PENGARUH STRATE TERHADAP P
DI SMP YA
da
PROGRAM
SE
UNI
TEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUA PEMAHAMAN BACAAN BAHASA INGGRI YAYASAN PERGURUAN DWI TUNGGAL
TANJUNG MORAWA
TESIS
Oleh:
KARYAWATY GULTOM NIM. 8106122061
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
M STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
NIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
107
AN AWAL GRIS
PENGARUH STRATE TERHADAP P
DI SMP YA
da
PROGRAM
SE
UNI
TEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUA PEMAHAMAN BACAAN BAHASA INGGRI YAYASAN PERGURUAN DWI TUNGGAL
TANJUNG MORAWA
TESIS
Oleh:
KARYAWATY GULTOM NIM. 8106122061
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
M STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
NIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
107
AN AWAL GRIS
i
ABSTRACT
KARYAWATY GULTOM. NIM 8106122061. The Effect of Instructional Strategy and Initial Ability Toward English Reading Comprehension Achievement in Junior High School Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa. Thesis. Education Technology, Post Graduate of Medan State University (UNIMED)
This study is subjected to : (1) finding the difference between students English reading comprehension achievement taught by Advance Organizer instructional strategy and Expository instructional strategy (2) finding the difference between students English reading comprehension instructional result who have high initial ability and low initial ability, and (3) the interaction between instructional strategy and initial ability in effecting the students English reading comprehension instructional result.
This research is quasi experiment. The population for this study was 118 students from three classes VIII of Senior High School Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa, and 74 students from two classes were taken as sample using cluster random sampling. Before doing the treatment, the sample was given an initial ability test to diffentiate the kind of the students. The learning achievement test applied in testing hypothesis were tried to know the validity and reliability of the test. The result is of 45 test items there is 40 test items that fulfill the requirement (valid). The data analysis method applied in this research is descriptive statistic to present the data and inferential statistic for testing the hypothesis. The hypothesis were tested using 2 way Anova. Before the application of analysis, the normality test for the data was conducted by Liliefors and Variance homogeneity test by Fisher and Barlett test.
The result of the data analysis proved that (1) the students English reading comprehension achievement taught by Advance Organizer instructional strategy is higher influence than the students with Ekspository instructional strategy, it is shown by Fcount (88,818) > Ftable (3.97) on significant level ∝= 0.05 with dk = (1: 72). (2) Students, which have high initial ability higher than student’s with low initial ability. It is shown by Fcount (84.419) > Ftable ( 3.97 ) on significant level
∝= 0.05 with dk = (1: 72), and (3) there was interaction between instructional strategy and initial ability in effecting the students English reading comprehension achievement. It is shown by Fcount (65,839) > Ftable ( 3.97 ) on significant level
∝= 0.05 with dk = (1: 72).
The results of this research show that in order to crease the learning language of English the advance organizer instructional strategy is a superior strategy for the students who have the higher early ability level. While for the students who have the lower early ability is preferred taught by ekspository instructional strategy.
ii
ABSTRAK
KARYAWATY GULTOM. NIM 8106122061. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Awal Terhadap Bacaan Bahasa Inggris di SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Negeri Medan 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbedaan hasil belajar pemahaman Bacaan Bahsa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran advance organizer dengan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. (2) mengetahui perbedaan hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris yang memiliki kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah, dan (3) mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan awal dalam mempengaruhi hasil belajar pemahaman bacaan Bahasa Inggris siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah 118 orang yang berasal dari tiga kelas yaitu kelas VIII (delapan) SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa, sedangkan sampel seluruhnya 74 orang yang terdiri dari dua kelas dengan menggunakan cluster random
sampling. Sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu sampel penelitian
diberikan tes kemampuan awal untuk membedekan jenis kemampuan awal yang dimiliki siswa. Tes hasil belajar yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitas tes. Hasil yang diperoleh dari 45 soal yang diujicobakan, sebanyak 40 saja yang memenuhi persyaratan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas data yaitu uji normalitas dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas varians dengan uji Fisher dan uji Bartlett.
