• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAGI KELAS IV SD NEGERI 010187 KAB. BATUBARA TA. 2011-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAGI KELAS IV SD NEGERI 010187 KAB. BATUBARA TA. 2011-2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN

DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 010187

KAB. BATUBARA TA. 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Persyaratan Mempertahankan Skripsi dan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DIDI KURNIAWAN

108313069

JURUSAN PPSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIMED

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat,

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan dengan

Menggunakan Metode Permainan Bagi Kelas IV SD Negeri 010187 Kab.

Batubara TA. 2011-2012”.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang

dihadapi penulis, namun semuanya teratasi berkat bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan untaian kata terima

kasih dari hati yang tulus kepada kedua orang tua yang tersayang Ayahanda Usman Riady dan Ibunda Parseh yang telah memberikan kasih sayang tanpa

batas, dukungan moril dan materil serta doa restu demi keberhasilan dalam

mengarungi kehidupan.

Berkat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan

ini dengan ketulusan dan rendah hati, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

(6)

3. Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Drs. Aman

Simare-mare, M.Pd selaku Pembantu Dekan II, dan Drs. Nasrun Nasution, MS

selaku Pembantu Dekan III.

4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP Unimed, Drs.

Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris jurusan PPSD.

5. Dra. Kemali Syarif, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberi bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Drs. Aman Simare-mare, M.Pd, Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd, Drs,

Nasrun, M.S selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan

dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Staf pengajar dan pegawai FIP yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis selama perkulihan.

8. Ibu Juraidah, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 010187 Kab.

Batubara, dan ibu Susaini Wati, S.Pd selaku guru kelas IV, yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian disekolah

tersebut.

9. Buat keluarga besar saya kakanda Eko Elhariadi dan adinda Putri

Novarini, terimakasih telah memberi semangat dan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

101Kepada teman - teman saya Dita Elvira, Khairunnisa, Rika Syahrida Fitri

Z, Anita Faradila, Sri Wahyuningsih, Mhd. Chairul Fachmi, Alvia

(7)

ABSTRAK

DIDI KURNIAWAN, NIM 108313069. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Penjumlahan Pecahan dengan Menggunakan Metode Permainan Bagi Kelas IV SD Negeri 010187 Kab. Batubara TA. 2011-2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 010187 Kab. Batubara, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode permainan pada pokok bahasan penjumlahan pecahan di kelas V SD.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 23 orang Tahun Ajaran 2011-2012. penentuan kelas ini diambil berdasarkan hasil pemantauan terhadap kelas yang akan diteliti dan peneliti melihat rendahnya hasil belajar matematika siswa khususnya pada pokok bahasan penjumlahan pecahan, serta guru kurang bervariasi menggunakan metode dan kurangnya minat belajar siswa pada pelajaran matematika. Pelaksanaan PTK dilakukan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes, tes yang diberikan sebanyak 10 soal berbentuk test uraian. Soal yang diberikan 3 kali yaitu pre test, siklus I dan siklus II. Sedangkan observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan metode permainan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan pecahan. Hasil penelitian menunjukkan pada saat pre tes sebelum dilakukan tindakan diperoleh dari 23 orang siswa 4 siswa (17,39%) yang memenuhi ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata kelas sebesar 51,30 dan 19 siswa (82,61%) tidak memenuhi ketuntasan belajar, selanjutnya pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 65,48, dengan tingkat belajar siswa dari 23 orang siswa sebesar 52,17% atau sebanyak 12 siswa yang memenuhi ketuntasan belajar dan 11 siswa (47,83%) tidak memenuhi ketuntasan belajar. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 89,30 dengan tingkat belajar siswa dari 23 orang siswa sebanyak 20 siswa yang memenuhi ketuntasan belajar dan 3 siswa (13,04%) tidak tuntas. Jadi dapat dikatakan pada siklus II ketuntasan belajar meningkat sebesar 86,95%.

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 36

Tabel 4.1 Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Saat Pre Test ... 39

Tabel 5.1 Hasil Pemantauan Kegiatan Guru Siklus I ... 43

Tabel 5.2 Hasil Pemantauan Kegiatan Siswa Siklus I ... 44

Tabel 5.3 Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus I ... 45

Tabel 5.4 Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I ... 46

Tabel 6.1 Hasil Pemantauan Kegiatan Guru Siklus II ... 51

Tabel 6.2 Hasil Pemantauan Siswa Siklus II ... 52

Tabel 6.3 Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus II ... 53

Tabel 6.4 Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus II ... 54

Tabel 7.1 Daftar Nilai Siswa Pre Test, Siklus I dan Siklus II ... 58

Tabel 7.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal ... 59

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman SIKLUS I

Gbr. 1 Peneliti menyampaikankan materi.………....41 Gbr. 2 Peneliti menjelaskan cara bermain mencari kartu pasangan……..………41 Gbr. 3 Peneliti mengawasi kelompok bermain siswa………..…………..42 Gbr. 4 Siswa menjawab soal tes….………...42 SIKLUS II

