• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN BAHASA INGGRIS DI SMP YAYASAN PERGURUAN DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN BAHASA INGGRIS DI SMP YAYASAN PERGURUAN DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATE TERHADAP P

DI SMP YA

da

PROGRAM

SE

UNI

TEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUA PEMAHAMAN BACAAN BAHASA INGGRI YAYASAN PERGURUAN DWI TUNGGAL

TANJUNG MORAWA

TESIS

Oleh:

KARYAWATY GULTOM NIM. 8106122061

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

M STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

NIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013

107

AN AWAL GRIS

(2)

PENGARUH STRATE TERHADAP P

DI SMP YA

da

PROGRAM

SE

UNI

TEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUA PEMAHAMAN BACAAN BAHASA INGGRI YAYASAN PERGURUAN DWI TUNGGAL

TANJUNG MORAWA

TESIS

Oleh:

KARYAWATY GULTOM NIM. 8106122061

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

M STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

NIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013

107

AN AWAL GRIS

(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRACT

KARYAWATY GULTOM. NIM 8106122061. The Effect of Instructional Strategy and Initial Ability Toward English Reading Comprehension Achievement in Junior High School Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa. Thesis. Education Technology, Post Graduate of Medan State University (UNIMED)

This study is subjected to : (1) finding the difference between students English reading comprehension achievement taught by Advance Organizer instructional strategy and Expository instructional strategy (2) finding the difference between students English reading comprehension instructional result who have high initial ability and low initial ability, and (3) the interaction between instructional strategy and initial ability in effecting the students English reading comprehension instructional result.

This research is quasi experiment. The population for this study was 118 students from three classes VIII of Senior High School Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa, and 74 students from two classes were taken as sample using cluster random sampling. Before doing the treatment, the sample was given an initial ability test to diffentiate the kind of the students. The learning achievement test applied in testing hypothesis were tried to know the validity and reliability of the test. The result is of 45 test items there is 40 test items that fulfill the requirement (valid). The data analysis method applied in this research is descriptive statistic to present the data and inferential statistic for testing the hypothesis. The hypothesis were tested using 2 way Anova. Before the application of analysis, the normality test for the data was conducted by Liliefors and Variance homogeneity test by Fisher and Barlett test.

The result of the data analysis proved that (1) the students English reading comprehension achievement taught by Advance Organizer instructional strategy is higher influence than the students with Ekspository instructional strategy, it is shown by Fcount (88,818) > Ftable (3.97) on significant level ∝= 0.05 with dk = (1: 72). (2) Students, which have high initial ability higher than student’s with low initial ability. It is shown by Fcount (84.419) > Ftable ( 3.97 ) on significant level

∝= 0.05 with dk = (1: 72), and (3) there was interaction between instructional strategy and initial ability in effecting the students English reading comprehension achievement. It is shown by Fcount (65,839) > Ftable ( 3.97 ) on significant level

∝= 0.05 with dk = (1: 72).

The results of this research show that in order to crease the learning language of English the advance organizer instructional strategy is a superior strategy for the students who have the higher early ability level. While for the students who have the lower early ability is preferred taught by ekspository instructional strategy.

(7)

ii

ABSTRAK

KARYAWATY GULTOM. NIM 8106122061. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Awal Terhadap Bacaan Bahasa Inggris di SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Negeri Medan 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbedaan hasil belajar pemahaman Bacaan Bahsa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran advance organizer dengan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. (2) mengetahui perbedaan hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris yang memiliki kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah, dan (3) mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan awal dalam mempengaruhi hasil belajar pemahaman bacaan Bahasa Inggris siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah 118 orang yang berasal dari tiga kelas yaitu kelas VIII (delapan) SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa, sedangkan sampel seluruhnya 74 orang yang terdiri dari dua kelas dengan menggunakan cluster random

sampling. Sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu sampel penelitian

diberikan tes kemampuan awal untuk membedekan jenis kemampuan awal yang dimiliki siswa. Tes hasil belajar yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitas tes. Hasil yang diperoleh dari 45 soal yang diujicobakan, sebanyak 40 saja yang memenuhi persyaratan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas data yaitu uji normalitas dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas varians dengan uji Fisher dan uji Bartlett.

