• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERCAKAPAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SDN 106170 BIRU-BIRU T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERCAKAPAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SDN 106170 BIRU-BIRU T.A 2011/2012."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan

Menggunakan Metode Percakapan Pada Pelajaran

Bahasa Indonesia Di Kelas IV SDN 106170

Biru-Biru T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

OLEH

IRA MAYA SARI SIMBOLON

NIM : 108313143

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang telah memberikan begitu banyak nikmat, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Siswa Dengan Menggunakan Metode Percakapan Pada Pelajaran Bahasa

Indonesia Di Kelas IV SDN 106170 Biru-Biru T.A 2011/2012”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan PPSD Program Studi PGSD S-1.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran dari sejak awal penelitian hingga sampai selesainya skripsi ini.

2. Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd dan Bapak Drs. Edward Purba, M.A selaku Penguji Skripsi yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Bapak Nurdin Purba, S.Pd dan Ibu Rosmery, S.Pd serta seluruh guru SDN 106170 Biru-Biru.

(6)

iii

5. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra dan Sekolah Dasar (PPSD) dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jururusan Pendidikan Pra dan Sekolah Dasar (PPSD).

6. Bapak Ibu Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan pengajaran, bimbingan dan petunjuk selama penulis menjalani perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

7. Teristimewa Penulis ucapkan kepada Bapak ku tercinta Lesman Simbolon dan Mamak Tersayang Mbuai Br. Tarigan yang telah memberikan kasih sayang, nasihat dan mendidik sehingga dapat menjadi seperti apa yang dicita-citakan sewaktu kecil.

8. Adikku Joshua Jack Edward Simbolon, keponakanku tersayang Maya dan Palero terima kasih atas kasih sayang, semangat, doa, motivasi dan ucapan-ucapan lucu yang sangat berharga bagi penulis. Dan Teristimewa untuk sahabat-sahabatku Mutiara Lubis, Melda Sari, Sami Manik, Efri Siregar, Yanna Zein, Corma dan Elly Fatma yang selalu memberikan masukan dan motivasi yang bermanfaat bagi penulis, terima kasih.

9. Teman-teman Se-almamater Jurusan PPSD 2008 khususnya Kelas J 2008 dan PPLT SD 106810 Sampali T.A 2011/2012 yang selalu setia berbagi Ilmu selama perkuliahan.

10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya dan motivasinya.

(7)

membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2012 Penulis

(8)

ABSTRAK

IRA MAYA SARI SIMBOLON, NIM : 108313143, “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Menggunakan Metode Percakapan Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas IV SDN 106170 Biru-biru T.A 2011/2012”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 106170 Biru-biru, dengan menggunakan Metode Percakapan dengan sasaran utama untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara pada pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN 106170 Biru-biru.

Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah masalah rendahnya keterampilan siswa dalam berbicara pada materi memperagakan teks percakapan di telepon di kelas IV SDN 106170 Biru-biru. Rumusan masalah dalam penelitian

ini apakah dengan penggunaan Metode Percakapan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada materi pokok memperagakan teks percakapan di telepon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan Metode Percakapan.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka peneliti melakukan observasi dan tes. Adapun observasi yang dilakukan meliputi observasi guru dan siswa. Sedangkan tes dilaksanakan pada pre tes, siklus I dan II. Dari hasil observasi yang diperoleh dari 20 orang siswa pada tes awal (pre tes) hanya terdapat 5 siswa yang terampil berbicara dengan persentase 25%. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 57,75. Maka dilakukan siklus I untuk melihat peningkatan keterampilan berbicara siswa. Dari siklus I diperoleh hasil 13 siswa yang terampil berbicara dengan persentase 65% dan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 71,7. Pada siklus I keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan sebesar 40% dibandingkan pada pre tes. Namun hasil tersebut belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti yaitu siswa yang terampil berbicara mencapai 80%. Selanjutnya peneliti melakukan siklus II agar hasil yang diperoleh siswa sesuai dengan yang diharapkan. Dari siklus II diperoleh hasil 18 siswa dinyatakan terampi berbicara dengan persentase 90% dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa 83. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Percakapan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN 106170 Biru-biru.