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 6 Kunci Jawaban Latihan Pre Test ... 93

Lampiran 7 Kunci Jawaban Latihan Siklus I ... 94

Lampiran 8 Kunci Jawaban Latihan Siklus II ... 95

Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ... 96

Lampiran 10 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ... 98

Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ... 100

Lampiran 12 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 102

Lampiran 13 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 104

Lampiran 14 Jawaban Siswa Pre Test Nilai Rendah ... 105

Lampiran 15 Jawaban Siswa Post Test Siklus I Nilai Sedang ... 106

Lampiran 16 Jawaban Siswa Post Test Siklus II Nilai Tinggi ... 107

Lampiran 17 Nama Siswa-siswi Kelas IV SD N 010187 Kab.Batubara ... 108

Lampiran 18 Tabulasi Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Pre Test ... 109

Lampiran 19 Tabulasi Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Post Test Siklus I ... 110

Lampiran 20 Tabulasi Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Post Test Siklus II .... 111

Lampiran 21 Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test, Siklus I, Siklus II ... 112

Lampiran 22 Surat Izin Melaksanakan Penelitian ... 113

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,

masyarakat, dan orang tua. Kerja sama antara ketiga pihak diharapkan dapat

menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.

Dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional, tercantum pengertian pendidikan sebagai berikut :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.”

Dalam hal ini Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah dasar

(SD) adalah matematika. Matematika merupakan ilmu yang penting karena

peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, saking pentingnya, ilmu

tersebut dijadikan dasar bagi siapa saja yang ingin mempelajari ilmu sains. Tidak

berlebihan memang, mengingat apa yang ada di dalam matematika sering sekali

menjadi kajian dan kegunaan bagi ilmu-ilmu sains lainnya. Bahkan, kini

matematika tidak hanya sebatas teori dan pengetahuan yang diajarkan di sekolah

maupun perguruan tinggi, namun sudah beranjak pada bidang pekerjaan tertentu.

Bidang-bidang pekerjaan tersebut dapat diprofesikan apabila seseorang telah

menguasai matematika sebagai ilmu dasarnya.

Melalui pembelajaran matematika diharapkan siswa memiliki kemampuan

untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, karena

(12)

siswa yang beranggapan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit

dan menakutkan. Kalau dilakukan pengamatan, dalam satu kelas masih banyak

siswa yang kurang mahir dalam pembelajaran matematika, dan banyak juga siswa

yang tidak menyukai pelajaran matematika. Meskipun demikian, siswa harus

mempelajarinya karena matematika merupakan salah satu sarana untuk

memecahkan masalah yang ada dikehidupan sehari-hari. Untuk itu kesulitan yang

dihadapi siswa dalam mempelajari matematika harus segera diatasi.

Standar kompetensi matematika kelas IV SD adalah menggunakan

pecahan dalam pemecahan masalah, dan kompetensi dasarnya adalah

penjumlahan pecahan. Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar di

atas, diharapkan siswa menguasai materi pecahan. Akan tetapi pada

kenyataannya, bahwa hasil belajar siswa kelas IV SD masih jauh dari apa yang

diharapkan. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 010187 Kab. Batu Bara, dimana

siswa masih banyak yang belum menguasai materi pecahan. Hal ini ditandai dari

23 orang jumlah siswa hanya 4 orang siswa atau 17,40% dari jumlah seluruh

siswa dalam satu kelas yang berhasil mengerjakan penjumlahan pecahan dengan

benar, sedangkan 19 orang siswa atau 82,60% dari jumlah seluruh siswa dalam

satu kelas tidak dapat mengerjakan penjumlahan pecahan. Hal ini membuktikan

bahwa nilai ulangan tengah semester pada mata pelajaran matematika yang selalu

lebih rendah dari nilai mata pelajaran yang lainnya.

Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok

bahasan pecahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti siswa kurang

termotivasi untuk belajar matematika, sehingga siswa beranggapan bahwa

matematika itu merupakan pelajaran yang paling sulit untuk dipelajari, metode

yang digunakan guru tidak bervariasi sehingga siswa bersifat pasif dalam

pembelajaran matematika, kemudian siswa sendiri kurang memahami apa itu

pecahan. Oleh karena itu, guru sebagai tenaga pengajar disekolah memiliki peran

yang sangat penting dalam memberikan motivasi yang dapat membangkitkan

minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang sedang diajarkan

(13)

Menurut penulis, yang paling penting dalam pembelajaran metematika

adalah dilakukan dengan cara yang asyik dan menyenangkan, sehingga membuat

siswa betah karena sedang bermain. Dengan begitu lama-lama siswa menjadi

cepat paham. Selama ini banyak siswa yang tidak suka pelajaran matematika

karena pelajaran ini dianggap siswa sulit dan membosankan.