Hasil analisis data diperoleh; (1) hasil belajar pemahaman bacaan Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi ekspositori. Hal ini ditunjukkan Fhitung = (88,818) dan Ftable = (3.97) untuk taraf signifikansi

∝= 0.05 dengan derajat dk (1 :72). (2) Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh belajar bahasa Inggris yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini ditunjukkan Fhitung = (84,419) dan Ftable = (3.97) untuk taraf signifikansi ∝= 0.05 dengan derajat dk (1:72), dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal dalam mempengaruhi belajar bahasa Inggris siswa. Hal ini ditunjukkan Fhitung = (65,839) dan Ftable = (3.97) untuk taraf signifikansi ∝= 0.05 dengan derajat dk ( 1 : 72). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris, strategi pembelajaran advance organizer tepat digunakan bagi siswa dengan kemampuan awal tinggi. Siswa yang memiliki kemampuan awal rendah lebih efektif dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TAMPILAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 4

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah ... 6

D.Perumusan Masalah ... 7

E.Tujuan Penelitian ... 7

F.Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITAS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9

A. Kajian Teoritis... 9

1. Hakikat Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris ... 9

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 19

2.1 Strategi Pembelajaran Advance Organizers ... 23

2.2 Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 30

3. Hakikat Kemampuan Awal ... 39

B. Penelitian Yang Relevan ... 43

C. Kerangka Berfikir ... 44

1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance Organizers dan Strategi Ekspositori Terhadap Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris ... 44

2. Pengaruh Perbedaan Kemampuan Awal Tinggi dan Kemampuan Awal Rendah Terhadap Pemahaman Bacaan Inggris ... 47

(9)

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 53

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 54

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 54

C. Metode dan Desain Penelitian ... 55

D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 57

E. Prosedur Dan Pelaksanaan Perlakuan... 58

F. Pengontrol Perlakuan ... 60

G. Teknik dan Instrument Penelitian ... 63

H. Uji Coba Instrument Penelitian ... 67

I. Teknik Analisis Data ... 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 71

A. Deskripsi Data Penelitian ... 71

1. Strategi Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Advance Organizer ... 71

2. Strategi Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Eksipositori ... 72

3. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 73

4. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 75

5. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Advance Organizer Dari Siswa Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 76

6. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Advance Organizer Dari Siswa Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 77

7. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Eksipositori Dari Siswa Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 79

8. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Eksipositori Dari Siswa Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 80

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 81

C. Pengujian Hipotesis ... 86

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92

(10)

vii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 102

A. Simpulan ... 102

B. Implikasi ... 103

C. Saran ... 105

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Daftar Kumpulan Nilai Rata-Rata Siswa SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Tahun Ajaran 2007-2011 ... 3

Tabel 2.1 Tahap Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 29

Tabel 2.2 Tahap Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 39

Tabel 2.3 Perbedaan Strategi Advance Organizer dan Strategi Ekspositori ... 46

Tabel 3 Perbedaan Kemampuan Awal Tinggi dan Rendah ... 49

Tabel 3.1 Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 56

Tabel 3.2 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 59

Tabel 3.3 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 60

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pembelajaran Bahasa Inggris ... 64

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kemampuan Awal ... 67

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 71

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 72

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 74

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 75

(12)

ix

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer dan Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 78

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Memiliki Kemampuan

Awal Tinggi ... 79

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Memiliki Kemampuan

Awal Rendah ... 80

Tabel 4.9 Hasil Pengujin Normalitas Data (Uji Liliefors) ... 82

Tabel4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar Kelompok Sampel Model Pembelajaran Advance Organizer dan Ekspositori Dengan Uji F Pada Taraf Signifikan ... 83

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar Kelompok Sampel yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi dan Kemampuan...

Awal Tingi Dengan Uji F Pada Taraf Signifikan ... 83

Tabe 4.12 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Sampel

Dengan Uji Bartlet Pada Taraf Signifikansi =0,05 ... 84

Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2 ... 85

Tabel 4.14 Rangkuman Hasil Anava Secara Keseluruhan Terhadap Hasil

Belajar Bahasa Inggris ... 86

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar4.1 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 72

Gambar4.2 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 73

Gambar4.3 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa Yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 74

Gambar4.4 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa Yang Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 76

Gambar4.5 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 77

Gambar4.6 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer yang Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 78

Gambar4.7 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memiliki

Kemampuan Awal Tinggi ... 80

Gambar4.8 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memiliki

Kemampuan Awal Rendah ... 81

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tes Hasil Belajar Pemahaman Bahasa Inggris

dan Tes Kemampuan Awal ... 109

Lampiran 2 Silabus, RPP dan Scenario Strategi Pembelajaran Advance Organizer dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 125

