BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK KONGTEK
DALAM UPACARA KONGTEK PADA MASYARAKAT
ETNIS TIONGHOA DI YAYASAN SOSIAL MARGA
RAJA TANJUNG MORAWA KABUPATEN
DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MHD.RULI HABIBI YAMIN SIRFIL NIM. 2111542015
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Mhd. Ruli Habibi Yamin Sirfil. NIM 2111542015. Bentuk
Penyajian Dan Fungsi Musik Kongtek Dalam Upacara Kongtek
Pada Masyarakat Etnis Tionghoa Di Yayasan Sosial Marga Raja
Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Fakultas Bahasa Dan
Seni. Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk penyajian dan fungsi musik pada upacara Kongtek, untuk mengetahui fungsi upacara Kongtek, serta mengetahui makna upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengertian dari musik, bentuk penyajian,bentuk musik, dan fungsi musik.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan langsung kepada grup musik yang menjadi pengiring pada saat upacara Kongtek. Objek dan subjek dalam penelitian ini adalah satu grup musik yang mengiringi upacara Kongtek yang terdiri atas 1 orang pemain alat musik Dizi dan Gaohu, 1 orang pemain alat musik Yangqin, dan 1 orang pemain alat musik Dagu dan Gong, 2 orang suhu yang memimpin upacara dan seluruh keluarga yang melaksanakan upacara.
Hasil dari penelitian dan wawancara menunjukkan bahwa Bentuk penyajian pada upacara Kongtek memiliki 6 proses, yaitu proses upacara Hot Piaw (Pengutusan panglima Berkuda), Upacara Dewa neraka, Upacara Pai Wang (Sembayang Raja), Upacara Tiaw Hun (mengundang arwah ke tempat upacara), Upacara Hungpiaw Hu (menandakan arwah telah datang), dan Upacara pembakaran rumah kertas. Fungsi musik dalam upacara Kongtek ini adalah pengiring upacara, sebagai pengintegrasi masyarakat, Fungsi komunikasi, fungsi ungkapan emosional,dan fungsi yang berkaitan dengan norma sosial. Makna yang terkandung dalam upacara Kongtek adalah makna nada, makna perasaan, makna tujuan, makna integrasi antara makhlik Tuhan, dan makna spiritual.
Kata kunci : Bentuk Penyajian, Fungsi Musik, Upacara Kongtek.
ii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Kongtek Dalam Upacara Kongtek Pada Masyarakat Etnis Tionghoa Di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang” ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Musik,Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan Skripsi ini banyak pihak yang telah mendukung dan membantu moral, material dan spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan seni Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn.,M.Sn Ketua Program Studi Pendidikan Musik sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.
5. Mukhlis Hasbullah, M.Sn Ka. Laboratorium Program Studi Pendidikan Musik.
6. Wiflihani,M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi I.
7. Adina Sastra Sembiring,M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi II. 8. Seluruh Dosen Sendratasik yang selama ini telah mendidik penulis dalam
perkuliahan.
iii
Nur.Ukhrawita, S.Pd. Terimakasih telah membesarkan dan mendidik penulis sampai menjadi Sarjana. Tidak ada kata yang bisa mewakili jasa Ayah dan Ibu.
10.Abangda dan kakanda penulis. M.Iqbal Yamin Sirfil dan Ulfa Rizki Mulyamin sirfil, dan terkhusus kepada orang yang tercinta Dwi Rizki Fanny yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. 11.Seluruh sahabat dan teman penulis. Hendra Gunawan Siregar, Abdul Rizki
Lubis, Rian Andika Lubis, Ronni, dan seluruh mahasiswa Sendratasik, Terimakasih sudah menjadi sahabat dan teman dalam proses kreatif dan bertukar pikiran.
Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, Penulis menyadari Skripsi ini belum sampai pada kriteria sempurna baik dari segi penulisan maupun dari segi penyampaian ide penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa depan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, dan semoga Skipsi ini bermanfaat bagi para pembaca, Insya Allah.