Hasil analisis data diperoleh; (1) hasil belajar pemahaman bacaan Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi ekspositori. Hal ini ditunjukkan Fhitung = (88,818) dan Ftable = (3.97) untuk taraf signifikansi
∝= 0.05 dengan derajat dk (1 :72). (2) Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh belajar bahasa Inggris yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini ditunjukkan Fhitung = (84,419) dan Ftable = (3.97) untuk taraf signifikansi ∝= 0.05 dengan derajat dk (1:72), dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal dalam mempengaruhi belajar bahasa Inggris siswa. Hal ini ditunjukkan Fhitung = (65,839) dan Ftable = (3.97) untuk taraf signifikansi ∝= 0.05 dengan derajat dk ( 1 : 72). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris, strategi pembelajaran advance organizer tepat digunakan bagi siswa dengan kemampuan awal tinggi. Siswa yang memiliki kemampuan awal rendah lebih efektif dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TAMPILAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 4
B.Identifikasi Masalah ... 6
C.Pembatasan Masalah ... 6
D.Perumusan Masalah ... 7
E.Tujuan Penelitian ... 7
F.Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORITAS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9
A. Kajian Teoritis... 9
1. Hakikat Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris ... 9
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 19
2.1 Strategi Pembelajaran Advance Organizers ... 23
2.2 Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 30
3. Hakikat Kemampuan Awal ... 39
B. Penelitian Yang Relevan ... 43
C. Kerangka Berfikir ... 44
1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance Organizers dan Strategi Ekspositori Terhadap Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris ... 44
2. Pengaruh Perbedaan Kemampuan Awal Tinggi dan Kemampuan Awal Rendah Terhadap Pemahaman Bacaan Inggris ... 47
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 53
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 54
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 54
C. Metode dan Desain Penelitian ... 55
D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 57
E. Prosedur Dan Pelaksanaan Perlakuan... 58
F. Pengontrol Perlakuan ... 60
G. Teknik dan Instrument Penelitian ... 63
H. Uji Coba Instrument Penelitian ... 67
I. Teknik Analisis Data ... 69
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 71
A. Deskripsi Data Penelitian ... 71
1. Strategi Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Advance Organizer ... 71
2. Strategi Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Eksipositori ... 72
3. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 73
4. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 75
5. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Advance Organizer Dari Siswa Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 76
6. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Advance Organizer Dari Siswa Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 77
7. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Eksipositori Dari Siswa Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 79
8. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajar dengan Strategi Eksipositori Dari Siswa Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 80
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 81
C. Pengujian Hipotesis ... 86
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92
vii
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 102
A. Simpulan ... 102
B. Implikasi ... 103
C. Saran ... 105
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Daftar Kumpulan Nilai Rata-Rata Siswa SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Tahun Ajaran 2007-2011 ... 3
Tabel 2.1 Tahap Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 29
Tabel 2.2 Tahap Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 39
Tabel 2.3 Perbedaan Strategi Advance Organizer dan Strategi Ekspositori ... 46
Tabel 3 Perbedaan Kemampuan Awal Tinggi dan Rendah ... 49
Tabel 3.1 Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 56
Tabel 3.2 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 59
Tabel 3.3 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 60
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pembelajaran Bahasa Inggris ... 64
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kemampuan Awal ... 67
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 71
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 72
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 74
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 75
ix
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer dan Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 78
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Memiliki Kemampuan
Awal Tinggi ... 79
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Memiliki Kemampuan
Awal Rendah ... 80
Tabel 4.9 Hasil Pengujin Normalitas Data (Uji Liliefors) ... 82
Tabel4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar Kelompok Sampel Model Pembelajaran Advance Organizer dan Ekspositori Dengan Uji F Pada Taraf Signifikan ... 83
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar Kelompok Sampel yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi dan Kemampuan...