Mengingat dunia anak masih dunia bermain, maka akan dikaji salah satu

metode sebagai sarana agar belajar menjadi bermakna yaitu metode permainan.

Metode permainan adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat

mengembangkan daya kreatifitas, membangkitkan motivasi, dan juga dapat

mengurangi rasa bosan dan jenuh ketika belajar matematika.

Selama ini belajar matematika diidentikkan dengan mengerjakan soal-soal

latihan. Hal ini memang ada benarnya, karena semakin sering siswa berlatih,

semakin terasah kemampuannya. Tetapi apabila siswa diberi soal-soal latihan

secara terus-menerus, tentu itu akan membuat siswa menjadi cepat bosan dan

membenci pelajaran matematika. Dengan metode permainan kita dapat

menggunakannya kedalam pembelajaran matematika, sehingga siswa tidak cepat

bosan dan menyukai pelajaran matematika.

Metode permainan adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat

mengembangkan daya kreativitas, meningkatkan motivasi dan juga dapat

mengurangi rasa bosan dan jenuh khususnya saat belajar matematika. Dalam

penelitian ini permainan yang dimaksud adalah permainan kartu.

Berdasarkan uraian di atas, penulis perlu melakukan penelitian guna

memperoleh hasil dari penerapan metode permainan dalam pembelajaran

matematika. Maka penulis mengangkat sebuah judul penelitian “ Upaya

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan

pecahan dengan menggunakan metode permainan bagi siswa kelas IV SD Negeri

(14)

1.2 Identifikasi masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pokok bahasan pecahan.

2. Siswa kurang termotivasi dalam pelajaran matematika pokok bahasan

pecahan karena siswa menganggap pelajaran matematika itu sulit.

3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami pecahan karena guru

hanya menggunakan metode ceramah.

4. Metode mengajar yang digunakan guru masih bersifat konvensional

sehingga perhatian siswa dalam belajar berkurang.

1.3 Pembatasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, banyak masalah yang harus

diatasi. Namun mengingat waktu, dana, tenaga, dan kemampuan peneliti, maka

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan metode permainan untuk

meningkatkan hasil belajar matematika sub pokok bahasan penjumlahan dan

pengurangan pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri 010187 Kab. Batu Bara T.A

2011/2012.

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“ Apakah dengan penggunaan metode permainan dapat meningkatkan hasil

belajar matematika sub pokok bahasan penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV

SD Negeri 010187 Kab. Batu Bara T.A 2011/2012.

1.5 Tujuan penelitian

Untuk meningkatkan hasil belajar matematika sub pokok bahasan

penjumlahan pecahan dengan menggunakan metode permainan pada siswa kelas

(15)

1.6 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Bagi siswa, melalui penggunaan metode permainan diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika pokok bahasan pecahan.

2. Bagi guru, sebagai masukan bagi para guru dalam melaksanakan

pembelajaran secara variatif guna memaksimalkan kemampuan peserta

didik dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi sekolah, sebagai acuan / referensi guna meningkatkan kwalitas

pembelajaran di Sekolah Dasar (SD).

4. Bagi peneliti, dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti

dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode

permainan

5. Bagi peneliti lain, sebagai bahan informasi atau bahan perbandingan untuk

melakukan penelitian yang sejenis yang berkaitan dengan metode

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5

.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan penelitian ini, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi kelanjutan dari skripsi, jadi dari

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode permainan pada mata

pelajaran matematika di Sekolah Dasar sangatlah besar manfaatnya karena dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, keberhasilan yang dilakukan penelitian yang

didapat oleh peneliti selama dilapangan adalah sebagai berikut:

1. Pada pre tes dari 23 orang siswa kelas IV SD N 010187 Kab. Batubara

terdapat 4 siswa yang tergolong tuntas dengan ketuntasan klasikal

17,39% dan 19 siswa yang tergolong tidak tuntas dengan ketuntasan

klasikal 82,61%.

2. Pada siklus I hasil yang dicapai tidak sesuai dengan target ketercapaian

nilai, dari 23 orang siswa kelas IV SD N 0180187 kab. Batubara terdapat

12 siswa yang tergolong tuntas dengan ketuntasan klasikal 52,17% dan 11

siswa yang tergolong tidak tuntas dengan ketuntasan klasikal 47,83%.