Medan, Februari 2016
DAFTAR ISI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 38
A. Latar Belakang Upacara Kongtek Di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa ... 38
B. Bentuk Penyajian Dalam upacara Kongtek ... 41
1. Persiapan Sebelum Upacara Kongtek... 42
2. Proses Upacara Kongtek ... 43
C. Bentuk Musik Dalam Upacara Kongtek ... 50
1. Bentuk Notasi Lagu Pada Upacara Hot Piaw dan Upacara Dewa Neraka ... 51
2. Bentuk Notasi Lagu Pada Upacara Pai Wang Dan Upacara Tiaw Hun ... 58
3. Bentuk Notasi Lagu Pada Upacara Huang Piaw Dan Upacara Pembakaran Rumah Kertas ... 65
D. Fungsi Musik Pada Upacara Kongtek ... 73
E. Makna Upacara Kongtek ... 76
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 78
A. Kesimpulan ... 78
B. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Bagan kerangka Konseptual... 26
Gambar 4.1 Alat musik Dizi yang mengiringi proses upacara Kongtek ... 39
Gambar 4.2 Alat Musik Yangqin yang mengiringi poses upacara Kongtek ... 39
Gambar 4.3 Alat Musik Gaohu yang mengiringi poses upacara Kongtek ... 40
Gambar 4.4 Alat Musik Dagu yang mengiringi poses upacara Kongtek ... 40
Gambar 4.5 persiapan sebelum upacra Kongtek ... 43
Gambar 4.6 Proses upacara Hot Piaw ... 44
Gambar 4.7 Pembakaran panglima berkuda dan proses mengelilinginya ... 45
Gambar 4.8 proses upacara dewa neraka ... 46
Gambar 4.9 Proses upacara Pai Wang (Sembayang Raja) ... 47
Gambar 4.10 proses upacara Tiaw Hun ... 48
Gambar 4.11 proses Hungpiaw Hu (menandakan arwah telah datang) ... 49
Gambar 4.12 Bentuk notasi pada lagu Kongtek ... 53
Gambar 4.13 Bentuk Melodi Dizi (Trumpet) pada lagu Kongtek ... 54
Gambar 4.14 Bentuk Melodi Gaohu (Biola) pada lagu Kongtek... 55
Gambar 4.15 Bentuk harmoni Yangqin (Koto) pada lagu Kongtek ... 56
Gambar 4.16 Bentuk ritme Dogu pada lagu Kongtek ... 56
Gambar 4.17 Bentuk ritme Gong pada lagu Kongtek ... 57
Gambar 4.18 Bentuk notasi pada lagu Kongtek ... 61
Gambar 4.19 Bentuk Melodi Dizi (Trumpet) pada lagu Kongtek ... 62
Gambar 4.20 Bentuk Melodi Gaohu (Biola) pada lagu Kongtek... 63
Gambar 4.21 Bentuk harmoni Yangqin (Koto) pada lagu Kongtek ... 64
Gambar 4.22 Bentuk ritme Dogu pada lagu Kongtek ... 65
Gambar 4.23 Bentuk ritme Gong pada lagu Kongtek ... 65
Gambar 4.24 Bentuk notasi pada lagu Kongtek ... 69
Gambar 4.25 Bentuk Melodi Dizi (Trumpet) pada lagu Kongtek ... 70
Gambar 4.26 Bentuk Melodi Gaohu (Biola) pada lagu Kongtek... 71
Gambar 4.27 Bentuk harmoni Yangqin (Koto) pada lagu Kongtek ... 72
Gambar 4.28 Bentuk ritme Dogu pada lagu Kongtek ... 72
Gambar 4.29 Bentuk ritme Gong pada lagu Kongtek ... 73
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia, karya seni yang didalamnya mencakup bidang musik memiliki fungsi yang sangat penting diantaranya untuk hiburan, untuk upacara-upacara besar, untuk upacara pernikahan, untuk upacara kematian dan lain sebagainya. Semakin berkembangnya zaman dan berputarnya waktu semakin berkembang pula peran musik seperti dalam bidang sosial, religius, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.
Didalam kehidupan sehari-hari, Budaya dapat dikaitkan sebagai hasil dari perkembangan manusia yang sangat berhubungan dengan budi dan akal yang dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diturunkan dari generasi ke generasi yang selanjutnya. Unsur-unsur yang membentuk suatu budaya adalah sitem, agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni lainnya.
