• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK SEBAGAI IRINGAN DALAM UPACARA PERNIKAHAN (MERBAYO) OLEH GEBY AUDIO GROUP MASYARAKAT DESA SINGGABUR KECAMATAN SI TELU TALI URANG JULU KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK SEBAGAI IRINGAN DALAM UPACARA PERNIKAHAN (MERBAYO) OLEH GEBY AUDIO GROUP MASYARAKAT DESA SINGGABUR KECAMATAN SI TELU TALI URANG JULU KABUPATEN PAKPAK BHARAT."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK SEBAGAI PENGIRING DALAM UPACARA PERNIKAHAN (MERBAYO) OLEH GEBY

AUDIO GROUP MASYARAKAT DESA SINGGABUR KECAMATAN SI TELU TALI URANG JULU

KABUPATEN PAKPAK BHARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SAMSON FREDI SIHOMBING NIM.2113142071

PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Samson Fredi Sihombing .NIM 2113142071. Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Sebagai Iringan dalam Upacara Pernikahan (Merbayo) Oleh Geby Audio Group Masyarakat Desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat. Fakultas Bahasa dan seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penyajian musik sebagai iringan dalam upacara pernikahan (Merbayo), Fungsi musik sebagai iringan dalam upacara pernikahan, dan kegunaan instrument dalam musik musik sebagai iringan dalam upacara pernikahan di Desa Singgabur Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian bentuk penyajian, pengertian fungsi, pengertian musik, pengertian istrument musik, pengertian upacara merbayo, pengertian.

Penelitian ini dilakukan di Desa Singgabur Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat pada bulan November sampai Januari 2016. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Perkata-kata, masyarakat, dan para pemaian Geby Audio Group dalam upacara Merbayo pernikahan di desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupeten Pakpak Bharat sedangkan sampel berjumlah 9 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk penyajian upacara Merbayo dilaksanakan selama satu hari. Terdapat enam fungsi Geby Audio Group pada upacara Merbayo, yaitu Fungsi Kenikmatan Estetika, Fungsi Simbolis, Respon Fisik, Fungsi Menegakkan Kesesuaian dengan Norma-norma Sosial, Fungsi Kontribusi terhadap Kelangsungan dan Stabilitas Budaya, Fungsi Kontribusi Integrasi Masyarakat. Kegunaan istrument musik dalam upacara Merbayo yaitu Genderang berfungsi sebagai melodi dan pengiring dalam jalanya upacara dan sebagai pembawa melodi, Lobat dalam upacara Merbayo sebagai pembawa melodi, serta keyboard sebagai pembawa tempo dan sebagai pengiring untuk instrumen lobat dan genderang.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan berkat-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Sebagai Pengiring dalam Upacara Pernikahan (Merbayo) Oleh Geby Audio Group Masyarakat Desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat”.

Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan

kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terimakasih yang tiada terhingga

kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan,

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa Dan

Seni Universitas Negeri Medan,

4. Dra. Pita HD Silitonga M.Pd. Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS Universitas

Negeri Medan,

5. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn., M.Sn. Ketua Prodi Pendidikan Musik,

6. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd Pembimbing Skripsi I,

7. Wiflihani, M.Pd. Pembimbing Skripsi II,

8. Lamhot Basani Sihombing M.Pd. Narasumber I,

9. Danny Ivanno Ritonga, M.Pd. Narasumber II,

10. Seluruh Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan,

11. Para Pegawai Tata Usaha FBS Universitas Negeri Medan : Kurnia Hendra

Putra, Indri Hapsari, Dahliana, M. Abror Harahap dan yang lain yang tidak

dapat disebutkan namanya satu persatu.

12. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda B. Sihombing dan

(8)

terhingga mendukung baik secara moril maupun materil, memberikan

motivasi, semangat dan doa yang tulus yang tiada hentinya demi kesuksesan

penulis.

Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari yang

diharapkan, baik dari segi kalimat, isi dan juga teknik penguraiannya. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penyempurnaan Skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan mutu

pendidikan, khususnya di bidang pendidikan musik.