Awal Tingi Dengan Uji F Pada Taraf Signifikan ... 83
Tabe 4.12 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Sampel
Dengan Uji Bartlet Pada Taraf Signifikansi =0,05 ... 84
Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2 ... 85
Tabel 4.14 Rangkuman Hasil Anava Secara Keseluruhan Terhadap Hasil
Belajar Bahasa Inggris ... 86
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar4.1 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 72
Gambar4.2 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 73
Gambar4.3 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa Yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 74
Gambar4.4 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa Yang Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 76
Gambar4.5 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi ... 77
Gambar4.6 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Advance Organizer yang Memiliki Kemampuan Awal Rendah ... 78
Gambar4.7 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memiliki
Kemampuan Awal Tinggi ... 80
Gambar4.8 Histogram Hasil Belajar Pemahaman Bacaan Bahasa Inggris Siswa dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memiliki
Kemampuan Awal Rendah ... 81
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tes Hasil Belajar Pemahaman Bahasa Inggris
dan Tes Kemampuan Awal ... 109
Lampiran 2 Silabus, RPP dan Scenario Strategi Pembelajaran Advance Organizer dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 125
Lampiran 3 Perhitungan Hasil Data Uji Coba Instrumen Penelitian Bahasa Inggris ... 171
Lampiran 4 Perhitungan Hasil Data Ujicoba Instrumen Penelitian Kemampuan Awal ... 180
Lampiran 5 Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 189
Lampiran 6 Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 190
Lampiran 7 Validitas Instrumen Kemampuan Awal ... 191
Lampiran 8 Reliabilitas Instrumen Kemampuan Awal ... 192
Lampiran 9 Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 193
Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas Data dengan Uji Lillefors ... 202
Lampiran 11 Uji Homogenitas Varians ... 207
Lampiran 12 Pengujian Hipotesis ... 210
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses atau kegiatan pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem
sekolah. Rancangan kegiatan pembelajaran harus merujuk pada tujuan
pendidikan, sesuai dengan jenis atau jalur lembaga pendidikan (sekolah). Tujuan
pendidikan di sekolah harus mampu memberi bekal pengetahuan dan pengalaman
kepada siswa yang berguna bagi dirinya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, perlu
diupayakan sistem pembelajaran yang optimal.
Semua pihak yang terlibat dalam pengelolan sekolah harus
memprioritaskan kegiatan pengembangan sistem pembelajaran. Jika
pengembangan sistem pembelajaran sudah menjadi prioritas, maka unsur utama
yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran adalah guru. Guru harus
mampu membantu siswa dalam belajar dengan menciptakan berbagai keadaan
yang mengarah kepada pencapaian tujuan pembelajaran.
Menurut Davies (1971), ada empat fungsi umum yang merupakan ciri
pekerjaan seorang guru, yakni: (a) merencanakan, yaitu menyusun tujuan belajar,
(b) mengorganisasika, yaitu mengatur pembelajaran sehingga mencapai tujuan
belajar secara efektif, efesien dan ekonomis, (c) memimpin, yaitu guru harus
memotivasi, mendorong dan menstimulasi siswa, sehingga mereka siap
mewujudkan tujuan belajar, (d) mengawasi, yaitu guru menilai dan mengatur
situasi belajar sehingga tercapai tujuan belajar. Hal senada dinyatakan pula oleh
Ganne (1997), bahwa ada tiga fungsi guru dalam mengajar, yaitu sebagai perancang
pembelajaran, pengelola pembelajaran dan sebagai evaluator pembelajaran. Dapat dikatan
bahwa guru memainkan peranan yang amat penting dalam merancang berbagai peristiwa
pengjaran. Dengan rancangan pembelajaran yang baik, tujuan yang diharapkan dari proses
pembelajran akan dapat dicapai.
Meskipun bahasa inggris telah diajarkan selama kurang lebih 6 tahun di Sekolah
Menengah Tingkat Pertama (SMTP) dan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA), ternyata
masih banyak siswa- siswa tersebut yang belum mahir berbahasa Inggris. Bahkan alumni atau
sarjana bahasa Inggris juga kadang- kadang masih mengalami kesulitan berbahasa tersebut,
khususnya secara aktif-produktif (berbicara dan menulis) dan secara pasif –reseptif
(mendengarkan dan membaca). Untuk mengatasi hal tersebut, maka salah satunya adalah
harus ada fondasi yang kokoh tentang pembelajaran bahasa Inggris tersebut khususnya di
lembaga SMP. Dengan adanya fondasi yang kuat tersebut, maka diharapkan para siswa akan
dapat lebih mudah mempelajari dan memahami bahasa Inggris tersebut pada jenjang yang
lebih tinggi.