Agama tradisional orang Tionghoa bersifat sinkretis yang diturunkan dari tiga ajaran Konfusius, Taoisme, dan Budhisme. Yang sangat menonjol dari kegiatan religius mereka adalah penyembahan arwah leluhur yang sebenarnya sangat tua menjadi kepercayaan mereka dan kemudian diperkuat oleh ajaran Konfusius yang Patriakhal. Agama yang sinkretis ini lebih dikenal sebagai
kebudayaan Tionghoa. (https://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa).
jarang di jumpai. Ada yang tergantung dengan kondisi keuangan yang akan membuat upacara, ada juga yang tidak.
Upacara tradisi kongtek (upacara 49 hari setelah kematian) ini di iringi dengan musik sesuai dengan permintaan keluarga yang mati. Musik untuk mengiringi proses upacara Kongtek ini sama halnya dengan musik lainnya yang memiliki bentuk berupa nada, irama, melodi, struktur/bentuk lagu,dan lain sebagainya. Musik pada upacara Kongtek ini di mainkan pada saat mengiringi doa 49 hari setelah kematian pada etnis Tionghoa.
Ekspresi seorang anak yang berbakti bukanlah ditunjukkan dengan tangis dan meratap-ratap, akan tetapi bagaimana mereka melaksanakan upacara kematian itu dengan cara sebenar-benarnya. Musik yang mengiringi upacara Kongtek tersebut yang akan diteliti oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana bentuk penyajian dan fungsi musik dalam upacara Kongtek tersebut.
Musik Kongtek memiliki fungsi yang terdapat di dalamnya. Fungsi yang terdapat di dalamnya atau yang disimbolkan dalam upacara Kongtek tersebut dapat dijadikan referensi yang bermanfaat bila makna tersebut dapat dimengerti melalui penelitian ini. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti dapat meneliti lebih lanjut tentang:Bagaimana Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Kongtek Dalam Upacara Kongtek Pada Masyarakat Etnis Tionghoa Di
B. Identifikasi Masalah
Beberapa hal yang menjadi masalah sabagai acuan perlakuan pada penelitian berdasarkan pada uraian latar belakang, yaitu :
1. Bagaimana bentuk penyajian musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimana bentuk musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimana fungsi musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
4. Bagaimana makna musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
5. Bagaimana proses Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli
C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah adalah usaha atau cara untuk membatasi masalah dalam penelitian agar tidak meluas, Karena masalah yang luas akan mendapatkan analisis yang sempit.
Menurut Moleong (2014:93) mengatakan bahwa : “Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda dan dengan sendirinya
memerlukan upaya untuk mencari sesuatujawaban”.
Sesuai dengan keterangan pendapat yang di ambil dari pendapat ahli di atas, penulis membatasi masalah penelitian ini menjadi sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk penyajian musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimana bentuk musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimana fungsi musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
4. Bagaimana makna upacara Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
D. Perumusan Masalah
mendukung untuk dapat menemukan jawaban pertanyaan dalam penelitian. Sesuai dengan uraian diatas Moleong, (2014:113) mengatakan bahwa :
“Perumusan masalah adalah sekadar arahan, pembimbing, atau acuan
padausaha untuk menemukan masalah yang sebenarnya. Masalah yangsesungguhnya baru akan dapat dirumuskan apabila peneliti sudah berada danmulai, bahkan sedang mengumpulkan data. Bagi kita perumusan masalahyang dilakukan itu merupakan aplikasi dari asumsi bahwa suatu penelitiantidak mungkin dimulai dari sesuatu yang kosong”.
Riduwan (2004:6) juga berpendapat:
“Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan, misalnya variabel apa
saja yang akan diteliti, bagaimana hubungan antar variabel, dan agar masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik. Seperti telah diuraikan dalam rumusan masalah, maka sebaliknya rumusan masalah itu ditanyakan dalam kalimat tanya”.
