• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK CAHAYA BANGSA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK CAHAYA BANGSA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis doakan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan Rahmat dan ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Skripsi yang diselesaikan ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu Pendidikan, tepatnya jurusan

Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yakni Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD), Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mengalami berbagai

kesulitan dan kesulitan tersebut dapat terlewati karena adanya bimbingan dan

motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, ucapan termakasih penulis sampaikan

kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yaitu kepada:

1. Bapak Prof.Dr,Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS, sebagai Dekan FIP UNIMED, Bapak Prof.

Dr. Yusnadi, M.S, selaku PD I FIP UNIMED, Bapak Drs. Aman Simaremare,

M.S, selaku PD II FIP UNIMED dan juga dosen penguji, Bapak Drs.Edidon

Hutasuhut M.Pd sebagai PD III FIP UNIMED

3. Dra. Hj. Nasriah,M.Pd, selaku Ketua Program Pendidikan PG dan juga

sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dan

kesempatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

(5)

iv

4. Kepada Ibu Dr. Anita Yus selaku dosen Pembimbing Akademik, dan juga

dosen penguji, dan kepada Ibu Drs, Dorlince Simatupang sebagai dosen

penguji skripsi ini.

5. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan di

Lingkungan FIP UNIMED.

6. Kepala Sekolah beserta guru-guru di TK Cahaya Bangsa Medan, yang begitu

banyak membantu penulis dalam penelitian ini.

7. Ibunda dan Tulang Monang, serta keluarga yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, yang telah banyak memberikan dukungan baik moril, doa dan juga

materi kepada penulis, sehingga pembuatan skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

8. Semua rekan-rekan tercinta, mahasiswi PAUD REGULAR 2009 dan juga

rekan sepermainan yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang begitu banyak

memberikan dukungan dan doa, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

Penulis menyadari kelemahan dan keterbatasan yang terdapat dalam

penulisan skripsi ini. Dengan demikian penulis mohon krirtik dan saran untuk

perbaikan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi kita semua,

khsusnya para pembaca terutama yang bekerja di bidang pendidikan, khususnya

pendidikan anak usia dini. Dan akhir kata penulis ucapkan terimakasih. Sekian.

Medan, Juli 2013

Penulis

Olivia C Simanullang

(6)

i

ABSTRAK

Olivia C Simanullang. Upaya Meningkatkan Kecerdasan Visual Spasial

Melalui Kegiatan Menggambar Pada Anak

Kelompok B Di TK Cahaya Bangsa Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan kegiatan

menggambar dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial pada anak kelompok

B di TK Cahaya Bangsa Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

menggunakan 2 siklus dan setiap siklus 2 kali pertemuan. Subjek penelitian

adalah seluruh anak Kelompok B Ebenheazer TK.Cahaya Bangsa Medan.Teknik

yang berjumlah 20 orang anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah dengan teknik lembar tes unjuk kerja. Teknik analisis data yang dilakukan

adalah dengan analisis persentase dan deskriptif.

Hasil penelitian pada siklus I ditemukan bahwa pada terdapat 2 orang anak

berkriteria sangat baik, 3 orang berkriteria baik, 7 orang berkriteria cukup, dan 8

orang berkriteria kurang. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belum mencapai

maksimal, sehingga perlu dilakukan perbaikan tindakan pembelajaran pada siklus

II. Dari hasil siklus I dilakukan perbaikan tindakan dengan tetap menggunakan

kegiatan menggambar akan tetapi pembelajaran dibentuk menjadi kelompok,

anak diberi kebebasan untuk menggambar beberapa objek yang disukai dari

media yang ditampilkan. Sehingga pada Siklus II, mengalami peningkatan

dengan 5 orang anak berkriteria sangat baik, 9 orang baik, 4 orang cukup dan 2

orang anak yang kurang.