Lampiran 3 Perhitungan Hasil Data Uji Coba Instrumen Penelitian Bahasa Inggris ... 171

Lampiran 4 Perhitungan Hasil Data Ujicoba Instrumen Penelitian Kemampuan Awal ... 180

Lampiran 5 Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 189

Lampiran 6 Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 190

Lampiran 7 Validitas Instrumen Kemampuan Awal ... 191

Lampiran 8 Reliabilitas Instrumen Kemampuan Awal ... 192

Lampiran 9 Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 193

Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas Data dengan Uji Lillefors ... 202

Lampiran 11 Uji Homogenitas Varians ... 207

Lampiran 12 Pengujian Hipotesis ... 210

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses atau kegiatan pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem

sekolah. Rancangan kegiatan pembelajaran harus merujuk pada tujuan

pendidikan, sesuai dengan jenis atau jalur lembaga pendidikan (sekolah). Tujuan

pendidikan di sekolah harus mampu memberi bekal pengetahuan dan pengalaman

kepada siswa yang berguna bagi dirinya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, perlu

diupayakan sistem pembelajaran yang optimal.

Semua pihak yang terlibat dalam pengelolan sekolah harus

memprioritaskan kegiatan pengembangan sistem pembelajaran. Jika

pengembangan sistem pembelajaran sudah menjadi prioritas, maka unsur utama

yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran adalah guru. Guru harus

mampu membantu siswa dalam belajar dengan menciptakan berbagai keadaan

yang mengarah kepada pencapaian tujuan pembelajaran.

Menurut Davies (1971), ada empat fungsi umum yang merupakan ciri

pekerjaan seorang guru, yakni: (a) merencanakan, yaitu menyusun tujuan belajar,

(b) mengorganisasika, yaitu mengatur pembelajaran sehingga mencapai tujuan

belajar secara efektif, efesien dan ekonomis, (c) memimpin, yaitu guru harus

memotivasi, mendorong dan menstimulasi siswa, sehingga mereka siap

mewujudkan tujuan belajar, (d) mengawasi, yaitu guru menilai dan mengatur

situasi belajar sehingga tercapai tujuan belajar. Hal senada dinyatakan pula oleh

(16)

Ganne (1997), bahwa ada tiga fungsi guru dalam mengajar, yaitu sebagai perancang

pembelajaran, pengelola pembelajaran dan sebagai evaluator pembelajaran. Dapat dikatan

bahwa guru memainkan peranan yang amat penting dalam merancang berbagai peristiwa

pengjaran. Dengan rancangan pembelajaran yang baik, tujuan yang diharapkan dari proses

pembelajran akan dapat dicapai.

Meskipun bahasa inggris telah diajarkan selama kurang lebih 6 tahun di Sekolah

Menengah Tingkat Pertama (SMTP) dan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA), ternyata

masih banyak siswa- siswa tersebut yang belum mahir berbahasa Inggris. Bahkan alumni atau

sarjana bahasa Inggris juga kadang- kadang masih mengalami kesulitan berbahasa tersebut,

khususnya secara aktif-produktif (berbicara dan menulis) dan secara pasif –reseptif

(mendengarkan dan membaca). Untuk mengatasi hal tersebut, maka salah satunya adalah

harus ada fondasi yang kokoh tentang pembelajaran bahasa Inggris tersebut khususnya di

lembaga SMP. Dengan adanya fondasi yang kuat tersebut, maka diharapkan para siswa akan

dapat lebih mudah mempelajari dan memahami bahasa Inggris tersebut pada jenjang yang

lebih tinggi.

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah

rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Rendahnya hasil

pencapaian belajar juga terjadi pada mata pelajaran bahasa Inggris. Khususnya rata-rata nilai

bahasa inggris SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa selama empat tahun

(17)

Tabel 1.1. Daftar Kumpulan Nilai Rata-Rata Siswa SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Tahun Ajaran 2007-20011

Tahun Pelajaran KKM Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata

2007/2008 65 78 40 59

2008/2009 68 80 45 62.5

2009/2010 70 85 50 67.5

2010/2011 75 90 50 70

( Sumber, Daftar Kumpulan Nilai (DKN) SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal)

Dari Tabel 1.1 di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan rata-rata hasil belajar

bahasa Inggris di SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa cenderung kurang

memuaskan. Menurut pengamatan peniliti sampai saat ini, rendahnya hasil belajar siswa

bahasa Inggris di SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tajung Morawa disebabkan sikap

guru yang kurang professional dalam membelajarkan siswa, guru tidak merancang

pembelajaran dengan baik, atau strategi pembelajaran yang dikembangkan kurang tepat.