Berdasarkan dengan keterangan yang di ambil dari pendapat ahli di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini menjadi sebagai berikut:
“Bagaimanakah Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Kongtek Dalam Upacara Kongtek Pada Masyarakat Etnis Tionghoa Di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mencari penanggulangan didalam masalah-masalah yang timbul agar mendapat apa yang hendak dicapai dalam penelitian, sesuai dengan pendapat Cholid (2009:170) yang mengatakan bahwa :
“Tujuan penelitian adalah untuk menemukan masalah-masalah yang
menimbulkan hambatan terhadap pembangunan dan mencari penanggulangan hambatan itu, supaya usaha pembangunan dapat berhasil
Menurut pendapat Sugiyono (2012:397) mengatakan bahwa: “Secara
umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan, dan membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus adalah tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan berarti
sebelumnya belum pernah ada atau belum di ketahui”.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian terdapat ungkapan sasaran yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas akan mengarahkan penelitian pada gambaran yang jelas tentang hasil yang akan dicapai. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk penyajian musik Kongtek dalam upacara kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung
Morawa kabupaten Deli Serdang?
2. Untuk mengetahui bentuk musik Kongtek dalam upacara kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
3. Untuk mengetahui fungsi musik Kongtek dalam upacara kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah harapan untuk mendapatkan sumber informasi yang dapat digunakan dalam mengembangkan kegiatan penelitian agar apa yang dilakukan dalam penelitian tidak sia-sia.
“Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak
menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah”.
Dengan definisi diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan harapan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai informasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang bentuk penyajian musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
2. Untuk pengetahuan bagi masyarakat etnis lain yang ada di Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui bagaimana fungsi musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung
Morawa kabupaten Deli Serdang?
4. Sebagai media penulis untuk mendokumentasikan keberadaan musik etnis Tionghoa dalam upacara kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di
Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
5. Sebagai referensi untuk penelitian lanjut yang relevan dengan pembahasan karya tulis ilmiah ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan menulis dan mendata tentang upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang memiliki banyak hal yang telah dicatat. Catatan yang telah dituangkan dalam penulisan merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan. penelitian yang telah dilakukan memilliki kesimpulan yang telah dirangkum untuk memahami secara singkat isi dari hasil penelitian yang dilakukan.
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut:
1. Tradisi Kongtek di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang sudah ada sejak tahun 1960-an yang pada mulanya didorong oleh keadaan yang pada masa itu belum ada tradisi yang melaksanakan upacara ini. Upacara Kongtek dilakukan sebagai pelimpahan jasa kepada orang-orang yang telah meningal dunia. Upacara ini dilakukan 49 hari setelah kematian yang telah meninggal dunia.
2. Adapun penyajian yang ada pada upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang adalah Persiapan sebelum
Upacara Kongtek Proses Upacara Kongtek. Proses upacara ini terbagi atas 6 upacara yaitu (1) Upacara Hot Piaw (Pengutusan panglima Berkuda) Proses ini adalah proses upacara mengutus panglima berkuda ke neraka. Ini memberitakan bahwa pada hari itu yang meninggal dunia memberitakan bahwa dia telah melakukan upacara,(2) Upacara Dewa neraka Upacara ini adalah upacara mengutus yang meningal dunia setelah 49 hari ke Dewa neraka atau pemberitahuan karena telah mengadakan upacara Kongtek. Upacara ini bertujuan untuk mengutus yang meninggal ke neraka atau memberitahu kepada dewa yang ada di neraka agar dosa-dosa yang meninggal dunia setelah 49 hari di berikan siksa sesuai dengan dosa yang dia perbuat selama di dunia,(3) Upacara Pai Wang (Sembayang Raja) Pengertian dari upacara Pai Wang ini
bahwa sehebat-hebatnya orang di dunia pasti akan meninggal juga dan untuk memberitahu supaya orang yang di dunia berbuat baik selama hidupnya di dunia ini, (5) Upacara Hungpiaw Hu (menandakan arwah telah datang) Upacara Hungpiaw Hu (menandakan arwah telah datang) adalah proses upacara yang menandakan bahwa arwah yang telah meninggal dunia telah datang ke tempat dimana dilaksanakan upacara tersebut. Dan arwah tersebut melihat bahwa keluarga dan orang-orang yang ikut melaksanakan upacara 49 hari setelah kematiannya, (6) Upacara pembakaran rumah kertas. Upacara ini adalah upacara yang terakhir yang dilakukan dalam upacara Kongtek ini. Dalam upacara ini rumah kertas yang telah dipersiapkan kemudian di bakar habis seluruhnya sampai menjadi abu. Proses upacara ini adalah proses upacara yang bertujuan untuk mengembalikan semua harta yang ada di dunia kepada tuhan. Karena harta yang ada tersebut akan dikembalikan ke tuhan.