Dengan demikian maka kegiatan menggambar dapat meningkatkan

kecerdasan visual spasial anak pada kelompok B di TK Cahaya Bangsa Medan

(7)

v

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...7

C. Batasan Masalah ...8

D. Rumusan Masalah ...8

E. Tujuan Penelitian ...8

F. Manfaat penelitian ...9

BAB II KAJIAN TEORITIS ...10

2.1. Kerangka Teoritis ...10

2.1.1. Kecerdasan Visual Spasial ...10

A. Pengertian Kecerdasan ...10

B. Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan ...14

C. Pengertian Kecerdasan Visual Spasial ...16

D. Ciri-ciri Cerdas Visual Spasial...19

E. Perkembangan Kecerdasan Visual Spasial AUD...20

F. Tips Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial Anak ...21

G. Pentingnya Kecerdasan Visual Spasial ...24

2.1.2. Kegiatan Menggambar ...26

A. Kegiatan Menggambar terhadap Kecerdasan Anak ...28

B. Pengertian Menggambar ...29

C. Periode dan Tahap Perkembangan Menggambar Anak ...30

D. Manfaat Gambar dan Menggambar bagi AUD ...35

E. Kesan Ruang Gambar Anak ...41

F. Bahan dan Peralatan Menggambar...42

G. Teknik Menggambar bagi AUD ...43

(8)

vi

I. Menggambar Pilihan dan Aplikasi bagi Anak ...45

J. Pelaksanaan Kegiatan Menggambar ...45

2.2. Kerangka Konseptual ...47

2.3. Hipotesis ...48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...49

3.1. Jenis Penelitian ...49

3.2 Subjek dan Objek Penelitian...49

3.3. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ...49

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...50

3.5 Desain Penelitian ...51

3.6 Prosedur Penelitian ...51

3.7 Teknik Analisis Data ...55

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ...57

3.9 Jadwal Kegiatan ...58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...59

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ...59

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ...62

4.2.1 Deskripsi Siklus I ...62

4.2.2 Deskripsi Siklus II ...69

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ...76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...81

A. Kesimpulan ...81

B. Saran ...82

DAFTAR PUSTAKA...83

(9)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan Kecerdasan Visual Spasial AUD ... 20

Tabel 2.2 Kegiatan Guru dan Anak Pada Tahap Pelaksanaan Menggambar ... 46

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Kecerdasan Visual Spasial Anak ... 50

Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Tingkat Kecerdasan Anak ... 57

Tabel 3.3. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 58

Tabel 4.1 Hasil Pelaksanaan Tes Kecerdasan Visual Spasial ... 65

Tabel 4.2 Kecerdasan Visual Spasial Anak Selama Siklus I ... 66

Tabel 4.3 Hasil Tes Unjuk Performance Kecerdasan Visual Spasial Anak Selama Siklus II ... 72

Tabel 4.4 Kecerdasan Visual Spasial Anak Selama Siklus II ... 73

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.Desain PTK Model Kemmis dan Mc. Taggrat ... 51

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian ... 59

Gambar 4.2 Suasana Kelompok B Ebenheazer ... 60

Gambar 4.3 Lapangan Bermain outdoor, indoor, dan panggung ... 61

Gambar 4.4 Grafik Kecerdasan Visual Spasial Anak Pada Siklus I ... 67

Gambar 4.5 Grafik Kecerdasan Visual Spasial Anak Pada Siklus II ... 74

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Kegiatan Harian Siklus I (Pertemuan I) ... 84

Lampiran 2 Rencana Kegiatan Harian Siklus I (Pertemuan II) ... 86

Lampiran 3 Rencana Kegiatan Harian Siklus II (Pertemuan I) ... 88

Lampiran 4 Rencana Kegiatan Harian Siklus II (Pertemuan II) ... 90

Lampiran 6 Lembar Tes Tingkat Kecerdasan Visual Spasial Anak (Siklus I) ... 92

Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru (Siklus I) ... 94

Lampiran 8 Lembar Tes Tingkat Kecerdasan Visual Spasial Anak (Siklus II) ... 95

Lampiran 8 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru (Siklus II) ... 97