Medan, April 2016

Penulis,

Samson Fredi Sihombing

(9)

liv

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teoritis ... 13

d. Fungsi Menegakkan Kesesuaian dengan Norma-norma Sosial... 18

e. Fungsi Kontribusi terhadap Kelangsungan dan stablitas Budaya... . 19

3. Pengertian Group Musik... . 19

4. Pengertian Upacara Merbayo... 20

5. Teori Musik... 23

a. Ritme atau Irama... 24

b. Melodi... 26

(10)

d. Tangga Nada... 29

e. Teori Instrumen Musik... 31

B. Kerangka Konseptual... 34

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 38

C. Populasi... 38

D. Sampel Penelitian... 39

E. Teknik Pengumpulan Data... 41

1. Studi Kepustakaan... 42

2. Observasi... 44

3. Wawancara... 46

4. Dokumentasi... 48

F. Teknik Analisis Data... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Bentuk Penyajian Upacara Pernikahan Merbayo... 51

B. Bentuk Penyajian Geby Audio Group Pernikahan Merbayo... 52

C. Fungsi Geby Audio Group dalam Upacara PernikahanMerbayo..70

D. Instrumen Musik pada Upacara Pernikahan Merbayo... 73

E. Tanggapan masyarakat didesa Singgabur...86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...81

B. Saran...82

(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 4.1 Wawancara Perkata-kata... 52

Gambar 4.2 Proses penyambutan berru dan kula-kula... 57

Gambar 4.3 Geby Audio Group mengiringi upacara penyambutan... 58

Gambar 4.4 Kula-kula memberikan berkat dan ria atau uang kepda berru 61 Gambar 4.5 Berru berjalan sambil menari dan menyembah kula-kula... 65

Gambar 4.6 Puhun memberikan berkat kepada pengantin... 69

Gambar 4.7 Berru menyembah puhun dan memberikan berkat... 69

Gambar 4.8 Genderang... 73

Gambar 4.9 Raja Penabil atau Pengapu... 74

Gambar 4.10 Raja Sikumerincing... 76

Gambar 4.11 Raja Simenak-menak... 78

Gambar 4.12 Dumerendeng atau Penjujur... 80

Gambar 4.13 Raja Sigemuruhguh... 82

Gambar 4.14 Lobat... 84

Gambar 4.15 Keyboard... 86

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sumatera Utara memiliki berbagai fenomena yang menarik untuk dikaji,

mulai dari kepercayaan, tarian, seni rupa, dan musik yang melengkapi upacara

keegamaannya, tempat peradabannya, objek pariwisata, hingga makanan

minuman khasnya. Popularitas budaya sumatera utara sudah dikenal secara

nasional maupun internasional. dalam tradisi masyarakat di sumatera utara yang

mempunyai 8 etnis kehadiran musik sangatlah berkaitan erat dengan upacara

ritual.

Kabupaten Pakpak Bharat merupakan wilayah komunitas Pakpak yang

tradisional, mereka tersebar di beberapa wilayah Kabupaten di Sumatera Utara

dan di Propinsi Nangroe Aceh Darusalam. Hal ini mengacu kepada sejarah

kolonialisme khususnya keresidenan dan dilanjutkan pemerintahan indonesia

setelah kemerdekaan, sehingga wilayah komunitas Pakpak terpecah ke berbagai

wilayah seperti disebut diatas. Bedasarkan dialaek dan deaerah asal

tradisioanalnya, wilayah Pakpak terbagi menjadi 5 (lima) sub, yang dalam Bahasa

setempat disebut dengan Pakpak silima Suak, yakni Suak Pakpak Simsim, Suak

Pakpak Keppas, Suak Pakpak Penganan, Suak Pakpak Kelasen, dan Suak Pakpak

Boang. Secara Geografis sebenarnya ke lima suak tersebut menyatu atau

berbatasan langsung satu dengan yang lainya. kabupaten yang belum lama

(13)

2

Kabupaten ini berdiri dengan melalui pemekaran tiga kecamatan dari

kabupaten dairi. Kebudayaan merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan

dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke

generasi sebelumnya ke generasi berikutnya.