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Rendahnya hasil
pencapaian belajar juga terjadi pada mata pelajaran bahasa Inggris. Khususnya rata-rata nilai
bahasa inggris SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa selama empat tahun
Tabel 1.1. Daftar Kumpulan Nilai Rata-Rata Siswa SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Tahun Ajaran 2007-20011
Tahun Pelajaran KKM Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata
2007/2008 65 78 40 59
2008/2009 68 80 45 62.5
2009/2010 70 85 50 67.5
2010/2011 75 90 50 70
( Sumber, Daftar Kumpulan Nilai (DKN) SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal)
Dari Tabel 1.1 di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan rata-rata hasil belajar
bahasa Inggris di SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa cenderung kurang
memuaskan. Menurut pengamatan peniliti sampai saat ini, rendahnya hasil belajar siswa
bahasa Inggris di SMP Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tajung Morawa disebabkan sikap
guru yang kurang professional dalam membelajarkan siswa, guru tidak merancang
pembelajaran dengan baik, atau strategi pembelajaran yang dikembangkan kurang tepat.
Seorang guru harus dituntut kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran yang efektif.
Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan bahasa Inggris memerlukan strategi
yang tepat, yaitu dengan menerapkan strategi advance organizers. Advance organizer adalah
strategi yang dikembangkan oleh Ausubel.
Menurut Ausubel (1963) cara yang paling efisien untuk menghubungkan materi baru
dengan konsep yang sesuai dalam struktur kognitif adalah dengan menggunakan advance
organizers yang disajikan sebelum bahan baru yang akan dipelajari. Dengan kata lain bahwa
advance organizers dapat membantu siswa untuk mencari konsep yang relevan dalam struktur
kognitifnya agar dapat dipadukan dengan konsep yang terdapat dalam bahan baru sehingga
memahami materi secara bermakna, karena guru telah membuat materi pelajaran
terorganisasi dengan baik dan diberikan sebelum belajar di kelas.
Disamping itu kurang diperhatikannya karakteristik siswa juga dapat mempengaruhi
hasil belajar. Salah satu karakteristik siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah
kemampuan awal, yaitu merupakan faktor penting sebagai bekal siswa sebelum memasuki
kegiatan pembelajaran dan membawa pengaruh yang banyak terhadap hasil belajar yang
dicapai. Kemampuan awal adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik sebelum
memasuki program pendidikan atau mengikuti pelajaran baru. Sastrapraja (1978)
mengemukakan bahwa kemampuan awal adalah kesanggupan, kecakapan, dan sekaligus
merupakan kekuatan untuk melakukan kegiatan selanjutnya atau untuk memahami dan
memperoleh informasi, pengetahuan ketrampilan, dan perceptual baru. Dick and Carey
(1985) menjelaskan bahwa kemampuan awal adalah kemampuan yang dimiliki seorang
mahasiswa pada saat akan memasuki suatu proses pembelajaran, dimana kemampuan
tersebut merupakan kemampuan dasar bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan belajar
yang akan bermanfaat dalam memahami pelajaran-pelajaran selanjutnya. Kemampuan awal
merupakan dasar bagi kegiatan belajar yang diikuti siswa selanjutnya. Bloom (1976)
mengemukakan bahwa dalam proses belajar disekolah, prestasi belajar yang telah diperoleh
siswa pada kegiatan belajar sebelumnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
prestasi belajar yang akan diperoleh berikutnya, sebab hasil dari suatu kegiatan belajar
mencerminkan ciri-ciri awal mahasiswa yang akan digunakan untuk kegiatan belajar
berikutnya.