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR………..i

DAFTAR ISI……….……… iv BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang……….………….….1

1.2Identifikasi masalah……….……….….4

1.3Pembatasan Masalah……….….5

1.4Rumusan Masalah………..…5

1.5Tujuan Penelitian………...………..…………..5

1.6Manfaat Penelitian……….………....5

BAB II KERANGKA TEOTITIS, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kerangka Teoritis……….………….….7

2.1.1 Hakikat Keterampilan Berbicara……….…………...……7

2.1.1.1 Pengertian Keterampilan………..……….…...7

2.1.1.2 Pengertian Berbicara………..………...………...8

2.1.1.3 Pengertian Keterampilan Berbicara………..……...…9

2.1.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara..…………10

(10)

vi

2.1.2.1 Hakikat Metode Percakapan…………...12

2.1.2.2 Pengertian Metode……….12

2.1.2.3 Pengertian Metode Percakapan………...…...13

2.1.2.4 Tujuan Metode Percakapan………..………..14

2.1.2.5 Manfaat dan Kelebihan Metode Percakapan…....……….……….16

2.1.2.6 Kekurangan Metode Percakapan………...………18

2.1.2.7 Karakteristik Metode Percakapan………...18

2.1.2.8 Langkah-Langkah Metode Percakapan………..…………20

2.1.3.1 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia………..…….21

2.1.3.2 Materi Pelajaran Teks Percakapan di Telepon………..23

2.2 Kerangka Berpikir………..…….25

2.3 Hipotesis Tindakan………..……27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……….………28

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian……….…………..28

3.3 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian……….……….………….28

3.4 Defenisi Operasional……….………...29

(11)

3.6 Alat Pengumpulan Data……….………..34

3.7 Teknik Analisis Data……….……….………..33

3.8 Jadwal Penelitian……….……….36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Lokasi Penelitian……….…….41 4.2 Deskripsi Kondisi Awal………..…..42 4.3 Deskrispi dan Hasil Tindakan Siklus I………..48 4.3.1 Tahap Perencanaan………...……….48

4.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan………....49

4.3.3 Tahap Pengamatan………...……….53

4.3.4 Tahap Refleksi……….……….58

4.4 Deskrisi dan Hasil Tindakan Siklus II……….……….59

4.4.1 Tahap Perencanaan…………...……….59

4.4.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan………59

4.4.3 Tahap Pengamatan………63

4.4.4 Tahap Refleksi………..68

4.5 Temuan Penelitian………....69

4.6 Pembahasan Penemuan Penelitian………..…..…70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………...……77

5.2 Saran……….77

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Berbicara…...………….…35

Tabel 2 : Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Dalam %...39

Tabel 3 : Jadwal Penelitian Tindakan Kelas….………...…..40 Tabel 4 : Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Tes Awal………...…...42 Tabel 5 : Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Pada Tes Awal………45

Tabel 6 : Hasil Observasi Persentase Keterampilan Berbicara Siswa

Pada Tes Awal………46

Tabel 7 : Hasil Perolehan Nilai Siswa pada Siklus I………..50

Tabel 8 : Deskripsi Tes Keterampilan BerbicaraSiswa Pada Pretes

Dan Siklus I……….…...51 Tabel 9 : Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus I………...53 Tabel 10: Hasil Observasi Persentase Keterampilan Berbicara Siswa

Pada Siklus I………...……55

Tabel 11: Hasil Kemampuan Guru Siklus I………...57

Tabel 12: Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus II……….………..60 Tabel 13: Deskripsi Tes Keterampilan Berbicara Siswa Pada

Siklus I Dan Siklus II……….………...61

Tabel 14: Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus II…..…...63 Tabel 15: Hasil Observasi Persentase Keterampilan Berbicara Siswa

Pada Siklus II………..………...……65

Tabel 16 : Hasil Kemampuan Guru Siklus II………67

(13)

Sesudah Siklus………...72 Tabel 19: Perbandingan Tes Keterampilan Berbicara Siswa Yang Diperoleh Siswa Pada Observasi………....74 Tabel 20: Deskripsi Perbandingan Keterampilan Berbicara Sebelum

(14)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Skema Penelitian Tindakan Kelas………29

Gambar 2 : Grafik Perolehan Nilai Siswa Pada Tes Awal……….43

Gambar 3 : Grafik Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Tes

Awal………...47

Gambar 4 : Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada

Tes Awal dan Siklus I………..52

Gambar 5 : Grafik Perbandingan Peningkatan Berbicara Siswa Pada

Tes Awal dan Siklus I………..56

Gambar 6 : Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada

Siklus I dan Siklus II………62

Gambar 7 : Grafik Perbandingan Peningkatan Berbicara Siswa Pada

Siklus I dan Siklus II………66

Gambar 8 : Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa………72

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I……….……..81

Lampiran 2 RPP Siklus II……….…….88

Lampiran 3 Lembar Kemampuan Guru Siklus I………...92

Lampiran 4 Lembar Kemampuan Guru Siklus II……….………….93

Lampiran 5 Lembar Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Tes Awal..………..94

Lampiran 6 Lembar Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I………..….97

Lampiran 7 Lembar Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II………..96

Lampiran 8 Tes Keterampilan Berbicara Siswa Pada Tes Awal…..……...100

Lampiran 9 Tes Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I………...106

Lampiran 10 Tes Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II………...112

Lampiran 11 Daftar Nama Dan Kode Siswa……….………130

Lampiran 12 Dokumentasi………131

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian Dari Universitas Negeri Medan…………..134

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan berbahasa itu pada mulanya dikuasai manusia tanpa disadari. Selanjutnya terjadi perkembangan perbendaharaan kata yang digunakan dalam berbahasa. Perkembangan itu terjadi melalui belajar sesuai dengan pengalaman yang dilalui setiap individu. Akhirnya pengalaman itu terlihat dalam suatu aktivitas kominikasi. Untuk keefektifan komunikasi itu pulalah diperlukan keterampilan berbahasa, baik lisan maupun tulisan.

Bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan bahasa di samping aspek penalaran dan hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk bahasa dan sastra. Padahal dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran, dan keterampilan. Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendegarkan, menyajikan teknik yang dapat dilihat, memberikan kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan, sehingga terjadi percakapan (dialog) kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.

(17)

2

berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Menurut Adil (dalam Tim Dosen, 2008 : 14 ) “Berbicara pada umumnya dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan maksud, ide, perasaan, dan isi hati kepada orang lain yang menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tesebut dapat dipahami oleh

orang lain”. Keterampilan berbicara sangat penting dikuasai oleh siswa karena

melalui berbicara siswa dapat mengekspresikan dan menyampaikan pikiran atau gagasan terhadap orang lain. Bebricara secara umum dapat diartikan sebagai suatu pencapaian maksud ( ide, pikiran, isi hati ) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut mudah dipahami oleh orang lain. Bahasa lisan adalah alat komunikasi berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Jadi berbicara itu adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas IV SDN 106170 Biru-Biru, ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya keterampilan berbicara siswa. Masalah yang menyebabkan rendahnya keterampilan berbicara siswa dikarena kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia dengan alasan Bahasa Indonesia merupakan bahasa sehari-hari

sehingga mereka menganggap sepele pada pelajaran tersebut. Selain itu guru

masih menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh. Rendahnya keterampilan berbicara siswa terlihat dari kurangnya perbendaharaan kosakata yang dimiliki siswa saat siswa diminta oleh guru untuk mengemukakan pendapatnya mengenai

(18)

3

merasa kurang percaya diri karena siswa masih cenderung menggunakan bahasa

yang tidak baku atau bahasa daerah (saat ingin mengucapkan kata “sering”

siswa tersebut mengucapkan kata “lalap”) dan masih banyak lagi.

Oleh sebab itu guru harus menggunakan metode yang bervariasi dan menciptakan proses belajar sambil bermain dan suasana kelas yang menyenangkan, sehingga siswa merasa pelajaran Bahasa Indonesia itu tidak sulit dan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Dalam kegiatannya, keterampilan berbicara dapat dilihat dari berbagai contoh seperti (1) bercerita, (2) berdialog (percakapan), (3) berpidato, (4) berdiskusi, (5) protokol (pembawa acara / MC). Agar kegiatan berbicara ini dapat dikuasai dengan baik sebagai suatu keterampilan, siswa dapat mempraktikkannya untuk dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Dari kenyataan di atas, salah satu usaha yang dilakukan Penulis untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan menerapkan metode percakapan.

Metode percakapan pada umumnya kegiatan berbicara dua arah, maksudnya para partisipan saling berbicara, bertanya jawab, menanggapi mitra berbicara. Menurut Hildebrand (dalam Moeslichatoen 2004:26) “metode percakapan berarti cara untuk saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan

secara verbal”. Percakapan dapat juga diartikan sebagai pembicaraan,

(19)

4

dilakukan dengan teman diharapkan siswa lebih aktif dalam melakukan keterampilan berbicara.

Atas dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kemampuan berbicara siswa dengan memilih judul “Meningkatkan

Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Menggunakan Metode Percakapan

Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas IV SDN 106170 Biru-Biru T.A

2011/2012.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah tersebut diketahui banyak faktor yang

mempengaruhi kemampuan belajar berbicara melalui metode percakapan. Masalah–

masalah itu perlu diidentifikasi atau dikenali. Tujuannya adalah untuk memilih dan

menetapkan masalah yang menjadi objek penelitiannya, serta membantu dalam

memilih masalah yang menjadi objek penelitiannya, serta membantu dan memilih

masalah yang sesuai dengan kemampuan danketerbatasannya.

Adapun masalah – masalah yang teridentifikasi adalah :

1. Keterampilan berbicara siswa rendah

2. Minat siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia kurang

3. Pembelajaran bahasa Indoneisa hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan saja

4. Perbendaharaan kosakata siswa masih kurang

5. Siswa cenderung menggunakan bahasa yang tidak baku

(20)

5

1.3 Pembatasan Masalah

Penetapan batasan masalah sangat penting agar penelitian nantinya tidak

meluas dan untuk menghindari penafsiran yang berbeda – beda. Oleh karena itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Meningkatkan Keterampilan

Berbicara Siswa Dengan Menggunakan Metode Percakapan Pada Materi

Pokok Memperagakan Teks Pecakapan Di Telepon di Kelas IV SDN 106170

Biru-Biru T.A 2011/2012 .