Musik tidak dapat dipisahkan dari manusia karena musik merupakan alat

untuk mengungkapakan perasaan, serta imajinasi yang timbul dalam pikiran

masyarakat. Musik merupakan salah satu kebudayaan yang memiliki oleh setiap

suku diseluruh dunia, desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu

Kabupaten Pakpak Bharat keberadaan musik sebagai sebagian dari kehidupan.

Musik yang di perdengarkan atau dimainkan berdasarkan peristiwa-peristiwa

beragam dalam perjalanan hidup masyarakat haus dengan musik yang khusus,

seperti pada upacara pernikahan, upacara kelahiran, upacara kematian dan

lain-lain.

Disetiap upacara dalam kebudayaan tersebut juga berbeda-beda baik dari

urutan upacara maupun musik musik yang digunakan. Suatu budaya dapat

dibentuk dikarenakan unsur-unsur pendukung, termasuk dari keagamaan, politik,

adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya seni. perkawinan dalam masyarakat

Pakpak termasuk dimana siklus kehidupan seseorang yang diatur tersendiri.

Hakekat perkawinan membentuk keluarga untuk mengembang biakkan keturunan

dari kelompoknya. Oleh karena itu bila terjadi perkawinan, maka perkawinan itu

melibatkan seluruh keluarga baik dekat maupun jauh. Dalam masyarakat Pakpak

dikenal bentuk kawin resmi, kawin mengeke, kawin mengalih, kawin merampas,

(14)

3

Dalam kebudayaan upacara pernikahan dalam masyarakat Pakpak Bharat

upacara adat perkawinan yang ideal bagai orang Pakpak disebut sitari-tari, atau

Merbayo. Pada jaman dulu bentuk perkawinan sperti ini harus diiringi dengan musik tradisional (merkata genderung Sipitu). Pelaksanaan upacara ini disebut

merbayo (pesta peresmian). Sebutan lain dari upacara ini disebut juga sinima-nima atau memuat mende. Ada tahapan yang harus dilakukan dalam upacara Merbayo dilaksanakan, antara lain Mengirit/mnegindangi (meminang), Mersiberen tanda burdju (tukar cincin), Mengkata utang (menentukan mas kawin), Merbayo (pesta peresmian) dan Balik ulbas.

Dalam pesta Merbayo dalam kebudayaan Pakpak memiliki bentuk

penyajian musik, didalam bentuk penyajian musik juga tidak terlepas dari dengan

kehadiran musik yang memiliki fungsi penting untuk kelangsungan upacara

pernikahan Merbayo pada masyarakat di desa Singgabur. Dalam kelangsungan

upacara pernikahan Merbayo menggunakan pemain musik atau group musik

sebagai pengiring dalam proses upacara Merbayo yaitu Geby Audio Group, dalam

proses upacara Merbayo pernikahan pada masyarakat didesa Singgabur padang

group dipercaya sejak beberapa tahun ini sebagai pengiring musik dalam proses

upacara Merbayo pernikahan didesa singgabur, kerena dalam upacara Merbayo

tersebut tidak boleh sembarangan pengiring musik dan harus yang mengerti adat

pernikahan Merbayo itu tersebut, Gebry Audio Group sebegai pengiring dalam

(15)

4

instrumen musik tradisional dan juga dalam upacara pernikahan group musik

Geby Audio Group memainkan lagu tradisional Pakpak.

Dari uraian diatas dengan ketentuan, bahwa setiap kebudayaan dari suku asli

maupun suku pendatang mempunyai nilai luhur dan sebagai alat memperoleh jiwa

kesatuan bangsa. Penulis mengambil fenomena yang menarik dari hasil

pengamatan yang dilakukan selama ini untuk mengadakan penelitian dengan

mengambil judul “Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Geby Audio Group

Dalam Mengiringi Upacara Merbayo Pernikahan Di Desa Singgabur Kecamatan

Sitelu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat”.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini penting untuk dilakukannya identifikasi dengan benar, dimana

tujuan identifikasi masalah agar penelitian menjadi terarah serta cakupan masalah

yang dibahas tidak terlalu luas dan melebar.