Seorang guru harus dituntut kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran yang efektif.

Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan bahasa Inggris memerlukan strategi

yang tepat, yaitu dengan menerapkan strategi advance organizers. Advance organizer adalah

strategi yang dikembangkan oleh Ausubel.

Menurut Ausubel (1963) cara yang paling efisien untuk menghubungkan materi baru

dengan konsep yang sesuai dalam struktur kognitif adalah dengan menggunakan advance

organizers yang disajikan sebelum bahan baru yang akan dipelajari. Dengan kata lain bahwa

advance organizers dapat membantu siswa untuk mencari konsep yang relevan dalam struktur

kognitifnya agar dapat dipadukan dengan konsep yang terdapat dalam bahan baru sehingga

(18)

memahami materi secara bermakna, karena guru telah membuat materi pelajaran

terorganisasi dengan baik dan diberikan sebelum belajar di kelas.

Disamping itu kurang diperhatikannya karakteristik siswa juga dapat mempengaruhi

hasil belajar. Salah satu karakteristik siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah

kemampuan awal, yaitu merupakan faktor penting sebagai bekal siswa sebelum memasuki

kegiatan pembelajaran dan membawa pengaruh yang banyak terhadap hasil belajar yang

dicapai. Kemampuan awal adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik sebelum

memasuki program pendidikan atau mengikuti pelajaran baru. Sastrapraja (1978)

mengemukakan bahwa kemampuan awal adalah kesanggupan, kecakapan, dan sekaligus

merupakan kekuatan untuk melakukan kegiatan selanjutnya atau untuk memahami dan

memperoleh informasi, pengetahuan ketrampilan, dan perceptual baru. Dick and Carey

(1985) menjelaskan bahwa kemampuan awal adalah kemampuan yang dimiliki seorang

mahasiswa pada saat akan memasuki suatu proses pembelajaran, dimana kemampuan

tersebut merupakan kemampuan dasar bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan belajar

yang akan bermanfaat dalam memahami pelajaran-pelajaran selanjutnya. Kemampuan awal

merupakan dasar bagi kegiatan belajar yang diikuti siswa selanjutnya. Bloom (1976)

mengemukakan bahwa dalam proses belajar disekolah, prestasi belajar yang telah diperoleh

siswa pada kegiatan belajar sebelumnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

prestasi belajar yang akan diperoleh berikutnya, sebab hasil dari suatu kegiatan belajar

mencerminkan ciri-ciri awal mahasiswa yang akan digunakan untuk kegiatan belajar

berikutnya.

Kemampuan awal merupakan dasar bagi kegiatan belajar yang diikuti siswa

selanjutnya, Dengan mengetahui kemampual awal, siswa dapat menetapkan dari mana harus

memulai pelajaran. Oleh karena itu untuk meningkatkan kebermaknaan pembelajaran,maka

(19)

dilakukan agar pelajaran yang disampaikan dapat menarik perhatian siswa. Untuk itu salah

satu strategi yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran

advance organizers dan strategi pembelajaran ekspositori. Pemilihan dan penerapan strategi

pembelajaran advance organizers dalam bidang studi bahasa Inggris dilakukan sesuai dengan

karakteristik bahasa Inggris itu sendiri yang memerlukan ketrampilan berpikir dari siswa

untuk memahami materi, menganalisis sebuah kasus/masalah dan mencari solusi

pemecahannya yang tepat terhadap kasus/masalah yang ditemukan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian eksperimen

tentang penerapan strategi advance organizers pada pemahaman bacaan bahasa Inggris di

kelas VIII. Disamping itu akan diteliti kesesuainya dengan kemampuan awal sebagai variable

moderator, Sehingga penerapan strategi advance organizers ini akan memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap anak yang memiliki kemampuan awal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang maka diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: Hal

apa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar bahasa Inggris? Apakah guru telah

merencanakan pembelajaran dengan baik? Apakah guru mempertimbangkan karakteristik dan

hakikat dari bidang studi yang diasuh? Strategi pembelajaran apa yang lebih tepat digunakan

untuk bidang bahasa Inggris? Bila guru menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda,

apakah hasil belajar siswa juga berbeda? Apakah strategi pembelajaran advance organizer

dapat mempengaruhi hasil belajar? Apakah karakteritik siswa mempengaruhi hasil belajar?