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah ada, maka masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah : “ Apakah dengan menggunakan metode

percakapan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada materi pokok memperagakan teks percakapan di telepon di kelas IV SDN 106170 Biru-Biru

T.A 2011/2012?”

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan : “Untuk mengetahui apakah berbicara melalui

telepon dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode percakapan pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SDN 106170 Biru-Biru T.A 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

(21)

6

a. Bagi Siswa

- Menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan percakapan ( dialog )

- Melatih dan meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara pada pelajaran Bahasa Indonesia

b. Bagi Guru

- Memberikan masukan kepada guru dalam mengajar dan mengembangkan keterampilan berbicara siswa

- Dapat memperoleh keterampilan baru yaitu penggunaan metode percakapan (dialog) dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya aspek berbicara pada siswa kelas IV SDN 106170 Biru-Biru.

- Umpan balik bagi guru untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar melalui Penelitian Tindakan Kelas

c. Bagi Sekolah

- Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah khususnya keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode pemberian tugas

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran

d. Bagi Peneliti

- Bagi peneliti sendiri yaitu untuk melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki dan penyesuaian diri pada lapangan pekerjaan secara nyata, di lingkungan pendidikan atau sekolah

(22)

77

1. Dari hasil pelaksanaan siklus I, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian post test dan observasi maka diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 75% atau 15 peserta didik yang tuntas dan observasi keterampilan berbicara siswa secara klasikal sebesar 65% atau 13 peserta didik terampil berbicara. 2. Dari hasil pelaksanaan siklus II, diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa

sebesar 90% atau 18 peserta didik tuntas dalam belajar dan observasi keterampilan berbicara siswa secara klasikal sebesar 90% atau 18 peserta didik terampil berbicara.

3. Dari hasil pelaksanaan siklus I dan II maka diperoleh peningkatan sebesar 25%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Metode Percakapan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN 106170 Biru-biru T.A 2011/2012.

5.2. Saran

Berdasarkan temuan penelitian yang telah disajikan maka peneliti menyarankan:

(23)

78

mengajar dan meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada materi pokok memperagakan teks percakapan di telepon.

2. Bagi pihak sekolah agar kiranya dapat memotivasi guru-gurunya agar lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar bagi siswa dan melakukan pelatihan agar dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3. Disarankan agar guru selalu melibatkan siswa secara aktif dalam setiap pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi siswa agar aktif belajar.

(24)

79

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Dewi R. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED

Ismari. 1996. Tentang Percakapan. Surabaya : Universitas Airlangga.

Kosasih. 2006. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung : Yrama Widya. Moeslichatoen R. 2004. Metode Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Muhibbin, Syah. 2004. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Malang : Bumi Aksara.

Rohmadi, M. 2008. Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia. Surakarta : UNS Press. Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : ALFA BETA. Siregar, Eveline, Dkk. 2010. Teori Belajar dan Pembalajaran. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Soemardji. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Tarigan, Guntur, Henry. 2005. Pengajaran Pragmatik. Bandung : Angkasa.

---2007. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Tim Bina Karya Guru. 2007. Bina Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga

(25)

80

---2012. Modul PLPG – Guru Kelas SD – UNIMED. Medan : UNIMED Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat : Quantum Teaching.

Gambar

Tabel 20: Deskripsi Perbandingan Keterampilan Berbicara Sebelum
Gambar 1 : Skema Penelitian Tindakan Kelas………………………………29

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan setiap hari dimana sering tidak terdatanya berapa BBM yang masuk dan berapa BBM yang telah terkirim setiap harinya. Sistem yang berjalan saat ini masih

bertanya kepada anak muda: Apakah engkau mengizinkan aku memberikan giliran minum ini kepada mereka (orang-orang tua yang berada di sebelah kiri beliau)?. Anak muda itu

ANALISIS KESULITAN SISWA MELALUI TAHAP-TAHAP PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI STOIKIOMETRI

LEMBAR TANGGAPAN GURU MATEMATIKA SETELAH PENELITIAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN SIMULASI KEGIATAN EKONOMI JUAL BELI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

Terdapat empat elemen utama yang sangat penting dalam brand judgment, yakni: brand quality yang merupakan evaluasi konsumen secara keseluruhan terhadap suatu brand dan

Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa

dengan ad. margina/lls tertinggi terlihat pada pengamatan tanggal27 Mei 20 I0 sebanyak 211 P. margina/lis dari total populasi 320 P. margina/lis arau sekitar 65,94% di

didahului Resitasi dengan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw tanpa didahului Resitasi dalam pembelajaran matematika. 2) Manakah yang