Lampiran 10 Tabulasi Lembar Tes Kecerdasan Visual Spasial Anak Pada Siklus I Pertemuan I ... 98

Lampiran 11 Tabulasi Lembar Tes Kecerdasan Visual Spasial Anak Pada Siklus I Pertemuan II ... 99

Lampiran 12 Tabulasi Lembar Tes Kecerdasan Visual Spasial Anak Pada Siklus II Pertemuan I ... 100

Lampiran 13 Tabulasi Lembar Observasi Tes Kecerdasan Visual Spasial Anak Pada Siklus II Pertemuan II ... 101

Lampiran 14 Daftar Nama Anak ... 102

(12)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor

kesuksesan yang sangat berpengaruh dalam pembangunan suatu bangsa. Oleh

karena itu, berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah

melewati sedemikian proses yang berkesinambungan yang dimulai dari

pendidikan sejak usia dini. Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 yang berbunyi bahwa Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Sejalan dengan isi pasal di atas, pendidikan usia dini sangatlah penting

diperhatikan oleh orangtua kepada anak demi proses tumbuh-kembang dan

kematangan mereka. Sehingga, selain untuk mencapai tujuan pendidikan maka

akan terbentuk juga SDM yang baik dan berkualitas.

Menurut Sujiono (2005:2) anak usia dini, yaitu anak yang berada pada

rentang usia lahir sampai dengan enam tahun merupakan rentang usia kritis dan

sekaligus strategis dalam proses pendidikan yang dapat mempengaruhi proses

serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya. Itu artinya bahwa periode ini

(13)

2

kemampuan kognitif, bahasa, social emosional beserta kecerdasan- kecerdasan

yang dimiliki anak. Untuk itu, perlu diberikan rangsangan (stimulus) dan juga

pembinaan bertahap yang secara perlahan akan mendukung kemampuan dan

kecerdasan tersebut agar memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi pribadi

dan lingkungan sekitar anak.

Setiap anak lahir dengan memiliki kecerdasannya masing- masing

dimana, kecerdasan ini merupakan sebuah kemampuan sederhana untuk

mengatasi suatu masalah. Melalui sebuah lembaga kependidikan anak usia dini,

kecerdasan ini dapat dirangsang dan dilatih melalui kegiatan yang diberikan di

sekolah. Contoh kecil kecerdasan yang dimiliki seorang anak sejak pertama dia

lahir adalah menangis disaat haus, lapar, buang air atau ngompol. Menangis

merupakan contoh sebuah kemampuan yang mereka miliki untuk mengatasi

keresahan dan juga masalah mereka saat mereka lapar, haus, ngompol dan lain

sebagainya.

Menurut Howard Gardner dalam Musfiroh (2005:53), ada sembilan jenis

kecerdasan jamak atau Multiple Intelligences, yaitu:

1) kecerdasan verbal linguistik (cerdas kata- kata), 2) logika- matematika (cerdas angka), 3) visual- spasial (cerdas gambar), 4) gerak- kinestetik (cerdas tubuh), 5) musical (cerdas- music), 6) intrapersonal (cerdas diri), 7) interpersonal (antar- orang), 8) naturalis (cerdas alam), dan 9) cerdas eksistensialis (cerdas hakikat).

Setiap anak memiliki salah satu dari Sembilan kecerdasan diatas, atau

memiliki dua kecerdasan secara bersamaan namun dengan ukuran yang berbeda.