Apakah kemampuan awal mempengaruhi hasil belajar? Strategi pembelajaran apa yang

efektif diberikan untuk siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi? Strategi

(20)

rendah? Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal terhadap

pemahaman bacaan bahasa Inggris?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti melakukan pembatasan sebagai

berikut.

1. Strategi pembelajaran dibatasi pada strategi pembelajaran advance organizer dan

strategi pembelajaran ekspositori.

2. Kemampuan awal dibatasi pada kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal

rendah.

3. Pemahaman bacaan bahasa Inggris dibatasi pada pokok bahasan descriptive test dan

pemahaman bacaan berupa pemahaman literal, interpretasi, critical reading, creative

reading.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka masalah

yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah pemahan bacaan bahasa Inggris kelompok siswa yang dibelajarkan dengan

strategi pembelajaran advance organizers lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori?

2. Apakah pemahan bacaan bahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki kemampuan

awal tinggi lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan awal

rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal terhadap

(21)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui hasil belajar Pemahaman bacaan bahasa Inggris kelompok siswa

yang diajar dengan strategi pembelajaran advance organizers lebih tinggi dari pada

siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris kelompok siswa

yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang

memiliki kemampuan awal rendah.

3. Untuk mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan

awal terhadap pemahaman bacaan bahasa Inggris.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga pendidik

atau guru yang bersifat teoritis dan praktis.

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sumbangan pemikiran

guru- guru, pengelola, pengembang, dan lembaga- lembaga pendidik dalam dinamika

kebutuhan siswa, bahkan masukan bagi sekolah sebagai bagian aplikasi teoritis dari

teknologi pembelajaran. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas

dan meneliti permasalahan yang relevan.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan informasi

dalam mengambil kebijakan memperbaiki pembelajaran dalam bidang studi bahasa

Inggris di SMP, Memperkenalkan penerapan pengelolaan pembelajaran dengan cara

penyampaian materi dengan menerapkan strategi pembelajaran advanced organizers

dan strategi pembelajaran ekspositori yang dapat digunakan untuk meningkatkan

(22)

landasan sebagai kerangka acuan untuk penelitian selanjutnya yang sejenis dengan

(23)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis seperti yang telah di uraikan,

penelitian ini menyimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris peserta didik yang diajar

dengan strategi pembelajaran advance organizer berpengaruh lebih tinggi

dari hasil belajar peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran

ekspositori.

2. Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh hasil belajar

bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yng memiliki

kemampuan awal rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan awal

dalam mempengaruhi hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris

siswa. Untuk siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa jika

menggunakan strategi advance organizer, sedangkan untuk siswa yang

memiliki kemampuan awal rendah, ternyata strategi ekspositori lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa

dibandingkan jika menggunakan strategi advance organizer.

(24)

B. Implikasi

a. Implikasi Terhadap Perencanaan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran

Temuan bahwa strategi pembelajaran advance organizer lebih baik dari

strategi pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris

siswa ditinjau dari kemampuan awal siswa, ini memberikan petunjuk bahwa

dalam pembelajaran bahasa Inggris, strategi pembelajaran advance organizer lebih

tepat untuk diterapkan dari pada strategi pembelajaran ekspositori. Penerapan

strategi pembelajaran advance organizer dalam pembelajaran bahasa Inggris

berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembanagan strategi pembelajaran.

Desain materi dalam pembelajaran disusun dengan struktur yang dapat

mendukung pelaksanaan strategi pembelajaran advance organizer. Basis

pembelajaran bertumpu pada hasil yang harus dicapai siswa. Dalam pembelajaran

bahasa Inggris terkandung konsep-konsep yang membutuhkan kemampuan awal

tinggi. Sebelum pembelajaran dimulai, kemampuan awal harus diperhatikan agar

pembealajaran dapat terlaksana secara maksimal.