Terdapat kenaikan 34,78% (dari pretes 17,39%) sampai siklus I 52,17%) ,

(17)

3. Pada siklus II hasil yang diperoleh sudah sangat memuaskan dan sudah

mencapai nilai yang ditargetkan. Nilai yang diperoleh pada siklus II adalah

20 siswa sudah mencapai pada kategori sangat baik, dengan ketuntasan

klasikal 86,96%, dan 3 siswa yang termasuk pada kategori cukup, dengan

ketuntasan klasikal 13,04% siswa yang tergolong rendah. Setelah diadakan

penelitian, siswa yang rendah ini lambat menerima pelajaran, jadi

pembelajaran yang dilakukan hanya sampai kepada siklus II.

4. Selanjutnya dari hasil data observasi pada silus I kegiatan guru dalam

mengajar diperoleh nilai rata-rata 83,93 dan kegiatan siswa selama

mengikuti pembelajaran memperoleh nilai rata-rata 62,5 termasuk kategori

cukup, untuk itu peru dilanjutkan kembali observasi pada siklus II.

5. Ternyata terjadi peningkatan dimana kegiatan guru dalam mengajar pada

siklus II memperoleh nilai rata-rata 92,86 dan kegiatan siswa selama

mengikuti pelajaran memperoleh nilai rata-rata 93,75 termasuk kategori

sangat baik .

5.2. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan

saran sebagai berikut :

1. Guru diharapkan menerapkan metode permainan sebagai alternatif dalam

kegiatan pembelajaran karena pendekatan ini dapat meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya pada materi penjumlahan pecahan dan dapat

(18)

2. Bagi pihak sekolah agar kiranya dapat menambah pengadaan sarana dan

prasarana pelajaran, serta melakukan penelitian kepada guru-guru

menambah pengetahuan tentang penggunaan metode pembelajaran yang

dapat meningkatkan kemampuan guru sehingga hasil belajar siswa dapat

ditingkatkan khususnya metode permainan dan banyak metode lainnya

agar tidak membosankan bagi siswa.

3. Bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan jenis penelitian yang sama

sebaiknya dilaksanakan lebih dari satu siklus, agar tercapai hasil belajar

yang lebih efektif dan efesien.

4. Bagi peneliti sendiri kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat

dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah

wawasan dalam mendidik siswa khususnya siswa sekolah dasar.

5. Bagi siswa yang telah mampu mengerjakan materi penjumlahan pecahan

agar dapat mempertahankan prestasinya tersebut, dan bagi siswa yang

belum mampu mengerjakan materi penjumlahan pecahan agar kiranya

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Mulyono, 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka cipta.

Aqib Zainal, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Hamali Oemar, 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hamid, Sholeh,2011.Metode Edu Trainment.Yogyakarta:Divapress

Heruman, 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Rosda.

Jannah Rodatul, 2011. Membuat Anak Cinta Matematika dan Eksak Lainnya. Yogyakarta: Divapress.

Priatna Nanang, 2007, Saya Ingin Pintar Matematika. Bandung: Grafindo.

Purwanto, 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.

Rosmala Dewi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka cipta

Sudjana, nana, 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Syah, muhibin, 2010. Psikologi pendidikan. Bandung: Rosda.

Referensi

Dokumen terkait

Pada filtrasi dengan perlakuan variasi tekanan menggunakan alat penyaring cross flow air sungai yang telah disaring mengalami penurunan kekeruhan yang lebih besar dibandingkan

Bus Rapid Transit (BRT) merupakan salah satu solusi masalah transportasi di daerah urban dengan sistem transportasi massal yang canggih dan terjadwal dengan baik. Sistem transportasi

[r]

Pembelajaran TGT dilaksanakan dengan empat tahap yaitu (1) presentasi kelas dengan menyajikan informasi/pokok materi pelajaran secara singkat dan jelas, (2) tahap

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan membahas secara umum tentang bagaimanakah pengaruh Celebrity Endorsers Indra Bekti pada iklan pasta gigi ciptadent

Perihal : Undangan Pembuktian Kualifikasi Paket Pekerjaan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Peningkatan Jalan Lawang Agung Menuju Jembatan Multifungsi Sugiwaras Kec Tebing

Tabel 6.. Tabel 6 memperlihatkan rata-rata responden menjawab setuju bahwa pengetahuan menjadi indikator kompetensi. Responden memiliki latar belakang pendidikan yang beragam,

Penelitian yang juga dilakukan oleh Stank, et al.(1999) menyatakan bahwa adanya hubungan pengaruh yang sangat sgnifikan antara kualitas jasa secara tidak langsung