Salah satu kecerdasan yang akan dibahas peneliti dalam penelitian ini adalah

(14)

3

spasial, menurut Amanyaulady (2011), bahwa orang dewasa dan anak- anak yang

cerdas visual spasial memiliki kemampuan peka dalam mengobservasi,

mengamati, dan memikirkan serta memiliki kemampuan untuk berpikir dalam

gambar juga ruang, sehingga kemampuan ini memungkinkan untuk bisa

membayangkan bentuk- bentuk geometri, benda, peristiwa, dan lingkungan sekitar

dengan mudah. Dengan kata lain, kecerdasan ini menyangkut kemampuan untuk

memvisualkan imajinasi dalam kenyataan yang dituangkan dalam bentuk gambar,

peta, sketsa, lukisan, diagram dan sebagainya. Mengingat anak usia dini

merupakan anak yang penuh imajinasi, hal tersebut mendukung bahwa kecerdasan

visual spasial perlu dikembangkan sejak usia dini agar kedepannya menjadi

sebuah keahlian.

Kecerdasan visual spasial dapat distimulus dan dikembangkan melalui

pendidikan anak usia dini melalui guru sebagai fasilitator. Melalui proses

pendidikan ini diharapkan dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial yang

ditujukan untuk mengembangkan imajinasi gambar dan ruang, ekspresi,

kebebasan, serta pengalaman anak. Seiring dengan prosesnya, jika kecerdasan ini

dioptimalkan melalui pemberian stimulus, maka akan menjadi sebuah

keberhasilan bagi anak. Bagi anak yang kurang distimulus kecerdasannya dan

kurang optimal maka anak akan kurang mampu untuk mengamati, mengobservasi,

mengingat bentuk- bentuk geometri, lingkungan, arah, peristiwa dan juga

merancang tindakan anak. Menurut Yaumi (2012) bahwa kecerdasan visual

spasial ini dapat dikembangkan melalui kegiatan seperti menggambar, mewarnai,

melukis, mengamati gambar dan ruang, foto, menggunting, melipat, merancang

(15)

4

yang dapat ditekuni oleh yang memliki kecerdasan visual spasial adalah: arsitek,

pilot, fotografer, seniman, pematung, desainer dan bagian arkeolog.

Berkaitan dengan kecerdasan visual spasial anak kelompok B yang

umumnya berusia 5-6 tahun, Ike (Ibu dan Balita, 2010) selaku psikolog anak

menyatakan bahwa kecerdasan ini tidak sama takarannya pada setiap anak. Dalam

hal ini komunikasi antara orangtua dan pendidik sangat berperan penting untuk

mengusahakan segala stimulus, jika tidak berkembang, mungkin karena faktor

ketiadaan kesempatan, anak selalu dibantu untuk melakukan sesuatu atau

memberikan beragam kegiatan yang selalu itu- itu saja, pada akhirnya anak tidak

diberi kesempatan untuk bekerja sendiri dan memberikan ide, serta minimnya

arahan.

Sejalan dengan uraian tersebut, peneliti menemukan di TK.Cahaya Bangsa

bahwa kecerdasan visual spasial anak masih kurang diperhatikan secara berlanjut

dan maksimal, seperti: 1) ingatan anak terhadap letak toilet masih kurang optimal

dikarenakan pada saat anak permisi ke toilet, guru menghantarkan anak tersebut,

dapat diartikan salah satu hambatan bagi anak untuk mengimajinasikan letak toilet

dalam pikiran sendiri, 2) beberapa anak tidak mampu menyelesaikan kegiatan

belajar seperti menulis, menyusun puzzle, menggambar, dan lain-lain. Guru tidak

memberikan arahan atau langkah- langkah untuk menyelesaikan kegiatan, 3)

kurangnya aktivitas anak untuk mengenal bentuk, benda, lingkungan sekitar

termasuk arah, kegiatan belajar lebih sering menekankan kegiatan baca, tulis, dan

hitung, 4) kurangnya pujian guru terhadap hasil pekerjaan anak, 5) pada saat

kegiatan belajar selesai dan anak disuruh untuk merapikan alat tulis masing-

(16)

5

menyimpan alat tulis tersebut ke dalam laci yang salah atau laci yang tidak

miliknya, 6) anak masih kurang mengenal bentuk geometri, gambar, benda, dan

peristiwa keseharian anak, 7) anak masih kurang mampu mengamati dan

mengingat lingkungan sekitar guru kurang memahami tentang kecerdasan visual

spasial anak sehingga pemberitahuan kepada orangtua untuk memberikan

stimulus dirumah masih kurang.