Hidayat (2007:30) menyatakan bahwa :

“Masalah adalah bagian penting dari suatu penelitian, karena masalah membutuhkan proses pemecahan yang sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapakan scientific method, proses ilmiah tersebut akan selalu dikembangkan sejak identifikasi masalah”.

Tujuan dari identifikasi masalah agar penelitian yang dilakukan lebih

terarah dan mencakup masalah yang paling utama dalam proses penelitian yang

akan diteliti.

Hadeli (2006:23) mengatakan bahwa: “identifikasi masalah adalah suatu

(16)

5

kebiasaan, keadaan-keadaan, dan yang lain sebagainya) yang menimbulkan

pertanyaan-pertanyaan”.

Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini, diperoleh identifikasi

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah terbentuknya group musik Geby Audio Group di

desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten

Pakpak Bharat?

2. Bagaimana tata upacara pernikahan Merbayo didesa Singgabur

Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat?

3. Instrumen apa saja yang digunakan dalam tata upacara Merbayo

pernikahan didesa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu

Kabupaten Pakpak Bharat?

4. Bagaimana fungsi musik dalam upacara Merbayo pernikahan didesa

Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak

Bharat?

5. Apa saja jenis lagu yang dimainkan Geby Audio Group dalam

upacara Merbayo pernikahan masyarakat di desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat?

6. Bagaimana bentuk penyajian musik Geby Audio Group dalam upacara

(17)

6

7. Bagaimana kontribusi musik Geby Audio Group dalam upacara

Merbayo pernikahan di desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat?

8. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang upacara Merbayo pernikahan di desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu

Kabupaten Pakpak Bharat?

C. Pembatasan Masalah

Seperti yang telah dikemukakan dalam identifikasi masalah, banyak faktor

yang dapat digali dalam penelitian ini maka arah yang diidentifikasi serta

keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan teoritis, maka peneliti merasa perlu

mengadakan pembatasan masalah yang dihadapi dalam penelitian.

Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batasan-batasan

permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi

faktor mana saja yang termasuk kedalam ruang lingkup permasalahan dan faktor

mana yang tidak termasuk. Dan hal ini penulis mengadakan batasan masalah yang

dihadapi dalam penelitian ini, yakni dengan pendapat Surahmad (2005:31) yang

mengatakan bahwa: “Sebuah masalah yang dirumuskan terlalu umum dan luas,

tidak dapat dipakai sebagai masalah penyelidikan, oleh karena tidak jelas

batas-batas masalahnya.

Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan masalah dari masalah

yang akan diteliti. Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah unutk

mempersingkat cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana, kemampuan menulis,

(18)

7

ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat sugiono (2008:286)

mengatakan bahwa “Pembatasan dalam penelitian kulitatif lebih didasarkan pada

tingkat kepentingan, urgensi, serta faktor kertebatasan tenaga dan waktu”.

Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup

permasalahan penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana bentuk penyajian upacara Merbayo di desa Singgabur

Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat?

2. Bagaimana bentuk penyajian Geby Audio Group dalam upacara

Merbayo pernikahan didesa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat?

3. Bagaimana fungsi Geby Audio Group dalam upacara Merbayo

pernikahan didesa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu

Kabupaten Pakpak Bharat?

4. Instrumen musik yang digunakan pada upacara pernikahan Merbayo?

5. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang upacara Merbayo pernikahan di desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu

Kabupaten Pakpak Bharat?

D. Rumusan Masalah

Sebuah penelitian bisa dilakukan, apabila rumusan dalam penelitian sudah

(19)

8

jabaran fokus peneliti karan dalam praktikya, proses penelitian akan senantiasa

berfokus pada butir-butir masalah masalah sebagai mana telah dirumuskan”.

