ABSTRAK
Pernikahan dini memberikan dampak negatif pada pasangan suami istri, keluarga, dan masyarat. Salah satu desa yang masih banyak terdapat pernikahan dini adalah Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Berdasarkan data tahun 2010 ditemukan 29 pasangan menikah pada usia<16 tahun, dan pada tahun 2011 ada 18 pasangan pada usia <15 tahun.
Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana sosial budaya dalam melakukan pernikahan dini di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2014. Jenis penelitian kualitatif dengan paradigma interperatif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam menggunakan alat tulis dan tape recorder. Informan dalam penelitian ini 13 orang(purposive samplingdan snowball sampling). Analisa data menggunakan metode Cresswell dengan tahapan mengumpulkan data, menyajikan data dan mengambil kesimpulan.
Hasil penelitian bahwa sosial budaya pernikahan usia dini pada masyarakat di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang dari aspek usia menikah pada rentang umur 13-17 tahun untuk perempuan dan 17-23 tahun untuk laki-laki, pendidikan rendah/dasar (SD dan SMP), berasal dari suku Jawa, memiliki orangtua dengan berbagai permasalahan, sangat kurang pengetahuannya tentang pernikahan dini, memiliki kepercayaan bahwa tindakan yang dilakukannya akan memberi manfaat dan menguntungkannya, menjalani pergaulan bebas, beragama Islam, dan pada umumnya mengalami dampak ekonomi yaitu sulit mencari pekerjaan, dampak kesehatan reproduksi beberapa perempuan melahirkan anak lewat operasi sesar, yang melahirkan normal melalui proses yang menegangkan baik bagi petugas kesehatan maupun si ibu dan keluarga, dan psikologis pelaku nikah dini menjadi kurang percaya diri bergaul di masyarakat.
ABSTRACT
Early marriagehad negative impactsonspouses, families, andsociety.One of the villagesthere is still manyearly marriageis Bangun Rejo Village Tanjung Morawa Sub District Deli Serdang District North Sumatera. Based on preliminary survey found 29 spouses had married at the ageunder 16 years in 2010 and 18 spouses had married at the ageunder 15 years in 2011.
The purpose of research is to find outhowthe socialculturein theconductof early marriageinBangun Rejo Village Tanjung Morawa Sub District Deli Serdang District North Sumatera in 2014. Data collected through in depth interview used stationery and tape recorder. Informants are 13 orang(using purposive sampling and snowball sampling). Data analysis used Creswell methods by stages collecting data, displaying data and taking the conclusions of research.
The result of researchthat social-culture of early marriage on society in Bangun Rejo Village Tanjung Morawa Sub District Deli Serdang District North Sumatera from the age of marriage aspect in the range 13-17 years for women and 17-23 years for men, low education/elementary (SD and SMP), derived from the Javanese, parent with various problems, very lessknowledgeaboutearly marriage, have confidencethattheir actionswill benefitandfavor, undergopromiscuity, Moslems, and generallyexperiencingeconomic impactthat isdifficult tofind a job, the impact ofreproductive health:somewomengive birthviacaesarean section, thenormal deliverythrougha stressfulprocessfor bothmotherand health workerandfamily, and ppsychological of earlymarriageoffendersbecameless confidentmingleinsociety.