Berdasarkan pendapat Ike (Ibu dan Balita, 2010) sebelumnya guru

seharusnya memberikan stimulus melalui beragam aktivitas bagi anak untuk

mengenal bentuk, benda, lingkungan sekitar termasuk peristiwa yang dialami

anak. Dalam melakukan kegiatan belajar seharusnya guru memberikan

kesempatan bagi anak untuk mencoba melalui arahan yang diberikan sehingga

anak memiliki kesempatan untuk dipuji. Menurut Ike R Sugianto (2010), ada

beberapa cara untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial anak, yakni

kenalkan arah, bermain puzzle, belajar bentuk, membuat peta, bermain tangram,

menggambar, kegiatan kerajinan tangan, mengunjungi tempat dan museum,

mengatur dan merancang baik benda maupun ruangan. Didukung oleh pernyataan

tersebut, kecerdasan visual spasial dapat dikembangkan melalui kegiatan

menggambar.

Menurut Kusmayadi (2011: 34) orang yang cerdas visual spasial memiliki

kemampuan besar dalam menggambar, biasa disebut dengan picture smart.

Biasanya orang- orang yang memiliki picture smart adalah para seniman seperti

pelukis, arsitek, dan juga desainer. Olivia dan Raziaty (2011) menyatakan bahwa,

lewat menggambar anak bisa menuangkan beragam imajinasi yang ada dikepala

(17)

6

menunjukkan tingkat kecerdasan dan kreativitas masing- masing anak. Seturut

dengan pendapat tersebut bahwa kegiatan menggambar anak merupakan

penuangan imajinasi bebas yang penuh ekspresi beserta ide masing- masing anak.

Dalam meningkatkan kecerdasan visual spasial anak, ada beberapa cara

melalui kegiatan belajar yang dapat diupayakan oleh guru seperti kenalkan arah,

bermain puzzle, belajar bentuk, membuat peta, bermain tangram, menggambar,

kegiatan kerajinan tangan, mengunjungi tempat dan museum, mengatur dan

merancang baik benda maupun ruangan. Namun dalam penelitian ini, menurut

peneliti salah satu kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan

visual spasial adalah melalui kegiatan menggambar. Didukung oleh pendapat

Musfiroh (2005), kecerdasan visual spsial anak usia 5-6 tahun dapat dilihat pada

kesenangan dan kemampuan mereka menggunakan pensil warna untuk

menggambar atau mewarnai sebaik mereka menggunakan krayon. Mereka juga

dapat bereksplorasi cat, termasuk cat air. Melalui menggambar anak mampu

menuangkan imajinasi mereka secara bebas, mendapat arahan tentang darimana

titik memulai untuk menggambar sebuah objek termasuk garis, memaknai gambar

mereka sendiri, belajar melatih menuangkan isi pikiran dan imajinasi masing-

masing anak terhadap gambar, belajar untuk merencanakan dan melaksanakan

sendiri, melalui arahan belajar untuk membaca gambar, peta dan lain- lain.

Diharapkan juga melalui menggambar anak mengenal bentuk, benda, lingkungan

sekitar, arah dan juga peristiwa yang dialaminya. Sehingga untuk kedepannya,

anak mampu mengembangkannya menjadi sebuah karir yang mereka senangi

(18)

7

Kegiatan menggambar diharapkan akan dapat membantu untuk

mengembangkan kecerdasan visual spasial anak. Sehubungan dengan hal tersebut,

maka penelitian ini sangat penting untuk dilakukan untuk memberikan

pemahaman serta demi mengatasi masalah kecerdasan visual spasial anak

kelompok B di TK.Cahaya Bangsa Medan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

melakukan penelitian berjudul “Upaya Meningkatkan Kecerdasan Visual

Spasial Melalui Kegiatan Menggambar Pada Anak Kelompok B di TK.