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang timbul berdasarkan judul

maupun latar belakang. Hal ini sesuai dengan pendapat Sujarweni (2104:55) yang

mengatakan bahwa : “Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang timbul

berdasarkan judul maupun latar belakang yang ada. Rumusan masalah merupakan

hal yang inti dari penelitian, didalamnya mengandung pertanyaan apa saja yang

akan dicari dalam sebuah penelitian”.

Sejalan dengan pendapat tersebut serta berdasarkan identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut : “ Bagaimana Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Geby Audio

Group sebagai pengiring dalam upacara Merbayo pernikahan pada masyarakat di

desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu KabupatenPakpak Bharat?”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian umumnya berorientasi kepada tujuan tanpa adanya tujuan

yang jelas. Maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak terarah karena tidak

mengerti apa yang ingin dicapai kegiatan penelitian tersebut.

Diperkuat dengan pendapat Moeleong (2005:94), yaitu mengatakan:

“Tujuan suatu penelitian adalah upaya untuk memecahkan masalah. Perumusan masalah dilakukan dengan jalan mengumpulkan sejumlah pengetahuan yang memadai dan yang mengarah pada upaya untuk memahami dan menjelaskan fakto-faktor yang berkaitan dengan ada dalam masalah tersebut “.

Tujuan dari suatu penelitian mengenai apa ayang akan dicapai dalam

(20)

9

bahwa : “Tujuan penelitian mengenai apa saja yang akan dicapai dalam penelitian

tersebut dan selalu menuliskan apa yang dicapai dalam rumusan masalah.

Berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilaksanakan terlihat dari

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang ingin dicapai melalui

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bentuk penyajian upacara Merbayo di desa

Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak

Bharat?

2. Untuk mengetahui bentuk penyajian Geby Audio Group dalam upacara

Merbayo pernikahan didesa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat?

3. Untuk mengetahui fungsi Geby Audio Group dalam upacara Merbayo

pernikahan didesa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu

Kabupaten Pakpak Bharat?

4. Untuk mengetahui instrumen musik yang digunakan pada upacara

pernikahan Merbayo?

5. Untuk mengetahui Bagaimana tanggapan masyarakat tentang upacara

Merbayo pernikahan di desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat?

(21)

10

bagaimana menghadapi masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pendapat

Sujarweni (2014:56) mengatakan bahwa : “Manfaat penelitian berkenaan dengan

manfaat yang ilmiah dan praktis berkenaan dengan hasil dari penelitian. Dalam

penelitian ini penulis dapat menguraikan segala sesuatu yang dapat menguraikan

segala sesuatu yang dapat digunakan, baik peneliti itu sendiri maupun lembaga

dan institusi tertentu ataupun orang lain.

Setelah penelitian ini dirangkumkan, maka penelitian ini dapat memberi

manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Menurut Slameto (2004:26), manfaat teoritis adalah manfeet yang dapat

membantu lebih memahami suatu konsep atau teori dalam suatu disiplin ilmu.

Konsep teori biasanya hanya “sebagian kecil” dari suatu konsep atau teori besar

yang dibangun oleh banyak ilmuan. Dari suatu penelitian, jarang sekali kita

mendapat suatu manfaat besar yang dapat mempengaruhi sebuah teori secara

keseluruhan. Menyadari hal ini, seorang peneliti seharusnya menghindari

pernyataan-pernyataan bombastis dalam manfaat dari penelitiannya. Peneliti harus

spesifik dalam penjelasannya. Dalam hal ini, akan sangat baik bila peneliti telah

mempelajari penelitian-penelitian lain yang sejenis sehingga ia tahu

manfaat-manfaat apa saja yang dapat diambil dar berbagai penelitian yang sama. Maka

peneliti ini dapat bermanfaat secara teoritis secara berikut.