Pembelajaran tidak dirasakan sebagai suatu proses pembebanan yang

semata-mata berorientasi pada kemampuan peserta didik dalam mereflekikan apa

yang dikerjakan atau informasi yang diberikan oleh guru. Penekanan

pembelajaran strategi advance organizer terletak pada kemampuan peserta didik

dengan mengorganisasikan pengetahuan mereka degan yang akan di pelajari.

Materi pembelajaran harus dikembangkan lagi sehingga terjadilah pembelajaran

(25)

a. Implikasi terhadap Peran Guru.

Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif

melalui kegiatan mental seseorang. Transformasi pengetahuan dalam strategi

pembelajaran advance organizer adalah pergeseran sebagai penerima informasi

pasif menjadi pengkonstruksi aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik

dipandang sebagi subyek yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

kemampuan masing-masing

Implikasi strategi pembelajaran advance organizer dalam pembelajaran

adalah kegiatan aktif peserta didik dalam usaha membangun sendiri

pengetahuannya. Peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari arti sendiri dari

apa yang mereka pelajari dengan mengkaitkan pengetahuan kognitif mereka

dengan pelajaran yang akan diterimanya. Ini merupakan proses menyesuaikan

konsep dan ide-ide baru dengn kerangka berfikir yang telah ada dalam pikiran

mereka.

Dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan situasi yang kondusif

dalam pembelajaran, guru hendaknya mengambil posisi sebagai fasilitator,

motivator,mediator dan evaluator pemebelajaran akan memberikan kesempatan

yang luas kepada peserta didik untuk mengemukakan gagasan dan

argumentasinya agar peserta didik terhindar dari cara belajar menghafal (root

learning) sehingga proses belajar mengajar menyenangkan.

b. Implikasi terhadap Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris.

Agar proses pembelajaran dapat membuahkan hasil belajar yang tinggi,

(26)

apa yang harus dimiliki oleh peserta didik. Hasil identifikasi ini akan menjadi

bahan diskusi guna menentukan strategi pembelajaran yang tepat dalam

mereduksi miskonsepsi di dalam pencapaian kompetensi yang hasrus dimiliki

oleh peserta didik.

c. Implikasi terhadap Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Strategi pembelajaran advance organizer diupayakan diajarkan kepada

peserta didik yang akan menjadi calon pendidik di sekolah. Dengan demikian

calon pendidik di Sekolah Menengah Pertama akan lebih awal memahami strategi

pembelajaran advance organizer.

C. Saran

1. Para guru bahasa Inggris disarankan untuk menggunakan strategi

pembelajaran advance organizer sebagai strategi pembelajaran alternatif dalam

pembelajaran bahasa Inggris. Strategi pembelajaran advance organizer telah

mampu meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris menjadi lebih tinggi.

2. Pembelajaran Bahasa Inggris sangat berpengaruh dengan kemampuan awal.

Agar hasil belajar yang dicapai lebih tinggi maka para guru Bahasa Inggris

sebaiknya selalu memperhatikan faktor kemampuan awal yang dimiliki

peserta didik, karena telah terbukti bahwa hasil belajar Bahasa Inggris peserta

didik sangat tergantung pada kemampuan awal peserta didik.

3. Untuk kesempurnaan ini, disarankan kepada peneliti untuk mengadakan

penelitian lanjutan dengan melibatkan variable moderator lain, seperti

IQ,sikap, minat, gaya berpikir, pengetahuan variable dan lain-lain, sehingga

(27)
(28)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, M. (1990). Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa & Apresiasi Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Malang

Arikunto, S. (2002).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Ary, D. J. dan Razavieh A.L.C (1982). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Penerjemah: Furchan, A.Surabaya: Usaha Nasional.

Ausubel, D.P. (1960). The Use of Advance Organizers in the Learning and

Retention of Meaningful Verbal Material.Journal of Educational

Psychology, no 51.

Ausubel, D.P. (1963).Cognitive Structure and Facilition of Meaningful Verbal

Learning.Journal of Teacher Education, no 14.

Ausubel, D.P. (1963). The Psyhology of Meanigful Verbal Learning. New York: Holt, Rinehart dan Winston.

Bell-Gradler, Margaret E., (1986). Learning and Instruction. New York: Macmillan Publishing

Bloom, F. J. (1987). Taxonomy of Education Objectives: The classification of Educational Goals. New York: Longman.

Dahar, R.W.(1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Davies, I.K. (1981). Pengolalan Belajar. Alih Bahasa Sudarso Sudirjo, dkk. Jakarta: CV. Rajawali.