Cahaya Bangsa Medan T.A. 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Kurangnya variasi strategi dari guru untuk melatih kecerdasan anak karena

pada saat kegiatan belajar guru lebih menekankan kegiatan baca, tulis, dan

hitung, sehingga imajinasi anak kurang berkembang.

2. Kurangnya ragam aktivitas anak yang berkaitan untuk mengenal bentuk,

benda sekitar, mengamati, mengobservasi, dan juga untuk mengingat

peristiwa anak, baik tentang pengalaman belajar dan lingkungan anak.

(19)

8

4. Anak dibantu untuk menyelesaikan kegiatan belajar, sehingga anak kurang

diberi kesempatan untuk menyelesaikan kegiatan dengan cara atau

ekspresi sendiri.

5. Guru kurang memahami tentang kecerdasan visual spasial anak sehingga

untuk pemberitahuan kepada orangtua dalam memberikan stimulus di

rumah masih kurang.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka peneliti

membatasi permasalahan yang akan dikaji pada “Peningkatan kecerdasan visual

spasial anak melalui kegiatan menggambar pada Kelompok B di TK. Cahaya

Bangsa T.A.2012/2013”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah “Apakah melalui kegiatan menggambar dapat meningkatkan Kecerdasan

Visual Spasial anak Kelompok B di TK. Cahaya Bangsa T.A. 2012/2013?”

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, untuk:

1. Mendeskripsikan peningkatan kecerdasan visual spasial anak Kelompok B

yang diupayakan melalui kegiatan menggambar di TK. Cahaya Bangsa

(20)

9

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara praktis yaitu:

a) Bagi anak adalah untuk memberi kesempatan dan juga kebebasan

kepada mereka untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial

dalam kegiatan menggambar.

b) Bagi guru adalah untuk mengetahui bahwa kegiatan belajar

menggambar mampu untuk meningkatkan kecerdasan visual spasial

anak.

c) Bagi peneliti untuk memecahkan masalah yang dikaji oleh peneliti.

2. Secara teoritis yaitu:

a) Sebagai bahan masukan bagi peneliti atau calon peneliti lain yang

bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama

atau berhubungan dengan kecerdasan- kecerdasan yang dimiliki

anak.

b) Secara akademis, penelitian ini diharapkan akan memperkaya

khasanah pendidikan khusunya Program Studi Pendidikan Anak Usia

Dini di lembaga pendidikan pada lingkungan Fakultas Ilmu

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti selama dua siklus, diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Kegiatan menggambar dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak di kelompok B di TK, Cahay Bangsa Medan.

2. Hasil tes dan refleksi pada siklus I setelah kegiatan menggambar terdapat sebanyak 2 orang anak (10%) tergolong sangat baik kecerdasan visual spasialnya, 3 orang anak (15%) tergolong baik, 7 orang anak (35%) tergolong cukup dan 8 orang anak (40%) tergolong kurang kecerdasan visual spasialnya. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan menggambar yang dilakukan pada siklus I dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kecerdasan visual spasial anak sehingga jumlah anak yang kurang cerdas dapat diminimalisir pada siklus selanjutnya yaitu siklus II.

3. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap tindakan kegiatan menggambar, tetapi guru hanya mencontohkan gambar langsung di papantulis kepada anak- anak. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II melalui tes unjuk performance terdapat 5 orang anak (25%) tergolong sangat baik kecerdasan visual spasialnya, 9 orang anak (45%) tergolong baik, 4 orang anak (20%) tergolong cukup, dan 2 orang anak (10%) yang tergolong kurang kecerdasan visual spasialnya.