1. Sebagai usaha untuk menambah wawasan tentang kebudayaan suku

(22)

11

2. Sebagai suatu pengetahuan dan informasi bagi mahasisiwa yang akan

mendalami penelitian tentang Pakpak

3. Sebagai bahan acuan dalam penulisan yang berikutnya tentang musik

Pakpak.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis menurut Slameto, (2004:26) mengatakan manfaat yang

bersifat terapan dan dapat sesegera digunakan untuk keperluan praktis seperti

memecahkan suatu masalah, mambuat keputusan, atau memperbaiki suatu

masalah, membuat keputusan atau memperbaiki suatu progaram yang sedang

berjalan. Seperti manfaat teoritis, dalam hal menfaaat praktis, langsung pada

persoalannya, dan spesifik. Meskipun demikian, manfat praktis dapat

diaplikasikan di konteks yang besar dan umum “Nasional” adalah suatu manfaat

praktis yang dapat diberlakukan secara makro di tingkat negara. Begitu pula

dengan manfaat “memberikan dasar rasional bagi perencanaan tenaga

kependidikan di sebuah lembaga X”, adalah manfaat praktis yang barangkali

hanya berlaku terbatas di lembaga tersebut.

1. Penelitian ini para pembaca dapat mengetahui bagaimana teknik

permainan Geby Audio Grouop dalam mengiringi upacara Merbayo

pernikahan di desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu

Kabupaten Pakpak Bharat.

(23)

12

3. Tulisan ini dapat menjadi dokumentasi dalam bentuk karya tulis guna

menambah referensi di Departemen Universitas Negeri Medan, tentang

musik Pakpak.

4. Sebagai pengaplikasian ilmu yang telah diperolah penulis selama

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pelaksanaan upacara Merbayo,

di desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat,

penulis mengambil kesimpulan, yaitu :

1. Upacara Merbayo merupakan salah satu upacara ideal bagi pernikahan

pada masyarakat di desa Singgabur. Tata cara upacara pernikahan

Merbayo didesa Singgabur. Pesta dimulai dengan kedatangan sanak keluarga berutu atau keluarga laki-laki kerumah keluarga perempuan

simangunsong, acara ini adalah acara pemula yang disebut dengan

Merbohom atau disebut acara makan-makan bersama, penyambutan kedatangan marga berutu. Didepan pintu rumah keluarga simangunsong

disediakan api sebagai pertanda pengamatan hati dalam menerima

keluarga pihak laki-laki. Setelah acara penyambutan masuk pada acara

tatak atau tari baik dari pihak kula-kula, berru, puhun atau paman,

keluarga beno atau keluarga berutu. Kemudian tata upacara selanjutnya

pembagian Sendihi yang diawali dengan kata-kat adat, pembagian sendihi

diberikan kepada kula-kula marga berutu yang disebut ulu mulak.

Kemudian pembagian sendihi kepada sanak saudara dari kedua pihak

(25)

90

Merbayo didesa Singgabur tersebut. Adapun keenam fungsi musik tersebut adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Kenikmatan Estetika,

b. Fungsi Simbolis,

c. Fungsi Respon Fisik,

d. Fungsi Menegakkan Kesesuaian dengan Norma-norma Sosial,

e. Fungsi Kontribusi terhadap Kelangsungan dan Stabilitas Budaya,

f. Fungsi Kontribusi Terhadap Integrasi Masyarakat,

3. Fungsi instrumen musik dalam upacara merbayo memiliki kegunaan

masing-masing, Genderang (ideofon) dalam upacara sebagai pembawa

melodi dan pengiring dalam jalanya upacara pernikahan Merbayo. Lobat

pakpak (aerofon) dalam upacara Merbayo sebagai pembawa melodi

dalam jalannya upacara pernikahan Merbayo. Keyboard (membranofon)

dalam upacara Merbayo berfungsi sebagai pengiring untuk instrumen

lobat dan genderang dalam jalanya pernikahan Merbayo.

B. Saran

1. Penggunaan alat musik tradisional Pakpak Bharat yang dimainkan oleh

Geby Audio Group hendaknya dipertahankan melihat dampak positif

dari penggunaan alat musik tradisional tersebut dengan baik dan tidak

menggunakan alat musik modern. Karena dari hasil penelitian Geby

Audio Group menggunakan alat musik modern yaitu keyaboard karena

keterbatasan masyarakat didesa Singgabur mengenai dana. Karena

(26)

91

keyboard yang biasa digunakan dalam acara pernikahan Merbayo, ada

instrumen gung,kalondang, dan sarunei.