Kemampuan awal merupakan dasar bagi kegiatan belajar yang diikuti siswa
selanjutnya, Dengan mengetahui kemampual awal, siswa dapat menetapkan dari mana harus
memulai pelajaran. Oleh karena itu untuk meningkatkan kebermaknaan pembelajaran,maka
dilakukan agar pelajaran yang disampaikan dapat menarik perhatian siswa. Untuk itu salah
satu strategi yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran
advance organizers dan strategi pembelajaran ekspositori. Pemilihan dan penerapan strategi
pembelajaran advance organizers dalam bidang studi bahasa Inggris dilakukan sesuai dengan
karakteristik bahasa Inggris itu sendiri yang memerlukan ketrampilan berpikir dari siswa
untuk memahami materi, menganalisis sebuah kasus/masalah dan mencari solusi
pemecahannya yang tepat terhadap kasus/masalah yang ditemukan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian eksperimen
tentang penerapan strategi advance organizers pada pemahaman bacaan bahasa Inggris di
kelas VIII. Disamping itu akan diteliti kesesuainya dengan kemampuan awal sebagai variable
moderator, Sehingga penerapan strategi advance organizers ini akan memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap anak yang memiliki kemampuan awal.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: Hal
apa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar bahasa Inggris? Apakah guru telah
merencanakan pembelajaran dengan baik? Apakah guru mempertimbangkan karakteristik dan
hakikat dari bidang studi yang diasuh? Strategi pembelajaran apa yang lebih tepat digunakan
untuk bidang bahasa Inggris? Bila guru menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda,
apakah hasil belajar siswa juga berbeda? Apakah strategi pembelajaran advance organizer
dapat mempengaruhi hasil belajar? Apakah karakteritik siswa mempengaruhi hasil belajar?
Apakah kemampuan awal mempengaruhi hasil belajar? Strategi pembelajaran apa yang
efektif diberikan untuk siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi? Strategi
rendah? Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal terhadap
pemahaman bacaan bahasa Inggris?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti melakukan pembatasan sebagai
berikut.
1. Strategi pembelajaran dibatasi pada strategi pembelajaran advance organizer dan
strategi pembelajaran ekspositori.
2. Kemampuan awal dibatasi pada kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal
rendah.
3. Pemahaman bacaan bahasa Inggris dibatasi pada pokok bahasan descriptive test dan
pemahaman bacaan berupa pemahaman literal, interpretasi, critical reading, creative
reading.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka masalah
yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah pemahan bacaan bahasa Inggris kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran advance organizers lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apakah pemahan bacaan bahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki kemampuan
awal tinggi lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan awal
rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal terhadap
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui hasil belajar Pemahaman bacaan bahasa Inggris kelompok siswa
yang diajar dengan strategi pembelajaran advance organizers lebih tinggi dari pada
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Untuk mengetahui hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris kelompok siswa
yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang
memiliki kemampuan awal rendah.
3. Untuk mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan
awal terhadap pemahaman bacaan bahasa Inggris.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga pendidik
atau guru yang bersifat teoritis dan praktis.
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sumbangan pemikiran
guru- guru, pengelola, pengembang, dan lembaga- lembaga pendidik dalam dinamika
kebutuhan siswa, bahkan masukan bagi sekolah sebagai bagian aplikasi teoritis dari
teknologi pembelajaran. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas
dan meneliti permasalahan yang relevan.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan informasi
dalam mengambil kebijakan memperbaiki pembelajaran dalam bidang studi bahasa
Inggris di SMP, Memperkenalkan penerapan pengelolaan pembelajaran dengan cara
penyampaian materi dengan menerapkan strategi pembelajaran advanced organizers
dan strategi pembelajaran ekspositori yang dapat digunakan untuk meningkatkan
landasan sebagai kerangka acuan untuk penelitian selanjutnya yang sejenis dengan
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis seperti yang telah di uraikan,
penelitian ini menyimpulkan bahwa :
1. Hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris peserta didik yang diajar
dengan strategi pembelajaran advance organizer berpengaruh lebih tinggi
dari hasil belajar peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran
ekspositori.
2. Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh hasil belajar
bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yng memiliki
kemampuan awal rendah.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan awal
dalam mempengaruhi hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris
siswa. Untuk siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan lebih
efektif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa jika
menggunakan strategi advance organizer, sedangkan untuk siswa yang
memiliki kemampuan awal rendah, ternyata strategi ekspositori lebih
efektif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa
dibandingkan jika menggunakan strategi advance organizer.