(22)

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menguraikan beberapa saran yaitu:

1. Bagi anak diharapkan agar lebih sering lagi melakukan kegiatan menggambar objek- objek yang ada dalam pikiran mereka sehingga mengembangkan kecerdasan visual spasial mereka.

2. Bagi guru diharapkan untuk dapat menerapkan dan melakukan langkah-langkah kegiatan menggambar yang baik, sesuai dengan urutannya sehingga anak dapat membuat karya gambar yang baik. Guru menguasai teknik- teknik menggambar dan membuat perpaduan warna- warna yang menarik.

3. Bagi sekolah terutama kepada kepala sekolah diharapkan untuk dapat menyediakan dan melengkapi bahan serta peralatan kegiatan menggambar seperti: pensil, crayon, oil pastel, pensil warna, penghapus, spidol, rautan. Kemudian menghimbau guru- guru untuk lebih mengembangkan keterampilam mengajar dan memberi kesempatan bagi guru untuk mengikuti pelatihan- pelatihan.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama, Widya. Ayuningsih, Diah. 2012. Psikologi Pendidikan Anak. Yogyakarta: Pustaka Larasati.

Badudu, dkk. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Cahyo, Agus. 2011. Game Khusus Penyeimbang Otak Kanan dan Kiri. Yogyakarta:

FlashBooks.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia TK. Jakarta: Grasindo. Kusmayadi, Ismail. 2011. Membongkar Kecerdasan Anak. Jakarta: Gudang Ilmu.

Lilo, Just. 2012. Kecerdasan Visual Spasial, (online), dalam

(http://tentangpaud.blogspot.com/2012/06/tentang-paud.html, diakses pada tanggal 21 Januari 2013).

Lwin, May dkk. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta:

Penerbit Indeks.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakarta: Depdiknas.

Nadia. 2010, (online), dalam (http://edukasi,kompas.com/read/2010/04/08/

2030186/Membimbing.Anak.Menggambar.Ada.Tekniknya.Lho, diakses pada tanggal 22 Januari 2013).

Olivia, Femi & Raziarty Harni. 2011. Mengoptimalkan Otak Kanan Anak dengan Creative Drawing. Jakarta: Grameedia Pustaka Utama.

Pamadhi, Hajar & Sukardi, S Evan. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Penerbit U.T. Saleh, Samsubar. 2004. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Sudjana, 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Suharsimi, Arikunto dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Penerbit Indeks Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Jakarta: Depdiknas.

Yaumi, Mohammad. 2012. Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Jakarta: Dian Rakyat.

(24)

Lampiran

Lembar Tes Kegiatan Anak Selama KBM

Nama :

Hari/ Tanggal :

No Indikator Pernyataan Skala Kete-

4 3 2 1 rangan

1. Menggambar hal-hal yang ada di lingkungan sekitar

Menggambar objek yang ada di rumah, sekolah, media belajar:

Menggambarkan objek yang berbeda:

a. Membuat gambar handphone yang memiliki assesoris b. Membuat warna gambar lebih

dari dua warna ada sayap, b. Menggunakan oil pastel/

crayon,

c. Menggunakan pensil d. Menggunakan penghapus

4. Mudah membaca

gambar

a. Menyebutkan nama objek yang digambar

b. Menceritakan gambar dibuat sendiri

c. Menceritakan pengalaman anak tentang objek yang digambar

d. Mau memajang hasil karya

Jumlah Tingkat Kecerdasan

Keterangan:

(25)

Lampiran

Lembar Observasi Aktivitas Peneliti Selama KBM

Nama :

1. Menyediakan bahan dan peralatan menggambar

2. Mengumpulkan anak secara klasikal atau kelompok

3. Menunjukkan dan menceritakan objek yang akan digambar

4. Membimbing dan mengarahkan beberapa instruksi dan langkah selanjutnya yang akan dilakukan anak

5. Mengarahkan cara menggambar objek untuk tebal,tipis, dan lain- lain

6. Menempel hasil karya anak atau

menunjukkan beberapa hasil karya anak 7. Memberikan respon berupa pujian terhadap

gambar anak.