2. Karena faktor pemain musik merupakan hal yang sangat penting dalam

upacara Merbayo, hendaknya ada pembinaan untuk anak-anak di desa

Singgabur dalam mendalami instrumen musik tradional pakpak bharat,

karena pengaruh atau dampak perkembangan zaman dapat

mempengaruhi generasi muda Pakpak Bharat untuk berpaling dari seni

budanya.

3. Hendaknya upacara-upacara pernikahan Merbayo yang menggunakan

alat musik tradisional Pakpak Bharat tetap dipertahankan tanpa

memasukkan alat musik modern seperti keyboard.

4. Hendaknya upacara pernikahan Merbayo dipertahankan tata upacara

dan diwariskan kepada sanak cucunya agar menjadi kesenian Pakpak

(27)

92

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2001. Prosedur Kependidikan dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Ali,Muhammad. 2000. Dasar-dasar Penelitian Kependidikan. Bandung : Angkasa.

Merriam, Alan P. 1964. The Anthopology Of Music. Evanston Illinois: North Western University Press.

Aminudin. 2009. Apresiasi Karya Seni Musik Daerah Nusantara. Bandung: Sarana Ilmu Pustaka.

Antonio. 2006. Perkembangan Musik Dunia, Yogyakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto. 2002. Prosedur Penulisan suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta.

Aziz Alimut Hidayat, 2007. Metode Penulisan Kebinaan dan Teknik Analisa Data. Surabaya. Salemba Media.

Bakara, Maryono. 2014. “Konribusi Alat Musik Saxophone Pada Combo Band Dalam Mengiringi Ibadah Di HKBP Tegal Rejo Ressort Medan Aceh. Medan. Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negari Medan.

Banoe, Pono. 2003. Pengantar Pengetahuan Harmoni. Yokyakarta: Kanisius.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta. : Kencana.

Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bah asa Indonesia, Jakarta : Andi.

Djelantik, AAM. 1990. Pengantar Pasar Estetika. Denpasar: STSI Denpasar.

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitaif. Jakarta. PT. Bumi Aksara.

Hardjana, Suka. 2004. Musik Antara Kritik dan Apresiasi. Jakarta : Buku Kompas

Hariwijaya, M dan Trinton. 2008. Pedoman Penulisan ilmiah Proposal dan Skripsi. Yogyakarta. ORYZA.

Hadeli. 2006. Pedoman Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

(28)

93

Kamien, Roger. 1984. Music An Appreciation. New York. McGraw-Hill.

Kuntjaningrat (2004:9). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Kencana.

Lister, Tandak. 2006. Adat dan Tata Cara Perkawinan Masyrakat Pakpak. Salak : PT. Grasindo Monoratama.

Maibang Ba, R. 2009. Mengenal Etnis Pakpak Lebih Dekat. Pakpak Bharat.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Akasra.

Miller, Michael. 2002. Music Theory. USA. The Complete Idiot’s Guide.

Moleong, J.Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT REMAJA ROSDAKARYA.

Muttaqin, Moh. 2008. Musik Klasik (Pengantar Musikologi untuk SMK). Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.

Sangti, Batara. 1977. Sejarah Batak. Balige :KARL SIANIPAR COMPANY

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Soedarsono. 1990. Tinjauan Seni Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni. Yokyakarta: Saku Dayar Sana.

Soeharto, M. 1992. Kamus Musik. Jakarta. : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodelogi Penelitian. Yogyakata : PUSTAKABARUPRESS.

Sumadi, Suyabrata. 2000. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Objek penelitian adalah musik batak dalam Upacara Adat Perkawinan di Surabaya sebagai upaya pelestarian warisan budaya batak dengan mengkaji bentuk penyajian, fungsi, makna dan