3. Bentuk musik dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa
4. Upacara Kongtek memiliki fungsi sebagai Pengiring Upacara, Sebagai Pengintegrasian masyarakat, Sebagai Fungsi Komunikasi, dan Ungkapan Emosional.
B. Saran
Beberapa kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Untuk Group musik pada upacara Kongtek agar memperbaikai kualitas permainan alat musik dan tidak menghilangkan tradisi bermusik dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang yang telah ada sejak dahulu.
2. Untuk masyarakat Tanjung Morawa khususnya etnis Tionghoa diharapkan membantu melestarikan dan mempertahankan tradisi agar terjaga kelestariannya.
83
DAFTAR PUSTAKA
Ardini Diana, 2012. Peranan musik Pada Upacara Kematian Kepercayaan Khonghucu di Yayasan Angsa Pura Medan. Skripsi
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Jakarta: PT. Kanisius
Djelantik, A.A.M. 1990. Pengantar Ilmu Estetika, Bandung Indonesia Gie, Liang. 1996. Filsafat Seni. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna
Gondowomo, 1996. Membanting Tulang Menyembah Arwah Kehidupan Kekotaan Cina, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus
Haviland A. William. 1999. Antropologi. Jakarta: Erlangga
Ihromi, T.O. 2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Indrawan, Bagus. 2013. Bentuk dan fungsi pertunjukan Musik Pengiring Seni Sintren Lais di Desa Balapulang Kulon Kabupaten Tegal. Skripsi, jurusan Pendidikan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Kartono, dkk. 2004. Berkreasi Seni. Jakarta: Ganeza Exact
Khadafi Mardian, 2012. Peranan Group Musik King Music Brass Band Marga ong Sebagai Pengiring Dalam Upacara Kematian Pada Masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Skripsi
Koentjaraningrat. 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosil. Jakarta: Dian Rakyat ---. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta Licoln, Guba. 2006. Teknik In Participant Observation For Observes Reasech.
Wkipedia, The Encylopedia
Mack, Dieter. 2001. Pendidikan Musik: Antara Harapan Dan Realita. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Meriam, allan. P. 1964. The Antropologo Of Music Chicago. North Western. University Press
84
Musbikin, Imam. 2009. Kehebatan Musik Untuk Mengasah Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Power Book (IHDINA)
Muttaqin, Ali. 2008. Seni Musik Klasik Jilid 2, Jakarta: Erlangga
Nazril, Muhammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Nia Nova Sebberina. 2012. Peranan Nyanyian Katoneng-Katoneng Dalam Upacara Kematian Adat Karo Pada Masyarakat Karo.Skripsi
Paeni, Mukhlis. 2014. Sejarah Kebudayaan Indonesia: Religi dan Falsafah. Medan
---, ---. ---.. Sejarah Kebudayaan Indonesia:Pertunjukkan Dan Seni Media. Medan
Pasaribu, Ben, M. 2006. Musik Populer. Jakarta: ISBN
Pratiwo, 2010. Arsitektur Tradisional Tionghoa Dan Perkembangan Kota, Universitas Katolik Soegijapranata
Prier, K. E. 2009. Sejarah Musik Jilid 1. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi Riduwan, 2004. Belajar Mudah Penelitian, Bandung: Alfabeta
Silitonga, Pita, HD 2014. Teori Musik. Medan: Unimed Press Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta Surya, Brata Addy. 2012. Jenis-jenis alat musik, Jakarta: Bumi Pustaka
Tanggok, ikhsan. 1995. Jalan Keselamatan Melalui Agama Khonghucu. Jakarta: GM
Waiz.Mhd. 2015 “Bentuk Penyajian Dan Bentuk Musik Dalam Mengarak Anak Berkhitan Pada Masyarakat Jawa Di Desa Sukadamai Barat Kec. Pulo Bandring Kab. Asahan”.Skripsi
http://tradisitridharma.blogspot.co.id/2014/11/kong-tek-cun-ong-guan-ze-zun-wang.html.