Guru Kelas/ Pengamat Peneliti

( ) (Olivia C Simanullang)

(26)

Lampiran

Lembar Tes Kegiatan Anak Selama KBM

Nama :

Hari/ Tanggal :

No Indikator Pernyataan Skala Kete-

4 3 2 1 rangan

1. Menggambar hal-hal yang ada di lingkungan sekitar

Menggambar yang ada di rumah, sekolah, media belajar:

Menggambarkan objek yang berbeda:

e. Membuat gambar bulan yang memiliki mata, dan mulut

f. Membuat gambar bulan

memiliki sayap

g. Menggambar matahari yang memiliki mata dan mulut

h. Menggambar bulan dan

matahari yang memiliki mata dan mulut f. Menggunakan oil pastel/

crayon,

g. Menggunakan pensil h. Menggunakan penghapus

4. Mudah membaca

gambar

e. Menyebutkan nama objek yang digambar

f. Menceritakan gambar dibuat sendiri

g. Menceritakan pengalaman anak tentang objek yang digambar

h. Mau memajang hasil karya

Jumlah Tingkat Kecerdasan

Keterangan:

(27)
(28)

ii

RIWAYAT HIDUP

1.Latar Belakang Keluarga :

a. Nama : Olivia C Simanullang

b. Tempat/ Tanggal Lahir : Balige, 18 Agustus 1991

c. Nama Ayah : -

d. Nama Ibu : Mintauli Simangunsong

e. Pekerjaan Orang Tua : Guru

f. Alamat Orang Tua : Balige

2. Riwayat Pendidikan :

No Riwayat Pendidikan Nama Sekolah Tahun

1. Taman Kanak- kanak (TK)

TK. Katolik St. Theresia Balige

1996- 1997

2 Sekolah Dasar (SD) SD. Sw. Katolik

Sanfrancesco Balige

1997- 2003

3 Sekolah Menengah Pertama (SMP)

SMP. Negeri 4 Balige 2003-2006

4 Sekolah Menengah Atas (SMA)

Gambar

Tabel 2.1      Perkembangan Kecerdasan Visual Spasial AUD ...........................................
Gambar 3.1.Desain PTK Model Kemmis dan Mc. Taggrat ................................................
gambar juga ruang, sehingga kemampuan ini memungkinkan untuk bisa
gambar yang baik. Guru menguasai teknik- teknik menggambar dan membuat perpaduan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui lambang kias dan variasi makna gaya bahasa metafora yang terkandung dalam terjemahan Q..

Peran Graphic Designer dalam Merancang dan Mengimplementasikan Konsep Kreatif di Departemen Kreatif 1. Definisi Graphic

Research on revitalization of family medicinal plant (TOGA) conservation done at Kampong Pabuaran (Cibanteng village), and Kampong Gunung Leutik ( Benteng

Abstra k: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif di sekolah dasar (SD). Untuk mencapai

Hasil penelitian menunjukkan: (1) CSR perusahaan telah mempunyai konsep keberadaan planet, people dan profit yang sudah terpadu (2) Perusahaan telah membentuk satu

Pengumpulan data produksi pucuk teh dimulai dari pembibitan sampai dengan pemetikan pucuk. Pada tahap pembibitan, data yang diperlukan adalah jumlah jam kerja

Multi Global Agrindo (MGA) cenderung menggunakan segmentasi geografis, karena produk benih hortikultura yang dihasilkan cocok ditanam pada daerah-daerah tertentu

Hal ini disebabkan oleh penggunaan data grid curah hujan dan temperatur pada penelitian ini sehingga sulit untuk melihat pengaruh dari pruning pada algoritme