B. Implikasi
a. Implikasi Terhadap Perencanaan Dan Pengembangan Strategi Pembelajaran
Temuan bahwa strategi pembelajaran advance organizer lebih baik dari
strategi pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris
siswa ditinjau dari kemampuan awal siswa, ini memberikan petunjuk bahwa
dalam pembelajaran bahasa Inggris, strategi pembelajaran advance organizer lebih
tepat untuk diterapkan dari pada strategi pembelajaran ekspositori. Penerapan
strategi pembelajaran advance organizer dalam pembelajaran bahasa Inggris
berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembanagan strategi pembelajaran.
Desain materi dalam pembelajaran disusun dengan struktur yang dapat
mendukung pelaksanaan strategi pembelajaran advance organizer. Basis
pembelajaran bertumpu pada hasil yang harus dicapai siswa. Dalam pembelajaran
bahasa Inggris terkandung konsep-konsep yang membutuhkan kemampuan awal
tinggi. Sebelum pembelajaran dimulai, kemampuan awal harus diperhatikan agar
pembealajaran dapat terlaksana secara maksimal.
Pembelajaran tidak dirasakan sebagai suatu proses pembebanan yang
semata-mata berorientasi pada kemampuan peserta didik dalam mereflekikan apa
yang dikerjakan atau informasi yang diberikan oleh guru. Penekanan
pembelajaran strategi advance organizer terletak pada kemampuan peserta didik
dengan mengorganisasikan pengetahuan mereka degan yang akan di pelajari.
Materi pembelajaran harus dikembangkan lagi sehingga terjadilah pembelajaran
a. Implikasi terhadap Peran Guru.
Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif
melalui kegiatan mental seseorang. Transformasi pengetahuan dalam strategi
pembelajaran advance organizer adalah pergeseran sebagai penerima informasi
pasif menjadi pengkonstruksi aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik
dipandang sebagi subyek yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan
kemampuan masing-masing
Implikasi strategi pembelajaran advance organizer dalam pembelajaran
adalah kegiatan aktif peserta didik dalam usaha membangun sendiri
pengetahuannya. Peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari arti sendiri dari
apa yang mereka pelajari dengan mengkaitkan pengetahuan kognitif mereka
dengan pelajaran yang akan diterimanya. Ini merupakan proses menyesuaikan
konsep dan ide-ide baru dengn kerangka berfikir yang telah ada dalam pikiran
mereka.
Dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan situasi yang kondusif
dalam pembelajaran, guru hendaknya mengambil posisi sebagai fasilitator,
motivator,mediator dan evaluator pemebelajaran akan memberikan kesempatan
yang luas kepada peserta didik untuk mengemukakan gagasan dan
argumentasinya agar peserta didik terhindar dari cara belajar menghafal (root
learning) sehingga proses belajar mengajar menyenangkan.
b. Implikasi terhadap Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
Agar proses pembelajaran dapat membuahkan hasil belajar yang tinggi,
apa yang harus dimiliki oleh peserta didik. Hasil identifikasi ini akan menjadi
bahan diskusi guna menentukan strategi pembelajaran yang tepat dalam
mereduksi miskonsepsi di dalam pencapaian kompetensi yang hasrus dimiliki
oleh peserta didik.
c. Implikasi terhadap Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Strategi pembelajaran advance organizer diupayakan diajarkan kepada
peserta didik yang akan menjadi calon pendidik di sekolah. Dengan demikian
calon pendidik di Sekolah Menengah Pertama akan lebih awal memahami strategi
pembelajaran advance organizer.
C. Saran
1. Para guru bahasa Inggris disarankan untuk menggunakan strategi
pembelajaran advance organizer sebagai strategi pembelajaran alternatif dalam
pembelajaran bahasa Inggris. Strategi pembelajaran advance organizer telah
mampu meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris menjadi lebih tinggi.