Degeng, I.N.S. (1989). Lima pengajaran: Taksonomi Variabel, Jakarta: Depdikbud-Dirjen Dikti, P2LPTK.

Dick, W., dan Carey, L. (1985).The Systematic Design of Instruction. Glenview: Scottt, Foresman.

Dimyanti dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta

Diptoadi, V.L. (1990). Pengaruh Cara Penyampaian Bacaan Dengan Menggunakan Advance Organizers dan Daftar Kata Pokok Terhadap Perolehan Membaca Jurusan Bahasa Inggris Yang Memiliki Karakteristik Berbeda.Desertasi. Jakarta: IKIP Jakarta.

(29)

Gagne, R.M. (1977). The Conditioning of Learning. New York: Hall, Rinehort and Winston.

Gagne, R.M., dan Briggs, L.J. (1988). Principles of Instructional Design. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Gredler, B.E.M. (1999). Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali.

Hamid, A. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Program Pasca Sarjana Unimed

Hamid, K. (1999). Pengaruh Metode Pembelajaran Menggunakan Ringkasan dan Gaya Kognitif Mahasiswa Terhadap Pemahaman Bacaan Ilmu Pengairan.Desertasi. Jakarta: IKIP Jakarta.

Hergenhanhn, B.R dan Olson, M.H. (1993). Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hillgard, E.R and Bower G.H. (1975). Theories of Learning. New York: Appleton Century Crofts.

Joyce Bruce and Weil Marsa, (1985). Models of Teaching. New Jersey: Prentice.

Kemp, J. E. (2006). Instructional Design: A plan for unit and course development Belmont: Feearon

Nasution, N. (1992) Psikologi Pendidikan. Jakarta Depdikbud.

Nawawi, H. (2004). Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Sekolah. Makalah. Semarang: Depdiknas.

Nurhadi.E. (2003). Contextual Teaching and Learning.Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Roiniszowski.(1981). Design Instuctions System. London: Kogan Pge.

Rooijakkers, Ad. (2000). Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Gramedia.

Regeluth, E. (2007). Instructional Desaign Theorities and Models: an Overview of their Current Status, Instructional Desaign, New Jersey: Hildsdale.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

(30)

Sudjana, N. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, N. (1989). Metode Statistik, Bandung: Tarsito.

Suparman, A. (2001). Design Instructional. Jakarta: PAU UT.

Tarigan, H.G. (1990). Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

West, K.C. (1991) Instructional Design: Implication From Cognitive Science. Needham Heights Allyn Bacon.

Gambar

Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Perhitungan dengan Menggunakan Uji Scheffe ... 89
Gambar                                                                                                Halaman
Tabel 1.1. Daftar Kumpulan Nilai Rata-Rata Siswa SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini, tidak dilakukan uji pada sampel akan tetapi peneliti melakukan uji FTIR untuk melihat hasil gugus fungsi dan senyawa kimia, melakukan uji fitokimia untuk

RUANG LINGKUP PEKERJAAN PENGAWASAN MUTU PADA BANGUNAN GEDUNG MELIPUTI DUA HAL UTAMA, YAITU PENGAWASAN TERHADAP JENIS MATERIAL YANG AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI/ BAHAN BANGUNAN

Masalah kependudukan merupakan masalah yang sangat serius karena pertambahan jumlah penduduk yang tinggi akan menimbulkan berbagai masalah dan hambatan bagi pembangunan

Jumlah pendapatan atau laba sangat tergantung pada jumlah penerimaan dan besarnya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh

28 Tahun 2009,maka dari ituperlu dianalisis penilaian tanah untuk membentuk peta Zona Nilai Tanah ZNT yang dapat digunakan sebagai acuan penarikan PBB dan BPHTB

Perbedaan pemahaman konsep antara siswa kelas V yang menggunakan alat peraga fungsi jantung terhadap peredaran darah dengan siswa kelas V yang tidak menggunakan alat peraga

Hubungan Kadar Glokoa Darah Pada Saat Masuk Rumah Sakit Dengan Lama Hari Rawat Pasien Sindrom Koroner Akut (SKA) di RSUP Dr.. Djamil PadangJurnal Kesehatan Andalas, 2013;2 (

Untuk mengetahui tindakan kolektif masyarakat pemulung yang tinggal di. Kampung Pemulung Kelurahan Bantan Kecamatan Medan