada pernikahan etnis jawa.
3. Sebagai bahan informasi kepada lembaga pemerintah atau lembaga
pengembangan kebudayaan agar terus memelihara budaya kesenian nusantara yang ada di Indonesia yaitu kesenian musik Campur Sari.
4. Sebagai bahan informasi bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2006. “Prosedur Penelitian”. Jakarta : Rineke ciptaBudilinggono, 1993. Bentuk dan Analisis Musik. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Cholid. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Corazon, CD. 2007. Traditional Musical Instrument of The Philipines Nevada : FMA Digest Djelantik, A.A.M. 2000. ESTETIKA Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni
Pertunjukkan Indonesia.
Hariwijaya, (2008). Pedoman penilisan ilmiah proposal dan skripsi. Yogyakarta, ORYZA
Handayani, Putri 2012. Peranan Musik pada Resepsi PErnikahan Etnis jawa di Desa dalu sepuluh B kecamatan tanjung Morawa Medan kajian Terhadap Bentuk dan Fungsi. Medan :
Herry, Lisbijanto. 2013. “Musik Keroncong”. Yogyakarta
Kesuma, Handi, 2009. “ Keberdaan Kelompok Musik Campur Sari pada Lembaga pusat
Pengembangan Kebudayaan Jawa di Medan.
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Moleong, Lexy 2010. “ Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
Maryaeni. 2005. Metode – metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara. Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Indonesia. Jakarta : Balai Grafindo
Persada.
Prasetyo, Panji. 2012. “Seni Gamelan Jawa Sebagai Reprentasi Dari Tradisi Kehidupan Manusia Jawa.
Purwadarminta. 2001. “Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Riyando, Dede. 2009. “ Keberadaan Komunitas Gamelan Kadang Ayam di Helvetia
Medan”.
R.M. Soedarsono. 2003. “ Musik Traditional Jawa” . Yogyakarta
Sitinjak. Kurnia Helen. 2007. “ Peranan Gamelan Sebagai Pengiring Wayang Kulit di
Group Krido Laras Kota Medan”.
Sugiyono. 2008. “Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D, Jakarta, Penerbit ALFABETA
________, 2009, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA
Sedyawati, Edi. Sapardi Joko Darmono (Ed). 1981. Seni Dalam Masyarakat Indonesia: Bunga Rampai. Jakarta. PT.Garmedia pustaka utama.