2. Pembelajaran Bahasa Inggris sangat berpengaruh dengan kemampuan awal.
Agar hasil belajar yang dicapai lebih tinggi maka para guru Bahasa Inggris
sebaiknya selalu memperhatikan faktor kemampuan awal yang dimiliki
peserta didik, karena telah terbukti bahwa hasil belajar Bahasa Inggris peserta
didik sangat tergantung pada kemampuan awal peserta didik.
3. Untuk kesempurnaan ini, disarankan kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian lanjutan dengan melibatkan variable moderator lain, seperti
IQ,sikap, minat, gaya berpikir, pengetahuan variable dan lain-lain, sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, M. (1990). Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa & Apresiasi Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Malang
Arikunto, S. (2002).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.
Ary, D. J. dan Razavieh A.L.C (1982). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Penerjemah: Furchan, A.Surabaya: Usaha Nasional.
Ausubel, D.P. (1960). The Use of Advance Organizers in the Learning and
Retention of Meaningful Verbal Material.Journal of Educational
Psychology, no 51.
Ausubel, D.P. (1963).Cognitive Structure and Facilition of Meaningful Verbal
Learning.Journal of Teacher Education, no 14.
Ausubel, D.P. (1963). The Psyhology of Meanigful Verbal Learning. New York: Holt, Rinehart dan Winston.
Bell-Gradler, Margaret E., (1986). Learning and Instruction. New York: Macmillan Publishing
Bloom, F. J. (1987). Taxonomy of Education Objectives: The classification of Educational Goals. New York: Longman.
Dahar, R.W.(1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Davies, I.K. (1981). Pengolalan Belajar. Alih Bahasa Sudarso Sudirjo, dkk. Jakarta: CV. Rajawali.
Degeng, I.N.S. (1989). Lima pengajaran: Taksonomi Variabel, Jakarta: Depdikbud-Dirjen Dikti, P2LPTK.
Dick, W., dan Carey, L. (1985).The Systematic Design of Instruction. Glenview: Scottt, Foresman.
Dimyanti dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta
Diptoadi, V.L. (1990). Pengaruh Cara Penyampaian Bacaan Dengan Menggunakan Advance Organizers dan Daftar Kata Pokok Terhadap Perolehan Membaca Jurusan Bahasa Inggris Yang Memiliki Karakteristik Berbeda.Desertasi. Jakarta: IKIP Jakarta.
Gagne, R.M. (1977). The Conditioning of Learning. New York: Hall, Rinehort and Winston.
Gagne, R.M., dan Briggs, L.J. (1988). Principles of Instructional Design. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Gredler, B.E.M. (1999). Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali.
Hamid, A. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Program Pasca Sarjana Unimed
Hamid, K. (1999). Pengaruh Metode Pembelajaran Menggunakan Ringkasan dan Gaya Kognitif Mahasiswa Terhadap Pemahaman Bacaan Ilmu Pengairan.Desertasi. Jakarta: IKIP Jakarta.
Hergenhanhn, B.R dan Olson, M.H. (1993). Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Hillgard, E.R and Bower G.H. (1975). Theories of Learning. New York: Appleton Century Crofts.
Joyce Bruce and Weil Marsa, (1985). Models of Teaching. New Jersey: Prentice.
Kemp, J. E. (2006). Instructional Design: A plan for unit and course development Belmont: Feearon
Nasution, N. (1992) Psikologi Pendidikan. Jakarta Depdikbud.
Nawawi, H. (2004). Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Sekolah. Makalah. Semarang: Depdiknas.
Nurhadi.E. (2003). Contextual Teaching and Learning.Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Roiniszowski.(1981). Design Instuctions System. London: Kogan Pge.
Rooijakkers, Ad. (2000). Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Gramedia.
Regeluth, E. (2007). Instructional Desaign Theorities and Models: an Overview of their Current Status, Instructional Desaign, New Jersey: Hildsdale.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sudjana, N. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, N. (1989). Metode Statistik, Bandung: Tarsito.
Suparman, A. (2001). Design Instructional. Jakarta: PAU UT.
Tarigan, H.G. (1990). Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
West, K.C. (1991) Instructional Design: Implication From Cognitive Science. Needham Heights Allyn Bacon.